Norodom Sihanouk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Norodom Sihanouk''' ([[Bahasa Khmer|Khmer]]: នរោត្តម សីហនុ {{lahirmati|[[Phnom Penh]], [[Kamboja Prancis|Kamboja]]|31|10|1922|[[Beijing]], [[Tiongkok]]|15|10|2012}}) adalah [[Daftar Penguasa Kamboja|Raja Kamboja]] dari tahun 1941 sampai 1955 dan tahun 1993 sampai 2004. Dikenal masyarakat Kamboja dengan sebutan '''Samdech Euv''' ({{lang-km|សម្តេចឪ}}, Raja-Ayah), Selama kehidupannya Negara Kamboja banyak mengalami perubahan bentuk pemerintahan, mulai dari [[Protektorat Prancis di Kamboja]] (sampai tahun 1953), [[Kerajaan Kamboja Pertama]] (1953-1970), [[Republik Khmer (1970–1975)|Republik Khmer]] (1970-1975), [[Kamboja Demokratik]] (1975-1979), [[Republik Rakyat Kamboja]] (1979-1993) dan terakhir [[Kamboja|Kerajaan Kamboja Kedua]] (1993-sekarang).
 
Norodom Sihanouk dilantik menjadi raja pada tahun 1941 dibawah pemerintahan kolonial [[Prancis]]. Setelah [[Perang Dunia Kedua]], ia berkampanye untuk kemerdekaan negaranya dari [[Indochina Prancis|penjajahan Prancis]], yang akhirnya merdeka pada tahun 1953. Pada tahun 1955, Sihanouk turun tahtatakhta dan menyerahkan jabatan tersebut kepada ayahandanya [[Norodom Suramarit]] dan terjun ke dalam gerakan politik [[Sangkum]]. Partai Sangkum memenangi [[pemilihan umum Kamboja 1955|pemilihan umum 1955]], dan Sihanouk diangkat menjadi [[Perdana Menteri Kamboja]]. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1960, Sihanouk mengajukan [[Amendemen|amendemen konstitusi]] agar ia menjadi [[Daftar Penguasa Kamboja|Kepala Negara Kamboja]], sebuah jabatan yang ia pegang sampai tahun 1970. Mulai dari tahun 1955 sampai 1970, Sihanouk memerintah Kamboja di bawah [[Negara satu-partai|pemerintahan satu partai]] dengan dalih melerai perbedaan pandangan politik antara [[Partai Demokrat (Kamboja)|Partai Demokrat]] dan [[Pracheachon]]. Meskipun ia secara resmi mengambil posisi [[Negara netral|netral]] dalam hubungan luar negeri, pada pelaksanaannya ia lebih condong kepada dengan [[negara komunis|negara-negara komunis]], terutama [[Tiongkok]], ketimbang dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu [[Anti-komunisme|anti-Komunisnya]].
 
Pada bulan Maret 1970, Sihanouk [[Kudeta Kamboja 1970|dilengserkan]] oleh [[Lon Nol]] dan [[Sisowath Sirik Matak]], dalam rangka pembentukan [[Republik Khmer]]. Ia melarikan diri ke [[Tiongkok]] dan [[Korea Utara]] untuk membentuk pemerintahan dalam pengasingan dan [[gerakan pemberontakan]] yang masing-masing dikenal sebagai Pemerintahan Kerajaan Uni Nasional Kamboja ([[GRUNK]]) dan [[Front Persatuan Nasional Kamboja]]. Sebagai pemimpin GRUNK, Sihanouk menggalang dukungan terhadap [[Khmer Merah]], yang bertarung melawan Republik Khmer dalam [[Perang Saudara Kamboja]]. Setelah Khmer Merah menang, sebuah rezim baru, yaitu [[Kamboja Demokratik]] dibentuk. Dalam rezim tersebut Sihanouk kembali ke Kamboja dan menjadi kepala negara secara simbolis. Posisi tersebut tidak bertahan lama, seiring renggangnya hubungan dia dengan Khmer Merah. Pada tahun 1976, Sihanouk turun dari jabatannya dan diperintahkan untuk menjalani penahanan rumah sampai tahun 1979, saat invasi [[Perang Kamboja-Vietnam|pasukan Vietnam]] mengusir [[Khmer Merah]] dari [[Phnom Penh]]. Sihanouk mengasingkan diri kembali, dan pada 1981 ia membentuk [[FUNCINPEC]], sebuah partai pemberontak. Pada tahun berikutnya, Sihanouk dilantik sebagai Presiden [[Koalisi Pemerintahan Kamboja Demokratik]] (KPKD), yang terdiri dari tiga faksi pemberontak anti-Vietnam{{snds}}FUNCINPEC, Khmer Merah dan [[Front Pembebasan Nasional Rakyat Khmer]] (FPNRK).
 
