Pengguna:Haikal FK 1705/Bak ikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
(16 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Bahasa Sunda Modern''' adalah tahapan bahasa Sunda yang berawal sejak awal abad ke-20 hingga sekarang. Secara umum, perkembangannya dibagi menjadi tiga periode, didahului dengan periode bahasa Sunda masa III yang berawal dari sekitar tahun 1800 sampai 1900,{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=15}} kemudian dilanjutkan oleh periode bahasa Sunda masa IV dari tahun 1900 hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=17}} dan akhirnya periode bahasa Sunda masa V setelah 1946 sampai kini.{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=18}}
{{Infobox bahasa
| name = Bahasa Sunda Modern Awal
| altname = Bahasa Sunda Masa III
| nativename = ''Basa Soenda'', ''Basa Goenoeng''
| pronunciation = {{small|{{hlist|/ba.sa.sʊn.da/|/ba.sa.gu.nʊŋ/}}}}
| familycolor = Bahasa Austronesia
| states = [[Hindia Belanda]]
| region = [[Keresidenan Priangan]]
| era = berkembang menjadi [[bahasa Sunda|bahasa Sunda Modern]] pasca [[abad ke-20]]
| fam1 = [[rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]
| fam2 = [[Bahasa Melayu-Polinesia|''Great Polynesian'']]
| ancestor = [[Bahasa Sunda Kuno]]
| ancestor2 = [[Bahasa Sunda Klasik]]
| script = ''[[Aksara Latin|Aksara Walanda]]'' (Latin)
| iso3 =
| glotto =
| glottofoot =
| image = Grashuis1874 139.png
| imagesize = 350px
| imagecaption = ''Sasaoeran'' oleh Grashuis dalam ''De Soendanesche Tolk'' (1874)
| ietf =
| contoh_ref =
| contoh_teks =
| contoh_romanisasi =
| contoh_teks_judul =
| contoh_suara =
| contoh_terjemahan =
| notice = IPA
| notice2 =
| map =
| mapcaption =
}}
 
== Perkembangan ==
'''Bahasa Sunda pada Masa Kolonial Belanda''' (''basa Soenda'' atau ''basa Goenoeng'', juga disebut sebagai '''''basa Sunda Mangsa III''''' atau '''bahasa Sunda Masa III'''){{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=7}}{{Sfnp|Prawirasumantri|1990|pp=11}} adalah serangkaian tahapan [[bahasa Sunda]] di sekitar [[Abad ke-11 hingga 20|abad ke-19]] (1800-1900), sebagai implikasi dari adanya pemerintahan [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]]. Pada masa ini, bahasa Sunda mengalami perkembangan besar-besaran dari yang tadinya sebagai bahasa yang hanya digunakan secara lisan, menjadi bahasa yang mulai digunakan dalam media cetak dan menjadi bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah formal yang didirikan oleh pemerintah. Masa ini pula lah yang menjadi cikal bakal munculnya bentuk bahasa Sunda modern yang ada pada saat ini.{{Sfnp|Moriyama|2010|pp=2-3}}
 
== Penggunaan ==
Peneliti mula-mula yang menaruh perhatian besar terhadap bahasa Sunda didominasi oleh [[Orang Belanda|orang-orang berkebangsaan Belanda]], hal ini tidak terlepas dari kebijakan politik pada waktu itu yang menuntut serta mewajibkan tenaga kerja Eropa yang dibutuhkan sebagai pengelola perkebunan—biasanya bertugas di wilayah ''Preanger'' ([[Parahyangan]])—serta administrator untuk menguasai bahasa Sunda. Diharapkan dengan kemampuan bahasa Sunda yang baik, para tenaga kerja Eropa ini dapat menjalin komunikasi yang lancar dengan masyarakat lokal yang utamanya bekerja sebagai buruh.{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=1}}
 
