Norodom Sihanouk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
→‎Masa sebelum kemerdekaan dan pemerintahan sendiri: di en.wiki juga tidak dipranalakan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 58:
Partai Demokrat masih mengkritik Sangkum dan Sihanouk dalam surat kabar mereka.{{sfn|Chandler|1991|p=92}} Pada bulan Agustus 1957, Sihanouk akhirnya hilang kesabaran dan mengajak para pemimpin Partai Demokrat untuk berdebat, yang mana permintaan tersebut direspon dengan hadirnya lima orang pemimpin partai Demokrat. Pada saat acara perdebatan yang diadakan di istana kerajaan, Sihanouk berpidato dengan nada yang lantang, menantang para pemimpin Demokrat untuk menghadirkan bukti kecacatan dalam pemerintahannya dan mengundang mereka untuk bergabung dengan Sangkum. Para pemimpin Partai Demokrat memberikan tanggapan ragu-ragu, dan menurut sejarawan Amerika [[David P. Chandler]], acara tersebut memberikan kesan kepada para pendengarnya bahwa partai tersebut tidak setia dengan monarki.{{sfn|Chandler|1991|p=93}} Perdebatan tersebut berujung pada hilangnya pengaruh pada partai Demokrat, karena para pemimpinnya kemudian dilucuti oleh para tentara atas perintah Sihanouk.{{sfn|Chandler|1991|p=94}} Dengan hilangnya pengaruh Partai Demokrat, Sihanouk berfokus untuk mempersiapkan [[pemilihan umum Kamboja 1958|pemilihan umum]] yang diadakan pada bulan Maret 1958. Ia memajukan politikus-politikus sayap kiri, seperti [[Hou Yuon]], [[Hu Nim]], dan [[Chau Seng]], untuk maju sebagai calon anggota majelis nasional dari Sangkum, dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari sayap kiri.{{sfn|Chandler|1991|p=95}} Pracheachon menempatkan lima calon mereka pada pemilihan tersebut. Namun empat calonnya mengundurkan diri, karena mereka dicegah oleh polisi nasional untuk mengadakan kampanye. Ketika pemungutan suara diadakan, Sangkum memenangkan seluruh kursi dalam majelis nasional.{{sfn|Chandler|1991|p=96}}
 
Pada bulan Desember 1958, [[Ngo Dinh Nhu]]—adik dan ketua penasehat utama Diem—melancarkan gagasan untuk [[Rencana Bangkok|mengadakan sebuah kudeta]] menggulingkan Sihanouk.{{sfn|Burchett|1973|p=105}} Nhu kemudian menghubungi [[Dap Chhuon]], [[Kementerian Dalam Negeri (Kamboja)|Menteri Dalam Negeri]] Sihanouk, yang dikenal sebagai simpatisan pro-Amerika, untuk mempersiapkan sebuah kudeta melawan Sihanouk.{{sfn|Chandler|1991|p=101}} Chhuon mendapatkan bantuan keuangan dan militer dari Thailand, Vietnam Selatan, dan [[Badan Intelijen Pusat|CIA]].{{sfn|Osborne|1994|p=110}} Pada bulan Januari 1959, Sihanouk mengetahui rencana kudeta tersebut melalui para perantara yang memiliki kontak dengan Chhuon.{{sfn|Burchett|1973|p=107}} Sebulan kemudian, Sihanouk mengirim tentara untuk menangkap Chhuon, yang kemudian dieksekusi mati sesaat setelah ditangkap, yang secara efektif mengakhiri upaya kudeta tersebut.{{sfn|Burchett|1973|p=108}} Sihanouk kemudian menuduh Vietnam Selatan dan Amerika Serikat merancang upaya kudeta tersebut.{{sfn|Chandler|1991|p=106}} Enam bulan kemudian, pada tanggal 31 Agustus 1959, sebuah paket hadiah kemasan kayu kecil, yang berisi sebuah [[bom parsel]], dikirim ke istana kerajaan. Norodom Vakrivan, kepala protokoler kerajaan, tewas seketika saat ia membuka kemasan tersebut. Orangtua Sihanouk, Suramarit dan Kossamak, yang duduk di ruang lainnya tak jauh dari Vakrivan, berhasil melarikan diri tanpa luka sedikit pun. Sebuah penyelidikan menyatakan bahwa bom parsel tersebut berasal dari sebuah pangkalan militer Amerika di [[Kota Hồ Chí Minh|Saigon]].{{sfn|Burchett|1973|p=110}} Sihanouk secara terbuka menuduh Ngo Dinh Nhu merupakan dalang di balik serangan bom tersebut, meskipun pada saat yang sama ia diam-diam menduga bahwa AS juga terlibat.{{sfn|Osborne|1994|p=112}}Peristiwa tersebut makin memperkeruh hubungannya dengan AS.{{sfn|Chandler|1991|p=107}}
 
=== Tahun-tahun awal sebagai Kepala Negara (1960–1965) ===