Norodom Sihanouk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{Redirect|Sihanouk|provinsi yang mengambil nama dari Raja Sihanouk|Sihanoukville}}
{{Kotak info Sihanouk}}
'''Norodom Sihanouk''' ([[Bahasa Khmer|Khmer]]: នរោត្តម សីហនុ {{lahirmati|[[Phnom Penh]], [[Kamboja Prancis|Kamboja]]|31|10|1922|[[Beijing]], [[Tiongkok]]|15|10|2012}}) adalah [[Daftar Penguasa Kamboja|Raja Kamboja]] dari tahun 1941 sampai 1955 dan tahun 1993 sampai 2004. Dikenal masyarakat Kamboja dengan sebutan '''Samdech Euv''' ({{lang-km|សម្តេចឪ}}, Raja-Ayah),
Norodom Sihanouk dilantik menjadi raja pada tahun 1941 dibawah pemerintahan kolonial [[Prancis]]. Setelah [[Perang Dunia Kedua]], ia berkampanye untuk kemerdekaan negaranya dari [[Indochina Prancis|penjajahan Prancis]], yang akhirnya merdeka pada tahun 1953. Pada tahun 1955, Sihanouk turun takhta dan menyerahkan jabatan tersebut kepada ayahandanya [[Norodom Suramarit]] dan terjun ke dalam gerakan politik [[Sangkum]]. Partai Sangkum memenangi [[pemilihan umum Kamboja 1955|pemilihan umum 1955]], dan Sihanouk diangkat menjadi [[Perdana Menteri Kamboja]]. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1960, Sihanouk mengajukan [[Amendemen|amendemen konstitusi]] agar ia menjadi [[Daftar Penguasa Kamboja|Kepala Negara Kamboja]], sebuah jabatan yang ia pegang sampai tahun 1970. Mulai dari tahun 1955 sampai 1970, Sihanouk memerintah Kamboja di bawah [[Negara satu-partai|pemerintahan satu partai]] dengan dalih melerai perbedaan pandangan politik antara [[Partai Demokrat (Kamboja)|Partai Demokrat]] dan [[Pracheachon]]. Meskipun ia secara resmi mengambil posisi [[Negara netral|netral]] dalam hubungan luar negeri, pada pelaksanaannya ia lebih condong kepada dengan [[negara komunis|negara-negara komunis]], terutama [[Tiongkok]], ketimbang dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu [[Anti-komunisme|anti-Komunisnya]].
Baris 15:
Norodom Sihanouk adalah anak tunggal yang lahir dari pasangan [[Norodom Suramarit]] dan [[Sisowath Kossamak]].{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Diberi nasihat oleh astrolog kerajaan bahwa ia bakal meninggal pada usia muda bila ia dibesarkan di bawah asuhan keluarga pihak ayah, orangtuanya kemudian menyerahkan Sihanouk untuk diasuh oleh nenek Kossamak, Pat. Ketika Pat meninggal, Sihanouk dibawa Kossamak untuk tinggal dengan kakek dari jalur ayahnya, Norodom Sutharot. Sutharot menyerahkan pengasuhan Sihanouk di bawah tanggung jawab putrinya, Norodom Ket Kanyamom.{{sfn|Jeldres|2003|p=58}}
Sihanouk menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sekolah Francois Baudoin dan sekolah Nuon Moniram di Phnom Penh.{{sfn|Jeldres|2003|p=44}} Pada masa tersebut, ia dibantu dengan bantuan keuangan dari kakek jalur ibunya, [[Sisowath Monivong]], untuk memimpin sebuah tim sepak bola dan kelompok pertunjukan amatir.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Pada 1936, Sihanouk dikirim ke [[Ho Chi Minh City|Saigon]]
Ketika Raja Monivong meninggal pada tanggal 23 April 1941, [[Daftar Gubernur Jenderal Indochina Prancis|Gubernur Jenderal Indochina Prancis]], [[Jean Decoux]] memilih Sihanouk untuk menggantikan Raja Monivong.{{sfn|Osborne|1994|p=24}} Pemilihan Sihanouk sebagai raja diresmikan pada hari berikutnya oleh Dewan Mahkota Kamboja,{{sfn|Jeldres|2005|p=294}} dan acara penobatannya diadakan pada tanggal 3{{nbsp}}Mei 1941.{{sfn|Jeldres|2003|p=54}} Pada masa [[pendudukan Jepang di Kamboja]], ia menjalani sebagian besar waktunya untuk berolahraga, membuat film, dan melakukan tur ke seluruh penjuru negara.{{sfn|Osborne|1994|p=30}} Pada Maret 1945, militer Jepang, yang telah menduduki Kamboja sejak Agustus 1941, [[Kampanye Indochina Prancis Kedua|membubarkan pemerintahan kolonial Prancis]]. Di bawah tekanan Jepang, Sihanouk memproklamasikan kemerdekaan Kamboja{{sfn|Osborne|1994|p=37}} dan diangkat menjadi perdana menteri sekaligus menjabat sebagai raja pada waktu yang sama.{{sfn|Osborne|1994|p=42}}
Baris 21:
