Ovulasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Monsorenji (bicara | kontrib)
menambah pranala dalam
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(33 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
[[Berkas:Hormones estradiol, progesterone, LH and FSH during menstrual cycle.png|jmpl|Pada diagram dapat dilihat adanya perubahan hormonal pada saat ovulasi]]
 
'''Ovulasi''' adalah proses yang terjadi di dalampada siklus [[menstruasi]] wanita, yaitu proses ketikaperempuan. [[selSel telur]] yang sudah matang dikeluarkan dari [[ovarium]] dan masuk ke dalam [[Tuba fallopi|tuba falopi]]. Tuba falopi ini kemudian akan membawa [[sel telur]] kemenuju [[rahim]],. padaPada tahap ini hormon [[estrogen]] akan memicu penebalan dinding rahim. Apabila pada proses ini tidak terjadi [[pembuahan]] (pertemuan antara sel telur dan [[sel sperma]]), maka lapisan dinding rahim tadi akan meluruh.
 
Ovulasi dimulaiterjadi pada masa [[pubertas]] dan terus berlangsung secarasetiap bulanan[[Bulan pada(penanggalan)|bulan]] tahun-tahunselama usiamasa subur perempuan. Ovulasi akan terhenti sementara pada waktu [[kehamilan]] dan akan berhentiterhenti secara permanen pada masa [[Menopausemenopause]].<ref name="Adashi">{{en}}E. Y. Adashi. 2000. Ovulation: evolving scientific and clinical concepts. New York (US): Springer.</ref>
 
== Siklus menstruasiMenstruasi ==
 
=== Fase menstruasiMenstruasi ===
PadaSetiap setiapperempuan wanita, terdapatmemiliki sekitar 15-20 sel telur matang pada ovariumnyaovarium. Sel telur yang telah siap akan dipindahkan ke dalam tuba falopi untukdan dikirim menuju rahim untuk dibuahi. Ketika sel telur pada siklus ini tidak dibuahi, maka kadar [[estrogen]] dan [[progesteron]] akan menurun,. halHal ini menyebabkan lapisan dinding rahim yang sudah dipersiapkan akan meluruh. Lapisan dinding rahim yang meluruh akan keluar melalui [[vagina]] dalam bentuk [[darah]], lumatan jaringan rahim, dan lendir. Fase ini berlangsung selama 4 - 6 hari, tetapi sebagian wanita bisa mengalami lebih dari 6 hari.
 
=== Fase folikelFolikel ===
FasePada fase folikel atau pra-ovulasipraovulasi yang terjadi pada hari pertama [[menstruasi]], di mana terjadi proses pematangan [[folikel]] pada [[ovarium]].<ref name="John">{{en}} John Billings. 2000. The Ovulation Method: Natural Family Planning. Los Angeles (US): WOOMB International.</ref>. Di tahapan ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel ovum atau sel telur. Pertumbuhan folikel yang matang kemudian memicu lonjakan estrogen yang menyebabkan [[endometrium]] semakin tebal. Fase ini terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi, dan berlangsung selama 11-27 hari dengan rata-rata sebanyak 16 hari.
 
=== Fase ovulasiOvulasi ===
 
[[Konsentrasi]] estrogen yang meningkat pada fase folikel akan menyebabkan naiknya kadar [[hormon]] luteinizing (LH) dan hormon penstimulasi folikel (FSH). Fase ini terjadi selama 24 hingga 36 jam. Oosit pada fase ini akan di lepaskandilepaskan dari [[ovarium]] melalui oviduct<ref name="John"/> (tubafalopi).
 
Melalui [[sinyalSinyal transduksi]] kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH membuat [[enzim proteolitik]] yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan follicular di situs blister yangsehingga akan membentuk lubang yang disebut [[stigma]].<ref name="John"/>.Yang kompleks cumulusCumulus-oocyte (coc) akan meninggalkan pecah folikel dan, bergerak ke dalam rongga peritoneum melalui stigma, di mana iadan tertangkap oleh fimbriae pada akhir [[tuba fallopii]] (juga disebut juga oviduk).<ref name="John"/>. Setelah memasuki oviduk, yang kompleks ovum-cumulus didorong bersama oleh [[silia]], dan menjadi awal perjalanannya ke arah [[rahim]].<ref name="John"/>.
 
