Pembicaraan:Sejarah penyebaran agama Kristen ke suku Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ukozok (bicara | kontrib)
Baris 24:
::Bisa saja, asal jangan dihapus lagi. Saya hapus segalanya yang berkaitan dengan begu. Soalnya penulis menyebut begu sebagai 'setan'. Itu interpretasi penginjil. Arti asli begu dalam kebudayaan Batak adalah 'roh nenek moyang'. Lagi pula ada penggunaan ejaan lama (djau) dan Jadi bagian itu bersama dengan referensi [4] saya ganti menjadi "Masyarakat Batak memiliki agama sendiri yang berdasarkan penyembahan terhadap roh nenek moyang bercampur dengan unsur [[agama Hindu]] dan [[agama Buddha]]."
::Saya kira lebih baik kita menyebut saja nama beberapa dewa tanpa membuat penilaian seperti "dewa belas kasih" karena kenyataan lebih kompleks. Yang perlu langsung diperbaiki adalah dibata di ginjang, di tonga, dan di toru (bulan gingang dan dos, dan di harus dipisah). Terima kasih kembali. [[Pengguna:Ukozok|Ukozok]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ukozok|bicara]]) 1 Juli 2023 06.25 (UTC)
:::Berdasarkan sumber, saya melihat digambarkan sebagai god of mercy, bila ada terjemahan yang lebih cocok. silakan sampaikan atau mungkin bisa langsung dirubah. . Apakah ada sumber yang menyatakan sebaliknya, saya sangat senang bila ada referensi yang lebih melokal dan tidak terkesan orientalis. Terima kasih atas saran perbaikan terhadap penamaan di gingang. [[Pengguna:Agus Damanik|Agus Damanik]] ([[Pembicaraan Pengguna:Agus Damanik|bicara]]) 1 Juli 2023 06.37 (UTC)
Kembali ke halaman "Sejarah penyebaran agama Kristen ke suku Batak".