Partai Gerakan Indonesia Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syadhamskii (bicara | kontrib)
+Referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Alfians7232 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(30 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
(Gerakan Kristiani{{Distinguish|Partai Indonesia Raya)}}
{{Infobox Indonesian political party
{{Infobox partai politik Indonesia
| party_namenama = Partai Gerakan Indonesia Raya
| colorcode = {{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}
| logo = Lambang Partai Gerakan Indonesia Raya.svg
| chair ketuaumum = [[Prabowo Subianto]]
| SecGensekjen = [[Ahmad Muzani]]
| leader1_title = Ketua Fraksi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]]
| leader1_name = [[Ahmad Muzani]]
| foundationtahun = {{Start date and age|2008|2|6}}
| headquarterskantorpusat = Jl. RM. Harsono No. 54<br/>Ragunan Pasar Minggu Jakarta<br/>Selatan 12550
| ideologyideologi = {{nowrap|{{ubl|[[Pancasila (politik)|Pancasila]]|{{nowrap|[[Nasionalisme Indonesia]]<ref>{{cite book|last=Bourchier|first=David|title=Illiberal Democracy in Indonesia|publisher=Routledge|year=2014|page=255}}</ref><ref name=Carnegie>{{cite web |url=http://carnegieendowment.org/2013/10/24/indonesia-political-parties |title=Indonesia's Political Parties |last=Bulkin |first=Nadia |publisher=Carnegie Endowment for International Peace |language=en |date=24 October 2013 |access-date=2024-03-02}}</ref>}}|[[Anti-komunisme]]<ref>{{cite news|date=11 Maret 2017|work=[[w:Asian Correspondent|Asian Correspondent]]|title=Former Indonesian dictator’s son builds momentum towards 2019 election|url=https://asiancorrespondent.com/2017/03/former-indonesian-dictators-son-builds-momentum-towards-2019-election/|language=en|access-date=13 September 2020|archive-date=2019-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20190515131123/https://asiancorrespondent.com/2017/03/former-indonesian-dictators-son-builds-momentum-towards-2019-election/|dead-url=yes}}</ref>|[[Konservatisme nasionalbangsa]]<ref>{{cite book|last=Lee|first=Doreen|title=Activist Archives: Youth Culture and the Political Past in Indonesia|publisher=Duke University Press|year=2016}}</ref>|[[Populisme sayap kanan|Populisme Sayapsayap-kanan]]<ref>{{Cite encyclopedia|last=van Klinken|first=Gerry|encyclopedia=Rethinking Popular Representation|title=Patronage Democracy in Provincial Indonesia|publisher=Springer|year=2009|page=157}}</ref>|[[Sekularisme]]<ref name=Carnegie/>}}}}'''[[Faksi]]:'''<br> [[Ultranasionalisme]]<ref>{{cite web|title=Reformasi Reloaded? Implications of Indonesia's 2014 Elections|date=9 September 2014|quote= Prabowo’s coalition consisted of his own ultra nationalist Gerindra|url=https://css.ethz.ch/en/services/digital-library/articles/article.html/183386|work=Center for Security Studies}}</ref>
| political_position = [[Politik sayap kanan|Sayap-kanan]]<ref>{{cite news|date=15 Februari 2017|title=Voters Are Going to the Polls in an Election Seen as a Barometer of Indonesian Secularism|url=http://time.com/4671464/indonesia-elections-islam-jakarta-ahok-democracy|work=[[Time (magazine)|Time]]|access-date=19 Januari 2024|language=en}}</ref>
| political_position = [[Politik sayap kanan|Sayap-kanan]]
| DPRseats kursi_dpr = {{Infobox political party/seats|{{DPR RI|PGERINDRA}}86|575|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
| DPRD1seatskursi_dprd1 = {{Infobox political party/seats|288|2232|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
| DPRD2seatskursi_dprd2 = {{Infobox political party/seats|1970|17340|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
| youth = TIDAR ([[Tunas Indonesia Raya]])
| women = PIRA (Perempuan Indonesia Raya)
| muslim = GEMIRA (Gerakan Muslim Indonesia Raya)
| Christian = GEKIRA (KatolikGerakan &Kristiani ProtestanIndonesia Raya)
(Gerakan Kristiani Indonesia Raya)
| h-b = GEMA SADHANA (Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara)
| labour = SEGARA (Sentral Gerakan Buruh Indonesia Raya)
| membership = 498,963 (2022)<ref>{{cite web|title=Info Pemilu - Partai Gerakan Indonesia Raya |url=https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Detail_parpol/detail_parpol/10|website=Komisi Pemilihan Umum RI|date=22 Desember 2022|access-date=9 Januari 2023}}</ref>
| website situsweb = [http://gerindra.id {{url|gerindra.id]}}
}}
'''Partai Gerakan Indonesia Raya''' ('''Gerindra''') adalah sebuah [[partai politik di Indonesia|partai politik]] berideologi [[populisme sayap kanan]], [[Nasionalisme|nasionalis]], dan [[Sayapnasionalisme kanan jauhIndonesia|sayap kanan-jauh]] di [[Indonesianasionalis]]. Dibentuk pada tahun 2008, Gerindra berfungsi sebagai kendaraan politik mantan jenderal ABRI [[Prabowo Subianto]]. Saat ini, Gerindra adalah partai ketiga terbesar di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] berdasarkan hasil perolehan suara dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|pemilu legislatif 2019]] dengan 78 kursi. Partai Gerakan Indonesia Raya juga berpartisipasi dalam [[pemilihan kepala daerah di Indonesia]].
 
