PAL Indonesia

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 24 Desember 2021 10.10 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Perbaikan info)

PT PAL Indonesia (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan kapal. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga menyediakan jasa manajemen kapal, pengawakan dan penyewaan kapal, agen pengapalan, dan perencanaan perawatan kapal. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini pun memiliki kantor perwakilan di Jakarta.[2][3]

PT PAL Indonesia (Persero)
Badan usaha milik negara
IndustriMaritim
Didirikan3 Oktober 1995; 28 tahun lalu (1995-10-03)
Kantor
pusat
Surabaya, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Kaharuddin Djenod[1]
(Direktur Utama)
Produk
  • Kapal
  • Alat apung
  • Peralatan pembangkit listrik
  • Peralatan industri minyak dan gas
  • Turbin
  • Peralatan permesinan
Jasa
  • Pemeliharaan dan perbaikan kapal
  • Manajemen kapal
  • Pengawakan dan penyewaan kapal
  • Agen pengapalan
  • Perencanaan perawatan kapal
PendapatanRp 1,631 triliun (2019)[2]
Rp 94,30 milyar (2019)[2]
Total asetRp 6,501 triliun (2019)[2]
Total ekuitasRp 324,52 milyar (2019)[2]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
1.027 (2019)[2]
Anak
usaha
PT PAL Marine Service
Situs webwww.pal.co.id

Sejarah

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1939 dengan nama Marine Establishment (ME). Pada tanggal 27 Desember 1949, ME diserahkan ke pemerintah Indonesia dan namanya diubah menjadi "Penataran Angkatan Laut" (PAL). Pada tahun 1983, dengan lisensi dari Friedrich Lurssen Werft asal Jerman, perusahaan ini mulai memproduksi Kapal Patroli Cepat (KPC) sepanjang 28 meter dan 57 meter. Pada tahun yang sama, sebagai bagian dari program alih teknologi dari Jepang, perusahaan ini mulai memproduksi kapal tanker seberat 3.500 DWT dan kapal Caraka Jaya seberat 3.000 DWT. Pada tahun 1985, status perusahaan ini resmi diubah menjadi persero,[4] dan Bacharuddin Jusuf Habibie ditunjuk sebagai direktur utama. Pada tahun 1986, perusahaan ini membagi bisnisnya ke dalam empat divisi, yakni Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan, Divisi Kapal Perang, Divisi Kapal Niaga, dan Divisi Rekayasa Umum. Pada tahun 1994, perusahaan ini mendapat kontrak produksi dua unit kapal kargo kering seberat 18.500 DWT dari Stephenson Clarke Ltd. asal Inggris. Pada tahun 1995, perusahaan ini memperoleh kontrak produksi empat unit kapal muatan curah terbuka seberat 42.000 DWT dari Reederei F. Laeisz asal Jerman. Selain itu, perusahaan ini juga mendapat kontrak produksi kapal tanker minyak seberat 17.500 DWT dari AVL Maritime SA asal Jepang. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berhasil mengembangkan kapal muatan curah dengan berat hingga 50.000 DWT, yang kemudian diberi nama "Star 50". Pada tahun 2012, sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012, perusahaan ini mendapat penugasan sebagai Integrator Utama untuk Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Matra Laut.[3][2]

Produksi

Berkas:Kri clurit.jpeg
KCR KRI Clurit

Kapal Angkatan Laut

 
LPD KRI Banjarmasin
 
Kapal Patroli KRI SINGA 651

Kapal Dagang

Referensi

  1. ^ "Dewan Direksi". PT PAL Indonesia (Persero). Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2019" (PDF). PT PAL Indonesia (Persero). Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  3. ^ a b "Profil Perusahaan". PT PAL Indonesia (Persero). Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1980" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Desember 2021. 
  5. ^ First Steel Cutting Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60M) & Keel Laying Kapal Tug Boat 2400HP
  6. ^ Indonesian Shipyard PT PAL cuts first steel of new 60m Fast Missile Craft KCR-60M
  7. ^ 2013, PT.PAL Serahkan KCR dan 2 Buah Tug Boat Pesanan TNI-AL
  8. ^ Franz-Stefan Gady (2016-03-29). "South Korea Launches First Indonesian Stealth Submarine". The Diplomat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-02. 

Pranala luar