=== Masa sebelum kemerdekaan dan pemerintahan sendiri ===
[[Berkas:Sihanouk Harcourt 1948.jpg|kiri|jmpl|306x306px|Norodom Sihanouk pada tahun 1948]]
Sebagai perdana menteri, Sihanouk mencabut dekrit yang dikeluarkan oleh [[Residen (gelar)#Indochina|residen tertinggi]] terakhir Kamboja, Georges Gautier, untuk [[aksara Latin|melatinkan]] [[abjad Khmer]].{{sfn|Osborne|1994|p=43}} Setelah [[menyerahnya Jepang]] pada bulan Agustus 1945, pasukan nasionalis yang dipimpin oleh [[Son Ngoc Thanh]] meluncurkan sebuah kudeta, yang berujung pada diangkatnya Son Ngoc Thanh menjadi perdana menteri.{{sfn|Osborne|1994|p=45}} Ketika Prancis kembali menduduki Kamboja pada bulan Oktober 1945, Thanh dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh paman Sihanouk [[Sisowath Monireth]].{{sfn|Osborne|1994|p=48}} Monireth bernegosiasi untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas dalam hal mengurusi urusan dalam negeri Kamboja yang akhirnya menghasilkan perjanjian [[Modus Vivendi]] yang ditandatangani pada bulan Januari 1946
Pada awal tahun 1949, Sihanouk bertolak ke Paris dengan orangtuanya untuk berunding dengan pemerintah Prancis supaya meningkatkan otonomi Kamboja. Perjanjian Modus Vivendi digantikan oleh sebuah traktat Prancis-Khmer baru, yang mengakui kemerdekaan Kamboja dari Uni Prancis.{{sfn|Jeldres|2005|p=47}} Pada pelaksanaannya, traktat tersebut hanya memberikan [[pemerintahan sendiri]] yang terbatas kepada Kamboja. Kamboja diberi kebebasan untuk mengurusi kementerian luar negerinya dan sebagian kecil urusan pertahanannya, namun sebagian besar kementerian-kementerian lainnya masih berada di bawah kendali Prancis.{{sfn|Chandler|1991|p=43}} Akibatnya, para legislator dari [[Majelis Nasional (Kamboja)|majelis nasional]] mulai menyerang pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri [[Penn Nouth]] atas kegagalannya dalam menyelesaikan persoalan keuangan dan masalah-masalah korupsi yang melanda negara tersebut. Para legislator oposisi, yang dipimpin oleh [[Yem Sambaur]], yang keluar dari Partai Demokrat pada bulan November 1948,{{sfn|Chandler|1991|p=40}} melengserkan Penn Nouth.{{sfn|Chandler|1991|p=41}} dan diangkat menjadi penggantinya, namun pelantikannya tidak sejalan dengan para anggota Partai Demokrat, yang meminta Sihanouk untuk membubarkan majelis nasional dan mengadakan pemilu.{{sfn|Chandler|1991|p=42}}
Baris 27:
Sihanouk, yang sudah bosan dengan keadaan politik saat itu, membubarkan parlemen pada September 1949,{{sfn|Osborne|1994|p=66}} dan mengambil alih pemerintahan sampai diadakannya pemilu dua tahun kemudian dengan dasar [[Dekret|dekrit]] yang ia keluarkan. Pada pemilu tersebut Partai Demokrat keluar sebagai pemenang.{{sfn|Osborne|1994|p=63}} Pada bulan Oktober 1951, Son Ngoch Thanh kembali ke Kamboja dan disambut oleh 100.000 pendukung, sebuah sambutan yang Sihanouk pandang sebagai hinaan atas kekuasannya sebagai raja.{{sfn|Chandler|1991|p=58}} Thanh menghilang enam bulan kemudian, diyakini bergabung dengan gerakan [[Khmer Issarak]].{{sfn|Chandler|1991|p=59}} Sihanouk memerintahkan pemerintahan yang dipimpin Partai Demokrat untuk menangkap Thanh namun tidak dihiraukan.{{sfn|Chandler|1991|p=60}} Kemudian, unjuk rasa sipil yang dilakukan untuk menentang monarki dan Prancis pecah di negara tersebut{{sfn|Chandler|1991|p=62}} membuat gelisah Sihanouk, yang mulai menuduh bahwa Partai Demokrat terlibat dalam hal tersebut.{{sfn|Chandler|1991|p=61}} Pada bulan Juni 1952, Sihanouk menyingkirkan calon perdana menteri dari Partai Demokrat [[Huy Kanthoul]] dan menjadikan dirinya sebagai perdana menteri. Beberapa hari kemudian, Sihanouk secara pribadi mengungkapkan kekesalannya kepada kuasa usaha AS, [[Thomas Gardiner Corcoran]], bahwa demokrasi parlementer tidak cocok untuk Kamboja.{{sfn|Chandler|1991|p=61}}