Setelah oosit menyelesaikan fase [[meiosis]], sel tersebut akan menghasilkan dua sel, yaitu sel yang lebih besar berupa oosit sekunder yang berisi semua bahan [[sitoplasma]], dan sel yang lebih kecil tidak aktif pertama tubuh kutub.<ref name="John"/>. PadaKemudian, tahapantahap meiosis II akan mengikuti secara bersamaan, namun akan ditahantertahan pada fase [[metaphase]] dan akan jadi masih tinggaltertinggal sampai [[fertilisasi]].<ref name="John"/>. Gelendong aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi.<ref name="John"/>. Jika tidak adaterjadi pembuahan terjadi, oosit akan merosot antarapada 12 hingga 24 jam setelah ovulasi.<ref name="John"/>.
 
=== Fase lutealLuteal ===
 
Folikel pada faseFase ini merupakan fase akhir dari hidupnyafolikel hidup.<ref name="John"/>. Tanpa oosit, lipatan folikel masuk ke dalam dirinya sendiri kemudian bertransformasi menjadi [[korpus luteum]] yang merupakan sebuah cluster steroidogenic sel-sel yang memproduksi hormon [[estrogen]] dan [[progesteron]].<ref name="John"/>. Hormon ini menyebabkan [[kelenjar endometrium]] memulai produksi [[endometrium proliferatif]] dan kemudian melakukan [[sekresi]] endometrium, situs pertumbuhan [[embrio]] jika implantasi terjadi.<ref name="John"/>.
 
Tindakan progesteron meningkatkan [[suhu tubuh basal]] menjadi seperempat untuk 2,4 derajat [[Celsius]] (satu perdua untuk satu derajat [[Fahrenheit]]).<ref name="John"/>. Korpus luteum terus melakukan tindakan paracrine ini untuk sisa dari siklus menstruasi untukguna mempertahankan endometrium sebelum disintegrasi ke jaringan parut selama menstruasi.<ref name="John"/>.
 
==Presentasi Klinis==
{{further||Kesadaran kesuburan|Mittelschmerz}}
 
Awal ovulasi dapat dideteksi melalui tanda-tanda yang tidak mudah terlihat kecuali oleh perempuan yang sedang ovulasi, oleh karena itu manusia dikatakan memiliki ovulasi tersembunyi.<ref>{{Cite web |last1=Smith |first1=Yolanda |last2=Pharm |first2=B. |date=27 April 2010 |title=Tanda-tanda Ovulasi |url=https://www.news-medical.net/health/Ovulation-Signs.aspx |access-date=22 Mei 2023 |website=News-Medical.net |language=en}}</ref> Pada banyak spesies hewan, terdapat sinyal khas yang menunjukkan periode ketika betina dapat berkembang biak. Beberapa penjelasan telah diajukan untuk menjelaskan ovulasi tersembunyi pada manusia.
 