Seiring jatuhnya [[Blok Timur]] pada akhir tahun 1980-an, perbincangan tak resmi dilakukan untuk mengakhiri pertikaian antara [[Republik Rakyat Kamboja]] (RRK) dan faksi-faksi pemberontak yang berada di bawah naungan KPKD. Pada 1990, Dewan Nasional Tertinggi Kamboja (DNT) dibentuk sebagai sebuah badan transisional untuk memperjuangkan kedaulatan Kamboja, dengan Sihanouk sebagai presidennya. Pada tahun 1991, [[Perjanjian Damai Paris 1991|perjanjian damai]] ditandatangani, dan [[Pemerintahan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja|Otoritas Transisional Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja]] (OTPBBK) dibentuk pada tahun berikutnya. OTPBBK mengadakan [[pemilihan umum Kamboja 1993|pemilihan umum pada 1993]]. Sebagai bentuk transisi, dibentuk sebuah pemerintahan koalisi, dengan jabatan Perdana Menteri yang dipegang secara bersamaan oleh dua orang, yaitu [[Norodom Ranariddh]] dan [[Hun Sen]]. Pada bulan Juni 1993, Sihanouk kembali diangkat menjadi Kepala Negara Kamboja. Pada bulan September 1993, ia kembali menjadi raja dalam restorasi monarki Kamboja. Pada tahun 2004, Sihanouk turun tahtatakhta untuk terakhir kalinya dan menyerahkan jabatannya kepada putranya, Pangeran [[Norodom Sihamoni]], yang menggantikannya sebagai raja. Ia dikenal sebagai raja-ayah sampai wafatnya pada tahun 2012. Di samping berpolitik, ia juga memiliki karir sampingan dalam bidang seni sepanjang masa hidupnya. Ia menulis sejumlah komposisi musikal, serta memproduksi 50 film antara tahun 1966 dan 2006 yang juga ia bintangi dan sutradarai.
 
== Kehidupan awal dan naik tahtatakhta untuk pertama kali ==
 
[[Berkas:Norodom Sihanouk 1941.jpg|jmpl|Sihanouk pada acara penobatannya, November 1941]]
Baris 36:
{{Main|Kerajaan Kamboja (1953–70)}}
 
=== Turun tahtatakhta dan masuk politik ===
 
Pada tanggal 2 Maret 1955, Sihanouk turun tahtatakhta,{{sfn|Jeldres|2003|p=61}}{{sfn|Jeldres|2005|p=54}} dan menyerahkan jabatan tersebut kepada ayahnya, [[Norodom Suramarit]].{{sfn|Jeldres|2003|p=44}} Semua orang terkejut ketika ia turun tahtatakhta, termasuk orangtuanya sendiri.{{sfn|Chandler|1991|p=78}} Dalam pidato turun tahtanyatakhtanya, Sihanouk menyatakan bahwa ia turun tahtatakhta dalam rangka melepaskan dirinya dari "intrik" kehidupan istana supata dapat dengan mudah menyentuh masyarakat umum sebagai seorang "warga negara biasa". Menurut Osborne, Sihanouk turun tahtatakhta agar ia bebas berpolitik meskipun ia tetap menerima kehormatan dari rakyatnya seperti saat ia masih menjadi seorang raja.{{sfn|Osborne|1994|p=91}} Selain itu, ia juga takut disingkirkan oleh pemerintah setelah mengetahui bahwa popularitasnya dibuat oleh pejabatnya sendiri.<ref>PRO, FO 371/117124, British Legation Phnom Penh's telegrams 86 and 87 (1955)</ref>{{sfn|Chandler|1991|p=78}}
 
Pada bulan April 1955, sebelum bertolak ke [[Kota Bandung|Bandung]], [[Indonesia]] dalam rangka menghadiri [[Konferensi Asia–Afrika|Konferensi Asia Afrika]], Sihanouk mendirikan partai politiknya sendiri, [[Sangkum]], dan menyatakan akan ikut dalam [[pemilihan umum Kamboja 1955|pemilihan umum]] yang diadakan pada bulan September 1955. Meskipun Sangkum merupakan sebuah partai politik, Sihanouk menyatakan bahwa Sangkum dipandang sebagai sebuah "organisasi" politik, dan menyatakan bahwa ia mengakomodasi orang-orang dengan [[spektrum politik|orientasi-orientasi politik]] yang syarat utamanya adalah mereka berjanji setia kepada raja dan kerajaan.{{sfn|Osborne|1994|p=93}} Pembentukan Sangkum dipandang sebagai sebuah langkah untuk membubarkan partai-partai politik.{{sfn|Chandler|1991|p=79}}<ref>''Souvenirs doux et amers'', p. 218-19</ref>
Baris 62:
=== Tahun-tahun awal sebagai Kepala Negara (1960–1965) ===
 
Setelah beberapa bulan kesehatannya menurun, Suramarit, ayah Sihanouk, wafat pada 3 April 1960{{sfn|Osborne|1994|p=115}} yang membuat Sihanouk menuduh bahwa kematian ayahnya disebabkan syok akibat serangan bom parsel.{{sfn|Burchett|1973|p=110}} Pada hari berikutnya, dewan tahtatakhta kerajaan bertemu untuk memilih Monireth sebagai pemangku raja.{{sfn|Jeldres|2005|p=61}} Pada dua bulan berikutnya, Sihanouk memperkenalkan amendemen-amendemen konstitusional untuk membentuk jabatan baru Kepala Negara Kamboja, yang posisi dan kekuasaannya setara dengan raja. Sebuah [[Referendum kebijakan Kamboja 1960|referendum]] diadakan pada 5{{nbsp}}Juni 1960 menyetujui usulan Sihanouk, dan Sihanouk secara resmi dilantik menjadi Kepala Negara pada tanggal 14{{nbsp}}Juni 1960.{{sfn|Jeldres|2005|p=62}} Sebagai kepala negara, Sihanouk mengambil berbagai tugas seremonial raja, seperti menyelenggarakan [[Audiensi (pertemuan)|audiensi publik]]{{sfn|Osborne|1994|p=120}} dan memimpin [[Upacara Musim Tanam Kerajaan]] meskipun di saat yang bersamaan, ia tetap memainkan peran aktif dalam politik sebagai pemimpin Sangkum.{{sfn|Osborne|1994|p=144}}
 
