Nusakambangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox Islands
|name = Nusakambangan
|image nameimage_name =
|image captionimage_caption =
|locator mapimage_map = Nusakambangan map.png
|native namenative_name =
|native_name_link =
|native name link =
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates= {{coor dm|7|45|S|108|55|E|region:ID_type:isle}}
|archipelago =
|total islandstotal_islands =
|major islandsmajor_islands =
|areaarea_km2 = 121 km²
|highest_mount =
|highest mount =
|elevation =
|country = {{flag|Indonesia}}
|country admin divisions titlecountry_admin_divisions_title = Provinsi
|country admin divisionscountry_admin_divisions = [[Jawa Tengah]]
|country admin divisions title 1country_admin_divisions_title_1 = Kabupaten
|country admin divisions 1country_admin_divisions_1 = [[Kabupaten Cilacap|Cilacap]]
|country_largest_city =
|country largest city =
|country_largest_city_population =
|country largest city population =
|population as= of =~3.000
|population = Sekitar 3000 jiwa (pegawai Lapas dan keluarganya), dan ratusan narapidana
|population_as_of =
|population as of =
|density =
|ethnic groups = [[Jawa]]
}}
'''Nusakambangan''' adalah sebuah [[pulau]] di [[Jawa Tengah]] yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa [[Lembaga Pemasyarakatan]] (Lapas) berkeamanan tinggi di [[Indonesia]]. Secara Geografis, pulau ini masuk dalam wilayah administratif [[Kabupaten Cilacap]] dan tercatat dalam [[daftar pulau terluar Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Pulau itu dinyatakan terlarang pada tahun 1905 oleh Belanda. Pulau ini dijadikan pulau penjara pada masa pemerintahan Belanda. Pemerintah kolonial membangun penjara di pulau itu untuk para penjahat.
 
Penjara di Nusa Kambangan dibuka pada pertengahan 1920-an oleh penguasa kolonial Belanda di Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://www.dizhaowa.com/2023/03/fakta-tentang-nusakambangan.html|title=Fakta tentang penjara di pulau Nusakambangan|publisher=Dizhaowa}}</ref>
 
Penggunaannya sebagai pulau penjara berlanjut setelah kemerdekaan. Selama pemerintahan mantan Presiden Suharto, ratusan pembangkang politik dipenjarakan di pulau itu. Sebagian besar tahanan politik, anggota Partai Komunis Indonesia yang dilarang atau simpatisan. Para tahanan ini tidak pernah diadili, dan banyak dari mereka meninggal karena kelaparan atau sakit.
 
Pada tahun 1996, pulau ini dibuka untuk umum sebagai tujuan wisata. Pulau ini juga terlibat dalam penanganan pengungsi. Sekitar 140 pengungsi Afganistan ditahan di pulau itu setelah perahu mereka, yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Christmas, Australia, tenggelam di laut lepas pada 17 Agustus 2001. Namun, lebih dari 90 pengungsi ini kemudian melarikan diri pada 19 September 2001, berlayar dengan perahu nelayan kecil dan diyakini menuju Australia.
 
Pulau ini terkena dampak gempa bumi dan tsunami Pangandaran 2006, ketika gempa bawah laut berkekuatan 7,7 terjadi di lepas pantai Jawa Barat. Sedikitnya 11 penduduk desa hilang dan 8 orang tewas dalam tsunami berikutnya, dua di antaranya adalah tahanan di salah satu penjara Permisan. Setidaknya lima belas narapidana di Nusa Kambangan juga hilang.
 
== Demografi ==
Populasi pulau adalah 3.000, tidak termasuk narapidana dan staf penjara; sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa, tetapi suku aslinya disebut suku Pejagan.<ref>{{cite web|url=https://www.dizhaowa.com/2023/03/fakta-tentang-nusakambangan.html|title=Suku Pejagan, suku asli di pulau Nusakambangan|publisher=Dizhaowa}}</ref>
 
Pekerjaan utama mereka adalah nelayan dan sebagian bekerja di perkebunan karet dan jati. Namun, kegiatan penebangan liar yang sebagian besar dilakukan oleh pihak luar mengancam lingkungan pulau.
 
Untuk fasilitas umum, Nusakambangan sudah tersedia persekolahan, pembangkit listrik dan air. Sinyal tower juga telah disediakan oleh [[Telkomsel]].<ref>{{cite web|url=https://www.dizhaowa.com/2023/03/fakta-tentang-nusakambangan.html|title=Fasilitas umum untuk masyarakat telah tersedia di pulau Nusakambangan|publisher=Dizhaowa}}</ref>
 
== Lokasi ==
Untuk mencapai pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal [[feri]] dari [[pelabuhan]] khusus yang dikelola oleh [[Kementerian Hukum dan HAM]] yaitu dari Pelabuhan Sodong menyebrang ke Cilacap, Jawa Tengah selama kurang-lebih lima menit dan bersandar di Pelabuhan feri Wijayapura di Cilacap. Feri penyeberangan khusus ini juga diawaki oleh petugas pemasyarakatan (pegawai Lapas), khusus untuk kepentingan transportasi pemindahan narapidana dan juga melayani kebutuhan tranportasi pegawai Lapas beserta keluarganya.
 