Pada kurun waktu 2008 hingga 2019, Gerindra memosisikan diri sebagai partai oposisi. Pasca pemilu 2019, Gerindra bergabung dengan [[Kabinet Indonesia Maju]] dibawah pimpinan Presiden [[Joko Widodo]], meskipun sebelumnya Prabowo pernah menghadapi Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019.
Baris 43 ⟶ 44:
{{main|Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya}}
Sejak masuk DPR di tahun 2009, Gerindra telah mengusulkan, mengawal dan/atau menjadi penyokong beberapa UU penting:
* UU No. 6 /Tahun 2014 tentang Desa, yang menjadi dasar hukum pemerintahan desa dan transfer anggaran langsung ke desa minimal Rp. 1 milyar per desa<ref>{{Cite news|title=Gerindra Perjuangkan UU Desa Sebelum Disahkan DPR|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/13/gerindra-perjuangkan-uu-desa-sebelum-disahkan-dpr|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2022-05-07|last=Zulfikar|first=Muhammad|editor-last=Agustina|editor-first=Dewi}}</ref>.
* UU No. 8 /Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menjadi dasar hukum penyediaan pelayanan khusus pemerintah untuk penyandang disabilitas<ref>{{Cite news|last=Hidayat|first=Mohammad Arief|date=2018-09-23|title=Kaum Difabel Dukung Prabowo, Perjuangan Gerindra di DPR Mereka Puji|url=https://www.viva.co.id/berita/politik/1077563-kaum-difabel-dukung-prabowo-perjuangan-gerindra-di-dpr-mereka-puji|work=[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2022-05-07}}</ref>.
* UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, yang menjadi dasar hukum untuk memproses pelaku tindak pidana kekerasan seksual<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=RUU PKS, Momen Kompak Gerindra dan PDI Perjuangan|url=https://tirto.id/ruu-pks-momen-kompak-gerindra-dan-pdi-perjuangan-dfTq|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-05-07}}</ref>.
Berikut rekam jejak Gerindra untuk beberapa isu penting yang berkembang di masyarakat:
 
Baris 66 ⟶ 67:
* [[Anies Baswedan]] dan [[Sandiaga Uno]] di Pilgub [[DKI Jakarta]] 2017<ref>{{Cite news|date=2017-02-01|title=Prabowo Ceritakan Proses Gerindra Usung Anies-Sandi Jadi Cagub-Cawagub|url=https://megapolitan.kompas.com/read/xml/2017/02/01/19002391/prabowo.ceritakan.proses.gerindra.usung.anies-sandi.jadi.cagub-cawagub|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-05-07|editor-last=Akuntono|editor-first=Indra|first=Andri Donnal|last=Putera}}</ref>
* [[Bobby Nasution]] dan [[Aulia Rachman]] di Pilwalkot [[Medan]] 2020
 
