Pengeboman Borobudur 1985: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib) perbaiki wikify |
ganti gambar Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox terrorist attack
|title=Bom Candi Borobudur 1985
|image=
|caption=
|location= {{negara|Indonesia}} [[Candi Borobudur]], [[Magelang]], [[Indonesia]]
|target=[[Candi Borobudur]]
Baris 12:
|fatalities=
|injuries=
|perps= [[Mohammad Jawad]] alias "Ibrahim" alias "Kresna" (perencana)<br /> [[Abdulkadir Ali Alhabsyi]] (pelaku)<br /> [[Husein Ali Alhabsyi]] (pelaku) <ref name="tempo">[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/05/17/INT/mbm.19990517.INT94985.id.html "Bom Borobudur, 16 Tahun Kemudian"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100803011430/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/05/17/INT/mbm.19990517.INT94985.id.html |date=2010-08-03 }} - Tempo Online, 17 Mei 1999. Diakses 11 Mei 2010.</ref>
|lat_dir= S
|lat_deg = 7
Baris 24:
|mapname= Indonesia
}}
{{Kekerasan terhadap Buddhis}}
'''Bom Candi Borobudur''' adalah peristiwa
Beberapa ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan sembilan [[stupa]] pada candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut. Otak peristiwa
Tanggal kejadian peristiwa ini sering dikutip secara salah kaprah oleh pengguna [[blog]] di dunia maya sebagai tanggal [[15 Januari]] dari sumber majalah [[TEMPO]].
[[Berkas:Pengeboman Borobudur.jpg|jmpl|262x262px|Dampak pengeboman pada beberapa stupa yang terdapat di Candi Borobudur.]]
== Penangkapan tersangka dan proses peradilan ==
Setelah penyelidikan, polisi Indonesia menangkap dua bersaudara
Dalam persidangan kasus ini, [[jaksa]] menuduh bahwa tindakan pengeboman terhadap Candi Borobudur merupakan aksi balas dendam Abdulkadir dan kawan-kawan terhadap peristiwa [[Peristiwa Tanjung Priok|Tanjung Priok]] tahun 1984 yang menewaskan puluhan nyawa pemeluk [[agama]] [[Islam]]. Abdulkadir membenarkan motivasi peledakan itu sebagai ungkapan ketidakpuasannya atas peristiwa berdarah tersebut. Namun keterangan itu kemudian diragukan, karena sosok Mohammad Jawad atau "Ibrahim" yang disebut Husein sebagai dalangnya kemudian tidak pernah ditemukan oleh kepolisian.
Menurut pengakuannya, Abdulkadir mengaku dia tidak mengetahui rencana pengeboman tersebut. Dia dan ketiga kawan lain pada awalnya hanya sekadar diajak oleh Mohammad Jawad untuk "[[berkemah]]" ke Candi Borobudur sebelum kemudian dibujuk oleh Mohammad Jawad untuk mengebom candi
Sebagai pelaku di lapangan, Abdulkadir bukanlah seorang profesional karena dia mengaku bahwa dia tidak mengetahui seluk-beluk teknikal sebuah [[bom]] dan hanya mengiyakan bujukan "Ibrahim" rekannya. Setelah menyetujui bujukan Ibrahim, mereka kemudian diberikan sejumlah [[bom waktu]]
Abdulkadir kemudian divonis oleh [[Pengadilan Negeri]] [[Malang]] dengan [[hukuman]] [[penjara]] 20 tahun setelah terbukti sebagai pelaku peledakan itu. Kakak Abdulkadir, Husein bin Ali Alhabsyi kemudian dihukum [[penjara seumur hidup]] di [[Lembaga Pemasyarakatan]] Kelas I [[Lowokwaru, Malang|Lowokwaru]], [[Malang]].
== Meledaknya bus Pemudi Express ==
Peristiwa pengeboman Candi Borobudur ini berkaitan dengan kasus ledakan bom di [[bus Pemudi Express]] jurusan [[Bali]] yang meledak di [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]] pada tanggal [[16 Maret]] [[1985]]. Terungkap dari pengakuan Abdulkadir setelah penangkapannya, bahwa dia dan Husein menumpang bus tersebut pada saat kejadian, dan meledaknya bus tersebut adalah karena [[bom]] yang mereka bawa meledak secara tidak sengaja karena terpicu oleh panasnya [[mesin kendaraan]] tersebut. Menurut pengakuannya, mereka tidak paham bahwa bom yang telah dimasukkan ke dalam lonjoran berbahan [[paralon]] ber[[diameter]] sekitar 30 [[cm]] dan dimasukkan dalam [[tas]] itu bisa meledak bila kepanasan. Bom tersebut mereka letakkan di atas mesin, dan karena [[panas]] dan [[pemuaian]], meledaklah bom tersebut.
Peristiwa pengeboman Candi Borobudur ini diduga pula berkaitan dengan peledakan [[Gereja Sasana Budaya Katolik Magelang]] beberapa waktu setelahnya.
== Pasca bom Borobudur ==
Lama setelah peristiwa bom Borobudur, Ibrahim alias Mohamad Jawad belum juga dapat ditemukan dan ditangkap oleh [[Polri|Kepolisian Indonesia]]. Menurut pengakuan Husein pada [[TEMPO]], sosok Mohammad Jawad adalah nyata karena orang itu pernah datang ke [[majelis taklim]] yang dipimpin Husein di [[Kota Malang]]. Jawad kerap datang sebagai [[ustad]] dan memberikan ceramah tentang berbagai hal di situ, termasuk tentang [[Tragedi Tanjung Priok]] tanggal [[12 September]] [[1984]]. Sosok ini menurut Husein sangat pandai berbicara dan mampu memengaruhi anak-anak muda, termasuk Abdulkadir yang kemudian menjadi pelaku peledakan Candi Borobudur ini. Ketidakmampuan kepolisian untuk melacak dan menangkap Mohammad Jawad hingga kini masih menjadi bahan diskusi.
== Dugaan lain ==▼
== Pranala luar ==
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/05/17/INT/mbm.19990517.INT94985.id.html "Bom Borobudur, 16 Tahun Kemudian"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100803011430/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/05/17/INT/mbm.19990517.INT94985.id.html |date=2010-08-03 }} - Tempo Online, 17 Mei 1999.
* [[Daftar perusakan cagar budaya di Indonesia]]
== Referensi ==
Baris 59 ⟶ 62:
{{Terorisme di Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1980an}}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1985]]
[[Kategori:Terorisme tahun 1985]]
[[Kategori:Terorisme di Indonesia]]
|