Pelecehan seksual terhadap anak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(25 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Child sexual abuse}}
{{Seks dan hukum}}
[[File:Stop-pedofilom.jpg|thumb|[[Pedofil]] merupakan salah satu ancaman seksual pada anak.]]
'''Pelecehan seksual terhadap anak''' adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk rangsangan seksual.<ref name=medline2008>{{Cite web|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/childsexualabuse.html |title=Child Sexual Abuse |work=Medline Plus|date = 2008-04-02 |publisher=U.S. National Library of Medicine,}}</ref><ref name="APA Guidelines">{{Cite journal|author= |title=Guidelines for psychological evaluations in child protection matters. Committee on Professional Practice and Standards, APA Board of Professional Affairs |journal=The American Psychologist |volume=54 |issue=8 |pages=586–93 |year=1999 |month=August |pmid=10453704 |doi=10.1037/0003-066X.54.8.586 |quote='''Abuse, sexual (child)''': generally defined as contacts between a child and an adult or other person significantly older or in a position of power or control over the child, where the child is being used for sexual stimulation of the adult or other person.}}</ref> Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas [[seksual]] (terlepas dari hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk anak, menampilkan pornografi untuk anak, melakukan hubungan seksual terhadap anak-anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak (kecuali dalam konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan medis), melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual seperti pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi [[pornografi anak]].<ref name=medline2008/><ref>{{Cite journal|author=Martin J, Anderson J, Romans S, Mullen P, O'Shea M |title=Asking about child sexual abuse: methodological implications of a two stage survey |journal=Child Abuse & Neglect |volume=17 |issue=3 |pages=383–92 |year=1993 |pmid=8330225 |doi=10.1016/0145-2134(93)90061-9}}</ref><ref name=nspcc/>
 
'''Pelecehan seksual terhadap anak''' adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang [[dewasa]] atau [[remaja]] yang lebih tua menggunakan [[anak]] untuk [[rangsangan seksual]].<ref name=medline2008>{{Cite web |url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/childsexualabuse.html |title=Child Sexual Abuse |work=Medline Plus |date = 2008-04-02 |publisher=U.S. National Library of Medicine, |access-date=2011-04-22 |archive-date=2013-01-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130119030915/http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/childsexualabuse.html |dead-url=no }}</ref><ref name="APA Guidelines">{{Cite journal|author= |title=Guidelines for psychological evaluations in child protection matters. Committee on Professional Practice and Standards, APA Board of Professional Affairs |journal=The American Psychologist |volume=54 |issue=8 |pages=586–93 |year=1999 |month=August |pmid=10453704 |doi=10.1037/0003-066X.54.8.586 |quote='''Abuse, sexual (child)''': generally defined as contacts between a child and an adult or other person significantly older or in a position of power or control over the child, where the child is being used for sexual stimulation of the adult or other person.}}</ref> Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas [[seksual]] (terlepas dari hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari [[alat kelamin]] untuk [[anak]], menampilkan [[pornografi]] untuk anak, melakukan [[hubungan seksual]] terhadap [[anak]]-anak, kontak fisik dengan alat [[kelamin]] anak (kecuali dalam konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan medis), melihat alat kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual seperti pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi [[pornografi anak]].<ref name=medline2008/><ref>{{Cite journal|author=Martin J, Anderson J, Romans S, Mullen P, O'Shea M |title=Asking about child sexual abuse: methodological implications of a two stage survey |journal=Child Abuse & Neglect |volume=17 |issue=3 |pages=383–92 |year=1993 |pmid=8330225 |doi=10.1016/0145-2134(93)90061-9}}</ref><ref name=nspcc/>
Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain [[depresi]],<ref name="Roosa"/> [[gangguan stres pascatrauma]],<ref name="widom"/> [[kegelisahan]],<ref name="levitan"/> kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa,<ref name="Messman-Moore"/> dan dan cedera fisik untuk anak di antara masalah lainnya.<ref name="dinw"/> Pelecehan seksual oleh anggota keluarga adalah bentuk [[inses]], dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan [[trauma psikologis]] jangka panjang, terutama dalam kasus inses orang tua.<ref name=Courtois>{{Cite book|last=Courtois|first=Christine A.|title=Healing the incest wound: adult survivors in therapy|publisher=Norton|location=New York|year=1988|page=208|isbn=0-393-31356-5}}</ref>
 
Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain [[depresi]],<ref name="Roosa"/> [[gangguan stres pascatrauma]],<ref name="widom"/> [[kegelisahan]],<ref name="levitan"/> kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa,<ref name="Messman-Moore"/> dan dan cedera fisik untuk anak di antara masalah lainnya.<ref name="dinw"/> Pelecehan seksual oleh anggota keluarga adalah bentuk [[inses]], dan dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan [[trauma psikologis]] jangka panjang, terutama dalam kasus inses orang tua.<ref name=Courtois>{{Cite book|last=Courtois|first=Christine A.|title=Healing the incest wound: adult survivors in therapy|url=https://archive.org/details/healingincestwou00cour|publisher=Norton|location=New York|year=1988|page=[https://archive.org/details/healingincestwou00cour/page/208 208]|isbn=0-393-31356-5}}</ref>
Di [[Amerika Utara]], sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami pelecehan seksual saat mereka masih anak-anak.<ref name=Whealin/><ref name="Finkelhor1994">{{Cite journal|author=Finkelhor D |title=Current information on the scope and nature of child sexual abuse |journal=The Future of Children |volume=4 |issue=2 |pages=31–53 |year=1994 |pmid=7804768 |url=http://www.unh.edu/ccrc/pdf/VS75.pdf |doi=10.2307/1602522 |jstor=1602522}}</ref><!-- Should be specific citations, not homepages <ref>[http://www.unh.edu/ccrc/ Crimes against Children Research Center]</ref><ref>[http://www.unh.edu/frl/ Family Research Laboratory]</ref> --><ref name="Kevin M. Gorey and Donald R. Leslie 1997 pp391–398">{{Cite journal|author=Gorey KM, Leslie DR |title=The prevalence of child sexual abuse: integrative review adjustment for potential response and measurement biases |journal=Child Abuse & Neglect |volume=21 |issue=4 |pages=391–8 |year=1997 |month=April |pmid=9134267 |doi=10.1016/S0145-2134(96)00180-9}}</ref> Sebagian besar pelaku pelecahan seksual adalah orang yang dikenal oleh korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari si anak, paling sering adalah saudara laki-laki, ayah, paman, atau sepupu; sekitar 60% adalah kenalan lainnya seperti 'teman' dari keluarga, pengasuh, atau tetangga, orang asing adalah pelanggar sekitar 10% dalam kasus penyalahgunaan seksual anak.<ref name=Whealin/> Kebanyakan pelecehan seksual anak dilakukan oleh laki-laki; studi menunjukkan bahwa perempuan melakukan 14% sampai 40% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap anak laki-laki dan 6% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap perempuan.<ref name=Whealin/><ref name="Finkelhor1994"/><ref>{{Cite journal|author=Dube SR, Anda RF, Whitfield CL, ''et al.'' |title=Long-term consequences of childhood sexual abuse by gender of victim |journal=American Journal of Preventive Medicine |volume=28 |issue=5 |pages=430–8 |year=2005 |month=June |pmid=15894146 |doi=10.1016/j.amepre.2005.01.015}}</ref> Sebagian besar pelanggar yang pelecehan seksual terhadap anak-anak sebelum masa puber adalah [[pedofil]],<ref name=mayoclinic/><ref name="ames"/> meskipun beberapa pelaku tidak memenuhi standar diagnosis klinis untuk pedofilia.<ref name="barbaree-seto"/><ref name=Oxford>{{Cite book|last1 = Blaney|first1 = Paul H.|last2 = Millon|first2 = Theodore|title = Oxford Textbook of Psychopathology (Oxford Series in Clinical Psychology)|edition= 2nd|year= 2009|publisher = Oxford University Press, USA|quote = Some cases of child molestation, especially those involving incest, are committed in the absence of any identifiable deviant erotic age preference.|isbn = 0-19-537421-5|pages = 528}}</ref>
 
Di [[Amerika Utara]], sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami pelecehan seksual saat mereka masih anak-anak.<ref name=Whealin/><ref name="Finkelhor1994">{{Cite journal |author=Finkelhor D |title=Current information on the scope and nature of child sexual abuse |journal=The Future of Children |volume=4 |issue=2 |pages=31–53 |year=1994 |pmid=7804768 |url=http://www.unh.edu/ccrc/pdf/VS75.pdf |doi=10.2307/1602522 |jstor=1602522 |access-date=2011-04-22 |archive-date=2008-10-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081013192224/http://www.unh.edu/ccrc/pdf/VS75.pdf |dead-url=no }}</ref><!-- Should be specific citations, not homepages <ref>[http://www.unh.edu/ccrc/ Crimes against Children Research Center]</ref><ref>[http://www.unh.edu/frl/ Family Research Laboratory]</ref> --><ref name="Kevin M. Gorey and Donald R. Leslie 1997 pp391–398">{{Cite journal|author=Gorey KM, Leslie DR |title=The prevalence of child sexual abuse: integrative review adjustment for potential response and measurement biases |journal=Child Abuse & Neglect |volume=21 |issue=4 |pages=391–8 |year=1997 |month=April |pmid=9134267 |doi=10.1016/S0145-2134(96)00180-9}}</ref> Sebagian besar pelaku pelecahan seksual adalah orang yang dikenal oleh korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari si anak, paling sering adalah saudara laki-laki, ayah, paman, atau sepupu; sekitar 60% adalah kenalan lainnya seperti 'teman' dari keluarga, pengasuh, atau tetangga, orang asing adalah pelanggar sekitar 10% dalam kasus penyalahgunaan seksual anak.<ref name=Whealin/> Kebanyakan pelecehan seksual anak dilakukan oleh laki-laki; studi menunjukkan bahwa perempuan melakukan 14% sampai 40% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap anak laki-laki dan 6% dari pelanggaran yang dilaporkan terhadap perempuan.<ref name=Whealin/><ref name="Finkelhor1994"/><ref>{{Cite journal|author=Dube SR, Anda RF, Whitfield CL, ''et al.'' |title=Long-term consequences of childhood sexual abuse by gender of victim |journal=American Journal of Preventive Medicine |volume=28 |issue=5 |pages=430–8 |year=2005 |month=June |pmid=15894146 |doi=10.1016/j.amepre.2005.01.015}}</ref> Sebagian besar pelanggar yang pelecehan seksual terhadap anak-anak sebelum masa puber adalah [[pedofil]],<ref name=mayoclinic/><ref name="ames"/> meskipun beberapa pelaku tidak memenuhi standar diagnosis klinis untuk pedofilia.<ref name="barbaree-seto"/><ref name=Oxford>{{Cite book|last1 = Blaney|first1 = Paul H.|last2 = Millon|first2 = Theodore|title = Oxford Textbook of Psychopathology (Oxford Series in Clinical Psychology)|edition= 2nd|year= 2009|publisher = Oxford University Press, USA|quote = Some cases of child molestation, especially those involving incest, are committed in the absence of any identifiable deviant erotic age preference.|isbn = 0-19-537421-5|pages = 528}}</ref>
Berdasarkan hukum, "pelecehan seksual anak" merupakan istilah umum yang menggambarkan tindak kriminal dan sipil di mana orang dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual.<ref name=nspcc>[http://www.nspcc.org.uk/helpandadvice/whatchildabuse/sexualabuse/sexualabuse_wda36370.html Child sexual abuse definition from the [[NSPCC]]]</ref><ref>[http://www.sp2.upenn.edu/~restes/CSEC_Files/CSEC_Bib_August_2001.pdf The Sexual Exploitation of Children], ''Chart 1: Definitions of Terms Associated With the Sexual Exploitation (SEC) and Commercial Sexual Exploitation of Children (CSEC)'' (p. 4), [[University of Pennsylvania]] Center for Youth Policy Studies, U.S. [[National Institute of Justice]], August 2001.</ref> Asosiasi Psikiater Amerika menyatakan bahwa "anak-anak tidak bisa menyetujui aktivitas seksual dengan orang dewasa", dan mengutuk tindakan seperti itu oleh orang dewasa: "Seorang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara sosial."<ref name="delay">{{cite press release |title=APA Letter to the Honorable Rep. DeLay (R-Tx) |publisher=[[American Psychological Association]] |date=June 9, 1999 |archiveurl=http://web.archive.org/web/19991010055703/http://www.apa.org/releases/delay.html |archivedate=October 10, 1999 |url=http://www.apa.org/releases/delay.html |accessdate=2009-03-08}}</ref>
 
Berdasarkan hukum, "pelecehan seksual anak" merupakan istilah umum yang menggambarkan tindak kriminal dan sipil di mana orang dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual.<ref name=nspcc>[http://www.nspcc.org.uk/helpandadvice/whatchildabuse/sexualabuse/sexualabuse_wda36370.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100213140423/http://www.nspcc.org.uk/helpandadvice/whatchildabuse/sexualabuse/sexualabuse_wda36370.html |date=2010-02-13 }} Child sexual abuse definition from the [[NSPCC]]]</ref><ref>[http://www.sp2.upenn.edu/~restes/CSEC_Files/CSEC_Bib_August_2001.pdf The Sexual Exploitation of Children] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091122123053/http://www.sp2.upenn.edu/~restes/CSEC_Files/CSEC_Bib_August_2001.pdf |date=2009-11-22 }}, ''Chart 1: Definitions of Terms Associated With the Sexual Exploitation (SEC) and Commercial Sexual Exploitation of Children (CSEC)'' (p. 4), [[University of Pennsylvania]] Center for Youth Policy Studies, U.S. [[National Institute of Justice]], August 2001.</ref> Asosiasi Psikiater Amerika menyatakan bahwa "anak-anak tidak bisa menyetujui aktivitas seksual dengan orang dewasa", dan mengutuk tindakan seperti itu oleh orang dewasa: "Seorang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara sosial."<ref name="delay">{{cite press release |title=APA Letter to the Honorable Rep. DeLay (R-Tx) |publisher=[[American Psychological Association]] |date=June 9, 1999 |archiveurl=http://web.archive.org/web/19991010055703/http://www.apa.org/releases/delay.html |archivedate=October 10, 1999 |url=http://www.apa.org/releases/delay.html |accessdate=2009-03-08 }} {{Cite web |url=http://www.apa.org/releases/delay.html |title=Salinan arsip |access-date=2011-04-22 |archive-date=1999-10-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/19991010055703/http://www.apa.org/releases/delay.html |dead-url=unfit }}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 18 ⟶ 20:
Pelecehan seksual terhadap anak menjadi isu publik pada [[1970]]-an dan [[1980]]-an. Sebelum titik waktu ini pelecehan seksual tetap agak dirahasiakan dan menurut masyarakat ini merupakan hal yang amat buruk. Studi tentang penganiayaan anak yang tidak ada sampai tahun [[1920]]-an dan estimasi nasional pertama jumlah kasus pelecehan seksual anak diterbitkan pada tahun [[1948]]. Pada [[1968]], 44 dari 50 negara bagian [[Amerika Serikat]] telah memberlakukan hukum yang mewajibkan dokter untuk melaporkan kasus penganiayaan anak mencurigakan. Tindakan hukum mulai menjadi lebih umum pada tahun 1970-an dengan diberlakukannya [[Undang-Undang Pencegahan dan Perawatan terhadap Kekerasan Anak]] pada tahun 1974 dalam hubungannya dengan pendirian Pusat Nasional untuk Pelecehan dan Pengabaian Anak. Sejak pembuatan Undang-Undang Pencegahan dan Perawatan terhadapa Kekerasan Anak kasus pelecehan terhadap anak yang dilaporkan telah meningkat secara dramatis. Akhirnya, Koalisi Nasional untuk Tindak Kekerasan didirikan pada tahun [[197]]9 untuk menciptakan tekanan yang lebih besar di Kongres untuk membuat undang-undang pelecehan seksual yang lebih banyak.
 