Perempuan yang mendekati ovulasi mengalami perubahan dalam [[Kesadaran kesuburan|lendir serviks]], dan dalam [[Suhu tubuh dasar|suhu tubuh basal]]. Selain itu, banyak perempuan mengalami tanda-tanda kesuburan sekunder termasuk [[Mittelschmerz]] (nyeri yang terkait dengan ovulasi) dan indera penciuman yang lebih peka, dan dapat merasakan momen tepat ovulasi.<ref name="pmid12853171">{{cite journal | vauthors = Navarrete-Palacios E, Hudson R, Reyes-Guerrero G, Guevara-Guzmán R | title = Ambang penciuman yang lebih rendah selama fase ovulasi siklus menstruasi | journal = Psikologi Biologi | volume = 63 | issue = 3 | pages = 269–79 | date = Juli 2003 | pmid = 12853171 | doi = 10.1016/S0301-0511(03)00076-0 | s2cid = 46065468 | doi-access = free }}</ref><ref>{{cite book|editor=Beckmann, Charles R.B.|title=Obstetri dan Ginekologi|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|year=2010|isbn=9780781788076|pages=306–307|url=https://books.google.com/books?id=0flWgd3OJLEC&pg=PA306|access-date=9 November 2013}}</ref> Namun, nyeri di pertengahan siklus juga mungkin bukan disebabkan oleh Mittelschmerz, tetapi karena faktor lain seperti kista, endometriosis, infeksi menular seksual, atau kehamilan ektopik.<ref>{{Cite web|title=Nyeri Ovulasi: Gejala, Penyebab & Penyembuhan Nyeri|url=https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9134-ovulation-pain-mittelschmerz|access-date=29 Juli 2021|website=Cleveland Clinic}}</ref> Tanda-tanda lain yang mungkin menunjukkan ovulasi meliputi payudara yang sensitif, kembung, dan kram, meskipun gejala-gejala ini tidak menjamin bahwa ovulasi sedang berlangsung.<ref>{{Cite web|title=Apakah Saya Sedang Ovulasi? Bagaimana Mengenali Tanda-Tandanya|url=https://www.webmd.com/baby/am-i-ovulating|access-date=29 Juli 2021|website=WebMD|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|date=18 Juni 2020|title=Kram Ovulasi: Gejala dan Arti Pentingnya untuk Kesuburan|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/ovulation-cramps|access-date=29 Juli 2021|website=www.medicalnewstoday.com|language=en}}</ref>
 
Banyak perempuan mengalami peningkatan dorongan seksual dalam beberapa hari sebelum ovulasi.<ref name="pmid15216427">{{cite journal | vauthors = Bullivant SB, Sellergren SA, Stern K, Spencer NA, Jacob S, Mennella JA, McClintock MK | title = Pengalaman seksual wanita selama siklus menstruasi: identifikasi fase seksual melalui pengukuran hormon luteinisasi non-invasif | journal = Jurnal Penelitian Seksual | volume = 41 | issue = 1 | pages = 82–93 | date = Februari 2004 | pmid = 15216427 | doi = 10.1080/00224490409552216 | s2cid = 40401379 }}</ref> Satu penelitian menyimpulkan bahwa perempuan secara halus meningkatkan daya tarik wajah mereka selama ovulasi.<ref>{{cite journal |vauthors=Roberts S, Havlicek J, Flegr J, Hruskova M, Little A, Jones B, Perrett D, Petrie M | title = Keindahan wajah perempuan meningkat selama fase subur siklus menstruasi | journal = Proc Biol Sci | volume = 271 | issue = Suppl 5:S | pages = 270–2 | date=Agustus 2004 | pmid = 15503991 | doi = 10.1098/rsbl.2004.0174 | pmc=1810066}}</ref>
 
[[File:Pregnancy chance by day near ovulation.jpg|thumb|Peluang pembuahan per hari sehubungan dengan ovulasi<ref name="DunsonBaird1999">{{cite journal|date=Juli 1999|title=Probabilitas spesifik hari kehamilan klinis berdasarkan dua studi dengan ukuran ovulasi yang tidak sempurna|journal=Reproduksi Manusia|volume=14|issue=7|pages=1835–9|doi=10.1093/humrep/14.7.1835|pmid=10402400|vauthors=Dunson DB, Baird DD, Wilcox AJ,|doi-access=free}}</ref>]]
Gejala yang terkait dengan awal ovulasi, momen ovulasi, dan proses tubuh yang memulai dan mengakhiri siklus menstruasi bervariasi dalam intensitas tiap perempuan, tetapi pada dasarnya sama. Pencatatan gejala-gejala seperti ini — terutama suhu tubuh basal, mittelschmerz, dan posisi leher rahim — disebut sebagai metode kesadaran fertilitas secara simpto-termal, yang memungkinkan perempuan secara otomatis mendiagnosis status ovulasinya. Setelah pelatihan diberikan oleh otoritas yang sesuai, grafik kesuburan dapat diselesaikan secara berulang-ulang dalam satu siklus untuk menunjukkan ovulasi. Ini memberikan kemungkinan untuk menggunakan data tersebut untuk meramalkan kesuburan untuk kontrasepsi alami dan perencanaan kehamilan.
 
