Partai Komunis Uni Soviet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
Pasca-kematian Lenin pada tahun [[1924]], terjadi pertentangan ideologi di dalam tubuh partai antara [[Leon Trotsky]] dengan [[Josef Stalin]]. Trotsky menganjurkan [[revolusi permanen]] dan menekankan adanya intervensi internasional, sedangkan Stalin menganjurkan [[sosialisme dalam satu negara]] dan menekankan pelaksanaan [[Industrialisasi di Uni Soviet|industrialisasi]]. Pada akhirnya, Trotsky dipecat dari partai dan diasingkan dari Uni Soviet pada tahun [[1930]] sehingga membuat Stalin dan para pendukungnya memiliki kuasa penuh atas partai dan negara. Pada saat itulah [[Marxisme-Leninisme]] menjadi ideologi resmi PKUS. Selanjutnya, pada tahun 1930-an, Stalin memerintahkan [[Pembersihan Besar-Besaran]] dengan korban seluruh [[Bolshevik Lama|anggota awal partai]]. Dengan berkembangnya [[fasisme]] di [[Kerajaan Italia|Italia]] dan [[Nazi Jerman|Jerman]], partai ini secara aktif berupaya menggandeng kekuatan Barat untuk membentuk aliansi "keamanan kolektif". Upaya tersebut ternyata gagal sehingga membuat Uni Soviet akhirnya [[Pakta Molotov-Ribbentrop|membina hubungan dengan Jerman]]. Hubungan tersebut [[Operasi Barbarossa|dikhianati oleh Jerman dengan menyerang Uni Soviet]] pada tahun [[1941]] yang menjadi awal mula [[Perang Patriotik Raya]]. [[Uni Soviet]] muncul sebagai kekuatan dunia baru selain [[Amerika Serikat]] setelah berhasil memenangkan perang tersebut.
 
Pasca-kematian Stalin pada tahun [[1953]], [[Nikita Khrushchev]] muncul sebagai pemimpin baru PKUS. Dalam [[Kongres Partai Komunis Uni Soviet XX|Kongres PKUS XX]] tahun [[1956]], Khrushchev memberi "[[Mengenai Kultus Pribadi dan Konsekuensinya|Pidato Rahasia]]" yang mencela kultus pribadi Stalin dan penindasan politik pada masa pemerintahannya. Khrushchev menjalankan kebijakan [[destalinisasi]] dengan menurunkan foto-foto Stalin di tempat umum, menghentikan sistem [[Gulag|sistem kamp kerja paksa]], dan mengakhiri semuasegala aspekbentuk penindasan ala Stalin. Periode ini disebut sebagai masa "[[Politik Luwes Khrushchev]]". PKUS tetap mempertahankan Marxisme-Leninisme sebagai ideologi resminya, tetapi menolak [[Stalinisme]] sehingga memisahkan kedua ideologi itu. Hal ini memicu [[Perpecahan Cina-Soviet|pemutusan hubungan]] dengan [[Partai Komunis Cina]] pada tahun 1960-an karena [[Mao Zedong|Ketua Mao]] memandang baik kebijakan-kebijakan yang diwariskan oleh Stalin.
 
Pada akhir tahun 1980-an, PKUS di bawah pimpinan [[Mikhail Gorbachev]] menjalankan kebijakan ''[[glasnost]]'' dan ''[[perestroika]]'' untuk meliberalkan sistem [[Politik Uni Soviet|politik]] dan [[EkonomiPerekonomian Uni Soviet|ekonomi]] [[Uni Soviet]]. Setelah partai ini kehilangan status konstitusionalnya sebagai penguasa penuh pemerintahan, Uni Soviet mulai bergejolak dan terpecah-belah. PKUS dibubarkan setelah [[Percobaan kudeta Uni Soviet 1991|percobaan kudeta]] pada bulan [[Agustus]] [[1991]]. Partai ini diteruskan oleh [[Partai Komunis Federasi Rusia]] di [[Federasi Rusia|Rusia]] dan partai-partai komunis lain di negara-negara eks-Uni Soviet.
 
==Nama==