[[Gelombang kedua feminisme]] membawa kesadaran yang lebih besar terhadap pelecehan seksual anak dan kekerasan terhadap perempuan, dan yang berhasilnya kepada masyarakat, isu-isu politik. [[Judith Lewis Herman]], profesor psikiatri Harvard, menulis buku pertama yang pernah terjadi pada inses ayah dan anak ketika ia menemukan selama residensi medis bahwa sejumlah besar perempuan dia yang telah ia lihat menjadi korban inses antara ayah dan anak. Herman mencatat bahwa pendekatan ke pengalaman klinisnya tumbuh dari keterlibatannya dalam gerakan hak-hak sipil. Buku keduanya ''Trauma dan Pemulihan'', dianggap sebagai karya klasik dan latar belakang diciptakan istilah gangguan stres pasca trauma kompleks dan termasuk pelecehan seksual anak sebagai penyebabnya.<ref name = Herman1997>{{Cite book|title = Trauma and recovery: The aftermath of violence from domestic abuse to political terror|url = https://archive.org/details/traumarecovery00herm_0|first = JL|last = Herman|year = 1997|publisher = Basic Books|pages = 119–121[https://archive.org/details/traumarecovery00herm_0/page/119 119]–121}}</ref>
 
Pada tahun [[1986]], Kongres Amerika Serikat meloloskan Undang-Undang Hak Korban Pelecehan Seksual Anak, yang memberikan anak-anak hak untuk melakukan gugatan perdata dalam kasus-kasus pelecehan seksual. Jumlah undang-undang yang dibuat pada 1980-an dan 1990-an mulai membuat tuntutan yang lebih besar dan pendeteksian para pelaku pelecehan seksual terhadap anak. Selama tahun 1970-an transisi besar dimulai di legislatif berhubungan dengan pelecehan seksual terhadap anak. Hukum Megan yang telah disahkan pada tahun 2004 memberikan akses publik ke pengetahuan tentang pelanggar seksual nasional.<ref>[{{Cite web |url=http://www.klaaskids.org/pg-legmeg2.htm |title=Megan's Law] |access-date=2011-05-03 |archive-date=2012-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120627060148/http://www.klaaskids.org/pg-legmeg2.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Anne Hastings menggambarkan perubahan-perubahan dalam sikap terhadap pelecehan seksual anak sebagai "awal dari salah satu revolusi terbesar sejarah sosial."<ref>''From Generation to Generation: Understanding Sexual Attraction to Children'', p.15</ref>
Baris 26 ⟶ 28:
Menurut profesor BJ Cling dari John Jay College of Criminal Justice,
 
<blockquote>"Pada awal abad 21, masalah pelecehan seksual anak telah menjadi fokus perhatian resmi para profesional, dan semakin dipisahkan dari feminisme gelombang kedua ... Pada pelecehan seksual terhadap anak menjadi terserap ke dalam bidang yang lebih besar dari kajian trauma interpersonal, pelecehan seksual anak dipelajari dan strategi intervensi telah menjadi degender dan sebagian besar tidak menyadari asal usul politik mereka dalam feminisme modern dan gerakan politik lainnya yang dinamis dari tahun 1970-an. Orang mungkin berharap bahwa tidak seperti pada masa lalu, ini penemuan kembali terhadap pelecehan seksual anak yang dimulai pada tahun 70-an tidak akan lagi menjadi diikuti oleh amnesia kolektif. Institusionalisasi intervensi penganiayaan anak di pusat-pusat perawatan yang didanai pemerintah federal, masyarakat nasional dan internasional, dan sejumlah studi penelitian (di mana Amerika Serikat terus memimpin dunia) menawarkan alasan untuk optimisme secara hati-hati. Namun, sebagaimana Judith Herman berpendapat secara, 'Studi sistematis trauma psikologis ... tergantung pada dukungan dari sebuah gerakan politik.'"<ref>{{Cite book|title=Sexualized Violence Against Women and Children: A Psychology and Law Perspective|url=https://archive.org/details/sexualizedviolen00jdbj|author=B.J. Cling|page=[https://archive.org/details/sexualizedviolen00jdbj/page/n191 177]|year=2004|publisher=Guilford Press|isbn=1593850611}}</ref> </blockquote>
 
=== Perkara hukum sipil ===
Di [[Amerika Serikat]] kesadaran akan pelecehan seksual anak telah memicu peningkatan jumlah perkara perdata untuk [[kerusakan moneter]] yang berasal dari insiden tersebut. Peningkatan kesadaran akan pelecehan seksual terhadap anak telah mendorong lebih banyak korban untuk tampil, sedangkan pada masa lalu korban lebih sering menyimpan rahasia pelecehan mereka sendiri. Beberapa negara bagian telah membuat hukum tertentu yang memperpanjang undang-undang yang berlaku mengenai pembatasan sehingga memungkinkan korban pelecehan seksual terhadap anak untuk mengajukan gugatan terkadang beberapa tahun setelah mereka mencapai usia dewasa. Tuntutan hukum tersebut dapat dibawa di mana seseorang atau badan, seperti gereja, sekolah atau organisasi pemuda, didakwa dengan pengawasan terhadap anak tapi gagal untuk melakukan hal yang semestinya berkaitan dengan pelecehan seksual terhadap anak yang dihasilkan. Dalam [[kasus pelecehan seksual Katolik]], berbagai Keuskupan Katolik Roma di Amerika Serikat telah membayar sekitar $ 1 Miliar untuk menyelesaikan ratusan tuntutan hukum tersebut sejak awal 1990-an. Pada tuntutan hukum yang melibatkan prosedur penuntutan ada kekhawatiran bahwa anak-anak atau orang dewasa yang mengajukan gugatan akan kembali menjadi korban dari terdakwa melalui proses hukum, banyak korban perkosaan dapat kembali menjadi korban oleh terdakwa dalam percobaan perkosaan kriminal. Pengacara yang melakukan penuntutan terhadap kasus pelecehan seksual anak, Thomas A. Cifarelli telah menulis bahwa anak-anak yang terlibat dalam sistem hukum, terutama korban pelecehan seksual dan penganiayaan seksual, harus diberikan perlindungan prosedural tertentu untuk melindungi mereka dari pelecehan selama proses-proses hukum.<ref>Cifarelli, T.A.,''Shielding Minors'', Los Angeles Daily Journal, (October 10, 2001).</ref>
 
Pada tanggal [[30 Juni]] [[2008]] di [[Zambia]], kasus pelecehan dan kekerasan seksual antara guru dan murid menarik perhatian dan dibawa ke Pengadilan Tinggi Zambia di mana pengambilan keputusan kasus bersejarah ini, dengan ketua Hakim Philip Musonda, memberikan uang sebesar $ 45 juta Kwacha Zambia ($ 13.000 dolar Amerika Serikat) kepada penggugat, yaitu seorang siswa yang berusia 13 tahun yang mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh guru sekolahnya. Gugatan ini diajukan terhadap gurunya sebagai "seseorang dari otoritas" yang, seperti Hakim Musonda nyatakan, "memiliki superioritas moral (tanggung jawab) atas murid-muridnya" pada saat itu.<ref>[http://womennewsnetwork.net/2008/08/11/rapecasezambia-articl804/ "When A Girl Student Stands Up and Wins"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110519100747/http://womennewsnetwork.net/2008/08/11/rapecasezambia-articl804/ |date=2011-05-19 }}, ''Women News Network'' - WNN, August 11, 2008</ref>
 
Pada tahun [[2000]], [[Organisasi Kesehatan Dunia]] - laporan [[Jenewa]], "Laporan Dunia tentang Kekerasan dan Kesehatan (Bab 6 - Kekerasan Seksual)" menyatakan, "Aksi di sekolah-sekolah penting untuk mengurangi bentuk-bentuk seksual dan kekerasan lainnya. Di banyak negara hubungan seksual antara guru dan murid bukanlah sebuah pelanggaran disiplin serius dan kebijakan tentang pelecehan seksual di sekolah-sekolah juga tidak ada atau tidak dilaksanakan. Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun, beberapa negara telah memperkenalkan undang-undang yang melarang hubungan seksual antara guru dan murid. Tindakan seperti itu penting dalam membantu memberantas pelecehan seksual di sekolah. Pada saat yang sama, tindakan yang lebih luas juga diperlukan, termasuk perubahan untuk pelatihan guru dan perekrutan dan reformasi kurikulum, sehingga untuk mengubah hubungan gender di sekolah."<ref>[http://whqlibdoc.who.int/publications/2002/9241545615_chap6_eng.pdf World Health Organization Report on Sexual Violence] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080911152633/http://whqlibdoc.who.int/publications/2002/9241545615_chap6_eng.pdf |date=2008-09-11 }}, 2002</ref>
 
Pada tanggal [[16 Maret]] [[2011]] Europol, Polisi Eropa, dalam sebuah misi yang disebut Operasi Penyelamatan, menangkap 184 anggota yang diduga keluar dari 670 orang yang diidentifikasi dari lingkaran pedofil daring dan menyelamatkan 230 anak-anak yang dianggap sebagai kasus terbesar dari jenisnya.<ref>[http://www.theworldreporter.com/2011/03/ring-of-child-abusers-arrested.html "World's Largest Ring of Child Abusers Arrested"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110717043853/http://www.theworldreporter.com/2011/03/ring-of-child-abusers-arrested.html |date=2011-07-17 }}, ''The World Reporter'' - TWR, March 16, 2011</ref>.
 