[[Berkas:JFK and Prince Sihanouk in New York, 1961.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk dengan Presiden AS [[John F. Kennedy]] di New York City pada 25{{nbsp}}September 1961]]
Baris 139:
Pada tanggal 14 Juni 1993, Sihanouk diangkat kembali menjadi kepala negara dalam sidang [[majelis konstituen Kamboja|majelis konstituante]] yang dipimpin oleh Ranariddh, yang justru mengambil kesempatan tersebut untuk mendeklarasikan kudeta pada tahun 1970 yang menggulingkan Sihanouk sebagai tindakan "ilegal".{{sfn|Findlay|1995|p=93}} Sebagai Kepala Negara, Sihanouk mengganti nama resmi militer Kamboja dengan nama yang dipakai pada masa sebelum tahun 1970, yaitu [[Pasukan Bersenjata Kerajaan Kamboja|Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja]]. Sihanouk juga mengeluarkan perintah untuk mengganti nama resmi negara tersebut dari [[Republik Rakyat Kamboja#Transisi|Negara Kamboja]] menjadi "Kamboja" saja, lalu menetapkan kembali [[Nokor Reach]] sebagai Lagu Kebangsaan Kamboja dengan sedikit perubahan pada bagian liriknya, dan kembali menetapkan bendera resmi negara sesuai dengan desain [[bendera Kamboja]] pra-1970.{{sfn|Mehta et al.|2013|p=231}} Pada masa yang sama, Sihanouk melantik Ranariddh dan Hun Sen menjadi perdana menteri, dengan kekuasaan yang setara.{{sfn|Widyono|2008|p=129}} Pengaturan tersebut bersifat sementara dan diratifikasi oleh Majelis Konstituen pada tanggal 2{{nbsp}}Juli 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=93}} Pada tanggal 30 Agustus 1993,{{sfn|Osborne|1994|p=261}} Ranariddh dan Hun Sen bertemu dengan Sihanouk dan mengusulkan dua rancangan konstitusi, yang satu mempertahankan bentuk negara [[Kerajaan konstitusional|monarki konstitusional]] yang dipimpin oleh seorang raja, atau berubah bentuk menjadi sebuah negara [[republik]] yang dipimpin oleh seorang kepala negara. Sihanouk memilih rancangan yang mempertahankan Kamboja sebagai monarki konstitusional,{{sfn|Widyono|2008|p=161}} dan kemudian diratifikasi oleh majelis konstituante pada tanggal 21{{nbsp}}September 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=97}}
 
== Naik tahtatakhta untuk kedua kalinya ==
 
=== Restorasi monarki dan pengaruh politik ===
Baris 150:
Hubungan antara dua perdana menteri, Ranariddh dan Hun Sen, meretak pada bulan Maret 1996,{{sfn|Widyono|2008|p=214}} ketika Ranariddh menuduh PRK menghalangi proses pembagian jabatan [[pemerintahan lokal|pemerintahan tingkat rendah]] kepada para anggota FUNCINPEC.{{sfn|Widyono|2008|p=216}} Ranariddh mengancam akan keluar dari pemerintahan koalisi{{sfn|Mehta et al.|2013|p=253}} dan mengadakan pemilu pada tahun yang sama jika permintaannya tidak diwujudkan,{{sfn|Widyono|2008|p=215}} mempersulit Hun Sen dan para pejabat PRK lainnya.{{sfn|Widyono|2008|p=215}} Pada bulan berikutnya, Sihanouk memimpin sebuah pertemuan antara beberapa anggota keluarga kerajaan dan pejabat FUNCINPEC senior di Paris. Sihanouk berupaya untuk meredam ketegangan antara FUNCINPEC dan PRK dengan jaminan FUNCINPEC tidak akan meninggalkan pemerintahan koalisi dan tak ada perencanaan unsur-unsur balas dendam untuk melengserkan Hun Sen atau PRK.{{sfn|Widyono|2008|p=223}}
 
Pada bulan Maret 1997, Sihanouk menyampaikan keinginannya untuk turun tahtatakhta, mengklaim bahwa meningkatnya sentimen anti-loyalis pada masyarakat akan mengancam keberadaan monarki.{{sfn|Widyono|2008|p=241}} Hun Sen menanggapi keinginan Sihanouk tersebut dengan memperingatkannnya bahwa ia akan mengeluarkan amendemen konstitusional yang melarang para anggota keluarga kerajaan ikut campur dalam politik jika Sihanouk tetap ngotot melaksanakan keinginannya itu.<ref>{{cite web|author=Ker Munthit|url=http://www.phnompenhpost.com/national/royal-abdication-threat-ignites-war-words|title=Royal abdication threat ignites war of words|date=21 March 1997|accessdate=1 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfZ5Eip?url=http://www.phnompenhpost.com/national/royal-abdication-threat-ignites-war-words|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Seperti yang Widyono katakan, Sihanouk masih populer diantara para pemilih, dan Hun Sen khawatir bila ia turun tahtatakhta dan masuk ke ranah politik, ia akan memenangkan pemilu-pemilu apapun pada masa mendatang, yang bisa melemahkan pengaruh politik PRK.{{sfn|Widyono|2008|p=241}}
 
