Partai Kebangkitan Bangsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrangKalideres (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 182.3.52.145 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fulvian20 (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
OnAir21 (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 52:
Pada April 2004, PKB berpartisipasi dalam [[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004]], memperoleh 10.6% suara. Untuk [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004]], di mana rakyat akan memilih secara langsung, PKB memilih [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] sebagai calon presiden. Namun, [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] gagal melewati pemeriksaan medis sehingga [[Komisi Pemilihan Umum]] menolak memasukkannya sebagai calon. Gus Dur lalu mendukung [[Salahuddin Wahid]] yang merupakan pasangan dari [[Wiranto]]. Pada 5 Juli 2004, Wiranto dan Salahuddin Wahid kalah dalam pilpres. Untuk pemilihan kedua antara pasangan [[Susilo Bambang Yudhoyono|Yudhoyono]]-[[Jusuf Kalla|Kalla]] dengan Megawati-[[Hasyim Muzadi|Muzadi]], PKB sempat dilirik dukungan oleh kedua pihak peserta pemilihan presiden.<ref name=":2">{{Cite web|title=Kini SBY dan Mega Tinggal Tunggu Keputusan PKB|url=https://news.detik.com/berita/d-199164/kini-sby-dan-mega-tinggal-tunggu-keputusan-pkb|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-13}}</ref> Menurut Wakil Ketua PKB [[Mahfud MD]], PKB memiliki peluang yang sama. Ketiga opsi itu adalah mendukung Mega-Hasyim, mendukung SBY-Kalla, dan bersikap netral. Secara pribadi, Mahfud MD memilih bersikap netral. Namun, sejumlah DPW PKB sudah menyatakan dukungan kepada SBY-Kalla. Namun, ada juga DPW yang menyatakan dukungan Mega-Hasyim.<ref name=":2" /> Namun pada 1 September 2004, Gus Dur dan PKB menyatakan sikap untuk tidak mendukung kedua pihak koalisi dan memperbolehkan kader PKB untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing.<ref>{{Cite web|title=Putusan Mukernas: PKB Netral|url=https://news.detik.com/berita/d-200982/putusan-mukernas-pkb-netral|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-13}}</ref>
 
=== 2005-2009: Perpecahan Berlanjutan & Pemilu 2009 ===
PKB mengawali pemerintahan [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]] sebagai bagian dari oposisi. Pada Agustus 2005, Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik yang bernama [[Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu]] bersama berbagai tokoh nasional seperti [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]], [[Try Sutrisno]], [[Wiranto]] dan [[Akbar Tanjung]]. Koalisi ini kerap mengkritik kebijakan SBY. Namun, PKB kembali mengalami gejolak internal. Konflik kepengurusan tersebut terjadi setelah [[Pemilu 2004]], yakni munculnya PKB versi [[Muhaimin Iskandar]] hasil Muktamar Semarang yang didukung [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] dan PKB versi [[Choirul Anam]] hasil Muktamar Surabaya tahun 2005. PKB pimpinan [[Choirul Anam]] kemudian berubah menjadi [[Partai Kebangkitan Nasional Ulama]] (PKNU) setelah secara hukum negara mengakui PKB versi Muhaimin. Setelah konflik ini, dinamika PKB relatif mereda sampai 2008.<ref name=":3" /> Sebagai konsekuensi konflik tersebut, Gus Dur memecat [[Alwi Shihab]] dan [[Saifullah Yusuf]] dari kepengurusan PKB.<ref name=":1" />
 
Konflik internal kembali terjadi pada tahun 2008 dengan isu dualisme kepengurusan kembali muncul. Kali ini, ada kepengurusan PKB versi [[Muhaimin Iskandar]] hasil Muktamar Ancol dan PKB versi [[Ali Masykur Musa]] hasil Muktamar Parung, Bogor, yang didukung [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]].<ref name=":3" /> Sebelumnya, memang beredar kabar bahwa alasan pemecatan [[Muhaimin Iskandar|Cak Imin]] karena Cak Imin terlalu dekat dengan Istana.<ref name=":1" /> Gus Dur juga sempat menuding Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan Wakil Presiden [[Jusuf Kalla]] sebagai inisiator konflik PKB.<ref>{{Cite web|date=15 April 2008|title=Gus Dur Sebut SBY-JK Biang Runyam PKB|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/04/15/20545640/gus.dur.sebut.sby-jk.biang.runyam.pkb|website=[[Kompas]]|access-date=28 Maret 2024}}</ref> Namun kali ini, [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] kalah karena pemerintahan SBY mengakui PKB versi Muktamar Ancol.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2008-07-24|title=Pemerintah Akui PKB Muhaimin|url=https://nasional.kompas.com/read/2008/07/25/00305076/index-html|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-20}}</ref> Perpecahan ini mengakibatkan putri Gus Dur, [[Yenny Wahid]], untuk keluar dari PKB dan membentuk partai baru, yakni [[Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru]] (PKBIB).<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2012-07-10|title=Yenny Wahid-Kartini Sjahrir Bentuk Partai|url=https://nasional.kompas.com/read/2012/07/11/01542763/yenny.wahid-kartini.sjahrir.bentuk.partai|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-03-20}}</ref>
 