== Efek ==
=== Kerusakan psikologi ===
Pelecehan seksual anak dapat mengakibatkan kerugian baik jangka pendek dan jangka panjang, termasuk [[psikopatologi]] di kemudian hari.<ref name="dinw">{{Cite journal|author=Dinwiddie S, Heath AC, Dunne MP, ''et al.'' |title=Early sexual abuse and lifetime psychopathology: a co-twin-control study |journal=Psychological Medicine |volume=30 |issue=1 |pages=41–52 |year=2000 |month=January |pmid=10722174 |doi=10.1017/S0033291799001373}}</ref><ref name="twin">{{Cite journal|author=Nelson EC, Heath AC, Madden PA, ''et al.'' |title=Association between self-reported childhood sexual abuse and adverse psychosocial outcomes: results from a twin study |journal=Archives of General Psychiatry |volume=59 |issue=2 |pages=139–45 |year=2002 |month=February |pmid=11825135 |doi=10.1001/archpsyc.59.2.139}}</ref> Dampak psikologis, emosional, fisik dan sosialnya meliputi [[depresi]],<ref name="Roosa">{{Cite journal|author=Roosa MW, Reinholtz C, Angelini PJ |title=The relation of child sexual abuse and depression in young women: comparisons across four ethnic groups |journal=Journal of Abnormal Child Psychology |volume=27 |issue=1 |pages=65–76 |year=1999 |month=February |pmid=10197407}}</ref><ref name=Widom2007>{{Cite journal|author=Widom CS, DuMont K, Czaja SJ |title=A prospective investigation of major depressive disorder and comorbidity in abused and neglected children grown up |journal=Archives of General Psychiatry |volume=64 |issue=1 |pages=49–56 |year=2007 |month=January |pmid=17199054 |doi=10.1001/archpsyc.64.1.49 |laysummary=http://www.sciencedaily.com/releases/2007/01/070102092229.htm |laysource=[[ScienceDaily]] |laydate=January 3, 2007}}</ref><ref name=Arnow/> [[gangguan stres pasca trauma]],<ref name="widom">{{Cite journal |author=Widom CS |title=Posttraumatic stress disorder in abused and neglected children grown up |journal=The American Journal of Psychiatry |volume=156 |issue=8 |pages=1223–9 |year=1999 |month=August |pmid=10450264 |url=http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=10450264 |access-date=2011-04-25 |archive-date=2012-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120925212335/http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=10450264 |dead-url=no }}</ref><ref name=Treichel>{{Cite journal |url=http://pn.psychiatryonline.org/cgi/content/full/40/15/34-a |title=Dissociation Often Precedes PTSD In Sexually Abused Children |first1=Joan |last1=Arehart-Treichel |journal=Psychiatric News |date=2005-08-05 |volume=40 |pages=34 |publisher=American Psychiatric Association |issue=15 |access-date=2011-04-25 |archive-date=2006-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060303063148/http://pn.psychiatryonline.org/cgi/content/full/40/15/34-a |dead-url=yes }}</ref> [[kegelisahan]],<ref name="levitan">{{Cite journal|author=Levitan RD, Rector NA, Sheldon T, Goering P |title=Childhood adversities associated with major depression and/or anxiety disorders in a community sample of Ontario: issues of co-morbidity and specificity |journal=Depression and Anxiety |volume=17 |issue=1 |pages=34–42 |year=2003 |pmid=12577276 |doi=10.1002/da.10077}}</ref> [[gangguan makan]], [[rasa rendah diri]] yang buruk, [[gangguan identitas pribadi]] dan [[kegelisahan]]; gangguan psikologis yang umum seperti [[somatisasi]], [[sakit saraf]], [[sakit kronis]],<ref name=Arnow>{{Cite journal |author=Arnow BA |title=Relationships between childhood maltreatment, adult health and psychiatric outcomes, and medical utilization |journal=The Journal of Clinical Psychiatry |volume=65 Suppl 12 |issue= |pages=10–5 |year=2004 |pmid=15315472 |url=http://article.psychiatrist.com/?ContentType=START&ID=10000983 |access-date=2011-04-25 |archive-date=2016-05-16 |archive-url=http://arquivo.pt/wayback/20160516194224/http://article.psychiatrist.com/?ContentType=START&ID=10000983 |dead-url=yes }}</ref> perubahan perilaku seksual,<ref name=Faller>{{Cite book|last=Faller|first=Kathleen Coulborn|title=Child Sexual Abuse: Intervention and Treatment Issues|publisher=Diane Publishing|location=|year=1993|page=6|isbn=0-7881-1669-X}}</ref> masalah sekolah/belajar; dan masalah perilaku termasuk [[Narkoba|penyalahgunaan obat terlarang]],<ref name= Polusny/><ref name=NIDA17>{{Cite web |url=http://www.nida.nih.gov/NIDA_Notes/NNVol17N1/Childhood.html |title=Childhood Sex Abuse Increases Risk for Drug Dependence in Adult Women | work=NIDA Notes, National Institute of Drug Abuse, volume 17, no. 1 |publisher=National Institutes of Health |month=April | year=2002 |access-date=2011-04-25 |archive-date=2002-05-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20020501020239/http://www.nida.nih.gov/NIDA_Notes/NNVol17N1/Childhood.html |dead-url=yes }}</ref> [[perilaku menyakiti diri sendiri]], [[kekejaman terhadap hewan]],<ref>Frank R. Ascione [http://direct.bl.uk/bld/PlaceOrder.do?UIN=147655846&ETOC=RN Cruelty to animals in normative, sexually abused, and outpatient psychiatric samples of 6- to 12-year-old children] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120302224814/http://direct.bl.uk/bld/PlaceOrder.do?UIN=147655846&ETOC=RN |date=2012-03-02 }} ''Anthrozoös'' 16.3 (2003): 194-212. ''See also'':<br>
...[in a study by William N. Friedrich of] 271 cases of substantiated sexual abuse in 2 to 12-year old children and 879 non-abused children... cruelty to animals was present for 34.8% of the sexually abused boys and 27.5% of the seuxally abused girls, rates that [were] 7 and 8 times higher than the rates for non-abused children. Ascione, ''Children and animals: exploring the roots of kindness and cruelty'' [[Purdue University Press]] April 1, 2005, p. 118.</ref><ref>J McClellan ''et al'' [http://dx.doi.org/10.1016/0145-2134(95)00087-O Clinical characteristics related to severity of sexual abuse: A study of seriously mentally ill youth] ''Child Abuse & Neglect'' 19.10 (1995): 1245-1254</ref><ref>WN Friedrich ''et al'' [http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/11/1/47 Behaviour problems in sexually abused young children] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100808161814/http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/11/1/47 |date=2010-08-08 }} ''Journal of Pediatric Psychology'', 11.1 (1986): 47-57</ref> [[kriminalitas]] ketika dewasa dan [[bunuh diri]].<ref name=Whealin>{{Cite web |url=http://www.ptsd.va.gov/public/pages/child-sexual-abuse.asp |title=Child Sexual Abuse |author=Julia Whealin, Ph.D. |publisher=National Center for Post Traumatic Stress Disorder, US Department of Veterans Affairs |date=2007-05-22 |access-date=2011-04-25 |archive-date=2009-07-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090730101002/http://www.ptsd.va.gov/public/pages/child-sexual-abuse.asp |dead-url=no }}</ref><ref name="science-freyd">{{Cite journal|author=Freyd JJ, Putnam FW, Lyon TD, ''et al.'' |title=Psychology. The science of child sexual abuse |journal=Science |volume=308 |issue=5721 |pages=501 |year=2005 |month=April |pmid=15845837 |doi=10.1126/science.1108066}}</ref><ref name="Dozier">{{Cite book|author=Dozier, M., Stovall, K.C., & Albus, K.|year=1999|chapter=Attachment and Psychopathology in Adulthood|editor=J. Cassidy & P. Shaver|title=Handbook of Attachment|pages=497–519|location=NY|publisher=Guilford Press|isbn=1-57230-826-5}}</ref><ref name="Kendall">{{Cite journal|author=Kendall-Tackett KA, Williams LM, Finkelhor D |title=Impact of sexual abuse on children: a review and synthesis of recent empirical studies |journal=Psychological Bulletin |volume=113 |issue=1 |pages=164–80 |year=1993 |month=January |pmid=8426874 |doi=10.1037/0033-2909.113.1.164}} also published in {{Cite book|title=Annual progress in child psychiatry and child development 1994|first=Margaret E.|last=Hertzig|coauthors=Ellen A. Farber|year=1994|publisher=Psychology Press|pages=321–356|isbn=0-87630-744-6}}</ref><ref>{{Cite journal|author=Gauthier L, Stollak G, Messé L, Aronoff J |title=Recall of childhood neglect and physical abuse as differential predictors of current psychological functioning |journal=Child Abuse & Neglect |volume=20 |issue=7 |pages=549–59 |year=1996 |month=July |pmid=8832112 |doi=10.1016/0145-2134(96)00043-9}}</ref><ref name = "johnbriere">{{Cite journal |author=Briere J |title=Methodological issues in the study of sexual abuse effects |journal=Journal of Consulting and Clinical Psychology |volume=60 |issue=2 |pages=196–203 |year=1992 |month=April |pmid=1592948 |doi=10.1037/0022-006X.60.2.196 |url=http://www.johnbriere.com/methodological%20csa%20jccp%201992.pdf |access-date=2011-04-25 |archive-date=2008-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911152635/http://www.johnbriere.com/methodological%20csa%20jccp%201992.pdf |dead-url=yes }}</ref> Pola karakter yang spesifik dari gejala-gejalanya belum teridentifikasi.<ref name="Fergusson">{{Cite book|author=Fergusson, D.M. & Mullen, P.E.|year=1999|title=Childhood sexual abuse: An evidence based perspective|location=Thousand Oaks, California|publisher=Sage Publications|isbn=0761911367}}{{Page needed|date=September 2010}}</ref> dan ada beberapa hipotesis pada asosiasi kausalitas ini.<ref name="Roosa"/><ref name="pmid11015813"/><ref>{{Cite journal|author=Briere J, Elliott DM |title=Sexual abuse, family environment, and psychological symptoms: on the validity of statistical control |journal=Journal of Consulting and Clinical Psychology |volume=61 |issue=2 |pages=284–8; discussion 289–90 |year=1993 |month=April |pmid=8473582 |doi=10.1037/0022-006X.61.2.284}}</ref>
 
[[Berkas:NIH child sex abuse disorders graph.svg|ka|400px|jmpl|Sebuah studi yang didanai oleh ''USA National Institute of Drug Abuse'' menemukan bahwa "Di antaralebih dari 1.400 perempuan dewasa, pelecehan seksual masa kanak-kanak terkait dengan ketergantungan obat terlarang, alkohol, dan gangguan kejiwaan. Rasio keterkaitan itu sangat menyolik: misalnya, perempuan yang mengalami pelecehan seksual non kelamin pada masa kecil 2,83 kali lebih besar ketergantungan obat ketika dewasa dibandingkan dengan perempuan normal."<ref name=NIDA17/>]]
Baris 51 ⟶ 53:
 
==== Pemisahan dan gangguan stres pasca trauma ====
Kekerasan terhadap anak, termasuk pelecehan seksual, pelecehan terutama kronis mulai dari usia dini telah ditemukan berhubungan dengan perkembangan tingkat gejala disosiatif yang meliputi amnesia untuk kenangan terhadap tindak kekerasan.<ref name=chu>{{Cite journal |author=Chu JA, Frey LM, Ganzel BL, Matthews JA |title=Memories of childhood abuse: dissociation, amnesia, and corroboration |journal=The American Journal of Psychiatry |volume=156 |issue=5 |pages=749–55 |year=1999 |month=May |pmid=10327909 |url=http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=10327909 |access-date=2011-04-23 |archive-date=2012-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120925212343/http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=10327909 |dead-url=no }}</ref> Tingkat disosiasi telah ditemukan berhubungan dengan laporan pelecehan seksual dan fisik yang luar biasa.<ref name=draijer>{{Cite journal|author=Draijer N, Langeland W |title=Childhood trauma and perceived parental dysfunction in the etiology of dissociative symptoms in psychiatric inpatients |journal=The American Journal of Psychiatry |volume=156 |issue=3 |pages=379–85 |year=1999 |month=March |pmid=10080552 |doi=10.1016/j.biopsych.2003.08.018}}</ref> Ketika pelecehan seksual yang berat (penetrasi, beberapa pelaku, berlangsung lebih dari satu tahun) telah terjadi, gejala disosiatif bahkan lebih menonjol.<ref name=draijer/>
 
Pelecehan seksual terhadap anak secara independen memprediksi jumlah gejala untuk PTSD yang menampilkan orang, setelah mengendalikan variabel yang mungkin mengganggu, menurut Widom (1999), yang menulis "pelecehan seksual, mungkin lebih dari bentuk-bentuk lain dari trauma masa kecil, menyebabkan masalah disosiatif. Temuan PTSD ini hanya mewakili sebagian dari gambaran gejala sisa psikiatri jangka panjang yang terkait dengan korban anak usia dini seperti gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan bentuk lain dari psikopatologi."<ref name="widom" /> Anak-anak dapat mengembangkan gejala gangguan stress pasca trauma akibat pelecehan seksual anak, bahkan tanpa cedera aktual atau yang mengancam atau yang menggunakan tindak kekerasan.<ref name=DSM4>{{Cite book|author=|title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV|publisher=American Psychiatric Association|location=Washington, DC|year=1994|pages=|isbn=0-89042-061-0}}{{Page needed|date=September 2010}}</ref>
Baris 68 ⟶ 70:
 
==== Kerusakan neurologis ====
Penelitian telah menunjukkan bahwa stres traumatis, termasuk stres yang disebabkan oleh pelecehan seksual menyebabkan perubahan penting dalam fungsi dan perkembangan otak.<ref>{{en}} Developing Mind, Daniel Siegel, Guilford Press, 1999{{Page needed|date=September 2010}}</ref><ref>{{en}} {{Cite book|author=Maia Szalavitz; Perry, Bruce|title=The boy who was raised as a dog: and other stories from a child psychiatrist's notebook: what traumatized children can teach us about loss, love and healing|url=https://archive.org/details/boywhowasraiseda0000perr_h0f9|publisher=Basic Books|location=New York|year=2006|pages=|isbn=0-465-05652-0}}{{Page needed|date=September 2010}}</ref>
 
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pelecehan seksual anak yang parah mungkin memiliki efek yang merusak pada perkembangan otak. Ito et al. (1998) menemukan "perbedaan besaran otak sebelah kiri dan kanan secara asimetris dan otak kiri lebih besar terjadi pada subyek yang mengalami pelecehan;"<ref>{{en}} {{Cite journal|author=Ito Y, Teicher MH, Glod CA, Ackerman E |title=Preliminary evidence for aberrant cortical development in abused children: a quantitative EEG study |journal=The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences |volume=10 |issue=3 |pages=298–307 |year=1998 |pmid=9706537}}</ref> Teicher et al. (1993) menemukan bahwa kemungkinan peningkatan "gejala seperti epilepsi lobus temporal" pada subjek yang mengalami pelecehan;<ref name="epi">{{en}} {{Cite journal|author=Teicher MH, Glod CA, Surrey J, Swett C |title=Early childhood abuse and limbic system ratings in adult psychiatric outpatients |journal=The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences |volume=5 |issue=3 |pages=301–6 |year=1993 |pmid=8369640}}</ref> Anderson et all. (2002) mencatat perbedaan relaksasi yang tidak normal sewaktu pemeriksaan NMR (Nuclear magnetic resonance) ''cerebellar vermis'' pada otak orang dewasa yang mengalami pelecehan seksual masa kecil.<ref>{{en}} {{Cite journal|author=Anderson CM, Teicher MH, Polcari A, Renshaw PF |title=Abnormal T2 relaxation time in the cerebellar vermis of adults sexually abused in childhood: potential role of the vermis in stress-enhanced risk for drug abuse |journal=Psychoneuroendocrinology |volume=27 |issue=1-2 |pages=231–44 |year=2002 |pmid=11750781 |doi=10.1016/S0306-4530(01)00047-6}}</ref> Teicher et al. (1993) menemukan bahwa anak pelecehan seksual dapat dikaitkan dengan berkurangnya luas [[corpus callosum]]; berbagai studi telah menemukan hubungan berkurangnya volume dari hippocampus kiri dengan pelecehan seksual anak;<ref name="scars">{{Cite journal|author=Teicher MH |title=Scars that won't heal: the neurobiology of child abuse |journal=Scientific American |volume=286 |issue=3 |pages=68–75 |year=2002 |month=March |pmid=11857902 |doi=10.1038/scientificamerican0302-68}}</ref> dan Ito et al. (1993) menemukan kelainan elektrofisiologi meningkat pada anak-anak mengalami pelecehan seksual.<ref>{{Cite journal|author=Ito Y, Teicher MH, Glod CA, Harper D, Magnus E, Gelbard HA |title=Increased prevalence of electrophysiological abnormalities in children with psychological, physical, and sexual abuse |journal=The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences |volume=5 |issue=4 |pages=401–8 |year=1993 |pmid=8286938}}</ref>
 