Pada bulan Januari 1952, Sihanouk menunjuk kembali Penn Nouth sebagai perdana menteri sebelum pergi ke Prancis. Di sana, Sihanouk menulis surat permintaan kepada Presiden Prancis [[Vincent Auriol]] untuk memberikan Kamboja kemerdekaan penuh dengan alasan merebaknya sentimen anti-Prancis yang terjadi pada masyarakat Kamboja.{{sfn|Osborne|1994|p=74}} Auriol meneruskan permintaan Sihanouk kepada komisioner Prancis untuk Wilyah Teritorial Seberang Lautan, Jean Letourneau, yang langsung menolak usulan tersebut. Kemudian, Sihanouk pergi ke Kanada dan Amerika Serikat
Pada bulan Agustus 1953, Prancis setuju untuk memberikan kuasa atas urusan [[kementerian dalam negeri|dalam negeri]] dan [[Hukum|yudisial]] kepada Kamboja, dan diikuti dengan urusan pertahanan pada bulan Oktober 1953. Pada akhir bulan, Sihanouk bertolak ke Phnom Penh,{{sfn|Osborne|1994|p=80}}
Pada masa yang sama, hubungan Sihanouk dengan partai Demokrat yang memerintah masih berada dalam ketegangan, karena mereka berusaha menghalang-halangi pengaruhnya dalam politik.{{sfn|Osborne|1994|p=88}} Untuk menangkis perlawanan dari Partai Demokrat, Sihanouk mengadakan sebuah [[referendum Konferensi Jenewa Kamboja 1955|referendum nasional]] untuk memperlihatkan persetujuan masyarakat terhadap upayanya dalam mewujudkan kemerdekaan nasional.{{sfn|Jeldres|2005|p=52}} Meskipun hasilnya 99.8{{nbsp}}persen setuju, sejarawan [[Australia]] [[Milton Osborne]] menyatakan bahwa pemungutan suara tersebut dilakukan [[sistem pemungutan suara terbuka|secara terbuka]] dan para pemilih ditakut-takuti untuk memberikan suara setuju di bawah pengawasan polisi.{{sfn|Osborne|1994|p=89}}
Baris 51:
Pada antara tahun 1955 dan 1960, Sihanouk naik-turun jabatan perdana menteri beberapa kali, dikarenakan kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan.{{sfn|Chandler|1991|p=91}} Majelis Nasional mencalonkan politikus-politikus berpengalaman seperti [[Sim Var]] dan San Yun untuk menjadi perdana menteri saat Sihanouk melepas jabatan, namun mereka sama-sama melepas jabatan mereka beberapa kali dalam beberapa bulan setelah mereka menjabat,{{sfn|Chandler|1991|pp=95, 98}} karena menteri-menteri kabinet bersikukuh tak menyetujui kebijakan-kebijakan publik yang diajukan oleh mereka.{{sfn|Osborne|1994|p=105}}
Pada bulan Mei 1955, Sihanouk menerima bantuan militer dari [[Amerika Serikat|AS]].{{sfn|Chandler|1991|p=80}} Pada bulan Januari berikutnya, saat ia berada di [[Filipina]] pada sebuah kunjungan kenegaraan, [[Central Intelligence Agency|''Central Intelligence Agency'']] (CIA) menawarkannya agar Kamboja ditempatkan di bawah perlindungan [[Pakta Pertahanan Asia Tenggara]] (SEATO){{sfn|Burchett|1973|pp=78–79}} yang membuat Sihanouk mulai menduga bahwa AS berupaya untuk mengatur pemerintahannya dan menggalang dukungan kepada partai Demokrat, yang pada saat itu tak memiliki perwakilan parlementer di Majelis Nasional.{{sfn|Chandler|1991|p=93}} Pada sisi lain, Sihanouk membangun hubungan baik dengan Tiongkok,
[[Berkas:Mao Sihanouk.jpg|jmpl|ka|Pertemuan di Beijing pada 1956: ''(dari kiri)'' [[Mao Zedong]], [[Peng Zhen]], Sihanouk, [[Liu Shaoqi]]]]
Baris 89:
{{main|Kudeta Kamboja 1970}}
=== Kudeta tahun 1970 ===
Pada bulan Januari 1970, Norodom Sihanouk bertolak meninggalkan Kamboja untuk cuti liburan selama dua bulan di [[Prancis]], menghabiskan waktunya di sebuah penginapan mewah di daerah [[Côte d'Azur|Riviera Prancis]].{{sfn|Langguth|2000|p=557}} Pada tanggal 11 Maret 1970, sebuah unjuk rasa besar terjadi di luar kompleks kedutaan besar [[Vietnam Utara]] dan kompleks Kedutaan Besar [[Pemerintahan Revolusioner Sementara Republik Vietnam Selatan|Pemerintahan Revolusioner Sementara Republik Vietnam Selatan]], dengan tuntutan para pengunjuk rasa untuk meminta pasukan Viet Cong keluar dari Kamboja. Unjuk rasa tersebut menjadi kisruh, karena para pengunjuk rasa menjarah kedua kompleks kedutaan besar tersebut dan membakar gedung kedutaan, membuat Sihanouk khawatir.{{sfn|Osborne|1994|p=211}} Sihanouk, yang berada di [[Paris]] pada waktu itu, mengalami dilema antara memilih pulang untuk menenangkan situasi, atau memilih mengunjungi Moskwa, Beijing, dan Hanoi. Ia memilih pilihan kedua, dengan berpikir bahwa ia dapat bertemu dan membujuk para pemimpin negara itu untuk mengembalikan kembali pasukan Viet Cong ke wilayah hutan
