Omayra Sánchez (28 Agustus 1972 – 16 November 1985) adalah seorang gadis kecil yang memiliki keteguhan hati sangat kuat saat menghadapi segala bentuk bencana yang dialaminya. Ia merupakan korban dari erupsi letusan gunung berapi di kota Armero, Kolombia, Amerika Selatan pada November 1985.[1] Ia ditemukan oleh seorang jurnalis, Frank Fournier dalam keadaan setengah badannya terkubur dalam semburan lumpur dan puing-puing reruntuhan bangunan rumahnya-sisa-sisa dari akibat erupsi letusan Gunung Nevado del Ruiz. Ia meninggal dengan sangat tersiksa.[2]

Omayra Sánchez
LahirOmayra Sánchez Garzón
(1972-08-28)28 Agustus 1972
Meninggal16 November 1985(1985-11-16) (umur 13)
Armero, Tolima, Kolombia
Sebab meninggalTewas dalam letusan gunung berapi Nevado del Ruiz, serta hipotermia
KebangsaanKolombia
Orang tua
  • Alvaro Enrique Sánchez
  • Maria Aleida Garzón
Find a Grave: 25250364

Letusan Gunung Berapi

 
Tragedi Armero pada tahun 1985, di Kolombia

Gunung Nevado del Ruiz merupakan salah satu gunung berapi paling mematikan di dunia. Memiliki tiga kawah dengan puncak tertingginya berada pada kawah Arenus yang mencapai 5.325 meter di atas permukaan laut. Sepanjang tahun Gunung Nevado del Ruiz ini selalu memiliki cuaca yang buruk.[3]

Pada 13 November 1985, Gunung Nevado del Ruiz meletus, memuntahkan campuran keras abu panas dan lahar ke atmosfer.[4] Menurut catatan sejarah, Letusan Nevado del Ruiz tahun 1985 adalah bencana alam terburuk yang terjadi di Kolombia serta bencana vulkanik paling mematikan kedua di dunia pada abad ke-20.[5][6] Armero menjadi salah satu kota paling bereampak parah akibat bencana letusan gunung tersebut, yang mengakibatkan 70 persen penduduknya meninggal dunia. Secara keseluruhan, aliran lumpur dan lahar ini menewaskan lebih dari 23.000 orang.[6] Timbulnya banjir juga menerjang setidaknya lebih dari 5.000 warga serta menghancurkan sekitar 5.000 bangunan lain.[4] Munculnya aliran lava juga menyebabkan cairnya es di puncak gunung. Campuran, es, air, dan batu apung kemudian membentuk lahar dan mengalir dari puncak dan sisi gunung berapi. Lahar bercampur lumpur tersebut lalu mengalir dengan kecepatan kurang lebih 30 kilometer per jam.[5] Banjir juga diperparah dengan banyaknya pohon, endapan, dan material yang turut serta terhanyutkan. Mulanya, pukul 3 sore pada 13 November 1985,[7] Gunung Nevado del Ruiz telah memberikan tanda berupa uap dan gas dalam letusan lainnya. Namun setelah letusan tersebut, gunung kembali pada keadaan normal dan diikuti dengan hujan deras.

Aliran lahar bercampur lumpur tersebut juga menghancurkan beberapa bangunan sekolah dan rumah sakit.[5] Selain itu, wilayah Armero juga kehilangan 60 persen ternaknya, 30 persen tanaman padi-padian dan setengah juta ton hasil kopi. Sekitar 7.500 orang kehilangan tempat tinggal dan sebanyak 25.000 orang meninggal. Hanya seperlima populasi Armero yang selamat.[8]

Meskipun dampak kehancuran bencana alam tersebut sangat luar biasa, dibutuhkan berjam-jam sebelum misi penyelamatan awal dari Tim SAR dimulai.[5] Hal Ini membuat banyak orang - khususnya Omayra Sánchez bertahan lama dalam menghadapi kematiannya yang mengerikan di bawah genangan lumpur.[1]

Terjebak diantara Genangan Lumpur

Omayra Sánchez terperangkap di bawah reruntuhan rumahnya yang hancur selama kurang lebih tiga hari. Ia terperangkap dalam suatu genangan lumpur dan air. Relawanan penyelamat dari Palang Merah, Tim SAR, dan penduduk setempat mencoba membantunya dengan menariknya keluar, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil Karena di dasar lumpur tersebut, beberapa puing-puing dinding dan beton menjepit kakinya sehingga membuatnya kesulitan untuk bergerak. Selain itu juga, air di sekeliling Omayra menjadi semakin tinggi Karena hujan yang berkepanjangan. Misi penyelamatannya dilakukan menggunakan peralatan dan alat bantu sederhana.[1]

Awalnya Omayra Sanchez ditemukan oleh warga sekitar, kemudian mereka memberitahukan kepada Tim relawan yang pada saat itu bertemu dengan salah satu wartawan foto, Frank Fournier. Menurut catatan Frank Fourner, untuk menuju lokasi tempat Omayra terjebak ia membutuhkan waktu lima jam berkendara dan dua setengah jam berjalan. kaki. Kondisi Omayra Sanchez saat ditemukan sudah sangat memprihatinkan.[9] Tiga jam setelah Frank setelah Fournier menemukannya, Omayra Sánchez meninggal.[2]

Referensi

  1. ^ a b c "She Spent Three Days Trapped In Mud Before Dying — And They Could Do Nothing To Save Her". All That's Interesting (dalam bahasa Inggris). 2019-09-29. Diakses tanggal 2020-02-26. 
  2. ^ a b "Picture power: Tragedy of Omayra Sanchez" (dalam bahasa Inggris). 2005-09-30. Diakses tanggal 2020-03-02. 
  3. ^ "Nevado Del Ruiz : Climbing, Hiking & Mountaineering : SummitPost". www.summitpost.org. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  4. ^ a b "The eruption of Nevado del Ruiz | HISTORY". www.history.com. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  5. ^ a b c d "Benchmarks: November 13, 1985: Nevado del Ruiz eruption triggers deadly lahars". EARTH Magazine (dalam bahasa Inggris). 2016-10-20. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  6. ^ a b "Nevado del Ruiz". www.volcanodiscovery.com. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  7. ^ Bressan, David. "November 13, 1985: The Nevado del Ruiz Lahars". Scientific American Blog Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-03. 
  8. ^ "1986 Frank Fournier SNS1-AJ | World Press Photo". www.worldpressphoto.org. Diakses tanggal 2020-03-02. 
  9. ^ "How we use R to remember Omayra Sánchez and all the deadly victims of natural disasters". www.datasketch.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-02.