Beberapa studi menunjukkan bahwa pelecehan seksual atau fisik pada anak-anak dapat mengarah pada eksitasi berlebihan dari perkembangan [[sistem limbik]]<ref name="scars" /> al. Teicher et. (1993)<ref name="epi" /> menggunakan "Sistem limbik Checklist-33" untuk mengukur gejala epilepsi lobus temporal ictal seperti pada 253 orang dewasa. Laporan tentang pelecehan seksual anak dikaitkan dengan peningkatan 49% menjadi skor LSCL-33, 11% lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan terkait kekerasan fisik yang dilaporkan sendiri. Laporan dari kedua kekerasan yaitu kekerasan fisik dan seksual dikaitkan dengan peningkatan sebesar 113%. Korban laki-laki dan perempuan sama-sama terpengaruh.<ref name="epi" /><ref>{{Cite journal |first1=Joan |last1=Arehart-Treichel |month=March |year=2001 |title=Psychological Abuse May Cause Changes in Brain |journal=Psychiatric News |volume=36 |issue=5 |pages=36 |url=http://pn.psychiatryonline.org/content/36/5/36.full |access-date=2011-04-28 |archive-date=2011-03-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110320035637/http://pn.psychiatryonline.org/content/36/5/36.full |dead-url=no }}</ref>
 
Navalta et al. (2006) menemukan bahwa dari [[Scholastic Aptitude Test]] matematika yang dilaporkan sendiri dari puluhan sampel perempuan dengan riwayat pelecehan seksual anak-anak berulang-ulang secara signifikan mendapatkan nilai matematika yang lebih rendah daripada yang dilaporkan sendiri dengan menggunakan nilai SAT dengan sampel yang tidak pernah dilecehkan. Karena subjek pelecehan verbal mendapatkan nilai SAT yang tinggi, mereka berhipotesis bahwa nilai matematika yang rendah dari SAT bisa "berasal dari sebuah cacat dalam integrasi belahan otak." Mereka juga menemukan hubungan kuat antara gangguan memori jangka pendek untuk semua kategori diuji (verbal, visual, dan global) dan durasi dari pelecehan.<ref name="navalta">{{Cite journal|author=Navalta CP, Polcari A, Webster DM, Boghossian A, Teicher MH |title=Effects of childhood sexual abuse on neuropsychological and cognitive function in college women |journal=The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences |volume=18 |issue=1 |pages=45–53 |year=2006 |pmid=16525070 |doi=10.1176/appi.neuropsych.18.1.45}}</ref>
Baris 78 ⟶ 80:
== Inses ==
{{main|Inses}}
Inses antara anak atau remaja dan pihak dewasa terkait telah diidentifikasi sebagai bentuk yang paling luas dari pelecehan seksual terhadap anak dengan kapasitas besar untuk kerusakan pada anak.<ref name=Courtois /> Satu peneliti menyatakan bahwa lebih dari 70% dari pelaku adalah anggota keluarga dekat atau seseorang yang sangat dekat dengan keluarga.<ref>{{Cite web |url=http://www.aaets.org/article31.htm |title=Sexual Abuse:Surviving the Pain |author=Barabara E. Bogorad, Psy.D., A.B.P.P.,Founder and Former Director, Sexual Abuse Recovery Program Unit South Oaks Hospital, New York |publisher=The American Academy of Experts in Traumatic Stress, Inc. |access-date=2011-04-24 |archive-date=2007-12-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20071206040607/http://www.aaets.org/article31.htm |dead-url=no }}</ref> Peneliti lain menyatakan bahwa sekitar 30% dari semua pelaku pelecehan seksual yang berkaitan dengan korban mereka, 60% dari pelaku adalah kenalan keluarga, seperti pengasuh, tetangga atau teman dan 10% dari pelaku dalam kasus-kasus pelecehan seksual anak orang asing.<ref name=Whealin/> Pelanggar pelecehan seksual terhadap anak di mana pelaku berkaitan dengan anak, baik dengan darah atau perkawinan, adalah bentuk inses digambarkan sebagai ''pelecehan seksual anak intrafamilial''.<ref>{{Cite journal|doi=10.1177/088740349000400304 |title=Decision-Making Of The District Attorney: Diverting Or Prosecuting Intrafamilial Child Sexual Abuse Offenders |year=1990 |last1=Fridell |first1=L. A. |journal=Criminal Justice Policy Review |volume=4 |pages=249}}</ref>
 
Bentuk paling sering dilaporkan inses adalah ayah-anak dan inses ayah tiri-anak, dengan sebagian besar laporan yang tersisa terdiri dari inses ibu/ibu tiri-putri/anak laki-laki.<ref name=Turner>{{Cite book|last=Turner|first=Jeffrey S.|title=Encyclopedia of relationships across the lifespan|url=https://archive.org/details/encyclopediaofre0000turn|publisher=Greenwood Press|location=Westport, Conn|year=1996|page=[https://archive.org/details/encyclopediaofre0000turn/page/92 92]|isbn=0-313-29576-X}}</ref> Inses antara ayah dan anak laki-laki dilaporkan lebih jarang, namun tidak diketahui apakah prevalensi kurang, karena berada di dalam laporan yangd dilaporkan oleh margin yang lebih besar.<ref>{{Cite book|last1=Meyer|first1=Isabel Denholm|last2=Dorais|first2=Michel|title=Don't tell: the sexual abuse of boys|url=https://archive.org/details/donttellsexualab0000dora|publisher=McGill-Queen's University Press|location=Montreal|year=2002|page=[https://archive.org/details/donttellsexualab0000dora/page/24 24]|isbn=0-7735-2261-1}}</ref><ref>{{Cite book|last=Courtois|first=Christine A.|title=Healing the incest wound: adult survivors in therapy|url=https://archive.org/details/healingincestwou00cour|publisher=Norton|location=New York|year=1988|pages=|isbn=0-393-31356-5}}{{Page needed|date=September 2010}}</ref> Demikian pula, beberapa pihak berpendapat bahwa inses antar saudara mungkin seperti biasa, atau lebih umum, dari inses jenis lain: Goldman dan Goldman<ref>{{Cite journal|author=Goldman JD, Padayachi UK |title=The prevalence and nature of child sexual abuse in Queensland, Australia |journal=Child Abuse & Neglect |volume=21 |issue=5 |pages=489–98 |year=1997 |month=May |pmid=9158908 |doi=10.1016/S0145-2134(97)00008-2}}</ref> melaporkan bahwa 57% dari saudara kandung yang terlibat inses; Finkelhor melaporkan bahwa lebih dari 90% dari [[keluarga inti]] yang terlibat inses saudara kandung;<ref>Finkelhor, D. (1979). Sexually [[victimised]] children. New York: Free Press</ref> sementara Cawson et al. menunjukkan bahwa inses antar saudara dilaporkan dua kali lebih sering daripada inses yang dilakukan oleh ayah/ayah tiri.<ref>{{Cite book|first1=Pat|last1=Cawson|first2=Corinne|last2=Wattam|first3=Sue|last3=Brooker|title=Child Maltreatment in the United Kingdom: A Study of the Prevalence of Child Abuse and Neglect|url=https://archive.org/details/childmaltreatmen0000unse_a2p2|publisher=National Society for the Prevention of Cruelty to Children|location=London|year=2000|pages=|isbn=978-1-84228-006-5}}{{Page needed|date=September 2010}}</ref>
 
Prevalensi pelecehan seksual anak-anak oleh orang tua sulit untuk dinilai karena kerahasiaan dan privasi; beberapa perkiraan menunjukkan 20 juta orang Amerika telah menjadi korban inses orang tua sebagai anak.<ref name=Turner />
Baris 86 ⟶ 88:
== Tipe ==
Pelecehan seksual terhadap anak mencakup berbagai pelanggaran seksual, termasuk:
* [[Pelecehan seksual]] - istilah ini didefinisikan sebagai suatu tindak pidana di mana seseorang yang telah dewasa menyentuh anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual, misalnya [[perkosaan]] (termasuk [[sodomi]]), dan penetrasi seksual dengan objek.<ref>{{Cite journal |first1=David |last1=Finkelhor |first2=Richard |last2=Ormrod |url=http://www.ncjrs.gov/pdffiles1/ojjdp/187238.pdf |title=Child Abuse Reported to the Police |journal=Juvenile Justice Bulletin |publisher=U.S. Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention |month=May |year=2001 |access-date=2011-04-22 |archive-date=2006-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060416084103/http://www.ncjrs.gov/pdffiles1/ojjdp/187238.pdf |dead-url=no }}</ref> Termasuk sebagian besar negara bagian Amerika Serikat dalam definisi mereka tentang kekerasan seksual, ada kontak penetratif tubuh di bawah umur, bagaimanapun sedikit, jika kontak dilakukan untuk tujuan kepuasan seksual.<ref>[http://www.childwelfare.gov/systemwide/laws_policies/statutes/defineall.pdf ''Definitions of Child Abuse and Neglect, Summary of State Laws,''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071025174014/http://www.childwelfare.gov/systemwide/laws_policies/statutes/defineall.pdf |date=2007-10-25 }} National Clearinghouse on Child Abuse and Neglect Information, U.S. Department of Health and Human Services.</ref>
* [[Eksploitasi seksual]] - istilah ini didefinisikan sebagai suatu tindak pidana di mana orang dewasa melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur untuk promosi, kepuasan seksual, atau keuntungan, misalnya melacurkan anak,<ref>[http://www.ncjrs.gov/txtfiles/exploit.txt ''Child Sexual Exploitation: Improving Investigations and Protecting Victims,''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071023001358/http://ncjrs.gov/txtfiles/exploit.txt |date=2007-10-23 }} Massachusetts Child Exploitation Network, U.S. Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention, January, 1995.</ref>, dan menciptakan atau melakukan perdagangan [[pornografi anak]].<ref>{{Cite journal |first1=David |last1=Finkelhor |first2=Richard |last2=Ormrod |url=http://www.ncjrs.gov/html/ojjdp/203946/contents.html |title=Prostitution of Juveniles: Patterns From NIBRS |journal=Juvenile Justice Bulletin |publisher=U.S. Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention |month=June |year=2004 |access-date=2011-04-22 |archive-date=2005-12-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20051221085938/http://www.ncjrs.gov/html/ojjdp/203946/contents.html |dead-url=no }}</ref>
* [[Perawatan anak|Perawatan seksual]] - menentukan perilaku sosial dari pelaku seks anak yang potensial yang berusaha untuk membuat mereka menerima rayuan yang lebih sedikit, misalnya di ruang bincang-bincang daring.<ref>[http://www.zdnet.co.uk/tsearch/grooming+chatroom.htm Grooming chatroom Content at ZDNet UK<!-- Bot generated title -->] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090623112113/http://www.zdnet.co.uk/tsearch/grooming+chatroom.htm |date=2009-06-23 }}{{Verify credibility|date=March 2010}}</ref>
 
== Pengungkapan ==
Anak-anak yang menerima tanggapan yang mendukung diikuti dengan pengungkapan mengalami gejala traumatik yang lebih sedikit dan tindak pelecehan atau kekerasan untuk jangka waktu yang lebih singkat daripada anak-anak yang tidak menerima dukungan.<ref>{{cite journal | doi = 10.1300/J070v09n01_03 | last1 = Gries | first1 = L. | last2 = Goh | first2 = D. | last3 = Andrews | first3 = M. | last4 = Gilbert | first4 = J. | last5 = Praver | first5 = F. | last6 = Stelzer | first6 = D. | year = 2000 | title = Positive reaction to disclosure and recovery from child sexual abuse | url = | journal = Journal of Child Sexual Abuse | volume = 9 | issue = 1| pages = 29–51 }}</ref><ref>{{cite journal | doi = 10.1300/J070v14n02_02 | last1 = Kogan | first1 = S. | year = 2005 | title = The Role of Disclosing Child Sexual Abuse on Adolescent Adjustment and Revictimization | url = | journal = Journal of Child Sexual Abuse | volume = 14 | issue = 2| pages = 25–47 | pmid = 15914409 }}</ref> Secara umum, studi telah menemukan bahwa anak-anak membutuhkan dukungan dan sumber daya untuk mengurangi stres setelah pengungkapan pelecehan seksual.<ref>Arata, C. (1998). To tell or not to tell: Current functioning of child sexual abuse survivors who disclosed their [[victimization]]. ''Child Maltreatment'', 3(1), 63.71.</ref><ref name = "pwmjhq">{{cite journal | last1 = Palmer | first1 = S. | last2 = Brown | first2 = R. | last3 = Rae-Grant | first3 = N. | last4 = Loughlin | first4 = J. M. | year = 1999 | title = Responding to children's disclosure of familial abuse: what survivors tell us. | url = | journal = Child Welfare | volume = 2 | issue = 78| pages = 259–282 }}</ref> Reaksi sosial yang negatif untuk pengungkapan benar-benar telah ditemukan dapat merusak kesejahteraan korban.<ref>{{cite journal | doi = 10.1300/J070v12n01_05 | last1 = Ullman | first1 = S.E. | year = 2003 | title = Social reactions to child abuse disclosure: A critical review | url = | journal = Journal of Child Sexual Abuse | volume = 12 | issue = 1| pages = 89–121 | pmid = 16221661 }}</ref> Sebuah studi melaporkan bahwa anak-anak yang menerima reaksi buruk dari orang pertama yang mereka katakan mengenai pelecehan tersebut, terutama jika orang tersebut adalah anggota keluarga dekat, memiliki penilaian yang buruk sebagai orang dewasa pada gejala trauma umum, gejala gangguan stres pasca trauma, dan disosiasi.<ref>{{cite journal | doi = 10.1097/00005053-199411000-00004 | last1 = Roesler | first1 = T.A. | year = 1994 | title = Reactions to disclosure of childhood sexual abuse: the effect on adult symptoms | url = | journal = Journal of Nervous and Mental Disease | volume = 182 | issue = 11| pages = 618–624 | pmid = 7964669 }}</ref> Studi lain menemukan bahwa dalam kebanyakan kasus ketika anak-anak mengungkapkan pelecehan yang mereka alami, orang yang mereka ajak bicara tidak merespons secara efektif, disalahkan atau menolak anak tersebut, dan mengambil tindakan yang sangat sedikit atau hampir tidak ada untuk menghentikan pelecehan tersebut.<ref name = "pwmjhq"/> Meskipun mendengar pengungkapan korban mungkin tidak nyaman, akan tetapi demi kebaikan korban, penting untuk dapat merespon secara efektif.
 