Perpecahan internal yang berlangsung dalam partai memberi imbasan terhadap perolehan suara PKB dalam [[pemilu 2009]]. Berbagai analis prediksi bahwa suara PKB akan merosot tajam akibat konflik diantara [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur]] dan [[Muhaimin Iskandar]] yang mengakibatkan basis pemilih dari [[Nahdlatul Ulama|NU]] meninggalkan partai pilihannya untuk partai lain, terutama dengan perkembangan pesat [[Partai Kebangkitan Nasional Ulama|PKNU]] yang mengancam dominasi PKB di kalangan pemilih [[Nahdlatul Ulama|nahdliyin]].<ref>{{Cite web|title=Suara Parpol Islam Diprediksi Merosot pada Pemilu 2009|url=https://news.detik.com/berita/d-889996/suara-parpol-islam-diprediksi-merosot-pada-pemilu-2009|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-28}}</ref><ref>{{Cite web|title=Suara PKB Diprediksi Bakal Merosot Tajam|url=https://www.nu.or.id/warta/suara-pkb-diprediksi-bakal-merosot-tajam-RmHam|website=NU Online|language=id-id|access-date=2024-03-28}}</ref> Dalam [[pemilu 2009]], PKB hanya berhasil meraup 4,95% suara nasional dan meraih 27 kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]].<ref>{{Cite web|last=Basyari|first=Iqbal|date=2022-09-07|title=Strategi Dua Kaki PKB demi Kuasai 100 Kursi Parlemen|url=https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/09/07/strategi-dua-kaki-pkb-demi-kuasai-100-kursi-parlemen|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-03-28}}</ref> Hasil perolehan pemilu 2009 menjadi hasil terburuk yang pernah dicapai oleh PKB selama sejarah elektoralnya.
 
=== 2009-2023: Kebangkitan Kembali & Bergabung Masuk Pemerintahan ===
Sejak kekalahan PKB dalam pemilu legislatif, PKB berusaha memperbaiki jati partai untuk pemilu berikutnya. Hal ini dimulai dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|pilpres 2009]], dimana PKB dibawah pimpinan [[Muhaimin Iskandar]] memantapkan dukungan pencalonan kembali [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sebagai presiden.<ref>{{Cite web|last=Cahyono|first=Budi|date=6 Mei 2009|title=PKB mantap dukung SBY|url=https://news.solopos.com/pkb-mantab-dukung-sby-132473|website=Solo Pos|access-date=28 Maret 2024}}</ref> Meskipun PKB sempat menyodorkan nama [[Muhaimin Iskandar|Cak Imin]] sebagai calon wakil presiden mendampingi [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]], PKB menolak melakukan upaya maneuver untuk berhendak demikian dan mendukung penuh pasangan SBY-[[Boediono]].<ref>{{Cite web|title=Mantap Dukung SBY, PKB Tolak Bermanuver ala PKS dan PAN|url=https://news.detik.com/pemilu/d-1117014/mantap-dukung-sby-pkb-tolak-bermanuver-ala-pks-dan-pan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-28}}</ref><ref>{{Cite web|title=PKB Dukung SBY-Boediono|url=https://www.nu.or.id/warta/pkb-dukung-sby-boediono-r2RjX|website=NU Online|language=id-id|access-date=2024-03-28}}</ref> Koalisi SBY yang juga terdiri dari [[Partai Amanat Nasional|PAN]], [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]], dan [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]] memenangkan [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009|pilpres 2009]] dengan hasil sebesar 60,8% suara nasional atau 73.874.562 suara. [[Muhaimin Iskandar|Cak Imin]] dan kader PKB lainnya, [[Helmy Faishal Zaini]] diangkat sebagai menteri di [[Kabinet Indonesia Bersatu II]].
 
[[Muhaimin Iskandar]] mulai melakukan beberapa upaya memperkuat kembali basis partai. Pada HUT PKB 2010, [[Muhaimin Iskandar|Cak Imin]] menegaskan PKB akan menjadi partai yang berdiri sendiri, bahkan menggalang partai lain.<ref>{{Cite web|title=Cak Imin Sampaikan Terima Kasih Kepada Gus Dur|url=https://news.detik.com/berita/d-1403972/cak-imin-sampaikan-terima-kasih-kepada-gus-dur|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-28}}</ref> Ia juga mengajak kader PKB yang sempat berselisih untuk bergabung kembali untuk membesarkan partai.<ref>{{Cite web|title=Muhaimin : Islah PKB Terus Diupayakan|url=https://news.detik.com/berita/d-1289804/muhaimin-islah-pkb-terus-diupayakan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-03-28}}</ref> Cak Imin juga mengonsolidasi kembali kekuatan basis suara [[Nahdlatul Ulama|nahdliyin]] menjelang pemilu 2014.<ref>{{Cite web|title=Kompasdata {{!}} Strategi PKB Mendongkrak Suara|url=https://data.kompas.id/data-detail/kompas_statistic/64994c1668b0d1e9c9bf0b49|website=data.kompas.id|language=en|access-date=2024-03-28}}</ref>
 
== Identitas politik ==