Orang Maluku di Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(29 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Repatriëring Ambonezen. Het schip de "Kota Inten", 21-22 maart 1951 - SFA001004357.jpg|
'''Orang Maluku di Belanda''' mencakup [[Orang Maluku|semua anggota
== Sejarah ==
[[Berkas:Rietkerk Penning.jpg|
Menurut asal-usulnya, banyak orang Maluku yang bergabung sebagai anggota tentara Kerajaan Hindia
Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia
Menghadapi perkembangan ini, banyak orang Maluku pro-Belanda
Karena perkembangan [[Hubungan Belanda dengan Indonesia|hubungan Belanda-Indonesia]] yang memanas pada paruh akhir tahun 1950-an, orang-orang Maluku ini tidak dapat dipulangkan dan mereka harus bertahan hidup di Belanda tanpa tunjangan. Pada akhirnya, mereka banyak yang memilih menetap di Belanda, walaupun kemudian hubungan kedua negara membaik.
Pada tahun 1970-an, terjadi pergolakan yang dilakukan oleh sebagian keturunan Maluku di Belanda yang menuntut janji pemerintah Belanda untuk memperhatikan aspirasi mereka, khususnya mengenai pengakuan sebagai warga negara atau membantu
==
Mayoritas (72%) keturunan Maluku di Belanda beragama [[Protestan]]; 16% beragama [[Katolik]], sebagian besar berasal dari [[Kepulauan Kei]] dan [[Kepulauan Tanimbar|Tanimbar]]; 12% diantaranya adalah [[Muslim]].<ref name="Steijlen" />
Beberapa orang Maluku di Belanda menjadi tokoh yang cukup dikenal. Berikut beberapa di antaranya.▼
Sambil menunggu kembalinya mereka ke Maluku, orang-orang Maluku mendirikan departemen sementara [[Gereja Protestan Maluku]] (GPM) di Belanda. Namun gereja induk di Ambon tidak mau mengakui hal tersebut sehingga diputuskan untuk mendirikan denominasi mandiri, yang ''[[Geredja Indjili Maluku]]'' (GIM - "Molukse Evangelische Kerk").<ref name="vijf eeuwen migratie" > ''vijfeeuwenmigratie.nl'', Molukkers (bezocht op 22 september 2017).</ref> Karena perpecahan yang terjadi kemudian, kini terdapat lebih banyak komunitas agama di Maluku.<ref name="Steijlen" /> Umat Katolik di Maluku hanya menjadi anggota paroki di tempat mereka tinggal, namun tetap menjalin hubungan dekat dengan keuskupan di Ambon.<ref name="vijf eeuwen migratie" />
* [[Carolyn Lilipaly]], selebriti▼
Masyarakat Muslim di Maluku awalnya terbagi atas dua puluh wilayah pemukiman. Pada tahun 1954 mereka semua dikumpulkan di daerah pemukiman [[Wyldemerck]] dekat [[Balk, Friesland|Balk]], di provinsi [[Friesland (arti utama)|Friesland]]. Sebuah masjid berbahan dasar kayu dibangun di sana pada tahun 1956<,ref name="folder">Folder Stichting Molukse Moskee Ridderkerk - [https://moluksemoskeebaitalrahmaan.nl/geschiedenis/ hier] verkrijgbaar</ref> dan merupakan masjid kedua di Belanda.<ref name="vijf eeuwen migratie" /> Penutupan kamp antara tahun 1966 dan 1968 memaksa penghuninya pindah. Sebagian besar pergi ke [[Ridderkerk]] dan [[Waalwijk]]; beberapa keluarga setelah [[Tilburg]] dan [['s-Hertogenbosch]]. Di Ridderkerk masyarakat diberikan rumah sebagai tempat beribadah. Namun ternyata ukurannya terlalu kecil, sehingga sebuah gimnasium harus disewa untuk kegiatan [[idul fitri]] dan [[Kurban]]. Pada tahun 1978, sebuah kelompok kerja dibentuk dengan tujuan untuk mendirikan masjid permanennya sendiri. Hal ini akhirnya dijadikan sebagai sikap perdamaian dari pemerintah, yang dilaksanakan atas nama [[Badan Pembangunan Pemerintah]]. Setelah lima tahun persiapan dan masa pembangunan yang singkat, masjid ini selesai dibangun pada tanggal 1 Oktober 1984. Masjid itu diberi nama ''Bait al-Rahmaan'' ("Rumah Rahmat").<ref name="folder">{{Cite web |url=https://minorityrights.org/minorities/moluccans/ |title=Minority Rights: Netherlands - Moluccans |access-date=2016-07-01}}</ref>
== Tokoh terkenal ==
▲Beberapa orang Maluku di Belanda menjadi tokoh yang cukup dikenal. Berikut ini beberapa di antaranya.
* [[Daniel Sahuleka]], penyanyi
* [[Giovanni van Bronckhorst]],
* [[Hansina Uktolseja]], pelaku pembajakan kereta di De Punt
* [[Jeffrey Leiwakabessy]],
* [[
* [[Jos Luhukay]], pelatih sepak bola ▼
* [[
* [[Johanis Hermanus Manuhutu]], tokoh RMS
* [[Kevin Diks|Kevin Diks Bakarbessy]], pemain sepak bola
* [[Sharita Sopacua]], mantan Miss Universe Belanda
* [[Simon Tahamata]],
== Lihat juga ==
{{Portal|Maluku}}
* [[Orang Maluku]]
* [[Diaspora Maluku]]
* [[Daftar anggota rombongan keberangkatan diaspora Maluku ke Belanda]]
== Referensi ==
[[Kategori:Sejarah Belanda]]▼
{{Reflist}}
|