[[Akademi Psikiatri Anak dan Remaja Amerika Serikat]] menyediakan pedoman apa yang harus katakan kepada korban dan apa yang harus dilakukan setelah mereka mengungkapkan apa yang terjadi pada mereka.<ref>[{{Cite web |url=http://www.aacap.org/cs/root/facts_for_families/responding_to_child_sexual_abuse |title="Responding To Child Sexual Abuse." ''American Academy of Child & Adolescent Psychiatry''.] |access-date=2011-05-01 |archive-date=2008-02-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080221222610/http://www.aacap.org/cs/root/facts_for_families/responding_to_child_sexual_abuse |dead-url=no }}</ref> Asa Don Brown telah menunjukkan: "Sebuah cara untuk meminimalkan trauma dan efek yang biasanya dengan memasukkan ke dalam gambaran cara pengasuh orang tua untuk melindungi dan menenangkan anak. Ini biasanya diasumsikan bahwa fokus pada isu-isu anak-anak terlalu lama akan berdampak negatif terhadap pemulihan mereka. Oleh karena itu, pola pengasuhan orang tua dapat mengajarkan anak untuk tidak menyembunyikan sesuatu atau masalah-masalahnya."<ref>Brown, Asa Don, "The effects of childhood trauma on adult perception and worldview". (Dissertation) Capella University, 2008, 152 pages. AAT 3297512. ISBN 978-0-549047057-1; Publication #3297512.</ref>
 
== Perawatan ==
Baris 119 ⟶ 121:
[[Berkas:Martin Van Maele - La Grande Danse macabre des vifs - 11.jpg|jmpl|200px|kiri|Gambar ''ilustrasi'' yang menunjukkan pelaku dan korban pelecehan seksual terhadap anak-anak.]]
=== Demografi ===
Pelanggar lebih cenderung merupakan keluarga atau kenalan dari korban mereka daripada orang asing.<ref>{{Cite journal | last1 = Fergusson | first1 = DM. | last2 = Lynskey | first2 = MT. | last3 = Horwood | first3 = LJ. | title = Childhood sexual abuse and psychiatric disorder in young adulthood: I. Prevalence of sexual abuse and factors associated with sexual abuse. | journal = J Am Acad Child Adolesc Psychiatry | volume = 35 | issue = 10 | pages = 1355-64 | month = Oct | year = 1996 | doi = 10.1097/00004583-199610000-00023 | PMID = 8885590 }}</ref> Sebuah studi pada tahun 2006-2007 Idaho dari 430 kasus yang ditemukan bahwa 82% dari pelaku kejahatan seksual terhadap anak yang masih muda dikenal oleh korban (kenalan 46% atau kerabat 36%).<ref>{{Cite web |author=Joint Submission by The Office of the Governor C.L. Butch Otter, Governor and The Office of the Attorney General Lawrence Wasden, Attorney General January, 2008 |title=The Prosecution of Child Sexual Abuse in Idaho July 1, 2006–June 30, 2007 |url=http://www2.state.id.us/ag/sexual_prosecution_reports/2007IdahoProsecutionOfChildSexualAbuseReport.pdf |accessdate= 2008-01-28 | format=pdf |archive-date=2008-04-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080411140946/http://www2.state.id.us/ag/sexual_prosecution_reports/2007IdahoProsecutionOfChildSexualAbuseReport.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.kpvi.com/Global/story.asp?S=7770431 |title=''Idaho Releases Yearly Report on Sexual Abuse'', KPVI.com, Suzanne Hobbs] |access-date=2011-04-24 |archive-date=2009-06-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090625194210/http://www.kpvi.com/Global/story.asp?S=7770431 |dead-url=yes }}</ref> Pelanggaran pada umumnya lebih banyak dilakukan oleh laki-laki daripada perempuan, meskipun persentasenya bervariasi antara satu studi dengan studi lainnya. Persentase insiden pelecehan seksual oleh pelaku perempuan yang menjadi perhatian sistem hukum biasanya dilaporkan antara 1% dan 4%.<ref>{{Cite journal|doi=10.1080/00224490309552195|last=M. S.|first=Denov|date=01-AUG-2003|title=The myth of innocence: sexual scripts and the recognition of child sexual abuse by female perpetrators|journal=The Journal of Sex Research|volume=40|issue=3|pages=303–314|url=http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-3286320/The-myth-of-innocence-sexual.html|access-date=2011-05-01|archive-date=2007-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20071117015134/http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-3286320/The-myth-of-innocence-sexual.html|dead-url=no}}</ref> Studi tentang perbuatan seksual di sekolah-sekolah AS dengan pelaku perempuan telah menunjukkan hasil yang beragam dengan tingkat antara 4% sampai 43% dari pelaku perempuan.<ref name="Shakeshaft25">[{{Cite web |url=http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |title=Educator Sexual Misconduct: A Synthesis of the Literature", U.S. Department of Education, 2004, p25, Shakeshaft, C.] |access-date=2011-05-01 |archive-date=2008-04-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080411133905/http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |dead-url=no }}</ref> Maletzky (1993) menemukan bahwa dari sampelnya 4.402 pelaku pedofilia yang dihukum, 0,4% adalah wanita.<ref>{{cite journal | doi = 10.1007/BF00856862 | last1 = Maletzky | first1 = B.M. | year = 1993 | title = Factors associated with success and failure in the behavioral and cognitive treatment of sexual offenders | url = http://www.springerlink.com/content/m2tn305232r312g3/ | journal = Annals of Sex Research | volume = 6 | issue = | pages = 241–258 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Studi lain dari populasi non-klinis menemukan bahwa, di antara mereka dalam sampel mereka yang telah dilecehkan, sebanyak sepertiga dilecehkan oleh perempuan.<ref>{{cite journal | last1 = Tomeo | first1 = M | last2 = Templer | first2 = D | last3 = Anderson | first3 = S | last4 = Kotler | first4 = D | year = 2001 | title = Comparative Data of Childhood and Adolescence Molestation in Heterosexual and Homosexual Persons | url = | journal = Archives of Sexual Behavior | volume = 30 | issue = | page = 5 }}</ref>
 
Di sekolah AS, pendidik yang melakukan pelanggaran memiliki rentang usia dari "21 hingga 75 tahun, dengan usia rata-rata 28" dengan urutan guru, pelatih, guru pengganti, sopir bus dan guru pembantu (dalam urutan itu) sebesar 69% dari pelaku.<ref>Shakeshaft, C, "[http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf Educator Sexual Misconduct: A Synthesis of the Literature] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080411133905/http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |date=2008-04-11 }}", U.S. Department of Education, 2004, p.24-25.</ref>
 
=== Tipologi ===
Penelitian awal pada tahun 1970-an dan 80-an mulai mengklasifikasikan pelanggar berdasarkan motivasi dan sifat-sifat mereka. Groth dan Birnbaum (1978) mengkategorikan pelaku pelecehan seksual terhadap anak menjadi dua kelompok yaitu "terpaku" dan "kemunduran".<ref name="Groth">Groth, A. Nicholas & Birnbaum, H. Jean (1978). "[http://www.springerlink.com/content/tr7388256l7437xh/ Adult sexual orientation and attraction to underage persons]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}," ''Archives of Sexual Behavior'' Vo. 7, No. 3, 175-181</ref> Terpaku digambarkan sebagai memiliki daya tarik utama untuk anak-anak, sedangkan kemunduran sebagian besar telah menjalin hubungan dengan orang dewasa lainnya, dan bahkan menikah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa [[orientasi seksual]] dewasa ini tidak terkait dengan jenis kelamin korban yang ditargetkan, misalnya pria yang melecehkan anak laki-laki sering memiliki hubungan dewasa dengan seorang wanita.<ref name="Groth"/>
 
Kemudian usaha (Holmes dan Holmes, 2002) memperluas jenis pelaku dan profil psikologis mereka. Mereka dibagi jadi:<ref name="holmes">{{Cite book|last = Holmes|first = Ronald M.|coauthors = Holmes, Stephen T.|title =Profiling Violent Crimes: An Investigative Tool|url = https://archive.org/details/profilingviolent0000holm_y4s6|publisher = Sage Publications, Inc|location = Thousand Oaks, CA|date = 2002-03-12| isbn = 9780761925934}}</ref>
* Situasional - tidak suka anak-anak, tapi menyinggung dalam kondisi tertentu.
** ''Kemunduran'' - Biasanya memiliki hubungan dengan orang dewasa, tetapi karena stres menyebabkan mereka untuk mencari anak-anak sebagai pengganti.
Baris 136 ⟶ 138:
 
=== Faktor penyebab ===
{{see also|Hubungan antara pornografi anak dan pelecehan seksual terhadap anak}}
Faktor penyebab pelanggar seksual anak tidak diketahui secara meyakinkan.<ref name=psychtoday2008>{{Cite web |url=http://psychologytoday.com/conditions/pedophilia.html |title=Pedophilia |publisher= Sussex Publishers, LLC |work=Psychology Today |date=7 September 2006 |access-date=2011-04-23 |archive-date=2008-02-19 |archive-url=http://arquivo.pt/wayback/20080219104453/http://www.psychologytoday.com/conditions/pedophilia.html |dead-url=yes }}</ref> Pengalaman pelecehan seksual sebagai seorang anak yang sebelumnya dianggap sebagai faktor risiko yang amat kuat, tetapi penelitian tidak menunjukkan hubungan kausal, karena sebagian besar anak-anak dilecehkan secara seksual tidak tumbuh menjadi seorang pelaku pada saat telah dewasa, juga tidak ada mayoritas pelaku dewasa yang dilaporkan mengalami pelecehan seksual masa kanak-kanak. Kantor Akuntabilitas Pemerintah [[Amerika Serikat]] menyimpulkan "adanya sebuah siklus pelecehan seksual yang tidak bisa dipungkiri." Sebelum tahun [[1996]], ada kepercayaan yang lebih besar dalam teori tentang "siklus kekerasan," karena sebagian besar yang dilakukan peneliti adalah retrospektif-pelaku ditanya apakah mereka pernah mengalami pelecehan sebelumnya. Bahkan sebagian besar studi menemukan bahwa sebagian besar pelaku seksual dewasa mengatakan mereka tidak mengalami kekerasan seksual selama masa kanak-kanak, namun studi menghasilkan hasil yang bervariasi dalam hal perkiraan mereka persentase pelaku seperti yang telah disalahgunakan dari 0 hingga 79 persen. Lebih baru prospektif [[penelitian longitudinal|longitudinal]] penelitian-mempelajari anak-anak dengan kasus-kasus pelecehan seksual didokumentasikan dari waktu ke waktu untuk menentukan berapa persen yang menjadi pelaku setelah dewasa-telah menunjukkan bahwa teori siklus kekerasan bukan penjelasan yang memadai untuk mengapa orang menganiaya anak-anak.<ref>{{Cite web|title=Cycle of Sexual Abuse: Research Inconclusive About Whether Child Victims Become Adult Abusers|url=http://www.gao.gov/archive/1996/gg96178.pdf|work= US Government Accountability Office General Government Division United States|author=E L Rezmovic ; D Sloane ; D Alexander ; B Seltser ; T Jessor|year=1996|format=PDF|access-date=2011-05-01|archive-date=2011-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20110524004442/http://www.gao.gov/archive/1996/gg96178.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Pelanggaran dapat difasilitasi oleh [[distorsi kognitif]] pelaku, seperti [[minimalisasi (psikologis)|minimalisasi]] pelecehan, [[menyalahkan korban]], dan [[membuat alasan|alasan]].<ref>{{cite journal | last1 = Ward | first1 = T. | last2 = Hudson | first2 = S. M. | last3 = Marshall | first3 = W. L. | year = 1995 | title = Cognitive distortions and affective deficits in sex offenders: A cognitive deconstructionist interpretation | url = | journal = Sexual Abuse: A Journal of Research and Treatment | volume = 7 | issue = | pages = 67–83 }}</ref>
Baris 142 ⟶ 145:
=== Pedofilia ===
{{main|Pedofilia}}
Istilah "pedofilia" mengacu pada perasaan terus-menerus dari daya tarik pada orang dewasa atau remaja yang lebih tua terhadap anak-anak prepuber,apakah tindakan tersebut ditindaklanjuti atau tidak.<ref>World Health Organization, International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10. § F65.4</ref><ref>American Psychiatric Association (2000). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (fourth edition text revision), § 302.2</ref><ref name=americanheritage2>{{Cite web |url=http://dictionary.reference.com/browse/pedophilia |title="pedophilia" (n.d.) |work=The American Heritage Stedman's Medical Dictionary |date=2008-05-06 |quote=The act or fantasy on the part of an adult of engaging in sexual activity with a child or children. |access-date=2011-04-23 |archive-date=2011-09-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110909143059/http://dictionary.reference.com/browse/pedophilia |dead-url=no }}</ref> Seseorang yang melakukan tindakan ini disebut "pedofilia".<ref name=americanheritage>{{Cite web |url= http://dictionary.reference.com/browse/pedophile |title="pedophile" (n.d.) |work=The American Heritage Dictionary of the English Language, Fourth Edition |date=2008-05-06 |access-date=2011-04-23 |archive-date=2011-04-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110420042341/http://dictionary.reference.com/browse/pedophile |dead-url=no }}</ref>
 
Menurut [[Mayo Clinic]], sekitar 95% dari insiden pelecehan seksual terhadap anak usia 12 dan lebih muda dilakukan oleh pelaku yang memenuhi kriteria diagnostik untuk pedofilia,<ref name=mayoclinic/>, dan bahwa orang-orang tersebut menyusun 65% dari pelaku penganiayaan anak.<ref name=mayoclinic/> Penganiaya anak pedofil melakukan tindakan seksual lebih dari sepuluh kali terhadap anak-anak dari penganiaya anak non-pedofil.<ref name=mayoclinic>{{Cite journal|author=Hall RC, Hall RC |title=A profile of pedophilia: definition, characteristics of offenders, recidivism, treatment outcomes, and forensic issues |journal=Mayo Clinic Proceedings. Mayo Clinic |volume=82 |issue=4 |pages=457–71 |year=2007 |month=April |pmid=17418075 |doi=10.4065/82.4.457 }}</ref>
 