Momen ovulasi pernah difoto.<ref>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/7447942.stm |title= artikel di BBC News|tanggal=12 Juni 2008 |publisher=BBC}}</ref>
 
Tingkat urine hormon pregnanediol 3-glukuronida di atas 5 μg/mL telah digunakan untuk mengkonfirmasi ovulasi. Tes ini memiliki 100% spesifisitas pada 107 wanita.<ref>{{Cite journal |last1=Ecochard |first1=R. |last2=Leiva |first2=R. |last3=Bouchard |first3=T. |last4=Boehringer |first4=H. |last5=Direito |first5=A. |last6=Mariani |first6=A. |last7=Fehring |first7=R. |date=1 Oktober 2013 |title=Penggunaan pregnanediol 3-glukuronida urin untuk mengkonfirmasi ovulasi |url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0039128X13001475 |journal=Steroid |language=en |volume=78 |issue=10 |pages=1035–1040 |doi=10.1016/j.steroids.2013.06.006 |pmid=23831784 |s2cid=20604171 |issn=0039-128X}}</ref>
 
== Gangguan ==
Gangguan ovulasi, juga dikenal sebagai '''gangguan ovulasi''', diklasifikasikan sebagai gangguan menstruasi dan mencakup oligoovulasi (ovulasi yang jarang atau tidak teratur) dan anovulasi (absennya ovulasi):<ref name="MUKHERJIGANGULYSEAL">{{cite book | author1 = JOYDEV MUKHERJI | author2 = RAJENDRA PRASAD GANGULY | author3 = SUBRATA LALL SEAL | title = DASAR GINEKOLOGI UNTUK PESERTA UJIAN: SEMUA DALAM SATU : TEORI, KLINIK & DISKUSI KASUS, ALAT DAN SPESIMEN, GINEKOLOGI OPERATIF DAN RADIOLOGI (X-RAY, USG TERMASUK 3D) | publisher = Penerbit Akademik | pages = 244– | isbn = 9789387162303 | url = https://books.google.com/books?id=LqCmDwAAQBAJ&pg=PA244}}</ref>
 
*[[Ovulasi|Oligoovulasi]] adalah ovulasi yang jarang atau tidak teratur (biasanya didefinisikan sebagai siklus lebih dari 36 hari atau kurang dari 8 siklus dalam setahun)
*[[Anovulasi]] adalah absennya ovulasi ketika seharusnya terjadi (pada perempuan pascapubertas, pra-menopause). Anovulasi biasanya muncul sebagai ketidakteraturan periode menstruasi, yaitu, ketidakpastian variabilitas interval, durasi, atau pendarahan. Anovulasi juga dapat menyebabkan berhentinya periode (amenorea sekunder) atau pendarahan berlebih ([[Perdarahan uterus abnormal|perdarahan uterus disfungsional]]).
[[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) telah mengembangkan klasifikasi berikut untuk gangguan ovulasi:<ref>[https://books.google.com/books?id=fh2hJDiLOyAC&pg=PA54 Halaman 54] dalam: {{cite book | first1 = Enda | last1 = McVeigh | first2 = John | last2 = Guillebaud | first3 = Roy | last3 = Homburg | name-list-style = vanc |title=Panduan Oxford tentang Kedokteran Reproduksi dan Perencanaan Keluarga | year = 2008 | url = https://archive.org/details/oxfordhandbookof0000unse_q1i6 |publisher=Oxford University Press |lokasi=Oxford [Oxfordshire] |tahun=2008 |isbn=978-0-19-920380-2 }}</ref>
 
