Ortodoksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(46 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''OrtodoksiOrtodoks''' ({{Lang-el|ὀρθοδοξία}}, ''ortodoksíaortodoks'', artinya "pendapat yang benar")<ref>{{Cite web|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/morph?l=orqodocia&la=greek#lexicon|title=Perseus Digital Greek Word Study Tool|website=www.perseus.tufts.edu|access-date= 03 Desember 2019}}</ref><ref>{{OEtymD|orthodoxy|accessdate= 27 Januari 2016}}</ref> adalah kepatuhan terhadap keyakinan-keyakinan yang benar atau yang berterima, khususnya di dalam kehidupan ber[[agama]].<ref>"[https://www.dictionary.com/browse/orthodox orthodox]." ''Dictionary.com''. ''[[The American Heritage Dictionary of the English Language]]'' (edisi ke-4) [[Houghton-Mifflin Company]]. 2004. Temu balik tanggal 03 Maret 2008.</ref>
 
Dalam [[Kekristenan|agama Kristen]], ortodoksi mengacu kepada penerimaankepatuhan terhadap doktrin-doktrin yang terumuskan di dalam syahadat-syahadatpernyataan dan yang ditetapkan [[konsili oikumenis|konsili-konsili ekumene]] pada [[Abad Kuno Akhir|Abad Kuno]]. Meskipun demikian, penerimaan terhadap berbagai syahadatpernyataan maupun konsili berbeda-beda antaradari satu Gereja denganke Gereja lain. Perbedaan tersebutini muncul karenalantaran banyak sebab, antara lain hambatan-hambatan bahasa dan budaya. Ortodoksi [[Gereja Ortodoks Timur]] lebihadalah ditonjolkan lewat penerimaan terhadap ketetapansatu-ketetapan [[tujuh konsili oikumenis pertama|tujuh konsili ekumene terdahulu]], sementara ortodoksisatunya Gereja-[[Gereja Ortodoksyang Oriental]]benar didasarkan atas ketetapan-ketetapan tiga konsili ekumenedidirikan terdahuluKristus.<ref>{{Cite book|last=Ware|first=Timothy|title=The Orthodox Church|url=https://archive.org/details/orthodoxchurch00ware|year=1963}}</ref><ref>{{Cite book|last=Syenudah Ketiga|first=Paus|title=Life of Faith|year=1989}}</ref>
 
Umat Yahudi yang mematuhi semua tradisi dan perintah agama yang ditetapkan di dalam [[Talmud]] sering kali disebut umat [[Yahudi Ortodoks]].
Baris 8:
=== Agama Buddha ===
{{Main|Stawirawada}}
Dari isi kitab [[kalama Sutta|Kalamasutra]], (Wejangan kepada orang Kalama) dapat diketahui bahwa [[Siddhartha Gautama|Sang Buddha Gautama]] menentang kepercayaansikap percaya membabi buta terhadapkepada kitab-kitab suci maupun asas-asas [[dogma|dogmatis]]tis.<ref>{{Cite web|url=https://www.accesstoinsight.org/ati/tipitaka/an/an03/an03.065.than.html|title=Kalama Sutta: To the Kalamas|website=[[Access to Insight]] |publisher= Barre Center for Buddhist Studies|language=en|access-date=2018-03-14}}</ref> SelainDi itulain pihak, [[agama Buddha]] aliran [[Stawirawada]] menjunjungsangat tinggimengutamakan kitab suci [[Kanon Pāli|Tripitaka bahasa Pali]] besertaberikut ulasan-ulasannya, sepertisemisal kitab [[Visuddhimagga|Wisudimarga]] (Jalan Pemurnian). Karena dikenal sangat konservatif, terutama di bidang ilmu dan pengamalan [[vinaya|Winaya]] (tata tertib [[sangha|Sangga]]), aliran Stawirawada dianggap sebagai aliran yang paling ortodoks di dalam agama Buddha.
 
