Pekerja kerah putih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Update, diterjemahkan dari en.wp
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
k →‎Dampak kesehatan: perbaikan pranala
Baris 9:
 
==Dampak kesehatan==
Minimnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh pekerja kerah putih dianggap menjadi faktor kunci di balik meningkatnya kondisi kesehatan yang terkait dengan gaya hidup, seperti [[kelelahan]], [[obesitas]], [[diabetes]], [[hipertensi]], [[kanker]], dan [[liverhepatitis]].<ref>{{cite journal|last1=Schröer|first1=S|last2=Haupt|first2=J|last3=Pieper|first3=C|title=Evidence-based lifestyle interventions in the workplace--an overview.|journal=[[Occupational Medicine (Oxford University Press journal)|Occupational Medicine]]|date=January 2014|volume=64|issue=1|pages=8–12|pmid=24280187|doi=10.1093/occmed/kqt136|doi-access=free}}</ref> Selain itu, bekerja di depan komputer juga berpotensi menyebabkan penyakit yang terasosiasi dengan aktivitas monoton, seperti [[sindrom lorong karpal]].<ref>{{Cite web|url=https://opporty.com/blog/carpal-tunnel-syndrome-cts-occupational-disease-of-white-collar-workers.html
|title=Carpal Tunnel Syndrome (CTS): Occupational Disease of White-Collar Workers|website=opporty.com|access-date=2020-03-06}}</ref> Intervensi seperti aktivitas alternatif, [[meja berdiri]], dan promosi penggunaan tangga pun diterapkan untuk meminimalisir bahaya dari pekerjaan yang tidak banyak bergerak.<ref>{{cite journal|last1=Commissaris|first1=DA|last2=Huysmans|first2=MA|last3=Mathiassen|first3=SE|last4=Srinivasan|first4=D|last5=Koppes|first5=LL|last6=Hendriksen|first6=IJ|title=Interventions to reduce sedentary behavior and increase physical activity during productive work: a systematic review.|journal=Scandinavian Journal of Work, Environment & Health|date=18 December 2015|pmid=26683116|doi=10.5271/sjweh.3544|volume=42|issue=3|pages=181–91|doi-access=free}}</ref> Namun, kualitas dari bukti yang digunakan untuk menentukan efektivitas dan potensi manfaat dari intervensi tersebut masih lemah. Diperlukan lebih banyak riset untuk menentukan apakah intervensi tersebut efektif dalam jangka panjang.<ref name=":0">{{Cite journal|last1=Shrestha|first1=Nipun|last2=Kukkonen-Harjula|first2=Katriina T.|last3=Verbeek|first3=Jos H.|last4=Ijaz|first4=Sharea|last5=Hermans|first5=Veerle|last6=Pedisic|first6=Zeljko|date=2018|title=Workplace interventions for reducing sitting at work|journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews|volume=2018|issue=12|pages=CD010912|doi=10.1002/14651858.CD010912.pub5|issn=1469-493X|pmc=6517221|pmid=30556590}}</ref> Bukti berkualitas rendah mengindikasikan bahwa meja berdiri dapat mengurangi duduk di tempat kerja selama tahun pertama penggunaan, tetapi, tidak jelas apakah meja berdiri dapat efektif dalam mengurangi duduk dalam jangka panjang.<ref name=":0" />