Pada bulan Juli 1997, [[Pertikaian Kamboja 1997|pertikaian]] memuncak di Phnom Penh antara pasukan infanteri yang secara terpisah bersekutu dengan PRK dan FUNCINPEC, yang berujung pada pelengseran Ranariddh setelah pasukan FUNCINPEC dikalahkan.{{sfn|Widyono|2008|p=258}} Sihanouk tidak menganggap Hun Sen mendalangi pertikaian tersebut, namun tetap menyebut pelengseran Ranariddh sebagai sebuah "kudeta", sebuah istilah yang sering digunakan para anggota FUNCINPEC.{{sfn|Widyono|2008|p=259}} Saat Majelis Nasional memilih [[Ung Huot]] sebagai Perdana Menteri Pertama untuk menggantikan Ranariddh pada tanggal 6 Agustus 1997,{{sfn|Widyono|2008|p=263}} Sihanouk menyatakan bahwa pelengseran Ranariddh adalah ilegal dan menyampaikan kembali tawarannya untuk turun tahtatakhta namun tidak dia lakukan.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://edition.cnn.com/WORLD/9708/11/cambodia/|title=Cambodian King Sihanouk offers to abdicate –But still considers son's ouster illegal|date=21 August 1997|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqDbzv4w?url=http://edition.cnn.com/WORLD/9708/11/cambodia/|archivedate=2015-08-17|accessdate=2 February 2015|work=CNN|dead-url=no}}</ref> Pada bulan September 1998, Sihanouk mengadakan pembicaraan politik di [[Siem Reap]] setelah FUNCINPEC dan [[Partai Sam Rainsy]] (PSR) mengadakan unjuk rasa melawan pemerintahan yang dipimpin PRK karena melakukan kecurangan pada [[pemilihan umum Kamboja 1998|pemilihan umum 1998]]. Pembicaraan tersebut menjadi berantakan pada akhir bulan setelah Hun Sen selamat dari upaya pembunuhan, yang membuatnya menuduh Sam Rainsy sebagai dalangnya.{{sfn|Summers|2003|p=238}} Dua bulan kemudian, pada bulan November 1998, Sihanouk mengadakan pembicaraan politik untuk kedua kalinya antara PRK dan FUNCINPEC<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.phnompenhpost.com/national/ranariddh-maneuvered-new-summit|title=Ranariddh maneuvered into new summit|date=13 November 1998|accessdate=22 December 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6dwkwVmXH?url=http://www.phnompenhpost.com/national/ranariddh-maneuvered-new-summit|archivedate=2015-12-21|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> dimana sebuah perjanjian dibuat untuk pemerintahan koalisi lainnya antara PRK dan FUNCINPEC.{{sfn|Summers|2003|p=238}}
 
=== Tahun-tahun terakhir sebagai raja ===
Sihanouk mengeluarkan sebuah buletin bulanan dimana ia menulis komentar-komentar tentang masalah-masalah politik dan menampilkan foto-foto lama Kamboja pada tahun-tahun 1950-an sampai 1960-an. Pada 1997, sebuah karakter yang dikenal dengan nama "Ruom Rith" pertama kali muncul dalam buletin bulanannya, yang mengekspresikan kritikan-kritikan terhadap Hun Sen dan pemerintahannya. Hun Sen menjadi geram terhadap kritikan-kritikan Ruom Rith, dan setidaknya dua kali pada tahun 1998 dan tahun 2003 meminta Sihanouk untuk berhenti mempublikasikan kritikan-kritikannya.{{sfn|Widyono|2008|pp=167–168}}<ref>{{cite web|author=Imran Vittachi|url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-muzzles-smile-month|title=King muzzles the 'Smile of the month'|date=16 May 1997|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfjk0bm?url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-muzzles-smile-month|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Menurut klaim Ranariddh, Ruom Rith merupakan sebuah istilah yang merujuk kepada diri Sihanouk, sebuah klaim yang kemudian dibantah.{{sfn|Mehta et al.|2013|p=302}} Pada bulan Juli 2002, Sihanouk menyatakan keprihatinan atas tidak adanya ketentuan konstitusional yang terperinci mengenai organisasi dan fungsi [[Dewan TahtaTakhta Kerajaan|dewan tahtatakhta Kamboja]].<ref>{{cite web|author=Vong Sokheng|url=http://www.phnompenhpost.com/national/succession-issue-troubles-king|title=Succession issue troubles King|date=5 July 2002|accessdate=1 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfmCZyQ?url=http://www.phnompenhpost.com/national/succession-issue-troubles-king|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Saat Hun Sen menolak keprihatinan Sihanouk, yang kemudian disusul pada bulan September 2002 dengan ancaman turun tahtatakhta, sehingga para anggota dewan tahtatakhta melakukan persidangan untuk memilih seorang penguasa monarki baru.<ref>{{cite web|author1=Vong Sokheng|author2=Robert Carmichael|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-mulls-abdication|title=King mulls abdication|date=27 September 2002|accessdate=1 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfrE8hK?url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-mulls-abdication|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref>
 
