Orang Franka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Bateme_de_Clovis_par_St_Remy-edit.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Materialscientist; alasan: per [[:c:Commons:Deletion requests/Files in Category:Statue o
 
(15 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
}}
 
'''Orang Franka''' ({{lang-la|Franci}}, <small>tunggal:</small> ''Francus'') atau '''suku Franka''' ({{lang-la|Gens Francorum}}) adalah sebutan bagi sekumpulan suku dari [[suku bangsa Jermanik|rumpun Jermani]]<ref name="Germanic">{{cite book |last1=Drinkwater |first1=John Frederick |author1-link=John F. Drinkwater |year=2012 ||chapter=Franks |chapter-url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780199545568.001.0001/acref-9780199545568-e-2720? |editor1-last=Hornblower |editor1-first=Simon |editor1-link=Simon Hornblower |editor2-last=Spawforth |editor2-first=Antony |editor2-link= |editor3-last=Eidinow |editor3-first=Esther |editor3-link=Esther Eidinow |title=[[The Oxford Classical Dictionary]] |edition=4 |publisher=[[Oxford University Press]] |page= |isbn=9780191735257 |access-date=26 Januari 2020 }}</ref> yang pertama kali muncul dalam catatan-catatan bangsa Romawi dari abad ke-3 Masehi tentang suku-suku penghuni [[Niederrhein|kawasan hilir]] dan [[Mittelrhein|kawasan tengah]] daerah aliran Sungai Rhein di perbatasan wilayah [[Kekaisaran Romawi]]. Sebutan ini kemudian hari dilekatkan pada wangsa-wangsa Jermani [[Romawisasi|berbudaya Romawi]] yang mendirikan kerajaan di bekas [[Kekaisaran Romawi Barat|wilayah barat Kekaisaran Romawi]] dan akhirnya menguasai seantero kawasan yang terbentang di antara [[Sungai Loire]] dan [[Sungai Rhein]]. Orang Franka kemudian menjajah banyak kerajaan kecil yang menjamur pascapenjajahan Romawi dan suku-suku rumpun Jermani selebihnya. Raja-raja Franka akhirnya diakui sebagai pengganti sah kaisar-kaisar Romawi wilayah baratBarat oleh [[Gereja Katolik]].<ref>{{Cite web|url=https://www.encyclopedia.com/history/modern-europe/german-history/holy-roman-empire|title=Holy Roman Empire &#124; Encyclopedia.com|website=www.encyclopedia.com}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://unamsanctamcatholicam.com/history/79-history/566-coronation-charlemagne.html|title=Coronation of Charlemagne|website=unamsanctamcatholicam.com|access-date=2020-03-19|archive-date=2018-04-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20180405092859/http://www.unamsanctamcatholicam.com/history/79-history/566-coronation-charlemagne.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.history.com/topics/middle-ages/charlemagne|title=Charlemagne|first=History com|last=Editors|website=HISTORY}}</ref>{{efn|Penobatan [[Karel Agung]] pada tahun 800 M}}
 
Meskipun nama suku Franka tidak pernah disebut-sebut sebelum abad ke-3, bangsa Romawi sudah mengenal satu dua suku dari rumpun Jermani yang kemudian hari menjadi unsur pembentuk suku Franka. Suku-suku tersebut dikenal dengan nama-nama tersendiri, baik sebagai sekutu pemasok prajurit maupun sebagai musuh. Orang Franka pertama kali disebut-sebut ketika kawasan sekitar Sungai Rhein lepas dari kekuasaan bangsa Romawi dan para sekutunya. Orang Franka dilaporkan bersatu melancarkan aksi-aksi penyerbuan ke wilayah Kekaisaran Romawi, tetapi sedari awal juga dijelaskan bahwa aksi-aksi tersebut dipicu oleh serangan suku-suku lain ke daerah yang semula mereka diami, misalnya serangan [[bangsa Sachsen|orang Saksen]], maupun karena didorong oleh keinginan suku-suku di dekat perbatasan untuk berpindah ke dalam wilayah kekuasaan bangsa Romawi yang sudah mereka kenal baik selama berabad-abad.
 