Dalam [[polisi|penegakan hukum]], istilah "pedofilia" umumnya digunakan untuk menggambarkan mereka yang dituduh atau dihukum karena melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah definisi empiris anak (termasuk anak-anak dan remaja prapuber lebih muda dari [[usia dewasa]] lokal);<ref name="ames">{{cite journal | doi = 10.1007/BF01541928 | last1 = Ames | first1 = A. | last2 = Houston | first2 = D. A. | year = 1990 | title = Legal, social, and biological definitions of pedophilia | url = http://www.springerlink.com/content/g8g66p6370731x85/ | journal = Archives of Sexual Behavior | volume = 19 | issue = 4 | pages = 333–342 | pmid = 2205170 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Namun, tidak semua pelaku seksual terhadapa anak adalah pedofil dan tidak semua pedofil melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.<ref name="barbaree-seto">{{Cite book|last= Laws|first=Dr. Richard|coauthors= William T. O'Donohue|year=1997|title=''Sexual Deviance: Theory, Assessment, and Treatment''|url= https://archive.org/details/sexualdevianceth0000unse|pages= 175–193[https://archive.org/details/sexualdevianceth0000unse/page/175 175]–193|publisher=Guilford Press|isbn=1572302410|contribution=H. E.Barbaree, M. C.Seto }}</ref><ref name=apaDSM>{{Cite web |url=http://www.psych.org/news_room/press_releases/diagnosticcriteriapedophilia.pdf |format=PDF |title=American Psychiatric Association Statement Diagnostic Criteria for Pedophilia |date=2003-06-17 |publisher=American Psychiatric Association |archiveurl = httphttps://web.archive.org/web/20070629090023/http://www.psych.org/news_room/press_releases/diagnosticcriteriapedophilia.pdf |archivedate = 2007-06-29 |access-date=2011-05-01 |dead-url=no }}</ref><ref>''Self-Report of Crimes Committed by Sex Offenders,'' M. Weinrott and M. Saylor, ''Journal of Interpersonal Violence,'' vol.6 (1991). A study finding that child sexual offenders self-reported high degree of "crossover" sexual offenses, defined as rapes of adult women, as well as of both related and non-related children).</ref> Penegakan hukum dan profesional hukum telah mulai menggunakan istilah predator pedofilia,<ref>See, for example, [http://www.sconet.state.oh.us:80/rod/docs/pdf/6/2005/2005-ohio-3356.pdf State v. Frazier] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110525172222/http://www.sconet.state.oh.us/rod/docs/pdf/6/2005/2005-ohio-3356.pdf |date=2011-05-25 }}, 2005-Ohio-3356.</ref> sebuah frasa yang diciptakan oleh pengacara anak [[Andrew Vachss]], untuk merujuk secara khusus untuk pedofil yang terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur.<ref>See, for example, ''Prosecuting Child Sex Tourists at Home,'' Margaret A. Healy, Fordham International Law Journal, vol.18, 1995.</ref> Istilah ini menekankan bahwa pelecehan seksual terhadap anak terdiri dari perilaku yang dipilih oleh pelaku.<ref>[http://www.vachss.com/av_dispatches/disp_8908_a.html ''How We Can Fight Child Abuse,''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110514094807/http://www.vachss.com/av_dispatches/disp_8908_a.html |date=2011-05-14 }} [[Andrew Vachss]], ''Parade Magazine,'' August 20, 1989.</ref>
 
=== Residivisme ===
Tingkat residivisme untuk pelanggar seks lebih rendah daripada jumlah pidana umum.<ref>[{{Cite web |url=http://www.csom.org/pubs/mythsfacts.html |title=Myths and Facts About Sex Offenders] |access-date=2011-04-30 |archive-date=2015-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150401030750/http://www.csom.org/pubs/mythsfacts.html |dead-url=yes }}</ref> Tingkat estimasi antara pelaku seks anak bervariasi. Satu studi menemukan bahwa 42% dari pelanggar kembali merasa terhina (baik kejahatan seks, kejahatan kekerasan, atau keduanya) setelah mereka dibebaskan. Risiko untuk untuk melakukan kejahatan itu kembali tersebut tertinggi dalam 6 tahun pertama setelah di bebaskan, tapi terus menjadi signifikan bahkan 10-31 tahun kemudian, dengan 23% yang bersalah selama ini.<ref>{{Cite journal|author=Hanson RK, Steffy RA, Gauthier R |title=Long-term recidivism of child molesters |journal=Journal of Consulting and Clinical Psychology |volume=61 |issue=4 |pages=646–52 |year=1993 |month=August |pmid=8370860 |doi=10.1037/0022-006X.61.4.646}}</ref> Sebuah studi yang dilakukan di [[Kalifornia]] pada tahun [[1965]] menemukan residivisme 18,2% untuk pelanggar yang menargetkan lawan jenis dan tingkat residivisme 34,5% untuk pelaku yang menargetkan seks dengan sesama jenis setelah 5 tahun.<ref>Frisbie, L.V. (1965). Treated sex offenders who reverted to sexually deviant behavior. ''Federal Probation''</ref>
 
=== Pelanggaran yang dilakukan oleh anak dan remaja ===
{{main|Pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh anak}}
Ketika seorang anak prapuber adalah korban pelecehan seksual oleh satu atau lebih anak lain atau remaja, dan orang dewasa tidak secara langsung terlibat, itu dapat didefinisikan sebagai [[pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh anak]]. Definisi ini mencakup setiap aktivitas seksual di antara anak-anak yang terjadi tanpa persetujuan, tanpa kesetaraan, atau sebagai akibat dari [[paksaan]],<ref name="shaw">{{Cite journal|author=Shaw JA, Lewis JE, Loeb A, Rosado J, Rodriguez RA |title=Child on child sexual abuse: psychological perspectives |journal=Child Abuse & Neglect |volume=24 |issue=12 |pages=1591–600 |year=2000 |month=December |pmid=11197037 |doi=10.1016/S0145-2134(00)00212-X}}</ref>, apakah pelaku menggunakan kekuatan fisik, ancaman, tipu daya atau [[manipulasi emosional]] untuk memaksa bersama-sama melakukannya. Ketika pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu saudara di atas yang lain, itu dikenal sebagai "[[kekerasan saudara|kekerasan antar saudara]]", suatu bentuk dari [[inses]].<ref name="Caffaroa">{{Cite journal|doi=10.1016/j.avb.2004.12.001 |title=Treating sibling abuse families |year=2005 |last1=Caffaro |first1=J |last2=Conncaffaro |first2=A |journal=Aggression and Violent Behavior |volume=10 |pages=604}}</ref>
 
Tidak seperti penelitian tentang pelaku dewasa, hubungan kausal kuat telah dibentuk antara pelaku anak dan remaja dan korban sendiri dari pelanggar ini sebelumnya, baik oleh orang dewasa atau anak-anak lain.<ref name=gray2>{{Cite journal|author=Gray A, Pithers WD, Busconi A, Houchens P |title=Developmental and etiological characteristics of children with sexual behavior problems: treatment implications |journal=Child Abuse & Neglect |volume=23 |issue=6 |pages=601–21 |year=1999 |month=June |pmid=10391518 |doi=10.1016/S0145-2134(99)00027-7}}</ref><ref name="gray">{{Cite journal|doi=10.1007/BF02674853 |title=Children with sexual behavior problems and their caregivers: Demographics, functioning, and clinical patterns |year=1997 |last1=Gray |first1=Alison |last2=Busconi |first2=Aida |last3=Houchens |first3=Paul |last4=Pithers |first4=William D. |journal=Sexual Abuse: A Journal of Research and Treatment |volume=9 |pages=267}}</ref><ref name=Bromberg>{{Cite journal|doi=10.1002/pits.1023 |title=Sexual interest in children, child sexual abuse, and psychological sequelae for children |year=2001 |last1=Bromberg |first1=Daniel S. |last2=Johnson |first2=Blair T. |journal=Psychology in the Schools |volume=38 |pages=343}}</ref><ref>{{Cite journal|doi=10.1023/A:1022194021593 |year=1998 |last1=Wieckowski |first1=Edward |last2=Hartsoe |first2=Peggy |last3=Mayer |first3=Arthur |last4=Shortz |first4=Joianne |journal=Sexual Abuse: A Journal of Research and Treatment |volume=10 |pages=293}}</ref>
Baris 165 ⟶ 168:
==== Afrika Selatan ====
{{Main|Kejahatan seksual di Afrika Selatan}}
Di [[Afrika Selatan]] terdapat kejadian [[pemerkosaan]] terhadap anak dan bayi terbesar di dunia.<ref name=time>[{{Cite web |url=http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1680715,00.html?xid=feed-yahoo-full-world |title=Oprah scandal rocks South Africa] |access-date=2011-04-25 |archive-date=2011-04-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110430135641/http://www.time.com/time/world/article/0,8599,1680715,00.html?xid=feed-yahoo-full-world |dead-url=yes }}</ref>
 
Sebuah survei oleh CIET menemukan bahwa 60% anak laki-laki dan perempuan menyangka bahwa perlakuan pemaksaan seks dari sesorang yang mereka tahu bukanlah kekerasan seksual, sementara sekitar 11% dari anak laki-laki dan 4% anak perempuan mengaku mereka dipaksa berhubungan seks dengan orang lain.<ref name=time/> Pada survei yang berkaitan melibatkan 1.500 anak sekolah di Johannesburg di kota [[Soweto]], seperempat dari anak laki-laki yang diwawancara mengatakan 'jackrolling', sebuah istilah untuk [[pemerkosaan bersama]], adalah menyenangkan.<ref name=bbc1>[{{Cite web |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/258446.stm |title=South Africa’s rape shock] |access-date=2011-04-25 |archive-date=2019-04-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190402230527/http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/258446.stm |dead-url=no }}</ref>
 
Lebih dari separuh dari yang diwawancara menyatakan bahwa jika anak perempuan mengatakan tidak untuk melakukan seks, itu artinya ya.<ref name=bbc1/>
Baris 173 ⟶ 176:
Lebih dari 67.000 kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak dilaporkan pada tahun 2000 di Afrika Selatan, sementara pada tahun 1998 terjadi 37.500 kasus. Kelompok pemerhati anak-anak percaya bahwa insiden yang tidak dilaporkan bisa 10 kali lipat dari angka kasus yang dilaporkan. Peningkatan terbesar kejahatan seksual terjadi pada anak-anak di bawah tujuh tahun. Prevalensi pelecehan seksual anak di Afrika juga didasarkan kepercayaan bahwa hubungan seks dengan anak perawan akan menyembuhkan pria dari [[HIV]] atau [[AIDS]]. Kepercayaan ini adalah umum di [[Afrika Selatan]], di mana terdapat jumlah penduduk penyandang HIV-positif terbesar di dunia. Menurut data resmi, satu dari delapan penduduk Afrika Selatan terinfeksi virus ini.<ref>''United Nations HIV/AIDS Fact Sheet,'' United Nations Development Programme, 2002.</ref>
 
Pekerja sosial di [[Eastern Cape]], Edith Kriel mencatat bahwa "anak-anak yang dilecehkan seringkalisering kali adalah keluarga dari yang melecehkan - termasuk ayah mereka dan keluarganya."<ref name="Flanagan">[http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/southafrica/1362134/South-African-men-rape-babies-as-%27cure%27-for-Aids.html '' South African Men Rape Babies as "Cure" for AIDS,''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090304184958/http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/africaandindianocean/southafrica/1362134/South-African-men-rape-babies-as-%27cure%27-for-Aids.html |date=2009-03-04 }} Jane Flanagan, ''Daily Telegraph (UK),'' November 11, 2001.</ref><ref name="Flanagan"/>
 
Peneliti Suzanne Leclerc-Madlala menyatakan bahwa mitos berhubungan seks dengan perawan adalah obat untuk AIDS tidak hanya terbatas di Afrika Selatan: "Rekanan peneliti AIDS di [[Zambia]], [[Zimbabwe]] dan [[Nigeria]] juga mengatakan pada saya bahwa mitos itu juga ada di beberapa negara lain dan menjadi penyebab tingginya pelecehan seksual terhadap anak-anak."<ref>''[http://www.aegis.com/news/suntimes/1999/ST990401.html Child Rape: A Taboo within the AIDS Taboo: More and more girls are being raped by men who believe this will 'cleanse' them of the disease, but people don't want to confront the issue] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111209203938/http://www.aegis.com/news/suntimes/1999/ST990401.html |date=2011-12-09 }},'' by Prega Govender, ''Sunday Times (South Africa),'' April 4, 1999.</ref>
 
==== Republik Demokratik Kongo ====
{{Main|Kejahatan seksual di Republik Demokratik Kongo}}
Perkosaan terhadap anak meningkat di daerah perang di bagian timur [[Republik Demokratik Kongo]].<ref>[{{Cite web |url=http://www.alertnet.org/db/blogs/35376/2007/10/21-133107-1.htm |title=Child rape on the rise in eastern Congo] |access-date=2011-04-25 |archive-date=2009-11-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091111171252/http://www.alertnet.org/db/blogs/35376/2007/10/21-133107-1.htm |dead-url=no }}</ref> Pihak relawan menuduh para tentara dari kedua belah pihak yang melakukannya karena budaya [[kejahatan seksual]], yang terjadi karena tidak adanya hukuman bagi si pelaku (''impunity'').<ref>[{{Cite web |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7119567.stm |title=DR Congo child rape victim dies] |access-date=2011-04-25 |archive-date=2012-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120204074938/http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7119567.stm |dead-url=no }}</ref>
 
