Pemberontakan Cao Qin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizhmd21 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Gugun_panorama-2005-1.jpg|jmpl|300x300px|Pemberontakan Cao Qin pada 1461, yang terjadi di Kota Dalam [[Beijing]], mengancam gerbang Kota Imperial, yang dihuni keluarga kekaisaran di [[Kota Terlarang]] (tampak di sini) yang berada di tengah gambar.]]
'''Pemberontakan Cao Qin''' ({{zh|t=曹石之變|s=曹石之变|p=Cáoshí Zhī Biàn}}) adalah suatu pemberontakan yang terjadi di [[Beijing]], ibu kota [[Dinasti Ming]] pada 7{{Ruang}}Agustus 1461 yang dilakukan oleh jenderal Tiongkok Cao Qin ({{Lang|zh|曹钦}}; meninggal 7 Agustus 1461) dan tentara Ming dari keturunan [[Suku Mongol|Mongol]] dan [[Suku Han|Han]] terhadap [[Kaisar Zhengtong|Kaisar Tianshun]] (1457&#x2013;14641457–1464). Pemberontakan ini direncanakan oleh Cao dan pejabatnya karena khawatir masuk ke dalam daftar pembersihan Tianshun yang berisi orang-orang yang membantunya merebut kembali tahta dari saudara tirinya, [[Kaisar Jingtai]], yang sebelumnya mengambil alih kekuasaan selama [[Krisis Tumu]] tahun 1449.<ref>Robinson (1999), 84&#x2013;8584–85.</ref> Rencana pemberontakan yang bocor berbuah kegagalan, tiga saudara Cao terbunuh selama pertempuran berikutnya, dan Cao Qin dipaksa membunuh dirinya selama pertempuran terakhir melawan tentara kekaisaran yang menyerang kompleks pemukiman di Beijing. Pemberontakan ini menjadi puncak ketegangan politik karena membolehkan warga suku Mongol masuk ke dalam struktur komando militer Ming. Pejabat Ming keturunan Tionghoa sering membalas jasa militer warga suku Mongol sambil merencanakan relokasi tentara beserta keluarga keluar dari ibu kota Ming.
 
== Latar belakang ==
Selama Dinasti Ming (1368&#x2013;16441368–1644), warga suku Mongol yang masuk ke dalam pasukan militer dulunya merupakan tahanan perang ataupun warga yang sukarela menjadi warga Ming dan menetap di Tiongkok.<ref name="serruys 1959 209">Serruys (1959), 209.</ref> Sebagian warga yang lain mengungsi dari daerah asal di padang rumput utara karena bencana alam seperti kekeringan untuk mencari suaka di Tiongkok.<ref name="robinson 1999 95">Robinson (1999), 95.</ref> Sebagian warga suku Mongol menjadi pejabat militer yang dihormati, diberi gelar bangsawan, dan pada kesempatan langka menjadi menteri di dalam [[Dinasti Ming|birokrasi negara]].<ref name="serruys 1959 209" /> Bangsawan suku Mongol bersosialisasi dengan bangsawan Tionghoa dari dua kota besar ([[Nanjing]] dan [[Beijing]]) sambil memasukkan anak-anak mereka ke dalam sekolah yang mengajarkan [[Klasik Tionghoa|tulisan klasik Tionghoa]].<ref name="robinson 1999 117">Robinson (1999), 117.</ref> Namun, warga suku Mongol di Kekaisaran Ming sering dicurigai oleh pejabat Ming keturunan Tionghoa. Warga kelas bawah suku Mongol sering disalahkan oleh pejabat Tionghoa karena menjadi sumber kekerasan, kejahatan, serta menjadi pengemis dan bahkan pelacur.<ref name="robinson 1999 117" /> Pemerintah Dinasti Ming menggunakan kewenangan militer untuk merelokasi dan mengusir tentara keturunan Mongol beserta keluarga keluar dari Tiongkok sehingga mereka tidak akan bermukim di Tiongkok Utara (yang berbatasan dengan wilayah [[Kekaisaran Mongol|kekuasaan Mongol]]).<ref>Robinson (1999), 84&#x2013;9684–96.</ref> Wu Tingyun berpendapat bahwa terdapat perubahan nyata pada kebijakan pemerintahan Ming setelah Krisis Tumu 1449 dalam menghadapi suku Mongol; dia menyatakan bahwa sebelumnya pemerintahan Ming aktif mendukung imigrasi Mongol, dan kemudian sangat dibatasi khusus yang telah menjadi warga Ming.<ref name="robinson 1999 85">Robinson (1999), 85.</ref><ref>Wu, 106&#x2013;111106–111.</ref>
 