Suku-suku Franka yang menetapbermukim dekat perbatasan di dalam wilayah Kekaisaran Romawi yang dekat dengan perbatasan adalah [[orang Franka Sali|suku Franka Sali]] dan [[orang Franka Ripuari|suku Franka Ripuari]]. Dalam catatan-catatan bangsa Romawi, orang Franka Sali disebut sebagai kelompok masyarakat yang diizinkan menetap di dalam wilayah Kekaisaran Romawi, sementara orang Franka Ripuari disebut sebagai kelompok masyarakat yang berulang kali berusaha sampai akhirnya berhasil merebut kota [[Köln]] dari bangsa Romawi dan selanjutnya menguasai daerah di tepi kiri Sungai Rhein. Pada kurun waktu perseteruan antarfaksi (tahun-tahun era 450-an dan 460-an), seorang pemimpin Franka yang bernama [[Kilderik I|Kilderik]] berhasil menjadi perwira dalam kesatuan angkatan bersenjata Romawi di Provinsi Galia (kurang lebih sama dengan wilayah negara Prancis sekarang ini) yang terdiri atas laskar-laskar dari berbagai suku bangsa. Kilderik dan putranya, [[Clovis I|Klovis]], harus bersaing melawan seorang perwira Romawi bernama [[Aegidius|Egidius]] demi mendapatkan jabatan raja atas masyarakat Franka di daerah sekitar Sungai Loire. Menurut keterangan [[Gregorius dari Tours|Gregorius Turonensis]], Egidius menjadi raja orang Franka selama 8 tahun masa pembuangan Kilderik. Jabatan raja model baru yang agaknya terinspirasi oleh kisah hidup [[Alarik I]] ini<ref>{{harvtxt|Halsall|2007|p=267}}</ref> adalah titik awal kemunculan [[wangsa Meroving]], wangsa Franka yang berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah Provinsi Galia pada abad ke-6, dan berdaulat atas seluruh kerajaan suku Franka di sekitar Sungai Rhein. Bermodalkan wilayah kedaulatan wangsa Meroving ini, raja-raja [[wangsa Karoling]] berjuang memperluas wilayah sampai berhasil menjadi kaisar-kaisar baru di Eropa Barat sejak tahun 800.
 
Pada [[Abad Pertengahan]], istilah "orang Franka" lumrah digunakan sebagai sebutan lain untuk "orang Eropa Barat", karena raja-raja Franka dari wangsa Karoling menguasai sebagian besar [[Eropa Barat|kawasan barat Eropa]], dan menciptakan tatanan politik (cikal bakal ''[[Rezim Ancien|Ancien Régime]]'') yang diterapkan di Eropa selama berabad-abad sampai [[Revolusi Prancis]] meletus. Masyarakat Eropa Barat sama-sama beragama [[Gereja Katolik Roma|Kristen Katolik Roma]] dan sama-sama berjuang dalam [[Perang Salib]] di [[Syam|Negeri Syam]]. Sesudah bercokol di Negeri Syam, mereka tetap menyebut diri "orang Franka", dan menyebut negara-negara yang mereka dirikan sebagai negara-negara orang Franka. Pada tahun 1099, sebagian besar Laskar Salib yang ada di [[Yerusalem]] adalah [[bangsa Prancis|orang-orang Prancis]], yakni bangsa yang suatu ketika pernah menyebut dirinya "orang Franka". Laskar Salib selebihnya terdiri atas para pendatang dari negara-negara lain di Eropa, antara lain [[bangsa Spanyol|orang Spanyol]], [[bangsa Jerman|orang Jerman]], dan [[bangsa HongariaHungaria|orang HongariaHungaria]].<ref name="The Population of Crusader Jerusalem">{{cite web |title=Jerusalem in the Crusader Period |url=https://www.biu.ac.il/js/rennert/history_9.html |website=Bar-Ilan University |publisher=Ingeborg Rennert Center for Jerusalem Studies |accessdate=29 Oktober 2019 |archive-date=2019-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190924080936/https://www.biu.ac.il/js/rennert/history_9.html |dead-url=yes }}</ref> Kenyataan ini berdampak panjang terhadap sebutan bagi orang Eropa Barat dalam banyak bahasa di dunia.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=GIAMvwKObWoC&pg=PA62 |author1=Angeliki Laiou |author2=Henry P. Maguire |title=Byzantium: A World Civilization |publisher=Dumbarton Oaks |year=1992 |isbn=978-0-88402-200-8 |page=62 }}</ref><ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=MEKGLyToQ-EC&pg=PA333 |author=Richard W. Bulliett ''et alii'' |title=The Earth and Its Peoples |publisher=Cengage Learning |year=2011 |isbn=978-0-495-91310-8 |page=333 }}</ref><ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=lRptZg8opYAC&pg=PR13 |author=Janet L. Nelson |title=The Frankist World |publisher=Continuum International |year=2003 |isbn=978-1-85285-105-7 |page=xiii }}</ref> Kawasan barat Eropa dikenal [[bangsa Persia]] dengan nama "Faranggistan" (Negeri Peranggi), dan orang Eropa Barat disebut "Faranji" (orang Peranggi) oleh [[bangsa Arab]].<ref>{{cite book |last1=Arteaga |first1=Deborah L.|first2= |title=Research on Old French: The State of the Art |publisher=Springer Science & Business Media |page=206 |url=https://books.google.fr/books?id=ypFmkJ95AsAC&pg=PA206#v=onepage&q |accessdate=29 Oktober 2019}}</ref>
 