=== Agama Hindu ===
{{Main|Agama Hindu Ortodoks}}
{{See also|Āstika anddan nāstika}}
Tidak ada ortodoksi di dalam [[agama Hindu]],<ref>{{Cite document|title=The Human Icon: A Comparative Study of Hindu and Orthodox Christian Beliefs|doi=10.1111/rirt.13458}}</ref> karena kata ''Hindu'' sendiri merupakan sebutan kolektif untuk berbagai keyakinan yang dianut masyarakat penghuni daerah [[Sungai Indus|Lembah Sungai Sindu]], tunas [[peradaban Lembah Sungai Indus|peradaban Lembah Sungai Sindu]]. Agama Hindu merupakan sintesis dari sekian banyak ajaran ribuan [[guru (agama dharma)|''guru'']], yakni tokoh-tokoh yang disamakan dengan nabi oleh pihak-pihak di luar agama Hindu.<ref>{{Cite web|url=http://altlib.org/item/githa-vahini/|title=Githa Vahini|website=altlib.org|access-date=2020-07-07}}</ref> Agama Hindu tidak memiliki tokoh pendiri maupun kewenangan atau kuasa memerintah, tetapi hanya berisi anjuran-anjuran. Istilah agama Hindu yang paling mendekati istilah ''ortodoksi'' mengandung makna tradisi-tradisi yang "berterima umum", bukan "kesesuaian dengan suatu doktrin". Sebagai contoh, istilah agama Hindu yang disamakan dengan ''doktrin'' oleh para penganut agama-agama Timur Tengah adalah [[Sanātanī|Sanatana Dharma]], padahal istilah ini paling banter hanya dapat diterjemahkan menjadi "tradisi-tradisi yang sudah ada sejak purbakala", dan oleh karena itu menunjukkan bahwa tradisi-tradisi tersebut diterima bukan melalui doktrin dan paksaan melainkan melalui uji adopsi dan retensi berdasarkan atrisi lingkungan selama beribu-ribu tahun.<ref>{{Cite web|url=https://science.jrank.org/pages/10548/Orthodoxy-Hinduism.html|title=Orthodoxy in Hinduism|website=science.jrank.org|access-date=2020-07-07}}</ref>
 
=== Agama Islam ===
{{Main|Sunni IslamSuni}}
Islam [[Sunni IslamSuni]] isadakalanya sometimes referred to asdisebut "orthodoxIslam IslamOrtodoks".<ref>{{cite book|author1=John Richard Thackrah|title=Dictionary of Terrorism|date=5 Sep 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-16595-6|page=252|edition=2, revisedrevisi}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Nasir|editor1-first=Jamal J.|title=The Status of Women Under Islamic Law and Modern Islamic Legislation|date=2009|publisher=BRILL|isbn=9789004172739|page=11|edition=revisedrevisi}}</ref><ref>{{cite book|author1=George W. Braswell|title=What You Need to Know about Islam & Muslims|url=https://archive.org/details/whatyouneedtokno0000bras|date=2000|publisher=B&H Publishing Group|isbn=978-0-8054-1829-3|page=[https://archive.org/details/whatyouneedtokno0000bras/page/62 62]|edition=illustratedberilustrasi}}</ref> HoweverMeskipun demikian, otherbeberapa scholarssarjana ofyang mempelajari agama Islam, such assemisal [[John Burton (academicakademisi)|John Burton]], believeyakin thatbahwa theretidak isada noyang such thing asnamanya "orthodoxIslam IslamOrtodoks."<ref>Burton, John. 1996. ''An Introduction to the Hadith''. Edinburgh: [[Edinburgh University Press]]. phlm. 201: "SunniSuni: OfDari oratau pertainingsesuai ''sunnasunah'', especially theteristimewa ''SunnaSunah'' ofNabi. theDigunakan Prophet.sebagai Usedlawan indari consciousSyiah. oppositionKarena totidak Shi'a,ada Shi'í.eklesia Thereatau beingmagisterium noterpusat, ecclesiamaka ortidak centralizedtepat magisterium,jika thediterjemahkan translationmenjadi 'orthodoxortodoks' is inappropriate. ToBagi theumat Muslimislam, 'unorthodoxtidak ortodoks' impliesberarti hereticalbidat, ''mubtadi'', fromdari kata ''bid'aah'', thelawan contrary ofdari ''sunnasunah'', andjadi soberarti 'innovationinovasi'."</ref>
 