=== Amerika Serikat dan Eropa ===
Pelecehan seksual terhadap anak sering terjadi pada masyarakat barat.<ref>{{Cite book|last1=Adshead|first1=Gwen|chapter=Looking for clues - A review of the literature on false allegations of sexual abuse in childhood|pages=57–65|year=1994|editor1-last=Sinason|editor1-first=Valerie|title=Treating Survivors of Satanist Abuse|publisher=Routledge|location=New York|isbn=0-415-10542-0}}</ref><ref>{{Cite journal|author=Kendall-Tackett KA, Williams LM, Finkelhor D |title=Impact of sexual abuse on children: a review and synthesis of recent empirical studies |journal=Psychological Bulletin |volume=113 |issue=1 |pages=164–80 |year=1993 |month=January |pmid=8426874 |doi=10.1037/0033-2909.113.1.164}}</ref> Tingkat prevalensi bisa sangat sulit untuk ditentukan.<ref name=Finklehor-epid>{{Cite journal|author=Finkelhor D |title=Epidemiological factors in the clinical identification of child sexual abuse |journal=Child Abuse & Neglect |volume=17 |issue=1 |pages=67–70 |year=1993 |pmid=8435788 |doi=10.1016/0145-2134(93)90009-T}}</ref><ref>{{Cite journal|first1=Juliette D. G. |last1=Goldman |first2=Usha K. |last2=Padayachi |month=November |year=2000 |title=Some methodological problems in estimating incidence and prevalence in child sexual abuse research |journal=Journal of Sex Research |volume=37 |issue=4 |pages=305–14 |doi=10.1080/00224490009552052}}</ref><ref name=Gorey-epid>{{Cite journal|last= Gorey |first= Kevin |year= 1997 |month= April |title= The prevalence of child sexual abuse: Integrative review adjustment for potential response and measurement biases |journal= Child abuse and neglect |volume= 21 |issue= 4 |pages= 391–398 |doi= 10.1016/S0145-2134(96)00180-9 |pmid= 9134267 |last2= Leslie |first2= DR}}</ref> Di [[Inggris]] diperkirakan sekitar 8% untuk anak laki-laki dan 12% untuk anak perempuan.<ref name="Baker">{{Cite journal|last= Baker |first= AW |coauthors= Duncan, SP |year= 1985 |title= Child sexual abuse: a study of prevalence in Great Britain. |journal= Child Abuse and Neglect |volume= 9| issue= 4 |pages= 457–67 |pmid = 4084825 |doi= 10.1016/0145-2134(85)90054-7}}</ref> Perkiraan untuk Amerika Serikat sangat bervariasi. Sebuah tinjauan literatur dari 23 penelitian menemukan persentase dari 3% sampai 37% untuk laki-laki dan 8% sampai 71% untuk wanita, yang menghasilkan rata-rata 17% untuk anak laki-laki dan 28% untuk anak perempuan,<ref name="Rind">{{Cite journal|last= Rind |first= B |coauthors= Tromovitch, P., & Bauserman, R. |year= 1998 |title= A meta-analytic examination of assumed properties of child sexual abuse using college samples. |journal= Psychological Bulletin | issue= 1|pages= 22–53 |doi= 10.1037/0033-2909.124.1.22 |volume= 124 |pmid=9670820}}</ref> sementara analisis statistik berdasarkan 16 penelitian lintas seksi diperkirakan sebesar 7,2% untuk pria dan 14,5% untuk perempuan.<ref name="Kevin M. Gorey and Donald R. Leslie 1997 pp391–398"/> [[Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat]] melaporkan 83.600 laporan yang dapat dibuktikan anak-anak mengalami pelecehan seksual pada tahun 2005.<ref>{{Cite web |url=http://faq.acf.hhs.gov/cgi-bin/acfrightnow.cfg/php/enduser/std_adp.php?p_faqid=68&p_created=1001610478&p_sid=xmCO-dUi&p_accessibility=0&p_lva=&p_sp=cF9zcmNoPTEmcF9zb3J0X2J5PWRmbHQmcF9ncmlkc29ydD0mcF9yb3dfY250PTEzJnBfcHJvZHM9JnBfY2F0cz0xMCwzMCZwX3B2PSZwX2N2PTIuMzAmcF9zZWFyY2hfdHlwZT1hbnN3ZXJzLnNlYXJjaF9ubCZwX3BhZ2U9MQ**&p_li=&p_topview=1 |title=ACF Questions and Answers Support |work=Administration on Children and Families |accessdate=December 26, 2007 |publisher=US Department of Health and Human Services }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.acf.hhs.gov/programs/cb/pubs/cm05/chapterthree.htm |title=Child Maltreatment 2005 |work=Administration on Children and Families |accessdate=December 26, 2007 |publisher=US Department of Health and Human Services |archive-date=2008-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080103004739/http://www.acf.hhs.gov/programs/cb/pubs/cm05/chapterthree.htm#types |dead-url=yes }}</ref> Termasuk insiden yang tidak dilaporkan akan membuat jumlah lebih besar.<ref name=aacap2008>{{Cite web |url=http://www.aacap.org/cs/root/facts_for_families/child_sexual_abuse |title=Child Sexual Abuse |work=Facts for Families, No. 9 |month = May | year = 2008 |publisher=American Academy of Child and Adolescent Psychiatry |access-date=2011-04-22 |archive-date=2008-05-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080521022200/http://www.aacap.org/cs/root/facts_for_families/child_sexual_abuse |dead-url=no }}</ref>
 
Survei telah menunjukkan bahwa seperlima dari sepertiga dari semua wanita yang dilaporkan yang memiliki pengalaman masa kanak-kanak secara seksual dengan pria dewasa.<ref name=Herman>{{Cite book|last =Herman|first =Judith|title =Father-Daughter Incest|url =https://archive.org/details/fatherdaughterin00herm_0|publisher =Harvard University Press|year =1981|location = Cambridge, Massachusetts|pages =[https://archive.org/details/fatherdaughterin00herm_0/page/282 282]|isbn =0-674-29506-4}}</ref> Sebuah survei pada tahun [[1992]] mempelajari inses antara ayah dan anak di [[Finlandia]] dan melaporkan bahwa dari 9.000 anak perempuan berusia 15 tahun yang bersekolah di sekolah menengah atas mengisi sebuah kuesioner, anak perempuan yang hidup dengan ayah biologis mereka, 0,2% melaporkan pengalaman inses antara ayah dan anak, dan anak perempuan yang hidup dengan ayah tiri mereka, 3,7% melaporkan pengalaman seksual dengan ayah tiri mereka. Penghitungan yang dilaporkan hanya mencakup inses antara ayah dan anak dan tidak termasuk prevalensi bentuk lain dari pelecehan seksual anak. Kesimpulan survei menyatakan, "perasaan gadis-gadis tentang pengalaman insestual mereka sangat negatif."<ref>Sariola, H. & Uutela, A. (1996). [http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6V7N-3VWPXYT-6&_user=10&_coverDate=09%2F30%2F1996&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000050221&_version=1&_urlVersion=0&_userid=10&md5=5591d31034978dfdea137836b73572a8 The prevalence and context of incest abuse in Finland.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090625033156/http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6V7N-3VWPXYT-6&_user=10&_coverDate=09/30/1996&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000050221&_version=1&_urlVersion=0&_userid=10&md5=5591d31034978dfdea137836b73572a8 |date=2009-06-25 }} Child Abuse & Neglect, Volume 20, Issue 9, September 1996, Pages 843-850.</ref> Lainnya berpendapat bahwa tingkat prevalensi yang jauh lebih tinggi, dan bahwa banyak kasus kekerasan terhadap anak tidak pernah dilaporkan. Salah satu penelitian menemukan bahwa para profesional gagal untuk melaporkan sekitar 40% dari kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak yang mereka temui.<ref>Keuhnle, K., Assessing Allegations of Child Sexual Abuse, Professional Resources Press, Sarastota, FL, 1996</ref> Sebuah studi oleh Lawson & Chaffin menunjukkan bahwa banyak anak yang mengalami pelecehan seksual yang "diidentifikasi hanya dengan keluhan fisik yang kemudian didiagnosis sebagai penyakit kelamin ... Hanya 43% dari anak-anak yang didiagnosis dengan penyakit kelamin yang membuat pengungkapan lisan tentang pelecehan seksual selama wawancara awal."<ref>pg7., In. Keuhnle, K., Assessing Allegations of Child Sexual Abuse, Professional Resources Press, Sarastota, FL, 1996</ref> Telah ditemukan dalam literatur epidemiologi pada kekerasan seksual terhadap anak bahwa tidak ada karakteristik demografi atau keluarga diidentifikasi seorang anak yang dapat digunakan untuk panel prospek bahwa seorang anak telah mengalami pelecehan seksual.<ref name=Finklehor-epid/>
 
==== Di sekolah ====
Di sekolah Amerika Serikat, menurut [[Departemen Pendidikan Amerika Serikat]],<ref name="shakeshaft2004">Shakeshaft, C, "[http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf Educator Sexual Misconduct: A Synthesis of the Literature] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080411133905/http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |date=2008-04-11 }}", U.S. Department of Education, 2004</ref>, "hampir 9,6% dari siswa menjadi target tindak kejahatan seksual oleh pendidik kadang selama masa sekolah mereka." Dalam sebuah studi, seorang siswa yang mengalami pelecehan seks oleh pendidik laki-laki dan perempuan, siswa laki-laki dilaporkan sebagai sasaran dalam rentang dari 23% hingga 44%.<ref name="shakeshaft2004" /> Dalam pengaturan sekolah AS jenis kelamin yang sama (perempuan dan laki-laki) perbuatan seksual terhadap siswa oleh pendidik "berkisar antara 18-28% dari kasus yang dilaporkan, tergantung pada studi ini."<ref>Shakeshaft, C, "[http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf Educator Sexual Misconduct: A Synthesis of the Literature] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080411133905/http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |date=2008-04-11 }}", U.S. Department of Education, 2004, p26.</ref>
 
==== Tindakan yang tidak dilaporkan ====
Signifikannya pelecehan seksual terhadap anak laki-laki oleh perempuan dan laki-laki yang tidak dilaporkan diyakini terjadi karena stereotip jenis kelamin, penolakan sosial, meminimalkan korban laki-laki, dan kurangnya penelitian relatif tentang pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.<ref>{{cite journal | doi = 10.1111/j.1469-7610.1992.tb00862.x | last1 = Watkins | first1 = B. | last2 = Bentovim | first2 = A. | year = 1992 | title = The sexual abuse of male children and adolescents: a review of current research | url = http://www.sasian.org/papers/boysngirls.htm | journal = Journal of Clinical Psychology & Psychiatry | volume = 33 | issue = 10 | pages = 197–248 | access-date = 2011-04-29 | archive-date = 2012-06-16 | archive-url = https://web.archive.org/web/20120616062331/http://www.sasian.org/papers/boysngirls.htm | dead-url = yes }}</ref> Anak laki-laki yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ibu mereka atau saudara perempuan lainnya terutama jarang diteliti atau dilaporkan. Pelecehan seksual terhadap anak perempuan oleh ibu mereka, dan perempuan dewasa lain yang terkait dan/atau tidak berhubungan mulai diteliti dan dilaporkan meskipun sifat yang sangat tabu dari pelecehan seksual terhadap anak perempuan oleh perempuan lainnya. Dalam penelitian di mana siswa ditanya tentang pelanggaran seks, mereka melaporkan tingkat yang lebih tinggi dari pelanggar jenis kelamin perempuan daripada yang ditemukan dalam laporan dewasa.<ref>Shakeshaft, C, "[http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf Educator Sexual Misconduct: A Synthesis of the Literature] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080411133905/http://www.ed.gov/rschstat/research/pubs/misconductreview/report.pdf |date=2008-04-11 }}", U.S. Department of Education, 2004, p22.</ref> Tidak dilaporkan mengenai tindak kekerasan ini telah dikaitkan dengan penolakan budaya kekerasan seksual yang dilakukan oleh perempuan,<ref>Denov, Myriam S. (2004) "Perspectives on Female Sex Offending: A Culture of Denial"</ref> karena "laki-laki telah disosialisasikan untuk percaya bahwa mereka harus tersanjung atau menghargai kepentingan seksual dari seorang perempuan"<ref name="Shakeshaft25" /> dan karena pelecehan seksual terhadap laki-laki yang dilakukan oleh perempuan sering dianggap sebagai 'diinginkan' dan/atau menguntungkan oleh hakim, pakar media massa dan otoritas lainnya.<ref>Young, Cathy, "[http://www.rhfinc.org.au/docs/victims.pdf Double Standards: The Bias Against Male Victims of Sexual Abuse] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110706125715/http://www.rhfinc.org.au/docs/victims.pdf |date=2011-07-06 }}", 2002, Reasononline</ref>
 
=== Asia ===
Baris 202 ⟶ 205:
 
==== India ====
Sembilan belas persen anak-anak di dunia hidup di [[India]]<ref name = IndiaStudy2007/><ref name=India_01>{{Cite web |url=http://www.law.georgetown.edu/humanrightsinstitute/contemporaryissues.4.18.html |title=Women's Rights by Amy Steiner | publisher=[[Georgetown University]] |access-date=2011-04-26 |archive-date=2008-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080706203723/http://www.law.georgetown.edu/humanrightsinstitute/contemporaryissues.4.18.html |dead-url=yes }}</ref> yang merupakan 42 persen dari total penduduk India.<ref name=India_02>{{Cite web |url=http://wcd.nic.in/BudgetingChildProtection.pdf |format=PDF| |title=Budget Analysis for Child Protection | publisher=Published by the Government of India, (Ministry of Women and Child Development) |access-date=2011-04-26 |archive-date=2008-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911152636/http://wcd.nic.in/BudgetingChildProtection.pdf |dead-url=no }}</ref>
 
Pada tahun [[2007]] Kementerian Perempuan dan Pembinaan Anak menerbitkan "Studi pada Kekerasan Anak: India 2007".<ref name = IndiaStudy2007/> Sampel ini melibatkan 12.447 anak-anak, 2324 orang remaja dan 2.449 pemangku kepentingan di 13 negara. Tampaknya pada berbagai bentuk kekerasan terhadap anak: [[kekerasan fisik]], [[pelecehan seksual]] dan [[kekerasan emosional]] dan [[penelantaran anak]] perempuan dalam lima kelompok bukti, yaitu, anak-anak dalam lingkungan keluarga, anak-anak di sekolah, anak-anak di tempat kerja, anak-anak di jalanan dan anak-anak di dalam sebuah institusi.
 