Semenjak didirikan, kerajaan-kerajaan orang Franka sudah terbagi secara politik maupun hukum menjadi kerajaan timur yang cenderung berciri Jermani, dan kerajaan barat yang cenderung berciri Romawi. Kerajaan timur kemudian hari menjadi "[[Kekaisaran Romawi Suci]]" yang adakalanya disebut "[[Jerman]]", sementara kerajaan barat adalah kerajaan yang didirikan wangsa Meroving di [[Galia]], daerah yang penduduknya mengamalkan budaya Romawi dan menuturkan [[rumpun bahasa Roman|bahasa-bahasa rumpun Romawi]]. Bekas wilayah kerajaan barat sampai sekarang dikenal dengan nama [[Prancis]] ({{lang-fr|France}}), dari kata Latin ''Francia'', yang berarti "negeri orang Franka".
Baris 55:
Dalam sumber-sumber Romawi, suku-suku orang Franka tercatat sebagai suku-suku sekutu ({{lang-la|[[laeti]]}}) maupun musuh-musuh taklukan ({{lang-la|[[dediticii]]}}). Sekitar tahun 260, salah satu puak Franka melancarkan serangan sampai ke daerah yang sekarang bernama [[Tarragona]] di negara [[Spanyol]]. Mereka menguasai daerah itu selama kira-kira satu dasawarsa sebelum akhirnya ditundukkan dan diusir bangsa Romawi. Pada tahun 287 atau tahun 288, Kaisar [[Maximianus|Maksimianus]] berhasil memaksa seorang pemimpin orang Franka bernama [[Genobaud (abad ke-3)|Genobaud]] untuk menyerah tanpa bertempur. Kaisar Maksimianus kemudian juga berhasil memaksa orang Sali di Toksandria, yakni kawasan yang kini disebut [[negara-negara dataran rendah|Negeri-Negeri Rendah]], untuk takluk kepada Kekaisaran Romawi. Sayangnya, sesudah menundukkan orang Sali, ia gagal menaklukkan Britania.
 
