Pemerintahan Darurat Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
 
Baris 41:
== Latar belakang ==
[[Berkas:20 tahun G.K.B.I (page 53 crop).jpg|jmpl|foto Rusli Rahim]]
Tidak lama setelah ibu kota RI di [[Yogyakarta]] dikuasai [[Belanda]] dalam [[Agresi Militer Belanda II]], mereka berulangkali menyiarkan berita bahwa [[RI]] sudah bubar. Karena para pemimpinnya, seperti [[Soekarno]], [[Hatta]] dan [[Syahrir]] sudah menyerah dan ditahan.
 
Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki ibu kota [[Yogyakarta]] dan menangkap sebagian besar pimpinan [[Pemerintahan Republik Indonesia]], tanggal 19 Desember sore hari, [[Syafruddin Prawiranegara|Mr. Syafruddin Prawiranegara]] bersama Kol. Hidayat, [[Panglima Tentara dan Teritorium Sumatra]], mengunjungi Mr. [[Teuku Mohammad Hasan]], Gubernur [[Gubernur Sumatra]]/Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan perundingan. Malam itu juga mereka meninggalkan [[Bukittinggi]] menuju [[Halaban]], daerah perkebunan teh, 15 Km di selatan kota [[Payakumbuh]].
 
Sejumlah tokoh pimpinan republik yang berada di [[Sumatera Barat]] dapat berkumpul di Halaban, dan pada 22 Desember 1948 mereka mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M. Hassan, [[Sutan Mohammad Rasjid|Mr. Sutan Mohammad Rasjid]], Kolonel Hidayat, Mr. [[Lukman Hakim]], Ir. [[Indratjahja]], Ir. [[Mananti Sitompul]], [[Maryono Danubroto]], Direktur [[BNI]] [[A. Karim|Mr. A. Karim]], [[Rusli Rahim]] dan [[Latif|Mr. Latif]]. Walaupun secara resmi kawat Presiden [[Soekarno]] belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, maka dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
* [[Mr.]] [[Syafruddin Prawiranegara]], Ketua PDRI/Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/Menteri Luar Negeri ''ad interim''
* Mr. T.[[Teuku]] M.[[Mohammad Hassan]], Wakil Ketua PDRI/Menteri Dalam Negeri/Menteri PPK/Menteri Agama,
* Mr. [[Sutan]] [[Mohammad Rasjid]], Menteri Keamanan/Menteri Sosial, Pembangunan, Pemuda,
* Mr. [[Lukman Hakim]], Menteri Keuangan/Menteri Kehakiman,
* [[Ir.]] [[Mananti Sitompul]], Menteri Pekerjaan Umum/Menteri Kesehatan,
* Ir. [[Indracaya]], Menteri Perhubungan/Menteri Kemakmuran.
 
Keesokan harinya, 23 Desember 1948, Sjafruddin berpidato: