Norodom Sihanouk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
== Kehidupan awal dan naik tahta untuk pertama kali ==
 
Norodom Sihanouk adalah anak tunggal yang lahir dari pasangan [[Norodom Suramarit]] dan [[Sisowath Kossamak]].{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Orangtuanya, yang diberiDiberi nasihat oleh astrolog kerajaan bahwa ia bakal meninggal pada usia muda bila ia dibesarkan di bawah asuhan keluarga pihak ayah, yangorangtuanya kemudiannyakemudian menyerahkan Sihanouk untuk diasuh oleh nenek Kossamak, Pat. Ketika Pat meninggal, Sihanouk dibawa Kossamak untuk tinggal dengan kakek dari jalur ayahnya, Norodom Sutharot. Sutharot menyerahkan pengasuhan Sihanouk di bawah tanggung jawab putrinya, Norodom Ket Kanyamom.<ref>Jeldres (2003), hlm. 58.</ref>[[Berkas:Norodom Sihanouk 1941.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk pada acara penobatannya, November 1941]]Sihanouk menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sekolah Francois Baudoin dan sekolah Nuon Moniram di Phnom Penh.{{sfn|Jeldres|2003|p=4458}} Pada masa tersebut, ia dibantu dengan bantuan keuangan dari kakek jalur ibunya, [[Sisowath Monivong]], untuk memimpin sebuah tim sepak bola dan kelompok pertunjukan amatir.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Pada 1936, Sihanouk dikirim ke [[Ho Chi Minh City|Saigon]], dimana ia menjalani pendidikan menengahnya di Lycée Chasseloup Laubat, sebuah sekolah asrama.<ref>Jeldres (2005), hlm. 32.</ref>
 
[[Berkas:Norodom Sihanouk 1941.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk pada acara penobatannya, November 1941]]
Ketika Raja Monivong meninggal pada tanggal 23 April 1941, [[Daftar Gubernur Jenderal Indochina Prancis|Gubernur Jenderal Indochina Prancis]], [[Jean Decoux]] memilih Sihanouk untuk menggantikan Raja Monivong.<ref>Osborne (1994), hlm. 24</ref> Pemilihan Sihanouk sebagai raja diresmikan pada hari berikutnya oleh Dewan Mahkota Kamboja,<ref>Jeldres (2005), hlm. 294.</ref> dan acara penobatannya diadakan pada tanggal 3{{nbsp}}Mei 1941.<ref name="Jeldres54">Jeldres (2003), hlm. 54.</ref> Pada masa [[pendudukan Jepang di Kamboja]], ia menjalani sebagian besar waktunya untuk berolahraga, membuat film, dan melakukan tur ke seluruh penjuru negara.<ref>Osborne (1994), hlm. 30.</ref> Pada Maret 1945, militer Jepang, yang telah menduduki Kamboja sejak Agustus 1941, [[Kampanye Indochina Prancis Kedua|membubarkan pemerintahan kolonial Prancis]]. Di bawah tekanan Jepang, Sihanouk memproklamasikan kemerdekaan Kamboja<ref>Osborne (1994), hlm. 37.</ref> dan diangkat menjadi perdana menteri sekaligus menjabat sebagai raja pada waktu yang sama.<ref>Osborne (1994), hlm. 42.</ref>
 
Sihanouk menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sekolah Francois Baudoin dan sekolah Nuon Moniram di Phnom Penh.{{sfn|Jeldres|2003|p=44}} Pada masa tersebut, ia dibantu dengan bantuan keuangan dari kakek jalur ibunya, [[Sisowath Monivong]], untuk memimpin sebuah tim sepak bola dan kelompok pertunjukan amatir.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Pada 1936, Sihanouk dikirim ke [[Ho Chi Minh City|Saigon]], dimana ia menjalani pendidikan menengahnya di Lycée Chasseloup Laubat, sebuah sekolah asrama.{{sfn|Jeldres|2005|p=32}}
 