''Riwayat Aurelianus'', yang mungkin sekali ditulis oleh pujangga Vopiskus, menyebutkan bahwa pada tahun 328, orang Franka melancarkan penyerbuan tetapi dapat dikalahkan Legiun VI yang berpangkalan di [[Mainz]]. Tujuh ratus orang Franka tewas dibunuh, dan tiga ratus orang lainnya dijadikan budak belian.<ref>Karena hanya tercantum dalam ''Riwayat Aurelianus'', keterangan tentang keberadaan Legiun VI, Laskar Galia, kadang-kadang disangsikan kebenarannya, demikian pula keaslian ''Riwayat Aurelianus''. Keraguan-keraguan tersebut tak kunjung terjawab sampai sekarang.{{cite web |first=Jona |last=Lendering |title=Legio VI Gallicana |publisher=Livius.org |url=https://www.livius.org/le-lh/legio/vi_gallicana.html |access-date=2020-03-31 |archive-date=2012-10-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121014143442/http://www.livius.org/le-lh/legio/vi_gallicana.html |dead-url=yes }}</ref><ref>{{harvnb|Howorth|1884|p=213}}.</ref> Serbuan-serbuan orang Franka ke wilayah Kekaisaran Romawi di sekitar Sungai Rhein kian menjadi-jadi sehingga bangsa Romawi akhirnya mengizinkan mereka untuk mendiami daerah perbatasan di dalam wilayah Kekaisaran Romawi agar mudah dipantau.
 
Orang Franka tercatat pula dalam ''[[Tabula Peutingeriana]]'', sebuah [[atlas]] jalan-[[jalan Romawi]]. Atlas ini adalah salinan buatan abad ke-13 dari sebuah dokumen buatan abad ke-4 atau abad ke-5 yang memuat informasi dari abad ke-3. Bangsa Romawi sesungguhnya sudah mengetahui bentuk daratan Benua Eropa, tetapi pengetahuan tersebut tidak tercerminkan pada atlas ini, yang hanya sebuah pedoman praktis untuk mengetahui seluk-beluk jalan-jalan buatan Romawi dari satu tempat ke tempat lain. Di daerah sekitar pertengahan Sungai Rhein dalam atlas ini, tertera kata "''[[Francia]]''", berdekatan dengan kata "''[[suku Brukteri|Bructeri]]''" yang keliru ejaannya. Di atas Mainz terletakterdapat ''Suevia,'' (negeri [[Suebi|orang Suebi]]), dan diatas ''Suevia'' terletakterdapat ''Alamania,'' (negeri [[suku Alemanni|orang Alemani]]). Empat suku di daerah muara Sungai Rhein yang tercantum dalam atlas ini adalah [[orang Kauki]], [[orang Ampsivari]] (pemukimorang-orang daerahyang bermukim di sekitar Sungai Ems), [[Cherusci|orang Keruski]], dan [[orang Kamavi]], disusulyang kata-kataditambahi keterangan ''qui et Pranci'' (yang termasukjuga tergolong orang Franka). Kata-kata ini menyiratkan bahwa orang Kamavi dianggap sebagai bagian dari orang Franka. ''Tabula Peutingeriana'' mungkin sekali dibuat berdasarkanmengikuti ''Orbis Pictus'' (gambar dunia), peta yang dikerjakan selama dua puluh tahun atas perintah [[Augustus|Kaisar Agustus]], dan selanjutnyauntuk disimpan olehdan digunakan departemendinas perbendaharaan negara Romawi untukdalam urusan kepentinganpengumpulan perpajakanpajak. Meskipun sudah musnah, ''Orbis Pictus'' mungkin sekali adalah sumber dari informasi mengenai Provinsi Galia berasalyang daritercantum petadalam ini''Tabula Peutingeriana''.
[[File:TabulaPeutingeriana with Francia.jpg|thumb|right|''Francia'' di sebelahbagian atas ''[[Tabula Peutingeriana]]'']]
 
=== Orang Sali ===
Baris 74:
[[File:Carte des peuples francs (IIIe siècle).svg|thumb|Lokasi yang diperkirakan sebagai daerah kediaman asli suku-suku Franka pada abad ke-3]]
 