Pada bulan Juli 2003, [[Pemilihan umum Kamboja 2003|pemilihan umum]] diadakan kembali, dan dimenangkan oleh PRK. Namun, mereka gagal mendapatkan [[suara dua per tiga|dua per tiga]] kursi mayoritas di parlemen, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi untuk dapat membentuk sebuah pemerintahan baru. Partai pemenang kedua dan ketiga dari pemilihan tersebut, yang masing-masing adalah FUNCINPEC dan PSR, mencegah PRK untuk melakukannya.{{sfn|Chin|2005|p=115}} Sehingga, pada bulan Agustus 2003, mereka membawakan dakwaan ke Dewan Konstitusional atas dakwaan kecurangan dalam pemilu.<ref>{{cite web|author1=Susan Front, Sam Rith|author2=Chhim Sopheark|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|title=Council rejects complaints by SRP, Funcinpec|date=29 August 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqftv7Os?url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Setelah pengaduan mereka ditolak, FUNCINPEC dan PSR mengancam akan memboikot acara pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen. Sihanouk meminta kedua partai tersebut untuk menahan keputusan mereka, dengan menyatakan bahwa ia juga tidak akan memimpin acara tersebut jika mereka tidak mengiyakan keinginan-keinginannya.<ref>{{cite web|author1=Yun Samean|author2=Lor Chandara|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|title=King Won't Convene New Parliament|date=17 September 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfxW3bJ?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Kedua partai tersebut kemudian menarik ancaman mereka, dan pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen dilaksanakan pada bulan Oktober 2003, dan dihadiri Sihanouk.<ref>{{cite web|author=Yun Samean|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|title=King Swears in Legislators Despite Standoff|date=6 October 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqg3L7bC?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> PRK, FUNCINPEC, dan PSR mengadakan pembicaraan tambahan pada 2004 untuk mengakhiri kebuntuan politik, namun gagal. Pada masa yang sama, Sihanouk mengusulkan sebuah pemerintahan persatuan yang sama-sama dipimpin oleh para politikus dari seluruh tiga partai politik tersebut, namun ditolak oleh Hun Sen dan Ranariddh.{{sfn|Chin|2005|pp=117, 119}}{{sfn|Widyono|2008|p=277}}
Baris 161:
Pada bulan Februari 2004, Sihanouk menyarankan dan secara terang-terangan mendukung [[Perkawinan sejenis|pernikahan sesama jenis]], yang saat itu merupakan hal yang tabu dan bertentangan dengan adat dan kebiasaan masyarakat saat itu. Ia dipuji atas dukungannya terhadap kalangan [[LGBT]] di negaranya.<ref>{{Cite news|date=2004-02-20|title=Cambodian king backs gay marriage|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3505915.stm|language=en-GB|access-date=2022-06-22}}</ref><ref>{{Cite web|title=Cambodian LGBT Comes Out of the Shadows|url=https://www.voanews.com/a/cambodia-lgbt-comes-out-of-the-shadows/3775116.html|website=VOA|language=en|access-date=2022-06-22}}</ref>
 
Sihanouk juga terlibat dalam kegiatan amal dengan mendirikan organisaasi "Samdech Euv Team" yang bertujuan untuk menolong proyek dan kegiatan kemanusiaan di negaranya dan berdedikasi penuh terhadap kegiatan ini pada masa-masa setelah ia turun tahtatakhta.{{sfn|Jeldres|2017|pp=105-106}}
 
== Turun tahtatakhta dan tahun-tahun terakhir ==
[[Berkas:佛教之王堂 シアヌーク国王陛下佛教記念ホール 石碑.jpg|jmpl|Raja-ayah Norodom Sihanouk dan Istrinya [[Norodom Monineath|Monineath]] pada tahun 2011]]
Pada tanggal 6 Juli 2004 dalam sebuah surat terbuka, Sihanouk mengumumkan rencananya untuk turun tahtatakhta lagi. Pada masa yang sama, ia mengkritik Hun Sen dan Ranariddh karena tidak menghiraukan sarannya tentang bagaimana menyelesaikan kebuntuan politik pada tahun lampau. Sementara itu, Hun Sen dan Ranariddh telah bersepakat untuk memperkenalkan sebuah amendemen konstitusional yang berisi tentang pengimplementasian sebuah sistem pemungutan suara terbuka, mengajak para anggota DPR untuk memilih para menteri kabinet dan presiden Majelis Nasional dengan mengangkat tangan. Sihanouk menolak sistem pemungutan suara terbuka, dan meminta Presiden Senat [[Chea Sim]] untuk tidak menandatangani amendemen tersebut. Ketika Chea Sim menerima nasihat Sihanouk, ia pergi dari negara tersebut tak lama sebelum Majelis Nasional bersidang untuk memberikan suara terhadap amendemen tersebut pada tanggal 15{{nbsp}}Juli.{{sfn|Chin|2005|pp=119–120}} Pada tanggal 17{{nbsp}}Juli 2004, PRK dan FUNCINPEC sepakat untuk membentuk sebuah pemerintahan koalisi, meninggalkan PSR sebagai [[Oposisi (parlementer)|partai oposisi]].{{sfn|Widyono|2008|p=278}} Pada tanggal 6{{nbsp}}Oktober 2004, Sihanouk menulis sebuah surat panggilan untuk dewan tahtatakhta kerajaan agar segera bersidang dan memilih seorang penggantinya. Senat dan Majelis Nasional mengadakan pertemuan darurat untuk membuat undang-undang yang memperbolehkan seorang penguasa monarki turun tahtatakhta. Pada tanggal 14{{nbsp}}Oktober 2004, dewan tahtatakhta memutuskan memilih [[Norodom Sihamoni]] sebagai pengganti Sihanouk.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.phnompenhpost.com/national/milestones-life-king-norodom-sihanouk|title=Milestones in the life of King Norodom Sihanouk|date=22 Oktober 2004|accessdate=6 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgCr3E0?url=http://www.phnompenhpost.com/national/milestones-life-king-norodom-sihanouk|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Sihamoni dinobatkan sebagai Raja Kamboja pada tanggal 29{{nbsp}}Oktober 2004.<ref name="Liam Cochrane">{{cite web|author=Liam Cochrane|url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihamoni-crowned-new-king|title=Sihamoni crowned new King|date=5 November 2004|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgFs5PC?url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihamoni-crowned-new-king|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref>
 
