Obligasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sang Penjelajah (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Sang Penjelajah (bicara | kontrib)
k parafrase
Baris 17:
Pada awal kemerdekaan negara Indonesia menghadapi berbagai macam persoalan ekonomi karena anggaran negara masih terbatas. Melalui Undang-Undang  nomor 4 tahun 1946 menkeu memiliki hak untuk melakukan penjualan obligasi demi menghimpun dana sebesar 1.000 juta gulden. Menteri keuangan memiliki kuasa itu kemudian menjual obligasi demi pegumpulan dana sebesar 1.000 juta gulden. Kebijakan pemerintah pada masa itu dengan mengeluarkan obligasi yaitu lembaran 100 gulden mata uang jepang, lembaran 500 gulden mata uang jepang dan lembaran 1000 gulden mata uang jepang. Tahun pertama terkumpul sebesar 500.000.000 rupiah yang diterbitkan direktur jenderal pengolahan pembiayaan dan risiko. Hasil pembuatannya digunakan untuk membiayai sektor ekonomi pertanian dan kerajinan dalam mencegah inflasi. Hal ini memberikan dorongan kepada pemerintah untuk mengeluarkan program yang sama maka dibentuklah pejabat uang, bank, dan kredit.<ref name=":7">{{Cite web|first=Historia.id|date=28 Oktober 2021|title=Surat Utang Membangun Negeri|url=https://historia.id/ekonomi/articles/surat-utang-membangun-negeri-6alzN/page/3|website=www.historia.id|access-date=30/11/2021}}</ref>
 
Perkembangan obligasi pada masa orde lama mulai baikmembaik walaupunmeskipun surat berhargaobligasi yang diperdagangkandijual jugaadalah obligasisurat berharga olehmilik perusahaanperseroan Belanda dan obligasisurat berharga pemerintah Indonesia lewatmelalui bank pembangunan Indonesiabuatannya. Melalui bank industri negara  di tahun 1954, hingga 1955 dankemudian 1958 penjualan obligasi semakin meningkat.Terjadinya sengketa kekuasaan antara pemerintahpemerintahan RIbaru Indonesia dengan pihak Belanda mengenaitentang Irian Barat makamelalui semuaperaturan bisnisyang Belandadikeluarkan dipemerintah nasionalisasikan melalui Undang-Undang Nasionalisasi No. 86pada tahun 1958. Sengketasengketa ini mengakibatkan sekuritas-sekuritas dari Belanda tidak diperdagangkantermasuk lagidalam didaftar bursa efek Jakarta.<ref name=":1">{{Cite web|last=Prasetyo|first=Budi|date=2012|title=Analisis Faktor-faktor Risiko Sistematis terhadap Saham Jakarta Islamic Index|url=https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/446/5/072411022_Bab4.pdf|website=walisongo|access-date=30/11/2021}}</ref>
 