Pada 20 Juli 1461, setelah pasukan Mongol merencanakan penyerbuan ke dalam wilayah Ming beserta daerah utara [[Sungai Kuning]] pada bulan Juni, Menteri Peperangan Ma Ang (马昂; 1399&#x2013;14761399–1476) dan Jenderal Sun Tang (孙镗; meninggal 1471) ditugaskan memimpin pasukan sebanyak 15.000 tentara untuk menunjang pertahanan [[Shaanxi]].<ref name="robinson politics force and ethnicity 95 96">Robinson (1999), 95&#x2013;9695–96.</ref> Sejarawan David M. Robinson menyatakan bahwa "perkembangan tersebut juga telah memicu kecurigaan warga suku Mongol yang tinggal di Tiongkok Utara yang mengakibatkan kecemasan warga suku Mongol. Akan tetapi, tidak ada hubungan langsung yang ditemukan di antara keputusan warga Ming keturunan Mongol di Beijing untuk bergabung ke dalam kudeta [1461] dan aktivitas warga suku Mongol di padang rumput yang berlokasi di barat laut."<ref name="robinson politics force and ethnicity 96">Robinson (1999), 96.</ref>
 
== Hari sebelum kudeta ==
Pada 6 Agustus 1461, Kaisar Tianshun mengeluarkan an dekrit yang memerintahkan bangsawan dan jenderal untuk setia kepada kekaisaran; sekaligus menjadi ancaman terselubung bagi Cao Qin, setelah mengetahui bahwa rekannya yang bertugas sebagai Pasukan Pengawal Kaisar terbunuh untuk menutupi kejahatan berupa transaksi asing ilegal.<ref name="robinson politics force and ethnicity 97">Robinson (1999), 97.</ref> Tentara tersebut berperan sebagai agen komersial pribadi Cao, tetapi saat tentara tersebut gagal menjaga rahasia perkara, Cao meminta istri tentara tersebut untuk menyampaikan kepada pejabat bahwa suaminya menjadi gila dan melarikan diri.<ref name="robinson politics force and ethnicity 97" /> Lu Gao (逯杲; meninggal 1461), kepala petugas Pasukan Pengawal Kekaisaran, meminta pejabat untuk menyelidiki tentara yang hilang dengan persetujuan Kaisar, sementara Cao meminta mantan agen komersialnya untuk bunuh diri sebelum pejabat menemukannya.<ref name="robinson politics force and ethnicity 97" />
 
Jenderal Shi Heng (石亨; meninggal 1459), yang membantu suksesi Tianshun, meninggal di penjara setelah menerima peringatan serupa dari dekrit kekaisaran; anaknya, Shi Biao (石彪), dieksekusi pada 1460.<ref name="robinson politics force and ethnicity 100" /> Cao Qin berusaha mencegah hal serupa terjadi pada dirinya.<ref name="robinson politics force and ethnicity 97 98">Robinson (1999), 97&#x2013;9897–98.</ref> Tentara keturunan Mongol yang dipimpin Cao merupakan veteran yang telah bertarung dalam beberapa pertempuran di bawah [[Orang kasim|kasim]] Cao Jixiang (曹吉祥)—ayah angkat Cao Qin—pada dekade 1440-an.<ref name="robinson politics force and ethnicity 99">Robinson (1999), 99.</ref><ref name="robinson politics force and ethnicity 104">Robinson (1999), 104</ref> Kesetiaan klien petugas Cao keturunan Mongol dinyatakan aman karena keadaan ribuan tentara yang harus menerima penurunan pangkat pada 1457 setelah sebelumnya dinaikkan pangkatnya karena membantu suksesi Jingtai.<ref name="robinson politics force and ethnicity 100">Robinson (1999), 100.</ref> Robinson menyatakan bahwa "Pejabat keturunan Mongol meyakini bahwa jika Cao dilengserkan, mereka juga akan ikut lengser."<ref name="robinson politics force and ethnicity 100" />
 