== SejarahKondisi ==
 
=== Pra-Pemerintah Kolonial Belanda ===
[[Berkas:Verhandelingenva21780bata 0350 crop.jpg|jmpl|Surat Sunda–Belanda (1780)]]
Sebelum pemerintahan [[Hindia Belanda]] dikuasai dan dikontrol secara langsung dan secara penuh oleh [[Kerajaan Belanda|Pemerintah Belanda]] pada [[31 Desember]] [[1799]]{{Efn|Antara tahun 1795-1806, pemerintahan Belanda berbentuk Republik, yaitu [[Republik Batavia]], kemudian bentuk pemerintahannya diteruskan oleh [[Kerajaan Hollandia]] pada tahun 1806-1810. Kedua bentuk pemerintahan tersebut berada dalam pengaruh [[Prancis]], lebih tepatnya [[Republik Prancis Pertama]] dan kemudian [[Kekaisaran Prancis Pertama]] di bawah kekuasaan [[Napoleon Bonaparte]]}} dan jauh sebelum para akademisi Eropa memfokuskan diri dalam penelitian bahasa Sunda, kemunculan nama bagi bahasa Sunda sendiri sudah terdokumentasikan dalam karya Herbert de Jager, seorang sarjana Belanda yang hidup pada tahun [[1636]]-[[1694]], ia menyebut bahasa Sunda sebagai ''Zondase taal''.{{Sfnp|Moriyama|1996|pp=153}}{{Sfnp|Moriyama|2005|pp=10}} Kemudian, melangkah lebih jauh lagi, masih pada masa [[Perusahaan Hindia Timur Belanda di Nusantara|kolonialisme Perusahaan Hindia Timur Belanda]] ([[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]]), usaha pencatatan dan pendokumentasian bahasa Sunda yang lebih komprehensif telah dilakukan oleh seorang linguis bernama Josua Van Iperen dalam artikelnya yang dipublikasikan pada tahun [[1780]]. Ia memuat perbandingan sebuah sampel teks multibahasa antara bahasa Sunda yang ia tuliskan sebagai ''Sundase of Berg-taal'' (bahasa Sunda atau bahasa Gunung){{Efn|Anggapan bahasa Sunda sebagai ''berg taal'' atau 'bahasa gunung' muncul dari kalangan orang Belanda yang banyak melihat masyarakat Sunda yang tinggal di area dataran tinggi}} dengan terjemahan bahasa Belanda.{{Sfnp|Iperen|1780|pp=290}} Pada halaman selanjutnya ia juga menyertakan tabel inventarisasi kosakata dasar bahasa Sunda, mulai dari kata benda seperti:
 
* nama anggota tubuh,
* kata sifat,
* kata kerja,
* objek alam,
* hewan,
* angka,
* hingga arah mata angin.{{Sfnp|Iperen|1780|pp=292-297}}
 
=== Interregnum Inggris ===
[[Berkas:Raffles1817 lxxi.jpg|jmpl|Perbandingan kosakata (Raffles 1817:lxxi), bahasa Sunda berada pada posisi paling tengah|300x300px]]
Pada [[Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda|masa jeda kekuasaan di bawah kontrol Inggris/Britania]] tahun [[1811]]-[[1815|1816]], tentu saja [[Orang Britania|orang berkebangsaan Inggris]] ikut andil dalam studi lanjut mengenai kebudayaan lokal. [[Thomas Stamford Raffles]], [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|''lieutenant-governor'']] (Gubernur Jenderal) kala itu, dalam lampiran pada bukunya yang terbit tahun [[1817]], ia membuat perbandingan berbagai kosakata bahasa pribumi, termasuk bahasa Sunda, ia melampirkan kosakata yang berkaitan dengan alam, manusia, hewan, mineral, pakaian, makanan, rumah, kebun, pertanian, pertahanan, pemerintahan, agama, pengukuran, musik, ilmu pengetahuan, waktu dan siklus, angka, adjektiva, verba, pronomina, hingga partikel dan idiom serta kata majemuk.{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxi}} Tak kalah dengan usaha Raffles tersebut, tiga tahun kemudian [[John Crawfurd]], dokter [[Suku Skotlandia|berkebangsaan Skotlandia]] berhasil menuntaskan karyanya berupa buku yang berjudul ''History of the Indian Archipelago'' (1820). Di dalam buku tersebut, ia sedikit menyinggung dan membahas mengenai keberadaan bahasa Sunda.{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=66-67}} Sama seperti yang telah dilakukan oleh Raffles, Crawfurd juga membuat perbandingan antar bahasa termasuk bahasa Sunda,{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=125-191}} bahkan perbandingan yang ia buat dapat dikatakan lebih luas cakupannya karena ia juga menyertakan bahasa-bahasa seperti [[bahasa Rote]] hingga [[Bahasa Malagasi|bahasa Madagaskar]] yang ia sebut sebagai anggota dari rumpun bahasa ''Polynesian'' dan ''Great Polynesian''.{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=99}}{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=123}}
 