Lima hari kemudian, Oum Mannorine, saudara tiri dari istri Sihanouk, Monique, dipanggil menghadap ke Majelis Nasional untuk menjawab tuduhan-tuduhan korupsi yang disangkakan kepadanya.{{sfn|Osborne|1994|p=213}} Pada malam setelah ia dipanggil, Mannorine memerintahkan para pasukan di bawah komandonya untuk menangkap Lon Nol dan Sirik Matak, namun berakhir dengan ditangkap balik oleh pasukan Lon Nol. Pada tanggal 18{{nbsp}}Maret 1970, Majelis Nasional memutuskan untuk menggulingkan Sihanouk,{{sfn|Burchett|1973|p=51}} mengizinkan Lon Nol dapat memegang [[keadaan darurat|kekuasaan darurat]].{{sfn|Burchett|1973|p=50}} Pada saat yang bersamaan, Sihanouk berada di [[Moskwa]] menemui Menteri Luar Negeri Soviet [[Alexei Kosygin]], yang menyampaikan berita tersebut saat ia mengantar Sihanouk menuju [[Bandar Udara Internasional Sheremetyevo|bandar udara Moskwa]].{{sfn|Langguth|2000|p=558}}{{sfn|Jeldres|2005|p=79}} Dari Moskwa, Sihanouk terbang ke Beijing
=== Sekutu yang gelisah ===
Baris 98:
Pada tanggal 23{{nbsp}}Maret 1970, Sihanouk mengumumkan pembentukan gerakan perlawanannya, [[Front Persatuan Nasional Kamboja]] (FUNK). Ia mengajak masyarakat Kamboja untuk bergabung dengannya dan bertarung melawan pemerintahan Lon Nol. Sihanouk telah dianggap oleh kaum tani Kamboja sebagai sosok seperti dewa, dan dukungannya terhadap Khmer Merah memiliki efek langsung.{{sfn|Langguth|2000|p=558}} Keluarga Kerajaan Kamboja begitu dihormati, sehingga setelah menggulingkan Sihanouk, Lol Nol langsung menuju istana kerajaan untuk berlutut di hadapan [[Sisowath Kossamak|ibu suri]] seraya meminta ampun dari ibu suri karena telah menggulingkan anaknya.{{sfn|Langguth|2000|p=558}}
Pasukan Khmer Merah menyiarkan pesan Sihanouk ke seluruh belahan negara Kamboja menyebabkan terjadinya banyak unjuk rasa yang kemudian direspon dengan tindakan brutal oleh pasukan Lon Nol.{{sfn|Osborne|1994|p=219}} Beberapa hari kemudian, pada tanggal 5{{nbsp}}Mei 1970, Sihanouk mengumumkan pembentukan [[pemerintahan dalam pengasingan]] yang dikenal sebagai Pemerintahan Kerajaan Uni Nasional Kamboja ([[GRUNK]]), yang membuat negara-negara Komunis yang meliputi Tiongkok, Vietnam Utara, dan [[Korea Utara]] untuk memutuskan hubungan dengan rezim Lon Nol.{{sfn|Jeldres|2005|p=137}} Di Phnom Penh, sebuah pengadilan militer bersidang pada tanggal 2{{nbsp}}Juli 1970
Antara tahun 1970 dan 1975, Sihanouk menumpang tinggal di wisma negara Tiongkok di Beijing dan wisma negara Korea Utara di [[Pyongyang]], yang ng merupakan ibu kota negara Tiongkok dan Korea Utara.{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=167}} Pada bulan Februari 1973, Sihanouk berkunjung ke [[Hanoi]]
Setelah Republik Khmer jatuh ke tangan Khmer Merah pada tanggal 17 April 1975, sebuah pemerintahan baru di bawah naungan Khmer Merah, yang bernama Kamboja Demokratik dibentuk. Sihanouk dilantik menjadi Kepala Negara Kamboja Demokratik, sebuah jabatan seremonial.<ref>{{cite web|author=Press Staff|url=http://query.nytimes.com/gst/abstract.html?res=9E01E7DF1E39E136A05755C2A9629C946490D6CF|title=Cambodians Designate Sihanouk as Chief for Life|date=18 April 1975|accessdate=16 Juli 2015|work=New York Times}}</ref> Pada bulan September 1975,{{sfn|Osborne|1994|p=229}} Sihanouk kembali ke Kamboja untuk melarung abu ibunya,{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=168}} sebelum kembali lagi ke luar negeri untuk melobi pengakuan diplomatik terhadap Kamboja Demokratik yang baru dibentuk.{{sfn|Jeldres|2005|p=191}} Ia pulang ke Kamboja pada tanggal 31{{nbsp}}Desember 1975 dan memimpin sebuah pertemuan untuk merancang konstitusi Kamboja Demokratik.{{sfn|Osborne|1994|p=231}} Pada bulan Februari 1976, Khieu Samphan bersama Sihanouk melakukan kunjungan ke seluruh belahan negara Kamboja. Sihanouk kaget melihat penggunaan [[buruh paksa]] dan pemindahan-pemindahan penduduk yang dilakukan oleh pemerintahan Khmer Merah, yang dikenal sebagai [[Partai Komunis Kamboja#Angkar|Angkar]]. Setelah kunjungan tersebut, Sihanouk memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Negara.{{sfn|Osborne|1994|p=232}} Angkar awalnya menolak permintaan pengunduran dirinya, meskipun mereka kemudian menerima pengunduran dirinya pada pertengahan bulan April 1976, yang secara resmi tanggal pengunduran dirinya dibuat menjadi tanggal 2 April 1976.{{sfn|Osborne|1994|p=233}}