Pada masa orde baru tugas dan kewajiban pemerintah adalah melakukan pembayaran terhadap obligasi yang sudah diterbitkan oleh pemerintahan sebelumnya. Pemerintah mengambil solusi alternatif agar obligasi lama dapat terselesaikan dengan baik dan berusaha untuk melunasi  seluruh obligasi yang telah ditinggalkan yang masih beredar pada masyarakat Indonesia. Penugasan itu diemban oleh Dirjen keuangan dalam negeri. Terbentuknya direktorat ini diakibatkan oleh perubahan suatu penyusunan struktur organisasi dalam tubuh kementerian keuangan pada tahun 1966. Kementerian keuangan mulai berbenah dengan membentuk  beberapa direktorat dimana salah satunya adalah direktorat jenderal ini kemudian berubah nama menjadi direktorat jenderal keuangan. Upaya penyelesaian pelunasan obligasi lama tentunya tidak berjalan mudah. Pada tanggal 16 Maret 1979 sejumlah kantor kas keuangan negara yang ditunjuk sebanyak 23 kantor diseluruh Indonesia. Beberapa tahun setelahnya pada 1985 obligasi itu dimusnahkan di pengadilan negeri Padalarang. Kemudian pada tahun 2001 kementerian keuangan memberi keputusan tuntutan atas klaim sebuah obligasi tetapi tidak dapat dipenuhi  karena telah mencapai maksimal masa berlaku..<ref name=":7" />
Baris 86:
Perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek atau perantara pedagang efek wajib menyampaikan laporan berkala pelaksanaan kegiatan lain yang memuat rincian pendapatan usaha yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan lain kepada [[Otoritas Jasa Keuangan]] dengan menggunakan formulir laporan berkala pelaksanaan kegiatan lain bagi penjamin emisi efek atau perantara pedagang saham.<ref>{{Cite web|first=ojk|title=Perusahaan saham yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi saham dan perantara pedagang.|url=https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Kegiatan-Lain-bagi-Perusahaan-Efek-yang-Melakukan-Kegiatan-Usaha-sebagai-Penjamin-Emisi-Efek-dan-Perantara-Pedagang-Efek/seojk%2014-2018.pdf|website=OJK|access-date=28/11/2021}}</ref> Pada penjualan [[obligasi pemerintah]] biasanya melalui proses [[lelang]]. Salah satu sumber pembiayaan yang menarik untuk dikembangkan terkait dengan pemerintah daerah adalah mengenai penerbitan obligasi daerah untuk membiayai pembangunan infrastruktur di daerah. Pilihan untuk mengembangkan obligasi daerah dilandasi oleh kecilnya anggaran pembangunan di daerah membuat pelayanan kepada masyarakat dapat terabaikan. Pemerintah daerah menurut peraturan perundangan yang berlaku yaitu Undang-undang no 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 mengenai perimbangan aset keuangan pusat dan daerah dan peraturan pemerintah nomor 30 tahun 2011 tentang pinjaman daerah dimungkinkan untuk menerbitkan obligasi daerah untuk pembiayaan sarana dan prasarana.<ref>{{Cite web|first=Bappenas|title=Tinjauan Regulasi dan Kelembagaan Penerbitan Obligasi Daerah|url=https://www.bappenas.go.id/files/pendanaan/kajian/kajian-2014-pendanaan-obligasi-daerah.pdf|website=Bappenas}}</ref>
 
Sedangkan bagi [[Pemerintah Daerah|Pemerintah daerah]] yang ingin menerbitkan obligasi telah diatur oleh otoritas jasa keuangan yang mengeluarkan peraturan tentangmengenai penerbitan obligasisurat berharga dan atau sukuk daerah. Sehingga sekarang ini pemerintah daerah dapat membangun infrastruktur di daerahnya tidak hanya mengandalkan sumber keuangan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).<ref>{{Cite web|last=Okezone|first=|date=2018-02-02|title=Begini Proses Lengkap Penerbitan Obligasi bagi Pemerintah Daerah : Okezone Economy|url=https://economy.okezone.com/read/2018/02/02/20/1853890/begini-proses-lengkap-penerbitan-obligasi-bagi-pemerintah-daerah|language=id-ID|access-date=2020-10-16}}</ref> Penerbitan obligasisurat daerahberharga ini hanya bisadapat dilakukan melalui mekanisme di pasar modal domestik dalam bentuk rupiah.mata uang
 
Persyaratan Penerbitan Obligasi adalah<ref name=":9">{{Cite web|title=ORI|url=https://www.kemenkeu.go.id/ori|website=kemenkeu|access-date=30/11/2021}}</ref>
Baris 120:
== Jenis-jenis obligasi ==
Adapun Jenisnya adalah :<ref name=":3" />
* Suku bunga Obligasi adalah Sukusuku bunga yang memiliki kupon dengan besaran yang akan dibayarkan secara berkelanjutan sesuai dengan masa berjalan sebuah obligasi. Besaran bunga mengacu pada sebuah indeks valasvaluta.
*Obligasi berimbal hasil adalah rangkingperingkat sebuah investasi diberikan oleh institusi sebagai pemberi peringkat kredit karena obligasi ini memiliki risiko cukup tinggi sehingga investor menginginkan obligasi ini.
*Obligasi tanpa bunga dimana obligasi ini tidak memberikan pembayaran bunga. Perdagangan obligasi ini memiliki diskon dari nilai. pihak pemegang tentunya setuju hutang pokok sebelum masa berlaku selesai.
*Obligasi inflasi dilihat dari nilai pokok utang pada efek tersebut dengan acuan indeks inflasi atau suku bunga.
Baris 131:
=== Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing ===
 