Pada bulan Maret 2005, Sihanouk menuduh Thailand, Laos, dan Vietnam telah melanggar batas dan masuk ke dalam wilayah Kamboja, melalui pelaksanaan perjanjian demarkasi perbatasan unilateral yang dilakukan tanpa kehadiran dan keikutsertaan Kamboja. Dua bulan kemudian, Sihanouk membentuk Dewan Nasional Tertinggi Urusan Perbatasan (DNTUP), yang ia kepalai, untuk menangani masalah tersebut.<ref name="Liam Cochrane" /> Sementara SRP dan Chea Sim menyatakan dukungan terhadap Sihanouk untuk pembentukan PNTUP, Hun Sen memutuskan untuk membentuk sebuah badan terpisah, Otoritas Nasional Urusan Perbatasan (ONUP), untuk menangani masalah perbatasan, dengan DNTUP hanya menjabat sebagai badan penasehat.<ref>{{cite web|author=Vong Sokheng|url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-affairs-council-no-match-strongman|title=Border Affairs Council no match for the Strongman|date=1 July 2005|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgITlvF?url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-affairs-council-no-match-strongman|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Setelah Hun Sen menandatangani sebuah traktat perbatasan dengan Vietnam pada bulan Oktober 2005, Sihanouk membubarkan DNTUP.<ref>{{cite web|author1=Vong Sokheng|author2=Liam Cochrane|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-treaty-sparks-backlash-arrests|title=Border treaty sparks backlash, arrests|date=21 October 2005|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgLw9nd?url=http://www.phnompenhpost.com/national/border-treaty-sparks-backlash-arrests|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada bulan Agustus 2007, Komite Aksi Kamboja untuk Keadilan dan Kesetaraan, sebuah [[organisasi non-pemerintah]] hak asasi manusia yang berbasis di AS, meminta [[imunitas negara]] Sihanouk untuk ditingkatkan, sehingga memperbolehkannya untuk mengurusi [[Dewan Luar Biasa dalam Pengadilan Kamboja]] (DLBPK).<ref name="SihanoukECCC">{{cite web|author1=Yun Samean|author2=Emily Lodish|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/govt-rejects-call-to-investigate-king-father-77372/|title=Gov't Rejects Call To Investigate King Father|date=31 August 2007|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgP5UFd?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/govt-rejects-call-to-investigate-king-father-77372/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Sihanouk menanggapi permintaan tersebut dengan mengundang pejabat urusan masyarakat DLBPK, Peter Foster, pada sebuah sesi diskusi tentang pengalaman pribadinya pada masa rezim Khmer Merah.<ref>{{cite web|author1=Erika Kinetz|author2=Yun Samean|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-invites-eccc-staff-to-palace-61378/|title=Retired King Invites ECCC Staff to Palace|date=31 August 2007|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgRf3mC?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-invites-eccc-staff-to-palace-61378/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Hun Sen dan FUNCINPEC mengkritik permintaan tersebut, dengan menuduh organisasi tersebut tidak sopan.<ref name="SihanoukECCC" /> DLBPK kemudian menolak undangan Sihanouk.<ref>{{cite web|author1=Erik Wasson|author2=Yun Samean|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/un-wont-attend-retired-kings-kr-discussion-77510/|title=UN Won't Attend Retired King's KR Discussion|date=6 September 2007|accessdate=6 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqgUS841?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/un-wont-attend-retired-kings-kr-discussion-77510/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref>
Baris 174:
{{Main|Kematian dan pemakaman kenegaraan Norodom Sihanouk}}
 