Ketika Raja Monivong meninggal pada tanggal 23 April 1941, [[Daftar Gubernur Jenderal Indochina Prancis|Gubernur Jenderal Indochina Prancis]], [[Jean Decoux]] memilih Sihanouk untuk menggantikan Raja Monivong.<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=24</ref>}} Pemilihan Sihanouk sebagai raja diresmikan pada hari berikutnya oleh Dewan Mahkota Kamboja,<ref>{{sfn|Jeldres (|2005), hlm. |p=294.</ref>}} dan acara penobatannya diadakan pada tanggal 3{{nbsp}}Mei 1941.<ref name="Jeldres54">{{sfn|Jeldres (|2003), hlm. |p=54.</ref>}} Pada masa [[pendudukan Jepang di Kamboja]], ia menjalani sebagian besar waktunya untuk berolahraga, membuat film, dan melakukan tur ke seluruh penjuru negara.<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=30.</ref>}} Pada Maret 1945, militer Jepang, yang telah menduduki Kamboja sejak Agustus 1941, [[Kampanye Indochina Prancis Kedua|membubarkan pemerintahan kolonial Prancis]]. Di bawah tekanan Jepang, Sihanouk memproklamasikan kemerdekaan Kamboja<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=37.</ref>}} dan diangkat menjadi perdana menteri sekaligus menjabat sebagai raja pada waktu yang sama.<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=42.</ref>}}
 
=== Masa sebelum kemerdekaan dan pemerintahan sendiri ===
[[Berkas:Sihanouk Harcourt 1948.jpg|kiri|jmpl|306x306px|Norodom Sihanouk pada tahun 1948]]
Sebagai perdana menteri, Sihanouk mencabut dekrit yang dikeluarkan oleh [[Residen (gelar)#Indochina|residen tertinggi]] terakhir Kamboja, Georges Gautier, untuk [[aksara Latin|melatinkan]] [[abjad Khmer]].<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=43.</ref>}} Setelah [[menyerahnya Jepang]] pada bulan Agustus 1945, pasukan nasionalis yang dipimpin oleh [[Son Ngoc Thanh]] meluncurkan sebuah kudeta, yang berujung pada diangkatnya Son Ngoc Thanh menjadi perdana menteri.<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=45.</ref>}} Ketika Prancis kembali menduduki Kamboja pada bulan Oktober 1945, Thanh dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh paman Sihanouk [[Sisowath Monireth]].<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=48.</ref>}} Monireth bernegosiasi untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas dalam hal mengurusi urusan dalam negeri Kamboja yang akhirnya menghasilkan perjanjian [[Modus Vivendi]] yang ditandatangani pada bulan Januari 1946 dimana Kamboja diberikan otonomi penuh didalam [[Uni Prancis]].<ref>{{sfn|Jeldres (|2005), hlm. |p=44.</ref>}} Sebuah komisi Prancis-Kamboja bersama dibentuk setelah itu dengan tujuan untuk merancang konstitusi Kamboja,<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=50.</ref>}} dan pada bulan April 1946, Sihanouk memperkenalkan klausul untuk membentuk sebuah parlemen terpilih atas dasar hak pilih universal laki-laki serta [[kebebasan pers]].<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=51.</ref>}} Konstitusi pertama tersebut ditandatangani oleh Sihanouk pada bulan Mei 1947.<ref>{{sfn|Jeldres (|2005), hlm. |p=46.</ref>}} Selama masa tersebut, Sihanouk melakukan dua kali perjalanan ke [[Saumur]], Prancis untuk mengikuti pelatihan militer di [[Sekolah Pelatihan Cabang Kavaleri Bersenjata]] pada tahun 1946 dan 1948. Setelahnya ia diangkat menjadi seorang kapten pasukan cadangan untuk angkatan bersenjata Prancis.<ref>{{sfn|Jeldres (|2005), hlm. |p=206.</ref>}}
 
