Papua Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OGNelson9 (bicara | kontrib)
fix
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 28:
|desa = 1.148
|gubernurlink = Daftar Gubernur Papua Tengah
|nama gubernur = [[Ribka Haluk]] (penjabat)
|nama gubernur = [[Ribka Haluk]] ([[Penjabat|Pj.]])<ref name="Subagyo 2022">{{cite news | last=Subagyo | first=Triono | title=Mendagri lantik tiga pj gubernur DOB Papua | work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] | date=2022-11-11 | url=https://lampung.antaranews.com/berita/662273/mendagri-lantik-tiga-pj-gubernur-dob-papua | language=id | access-date=2022-11-11 | archive-date=2022-11-11 | archive-url=https://web.archive.org/web/20221111033010/https://lampung.antaranews.com/berita/662273/mendagri-lantik-tiga-pj-gubernur-dob-papua | dead-url=no }}</ref>
|nama wakil gubernur = ''Lowonglowong''
|wakilgubernurlink = Wakil Gubernur Papua Tengah
|nama wakil gubernur = ''Lowong''
|nama ketua DPRD =
|nama sekretaris daerah = Ribka Haluk
Baris 70:
== Sejarah ==
=== Masa Kesultanan Tidore ===
Daerah barat [[Mimika]] sejak abad-18 menjadi jangkauan terjauh pengaruh "Uli Siwa" [[Kesultanan Tidore]] di pesisir barat selatan Pulau Papua. Wilayah ini dipengaruhi oleh tiga kelompok besar, yakni [[Sukusuku Koiwai]], [[Suku Kamoro|Kamoro]], dan [[Suku Asmat|Asmat]]. Hubungan perdagangan akan budak, peralatan besi, kain, dan ornamen tubuh yang terbentuk menanamkan banyak pengaruh terhadap penduduk lokal dengan ditandainya penggunaan gelar asal Maluku (''raja'', ''mayor'', ''kapitan'', dan ''orang tua'') dan juga kebudayaan Islamis masyarakat seperti penggunaan topi berbentuk turbansurban dan kebiasaan tidak makan babi hingga pada tahun 1950-an.<ref name="Pouwer p. 119">{{cite book | last=Pouwer | first=Jan | title=Gender, ritual and social formation in West Papua : a configurational analysis comparing Kamoro and Asmat | url=https://archive.org/details/genderritualsoci00pouw | publisher=KITLV Press | publication-place=Leiden | date=2010 | isbn=90-04-25372-6 | oclc=808384659 | page=[https://archive.org/details/genderritualsoci00pouw/page/n133 119]}}</ref>
 
Pusat perdagangan di wilayah ini berpusat di Kipia yang dipimpin oleh seorang yang mendapat gelar raja dari Kerajaan Namatota (Koiwai) bernama Naowa. [[Kipia, Mimika Barat Tengah, Mimika|Kipia]] memimpin konfederasi kampung [[Suku Kamoro|Kamoro]] bernama [[Konfederasi Tarya We|Tarya We]], bersama [[Pronggo, Mimika Barat Tengah, Mimika|Poraoka]], [[Mapar, Mimika Barat Tengah, Mimika|Maparpe]], [[Wumuka, Mimika Barat Tengah, Mimika|Wumuka]], [[Umar, Mimika Barat Jauh, Mimika|Umar]] dan [[Aindua, Mimika Barat Jauh, Mimika|Aindua]]. Mereka bekerja sama karena wilayahnya yang kurang akan Sagu dan mengintimidasi wilayah yang lebih subur disebelah timur dengan [[kano]] dan ''minaki'' (senjata api) yang diterima dari perdagangan. Sedangkan di timur terjadi perang besar bernama [[Perang Tipuka]] dimana [[Tipuka, Mimika Timur, Mimika|kampung Tipuka]] dihancurkan oleh [[Koperapoka, Mimika Baru, Mimika|Koperapoka]] dibantu koalisi [[Muare, Mimika Timur, Mimika|Mware]], [[Pigapu, Iwaka, Mimika|Pigapu]], [[Hiripau, Mimika Timur, Mimika|Hiripau]] dan [[Kamora, Mimika Tengah, Mimika|Miyoko]] yang diperkirakan atas balas dendam karena Tipuka menculik warga untuk didagangkan.<ref name="Harple 2000">{{cite web | last=Harple | first=Todd S | title=Controlling the Dragon: An ethno-historical analysis of social engagement among the Kamoro of South-West New Guinea (Indonesian Papua/Irian Jaya) | website=openresearch-repository.anu.edu.au | doi=10.25911/5d7a29e964c71 | url=https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/47146 | access-date=2022-06-13 | archive-date=2022-06-13 | archive-url=https://web.archive.org/web/20220613110319/https://openresearch-repository.anu.edu.au/handle/1885/47146 | dead-url=no }}</ref> Hubungan perdagangan dan pengaruh dari Maluku ini lambat laun hilang dengan semakin kuatnya kolonialisme Belanda, dan masuknya misionaris [[Katolik]] serta pedagang asal Tiongkok.<ref name="Pouwer p. 119"/><ref name="Harple 2000"/>
Baris 123:
=== Topografi ===
[[Berkas:Forest, Akimuga, Mimika.jpg|jmpl|Hutan di Agimuga, Mimika]]
Secara sederhana Papua Tengah dapat dibagi menjadi tiga wilayah besar, yaitu kawasan [[Teluk Cenderawasih]] berupa dataran rendah dan pesisir di utara yang menjadi lokasi ibukota provinsi yaitu Nabire, kawasan [[Pegunungan Tengah]] di bagian tengah, dan dataran rendah serta pesisir di bagian selatan yang menjadi lokasi Kabupaten Mimika. Pegunungan Tengah adalah rantai pegunungan di tengah [[Pulau Papua]] yang memanjang dari Papua Tengah hingga [[Papua Nugini]] dan memiliki berbagai puncak dengan ketinggian lebih dari 4.000 mdpl. Wilayah Pegunungan Tengah di Indonesia sering disebut dengan [[Pegunungan Jayawijaya]] dan ada juga yang memberi nama [[Barisan Sudirman|Pegunungan Sudirman]]. Puncak tertinggi Indonesia sekaligus [[Oseania]] berada di provinsi ini yaitu [[Puncak Jaya]] dengan ketinggian lebih dari 4800 mdpl serta tertutup salju. Pegunungan ini menjadi sumber air untuk sungai-sungai besar yang mengalir ke utara maupun selatan.<ref name=britannica>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/place/New-Guinea|title=New Guinea|access-date=2024-03-02|website=www.britannica.com|publisher=Encyclopedia Britannica}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.papua-insects.nl/about%20Papua/Snow%20Mts/Snow%20Mts.htm|title=Sudirman Mountains (Snow Mountains)|website=www.papua-insects.nl|publisher=Papua Insects Foundation}}</ref>
 