*Kelompok WHO I: Kegagalan sumbu hipotalamus-hipofisis-gonadal
*Kelompok WHO II: Disfungsi sumbu hipotalamus-hipofisis-gonadal. Kelompok WHO II adalah penyebab gangguan ovulasi yang paling umum, dan anggota yang paling umum penyebabnya adalah [[sindrom ovarium polikistik]] (PCOS).<ref>{{cite journal | title = Kesehatan dan kesuburan pada wanita anovulasi kelompok 2 Organisasi Kesehatan Dunia | journal = Pembaruan Reproduksi Manusia | volume = 18 | issue = 5 | pages = 586–99 | year = 2012 | pmid = 22611175 | doi = 10.1093/humupd/dms019 | doi-access = | last1 = Baird | first1 = D. T. | last2 = Balen | first2 = A. | last3 = Escobar-Morreale | first3 = H. F. | last4 = Evers | first4 = J. L. H. | last5 = Fauser | first5 = B. C. J. M. | last6 = Franks | first6 = S. | last7 = Glasier | first7 = A. | last8 = Homburg | first8 = R. | last9 = La Vecchia | first9 = C. | last10 = Devroey | first10 = P. | last11 = Diedrich | first11 = K. | last12 = Fraser | first12 = L. | last13 = Gianaroli | first13 = L. | last14 = Liebaers | first14 = I. | last15 = Sunde | first15 = A. | last16 = Tapanainen | first16 = J. S. | last17 = Tarlatzis | first17 = B. | last18 = Van Steirteghem | first18 = A. | last19 = Veiga | first19 = A. | last20 = Crosignani | first20 = P. G. | last21 = Evers | first21 = J. L. H. }}</ref>
*Kelompok WHO III: Kegagalan ovarium
*Kelompok WHO IV: Hipprolaktinemia
Gangguan menstruasi sering kali dapat mengindikasikan gangguan ovulasi.<ref name="Seli2011">{{cite book | editor = Emre Seli | date = 2 Februari 2011 | title = Kemandulan | publisher = John Wiley & Sons | pages = | isbn = 978-1-4443-9394-1 | oclc = 1083163793 | url = https://books.google.com/books?id=avCA9eCuAc8C&pg=PT35}}</ref>
 
== Stimulasi Ovulasi ==
Stimulasi ovulasi adalah teknologi reproduksi bantu yang menjanjikan bagi pasien dengan kondisi seperti [[sindrom ovarium polikistik]] (PCOS) dan [[oligomenorea]]. Ini juga digunakan dalam [[fertilisasi in vitro]] untuk membuat folikel matang sebelum pengambilan telur. Biasanya, stimulasi ovarium digunakan bersamaan dengan stimulasi ovulasi untuk merangsang pembentukan beberapa sel telur.<ref name=ivf.com/> Beberapa sumber<ref name=ivf.com/> mencakup stimulasi ovulasi dalam definisi ''stimulasi ovarium''.
 
Dosis rendah [[human chorionic gonadotropin]] (HCG) mungkin disuntikkan setelah stimulasi ovarium selesai. Ovulasi akan terjadi antara 24 dan 36 jam setelah suntikan HCG.<ref name="ivf.com">[https://blog.inito.com/progesterone-after-ovulation/ progesterone after] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120226141802/http://www.ivf.com/ovind.html|date=2012-02-26}} Diakses pada 7 Maret 2010</ref>
 
Sebaliknya, ovulasi yang diinduksi pada beberapa spesies hewan terjadi secara alami, ovulasi dapat diinduksi oleh kopulasi.<ref>{{cite journal | vauthors = Bakker J, Baum MJ | title = Regulasi neuroendokrin pelepasan GnRH pada hewan yang menginduksi ovulasi | journal = Frontiers in Neuroendocrinology | volume = 21 | issue = 3 | pages = 220–62 | date = Juli 2000 | pmid = 10882541 | doi = 10.1006/frne.2000.0198 | hdl = 2268/91368 | s2cid = 873489 | url = http://orbi.ulg.ac.be/handle/2268/91368 }}</ref>
 