Pada awal tahun 1949, Sihanouk bertolak ke Paris dengan orangtuanya untuk berunding dengan pemerintah Prancis supaya meningkatkan otonomi Kamboja. Perjanjian Modus Vivendi digantikan oleh sebuah traktat Prancis-Khmer baru, yang mengakui kemerdekaan Kamboja dari Uni Prancis.<ref>{{sfn|Jeldres (|2005), hlm. |p=47.</ref>}} Pada pelaksanaannya, traktat tersebut hanya memberikan [[pemerintahan sendiri]] yang terbatas kepada Kamboja. Kamboja diberi kebebasan untuk mengurusi kementerian luar negerinya dan sebagian kecil urusan pertahanannya, namun sebagian besar kementerian-kementerian lainnya masih berada di bawah kendali Prancis.<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=43.</ref>}} Akibatnya, para legislator dari [[Majelis Nasional (Kamboja)|majelis nasional]] mulai menyerang pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri [[Penn Nouth]] atas kegagalannya dalam menyelesaikan persoalan keuangan dan masalah-masalah korupsi yang melanda negara tersebut. Para legislator oposisi, yang dipimpin oleh [[Yem Sambaur]], yang keluar dari Partai Demokrat pada bulan November 1948,<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=40.</ref>}} melengserkan Penn Nouth.<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=41.</ref>}} dan diangkat menjadi penggantinya, namun pelantikannya tidak sejalan dengan para anggota Partai Demokrat, yang meminta Sihanouk untuk membubarkan majelis nasional dan mengadakan pemilu.<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=42.</ref>}}
 
Sihanouk, yang sudah bosan dengan keadaan politik saat itu, membubarkan parlemen pada September 1949,<ref name="Os66">{{sfn|Osborne (|1994),|p=66}} hlm. 66.</ref>dan mengambil alih pemerintahan sampai diadakannya pemilu dua tahun kemudian dengan dasar [[Dekret|dekrit]] yang ia keluarkan. Pada pemilu tersebut Partai Demokrat keluar sebagai pemenang.<ref>{{sfn|Osborne (|1994), hlm. |p=63.</ref>}} Pada bulan Oktober 1951, Son Ngoch Thanh kembali ke Kamboja dan disambut oleh 100,000 pendukung, sebuah sambutan yang Sihanouk pandang sebagai hinaan atas kekuasannya sebagai raja.<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=58.</ref>}} Thanh menghilang enam bulan kemudian, diyakini bergabung dengan gerakan [[Khmer Issarak]].<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=59.</ref>}} Sihanouk memerintahkan pemerintahan yang dipimpin Partai Demokrat untuk menangkap Thanh namun tidak dihiraukan.<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=60.</ref>}} Kemudian, unjuk rasa sipil yang dilakukan untuk menentang monarki dan Prancis pecah di negara tersebut<ref>{{sfn|Chandler (|1991), hlm. |p=62.</ref>}} membuat gelisah Sihanouk, yang mulai menuduh bahwa Partai Demokrat terlibat dalam hal tersebut.<ref name="{{sfn|Chandler |1991 |p=61">Chandler (1991), hlm. 61.</ref>}} Pada bulan Juni 1952, Sihanouk menyingkirkan calon perdana menteri dari Partai Demokrat [[Huy Kanthoul]] dan menjadikan dirinya sebagai perdana menteri. Beberapa hari kemudian, Sihanouk secara pribadi mengungkapkan kekesalannya kepada kuasa usaha AS, [[Thomas Gardiner Corcoran]], bahwa demokrasi parlementer tidak cocok untuk Kamboja.<ref name="{{sfn|Chandler |1991 |p=61" />}}
 