Orang Franka [[Rheinland]] yang tinggal di daerah sekitar sungai Rhein kira-kira dari [[Mainz]] sampai [[Duisburg]], yakni daerah sekitar kota [[Köln]], seringkalisering kali dianggap bukan bagian dari orang Sali, dalam dalam teks-teks modern kadang-kadang disebut sebagai orang Franka Ripuari. Naskah ''[[Ravennatis Anonymi Cosmographia]]'' menyiratkan bahwa ''Francia Renensis'' (Negeri Franka Rheinland) mencakup ''civitas'' (kota-kota atau negeri-negeri) lama [[Ubii|orang Ubi]] yang terletak di Germania II ([[Germania Inferior]]) dan kawasan utara Germania I (Germania Superior), termasuk kota [[Mainz]]. Sebagaimana orang Sali, orang Ripuari juga disebut-sebut dalam catatan-catatan bangsa Romawi sebagai suku perongrong dan pemasok laskar dalam angkatan bersenjata Romawi. Berbeda dengan orang Sali, tidak ada catatan mengenai kapan, jika memang pernah, Kekaisaran Romawi secara resmi mengizinkan orang Ripuari untuk bermukim di dalam wilayahnya. Orang Ripuari kemudian hari berhasil menguasai kota Köln, dan mendapatkan nama "Ripuari", yang mungkin saja berarti "orang sungai". Bagaimanapun juga, kitab hukum wangsa Meroving disebut ''[[Lex Ribuaria]]'', tetapi mungkin sekali hukum ini berlaku di seluruh daerah lama orang Franka, termasuk daerah-daerah orang Sali.
 
Dalam ''[[Getica]]'', sejarawan [[Jordanes|Iordanes]] menyebutkan bahwa orang ''Ripari'' termasuk salah satu pasukan ''[[auxilia]]'' (laskar asing) yang dipimpin Panglima [[Flavius Aetius]] dalam [[Pertempuran Châlons]] pada tahun 451. Ia menulis sebagai bahwa "pasukan-pasukan ''auxilia''-nya adalah sebagai berikut: orang Franka, orang Sarmatia, orang Armorika, orang Litika, orang Burgundi, orang Saksen, orang Ripari, orang Olibrioni... ({{lang-la|Hi enim affuerunt auxiliares: Franci, Sarmatae, Armoriciani, Liticiani, Burgundiones, Saxones, Riparii, [[Olibrones|Olibriones]]...}}).<ref>Alinea 191.</ref> Akan tetapi orang Ripari (orang-orang sungai) tersebut sekarang ini dianggap bukanlah orang Franka Ripuari, melainkan kesatuan militer yang berpangkalan di [[Sungai Rhone]].<ref>Nonn "Die Franken", hlm. 85: "Heute dürfte feststehen, dass es sich dabei um römische Einheiten handelt; die in der ''Gallia riparensis'', einem Militärbezirk im Rhônegebiet, stationiert waren, der in der ''Notitia dignitatum'' bezeugt ist."</ref>
Baris 133:
Angkatan bersenjata Franka tidak hanya terdiri atas prajurit-prajuri Franka dan Galia-Romawi saja, tetapi juga prajurit-prajurit [[bangsa Sachsen|Saksen]], [[suku Alan|Alan]], [[orang Taifal|Taifal]], dan [[suku Alemanni|Alemani]]. Sesudah [[Kerajaan Bourgogne|Burgundia]] takluk pada tahun 534, lembaga-lembaga militer yang sudah sangat tertata di kerajaan itu disatukan dengan angkatan bersenjata Franka. Lembaga militer Burgundia yang terkemuka adalah angkatan bersenjata yang dibawahi [[daftar Adipati Bourgogne|''Patricius'' Burgundia]].
 