=== Agama Kristen ===
{{Main|Gereja Ortodoks Oriental|Gereja Ortodoks Timur|Gereja Ortodoks Ritus Barat}}
[[File:Nicaea icon.jpg|thumb|[[Syahadat Nikea]] umum dipakai sebagai alat uji ortodoksi di dalam agama Kristen pada umumnya]]<!--
Dalam makna klasiknya di lingkungan Kristen, istilah ''ortodoks'' mengacu kepada seperangkat doktrin yang dianut [[Gereja perdana|umat Kristen perdana]]. [[konsili oikumenis|Konsili-konsili ekumene]] yang terselenggara dalam rentang waktu beberapa abad merupakan usaha untuk membakukan doktrin-doktrin tersebut. Hasil yang terpenting dari usaha pembakuan ini adalah keputusan-keputusan yang berkenaan dengan doktrin [[Homoousion]] yang diusung [[Athanasius|Atanasius]] dan [[Eustatius dari Antiokhia|Eustatius]] ([[Tritunggal]]isme) maupun doktrin [[Heteroousion]] yang diusung [[Arius]] dan [[Eusebius dari Nikomedia|Eusebius]] ([[Arianisme]]). Doktrin Homoousion, yang mendefinisikan Yesus sebagai Allah sekaligus manusia di dalam kanon-kanon [[Konsili Efesus]] tahun 431, menjadi doktrin yang berjaya di dalam Gereja, dan disebut sebagai ''ortodoksi'' dalam berbagai konteks Kristen karena merupakan pandangan para Bapa Gereja terdahulu serta dikukuhkan kembali dalam konsili-konsili ekumene. [[Anti-Tritunggal|Umat Kristen Antitritunggal]] (Nontrinitarian) adalah kelompok minoritas yang menolak doktrin ini.
 
In classical Christian use, the term ''orthodox'' refers to the set of doctrines which were believed by the [[early Christians]]. A series of [[ecumenical council]]s were held over a period of several centuries to try to formalize these doctrines. The most significant of these early decisions was that between the [[homoousian]] doctrine of [[Athanasius of Alexandria|Athanasius]] and [[Eustathius of Antioch|Eustathius]] (which became [[Trinity|Trinitarianism]]) and the [[Heteroousian]] doctrine of [[Arius]] and [[Eusebius of Nicomedia|Eusebius]] (''[[Arianism]]''). The homoousian doctrine, which defined Jesus as both God and man with the canons of the 431 [[Council of Ephesus]], won out in the Church and was referred to as ''orthodoxy'' in most Christian contexts, since this was the viewpoint of previous Christian Church Fathers and was reaffirmed at these councils. (The minority of [[Nontrinitarianism|nontrinitarian Christians]] object to this terminology.)
 
Following the 1054 [[East–West Schism|Great Schism]], both the [[Western Christianity|Western]] Catholic Church and the [[Eastern Orthodox Church]] continued to consider themselves uniquely ''orthodox'' and [[catholicity|''catholic'']]. [[Augustine]] wrote in ''On True Religion'': "Religion is to be sought…only among those who are called Catholic or orthodox Christians, that is, guardians of truth and followers of right."<ref>{{cite book|last1=Dulles S.J.|first1=Avery|url=https://www.amazon.com/Orthodox-Imperative-Selected-Essays-Cardinal-ebook/dp/B008R551PO|title=The Orthodox Imperative: Selected Essays of Avery Cardinal Dulles, S.J.|publisher=First Things Press|year=2012|editor1-last=Reno|editor1-first=R.R.|edition=Kindle|pages=224}}</ref> Over time, the Western Church gradually identified with the "Catholic" label, and people of Western Europe gradually associated the "Orthodox" label with the Eastern Church (in some languages the "Catholic" label is not necessarily identified with the Western Church). This was in note of the fact that both Catholic and Orthodox were in use as ecclesiastical adjectives as early as the 2nd and 4th centuries respectively.
 
Much earlier, the earliest [[Oriental Orthodox Churches]] and [[Chalcedonian Christianity]] separated in two after the [[Council of Chalcedon]] (AD 451), because of several [[Christological]] differences.{{sfn|Meyendorff|1989|p=}} Since then, Oriental Orthodox Churches are maintaining the ''orthodox'' designation as a symbol of their theological traditions.{{sfn|Krikorian|2010|p=}}
 