Pada bulan Januari 1952, Sihanouk menunjuk kembali Penn Nouth sebagai perdana menteri sebelum pergi ke Prancis. Di sana, Sihanouk menulis surat permintaan kepada Presiden Prancis [[Vincent Auriol]] untuk memberikan Kamboja kemerdekaan penuh dengan alasan merebaknya sentimen anti-Prancis yang terjadi pada masyarakat Kamboja.<ref>Osborne (1994), hlm. 74.</ref> Auriol meneruskan permintaan Sihanouk kepada komisioner Prancis untuk Wilyah Teritorial Seberang Lautan, [[Jean Letourneau]], yang langsung menolak usulan tersebut. Kemudian, Sihanouk pergi ke Kanada dan Amerika Serikat, dimana ia melakukan wawancara radio untuk menjelaskan permasalahan yang sedang terjadi di negaranya. Ia mengambil keuntungan dari sikap sentimen [[anti komunisme|anti-komunis]] yang sedang terjadi di negara-negara tersebut, dengan menyatakan bahwa Kamboja menghadapi ancaman Komunis yang mirip dengan [[Viet Minh]] di Vietnam, dan solusinya adalah dengan memberi kemerdekaan penuh kepada Kamboja.<ref>Osborne (1994), hlm. 76.</ref> Sihanouk kembali ke Kamboja pada bulan Juni 1953 dan tinggal di Siem Reap.<ref name="Jeldres61">{{sfn|Jeldres (|2003), hlm. |p=61.</ref>}} Ia mengadakan kampanye-kampanye untuk menyerukan masyarakat Kamboja agar berjuang demi kemerdekaan, dan membentuk sebuah pasukan militer sipil yang diikuti oleh sekitar 130,000 orang yang berhasil direkrut.<ref>Chandler (1991), hlm. 70.</ref>
 
Pada bulan Agustus 1953, Prancis setuju untuk memberikan kuasa atas urusan [[kementerian dalam negeri|dalam negeri]] dan [[Hukum|yudisial]] kepada Kamboja, dan diikuti dengan urusan pertahanan pada bulan Oktober 1953. Pada akhir bulan, Sihanouk bertolak ke Phnom Penh,<ref>Osborne (1994), hlm. 80.</ref> dimana ia mendeklarasikan kemerdekaan Kamboja dari Prancis pada 9{{nbsp}}November 1953.<ref name{{sfn|Jeldres|2003|p="Jeldres61" />61}} Pada Mei 1954, Sihanouk mengirim dua menteri kabinetnya, [[Nhiek Tioulong]] dan Tep Phan, untuk mewakili Kamboja di [[Konferensi Jenewa (1954)|Konferensi Jenewa]]<ref>Osborne (1994), hlm. 87.</ref> yang kemudiannya menghasilkan [[Perjanjian Jenewa|sebuah perjanjian]] yang berisi tentang pengakuan kemerdekaan Kamboja dan mengijinkan bantuan militer dari negara manapun tanpa batasan.<ref name="Osborne 1994, p. 88">Osborne (1994), p. 88.</ref>
 
Pada masa yang sama, hubungan Sihanouk dengan partai Demokrat yang memerintah masih berada dalam ketegangan, karena mereka berusaha menghalang-halangi pengaruhnya dalam politik.<ref name="Osborne 1994, p. 88" /> Untuk menangkis perlawanan dari Partai Demokrat, Sihanouk mengadakan sebuah [[referendum Konferensi Jenewa Kamboja 1955|referendum nasional]] untuk memperlihatkan persetujuan masyarakat terhadap upayanya dalam mewujudkan kemerdekaan nasional.<ref>Jeldres (2005), hlm. 52.</ref> Meskipun hasilnya 99.8{{nbsp}}persen setuju, sejarawan [[Australia]] [[Milton Osborne]] menyatakan bahwa pemungutan suara tersebut dilakukan [[sistem pemungutan suara terbuka|secara terbuka]] dan para pemilih ditakut-takuti untuk memberikan suara setuju di bawah pengawasan polisi.<ref>Osborne (1994), hlm. 89.</ref>
Baris 34 ⟶ 38:
=== Turun tahta dan masuk politik ===
 