=== Menjadi tahanan rumah ===
Setelah itu, Sihanouk ditahan di bawah penahanan rumah di istana kerajaan. Pada September 1978, ia dipindahkan ke apartemen lainnya di pinggiran kota Phnom Penh
Pada tanggal 6{{nbsp}}Januari 1979, Sihanouk terbang dari Phnom Penh ke Beijing
[[Berkas:Ranariddh Sihanouk.jpg|ka|jmpl|Sihanouk ''(kanan)'' dengan putranya, Norodom Ranariddh pada sebuah tur inspeksi ANS pada 1980-an]]
Baris 125:
Pada Desember 1987, Perdana Menteri pemerintahan RRK, [[Hun Sen]], bertemu pertama kalinya dengan Sihanouk untuk membicarakan akhir Perang Kamboja-Vietnam.{{sfn|Mehta et al.|2013|pp=154–155}} Pada bulan Juli 1988, [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]] [[Indonesia]] pada waktu itu, [[Ali Alatas]], menjadi mediator pembicaraan pertama antara empat faksi Kamboja yang berperang yang terdiri dari FUNCINPEC, Khmer Merah, KPNLF, dan pemerintah RRK terkait masa depan Kamboja. Dua pertemuan berikutnya diadakan di Februari dan Mei 1989; karena seluruh kegiatan tersebut diadakan di [[Istana Bogor]], sekitaran [[Jakarta]], pertemuan tersebut dikenal sebagai ''Jakarta Informal Meetings'' (JIM).{{sfn|Widyono|2008|p=34}}
Pada bulan Juli 1989, Ali Alatas bergabung dengan Menteri Luar Negeri Prancis [[Roland Dumas]] dalam pembukaan Konferensi Perdamaian Paris
== Masa kepemimpinan OTPBBK ==
Baris 132:
Pada tanggal 23 Oktober 1991, Sihanouk memimpin FUNCINPEC, Khmer Merah, KPNLF, dan RRK dalam penandatanganan [[Perjanjian Perdamaian Paris 1991|Perjanjian Perdamaian Paris]]. Perjanjian tersebut mengakui DNTK sebagai "perwakilan sah dari kedaulatan Kamboja" dan membentuk [[Otoritas Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kamboja]] (OTPBBK) untuk bertindak sebagai pemerintahan transisi antara tahun 1992 dan 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=12}} Sehingga, OTPBBK diberikan mandat untuk menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Kamboja dalam mengawasi pelucutan senjata dari empat faksi di Kamboja yang berperang dan kemudian melaksanakan pemilihan umum pada tahun 1993.{{sfn|Findlay|1995|p=15}} Sihanouk kemudian kembali ke Phnom Penh pada tanggal 14{{nbsp}}November 1991. Bersama dengan Hun Sen, Sihanouk menaiki sebuah limousine beratap terbuka dari [[Bandar Udara Pochentong]] menuju istana kerajaan, sepanjang perjalannya ia menyapa para warga yang berbaris di pinggiran jalan untuk menyambut kepulangannya.{{sfn|Widyono|2008|p=142}} Pemerintahan OTPBBK dibentuk pada bulan Februari 1992, namun mengalami rintangan dalam melaksanakan operasi penjagaan perdamaiannya karena Khmer Merah menolak bekerjasama untuk melucuti senjata tentaranya.{{sfn|Widyono|2008|pp=82–83}} Sebagai tanggapannya, Sihanouk meminta OTPBBK untuk mengabaikan Khmer Merah dari proses penjagaan perdamaian yang dilaksanakan sebanyak dua kali, pada bulan Juli dan September 1992. Pada bulan-bulan tersebut, Sihanouk menjalani sebagian besar waktunya dengan tinggal di Siem Reap dan melakukan perjalanan menggunakan helikopter untuk memantau persiapan pemilihan di daerah-daerah basis KPNLF, FUNCINPEC, dan Khmer Merah.{{sfn|Widyono|2008|p=84}}
Sihanouk pergi ke Beijing pada bulan November 1992 untuk mendapatkan perawatan medis{{sfn|Findlay|1995|p=46}}
=== Pemilu tahun 1993 dan masa-masa sebelum restorasi kerajaan ===
Baris 142:
=== Restorasi monarki dan pengaruh politik ===