Sesudah [[Skisma Timur-Barat|Skisma Akbar]] tahun 1054, baik Gereja Katolik maupun [[Gereja Ortodoks Timur]] masing-masing menganggap diri sendiri sebagai satu-satunya pihak yang ''ortodoks'' sekaligus [[kekatolikan|''katolik'']]. [[Agustinus dari Hippo|Agustinus]] mengemukakan di dalam makalahnya, ''Perihal Agama Sejati'', bahwa "agama hendaknya dicari ... hanya di antara orang-orang yang disebut umat Kristen Katolik atau umat Kristen yang ortodoks, yakni pengawal-pengawal kebenaran dan pengikut-pengikut kesahihan."<ref>{{cite book|last1=Dulles S.J.|first1=Avery|url=https://www.amazon.com/Orthodox-Imperative-Selected-Essays-Cardinal-ebook/dp/B008R551PO|title=The Orthodox Imperative: Selected Essays of Avery Cardinal Dulles, S.J.|publisher=First Things Press|year=2012|editor1-last=Reno|editor1-first=R.R.|edition=Kindle|pages=224}}</ref> Seiring waktu berlalu, Gereja Barat lambat laun identik dengan label "Katolik", dan masyarakat Eropa Barat lambat laun melekatkan label "Ortodoks" pada Gereja Timur (dalam beberapa bahasa, label "Katolik" tidak harus identik dengan Gereja Barat), berpangkal dari kenyataan bahwa istilah ''katolik'' dan ''ortodoks'' masing-masing dipakai sebagai kata sifat gerejawi sejak abad ke-2 dan abad ke-4.
===Hinduism===
{{Main|Orthodox Hinduism}}
{{See also|Āstika and nāstika}}
Orthodoxy does not exist in [[Hinduism]],<ref>{{Cite document|title=The Human Icon: A Comparative Study of Hindu and Orthodox Christian Beliefs|doi=10.1111/rirt.13458}}</ref> as the word ''Hindu'' itself collectively refers to the various beliefs of people who lived beyond the [[Indus River|Sindhu river]] of the [[Indus Valley Civilization]]. It is a synthesis of the accepted teachings of each of thousands of [[guru]]s, who others equate to prophets,<ref>{{Cite web|url=http://altlib.org/item/githa-vahini/|title=Githa Vahini|website=altlib.org|access-date=2020-07-07}}</ref> and has no founder, no authority or command, but recommendations. The term most equivalent to orthodoxy at best has the meaning of "commonly accepted" traditions rather than the usual meaning of "conforming to a doctrine", for example, what people of middle eastern faiths attempt to equate as doctrine in Hindu philosophies is [[Sanātanī|Sanatana Dharma]], but which at best can be translated to mean "ageless traditions", hence denoting that they are accepted not through doctrine and force but through multi-generational tests of adoption and retention based on circumstantial attrition through millennia.<ref>{{Cite web|url=https://science.jrank.org/pages/10548/Orthodoxy-Hinduism.html|title=Orthodoxy in Hinduism|website=science.jrank.org|access-date=2020-07-07}}</ref>
 
Lama sebelum Skisma Akbar terjadi, Gereja-[[Gereja Ortodoks Oriental]] berpisah dari golongan [[Kristen Kalsedon]] selepas penyelenggaraan [[Konsili Kalsedon]] tahun 451 akibat berbeda pandangan soal [[Kristologi|kodrat Kristus]].{{sfn|Meyendorff|1989|p=}} Sejak saat itu, Gereja-Gereja Ortodoks Oriental melestarikan sebutan ''ortodoks'' sebagai lambang tradisi-tradisi teologis mereka.{{sfn|Krikorian|2010|p=}}
===Islam===
{{Main|Sunni Islam}}
[[Sunni Islam]] is sometimes referred to as "orthodox Islam".<ref>{{cite book|author1=John Richard Thackrah|title=Dictionary of Terrorism|date=5 Sep 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-16595-6|page=252|edition=2, revised}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Nasir|editor1-first=Jamal J.|title=The Status of Women Under Islamic Law and Modern Islamic Legislation|date=2009|publisher=BRILL|isbn=9789004172739|page=11|edition=revised}}</ref><ref>{{cite book|author1=George W. Braswell|title=What You Need to Know about Islam & Muslims|date=2000|publisher=B&H Publishing Group|isbn=978-0-8054-1829-3|page=62|edition=illustrated}}</ref> However, other scholars of Islam, such as [[John Burton (academic)|John Burton]] believe that there is no such thing as "orthodox Islam."<ref>Burton, John. 1996. ''An Introduction to the Hadith''. Edinburgh: [[Edinburgh University Press]]. p. 201: "Sunni: Of or pertaining ''sunna'', especially the ''Sunna'' of the Prophet. Used in conscious opposition to Shi'a, Shi'í. There being no ecclesia or centralized magisterium, the translation 'orthodox' is inappropriate. To the Muslim 'unorthodox' implies heretical, ''mubtadi'', from ''bid'a'', the contrary of ''sunna'', and so 'innovation'."</ref>
 