== Penghambatan Ovulasi ==
Kontrasepsi hormonal kombinasi menghambat [[Tahap folikuler|perkembangan folikel]] dan mencegah ovulasi sebagai mekanisme utama tindakan.<ref name="Nelson 2011">{{cite book| last1 = Nelson| first1 = Anita L.| last2 = Cwiak| first2 = Carrie| editor1-last = Hatcher| editor1-first = Robert A.| editor2-last = Trussell| editor2-first = James| editor3-last = Nelson| editor3-first = Anita L.| editor4-last = Cates| editor4-first = Willard | editor5-last = Kowal| editor5-first = Deborah| editor6-last = Policar| editor6-first = Michael S. | name-list-style = vanc | title = Contraceptive technology| edition = 20th revised| year = 2011| publisher = Ardent Media| location = New York| isbn = 978-1-59708-004-0| oclc = 781956734| pages = 249–341| chapter = Combined oral contraceptives (COCs)| issn = 0091-9721 }} pp. 257–258</ref> ''Dosis penghambatan ovulasi'' (OID) dari estrogen atau [[progestogen]] mengacu pada dosis yang diperlukan untuk secara konsisten menghambat ovulasi pada wanita.<ref name="pmid22078182">{{cite journal | vauthors = Endrikat J, Gerlinger C, Richard S, Rosenbaum P, Düsterberg B | title = Dosis penghambatan ovulasi dari progestin: tinjauan sistematis literatur yang tersedia dan persiapan yang beredar di seluruh dunia | journal = Kontrasepsi | volume = 84 | issue = 6 | pages = 549–57 | date = Desember 2011 | pmid = 22078182 | doi = 10.1016/j.contraception.2011.04.009 }}</ref> Penghambatan ovulasi adalah efek antigonadotropik dan dimediasi oleh penghambatan sekresi [[gonadotropin]]s, LH dan FSH, dari kelenjar pituitari.
 
Dalam [[Teknologi reproduksi berbantuan|teknologi reproduksi bantu]] termasuk [[fertilisasi in vitro]], siklus di mana pengambilan sel telur transvaginal direncanakan umumnya memerlukan penghambatan ovulasi, karena tidak praktis memungkinkan untuk mengumpulkan sel telur setelah ovulasi. Untuk tujuan ini, ovulasi dapat dipadamkan baik oleh [[agonis GnRH]] atau [[antagonis GnRH]], dengan protokol yang berbeda tergantung pada substansi yang digunakan.
== Kesuburan dan Waktu Ovulasi ==
Sebagian besar wanita yang mampu hamil subur selama sekitar lima hari sebelum ovulasi dan satu hari setelah ovulasi.<ref name=":0">{{Cite journal |last=Gibbons |first=Tatjana |last2=Reavey |first2=Jane |last3=Georgiou |first3=Ektoras X |last4=Becker |first4=Christian M |date=15 September 2023 |editor-last=Cochrane Gynaecology and Fertility Group |title=Hubungan Intim Terjadwal untuk Pasangan yang Mencoba Hamil |url=http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD011345.pub3 |journal=Cochrane Database of Systematic Reviews |language=id |volume=2023 |issue=9 |doi=10.1002/14651858.CD011345.pub3}}</ref> Ada beberapa bukti bahwa bagi pasangan yang telah mencoba untuk memiliki anak selama kurang dari 12 bulan dan wanita berusia di bawah 40 tahun, berlatih hubungan intim terjadwal (menentukan waktu hubungan intim dengan ovulasi menggunakan tes urin yang memprediksi ovulasi) dapat membantu meningkatkan tingkat kehamilan dan kelahiran anak hidup.<ref name=":0" /> Peran stres dalam ovulasi, kesuburan, dan pemahaman dasar biologis untuk anovulasi yang disebabkan oleh stres dan peran kortisol tidak sepenuhnya jelas.<ref>{{Cite journal |last=Karunyam |first=Bheena Vyshali |last2=Abdul Karim |first2=Abdul Kadir |last3=Naina Mohamed |first3=Isa |last4=Ugusman |first4=Azizah |last5=Mohamed |first5=Wael M. Y. |last6=Faizal |first6=Ahmad Mohd |last7=Abu |first7=Muhammad Azrai |last8=Kumar |first8=Jaya |date=2023 |title=Infertility and cortisol: a systematic review |url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37455908 |journal=Frontiers in Endocrinology |volume=14 |pages=1147306 |doi=10.3389/fendo.2023.1147306 |issn=1664-2392 }}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 35 ⟶ 78:
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:Manusia]]
[[Kategori:Siklus ovulasi]]
[[Kategori:Kedokteran]]
 
 
{{Medis-stub}}