Beberapa [[perusahaan]], [[bank]], pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang [[valuta asing]] lainnya yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknyadomestik. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana [[lindung nilai]] terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini:<ref name=":8" />
 
* '''Obligasi Eurodollar ''' berdenominasi [[USD]] yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.
Baris 149:
'''Risiko tingkat bunga pasar''' dimana risiko ini merupakan sumber resiko bagi investor pada efek pendapatan tetap. Hal ini disebabkan tingkat bunga pasar yang memicu ketidakstabilan harga pasar obligasi.
 
'''Risiko daya beli''' sangat dipengaruhi oleh inflasi suatu Negara. Pada tingkat inflasi yang rendah, return atas obligasi akan menjadi baik pula. Tetapi jika tingkat inflasi yang cukup tinggi, kemungkinan besar return akan habis atau bahkan negativenegatif karena harus menyerap tingkat inflasi yang tinggi itu. dengan demikian akan menurunkan daya beli.
 
'''Risiko wan prestasi''' yang terjadi karena ketidakmampuan issuerpenerbit dalam membayar kewajibannya baik bunga maupun pokoknya, bahkan terjadi kelalaian atau keterlambatan pembayaran.
 
'''Risiko likuiditas''' obligasi yang dimiliki ini sangat penting, sebab jika suatu obligasi tidak likuid,memiliki kemampuan maka proses pencairan menjadi uang kas akan terhambat. Inilah yang akan mempengaruhi struktur keuangan.
 
'''Risiko jangka waktu jatuh tempo''' dimana makin panjang suatu jangka waktu jatuh tempo obligasi, maka makin labil harga pasar obligasi yang bersangkutan. Karena dengan maturitykematangan yang semakin panjang, maka proyeksi terhadap suatu komponen tertentu akan semakin panjang.
 
'''Risiko mata uang''' ini dihadapi oleh investor yang membeli obligasi dalam denominasi mata uang asing. Resiko yang dihadapi adalah kerugian atas perbedaan nilai tukar mata uang asing dengan mata uang lokal.
 
'''Risiko panggilan''' adalah resikorisiko yang dihadapi oleh investor obligasi karena penerbit obligasi dapat melaksanakan haknya untuk menebus obligasi tersebut sesuai dengan aturan yang digariskan dalam kontrak. ResikoRisiko ini terdapat pada obligasi yang bersifatbesifat callablebisa dipanggil.
 
'''Risiko situasi politik''' suatu Negara dimana issuerpenerbit berdomisili. Ini merupakan faktor yang sangat menentukan kelancaran usaha issuerpenerbit yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perusahaan. KnerjaKinerja perusahaan yang tidak baik dapat menjurus ke defaultrisiko riskawal.
 
'''Risiko sektor industri''' dimana pertumbuhan sektor industryindustri dari isu secara makro akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proyeksi pertumbuhan isu. Jika pertumbuhan sektor industri mengalami penurunan, maka secara langsung juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan serta tingkat harga pasar obligasi.
 