Konstitusi yang baru dikeluarkan pada tanggal 24 September 1993, dan Sihanouk diangkat kembali menjadi Raja Kamboja.{{sfn|Jeldres|2003|p=11}} Sebuah pemerintahan koalisi permanen dibentuk antara FUNCINPEC, PKRK dan sebuah partai politik ketiga, [[Partai Demokratik Liberal Buddhis]] (PDLB). Sihanouk juga menjadikan Ranariddh dan Hun Sen masing-masing sebagai Perdana Menteri Pertama dan Kedua.{{sfn|Widyono|2008|p=1844–1845}} Tak lama setelah itu, Sihanouk pergi ke Beijing
[[Berkas:SIhanouk Quinn.jpg|jmpl|kiri|Sihanouk bertemu dengan duta besar AS [[Kenneth M. Quinn]] pada Maret 1996]]
Baris 152:
Pada bulan Maret 1997, Sihanouk menyampaikan keinginannya untuk turun takhta, mengklaim bahwa meningkatnya sentimen anti-loyalis pada masyarakat akan mengancam keberadaan monarki.{{sfn|Widyono|2008|p=241}} Hun Sen menanggapi keinginan Sihanouk tersebut dengan memperingatkannnya bahwa ia akan mengeluarkan amendemen konstitusional yang melarang para anggota keluarga kerajaan ikut campur dalam politik jika Sihanouk tetap ngotot melaksanakan keinginannya itu.<ref>{{cite web|author=Ker Munthit|url=http://www.phnompenhpost.com/national/royal-abdication-threat-ignites-war-words|title=Royal abdication threat ignites war of words|date=21 March 1997|accessdate=1 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfZ5Eip?url=http://www.phnompenhpost.com/national/royal-abdication-threat-ignites-war-words|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Seperti yang Widyono katakan, Sihanouk masih populer diantara para pemilih, dan Hun Sen khawatir bila ia turun takhta dan masuk ke ranah politik, ia akan memenangkan pemilu-pemilu apapun pada masa mendatang, yang bisa melemahkan pengaruh politik PRK.{{sfn|Widyono|2008|p=241}}
Pada bulan Juli 1997, [[Pertikaian Kamboja 1997|pertikaian]] memuncak di Phnom Penh antara pasukan infanteri yang secara terpisah bersekutu dengan PRK dan FUNCINPEC, yang berujung pada pelengseran Ranariddh setelah pasukan FUNCINPEC dikalahkan.{{sfn|Widyono|2008|p=258}} Sihanouk tidak menganggap Hun Sen mendalangi pertikaian tersebut, namun tetap menyebut pelengseran Ranariddh sebagai sebuah "kudeta", sebuah istilah yang sering digunakan para anggota FUNCINPEC.{{sfn|Widyono|2008|p=259}} Saat Majelis Nasional memilih [[Ung Huot]] sebagai Perdana Menteri Pertama untuk menggantikan Ranariddh pada tanggal 6 Agustus 1997,{{sfn|Widyono|2008|p=263}} Sihanouk menyatakan bahwa pelengseran Ranariddh adalah ilegal dan menyampaikan kembali tawarannya untuk turun takhta namun tidak dia lakukan.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://edition.cnn.com/WORLD/9708/11/cambodia/|title=Cambodian King Sihanouk offers to abdicate –But still considers son's ouster illegal|date=21 August 1997|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqDbzv4w?url=http://edition.cnn.com/WORLD/9708/11/cambodia/|archivedate=2015-08-17|accessdate=2 February 2015|work=CNN|dead-url=no}}</ref> Pada bulan September 1998, Sihanouk mengadakan pembicaraan politik di [[Siem Reap]] setelah FUNCINPEC dan [[Partai Sam Rainsy]] (PSR) mengadakan unjuk rasa melawan pemerintahan yang dipimpin PRK karena melakukan kecurangan pada [[pemilihan umum Kamboja 1998|pemilihan umum 1998]]. Pembicaraan tersebut menjadi berantakan pada akhir bulan setelah Hun Sen selamat dari upaya pembunuhan, yang membuatnya menuduh Sam Rainsy sebagai dalangnya.{{sfn|Summers|2003|p=238}} Dua bulan kemudian, pada bulan November 1998, Sihanouk mengadakan pembicaraan politik untuk kedua kalinya antara PRK dan FUNCINPEC<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.phnompenhpost.com/national/ranariddh-maneuvered-new-summit|title=Ranariddh maneuvered into new summit|date=13 November 1998|accessdate=22 December 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6dwkwVmXH?url=http://www.phnompenhpost.com/national/ranariddh-maneuvered-new-summit|archivedate=2015-12-21|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref>
=== Tahun-tahun terakhir sebagai raja ===
Sihanouk mengeluarkan sebuah buletin bulanan
