Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Syiwa: Balas
M. Adiputra (bicara | kontrib)
→‎Syiwa: Balas
 
Baris 686:
:::Sebenarnya yang menjadi pertanyaan: Harus pindah ke Syiwa hanya karena KBBI menulis demikian? Padahal pengucapan oleh umat Hindu sendiri adalah Siwa sejak dahulu kala. Jika ada kata-kata KBBI yang tidak konsisten, sebaiknya jangan kita ikuti. Misalnya kata-kata untuk konsonan [ʃ] ada yang pakai "sy" (syogun, susyi), ada yang "sh" (bushido, shinto), malah ada yang cuma "s" (romusa).{{br}}Untuk kasus Siwa, segala konsonan [ʃ] dalam bahasa Sanskerta, yang telah diserap dari zaman dahulu ke bahasa Melayu, akan berubah menjadi [s] ('''s'''ila, a'''s'''rama, de'''sa''', '''S'''rikandi). Tidak seperti kata-kata serapan bahasa Arab.{{br}}Kata "Siwa" memang diucapkan tanpa konsonan [ʃ] oleh umat Hindu di sini karena itu nama yang diserap sejak zaman dulu, sama seperti nama "Srikandi" bukan "Syrikandi", "Susila" (Susilo) bukan "Susyila", dan "Sukra" (Sukro) bukan "Syukra". <span class="nowrap">-- '''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font face="Tahoma" color="#808000">Adiputra</font>]]'''&nbsp;'''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font color="blue"><span class="Unicode">बिचर</span></font>]]''' --</span> 22 Maret 2024 01.28 (UTC)
::::Coba bawa ini ke [[WP:AN]]. Biasanya banyak pengurus lain yang ngotot menjiplak kbbi, dengan mengabaikan fakta bahwa terkadang kbbi mengambil bentuk baku dari suatu kata dengan cara yang tidak biasa (dalam artian negatif). [[Istimewa:Kontribusi pengguna/140.0.19.54|140.0.19.54]] 27 Maret 2024 10.18 (UTC)
:::::Tidak. Belum perlu. Karena tidak banyak pengguna yang terjun ke bidang agama Hindu, atau peminat agama Hindu, serta mengetahui bahasa Sanskerta dan pengaruhnya dalam bahasa Indonesia. Kalau tidak, nanti diskusinya terasa seperti debat antara pelaku/praktisi vs yang cuma berteori tanpa terjun ke lapangan. Selama ini di dalam buku-buku agama Hindu dan juga perbincangan dengan istilah Sanskerta (di Indonesia) tidak pernah menyebutkan konsonan /ʃ/ seperti dalam bahasa Arab ("syukur", "masygul", "musykil", dll). {{br}}Entah mengapa Siwa menjadi Syiwa??? Tapi Banglade<b>sh</b> tidak Banglade<b>sy</b>, padahal secara etimologi ''Bangla'' + ''de<b>sh</b>a'' (tanah, negeri). <span class="nowrap">-- '''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font face="Tahoma" color="#808000">Adiputra</font>]]'''&nbsp;'''[[Pembicaraan Pengguna:M. Adiputra|<font color="blue"><span class="Unicode">बिचर</span></font>]]''' --</span> 28 Maret 2024 00.58 (UTC)