Pada bulan Januari 2012, Sihanouk mengeluarkan sebuah surat untuk menyatakan keinginannya untuk dikremasi setelah ia meninggal, dan abunya dimasukkan dalam guci emas.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/cambodias-sihanouk-requests-cremation.html|title=Cambodia's Sihanouk requests cremation|date=9 Januari 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b5RfyAFi?url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/01/09/cambodias-sihanouk-requests-cremation.html|archivedate=2015-08-27|work=The Jakarta Post|dead-url=no}}</ref> Beberapa bulan kemudian, pada bulan September 2012, Sihanouk berkata bahwa ia tak akan kembali ke Kamboja dari Beijing pada hari ulang tahunnya yang ke-90, dengan alasan kelelahan.<ref>{{cite web|author=Meas Sokchea|url=http://www.phnompenhpost.com/national/beijing-birthdaybash-king-father|title=Beijing birthday bash for King Father|date=28 September 2012|accessdate=7 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b5RizKqt?url=http://www.phnompenhpost.com/national/beijing-birthdaybash-king-father|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada tanggal 15{{nbsp}}Oktober 2012, Sihanouk meninggal akibat serangan jantung pada pukul 01:20{{nbsp}}malam, waktu Phnom Penh.<ref>{{cite web|author=David Boyle|url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-father-norodom-sihanouk-passed-away|title=King Father Norodom Sihanouk passed away|date=15 Oktober 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b64wk8g7?url=http://www.phnompenhpost.com/national/king-father-norodom-sihanouk-passed-away|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Saat berita wafatnya tersiar, Sihamoni, Hun Sen, dan para pejabat pemerintah lainnya terbang ke Beijing untuk memberikan penghormatan terakhir padanya.<ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=25404|title=King and PM Depart for Beijing|date=15 October 2012|accessdate=7 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b6502cNa?url=http://www.akp.gov.kh/?p=25404|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Press|dead-url=no}}</ref> Pemerintah Kamboja mengumumkan masa berkabung resmi selama tujuh hari dari tanggal 17{{nbsp}}Oktober sampai tanggal 24{{nbsp}}Oktober 2012, dan memerintahkan pengibaran bendera negara sepertiga tiang. Dua hari kemudian, jenazah Sihanouk dibawa dari Beijing menggunakan penerbangan [[Air China]],<ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=25450|title=Cambodian People Flood to Receive King-Father's Body|date=17 October 2012|accessdate=7 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b656pPrn?url=http://www.akp.gov.kh/?p=25450|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Press|dead-url=no}}</ref> dan sekitar 1.2{{nbsp}}juta orang berbaris di jalanan dari bandar udara sampai istana kerajaan untuk menyaksikan kedatangan jenazah Sihanouk.<ref>{{cite web|author1=Cabinet of Hun Sen|author2=Prime Minister of Cambodia|url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-handing-out-of-land-titles-for-people-in-the-province-of-kompong-chhnangs-rolea-pa-ea-district/|title=Selected Impromptu Comments during the Handing-out of Land Titles for People in the Province of Kompong Chhnang's Rolea Pa Ea District.|date=27 October 2012|accessdate=10 December 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6dfrGTpgg?url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-handing-out-of-land-titles-for-people-in-the-province-of-kompong-chhnangs-rolea-pa-ea-district/|archivedate=2015-12-10|work=Cambodia New Vision|dead-url=no}}</ref>[[Berkas:Ceremonie cremation Sihanouk (1).JPG|jmpl|254x254px|Tempat Kremasi Raja-ayah Sihanouk]]Pada akhir bulan November 2012, Hun Sen berkata bahwa acara pemakaman dan kremasi Sihanouk diadakan pada bulan Februari 2013. Jenazah Sihanouk disemayamkan di istana raja selama<ref>{{cite web|author=Vong Sokheng|url=http://www.phnompenhpost.com/national/date-set-sihanouk%E2%80%99s-funeral|title=Date set for Sihanouk's funeral|date=27 November 2012|accessdate=25 Juli 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65JwMp3?url=http://www.phnompenhpost.com/national/date-set-sihanouk%E2%80%99s-funeral|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> tiga bulan sampai pemakaman kenegaraan dilaksanakan pada tanggal 1{{nbsp}}Februari 2013.<ref>{{cite web|author=Rachel Vandenbrink|url=http://www.rfa.org/english/news/cambodia/sihanouk-02012013180325.html/|title='Last Chance' to Pay Respects|date=1 February 2013|accessdate=24 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65NsL2o?url=http://www.rfa.org/english/news/cambodia/sihanouk-02012013180325.html/|archivedate=2015-08-27|work=Radio Free Asia|dead-url=no}}</ref> Sebuah prosesi perjalanan sejauh {{convert|6000|m|ft|adj=on}} diadakan, dan jenazah Sihanouk ditempatkan ke dalam krematorium kerajaan sampai jenazahnya dikremasi pada tanggal 4{{nbsp}}Februari 2013 <ref>{{cite web|author=AKP Phnom Penh|url=http://www.akp.gov.kh/?p=30355|title=Cambodia's Late King-Father Cremated|date=4 February 2013|accessdate=25 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65S1hvp?url=http://www.akp.gov.kh/?p=30355|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Presse|dead-url=no}}</ref> Pada hari berikutnya,keluarga kerajaan melarung sebagian abu Sihanouk di ke sungai [[Tonle Sap]], sementara sisanya disimpan di ruangan tahtatakhta istana selama setahun.<ref>{{cite web|author1=May Titthara|author2=Shane Worrell|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihanouk%E2%80%99s-ashes-enter-royal-palace|title=Sihanouk's ashes enter the Royal Palace|date=8 February 2013|accessdate=25 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65Xmfr5?url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihanouk%E2%80%99s-ashes-enter-royal-palace|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada bulan Oktober 2013, sebuah stupa yang menampilkan patung perunggu Sihanouk didirikan di sebelah [[Monumen Kemerdekaan (Kamboja)|Monumen Kemerdekaan]].<ref>{{cite web|author=Sen David|url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihanouk-statue-inaugurated|title=Sihanouk statue inaugurated|date=13 October 2013|accessdate=25 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65acodu?url=http://www.phnompenhpost.com/national/sihanouk-statue-inaugurated|archivedate=2015-08-27|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Pada tanggal Juli 2014, abu Sihanouk dipindahkan ke [[Pagoda Perak, Phnom Penh|pagoda perak]] untuk ditempatkan di sebelah abu salah satu putrinya, Kantha Bopha.<ref>{{cite web|author=Sovannara|url=http://www.khmertimeskh.com/news/2757/late-cambodian-king-sihanouk-s-ashes-enshrined-in-stupa-in-royal-palace/&title=late-cambodian-king-sihanouk-s-ashes-enshrined-in-stupa-in-royal-palace|title=Late Cambodian King Sihanouk's Ashes Enshrined in Stupa in Royal Palace|date=13 July 2014|accessdate=25 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b65rxmSn?url=http://www.khmertimeskh.com/news/2757/late-cambodian-king-sihanouk-s-ashes-enshrined-in-stupa-in-royal-palace/|archivedate=2015-08-27|work=Khmer Times|dead-url=no}}</ref>
 
== Peninggalan dan warisan ==
Baris 205:
{{See also|Daftar gelar kehormatan yang diraih oleh Norodom Sihanouk}}
 