Pada tanggal 2 Maret 1955, Sihanouk turun tahta,<ref name{{sfn|Jeldres|2003|p="Jeldres61" />61}}<ref>Jeldres (2005), hlm. 54.</ref> dan menyerahkan jabatan tersebut kepada ayahnya, [[Norodom Suramarit]].{{sfn|Jeldres|2003|p=44}} Semua orang terkejut ketika ia turun tahta, termasuk orangtuanya sendiri.<ref name="Chandler 78">Chandler (1991), p. 78.</ref> Dalam pidato turun tahtanya, Sihanouk menyatakan bahwa ia turun tahta dalam rangka melepaskan dirinya dari "intrik" kehidupan istana supata dapat dengan mudah menyentuh masyarakat umum sebagai seorang "warga negara biasa". Menurut Osborne, Sihanouk turun tahta agar ia bebas berpolitik meskipun ia tetap menerima kehormatan dari rakyatnya seperti saat ia masih menjadi seorang raja.<ref>Osborne (1994), hlm. 91.</ref> Selain itu, ia juga takut disingkirkan oleh pemerintah setelah mengetahui bahwa popularitasnya dibuat oleh pejabatnya sendiri.<ref>PRO, FO 371/117124, British Legation Phnom Penh's telegrams 86 and 87 (1955)</ref><ref name="Chandler 78"/>
 
Pada bulan April 1955, sebelum bertolak ke [[Kota Bandung|Bandung]], [[Indonesia]] dalam rangka menghadiri [[Konferensi Asia–Afrika|Konferensi Asia Afrika]], Sihanouk mendirikan partai politiknya sendiri, [[Sangkum]], dan menyatakan akan ikut dalam [[pemilihan umum Kamboja 1955|pemilihan umum]] yang diadakan pada bulan September 1955. Meskipun Sangkum merupakan sebuah partai politik, Sihanouk menyatakan bahwa Sangkum dipandang sebagai sebuah "organisasi" politik, dan menyatakan bahwa ia mengakomodasi orang-orang dengan [[spektrum politik|orientasi-orientasi politik]] yang syarat utamanya adalah mereka berjanji setia kepada raja dan kerajaan.<ref name="Osborne93">Osborne (1994), hlm. 93.</ref> Pembentukan Sangkum dipandang sebagai sebuah langkah untuk membubarkan partai-partai politik.<ref name="Chandler 1991, p. 79">Chandler (1991), p. 79.</ref><ref>''Souvenirs doux et amers'', p. 218-19</ref>
Baris 186 ⟶ 190:
Sihanouk memproduksi sekitar 50 film sepanjang masa hidupnya.<ref>{{cite web|author=Cat Barton|url=http://www.phnompenhpost.com/national/cambodia-film-makers-aim-rebuild-tattered-image|title=Cambodia film makers aim to rebuild tattered image|date=23 August 2007|accessdate=11 September 2015|work=Phnom Penh Post}}</ref> Ia mengembangkan minat dalam bidang perfilman pada usia muda, yang ia wujudkan dengan melakukan perjalanan untuk keperluan perfilman bersama orangtuanya.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Tak lama setelah menjadi raja pada tahun 1941, Sihanouk membuat beberapa film amatir,<ref name="84BDp5">Kinetz et al. (2006), p. 5.</ref> dan mengirim para pelajar Kamboja untuk belajar pembuatan film di Prancis.<ref name="Baum11">Baumgärtel (2006), p. 11.</ref> Ketika film ''[[Lord Jim (film 1965)|Lord Jim]]'' dirilis pada tahun 1965, Sihanouk mengecam penggambaran negatif film tersebut terhadap Kamboja.<ref>Osborne (1994), p. 177.</ref> Ia menanggapi dengan memproduksi film pertamanya, ''Apsara'', pada tahun 1966. Ia memproduksi, menyutradarai, dan berakting dalam lebih dari delapan film antara tahun 1966 sampai 1969, menjadikan para anggota keluarga kerajaan dan jenderal militernya untuk membintangi film-filmnya.<ref name="Osborne178">Osborne (1994), p. 178.</ref> Sihanouk menyatakan bahwa film-filmnya dibuat untuk menampilkan Kamboja dalam sisi positif;<ref>Osborne (1994), p. 179.</ref> Milton Osborne juga menyatakan bahwa film-film tersebut disaring dengan tema-tema [[Perang Dingin]]<ref>Osborne (1994), p. 180.</ref> dan propaganda nasionalis.<ref name="Osborne 1994, p. 183">Osborne (1994), p. 183.</ref> Mantan penasehat Sihanouk, Charles Meyer, berkata bahwa film-filmnya yang dibuat dari tahun 1960-an merupakan film standar amatir, sementara sutradara [[Institut Seni Rupa dan Budaya Reyum|Institut Reyum]], Ly Daravuth, berkomentar serupa pada 2006 dengan menyatakan bahwa film-filmnya kurang memiliki kualitas artistik.<ref name="84BDp5" />
 