===Judaism Agama Yahudi ===
{{Main|OrthodoxYahudi JudaismOrtodoks}}
[[Yahudi Ortodoks]] adalah sebutan kolektif untuk cabang-cabang tradisionalis dari [[agama Yahudi]], yang berusaha mempertahankan segenap keyakinan dan pengamalan agama Yahudi warisan leluhur, dan yang bersatu melawan berbagai tantangan [[modernitas]] dan [[sekularisasi]]. Dari segi teologi, Yahudi Ortodoks didefinisikan sebagai golongan umat Yahudi yang menganut pandangan bahwa [[Taurat]], baik [[Taurat|Taurat tersurat]] maupun [[Taurat lisan]], secara harfiah [[wahyu|diwahyukan]] Allah di [[Gunung Sinai]], dan sejak saat itu dengan tekun diwariskan dari generasi ke generasi. Golongan ini menganjurkan kepatuhan yang sungguh-sungguh terhadap ''[[halakha|Halakah]]'' (syariat agama Yahudi), yang ditafsirkan semata-mata dengan menggunakan metode-metode tafsir warisan leluhur karena berasal dari Allah. Umat Yahudi Ortodoks berpandangan bahwa ''Halakah'' bersifat abadi dan tak terimbas perjalanan sejarah, karena penerapan ''Halakah'' dapat saja berbeda-beda sesuai dengan lingkungan dan keadaan yang terus berubah, tetapi ''Halakah'' itu sendiri pada hakikatnya tidak berubah.
[[Orthodox Judaism]] is a collective term for the traditionalist branches of [[Judaism]], which seek to fully maintain the received Jewish beliefs and observances and which coalesced in opposition to the various challenges of [[modernity]] and [[secularization]]. [[Theology|Theologically]], it is chiefly defined by regarding the [[Torah]], both [[Written Torah|Written]] and [[Oral Torah|Oral]], as literally [[Revelation|revealed]] by God on [[biblical Mount Sinai]] and faithfully transmitted ever since. The movement advocates a strict observance of ''[[halakha]]'' (Jewish Law), which is to be interpreted only according to received methods due to its divine character. Orthodoxy considers ''halakha'' as eternal and beyond historical influence, being applied differently to changing circumstances but basically unchangeable in itself.
 
Yahudi Ortodoks bukan sebuah denominasi terpusat. Golongan Yahudi Ortodoks terdiri atas berbagai macam kelompok umat yang kadang-kadang bersitegang satu sama lain, dan batasan-batasan yang pasti dari ortodoksi menjadi pokok perdebatan sengit. Secara garis besar, golongan Yahudi Ortodoks dapat dibedakan menjadi kelompok umat [[Yahudi Haredi]] yang lebih konservatif dan enggan bergaul dengan pihak lain, dan kelompok umat [[Yahudi Ortodoks Modern]] yang relatif terbuka terhadap pihak lain. Baik Yahudi Haredi maupun Yahudi Ortodoks Modern terbentuk secara mandiri. Kedua kelompok ini sama-sama eksklusionis, karena menganggap ortodoksi sebagai satu-satunya bentuk autentik dari agama yahudi, dan menolak semua tafsir yang tidak ortodoks sebagai tafsir-tafsir daif.
Orthodox Judaism is not a centralized denomination. Relations between its different subgroups are sometimes strained and the exact limits of Orthodoxy are subject to intense debate. Very roughly, it may be divided between [[Haredi Judaism]], which is more conservative and reclusive, and [[Modern Orthodox Judaism]], which is relatively open to outer society. Each of those is itself formed of independent streams. They are almost uniformly exclusionist, regarding Orthodoxy as the only authentic form of Judaism and rejecting all non-Orthodox interpretations as illegitimate.
 
===Others Lain-lain ===
[[KemeticOrtodoksi OrthodoxyKemetik|Kemet Ortodoks]] isadalah asalah denominationsatu ofdenominasi di dalam [[KemetismKemetisme|agama Kemet]], ahasil reformreka reconstruction ofulang [[EgyptianAgama polytheismMesir Kuno|politeisme Mesir]] foryang modernsudah followers.diperbaharui Ituntuk claimspara topenganut derivemodern. aKelompok spiritualini lineagemengaku fromsebagai thekelanjutan dari [[Ancientagama Mesir Kuno|agama bangsa EgyptianMesir religionKuno]].<ref>{{cite web |title=What is Kemetic Orthodoxy?: Introduction |url=http://www.kemet.org/about |publisher=The House of Netjer |access-date=4 OctoberOktober 2013}}</ref>
 