Cao berencana membunuh Ma Ang dan Sun Tang saat mereka akan meninggalkan ibu kota bersama 15.000 tentara menuju Shaanxi pada pagi hari tanggal 7 Agustus, atau dengan kata lain dia memanfaatkan situasi saat mereka pergi.<ref name="robinson 98 99">Robinson (1999), 98&#x2013;9998–99.</ref> Para konspirator disebut telah merencanakan perebutan takhta dan menurunkan pangkat Tianshun menjadi "[[Taishang Huang|pensiunan kaisar]]", gelar yang diberikan kepada selama masa tahanan rumah 1450 hingga 1457, di bawah pemerintahan Jingtai.<ref name="robinson politics force and ethnicity 99">Robinson (1999), 99.</ref>
 
== Pembunuhan Lu Gao dan memorial Li Xian ==
Saat Cao mengadakan jamuan bersama pejabat Mongol pada malam hari tanggal 6 Agustus, dua pejabat Mongol keluar dari jamuan dan membocorkan rencana Cao kepada komandan tingkat tinggi Mongol Wu Jin (吴瑾) dan Wu Cong (吴琮) pada sekitar pukul 1.00 hingga 3.00 dini hari tanggal 7 Agustus.<ref name="robinson politcs force and ethnicity 101">Robinson (1999), 101.</ref> Wu Jin memperingatkan Jenderal Sun Tang mengenai rencana tersebut, dan kemudian setelah Sun memperingatkan Kaisar dengan pesan yang masuk melalui Gerbang Chang'an Barat.<ref name="robinson politics force and ethnicity 102">Robinson (1999), 102.</ref> Saat menerima peringatan, Kaisar memerintahkan penangkapan terhadap konspirator licik Cao Jixiang dan meminta sembilan gerbang Beijing dan empat gerbang [[Kota Terlarang]] diblokade.<ref name="robinson politics force and ethnicity 102" /> Sementara itu, Cao Qin mulai mencurigai bahwa rencananya bocor dan bergerak bersama pasukannya antara pukul 5.00 hingga 7:00 pagi tanggal 7 Agustus untuk mengamati gerbang Kota Imperial; saat Gerbang Dongan (pintu masuk dari timur) gagal terbuka, kecurigaannya terbukti.<ref name="robinson politics force and ethnicity 103">Robinson (1999), 103.</ref>
 
Saat pasukannya mencari Ma Ang dan Sun Tang, Cao mengunjungi rumah Lu Gao, pemimpin Pasukan Pengawal Kekaisaran yang memimpin investigasi terhadap Cao Jixiang dan Cao Qin, serta membunuh Lu di rumahnya sendiri (dengan memenggalnya dan memotong tubuhnya).<ref name="robinson politics force and ethnicity 103 104">Robinson (1999), 103&#x2013;104103–104.</ref> Setelah membunuh Lu Gao, Cao Qin menemukan dan menangkap Sekretaris Besar Li Xian (李贤; 1408&#x2013;14671408–1467), memperlihatkan kepala Lu Gao dan menjelaskan bahwa Lu telah menyeretnya ke dalam pemberontakan.<ref name="robinson politics force and ethnicity 104 105">Robinson (1999), 104&#x2013;105104–105.</ref> Li Xian sepakat untuk merancang memorial kepada kaisar yang menjelaskan bahwa Cao Qin tidak ingin melukai kaisar, dendamnya terhadap Lu Gao telah tuntas, serta meminta pengampunan dari Kaisar.<ref name="robinson politics force and ethnicity 104 105" /> Pasukan Cao juga telah mencopot jabatan Menteri Aparatur, Wang Ao (王翱; 1384&#x2013;14671384–1467); Li dan Wang menggunakan alat tulis dari kantornya untuk membuat memorial.<ref name="robinson politics force and ethnicity 105">Robinson (1999), 105.</ref> Wang dan Li mengirimkan pesan melalui panel pintu pada gerbang Kota Imperial, tetapi gerbang tetap tertutup rapat, sehingga Cao Qin berencana membunuh Li Xian.<ref name="robinson politics force and ethnicity 105" /> Wang Ao dan Wan Qi (万祺; d. 1484), direktur Kementerian Aparatur, mencegah Cao Qin dari membunuh Li, serta menyampaikan bahwa Li telah menulis prasasti makam Jixiang, ayah angkat Cao.<ref name="robinson politics force and ethnicity 105" />
 
