Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kaliper1 (bicara | kontrib)
→‎Sosial Budaya: Kuil Ching nan Jepang
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 105:
 
==Penanganan terhadap Rakyat Indonesia==
Kebijakan untuk pendudukan sangat bervariasi, tergantung pada lokasi dan posisi sosial. Banyak orang yang tinggal di wilayah yang dianggap penting bagi upaya perang mengalami penyiksaan, perbudakan seks, penangkapan dan eksekusi sewenang-wenang serta kejahatan perang lainnya. Ribuan orang dibawa keluar dari Indonesia sebagai pekerja paksa ([[romusha]]) untuk proyek-proyek militer Jepang, termasuk jalur kereta api Burma-Siam dan Saketi-Bayah. Banyak dari mereka menderita atau meninggal akibat penganiayaan dan kelaparan. AntaraDiperkirakan antara 200.000 danhingga 500.000 romusha yang direkrut dari Jawa dipaksa bekerja oleh militer Jepang.{{sfn|Dower|1986|p=296}}
 
Puluhan ribu masyarakat Indonesia kelaparan, bekerja sebagai buruh paksa, atau terpaksa meninggalkan rumah mereka. Dalam Revolusi Nasional berikutnya, puluhan bahkan ratusan ribu orang akan tewas dalam pertempuran melawan Jepang, pasukan Sekutu, dan sesama masyarakat Indonesia lainnya, sebelum kemerdekaan tercapai.{{sfn|Vickers|2013|p=94}}{{sfn|Ricklefs|2008|p=325}} Laporan [[PBB]] selanjutnya menyatakan bahwa 4.000.000 orang tewas di Indonesia akibat kelaparan dan kerja paksa selama pendudukan Jepang, termasuk 30.000 kematian warga sipil di interniran Eropa. Sebuah penelitian pemerintah Belanda yang menggambarkan bagaimana militer Jepang merekrut perempuan sebagai pelacur secara paksa di Indonesia menyimpulkan bahwa di antara 200 hingga 300 perempuan Eropa yang bekerja di rumah bordil militer Jepang, “sekitar enam puluh lima orang kemungkinan besar dipaksa menjadi pelacur."{{sfn|Asian Women's Fund|p=}}{{sfn|Soh|2008|p=21}} Perempuan muda lainnya (dan keluarga mereka), yang dihadapkan pada berbagai tekanan di kamp interniran atau di masyarakat masa perang, menyetujui tawaran pekerjaan, yang sifatnya sering kali tidak disebutkan secara eksplisit.{{sfn|Soh|2008|p=22}}{{sfn|Poelgeest|1994|p=2}}
 
== Organisasi yang Didirikan di Zaman Jepang ==
Baris 159:
 
== Sosial Budaya ==
[[Berkas:Malang._(Reproductie_van_een_foto,_genomen_onder_de_Japanse_bezetting.)_De_Japan,_Bestanddeelnr_344-5-4.jpg|jmpl|[[Kuil Ching Nan]] di Malang merupakan salah satu dari 11 kuil Shinto yang dibangun di Indonesia pada masa pendudukan Jepang.<ref>{{Cite journal|last=中島|first=三千男|last2=津田|first2=良樹|last3=稲宮|first3=康人|date=2019-03-20|title=旧オランダ領東印度(現インドネシア共和国)に建てられた神社について|url=https://kanagawa-u.repo.nii.ac.jp/records/12706|journal=非文字資料研究センター News Letter|language=ja|issue=41|pages=17–23|issn=2432-549X}}</ref>]]
 
=== Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang ===
Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menempatkan golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini karena Jepang ingin mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.