== Identitas Politik ==
 
=== Ideologi ===
Undang-Undang Partai Politik Tahun 2008 menyatakan bahwa partai politik diperbolehkan mencantumkan ciri-ciri tertentu yang mencerminkan aspirasi politiknya, sepanjang tidak bertentangan dengan [[Pancasila]] dan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]].<ref>{{harvnb|Saifulloh|2016|pp=178}}: "''Akan tetapi, dalam Undang-Undang No.2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik kembali dipertegas bahwa asas dan ciri partai politik merupakan penjabaran dari Pancasila dan UUD 1945.''" Translation: In Law No. 2 of 2008 on Political Parties, it is emphasized that the principles and characteristics of political parties derive from Pancasila and the 1945 Constitution.</ref> Sesuai dengan pasal 5 dan 7 AD/ART Partai Gerindra, Gerindra berlandaskan [[Pancasila]] dan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]], sedangkan identitasnya berakar pada [[Nasionalisme Indonesia|nasionalisme]], [[populisme]], [[agama]], dan [[keadilan sosial]].<ref>{{harvnb|Gerindra|2020|p=13}}</ref> Pada bulan Februari 2019, anggota dewan pusat partai [[Andre Rosiade]] menggambarkan Gerindra sebagai partai "[[Nasionalis religius|nasionalis-religius]]".<ref>{{harvnb|Kuswandi|2019}}: "''Kalau Gerindra ini partai nasionalis-religius...''" Translation: Gerindra is a nationalist-religious party...</ref> Pandangan orang luar mengenai orientasi politik partai berbeda-beda. Kalangan akademisi dan pengamat dalam negeri mengklasifikasikan Gerindra sebagai partai [[Nasionalisme|nasionalis]],<ref>{{harvnb|Lee|Paath|2019}}: "So-called nationalist parties such as the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), Prabowo Subianto's political machine the Great Indonesia Movement Party (Gerindra)..."</ref> sedangkan pengamat internasional menggolongkannya sebagai partai [[Sekularisme|sekuler]] dengan sikap [[Nasionalisme|nasionalis]] keras<ref>{{harvnb|Bulkin|2013}}: "It is a secular party whose chief ideology appears to be fierce nationalism and defense of the unitary state."</ref> atau partai “[[Ultranasionalisme|nasionalis militan]]”.<ref>{{harvnb|Bourchier|2015|p=259}}: "Gerindra (''Partai Gerakan Indonesia Raya''), Greater Indonesia Movement Party; a militant nationalist party formed in 2008."</ref> Tom Power tidak setuju dengan pelabelan Gerindra sebagai partai sekuler dan mengkategorikannya sebagai partai "[[Inklusivisme|inklusivis]]-nasionalis", karena dianggap kesediaannya untuk berkompromi dengan agenda [[politik Islam]].<ref>{{harvnb|Power|2014}}: Gerindra is listed as "Inclusivist-Nationalist (Centrist)" in the table.
 
"Coupled with Prabowo's willingness to adopt a more 'Islamic' tone in his campaign, it seems there is sufficient evidence to doubt Gerindra's commitment to a 'secular' agenda. For these reasons, Gerindra cannot be included in the 'secular-nationalist' camp."</ref> Kecenderungan politiknya digambarkan sebagai [[Politik sayap kanan|sayap kanan]]<ref name="Kwok2017">{{harvnb|Kwok|2017}}: "...while Anies is backed by the right-wing Gerindra Party of Prabowo Subianto..."</ref><ref>{{harvnb|Meakem|2024}}: "Prabowo, who previously lost the presidency to Jokowi, belongs to the right-wing Gerindra Party and was a military officer under Suharto."</ref> atau [[Populisme sayap kanan|populis sayap kanan]].<ref name="Santoso2009">{{harvnb|Santoso|2009}}: "Today, another highly spirited right-wing populist political party has emerged. Its name, Gerindra, ''Gerakan Indonesia Raya'', the Greater Indonesia Movement, signifies its fervour for revitalising the greatness of the nation."</ref><ref name="Soeriaatmadja">{{harvnb|Soeriaatmadja|2023}}: "This is because Mr Prabowo, 71, chairman of right-wing populist Gerindra Party..."</ref><ref name="vanKlinken2009">{{harvnb|van Klinken|2009|p=157}}: "...although thus far without producing programmatic platforms beyond the vague right wing populism of the PDI-P (of former president Megawati Soekarnoputri) or of Gerindra (of retired Lieutenant-General Prabowo Subianto)."</ref><ref name="YilmazShukri2023">{{harvnb|Yilmaz|Shukri|2023|p=143}}: "Subianto, a former general of the army and former son-in-law of Suharto, left his Golkar Party to form the Gerindra, a right-wing populist party."</ref>
 