Pada tahun 1967, salah satu filmnya, ''The Enchanted Forest'' dinominasikan di [[Festival Film Internasional Moskwa ke-5]].<ref name="Marlay163">{{sfn|Marlay and |Neher (|1999), |p. =163.</ref>}} Pada tahun 1968, Sihanouk meluncurkan Festival Film Internasional Phnom Penh, yang diadakan untuk kedua kalinya pada 1969. Pada kedua tahun tersebut, sebuah kategori penghargaan khusus dirancang dengan nama Penghargaan Apsara Emas, dimana Sihanouk merupakan satu-satunya nominasi dan sekaligus menjadi pemenangnya.<ref name="Osborne 1994, p. 183" /> Setelah Sihanouk digulingkan pada tahun 1970, ia berhenti memproduksi sementara film-film sampai tahun 1987.<ref>Wemaere (2013), pp. 13, 54.</ref> Pada tahun 1997, Sihanouk meraih sebuah penghargaan juri khusus dari [[Festival Film Internasional Moskwa ke-20|Festival Film Internasional Moskwa]], dimana ia menyampaikan bahwa ia telah menghabiskan biaya untuk memproduseri setiap filmnya berkisar dari {{US$|20,000}} sampai {{US$|70,000}} yang bersumber dari pemerintah Kamboja. Enam tahun kemudian, Sihanouk menyumbangkan arsip-arsip filmnya kepada [[École française d'Extrême-Orient]] di Prancis dan [[Universitas Monash]] di Australia.<ref name="84BDp5" /> Pada tahun 2006, ia memproduksi film terakhirnya, ''Miss Asina'',<ref name="Baum11" /> dan kemudian menyatakan pensiun dari pembuatan film pada bulan Mei 2010.<ref>Baumgärtel (2006), p. 2.</ref>
 
=== Musik ===
 
Sihanouk menulis sekitar 48 komposisi musik antara akhir 1940-an dan awal 1970-an,<ref>Scott-Maxwell (2008), p. 184.</ref> dengan mengkombinasikan tema-tema Barat dan Khmer tradisional dalam karya-karyanya.<ref>Scott-Maxwell (2008), p. 186.</ref> Dari 1940-an sampai 1960-an, komposisi musik Sihanouk sebagian besar didasari pada tema-tema sentimental, percintaan dan patriotis. Lagu-lagu percintaan Sihanouk menampilkan sejumlah hubungan percintaannya, terutama hubungannya dengan istrinya Monique,<ref>Scott-Maxwell (2008), p. 185.</ref> dan lagu-lagu seperti "My Darling" dan "Monica" didedikasikan kepada istrinya. Ia juga mengarang lagu-lagu nasional, yang menampilkan keindahan kota-kota provinsi dan pada saat yang sama memberikan rasa patriotisme dan persatuan nasional pada masyarakat Kamboja. Komposisi-komposisi musiknya yang terkenal, seperti "Flower of Battambang", "Beauty of Kep City", "Phnom Kulen", dan "Phnom Penh", adalah beberapa contohnya. Beberapa komposisi lainnya, yang meliputi "[[Luang Prabang]]", "Nostalgia of China", dan "Goodbye Bogor" adalah lagu-lagu sentimental<ref>{{sfn|Scott-Maxwell (|2008), |p. =189.</ref>}} tentang negara-negara tetangga yang meliputi [[Laos]], [[Indonesia]], dan Tiongkok.<ref name="Linda">{{cite web|author=LinDa Saphan|url=http://www.iias.nl/sites/default/files/IIAS_NL64_0405.pdf|title=Norodom Sihanouk and the political agenda of Cambodian music, 1955–1970 (The Newsletter &#124; No.64 &#124; Summer 2013)|accessdate=10 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b5RpX3kF?url=http://www.iias.nl/sites/default/files/IIAS_NL64_0405.pdf|archivedate=2015-08-27|work=International Institute for Asian Studies|dead-url=no}}</ref>
 