Pulau Nusakambangan berstatus sebagai cagar alam, merupakan habitat bagi pohon-pohon langka, namuntetapi banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa kebanyakan adalah tumbuhan [[perdu]], [[nipah]], dan belukar. Kayu plahlar (''Dipterocarpus litoralis'') yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu [[meranti]] dari [[Kalimantan]].
 
Secara tradisional, penerus dinasti [[Kesultanan Mataram]] sering melakukan ritual di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Di bagian barat pulau, di sebuah gua yang terletak di areal hutan bakau, ada semacam prasasti peninggalan zaman VOC{{fact}}. Di ujung timur, di atas bukit karang, berdiri [[mercu suar]] Cimiring dan [[benteng]] kecil peninggalan [[Portugis]]. Berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa ditanam di sini. Nusakambangan tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan [[wijayakusuma]] yang sejati. Dari sinilah nama pulau ini berasal: Nusakambangan, yang berarti "pulau bunga-bungaan".
Baris 40 ⟶ 57:
Istilah "Penjara Nusakambangan" adalah sebuah kerancuan dalam pengertian khalayak ramai. Karena secara fakta tidak satu pun nama penjara yang ada di sini yang bernama demikian.
 
Semula terdapat sembilan Lapas di Nusakambangan (untuk narapidana dan tahanan politik), namuntetapi kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu Lapas Batu (dibangun [[1925]]), Lapas Besi (dibangun [[1929]]), Lapas Kembang Kuning (tahun [[1950]]), dan Lapas Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup. Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke [[Samudra Hindia]] dengan pantai berkarang dan berombak besar. Wilayah utara menghadap Kota [[Cilacap]] dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
 
Penghuni pulau hanya para narapidana dan pegawai Lapas beserta keluarganya, di bawah pengawasan Kementerian Kehakiman dan Pemerintah [[Kabupaten Cilacap]]. Keluar-masuk pulau ini mensyaratkan adanya izin khusus dengan prosedur tertentu. Anak-anak para pegawai bersekolah di SD yang tersedia di dalam pulau. Untuk meneruskan ke tingkat lanjutan (SMP, SMA, atau perguruan tinggi), mereka harus bersekolah di Cilacap atau kota lainnya di Pulau Jawa. Pelabuhan feri utama yang ada di Nusakambangan adalah Pelabuhan Sodong, khusus untuk kepentingan transportasi keluarga dan pegawai serta narapidana.
 
== LihatNarapidana pulapenting ==
{{col|2}}
* [[Johny Indo]]
* [[Amrozi]], [[Mukhlas]], dan [[Imam Samudra]] terpidana mati kasus Bom Bali
* [[Kusni Kasdut]]
* [[Abu Bakar Ba’asyir]], terpidana [[Bom Bali II]], sekarang bebas murni
* [[Pramoedya Ananta Toer]]
* [[Andrew Chan]] dan [[Myuran Sukumaran]], anggota [[Bali Nine]] (kasus penyelundupan narkoba) yang dieksekusi mati di Nusakambangan dari Lapas Kerobokan
* [[Tommy Soeharto]]
* [[Bob Hasan]], terpidana kasus penyalahgunaan dana reboisasi Kementerian Kehutanan
* [[Bob Hasan]]
* [[Johny Indo]], terpidana kasus perampokan era 1970-an
* [[Amrozi]]
* [[Kusni Kasdut]], terpidana kasus perampokan
* [[Imam Samudra]]
* [[John Kei]], terpidana pembunuhan pengusaha Tan Hari Tantono
* [[Mukhlas]]
* [[Umar Patek]], terpidana Bom Bali I
* [[Alcatraz]]
* [[Tommy Soeharto]], terpidana otak pembunuhan Hakim Agung [[Syafiuddin Kartasasmita]]
* [[Abu Bakar Ba’asyir]]
* [[Pramoedya Ananta Toer]], sastrawan, dituding berkaitan dengan PKI
* [[Jhon Kei]]
{{endDiv}}
* [[Umar Patek]]
* [[Bali Nine]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0505/14/fea02.html "Mencari Makna Kemerdekaan Manusia dari Nusakambangan"], ''[[Sinar Harapan]]''
* {{id}} [http://kompas.com/kompas-cetak/0601/16/daerah/2369462.htm "Penebangan Liar di Pulau Nusakambangan Marak"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070313045251/http://kompas.com/kompas-cetak/0601/16/daerah/2369462.htm |date=2007-03-13 }}, ''[[KOMPAS]]'', 16 Januari 2006
* {{id}} [http://jateng.kemenkumham.go.id/satuan-kerja "Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Kantor Wilayah Jawa Tengah"]
* (Jawa) Sastra Jawa: Serat Centhini yang mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat -- yang dilihat dari Ujung Alang, Gunung Ciwiring oleh Mas Cebolang dan para santrinya dan Ajar Naradhi -- bernama Pulo Bandhung dengan mitologi Kresna yang melabuhkan bunga Wijayakusuma yang selanjutnya menjadi sebuah pulau -- sesuai dengan gambaran posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kemungkinan tempat tersebut sekarang dikenal sebagai pulau Nusakambangan-- [http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170331024830/http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- |date=2017-03-31 }}.
 
 
{{DEFAULTSORT:Kambangan, Nusa}}
 
[[Kategori:Penjara]]
{{Pulau di Jawa Tengah}}
 
[[Kategori:Penjara di Indonesia]]
[[Kategori:Kabupaten Cilacap]]
[[Kategori:Pulau di Jawa Tengah]]