menjelang akhir abad ke-6, dalam perang-perang yang dipicu oleh [[Fredegund]] dan [[Brunhilda of Austrasia|Brunhilda]], raja-raja wangsa Meroving memperkenalkan unsur baru dalam angkatan bersenjata mereka, yakni pasukan [[wajib militer]] praja. Pasukan praja terdiri atas semua warga laki-laki berbadan sehat di sebuah praja yang diwajibkan untuk melaporkan diri apabila dipanggil untuk menunaikan tugas militer, mirip dengan [[wajib militer|mobilisasi umum]]. Wajib militer praja diberlakukan atas sebuah kota berikut daerah sekitarnya. Mula-mula raja-raja Franka hanya berhak memerintahkan pengerahan pasukan praja dari kota-kota tertentu di kawasan barat Galia, di Neustria, dan di Akuitania. Panglima-panglima pasukan praja selalu berbeda dari panglima-panglima garnisun kawasan perkotaan. Pasukan praja seringkalisering kali dipimpin oleh [[comes|pamong prajanya]]. Sekalipun jarang terjadi, pernah pula diberlakukan wajib militer umum atas seluruh wilayah kerajaan, dan mencakup tenaga kawula tani yang disebut ''pauperes'' (kaum papa) dan ''inferiores'' (rakyat kecil). Wajib militer umum juga diberlakukan atas daerah-daerah [[kadipaten suku]] di seberang Sungai Rhein yang masih pagan berdasarkan perintah raja. [[bangsa Sachsen|Orang Saksen]], [[suku Alemanni|orang Alemani]], dan [[Thuringi|orang Thuringi]] juga memiliki adat wajib militer, dan raja-raja Franka dapat memanfaatkan tenaga pasukan wajib militer dari suku-suku tersebut. Pada pertengahan abad ke-7, satu per satu daerah kadipaten suku memutuskan hubungan dengan raja-raja Franka, sehingga tenaga pasukan wajib militer mereka tidak dapat lagi diandalkan. [[Radulf, Raja Thuringia]], pernah memberlakukan wajib militer untuk kepentingan perang melawan [[Sigebert III]] pada tahun 640.
 
Tak seberapa lama kemudian, adat wajib militer menyebar ke Austrasia dan daerah-daerah yang belum banyak terpengaruh budaya Romawi di Galia. Pada taraf yang lebih tinggi, raja-raja dapat memerintahkan pengerahan pasukan wajib militer daerah dari Austrasia (yang tidak memiliki kota-kota besar peninggalan bangsa Romawi). meskipun demikian, segala bentuk wajib militer lambat laun menghilang pada abad ke-7 selepas masa pemerintahan Raja [[Dagobert I]]. Pada kurun waktu yang disebut sebagai zaman [[raja menganggur|raja-raja menganggur]] ({{lang-fr|rois fainéants}}) tersebut, adat wajib militer menghilang dari Austrasia (pada pertengahan abad ke-7) dan kemudian hari juga menghilang dari Burgundia dan Neustria. Hanya di daerah Akuitania, daerah yang cepat melepaskan diri dari kekuasaan monarki terpusat orang Franka, lembaga-lembaga militer masih bertahan sampai abad ke-8. Pada separuh akhir abad ke-7 dan separuh awal abad ke-8, tokoh-tokoh militer penting di Galia adalah para ''[[magnatus]]'' (pembesar) dari kalangan Gereja maupun luar Gereja. Para ''magnatus'' memiliki angkatan bersenjata sendiri. Prajurit-prajurit dalam angkatan bersenjata ini adalah para kawula si ''magnatus'' yang dipersenjatai. Aspek-aspek lain dari angkatan bersenjata wangsa Meroving, yang sebagian besar berasal dari bangsa Romawi atau hasil inovasi raja-raja, menghilang dari panggung ketatanegaraan pada abad ke-8.
Baris 174:
 