== Kudeta yang gagal dan pertempuran di kota dalam ==
[[Berkas:Beijing_city_wall_map_vectorized.svg|ka|jmpl|210x210px|Peta Beijing, yang menampilkan Kota Imperial Beijing dan [[Kota Terlarang]], gerbang yang diserang Cao Qin—Dongan dan Chang'an—serta gerbang yang digunakan untuk melarikan diri—Chaoyang, Anding, dan Dongzhi.]]
Setelah pesan dari Li tidak sampai kepada Kaisar, Cao Qin memulai penyerangan di Gerbang Dongan, Gerbang Chang'an Timur, dan Gerbang Chang'an Barat, dengan membakar gerbang barat dan timur; akan tetapi, kebakaran tersebut dipadamkan oleh hujan.<ref name="robinson politics force and ethnicity 104 105">Robinson (1999), 104&#x2013;105104–105.</ref> Di lain pihak, 5.610 penjaga kekaisaran dikerahkan untuk pertahanan.<ref name="robinson 1999 110">Robinson (1999), 110.</ref> Pasukan Ming menyebar ke luar Kota Imperial untuk menyerang balik pasukan Cao; Li Xian dan Wang Ao berhasil melarikan diri, tetapi Wu Jin dan kepala Sensorat, Kou Shen (寇深; 1391&#x2013;14611391–1461), terbunuh dalam serangan tentara Cao.<ref name="robinson politics force and ethnicity 106 107">Robinson (1999), 106&#x2013;107106–107.</ref> Kou, yang merupakan sekutu Lu Gao, mengutuk Cao sebagai penjahat; saat tentara Cao menemukan Kou di ruang terbuka di Gerbang Chang'an, dia mengumpati mereka sebelum mereka menaklukkannya.<ref name="robinson politics force and ethnicity 106 107" />
 
Jenderal Sun memimpin penyerangan terhadap Cao Qin tepat di luar Gerbang Donghua Gate, sementara Ma Ang mendekati pasukan Cao Qin dari belakang ke samping.<ref name="robinson politics force and ethnicity 107" /> Cao dipaksa mundur dan membangun kemah sementara di Gerbang Dongan.<ref name="robinson politics force and ethnicity 107" /> Pada tengah hari, pasukan Sun Tang membunuh dua saudara Cao Qin (Sun sendiri membunuh saudara yang kedua dengan panah setelah saudara Cao Qin memimpin penyerbuan kavaleri melawan pasukan kekaisaran).<ref name="robinson politics force and ethnicity 107" /> Pasukan Sun juga telah melukai kedua lengan Cao Qin dengan parah; pasukannya mengambil posisi di Pasar Timur Besar dan Pasar Lentera di timur laut Gerbang Dongan, sementara Sun mengerahkan unit artileri melawan pemberontak.<ref name="robinson politics force and ethnicity 107">Robinson (1999), 107.</ref> Cao kehilangan saudara ketiganya, Cao Duo (曹铎), saat berusaha melarikan diri dari Beijing melalui Gerbang Chaoyang.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108">Robinson (1999), 108.</ref> Cao memulai penyerangan berikutnya di gerbang timur laut (Gerbang Anding dan Gerbang Dongzhi), dan kemudian kembali menyerbu Gerbang Chaoyang, yang semuanya masih tertutup.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108" /> Terakhir, Cao memimpin pasukan yang tersisa untuk melindungi kompleks pemukiman warga di Beijing.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108" /> Pasukan Ming di bawah pimpinan Sun Tang serta pasukan Marquis dari Huichang, Sun Jizong (孙继宗), menyerang pemukiman.<ref name="robinson politics force and ethnicity 106 108">Robinson (1999), 106&#x2013;108106–108.</ref> Untuk menghindari penangkapan dan eksekusi, Cao Qin membunuh dirinya dengan terjun ke dalam sumur.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108" /> Tentara kekaisaran menemukan tubuhnya dan kemudian memenggalnya.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108" />
 