Setelah ia dilengserkan sebagai kepala negara pada 1970, Sihanouk menulis beberapa [[lagu revolusioner|lagu-lagu bergaya revolusioner]]<ref>{{sfn|Scott-Maxwell (|2008), |p. =187.</ref>}} yang memuji para pemimpin negara Komunis, seperti lagu "Hommage Khmer au Maréchal Kim Il Sung" dan "Merci, Piste Ho Chi Minh". Lagu-lagu tersebut ditujukan untuk menunjukan kekagumannya terhadap para pemimpin Komunis tersebut, yang telah mendukung perjuangan GRUNK antara tahun 1970 dan 1975.<ref>{{sfn|Scott-Maxwell (|2008), |p. =188.</ref>}} Dari masa muda,{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Sihanouk belajar memainkan beberapa alat musik seperti klarinet, saksofon, piano, dan akordion.<ref name{{sfn|Marlay|Neher|1999|p="Marlay163" />163}} Pada tahun 1960-an, Sihanouk memimpin sebuah grup musik yang didirikan oleh para kerabatnya, yang menampilkan lagu-lagu Prancis dan komposisi-komposisi pribadi miliknya sendiri untuk para diplomat di istana kerajaan.<ref>{{cite web|author=Michelle Vachon|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/norodom-sihanouk-the-end-of-an-era-3915/|title=Norodom Sihanouk—The End of an Era|date=17 Oktober 2012|accessdate=10 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b662XIMK?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/norodom-sihanouk-the-end-of-an-era-3915/|archivedate=2015-08-27|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Dalam turnya ke seluruh provinsi Kamboja, Sihanouk diiringi oleh orkestra militer kerajaan dan para penyanyi pop Kamboja.<ref name="Linda" /> Kemudian, saat Sihanouk tinggal di pengasingan pada 1980-an, ia mengadakan konser untuk menghibur para diplomat saat ia mengunjungi Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City.<ref name="Wid157">{{sfn|Widyono (|2008), |p. =157.</ref>}} Setelah ia diangkat kembali menjadi raja pada 1993, Sihanouk tetap mengadakan konser yang diselenggarakan di istana kerajaan pada acara tertentu.<ref name="Sihanoukballader">{{sfn|Kinetz et al. (|2006), |p. =6.</ref>}}
 
== Gelar ==
{{See also|Daftar gelar kehormatan yang diraih oleh Norodom Sihanouk}}
 
Sihanouk dikenal dengan berbagai gelar resmi dan tak resmi sepanjang masa hidupnya,<ref>Osborne (1994), p. 3.</ref> dan [[Guinness Book of World Records]] mencatat bahwa Sihanouk adalah raja yang memegang jumlah jabatan politik dan negara terbanyak.<ref name="Narong342">Narong (2007), p. 342.</ref> Ketika Sihanouk menjadi raja pada tahun 1941, ia menyandang gelar resmi "Preah Bat Samdech Preah Norodom Sihanouk Varman", yang ia digunakan pada saat ia naik tahta dari tahun 1941 sampai tahun 1955 dan dari tahun 1993 sampai 2004.<ref name="Jeldres54" /> Ia kembali menyandang gelar Pangeran setelah ia turun tahta pada tahun 1955, dan pada tahun tersebut ia diberikan gelar oleh ayahnya yang juga merupakan penerusnya sebagai raja dengan gelar "Samdech Preah Upayuvareach",<ref name{{sfn|Jeldres|2003|p="Jeldres61" />61}} yang artinya "Pangeran yang telah menjadi Raja".<ref>Osborne (1994), p. 92.</ref> Pada awal tahun 1960-an ketika ia menjadi Kepala Negara,<ref>Chandler (1991), p. 121.</ref> Sihanouk dikenal oleh sebagian besar rakyat Kamboja sebagai "Samdech Euv",<ref>Jeldres (2005), p. 194.</ref> yang artinya "Pangeran-Ayah".<ref name="Narong342" />
 