=== Agama Kristen ===
[[Berkas:Bateme de Clovis par St Remy-edit.jpg|jmpl|kiri|Patung di [[Basilika Saint-Remi|Basilika ''Saint-Remi'']] yang menggambarkan peristiwa pembaptisan Klovis I oleh Santo Remigius sekitar tahun 496]]
Segelintir orang Franka, seperti [[Claudius Silvanus|Silvanus]], sudah lebih dahulu memeluk agama Kristen. Pada tahun 493, Raja Klovis I memperistri seorang putri [[Katolik]] dari Burgunia berna [[Clotilda|Klotilda]], dan akhirnya dibaptis pada tahun 496 oleh [[Santo Remigius]] setelah berjaya mengalahkan orang Alemani dalam [[Pertempuran Tolbiacum|Pertempuran Tolbiakum]]. Menurut Gregorius Turonensis, lebih dari tiga ratus orang prajuritnya juga ikut serta dibaptis.<ref>{{cite book |title=History of the Franks |author=Gregorius Turonensis|chapter=Buku II, 31 |chapterurl=http://www.fordham.edu/halsall/basis/gregory-hist.html#book2 |author-link=Gregorius dari Tours }}</ref> Keputusan Klovis untuk memeluk agama Kristen berdampak besar terhadap jalan sejarah Eropa, karena kala itu orang Franka adalah satu-satunya suku besar di antara suku-suku bangsa Jermani pemeluk agama Kristen tanpa penganut paham [[Arianisme]] dari kalangan bangsawan dalam jumlah besar, sehingga dengan sendirinya terjalin hubungan mesra antara [[Gereja Katolik]] dan orang Franka.
 
Baris 189 ⟶ 188:
== Warisan sejarah ==
[[Berkas:Europe 814.png|ka|jmpl|upright=1.05|[[Kekaisaran Karoling|Kekaisaran Wangsa Karoling]] (hijau) pada tahun 814]]
Pada Abad Pertengahan, istilah "orang Franka" pernah digunakan oleh umat Kristen Ortodoks Timur dan umat Islam di sekitar [[Dunia Kristen]] (maupun di negeri-negeri yang lebih jauh lagi, misalnya di Asia) sebagai sebutan umum bagi bangsa Eropa dari [[Eropa Barat|kawasan barat]] dan [[Eropa tengah|kawasanEropa tengah]] [[Benua EropaTengah]], yakni kawasanorang-kawasanorang dari wilayah berpenduduk Kristen Katolik ritus Latin yang tunduk pada kewenangankepada Sri Paus di [[Roma]].<ref>König, Daniel G., Arabic-Islamic Views of the Latin West. Tracing the Emergence of Medieval Western Europe, Oxford: OUP, 2015, bab 6, hlmn. 289-230</ref> Istilah lain yang juga digunakan dengan makna serupa adalah "[[orang Latin (Abad Pertengahan)|orang Latin]]".
 