== Dampak ==
[[Berkas:Noel_2005_Pékin_tombeaux_Ming_voie_des_âmes_19.jpg|ka|jmpl|267x267px|Patung pengawal berzirah dari [[Makam Dinasti Ming]]]]
Seperti yang dijanjikan Sekretaris Besar Li Xian sebelum pertempuran terakhir di kediaman Cao, tentara kekaisaran diperbolehkan untuk merampas barang-barang Cao Qin yang dapat mereka temukan.<ref>Robinson (1999), 108&#x2013;109108–109.</ref> Li had juga memberi insentif lain kepada tentara kekaisaran yang menangkap pemberontak berupa jabatan dan kedudukan yang pernah ditempati tahanan.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108">Robinson (1999), 108.</ref> Semua yang menjadi pengikut Cao Qin segera dieksekusi, termasuk anggota Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Pengawal Yuzhou pada 22 Agustus 1461.<ref name="robinson politics force and ethnicity 108" /> Pada 8 Agustus, tubuh Cao Jixiang dipotong di hadapan publik, setelah hukuman dan eksekusi yang dibuat dari para menteri dengan persetujuan Kaisar Tianshun dilakukan di hadapan publik di Gerbang Median.<ref name="robinson politics force and ethnicity 109">Robinson (1999), 109.</ref> Tubuh Cao Qin dan saudaranya ditinggalkan di luar dan dibiarkan membusuk.<ref name="robinson politics force and ethnicity 109" /> Ayah mertua Cao dibebaskan dari hukuman karena diketahui bahwa dia menolak berbicara dengan Cao Qin pada masa itu.<ref name="robinson politics force and ethnicity 109" />
 
Kaisar Tianshun mengganti hukuman kepada para pelaku dari hukuman mati menjadi kurungan penjara, termasuk Wakil Komisaris Utama Esen Temür, yang menjatuhkan dirinya dari dinding kota Beijing dan kemudian ditemukan di perkebunan melon di [[Tongzhou, Beijing|Distrik Tongzhou]].<ref name="robinson politics force and ethnicity 109">Robinson (1999), 109.</ref> Tahanan perang lainnya dikucilkan ke [[Lingnan]] untuk "menerima iklim tropis yang terik seumur hidup," menurut Robinson.<ref name="robinson 1999 111">Robinson (1999), 111.</ref> Li Xian juga mendesak Kaisar untuk mengampuni dan membebaskan pemberontak Cao "yang terpaksa bergabung."<ref name="robinson 1999 109 110">Robinson (1999), 109&#x2013;110109–110.</ref>
 
Penghargaan diberikan kepada yang menangkap tahanan perang yang melarikan diri, termasuk Chen Kui, Pelindung Utama [[Tianjin]], yang memperoleh kenaikan pangkat.<ref name="robinson politics force and ethnicity 109">Robinson (1999), 109.</ref> Pada 9 Agustus, pejabat keturunan Mongol Wu Cong menjabat sebagai Pimpinan Komisi Militer di wilayah Kiri; pada bulan September, dua puluh [[tahil]] perak dan 200 [[pikul]] gandum ditambahkan ke dalam upahnya.<ref name="robinson 1999 111">Robinson (1999), 111.</ref> Ma Ang menjadi Pengawal Muda dari Pewaris Takhta pada bulan September.<ref name="robinson 1999 110">Robinson (1999), 110.</ref> Tanda peringatan dibuat untuk mengenang prajurit yang meninggal saat melawan Cao Qin.<ref name="robinson 1999 109 110">Robinson (1999), 109&#x2013;110109–110.</ref>
 
Di samping menangani hukuman dan penghargaan, pemerintahan membentuk usaha lain untuk merancang kembali hukum di wilayah ibu kota Ming. Pajak non-esensial ditangguhkan.<ref name="robinson 1999 110">Robinson (1999), 110.</ref> Bangsawan dari klan kekaisaran mengawasi gerbang Kota Imperial saat pemberontak masih banyak.<ref name="robinson 1999 110" /> Sebagian warga di Beijing menyalahgunakan hukum dengan memperingati kewenangan pelaku kudeta dan menyebut mereka sebagai "pemberontak" untuk mengambil barang-barang mereka.<ref name="robinson 1999 110" /> Untuk mengatasinya, Kaisar meminta supaya sebagian perampas ditangkap dan dipamerkan ke jalan sebagai narapidana.<ref name="robinson 1999 110" /> Dalam dekrit 9 Agustus, Kaisar memastikan kembali kepada pejabat Baoding keturunan Mongol yang setia bahwa partisipasi suku Mongol dalam pemberontakan Cao tidak diartikan sebagai persekusi terhadap suku Mongol.<ref name="robinson 1999 112">Robinson (1999), 112.</ref> Pada October, Mi Duo-duo-lai, komandan Baoding dan pejabat Mongol yang berjuang melawan invasi 1449 oleh Esen Tayisi, diperintahkan untuk bertahan di Baoding oleh Kaisar yang menganggap bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai wewenang.<ref name="robinson 1999 112" />
 