Ada pula organisasi-organisasi [[Rodnoverye|agama asli Slav]] (Rodnoverye) yang menyifatkan agama mereka dengan istilah ''ortodoksi'' maupun dengan istilah-istilah lain.
There are organizations of [[Slavic Native Faith]] (Rodnovery) which characterize the religion as Orthodoxy, and by other terms.-->
 
== Di luar konteks agama ==
Baris 53 ⟶ 52:
 
== Konsep-konsep terkait ==
Lawan kata ortodoksi adalah ''[[heterodoksi]]'' (ajaran yang lain) atau ''[[bidat|heresi]]'' (ajaran menyimpangyang ataumenyimpang, bidat). Pihak-pihak yang [[Deviasionisme|menyimpang]] dari ortodoksi dengan menganut [[doktrin]] yang dianggap keliru disebut ''heretikus'' (penyimpang atau, ahli bidat), sementara pihak-pihak yang menyempal dari kelompok utama penganut doktrin, baik dengan maupun tanpa menganut keyakinan yang menyimpang, disebut [[skisma|''skismatikus'']] (penyempal). Pemakaian istilah-istilah tersebut dalam berwacana kadang-kadang bergantung kepada aspek yang paling banyak disorotdisoroti. Jika orangyang sedangdiwacanakan berwacana tentangadalah kesatuan badan, maka mungkin yang akan ditekankan adalahsaja ''skisma'', danyang jikaakan orangdiberi berwacanapenekanan, sementara jika yang diwacanakan adalah koherensi doktrin, maka mungkin yang akan ditekankan adalahsaja ''heresi'' yang akan diberi penekanan. Penyimpangan yang lebih ringan daripada ''heresi'' pada umumnya disebut ''eror'' (kekhilafan), maksudnya penyimpangan tersebut tidak cukupsebegitu parahparahnya untuksampai-sampai membuat pihak-pihak yang terlibat saling meliyankan sepenuhnya, kendati dampak buruknya terhadap persatuan tidak bisa dianggap sepele. Adakalanya istilah ''eror'' juga digunakan untuk menyebut ''heresi-heresi'' paripurna maupun kekhilafan-kekhilafan remeh. Doktrin atau amalan-amalan yang dianggap bukan bagian hakiki dari iman, sehingga sah-sah saja jika muncul ketidaksepahaman, disebut ''[[adiafora]]''.
 
Konsep ortodoksi jamaklazim didapatidijumpai di dalam berbagai bentuk [[monoteisme]]-terorganisasi. MeskipunDi demikianlain pihak, keyakinan yang ortodoks biasanya tidak terlampau dipentingkan di dalam agama-agama [[Politeisme|politeistis]] atau [[Animisme|animistis]], yang sering kali hanya sedikit atau sama sekali tidak memiliki konsep [[dogma]], danbiasanya tidak terlampau mementingkan keyakinan yang ortodoks. Agama-agama tersebut juga menoleransi keberagaman tafsir doktrin maupun [[teologi]] ditoleransi, bahkan kadang-kadang dianjurkanmenganjurkannya dalam konteks-konteks tertentu. Sebagai contoh, [[sinkretisme]] memainkan peran yang lebih besar di dalam agama non-monoteistis (terutama yang tidak berkitab suci). Norma pengatur yang paling lumrah di dalam politeisme adalah ''[[ortopraksi]]'' (amalan yang benar), alih-alih "keyakinan yang benar" atau ortodoksi.
 
== Baca juga ==
Baris 65 ⟶ 64:
* [[Gereja Katolik|Kristen Katolik]]
* [[Kekristenan Nicea|Kristen Nikea]]
* [[Kristen Non-KalsedonNonkalsedon]]
* [[Kekristenan proto-ortodoks|Kristen Protoortodoks]]
* [[Kekristenan Timur|Kristen Timur]]
* [[Neo-Ortodoksi|Neoortodoksi]]
* ''[[Orthodoxy]]'' (buku)
* [[Lutheran orthodoxy|Ortodoksi Lutheran]]
* [[Ortodoksi radikal]]
* [[Paleoortodoksi]]
* [[Patristik|Patristika]]
* [[Sejarah Gereja-Gereja Ortodoks Oriental|Sejarah Kristen Ortodoks Oriental]]
* [[Sejarah Gereja Ortodoks|Sejarah Kristen Ortodoks Timur]]