Penaklukan Surabaya oleh Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 25:
 
== Latar belakang ==
DiPada paruh kedua abad ke-16, [[Kesultanan Demak]], kekuatan dominan di pulau Jawa, hancur menjadi beberapa negara merdeka.{{Sfn|Ricklefs|2008}} Pada pergantian abad ke-17, tiga dari negara-negara ini muncul sebagai kekuatan terkemuka: [[Kesultanan Banten]] di Jawa barat, [[Kesultanan Mataram]] di pedalaman Jawa tengah, dan [[Kadipaten Surabaya]] di pesisir Jawa timur.{{Sfn|Ricklefs|2008}}{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} Mataram menkonsolidasimengkonsolidasi kekuatan dengan menyatukan kerajaan lain: Pajang di tahun {{Circa|1588}} 1588, Demak (1588), Madiun ({{Circa|1590}} 1590) dan Kediri (1591).{{Sfn|Ricklefs|2008}} Mengikuti kegagalan ekspedisi Mataram ke arah barat melawan Banten di sekitar 1597, Mataram berubah ekspansi ke timur, ke daerah-daerah di bawah pengaruh dari Surabaya.{{Sfn|Ricklefs|2008}}
 
[[Kadipaten Surabaya]] berpusat kira-kira di kota Surabaya hari ini di pantai utara Jawa timur.{{Sfn|Ricklefs|2008}} Kadipaten ini kaya dan negara yang kuat,{{Sfn|Ricklefs|2008}} dan kota pelabuhannya adalah rute perdagangan penting antara [[Melaka, Malaysia|Malaka]] dan [[Kepulauan Maluku|Kepulauan Rempah-Rempah]].{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} Luas kota ini adalah sekitar {{Convert|37|km|mi}} dalam diameter, dan diperkuat oleh kanal dan meriam.{{Sfn|Ricklefs|2008}} Bersekutu dengan negara terdekat dari [[Kota Pasuruan|Pasuruan]], Kadipaten memperluas pengaruhnya ke seluruh bagian timur pulau Jawa di awal abad ke-17.{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} Pada tahun 1622, Kadipaten Surabaya mengkontrol daerah [[Kabupaten Gresik|Gresik]] dan Sedayu di Jawa timur.{{Sfn|Ricklefs|2008}} dan juga maharaja di daerah [[Sukadana, Kayong Utara|Sukadana]]{{Sfn|Ricklefs|2008}} dan [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]]{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} di selatan [[Kalimantan]]. Laporan yang lebih meragukan mengatakan Kadipaten ini mungkin telah memperluas pengaruhnya ke [[Kota Pasuruan|Pasuruan]], [[Kerajaan Blambangan|Blambangan]], [[Sungai Brantas|Brantas]] lembah wilayah, dan Wirasaba.{{Sfn|Ricklefs|2008}} Selain ini, Surabaya juga bersekutu dengan Tuban, [[Kota Malang|Malang]], [[Kota Kediri|Kediri]], Lasem, semua di Jawa timur, serta [[Pulau Madura|Madura]] di lepas pantai utara.{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} Aliansi Ini terbentuk terutama sebagai respon terhadap pertumbuhan kekuatan Mataram,{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}} dan Surabaya adalah pendiri dan anggota yang paling kuat.{{Sfn|Akhmad Saiful Ali|1994}}{{Sfn|Ricklefs|2008}}