Tiga pekan setelah penyerangan Cao Qin yang gagal, pemimpin Kekaisaran Mongol Bolai, yang telah melakukan penyerbuan ke Tiongkok utara, mengirim seorang duta ke Tiongkok untuk meminta hubungan formal dan mengabdi sebagai bagian dari Dinasti Ming.<ref>Robinson (1999), hlm. 96, catatan kaki 64.</ref><ref name="surreys 1967 557 577 581">Serruys (1967), 557, 577&#x2013;581577–581.</ref> Kabar mengenai pemberontakan sampai kepada [[Dinasti Joseon|pemerintahan Joseon]] dari [[Korea]] pada 9 September, saat pemerintah Korea menangani laporan terkait meningkatnya tingkat pembunuhan dan kekerasan dengan menyatakan bahwa puluhan ribu orang yang telah meninggal dan diikuti dengan hujan selama tiga hari setelah pemberontakan menyebabkan banjir hingga ke dalam Kota Terlarang dengan campuran darah dan hujan.<ref name="robinson 1999 113 114">Robinson (1999), 113&#x2013;114113–114.</ref> Pemberontakan serupa tidak terjadi kembali di ibu kota Ming hingga jatuhnya Beijing ke tangan pasukan [[Li Zicheng]] pada 1644, yang menandakan akhir Dinasti Ming sekaligus memulai masa kekuasaan [[Suku Manchu|Manchu]]. Sebelum suku Manchu memulai [[Dinasti Qing]], pemerintah Tiongkok tetap memberikan perhatian besar kepada suku Mongol yang mengabdi kepada Dinasti Ming, dan masih menggunakan skema relokasi.<ref name="robinson 1999 114 115">Robinson (1999), 114&#x2013;115114–115.</ref> Akan tetapi, pemberontakan Cao menandakan kejadian terakhir saat suku Mongol berperan penting dalam urusan pemerintahan; meski banyak pejabat keturunan Mongol yang mempertahankan gelar kebangsawanannya melalui garis keturunan, pengaruh kebangsawanan dalam struktur komandan militer berkurang saat orang-orang dari kelas lebih bawah menggantikan kedudukan mereka secara perlahan.<ref name="robinson 1999 116 117">Robinson (1999), 116&#x2013;117116–117.</ref>
 
== Historiografi ==
 
=== Sumber pra-modern ===
Naskah teks sejarah Tiongkok umum pada Dinasti Ming, termasuk ''Mingdai Shi'' ''[[Sejarah Ming|Mingshi]]'', menyebut kudeta gagal Cao Qin pada 1461 secara sekilas.<ref name="robinson 1999 79">Robinson (1999), 79.</ref><ref>Meng, 168&#x2013;169168–169.</ref><ref>Tang ''et al''., 248&#x2013;249248–249.</ref> Kudeta Cao Qin dan serangkaian peristiwa yang melatarbelakanginya ditulis dalam ''Hong you lu'' karya Gao Dai pada 1573, ''Guochao Xianzheng lu'' karya Jiao Hong pada 1594&#x2013;16161594–1616, ''Huang Ming shi gai'' pada 1632, dan ''Mingshi jishi benmo'' pada 1658.<ref>Robinson (1999), 97, catatan kaki 66; 98&#x2013;9998–99, catatan kaki 71.</ref> Li Xian juga menulis tentang karier Cao Jixiang dalam karyanya yang berjudul "''Cao Jixiang zhi bian''," yang ditampilkan dalam ''Huang Ming mingchen jingji lu'' yang diubah oleh Huang Xun pada 1551.<ref>Robinson (1999), 100, catatan kaki 78.</ref>
 
