Oemar Said Tjokroaminoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 9:
| death_place = [[Yogyakarta]], [[Hindia Belanda]] {{flagicon image|Flag of the Netherlands.svg}}
| occupation = Pendiri sekaligus ketua pertama organisasi [[Sarekat Islam]], guru [[Soekarno]], [[Semaoen]], [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]], [[Alimin]], [[Musso]], dan [[Tan Malaka]]
| children = [[Siti Oetari]]<br />[[Anwar Tjokroaminoto|Oetarjo Anwar Tjokroaminoto]]<br />[[Harsono Tjokroaminoto]]<br />[[Siti Islamiyah]]<br />[[Ahmad Suyud]]
| spouse = Suharsikin
| relations = [[Soekarno]] (
}}
[[Raden Mas]] [[Haji (gelar)|
'''Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto''' ({{lahirmati|[[Ponorogo]], [[Jawa Timur]]|16|8|1882|[[Yogyakarta]], [[Indonesia]]|17|12|1934}}<ref>Drs. M. Mayuhur Amin, ''HOS. Tjokroaminoto; Rekonstruksi Pemikiran Dan Perjuangannya'': Cokroaminoto University Press, Yogyakarta. Bab. II.1995. (CB-D13/1995-15)
Baris 33 ⟶ 32:
Tjokro meninggal di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, [[Yogyakarta]], setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di [[Banjarmasin]].
== Gelar "Raja Jawa
Oleh Belgia, beliau dijuluki sebagai ''De Ongekroonde van Java'' atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota", Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di [[Indonesia]] dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di [[Indonesia]]. Berangkat dari pemikirannya pula yang melahirkan berbagai macam [[ideologi]] bangsa Indonesia pada saat itu. Rumahnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu [[Semaoen]], [[Alimin]], [[Muso]],
Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan [[politik]] pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi [[Peristiwa Madiun 1948|Pemberontakan Madiun 1948]] yang dilakukan [[Partai Komunis Indonesia]] karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin [[Muso]]. Dengan terpaksa Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite [[TNI]] yakni [[Divisi Siliwangi]] yang mengakibatkan "abang", sapaan akrab [[Soekarno]] kepada [[Musso|Muso]], pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati pada 31 Oktober 1948.
Baris 65 ⟶ 64:
Wafat : 17 Desember 1934</ref>
Nama
Lahir
Wafat
== Referensi ==
|