Pandangan Islam terhadap Yesus

Yesus (bahasa Yunani: Ἰησοῦς, Iesous; ca. 4 SM sampai 30–33 M; bahasa Arab: يسوع; bahasa Ibrani: יֵשׁוּעַ), juga disebut sebagai Yesus dari Nazaret atau Yesus Kristus, adalah tokoh sentral dalam agama Islam, yang mana lebih dikenal dengan nama Isa (Arab: عيسى) seorang Nabi dari Bani Israil yang di utus oleh Allah untuk kaumnya. Berbeda dengan kekristenan yang menganggap Yesus sebagai Mesias bagi seluruh manusia dan juga sebagai Tuhan, bagi kalangan Muslim Yesus hanya sebatas Nabi dan Rasul Allah, hal ini juga bisa di lihat dalam Bible Kitab Yohanes 5:30 (dijelaskan bahwa Yesus adalah utusan Allah) Kisah Yesus dalam Al-Qur'an dapat di temui di beberapa surah, seperti Surah Ali-Imran ayat 45-59, Maryam ayat 16-36, dan masih banyak lagi Surah-surah yang menjelaskan kisahnya Hal yang menarik mengenai pandangan Islam terhadap Yesus adalah bukan hanya menolak Yesus adalah Tuhan saja tetapi tentang kisah penyaliban, di mana dalam Kristen sendiri meyakini bahwa Yesus akhirnya di salib demi menyelamatkan umat manusia dari dosa, tentu saja hal ini di tolak oleh kalangan Muslim karena Al-Qur'an sendiri membantah bahwa Yesus tidak di salib, sebagaimana di jelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 157 seperti yang tertulis di bawah ini; Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰـكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَـفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗ مَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَا عَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ  "dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah." Padahal, mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 'Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) 'Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 157)

Ayat ini sangat tegas menyatakan bahwa sesungguhnya Yesus tidak dibunuh tidak pula di salib, akan tetapi Allah telah mengangkatnya ke sisi Allah, seperti apa yang di lanjutkan dalam An-Nisa ayat 158 ini; Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا "Tetapi Allah telah mengangkat 'Isa ke hadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 158)

Maka sudah sangat jelas bahwa Yesus tidak pernah mengalami peristiwa penyaliban sebagaimana yang di yakini orang-orang Kristen, Yesus di angkat ke sisi Allah, namun jika dilihat dari sejarah, banyak pula para sejarawan dan arkeolog yang mengemukakan pendapat mereka bahwa Yesus memang pernah di salib, hal ini disebabkan bahwa para arkeolog yang menemukan makam di Yerusalem yang di yakini sebagai makam bekas Yesus meninggal (dalam Bible dikisahkan bahwa setelah Yesus disalibkan dan meninggal, maka dia diturunkan dari kayu salib kemudian mayatnya di kubur di sebuah bukit batu (Matius 27:57-61)). Namun hal ini sendiri juga menjadi kontroversi di kalangan akademisi, apakah benar yang ditemukan itu adalah bekar kubur dari Yesus atau ada Yesus yang lain. Dalam hal kesamaan antara Islam dan Kristen, sama-sama meyakini bahwa Yesus akan datang untuk kedua kalinya ke dunia ini, namun terkait kapan dan di mana dia akan turun, hal ini berbeda pendapat, dalam Islam sendiri pendapat yang bisa dipercaya adalah bahwa Yesus akan turun di Damaskus, dengan mengenakan pakaian berwarna kuning, narasi ini sama dengan kitab Wahyu dimana Yesus akan turun di Damaskus dengan di iringi beberapa malaikat dari atas awan. Dalam kisah hidupnya, Yesus diceritakan memiliki beberapa murid yang dalam Al-Qur'an disebut dengan Al-Hawariyyun (yang artinya pengikut-pengikut setia Yesus; para utusan Yesus) tidak disebutkan siapa saja nama-nama Al-Hawariyyun tersebut namun kita bisa melihat nama itu di dalam Bible, mereka adalah Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon dari zelot dan Yudas Iskariot (Matius 10:2-4), walaupun ada perbedaan antara Qur'an dan Bible terkait Al-Hawariyyun dari Yesus, namun ada satu hal yang harus kita ketahui bahwa baik Qur'an dan Bible sendiri tidak pernah menyatakan bahwa Yesus adalah Allah atau Tuhan dalam pengertian Pencipta Alam Semesta sebagaimana hampir semua Kristen yang meyakini Yesus sebagai Tuhan mereka, Islam sangat tahu persis bagaimana memposisikan Yesus sebagaimana mestinya, dia hanyalah Rasul Allah yang hanya di utus untuk kaumnya saja, dan sebagai Kalimah-Nya dan Ruh-Nya (Yesus sebagai kalimah Allah bukan berarti Yesus adalah Allah dan Yesus sebagai Ruh dari Allah maksudnya adalah Yesus adalah ciptaan Allah)

Beberapa hal yang harus Muslim ketahui mengenai perkataan Yesus yaitu ketika Yesus sendiri telah memberitakan kabar bahwa akan datang utusan setelah dirinya, dan dia adalah "Roh Kebenaran" dalam pengertian itu yang dimaksud oleh Yesus Kristus adalah ROH KUDUS karena kita tidak akan menemukan nama Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam dalam Bible terkait apa yang Yesus sampaikan kepada murid-muridnya, sehingga tidak ada indikasi bahwa Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam yang diberitakan oleh Yesus melalui ciri-cirinya (Yohanes 14:15-21) tapi dalam Al-Qur'an sendiri sangat gamblang menyebutkan Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam yang telah diberitakan oleh Yesus, kalimat ini terekam dalam Surah As-Shaff ayat 6; Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰٮةِ وَمُبَشِّرًا بِۢرَسُوْلٍ يَّأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِى اسْمُهٗۤ اَحْمَدُ ۗ فَلَمَّا جَآءَهُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ قَا لُوْا هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ "Dan (ingatlah) ketika 'Isa putra Maryam berkata, "Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata."" (QS. As-Saff 61: Ayat 6)

Disini Alquran mengklaim bahwa Yesus menyebut nama Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam bukan dengan Nama asli melainkan nama pujian, yaitu Ahmad; Yang Terpuji, sebab Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam sendiri adalah orang Yang Terpuji menurut Al Qur'an, maka dari itu kemudian Yesus menyebut Ahmad, tidak disebutkan apakah para Al-Hawariyyun tersebut pasca Yesus meninggalkan mereka dari dunia ini apakah mereka langsung mencari Nabi tersebut atau mereka menunggu sampai waktu yang tepat, tapi yang terpenting adalah ketika dibeberapa abad kemudian, tepatnya pada tahun ke 6 Masehi, Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam lahir ke dunia ini, Nabi yang telah di kabarkan oleh Yesus ratusan tahun sebelumnya, dan sebagaimana perkataan Yesus, Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam membersihkan nama Yesus sebagai tuduhan bahwa dirinya anak hasil zina, anak Allah, dan Tuhan, karena yang benar adalah bahwa Yesus adalah seorang Nabi dan Rasul Allah yang lahir dari perawan suci, manusia yang dimuliakan oleh Allah dan Hamba Allah yang taat.