=== Pandangan Politik ===
Dalam manifesto politik partai,<ref name=":0">{{Cite web|title=Manifesto Perjuangan Partai Gerindra|url=https://gerindra.id/wp-content/uploads/2022/08/Manifesto-Perjuangan-Partai-Gerindra.pdf|website=Gerindra|access-date=5 April 2024}}</ref> Gerindra telah mengambil posisi dalam beberapa isu. Di bidang politik, Gerindra berupaya merombak sistem politik Indonesia, menolak [[demokrasi liberal]] yang dianggap kontraproduktif. Partai ini menganjurkan demokrasi yang selaras secara budaya, menekankan kepemimpinan nasional yang kuat berdasarkan Pancasila dan konstitusi.<ref>{{harvnb|Gerindra|2022|pp=11–14}}</ref> Di bidang ekonomi, Gerindra mengadvokasi [[populisme ekonomi]] dan mengkritik [[ekonomi liberal]] [[Indonesia]] pasca [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi]]. Mereka mengupayakan peningkatan [[Nasionalisme ekonomi|keterlibatan negara]], menolak meningkatnya [[utang luar negeri]], menentang privatisasi [[badan usaha milik negara]] (BUMN), menyerukan evaluasi ulang undang-undang yang memihak entitas asing (seperti UU Minyak dan Gas Bumi dan UU Penanaman Modal), dan mendukung penerapan kembali [[Garis Besar Haluan Negara]] (GBHN). Gerindra menolak [[sistem pasar bebas]] dan mendukung tindakan [[Proteksionisme|proteksionis]].<ref>{{harvnb|Gerindra|2022|pp=14–20}}</ref> Gerindra mengikuti platform [[ekonomi populis]] dan [[Nasionalisme ekonomi|nasionalis]], yang menargetkan kelas menengah ke bawah seperti petani dan nelayan, meskipun pendukungnya pada pemilu 2014 sebagian besar adalah penduduk perkotaan.<ref name="MujaniLiddle2018">{{cite book|author1=Saiful Mujani|author2=R. William Liddle|author3=Kuskridho Ambardi|date=26 February 2018|url=https://books.google.com/books?id=tHRJDwAAQBAJ&pg=PA107|title=Voting Behaviour in Indonesia since Democratization: Critical Democrats|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-108-42179-9|pages=107–|access-date=29 June 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200708210306/https://books.google.com/books?id=tHRJDwAAQBAJ&pg=PA107|archive-date=8 July 2020|url-status=live}}</ref>
 
Pada November 2019, Wakil Ketua Umum Gerindra [[Fadli Zon]] mengatakan partainya dengan tegas menolak kelompok [[LGBT|lesbian, gay, biseksual, dan transgender]] (LGBT). Akun Twitter Gerindra menyebutkan partainya mendukung upaya dini pencegahan LGBT di masyarakat dan sekolah, dengan melibatkan tokoh agama dan pakar kesehatan.<ref>{{cite news|last1=Ibrahim|first1=Gibran Maulana|date=29 November 2019|title=Fadli Zon: Gerindra Jelas Tolak LGBT|url=https://news.detik.com/berita/d-4802811/fadli-zon-gerindra-jelas-tolak-lgbt|agency=detikcom|archive-url=https://web.archive.org/web/20200801071551/https://news.detik.com/berita/d-4802811/fadli-zon-gerindra-jelas-tolak-lgbt|archive-date=1 August 2020|access-date=29 June 2020|url-status=live}}</ref>
 
Di bidang luar negeri, Gerindra memandang bahwa politik luar negeri dan hubungan internasional harus diabdikan untuk kepentingan nasional dan politik luar bebas aktif harus berdasarkan konteks aktual zaman.<ref name=":0" /> Gerindra memperjuangkan politik luar negeri yang progresif, yang dapat menempatkan Indonesia kembali sebagai negara yang berperan dan dihormati di Asia dan dunia. Pada November 2023, Ketua Umum Gerindra [[Prabowo Subianto]] menyerukan “penyeimbangan kembali” dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia memandang ke arah Barat; sekarang mereka harus belajar dari Timur seperti [[Hubungan Indonesia dengan Tiongkok|Tiongkok]], [[Hubungan Indonesia dengan India|India]], [[Hubungan Indonesia dengan Jepang|Jepang]] dan [[Hubungan Indonesia dengan Korea Selatan|Korea Selatan]].<ref>{{Cite web|date=2024-01-24|title=Indonesia’s Prabowo slams West for double standards, lack of moral leadership: ‘we don’t really need Europe’ {{!}} South China Morning Post|url=https://web.archive.org/web/20240124114155/https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3241398/indonesias-prabowo-slams-west-double-standards-lack-moral-leadership-we-dont-really-need-europe|website=web.archive.org|access-date=2024-04-05}}</ref> Prabowo menyambut baik gagasan Indonesia bergabung dengan [[BRICS]] jika hal tersebut menguntungkan perekonomian Indonesia, dengan alasan sifat [[BRICS]] sebagai blok ekonomi, bukan blok geopolitik.<ref>{{Cite web|date=2024-01-30|title=Prabowo Buka Opsi Bawa Indonesia Masuk BRICS Jika Jadi Presiden|url=https://web.archive.org/web/20240130120528/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20231113193743-532-1023707/prabowo-buka-opsi-bawa-indonesia-masuk-brics-jika-jadi-presiden|website=web.archive.org|access-date=2024-04-05}}</ref>
 