Diantara gunung gunung itu terdapat berbagai lembah dengan ketinggian lebih dari 1.500 mdpl yang menjadi tempat pemukiman suku asli terutama [[Suku Mee]]. Ditengah kawasan ini terdapat tiga danau besar yaitu [[Danau Paniai]], Tigi, dan Tage. Ibukota Paniai dan Deiyai berada di tepian danau tersebut. Danau ini menjadi sumber perikanan air tawar bagi masyarakat. Tanah di lembah tersebut cukup subur dan membuat tempat ini cocok menjadi lahan perkebunan dengan komoditas utamanya adalah [[ubi jalar]] yang dijadikan makanan pokok, namun ada juga usaha untuk menanam tanaman lain seperti [[kopi]] jenis Moanemani di Lembah Kamuu Dogiyai.<ref name=britannica></ref><ref>{{Cite web|url=https://www.dogiyaikab.go.id/index.php?route=berita/view&kt=lJ0=|title=Kopi Moanemani Dogiyai-Papua Lebih Dikenal di Luar Negeri|date=2021-04-15|website=dogiyaikab.go.id|publisher=Pemerintah Kabupaten Dogiyai}}</ref>
 
Diantara gunung gunung itu terdapat berbagai lembah dengan ketinggian lebih dari 1.500 mdpl yang menjadi tempat pemukiman suku asli terutama [[Suku Mee]]. Ditengah kawasan ini terdapat tiga danau besar yaitu [[Danau Paniai]], Tigi, dan Tage. Ibukota Paniai dan Deiyai berada di tepian danau tersebut. Danau ini menjadi sumber perikanan air tawar bagi masyarakat. Tanah di lembah tersebut cukup subur dan membuat tempat ini cocok menjadi lahan perkebunan dengan komoditas utamanya adalah [[ubi jalar]] yang dijadikan makanan pokok, namun ada juga usaha untuk menanam tanaman lain seperti [[kopi]] jenis Moanemani di Lembah Kamuu Dogiyai.<ref name=britannica></ref><ref>{{Cite web|url=https://www.dogiyaikab.go.id/index.php?route=berita/view&kt=lJ0=|title=Kopi Moanemani Dogiyai-Papua Lebih Dikenal di Luar Negeri|date=2021-04-15|website=dogiyaikab.go.id|publisher=Pemerintah Kabupaten Dogiyai}}</ref> Walaupun subur, beberapa wilayah rentan terkena [[embun beku]] akibat suhu yang sangat dingin sehingga menyebabkan gagal panen. Akhirnya timbul [[bencana kelaparan]] yang memakan korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak. Infrastruktur yang minim dan banyaknya aktivitas teroris [[Organisasi Papua Merdeka]] menyebabkan bantuan sulit dikirimkan.<ref>{{Cite web|url=https://ceposonline.com/r-puncak/27/07/2023/warga-agandugume-dan-lembewi-tak-sendiri-hadapi-bencana/?noamp=mobile|title=Warga Agandugume dan Lembewi Tak Sendiri Hadapi Bencana|date=2023-07-27|website=ceposonline.com}}</ref>
[[Berkas:Landsat 29may03 28m Freeport named.jpg|jmpl|Limbah PT Freeport Indonesia di Sungai Ajkwa dari satelit|100px]]
Wilayah dataran rendah di Papua Tengah memiliki topografi yang lebih datar sehingga perkembangannya jauh lebih pesat dan menarik banyak pendatang terutama Timika yang merupakan salah satu kota terbesar di Papua dan Nabire yang dijadikan ibukota provinsi. Nabire dan Mimika juga menjadi salah satu tujuan [[transmigrasi]], serta pembentukan sawah padi dan perkebunan [[sawit]]. Meskipun sama-sama berupa dataran rendah, wilayah selatan di Mimika lebih banyak ditemukan zona ekoregion hutan hujan dataran rendah yang mirip dengan [[Papua Selatan]] serta zona [[mangrove]] yang menjadi rumah bagi [[Suku Kamoro]] dan [[Suku Sempan]]. Pesisir Nabire termasuk dalam [[Taman Nasional Teluk Cenderawasih]] dengan pantai berpasir putih dan pulau-pulau serta perairan yang menyimpan keanekaragaman bahari yang tinggi seperti [[hiu paus]] dan [[terumbu karang]].<ref name="teluk"></ref><ref>{{Cite book|title=Atlas Sawit Papua : Dibawah Kendali Penguasa Modal|url=https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/09/Atlas-Sawit-Papua.pdf|last=Franky|first=Y. L.|publisher=PUSAKA|isbn=9786029879414|location=Jakarta|last2=Morgan|first2=Selwyn|year=2015|access-date=2023-05-17|archive-date=2023-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230608084740/http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/09/Atlas-Sawit-Papua.pdf|dead-url=no}}</ref><ref name=oneearth>{{Cite web|url=https://www.oneearth.org/bioregions/new-guinea-surrounding-islands-au13/|title=New Guinea & Surrounding Islands bioregion|website=oneearth.org|publisher=One Earth}}</ref>
 
