Informasi yang tersedia mengenai pengepungan ini berasal dari sumber-sumber yang ditulis pada masa-masa selanjutnya, yang seringkali saling bertentangan. Sumber Bizantium utama adalah catatan yang panjang dan rinci berupa ''Kronik'' [[Theophanes Sang Pengaku]] (760–817) dan yang terpenting kedua adalah catatan yang lebih singkat dalam ''Breviarium'' buatan [[Patriark Nikephoros I dari Konstantinopel]] (meninggal 828), yang menampilkan perbedaan-perbedaan kecil, khususnya yang bersifat kronologis, dari versi Theophanes.<ref>{{harvnb|Brooks|1899|pp=19–20}}.</ref><!--ForUntuk the events ofperistiwa-peristiwa thedalam siegepengepungan, bothkedua authorspenulis appeartampaknya tomengandalkan havenaskah usedprimer ayang primaryditulis accountpada composedmasa during the reign ofpemerintahan [[Leo III theorang IsaurianIsauria]] (r.berkuasa 717–741) whichyang thereforedengan containsdemikian aberisi favourablepenggambaran depictionyang oflebih thedisukai latterpada catatan yang kedua, whilesedangkan Theophanes apparentlytampaknya reliesmengandalkan onbiografi antak unknowndiketahui biography ofmengenai Leo (ignoreddiabaikan byoleh Nikephoros) foruntuk theperistiwa-peristiwa eventspada oftahun 716.<ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=lxxxviil–xxxviii}}.</ref> <!-- The Arab sources, mainly the 11th-century ''[[Kitab al-'Uyun]]'' and the more concise narrative in the ''[[History of the Prophets and Kings]]'' by [[al-Tabari]] (838–923), rely on primary accounts by early 9th-century Arab writers, but are more confused and contain several legendary elements. The [[Syriac]]-language accounts are based on [[Agapius of Hierapolis]] (died 942), who likely drew from the same primary source as Theophanes, but are far briefer.<ref>{{harvnb|Brooks|1899|pp=19–20}}, {{harvnb|Guilland|1959|pp=115–116}}</ref>-->