Temuan utama penelitian ini<ref name=IndiaStudy2007>{{Cite web |url=http://wcd.nic.in/childabuse.pdf |format=PDF |title=Study on Child Abuse: India 2007 |publisher=Published by the Government of India, (Ministry of Women and Child Development) |access-date=2011-05-02 |archive-date=2010-03-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100326164558/http://www.wcd.nic.in/childabuse.pdf |dead-url=no }}</ref> meliputi: 53.22% anak dilaporkan mengalami pelecehan seksual. Di antara mereka 52,94% adalah anak laki-laki dan 47,06% adalah anak perempuan. [[Andhra Pradesh]], [[Assam]], [[Bihar]] dan [[Delhi]] dilaporkan memiliki persentase tertinggi atas kasus pelecehan seksual baik di kalangan anak laki-laki dan perempuan, serta insiden kekerasan seksual tertinggi. 21,90% responden menghadapi bentuk pelecehan seksual anak yang parah, 5,69% pernah diserang secara seksual dan 50,76% melaporkan bentuk-bentuk pelecehan seksual lainnya. Anak-anak di jalanan, di tempat kerja dan dalam perawatan suatu lembaga melaporkan insiden kekerasan seksual tertinggi. Studi ini juga dilaporkan bahwa 50% dari pelaku diketahui oleh sang anak atau berada dalam posisi kepercayaan dan tanggung jawab dan anak-anak yang paling tidak melaporkan hal ini kepada siapa pun.
 
==== Indonesia ====
{{main|Kejahatan seksual terhadap anak di Indonesia}}
[[Komisi Perlindungan Anak Indonesia]] menemukan banyak aduan kekerasan pada anak pada tahun 2010. Dari 171 kasus pengaduan yang masuk, sebanyak 67,8 persen terkait dengan kasus kekerasan. Dan dari kasus kekerasan tersebut yang paling banyak terjadi adalah kasus kekerasan seksual yaitu sebesar 45,7 persen (53 kasus).<ref>http://www.detiknews.com/read/2010/12/22/191329/1531095/10/kpai-banyak-temukan-kekerasan-seksual-pada-anak-di-tahun-2010</ref> [[Komisi Nasional Perlindungan Anak]] (Komnas Anak) mencatat, jenis kejahatan anak tertinggi sejak tahun [[2007]] adalah tindak sodomi terhadap anak. Dan para pelakunya biasanya adalah guru sekolah, guru privat termasuk guru ngaji, dan sopir pribadi. Tahun 2007, jumlah kasus sodomi anak, tertinggi di antara jumlah kasus kejahatan anak lainnya. Dari 1.992 kasus kejahatan anak yang masuk ke Komnas Anak tahun itu, sebanyak 1.160 kasus atau 61,8 persen, adalah kasus sodomi anak. Dari tahun 2007 sampai akhir [[Maret 2008]], jumlah kasus sodomi anak sendiri sudah naik sebesar 50 persen.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.kompas.com/read/2008/04/10/22173758/sodomi.kasus.kejahatan.anak.tertinggi |title=Salinan arsip |access-date=2011-05-02 |archive-date=2012-05-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120516215435/http://nasional.kompas.com/read/2008/04/10/22173758/sodomi.kasus.kejahatan.anak.tertinggi |dead-url=no }}</ref> Komisi Nasional Perlindungan Anak telah meluncurkan ''Gerakan Melawan Kekejaman Terhadap Anak'', karena meningkatnya kekerasan tiap tahun pada anak. Pada tahun 2009 lalu ada 1998 kekerasan meningkat pada tahun 2010 menjadi 2335 kekerasan dan sampai pada bulan maret 2011 ini paling tidak dari pantauan Komisi Nasional Perlindungan Anak ada 156 kekerasan seksual khususnya sodomi pada anak.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/kriminal/2011/03/25/brk,20110325-322818,id.html |title=Salinan arsip |access-date=2011-05-31 |archive-date=2014-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140821171604/http://www.tempointeraktif.com/hg/kriminal/2011/03/25/brk,20110325-322818,id.html |dead-url=yes }}</ref>
 
===== Bali =====
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Bali menyatakan kasus kekerasan seksual dengan pelaku dan korban anak-anak semakin meningkat. Pada bulan [[Februari 2010]] ada enam kasus perkosaan dan pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak. Sementara pada 2009, KPAI mencatat ada 214 kasus kekerasan terkait anak. Dari 214 kasus itu, sebanyak 25 kasus pemerkosaan anak-anak, dan 58 kasus penganiayaan anak. Sementara anak sebagai pelaku kekerasan sebanyak 29 orang.<ref>{{[http://www.balebengong.net/kabar-anyar/2010/02/26/kekerasan-seksual-pada-anak-terus-meninggi.html Kekearasan Anak di Bali]}}</ref>
 
===== SumatraSumatera Utara =====
Dari data yang dihimpun oleh Yayasan Pusaka Indonesia pada periode [[Januari]] sampai dengan [[Maret 2012]], terhitung ada 39 orang korban pencabulan di [[SumatraSumatera Utara]] dengan usia beragam yaitu mulai dari 4 tahun sampai 18 tahun. Namun kasus yang tertinggi itu terjadi pada anak berusia 17 sampai 18 tahun, mencapai 20 anak.<ref name="analisisdaily">[http://www.analisadaily.com/news/read/2012/04/05/44215/kasus_pencabulan_terhadap_anak_masih_teratas_di_sumut/ analisis daily.com]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ada sekitar 18 kasus yang terjadi diakibatkan dari upaya bujuk rayu, yang pelaku utamanya adalah pacar dari korban sendiri. Kasus-kasus pencabulan juga banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat dari korban seperti teman, orang tua tiri, majikan, guru, dan orang yang baru dikenal.<ref name="analisisdaily" />
Untuk tahun 2011, data kasus pencabulan yang dimiliki Pusaka mencapai 78 kasus. Di asumsikan per tiga bulan, ada 19 kasus pencabulan yang terjadi di Sumut. Sehingga ada lonjakan kenaikan sekitar 100 % pada tri semester pertama pada tahun 2012 ini.<ref name="analisisdaily" /> Selain dari kasus pencabulan, kasus lainnya yang juga masih berkaitan dengan kekerasan terhadap anak adalah kasus penganiayaan berjumlah 13 kasus, sodomi 9 kasus, pemerkosaan 9 kasus, [[inses]] 1 kasus, pembunuhan 3 kasus, penelantaran 1 kasus, serta perampokan ada 4 kasus.<ref name="analisisdaily" />
 
===== Oleh pihak berwajib =====
Seorang anggota polisi dengan inisial Bripka E dan seorang warga sipil dengan inisial SA mengakui telah menyodomi seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang merupakan tetangga pelaku.<ref>[http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/04/6/135760/Bripka-E-Mengaku-Pelaku-Sodomi Bripka E mengaku pelaku sodomi]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.suarapembaruan.com/home/sa-akui-sodomi-bocah-ff-bersama-seorang-polisi/31730 |title=SA akui sodomi bocah bersama seorang polisi] |access-date=2013-03-10 |archive-date=2014-08-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140822121636/http://www.suarapembaruan.com/home/sa-akui-sodomi-bocah-ff-bersama-seorang-polisi/31730 |dead-url=yes }}</ref> Kedua pelaku membujuk korban dengan minuman dan makanan ringan. Korban seringkalisering kali bermain di rumah pelaku untuk membantu memandikan burung dan ayam pelaku.<ref>[http://www.metrotvnews.com/metronews/video/2013/02/28/6/172211/Polisi-Pelaku-Sodomi-Bujuk-Korban-dengan-Makanan-Ringan Pelaku bujuk korban dengan makanan ringan]{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Hukum Internasional ==
{{main|Undang-undang tentang pelecehan seksual terhadap anak}}
Kekerasan seksual terhadap anak dinyatakan tidak sah hampir di manapun di dunia ini, umumnya diganjar dengan hukum pidana berat, termasuk [[hukuman mati]] dan [[penjara seumur hidup]].<ref name=Levesque>{{Cite book|title=Sexual Abuse of Children: A Human Rights Perspective|url=https://archive.org/details/sexualabuseofchi0000leve|last= Levesque|first=Roger J. R.|publisher= Indiana University Press|year= 1999|pages=[https://archive.org/details/sexualabuseofchi0000leve/page/1 1],5–6,176–180|quote=Masyarakat dunia sekarang mengakui hak asasi fundamental anak dari pelecehan seksual. Hak ini telah ditunjukkan dalam sejumlah deklarasi, pertemuan, dan program aksi. Memang, hak perlindungan dari kekerasan seksual sekarang begitu dipegang teguh dalam HAM sehingga tidak ada satu negeripun yang dapat melepaskan kewajibannya.|isbn=0253334713}}</ref><ref name=UNchildren>{{Cite web|url=http://www2.ohchr.org/english/law/crc.htm|title=United Nations Convention on the Rights of the Child|publisher=Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights|year=1989|quote=Partai harus mengambil tindakan legislatif, administratif, sosial, dan pendidikan yang sesuai untuk melindungi anak dari segala jenis kekerasan fisik atau mental, cedera atau pelecehan, pengabaian atau perlakuan sembrono, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual... Partai negara bertanggung jawab untuk melindungi anak dari segala jenis eksploitasi dan pelecehan seksual. Untuk tujuan tersebut, Partai Negara khususnya harus mengambil tindakan nasional, bilateral, dan multilateral yang sesuai untuk mencegah: (a) Bujukan atau paksaan terhadap anak untuk terlibat dalam aktivitas seksual apapun yang melanggar hukum; (b) Eksploitasi anak dalam prostitusi maupun praktik seksual lain yang tidak sah; (c) Eksploitasi anak dalam pertunjukan dan materi pornografi.|access-date=2011-04-30|archive-date=2010-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20100611182141/http://www2.ohchr.org/english/law/crc.htm|dead-url=yes}}</ref> Hubungan seksual seorang dewasa dengan anak di bawah umum dinyatakan sebagai pemerkosaan menurut hukum,<ref>''Black's Law Dictionary 8th Edition''. '''child''', "at common law, a person who has not reached the age of 14." ''See also'' definition under '''rape''' "carnal knowledge of a child is frequently declared to be rape by statute."</ref> didasarkan pada prinsip bahwa seorang anak tidak dapat memberikan persetujuan dan setiap persetujuan yang nyata oleh seorang anak tidak dianggap sah.
 
[[Konvensi Hak-Hak Anak]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] adalah perjanjian internasional yang secara resmi mewajibkan negara untuk melindungi hak anak. Ayat 34 dan 35 dalam konvensi tersebut meminta negara untuk melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi dan pelecehan seksual. Hal ini termasuk pernyataan bahwa ancaman kepada seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual, [[prostitusi anak]], dan [[pornografi anak|eksploitasi anak dalam menciptakan pornografi]] dianggap melawan hukum. Negara juga diminta mencegah penculikan dan perdagangan anak.<ref>[{{Cite web |url=http://www.unhchr.ch/html/menu3/b/k2crc.htm |title=''United Nations Convention on the Rights of the Child.''] |access-date=2011-04-30 |archive-date=2002-08-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20020802141325/http://www.unhchr.ch/html/menu3/b/k2crc.htm |dead-url=no }}</ref> Sejak bulan [[November 2008]], 193 negara sepakat dengan Konvensi Hak-Hak Anak,<ref name=untreaty>United Nations Treaty Collection. ''[http://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=IND&id=132&chapter=4&lang=en Convention on the Rights of the Child ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150122055936/https://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=IND&id=132&chapter=4&lang=en |date=2015-01-22 }}''. Diakses 26 November 2008.</ref> termasuk setiap anggota PBB, kecuali [[Amerika Serikat]] dan [[Somalia]].<ref name=CRIN>Child Rights Information Network (2008). [http://www.crin.org/resources/treaties/CRC.asp?catName=International+Treatie ''Convention on the Rights of the Child''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121103092514/http://www.crin.org/resources/treaties/CRC.asp?catName=International+Treatie |date=2012-11-03 }}. Diakses 26 November 2008.</ref><ref name=amnesty>Amnesty International USA (2007). [http://www.amnestyusa.org/children/crn_faq.html ''Convention on the Rights of the Child: Frequently Asked Questions''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081222202845/http://www.amnestyusa.org/children/crn_faq.html |date=2008-12-22 }}. Diakses 26 November 2008.</ref>
 
== Referensi ==
Baris 232 ⟶ 235:
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{Cite book|author=Lew, Mike|title=Victims No Longer (Second Edition) : The Classic Guide for Men Recovering from Sexual Child Abuse|url=https://archive.org/details/victimsnolongerc00lewm|publisher=Perennial Currents|location=|year= 2004|pages=|isbn=006053026X|oclc=|doi=}}
* {{Cite book|author=Cynthia Crosson-Tower|title=Understanding child abuse and neglect|url=https://archive.org/details/understandingchi0000cros_h6e9|publisher=Pearson/Allyn & Bacon|location=Boston|year=2008|pages=|isbn=0-205-50326-8|oclc=|doi=|accessdate=}}
* {{Cite journal|author=Asa Don Brown |title=Posttraumatic stress disorder in childhood|url=http://family-marriage-counseling.com/mentalhealth/posttraumatic-stress-disorder-childhood.htm |publisher=Family and Marriage Counseling, FMC |location=New Orleans |year=2009}}
* {{Cite journal| last = Lascaratos | first = J | coauthors = Ascaratos J; Poulakou-Rebelakou, E | year = 2000 | title = Child Sexual abuse: Historical cases in the Byzantine Empire (324–1453 A.D.) | journal = Child Abuse& Neglect | volume = 24 | issue = 8 | pages = 1085–1090 | doi = 10.1016/S0145-2134(00)00156-3 }}
* {{Cite journal| last = Durkin | first = KF | coauthors = Clifton DB | year = 1999 | title = Propagandizing pederasty: A thematic analysis of the on-line exculpatory accounts of unrepentant pedophiles | journal = Deviant Behavior | volume = 20 | issue = 2 | pages = 103–127 | doi = 10.1080/016396299266524}}
* {{Cite book|author=Zimring, Franklin E.|title=An American Travesty: Legal Responses to Adolescent Sexual Offending|url=https://archive.org/details/americantravesty0000zimr|publisher=University of Chicago Press|year=2009|pages=|isbn=9780226983585}}
 
== Pranala luar ==