Pada bulan Juli 2003, [[Pemilihan umum Kamboja 2003|pemilihan umum]] diadakan kembali, dan dimenangkan oleh PRK. Namun, mereka gagal mendapatkan [[suara dua per tiga|dua per tiga]] kursi mayoritas di parlemen, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi untuk dapat membentuk sebuah pemerintahan baru. Partai pemenang kedua dan ketiga dari pemilihan tersebut, yang masing-masing adalah FUNCINPEC dan PSR, mencegah PRK untuk melakukannya.{{sfn|Chin|2005|p=115}} Sehingga, pada bulan Agustus 2003, mereka membawakan dakwaan ke Dewan Konstitusional atas dakwaan kecurangan dalam pemilu.<ref>{{cite web|author1=Susan Front, Sam Rith|author2=Chhim Sopheark|lastauthoramp=yes|url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|title=Council rejects complaints by SRP, Funcinpec|date=29 August 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqftv7Os?url=http://www.phnompenhpost.com/national/council-rejects-complaints-srp-funcinpec|archivedate=2015-08-17|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Setelah pengaduan mereka ditolak, FUNCINPEC dan PSR mengancam akan memboikot acara pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen. Sihanouk meminta kedua partai tersebut untuk menahan keputusan mereka, dengan menyatakan bahwa ia juga tidak akan memimpin acara tersebut jika mereka tidak mengiyakan keinginan-keinginannya.<ref>{{cite web|author1=Yun Samean|author2=Lor Chandara|lastauthoramp=yes|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|title=King Won't Convene New Parliament|date=17 September 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqfxW3bJ?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-wont-convene-new-parliament-41174/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> Kedua partai tersebut kemudian menarik ancaman mereka, dan pembacaan sumpah jabatan para anggota parlemen dilaksanakan pada bulan Oktober 2003, dan dihadiri Sihanouk.<ref>{{cite web|author=Yun Samean|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|title=King Swears in Legislators Despite Standoff|date=6 October 2003|accessdate=5 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6aqg3L7bC?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/king-swears-in-legislators-despite-standoff-43137/|archivedate=2015-08-17|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> PRK, FUNCINPEC, dan PSR mengadakan pembicaraan tambahan pada 2004 untuk mengakhiri kebuntuan politik, namun gagal. Pada masa yang sama, Sihanouk mengusulkan sebuah pemerintahan persatuan yang sama-sama dipimpin oleh para politikus dari seluruh tiga partai politik tersebut, namun ditolak oleh Hun Sen dan Ranariddh.{{sfn|Chin|2005|pp=117, 119}}{{sfn|Widyono|2008|p=277}}
Baris 194:
Sihanouk memproduksi sekitar 50 film sepanjang masa hidupnya.<ref>{{cite web|author=Cat Barton|url=http://www.phnompenhpost.com/national/cambodia-film-makers-aim-rebuild-tattered-image|title=Cambodia film makers aim to rebuild tattered image|date=23 August 2007|accessdate=11 September 2015|work=Phnom Penh Post}}</ref> Ia mengembangkan minat dalam bidang perfilman pada usia muda, yang ia wujudkan dengan melakukan perjalanan untuk keperluan perfilman bersama orangtuanya.{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Tak lama setelah menjadi raja pada tahun 1941, Sihanouk membuat beberapa film amatir,{{sfn|Kinetz et al.|2006|p=5}} dan mengirim para pelajar Kamboja untuk belajar pembuatan film di Prancis.{{sfn|Baumgärtel|2010|p=11}} Ketika film ''[[Lord Jim (film 1965)|Lord Jim]]'' dirilis pada tahun 1965, Sihanouk mengecam penggambaran negatif film tersebut terhadap Kamboja.{{sfn|Osborne|1994|p=177}} Ia menanggapi dengan memproduksi film pertamanya, ''Apsara'', pada tahun 1966. Ia memproduksi, menyutradarai, dan berakting dalam lebih dari delapan film antara tahun 1966 sampai 1969, menjadikan para anggota keluarga kerajaan dan jenderal militernya untuk membintangi film-filmnya.{{sfn|Osborne|1994|p=178}} Sihanouk menyatakan bahwa film-filmnya dibuat untuk menampilkan Kamboja dalam sisi positif;{{sfn|Osborne|1994|p=179}} Milton Osborne juga menyatakan bahwa film-film tersebut disaring dengan tema-tema [[Perang Dingin]]{{sfn|Osborne|1994|p=180}} dan propaganda nasionalis.{{sfn|Osborne|1994|p=183}} Mantan penasehat Sihanouk, Charles Meyer, berkata bahwa film-filmnya yang dibuat dari tahun 1960-an merupakan film standar amatir, sementara sutradara [[Institut Seni Rupa dan Budaya Reyum|Institut Reyum]], Ly Daravuth, berkomentar serupa pada 2006 dengan menyatakan bahwa film-filmnya kurang memiliki kualitas artistik.{{sfn|Kinetz et al.|2006|p=5}}