Baris 135:
[[Berkas:Twilmakayame-20220718-0001.jpg|jmpl|ka|200px|Seorang perempuan suku [[Suku Mee|Mee]], penduduk asli Papua Tengah]]
 
Nabire dihuni oleh suku-suku di pesisir yang termasuk kedalam wilayah adat [[Saireri]], diantaranya suku [[suku Yaur|Yaur]], [[Suku Wate|Wate]], [[Suku Moor|Mora]], [[Suku Umari|Umari]], [[Suku Gwoa|Gwoa]], dan [[Suku Yerisiam|Yerisiam]]. Selain itu di wilayah pegunungan terdapat [[Suku Mee|Mee]], [[Suku Moi|Moi]], dan [[Suku Auye|Auye (Napan)]].<ref>{{Cite web|url=https://papuaposnabire.com/article/read/11100-minyikapi6sukupesisirdankepulauanmencariidentitasadatmerekadinabire|title=Menyikapi 6 Suku Pesisir dan Kepulauan Mencari Identitas Adat Mereka di Nabire|date=2022-07-21|access-date=2022-07-21|website=papuaposnabire.com|last=Suroso|archive-date=2022-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20220721030137/https://papuaposnabire.com/article/read/11100-minyikapi6sukupesisirdankepulauanmencariidentitasadatmerekadinabire|dead-url=no}}</ref> Bagian tengah provinsi ini terdapat [[Danau Paniai]] yang dihuni oleh selain suku-suku yang sudah disebutkan, suku [[Suku Moni|Moni]] dan suku [[Suku Wolani|Wolani]]. Sedangkan [[Pegunungan Jayawijaya]] disebelah timurnya, dihuni suku-suku seperti [[Suku Amungme|Amungme]], [[Suku Damalme|Damalme]], [[Suku Dem|Dem]], [[Suku Turu|Turu (Iau)]], [[Suku Wano|Wano]], serta suku-suku yang juga bisa ditemui di [[Papua Pegunungan]] seperti [[Suku Dani|Dani]], [[Suku Lani|Lani]], dan [[Suku Nduga|Nduga (Dauwa)]].<ref name="PROFIL WILAYAH ADAT MEE PAGO"/> Sedangkan bagian pesisir selatan Papua Tengah adalah [[Kabupaten Mimika]] yang dihuni oleh suku [[Suku Kamoro|Kamoro]]<ref name="travel.detik.com"/> dan suku [[Suku Sempan|Sempan]].
 
Data dari [[Badan Pusat Statistik]] melalui [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], kelompok suku bangsa di Papua dikategorikan sebagai [[Orang Asli Papua|orang Papua]] dan Non Papua atau bukan orang asli Papua. Dari data sensus tersebut, untuk wilayah Papua Tengah, penduduk berdasarkan suku bangsa menurut jenis kelamin [[laki-laki]], yakni sebanyak 349.634 jiwa atau 77,26% adalah [[Orang Asli Papua|orang Papua]] dan selebihnya sebanyak 102.916 jiwa atau 22,74% adalah non Papua. Sebagian besar penduduk di [[Kabupaten Mimika]] dan [[Kabupaten Nabire]] adalah pendatang atau bukan orang asli Papua.<ref name="SUKU">''[https://web.archive.org/web/20131113120644/http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua]'', Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 11 November 2022</ref>