Pada tahun 2004, setelah ia turun tahta untuk kedua kalinya, Sihanouk diberikan gelar sebagai Raja-Ayah Kamboja,<ref>Widyono (2008), p. 280.</ref> dengan gelar resmi "Preah Karuna Preah Bat Sâmdach Preah Norodom Sihanouk Preahmâhaviraksat" ({{lang-km|ព្រះករុណាព្រះបាទសម្តេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ).<ref name="Narong342" /> Ia juga disebut dengan gelar kehormatan lainnya, "Yang Mulia Raja Norodom Sihanouk Sang Raja Heroik Besar Raja-Ayah Kemerdekaan, Integritas teritorial dan Persatuan Nasional Khmer" (ព្រះករុណា ព្រះបាទសម្ដេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ ព្រះវររាជបិតាឯករាជ្យ បូរណភាពទឹកដី និងឯកភាពជាតិខ្មែរ}}).<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.akp.gov.kh/kh/?p=43382|title=ព្រះករុណាព្រះបាទសម្តេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ ព្រះវររាជបិតាឯករាជ្យ បូរណភាពទឹកដី និងឯកភាពជាតិខ្មែរ ព្រះអង្គបានយាងចូលព្រះទីវង្គត|date=15 October 2012|accessdate=13 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b666GYqO?url=http://www.akp.gov.kh/kh/?p=43382|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Presse|dead-url=no}}</ref> Pada waktu yang sama, ia mengeluarkan sebuah dekret kerajaan yang meminta agar ia dipanggil dengan sebutan "Samdech Ta" atau "Samdech Ta-tuot",<ref>{{cite web|author1=Lor Chandara|author2=Wency Leung|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/abdication-wont-diminish-kings-influence-43261/|title=Abdication Won't Diminish King's Influence|date=14 October 2004|accessdate=21 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGboqStU?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/abdication-wont-diminish-kings-influence-43261/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> yang artinya "Kakek" dan "Kakek Buyut".<ref>{{cite web|author=Cabinet of Prime Minister Hun Sen|url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-meeting-and-handing-out-of-land-titles-to-people-in-the-communes-of-roen-and-tbeng-lej-of-siemreaps-banteay-srey-district/|title=Selected Impromptu Comments during the Meeting and Handing out of land titles to People in the Communes of Roen and Tbeng Lej of Siemreap's Banteay Srey District|date=12 November 2012|accessdate=21 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGbqnSdO?url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-meeting-and-handing-out-of-land-titles-to-people-in-the-communes-of-roen-and-tbeng-lej-of-siemreaps-banteay-srey-district/|archivedate=2015-09-03|work=Cambodia New Vision|dead-url=no}}</ref> Ketika Sihanouk meninggal pada bulan Oktober 2012, ia diberikan gelar secara anumerta oleh putranya Sihamoni dengan gelar kehormatan "Preah Karuna Preah Norodom Sihanouk Preah Borom Ratanakkot" ({{lang-km|ព្រះករុណាព្រះនរោត្តម សីហនុ ព្រះបរមរតនកោដ្ឋ)}}, yang artinya "Raja yang berada di Guci Berlian".<ref>{{cite web|author=អត្ថបទ អង្គភាពព័ត៌មាន និងប្រតិកម្មរហ័ស (Press and Quick Reaction Unit)|url=http://www.pressocm.gov.kh/site/detailTextshort/3577#.VbC_DmJ9JrA|title=សម្តេចតេជោពន្យល់ពីការប្រើប្រាស់ព្រះបរមបច្ឆាមរណនាមរបស់សម្តេចឪតម្រូវការសព្វាវុធការពារជាតិ និងការកែលម្អលើបញ្ហាការវាស់វែងដីធ្លី|date=13 November 2012|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b66BcWDd?url=http://www.pressocm.gov.kh/site/detailTextshort/3577#.VbC_DmJ9JrA|archivedate=2015-08-27|work=Office of the Council of Ministers|dead-url=no}}</ref>