Pada tahun 1967, salah satu filmnya, ''The Enchanted Forest'' dinominasikan di [[Festival Film Internasional Moskwa ke-5]].{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=163}} Pada tahun 1968, Sihanouk meluncurkan Festival Film Internasional Phnom Penh, yang diadakan untuk kedua kalinya pada 1969. Pada kedua tahun tersebut,
=== Musik ===
Baris 214:
Nama Sihanouk berasal dari dua kata [[Sansekerta]] "Siha" dan "Manu", yang artinya "Singa" dan "Rahang".{{sfn|Jeldres|2005|p=27}}{{sfn|Mehta|2001|p=1}} Ia bisa berbicara dalam bahasa Khmer, Prancis, dan Inggris,{{sfn|Jeldres|2005|p=250}} dan juga mempelajari [[Bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] dan [[Latin|bahasa Latin]] di SMA.{{sfn|Jeldres|2005|p=35}} Pada masa SMA-nya, Sihanouk bermain sepak bola, basket, voli, dan juga [[berkuda]].{{sfn|Jeldres|2005|p=30}} Ia mengidap [[diabetes]] dan depresi pada tahun 1960-an,{{sfn|Chandler|1991|p=132}} dan terserang kembali pada akhir tahun 1970-an saat tinggal di dalam penahanan rumah pada zaman Khmer Merah.{{sfn|Osborne|1994|p=235}} Pada bulan November 1992, Sihanouk mengidap stroke{{sfn|Marlay|Neher|1999|p=172}} yang disebabkan oleh penebalan arteri koroner dan aliran darah.<ref>{{cite web|author=AFP|url=https://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19921213&id=uCdVAAAAIBAJ&sjid=_48DAAAAIBAJ&pg=6720,882319&hl=en|title=Sihanouk still extremely ill|publisher=[[New Straits Times]]|date=13 December 1992|accessdate=23 July 2015}}</ref> Pada tahun 1993, ia didiagnosa dengan penyakit [[limfoma]] [[sel B]] dalam [[prostat]]<ref name="Bcell">{{cite web|author=Douglas Gillison|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-says-cancer-has-returned-66861/|title=Retired King Says Cancer Has Returned|date=26 December 2008|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGbyEocM?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-says-cancer-has-returned-66861/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref> dan diobati dengan kemoterapi dan pembedahan.<ref>{{cite web|author=Post Staff|url=http://www.phnompenhpost.com/national/healthy-king-return-new-year|title='Healthy' King to return in New Year|date=25 Maret 1994|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGc2EpXD?url=http://www.phnompenhpost.com/national/healthy-king-return-new-year|archivedate=2015-09-03|work=Phnom Penh Post|dead-url=no}}</ref> Penyakit Limfoma Sihanouk berkurang pada tahun 1995,<ref>{{cite web|author=Reuter|url=https://news.google.com/newspapers?nid=1309&dat=19950204&id=NHBhAAAAIBAJ&sjid=nRMEAAAAIBAJ&pg=5670,845300&hl=en|title=Sihanouk cured of cancer, says paper|publisher=[[New Straits Times]]|date=4 February 1995|accessdate=23 July 2015}}</ref> namun kambuh lagi pada tahun 2005 di daerah lambungnya. Ia terserang penyakit limfoma untuk ketiga kalinya pada tahun 2008,<ref name="Bcell" /> dan setelah dilakukan pengobatan, penyakit limfomanya berkurang pada tahun berikutnya.<ref>{{cite web|author=Saing Soenthrith|url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-will-return-home-from-china-in-july-64674/|title=Retired King Will Return Home From China in July|date=30 June 2009|accessdate=23 July 2015|archiveurl=https://www.webcitation.org/6bGc5dJnQ?url=https://www.cambodiadaily.com/archives/retired-king-will-return-home-from-china-in-july-64674/|archivedate=2015-09-03|work=The Cambodia Daily|dead-url=no}}</ref>
Pada tahun 1960, Sihanouk membangun sebuah tempat tinggal pribadi di [[Distrik Chamkarmon]]
=== Keluarga ===
|