== Struktur kepengurusan ==
Baris 71 ⟶ 86:
{{main|Daftar Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya}}
Berikut adalah susunan kepengurusan utama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra (2020–2025)<ref>{{Cite news|title=Ini Struktur Kepengurusan DPP Gerindra 2020-2025|url=https://www.merdeka.com/politik/ini-struktur-kepengurusan-dpp-gerindra-2020-2025.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-10-24|last=Saputra|first=Muhammad Genantan|editor-last=Fadil|editor-first=Iqbal}}</ref>
* '''{{anchor|Ketua Dewan Pembina}}Ketua Dewan Pembina''': Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. [[Prabowo Subianto Djojohadikusumo]]
*'''Wakil Ketua Dewan Pembina''':
**[[Hashim Djojohadikusumo]]
Baris 84 ⟶ 99:
*'''Sekretaris Dewan Pembina''': [[Sugiono (politikus)|Sugiono]]
*'''Wakil Sekretaris Dewan Pembina''': [[Prasetyo Hadi]]
*'''Ketua Umum''': Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. [[Prabowo Subianto Djojohadikusumo]]
*'''Wakil Ketua Umum:'''
**Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Kaderisasi, Keanggotaan, dan Pemenangan Pemilu: [[Sufmi Dasco Ahmad]]
**Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri: [[Fadli Zon]]
**Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi, Politik, Pemerintahan, Disiplin Partai dan Informasi Strategis: [[Sugiono (politikus)|Sugiono]]
Baris 105 ⟶ 120:
 
=== Pemilihan umum legislatif ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
! Pemilu
Baris 117 ⟶ 132:
|align=center|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|2009]]
|{{Composition bar|26|560|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
|align=right|4.,646.,406
|align=right|4,.46%
|align=center|Partai baru
|align=center|'''Oposisi'''
Baris 125 ⟶ 140:
|align=center|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|2014]]
| {{Composition bar|73|560|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
|align=right|14.,760.,371
|align=right|11,.81%
|align=center|{{increase}}47 kursi
|align=center|'''Oposisi'''
Baris 133 ⟶ 148:
|align=center|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]]
| {{Composition bar|78|575|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
|align=right|17.,594.,839
|align=right|12,.57%
|align=center|{{increase}}5 kursi
|align=center|'''Koalisi Pemerintah'''
Baris 140 ⟶ 155:
|-
|align=center|[[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]]
| {{Composition bar|086|575580|hex={{Partai Gerakan Indonesia Raya/meta/color}}}}
|align=right|20,071,708
|align=right|13.22%
|align=center|{{increase}}8 kursi
|align=center|'''Koalisi Pemerintah'''
|align=center|3
|}
 
=== Pemilihan umum presiden ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|+
! rowspan="2" |Pemilu
! rowspan="2" |Nomor Urut
! rowspan="2" |Calon Presiden
! rowspan="2" |Calon Wakil Presiden
|-
!Suara
!Persen
Baris 161 ⟶ 175:
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|2009]]
! rowspan="2" |1
!1
|[[Megawati Soekarnoputri]]
|'''[[Prabowo Subianto]]'''
|32.,548.,105
|26,.79%
|Kalah
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014|2014]]
| rowspan="3" |'''[[Prabowo Subianto]]'''
!1
|'''[[Prabowo Subianto]]'''
|[[Hatta Rajasa]]
|62.,576.,444
|46,.85%
|Kalah
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019|2019]]
! rowspan="2" |2
!02
|'''[[Prabowo Subianto]]'''
|[[Sandiaga Uno]]
|68.,650.,239
|44,.50%
|Kalah
|-
![[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024|2024]]
|[[Gibran Rakabuming Raka]]
!2
|96,214,691
|'''[[Prabowo Subianto]]'''
|58.59%
|[[Gibran Rakabuming]]
|Menang
|
|
|
|}
Catatan: Nama yang ditebalkan menandakan anggota partai.
Baris 243 ⟶ 253:
{{Parpol2009}}
[[Kategori:Partai Gerakan Indonesia Raya| ]]
[[Kategori:Partai konservatif nasional|Gerakan Indonesia Raya]]
[[Kategori:Partai politik di Indonesia|Gerakan Indonesia Raya]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2008 di Indonesia]]