Para sejarawan modern kerap melekatkan sebutan "orang Franka" atau "orang Latin" pada umat Kristen Katolik ritus Latin di kawasan timur Mediterania tanpa pandang bulu, dan melekatkan sebutan ''"Romaios"'' dan ''"[[Rûm]]i"'' (orang Romawi) pada umat Kristen Ortodoks. Di beberapa pulau dalam wilayah negara Yunani, umat Kristen Katolik masih disebut "orang Franka" ({{lang-el|Φράγκοι}}, ''Frangkoi''), misalnya di [[Pulau Siros]], tempat umat Kristen Katolik disebut "orang Franka Siros" ({{lang-el|Φραγκοσυριανός}}, ''Frangkosirianos''). Masa pemerintahan [[Perang Salib Keempat|Laskar Salib]] di kepulauan Yunani sampai sekarang disebut "pemerintahan orang Franka" ({{lang-el|Φραγκοκρατία}}, ''"[[Frankokratia|Frangkokratia]]"''). Umat Kristen Katolik ritus Latin di Timur Tengah (khususnya di [[Syam]]) disebut "orang Franka Syam" ({{lang-el|Φραγκολεβαντίνοι}}, [[Levantin (umat Kristen Latin)|Frangkolevantinoi]]).
Baris 260 ⟶ 259:
* Collins, Roger. ''Early Medieval Europe 300–1000''. MacMillan, 1991.
* Geary, Patrick J. ''Before France and Germany: the Creation and Transformation of the Merovingian World.'' New York: Oxford University Press, 1988. {{ISBN|0-19-504458-4}}
* {{cite book |first=John |last=Geipel |title=The Europeans: The People – Today and Yesterday: Their Origins and Interrelations |year=1970 |origyear=1969 |url-status=live|publisher=Pegasus: a division of Western Publishing Company, Inc |ref= }}
* {{cite book |last=Greenwood |first=Thomas |authorlink=Thomas Greenwood (sejarawan) | url-status=live|year=1836 |title=The First Book of the History of the Germans: Barbaric period |url=https://archive.org/details/firstbookofhisto00gree |publisher=Longman, Rees, Orne, and Co |ref= }}.
* {{citation|last=Halsall| first=Guy| title=Barbarian Migrations and the Roman West 376–568| year=2007}}
* {{cite journal |first=Henry H. |last=Howorth |title=XVII. The Ethnology of Germany (Bagian VI). The Varini, Varangians and Franks. Bagian II |journal=[[Journal of the Royal Anthropological Institute]] |volume=13 |year=1884 |publisher=Trübner & Co. |pages=213–239 |doi=10.2307/2841727 |ref=harv |jstor=2841727 |url=https://zenodo.org/record/1449556/files/article.pdf }}
* {{cite book |first=Edward |last=James |authorlink=Edward James (sejarawan) |url-status=live|title=The Franks |url=https://archive.org/details/franks0000jame|series=The Peoples of Europe |location=Oxford, Inggris Raya; Cambridge, Massachusetts |publisher=Basil Blackwell |year=1988 |isbn=0-631-17936-4 |ref=harv }}
* Lewis, Archibald R. "[https://www.jstor.org/stable/2851704 The Dukes in the Regnum Francorum, A.D. 550–751.]" ''Speculum'', Jld. 51, No. 3 (Juli 1976), hlmn. 381–410.
* McKitterick, Rosamond. ''The Frankish Kingdoms under the Carolingians, 751–987''. London: Longman, 1983. {{ISBN|0-582-49005-7}}.
Baris 270 ⟶ 269:
* Nixon, C. E. V. dan Rodgers, Barbara. ''In Praise of Later Roman Emperors''. Berkeley, 1994.
* {{citation|last=Nonn|first=Ulrich|title=Die Franken|year=2010|ref=none}}
* {{Cite book |editor-last=Aboh |editor-first=Enoch |editor2-first=Elisabeth |editor2-last=van der Linden |editor3-first=Josep |editor3-last=Quer |editor4-first=Petra |display-editors = 3 |url-status=live|editor4-last=Sleeman |title=Romance Languages and Linguistic Theory |year=2007 |location=Amsterdam; Philadelphia |publisher=Benjamins |contribution=Autonomous typological prosodic evolution versus the Germanic superstrate in diachronic French phonology |first=Roland |last=Noske |url=http://rnoske.home.xs4all.nl/CV/publicaties/autonomous_typological.pdf |ref=harv |access-date=2020-03-20|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303233154/http://rnoske.home.xs4all.nl/CV/publicaties/autonomous_typological.pdf|dead-url=yes}}
* {{cite book |last=Perry |first=Walter Copland |authorlink=Walter Copland Perry |url-status=live|title=The Franks, from Their First Appearance in History to the Death of King Pepin |url=https://archive.org/details/franksfromtheir00perrgoog |publisher=Longman, Brown, Green, Longmans, and Roberts |year=1857 |ref=harv}}
* {{Cite book |first=M. Christian |last=Pfister |contribution=(B) The Franks Before Clovis |editor-first=J.B. |editor-last=Bury |title=The Cambridge Medieval History |volume=Jilid I: The Christian Roman Empire and the Foundation of the Teutonic Kingdoms |publisher=Cambridge University Press |year=1911 |ref=harv|url-status=live}}
* [[Herbert Schutz|Schutz, Herbert]]. ''The Germanic Realms in Pre-Carolingian Central Europe, 400–750''. American University Studies, Series IX: History, Jld. 196. New York: Peter Lang, 2000.
* [[John Michael Wallace-Hadrill|Wallace-Hadrill, J. M.]] ''The Long-Haired Kings''. London: Butler & Tanner Ltd, 1962.