== Obligasi di RI ==
Baris 172:
# [[Surat Utang Negara]], dilakukan demi pembiayaan defisit APBN. Surat utang ini begitu dijamin oleh negara Republik Indonesia dengan prosedurnya dimana pembayaran pokok dan bunga obligasi dilaksanakan oleh pemerintah sesuai masa berlaku. Surat ini digunakan oleh pemerintah dalam rangka pembiayaan kebutuhan anggaran yang berhubungan dengan defisit serta APBN. <ref name=":2" />
# [[Obligasi Ritel Indonesia]], Obligasi ritel yang diterbitkan untuk membiayai APBN akibat defisit berdasar nominal kecil sehingga dibeli secara ritel.<ref name=":9" />
# [[Surat Berharga Syariah Negara]] atau dapat juga disebut obligasi syariah yang diterbitkan untuk pembiayaan defisit APBN namun berdasarkan syariah.<ref name=":5" />
 
=== Pasar obligasi ===
Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.<ref>{{Cite web|first=Tokopedia|title=Obligasi|url=https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/|website=tokopedia.com|access-date=27/11/2021}}</ref> Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
 
Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
 
1. '''Pasar Primer''' dimana perdagangan obligasi dilakukan pada pasar primer ketika obligasi mulai diterbitkan dengan ketentuan sebuah obligasi minimal tercatat pada bursa efek agar mendapat tawaran dari masyarakat atau ditawarkan ke masyarakat. Lazimnya di bursa efek Surabaya atau sekarang atau sekarang bernama bursa efek Indonesia.
 
2. '''Pasar Sekunder''' adalah sebuah wadah perdagangan obligasi setelah obligasi itu diterbitkan dan tercatat pada bursa efek. perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, perdagangan online trading, ataudan telepon.
 
=== Aspek Pajak Obligasi ===
Baris 188 ⟶ 186:
 
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:<ref name=":8" />
# Obligasi dengan kupon, dengan bunga yang dikenakan pajak penghasilan sesuai tarif 20 persen sesuai masa kepemilikan dan potongan sebesar pajak penghasilan dari selisih harga jual pada transaksi dan potongan sebesar pajak penghasilan dari selisih harga jual pada transaksi.
# Obligasi dengan kupon
#* DenganObligasi tanpa bunga, yangberbeda dikenakandengan pajakobligasi penghasilanberbunga sesuaipada tarifobligasi 20tanpa persenbunga sesuaiyang masadikenakan kepemilikanpajak danadalah diskonto sebesar pajak15 penghasilanpersen dari selisih harga jual pada transaksi.
#* Diskonto sebesar pajak penghasilan dari selisih harga jual pada transaksi.
# Obligasi tanpa bunga
#* Berbeda dengan obligasi berbunga pada obligasi tanpa bunga yang dikenakan pajak adalah diskonto sebesar 15 persen dari selisih harga jual
 
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi yakni:
 
Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan kemudian dilaporkan hasil perdagangannya di bursa dilakukan oleh:<ref name=":3" />
Baris 203 ⟶ 198:
 