=== Sumber modern ===
Sejarawan Meng Sen (1868&#x2013;19381868–1938), yang mengumpulkan, mengubah, dan mengomentari naskah teks yang berkaitan dengan Dinasti Ming dan Qing,<ref>Boorman ''et al''., 32&#x2013;3432–34.</ref> menegaskan bahwa Tianshun merupakan penguasa yang inkompeten karena membolehkan Shi Heng dan Cao Jixiang mengembangkan ancaman bagi kekaisaran.<ref name="robinson 1999 79 80 footnote">Robinson (1999), 79&#x2013;8079–80, catatan kaki 2.</ref><ref>Meng, 170.</ref> Henry Serruys, yang disebut Robinson sebagai "penulis yang paling berwibawa mengenai suku Mongol dalam Dinasti Ming," tidak menyebutkan sejarah mengenai pemberontakan Cao Qin dalam karyanya.<ref>Robinson (1999), 79&#x2013;8079–80.</ref> Sejarawan Tang Gang dan Nan Bingwen yang menerbitkan karya berjudul ''Mingshi'' pada 1985 menyatakan bahwa kudeta yang terjadi pada 1461 melemahkan kekuasaan Dinasti Ming.<ref name="robinson 1999 79 80 footnote" /><ref>Tang ''et al''., 250.</ref> Sejarawan David M. Robinson mencurahkan idenya dalam ''Politics, Force and Ethnicity in Ming China'' mengenai pemberontakan Cao Qin dan suku Mongol pada Dinasti Ming. Sejarawan Okuyama Norio menulis dalam sebuah esai pada 1977 yang berpendapat bahwa kudeta Cao Qin pada 1461 harus dipahami sebagai peristiwa tunggal dalam konteks perebutan kekuasaan antara pejabat sipil dan pimpinan militer secara luas pada masa kekaisaran Tianshun.<ref name="robinson 1999 82">Robinson (1999), 82.</ref><ref>Okuyama, 25&#x2013;3625–36.</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 55:
== Referensi ==
 
* {{Cite book|title=Biographical Dictionary of Republican China|url=https://archive.org/details/biographicaldict03boor|last=Boorman|first=Howard L.|last2=Cheng|first2=Joseph K. H.|publisher=Columbia University Press|year=1970|isbn=0-231-08957-0|location=New York|pages=|language=en}}
* {{Cite book|title=Mingdai Shi|last=Meng|first=Sen|publisher=Zhonghua congshu weiyuan hui|year=1967|isbn=|location=Taipei|pages=|language=zh}}
* {{Cite book|title=Hokudai shigaku|last=Okuyama|first=Norio|publisher=|year=1977|isbn=|location=|pages=25&ndash;3625–36|language=ja|chapter=Sō Kin no ran no ichi kōsatsu: Mindai chūki no keiei kaikaku to no kanren ni oite}}
* {{Cite journal|last=Robinson|first=David M.|date=1999|year=|title=Politics, Force and Ethnicity in Ming China: Mongols and the Abortive Coup of 1461|url=|journal=Harvard Journal of Asiatic Studies|language=en|volume=59|issue=1|pages=79&ndash;12379–123|doi=|jstor=2652684|pmid=|access-date=}}
* Robinson, David M.. 1999. “Politics, Force and Ethnicity in Ming China: Mongols and the Abortive Coup of 1461”. ''Harvard Journal of Asiatic Studies'' (dalam bahasa Inggris). '''59''' (1). Harvard-Yenching Institute: 79–123. doi:10.2307/2652684.
* {{Cite journal|last=Serruys|first=Henry|date=1959|year=|title=Mongols Ennobled During The Early Ming|url=|journal=Harvard Journal of Asiatic Studies|language=en|volume=22|issue=|pages=209&ndash;260209–260|doi=|jstor=2718543|pmid=|access-date=}}
* {{Cite book|title=Sino-Mongol Relations During the Ming: The Tribute System and Diplomatic Missions (1400&ndash;16001400–1600)|last=Serruys|first=Henry|publisher=Institut Belge des Hautes Études Chinoises|year=1967|isbn=|location=Bruxelles|pages=|language=en}}
* {{Cite book|title=Mingshi|last=Tang|first=Gang|last2=Bingwen|first2=Nan|publisher=Shanghai renmin chubanshe|year=1985|isbn=|location=Shanghai|pages=|language=zh}}
* {{Cite book|title=Hebei xuekan|last=Wu|first=Tingyun|publisher=|year=1989|isbn=|location=|pages=106&ndash;111106–111|language=zh|chapter=Tumu zhi bian qianhou de Menggu xiangren}}
{{Topik Dinasti Ming}}
 
[[Kategori:Sejarah Tiongkok]]
[[Kategori:AbadTiongkok dalam abad ke-15]]
[[Kategori:Dinasti Ming]]