Oemar Said Tjokroaminoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vëantur07 (bicara | kontrib)
k menerjemahkan halaman bahasa Inggris
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
MR Bang Jago (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: referensi
Baris 28:
Setelah lulus dari sekolah rendah, ia melanjutkan pendidikannya di sekolah pamong praja [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|''Opleiding School voor Inlandsche Ambtrnaren'']] (OSVIA) di [[Kota Magelang|Magelang]]. Setelah lulus, ia bekerja sebagai juru tulis patih di [[Ngawi, Ngawi|Ngawi]]. Tiga tahun kemudian, ia berhenti. Tjokromaninoto pindah dan menetap di [[Kota Surabaya|Surabaya]] pada 1906. Di [[Kota Surabaya|Surabaya]], ia bekerja sebagai juru tulis di firma Inggris Kooy & Co dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kejuruan ''Burgerlijk Avondschool'', jurusan Teknik Mesin.<ref>{{Cite journal|last=Achdian|first=Andi|date=2017-08-28|title=Sarekat Islam sebagai Kelanjutan Boedi Oetomo|url=http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/51|journal=Jurnal Sejarah|language=id|volume=1|issue=1|pages=30–51|doi=10.26639/js.v1i1.51|issn=2581-2394|access-date=2020-01-20|archive-date=2019-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20191222150023/http://jurnal.masyarakatsejarawan.or.id/index.php/js/article/view/51|dead-url=yes}}</ref>
 
Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah ''Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat''. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan. Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah [[Soekarno]] hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni [[Siti Oetari]], istri pertama [[Soekarno]]. Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "Jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti [[wartawan]] dan bicaralah seperti [[orator]]". Perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya, [[Muso]], [[Alimin]], [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo|S.M. Kartosuwiryo]], [[Darsono]], dan yang lainnya terbangun dan tertawa menyaksikannya.<ref>{{Cite web|date=2022-11-28|title=HOS Tjokroaminoto, Guru Bangsa bergelar Raja Jawa Tanpa Mahkota yang Lahir di Ponorogo dan Cucu Bupati Ponorogo {{!}} Pemerintah Kabupaten Ponorogo|url=https://ponorogo.go.id/2022/11/28/hos-tjokroaminoto-guru-bangsa-bergelar-raja-jawa-tanpa-mahkota-yang-lahir-di-ponorogo-dan-cucu-bupati-ponorogo/|website=ponorogo.go.id|language=en-US|access-date=2023-10-17}}</ref>
 
== Pembentukan serikat Islam ==