== Peringkat Obligasi ==
Peringkat obligasi adalah sebuah perusahaan atau emiten yang akan mengeluarkan obligasi sangat mengharapkan agar pemilik modal tertarik untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Tetapi pemilik modal juga tentunya harus memperhatikan peringkat obligasi perusahaan yang menawarkan obligasinya. Peringkat merupakan adanya pernyataan yang berisi tentang keadaan pemilik hutang mengenai kemungkinan yang akan dilakukan berkaitan dengan utang yang dimikinyadi miliki. Peringkat dijadikan indikator penting dalam membeli obligasi dikarenakan dapat digunakan sebagai strategi bagi investor dalam mengambil keputusan apakah akan membeli obligasi atau tidak membeli obligasi perusahaan tersebut. Pemeringkatan obligasi memiliki tujuan untuk memberikan informasi akurat berupa peringkat mengenai posisi bisnis perusahaan dan kinerjanya yang menerbitkan obligasi kepada calon investor . Perusahaan juga memiliki manfaat lain dari adanya peringkat obligasi, jika peringkat yang didapatkan perusahaan baik dengan sendirinya akan menjadi sarana promosi untuk menarik investor untuk berinvestasi karena memiliki kepercayaan diri dengan peringkat yang dimiliki. Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan milik perusahaan yang menerbitkan obligasi. Semua perusahaan yang menerbitkan obligasi wajib memiliki peringkat obligasi. Peringkat dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat, dan perusahaan peringkat harus mendapat izin resmi dari pemerintah. Lembaga pemeringkat sekuritas utang atau obligasi di Indonesia ada dua yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) dan PT. ''Kasnic Credit Rating'' Indonesia. Pemeringkatan berbagai perusahaan tidak akan dilakukan secara bersamaan atau serentak tetapi pemeringkatan akan diberikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati masing-masing perusahaan dengan lembaga pemeringkat secara terpisah. Lembaga peringkat juga akan memberikan peringkat obligasi setiap satu tahun sekali selama obligasi tersebut belum lunas. Peringkat dan penjelasan peringkat utang perusahaan yang dikeluarkan PT Pefindo adalah sebagai berikut:<ref name=":10">{{Cite journal|last=Listianingrum|first=Aning|date=2015|title=Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Peringkat Obligasi|url=http://repository.ump.ac.id/2356/3/BAB%20II_ANING%20LISTIANINGRUM_AKUNTANSI%2715.pdf|journal=Skripsi|pages=25}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
Baris 237 ⟶ 232:
|Efek utang dengan peringkat D menandakan efek utang yang macet. Perusahaan penerbit sudah berhenti berusaha.
|}
Bahwa peringkat obligasi dengan tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari AA hingga CC. Tanda tambah menunjukan bahwa kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat diatasnya. Tanda kurang berarti bahwa suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat dibawahnya walaupun semakin mendekati. Jadi ''ratingperingkat'' dengan tanda (+) atau (-) berpeluang dinaikan atau tidak tergantung pada ''outlookpandangan.'' Jika ''outlookpandangan'' bernilai positif artinya berpeluang dinaikandinaikkan pada periode ''rating''peringkat mendatang, kemudian stabil artinya akan tetap dan negatif artinya akan berpeluang diturunkan pada periode ''ratingperingkat'' berikutnya.<ref name=":10" /> Lembaga-lembaga pemeringkat obligasi adalah organisasi profesional yang menyediakan jasa analisis dan beroperasi dengan prinsip-prinsip dasar, yaitu independen, obyektif, kredibilitas, dan disclosurepenyingkapan.
 
== Penentuan harga obligasi ==
Perubahan tingkat suku bunga menunjukkan beberapa kondisi, yaitu harga obligasi bergerak berlawanan arah dengan tingkat bunga tetapi perubahan harga tersebut tidak sama untuk semua obligasi tergantung dengan besar kecilnya perubahan suku bunga. Jika perubahan tingkat bunga kecil maka persentase perubahan harga obligasi tertentu hampir sama karena adanya pengaruh negatif dari durasi. Sedangkan jika perubahan tingkat bunga besar maka persentase perubahan harga tidak akan sama baik untuk tingkat bunga yang  meningkat atau menurun karena adanya pengaruh positif dari konveksitas. Harga suatu sekuritas akan ditentukan oleh nilai intrinsik dari sekuritas tersebut. Nilai intrinsik sekuritas akan ditentukan oleh nilai sekarang dari semua aliran kas yang diharapkan dari sekuritas tersebut. Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari obligasi tersebut. Sehingga harga obligasi diperlehdiperoleh dengan cara mendiskontokanmemotong semua aliran kas yang berasal dari pembayaran kupon obligasi, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai yang diterima pada saat jatuh tempo, dengan yang disyaratkan investor.<ref>{{Cite web|last=Statistika|first=Media|date=2015|title=Perbandingan Sensitivitas Harga Obligasi Berdasarkan Durasi Macaulay dan Durasi Eksponensial dengan Pengaruh Konveksitas|url=https://media.neliti.com/media/publications/226153-perbandingan-sensitivitas-harga-obligasi-6a6490fa.pdf|website=Media Neliti.com|access-date=28/11/2021}}</ref>
# Jika tingkat suku bunga obligasi sama dengan tingkat suku bunga pasar, nilai wajar obligasi sama dengan nilai nominal sehingga obligasi dijual pada nilai nominal pasar.
#Jika tingkat suku bunga obligasi kurang dari tingkat suku bunga pasar, nilai wajar obligasi kurang dari nilai nominal sehingga obligasi dijual pada harga diskon.