Sihanouk dikenal dengan berbagai gelar resmi dan tak resmi sepanjang masa hidupnya,{{sfn|Osborne|1994|p=3}} dan [[Guinness Book of World Records]] mencatat bahwa Sihanouk adalah raja yang memegang jumlah jabatan politik dan negara terbanyak.{{sfn|Narong|2007|p=342}} Ketika Sihanouk menjadi raja pada tahun 1941, ia menyandang gelar resmi "Preah Bat Samdech Preah Norodom Sihanouk Varman", yang ia digunakan pada saat ia naik tahtatakhta dari tahun 1941 sampai tahun 1955 dan dari tahun 1993 sampai 2004.{{sfn|Jeldres|2003|p=54}} Ia kembali menyandang gelar Pangeran setelah ia turun tahtatakhta pada tahun 1955, dan pada tahun tersebut ia diberikan gelar oleh ayahnya yang juga merupakan penerusnya sebagai raja dengan gelar "Samdech Preah Upayuvareach",{{sfn|Jeldres|2003|p=61}} yang artinya "Pangeran yang telah menjadi Raja".{{sfn|Osborne|1994|p=92}} Pada awal tahun 1960-an ketika ia menjadi Kepala Negara,{{sfn|Chandler|1991|p=121}} Sihanouk dikenal oleh sebagian besar rakyat Kamboja sebagai "Samdech Euv",{{sfn|Jeldres|2005|p=194}} yang artinya "Pangeran-Ayah".{{sfn|Narong|2007|p=342}}
 
Pada tahun 2004, setelah ia turun tahtatakhta untuk kedua kalinya, Sihanouk diberikan gelar sebagai Raja-Ayah Kamboja,{{sfn|Widyono|2008|p=280}} dengan gelar resmi "Preah Karuna Preah Bat Sâmdach Preah Norodom Sihanouk Preahmâhaviraksat" ({{lang-km|ព្រះករុណាព្រះបាទសម្តេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ).{{sfn|Narong|2007|p=342}} Ia juga disebut dengan gelar kehormatan lainnya, "Yang Mulia Raja Norodom Sihanouk Sang Raja Heroik Besar Raja-Ayah Kemerdekaan, Integritas teritorial dan Persatuan Nasional Khmer" (ព្រះករុណា ព្រះបាទសម្ដេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ ព្រះវររាជបិតាឯករាជ្យ បូរណភាពទឹកដី និងឯកភាពជាតិខ្មែរ}}).<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.akp.gov.kh/kh/?p=43382|title=ព្រះករុណាព្រះបាទសម្តេចព្រះ នរោត្តម សីហនុ ព្រះមហាវីរក្សត្រ ព្រះវររាជបិតាឯករាជ្យ បូរណភាពទឹកដី និងឯកភាពជាតិខ្មែរ ព្រះអង្គបានយាងចូលព្រះទីវង្គត|date=15 October 2012|accessdate=13 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b666GYqO?url=http://www.akp.gov.kh/kh/?p=43382|archivedate=2015-08-27|work=Agence Kampuchea Presse|dead-url=no}}</ref> Pada waktu yang sama, ia mengeluarkan sebuah dekret kerajaan yang meminta agar ia dipanggil dengan sebutan "Samdech Ta" atau "Samdech Ta-tuot",<ref>{{cite web|author1=Lor Chandara|author2=Wency Leung|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/abdication-wont-diminish-kings-influence-43261/|title=Abdication Won't Diminish King's Influence|date=14 October 2004|accessdate=21 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGboqStU?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/abdication-wont-diminish-kings-influence-43261/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> yang artinya "Kakek" dan "Kakek Buyut".<ref>{{cite web|author=Cabinet of Prime Minister Hun Sen|url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-meeting-and-handing-out-of-land-titles-to-people-in-the-communes-of-roen-and-tbeng-lej-of-siemreaps-banteay-srey-district/|title=Selected Impromptu Comments during the Meeting and Handing out of land titles to People in the Communes of Roen and Tbeng Lej of Siemreap's Banteay Srey District|date=12 November 2012|accessdate=21 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGbqnSdO?url=http://cnv.org.kh/selected-impromptu-comments-during-the-meeting-and-handing-out-of-land-titles-to-people-in-the-communes-of-roen-and-tbeng-lej-of-siemreaps-banteay-srey-district/|archivedate=2015-09-03|work=Cambodia New Vision|dead-url=no}}</ref> Ketika Sihanouk meninggal pada bulan Oktober 2012, ia diberikan gelar secara anumerta oleh putranya Sihamoni dengan gelar kehormatan "Preah Karuna Preah Norodom Sihanouk Preah Borom Ratanakkot" ({{lang-km|ព្រះករុណាព្រះនរោត្តម សីហនុ ព្រះបរមរតនកោដ្ឋ)}}, yang artinya "Raja yang berada di Guci Berlian".<ref>{{cite web|author=អត្ថបទ អង្គភាពព័ត៌មាន និងប្រតិកម្មរហ័ស (Press and Quick Reaction Unit)|url=http://www.pressocm.gov.kh/site/detailTextshort/3577#.VbC_DmJ9JrA|title=សម្តេចតេជោពន្យល់ពីការប្រើប្រាស់ព្រះបរមបច្ឆាមរណនាមរបស់សម្តេចឪតម្រូវការសព្វាវុធការពារជាតិ និងការកែលម្អលើបញ្ហាការវាស់វែងដីធ្លី|date=13 November 2012|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6b66BcWDd?url=http://www.pressocm.gov.kh/site/detailTextshort/3577#.VbC_DmJ9JrA|archivedate=2015-08-27|work=Office of the Council of Ministers|dead-url=no}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==