Dua hasil pekerjaan Raffles dan Crawfurd di atas sangat berguna bagi para sarjana-sarjana Belanda pada masa sesudahnya.{{Sfnp|Moriyama|1996|pp=155}}
 
=== Koloni Kerajaan Belanda ===
[[Berkas:Nederduitsch Maleisch en Soendasch woordenboek (page 4 crop).jpg|jmpl|Kamus Belanda-Melayu-Sunda (Wilde 1841)]]
Sejak [[1818|tahun 1818]], pemerintah kolonial Belanda mulai menggalakkan penyebaran pengetahuan mengenai [[Bahasa di Indonesia|bahasa-bahasa pribumi]] yang ada di Hindia Belanda kepada para [[Orang Indo|pemukim asal Eropa]] agar mereka bisa menguasai dan menuturkannya secara lancar dengan dasar hukum ''Regeringsreglement van 1818'' pasal 100, aturan tersebut kemudian diperbarui agar hanya berlaku untuk para pegawai bangsa Eropa saja dengan ''Regeringsreglement van 1827''.{{Efn|''Regeringsreglement'' ialah konstitusi yang memuat peraturan pokok mengenai kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang bersumber pada Gubernur Jenderal sebagai penguasa tunggal dan tertinggi di pusat pemerintahan. Ia juga dapat disepadankan dengan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD]] pada masa sekarang.}}{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=5}} Bahasa Sunda sendiri mulai disadari keberadaan pentingnya oleh Andries De Wilde, seorang [[Penguasaan tanah|tuan tanah]] di [[Kota Sukabumi|Sukabumi]]. Ia mulai mempelajari dan kerap mempraktekkan kemampuan berbahasa Sundanya itu sejak tahun 1813-1821. Dalam bukunya, ia menuliskan pengalamannya berbicara bahasa Sunda kepada para pekerja lokal yang hendak meminum [[kopi]]. Ia berkata:"Pada awalnya saya tak melihat apa yang mereka konsumsi. Lalu saya tanyalah kepada mereka dalam bahasa Sunda, apa yang sedang dilakukan oleh mereka?" Mereka menimpalinya kembali dengan bahasa Sunda:"''Ukur ngopi kaula nun''" (Hanya sedang meminum kopi, Tuan!).{{Efn|Dalam versi aslinya pada bukunya yang berbahasa Belanda, Wilde menulis dengan ejaan sebagai berikut: "''ukker ngoppie kawoela noehn''" yang ia terjemahkan menjadi "''wij drinken koffij, Mijnheer!''"{{sfnp|Wilde|1830|pp=147}}}}{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=7}} Keseriusan Wilde dalam memperhatikan kondisi bahasa Sunda terus berlanjut hingga ia berhasil menyusun kamus Sunda-Belanda, kamus ini ia susun berdasarkan kosakata yang ia senaraikan selama ia diangkat menjadi pengawas budidaya kopi sejak 1808 di Parahyangan, ia rajin mempelajari adat istiadat dari masyarakat setempat. Senarai kosakata yang telah ia kumpulkan ini kemudian ia bawa ke [[Kerajaan Belanda|Belanda]], atas dorongan [[J.F.C. Gericke]] dan dengan bantuan serta pengawasan [[Taco Roorda]], seorang ahli bahasa-bahasa [[Timur Jauh|Ketimuran]] paling masyhur di Belanda, ia menerbitkan senarai kosakata tersebut ke dalam bentuk kamus yang berjudul ''Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek: benevens Twee Stukken tot Oefening in Het Soendasch'' pada tahun [[1841]] yang juga di dalamnya terdapat pengantar oleh Roorda.{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=7-8}}
 
[[Berkas:A dictionary of the Sunda language of Java (page 8 crop).jpg|jmpl|ki|Kamus Sunda-Inggris (Rigg 1862), memuat 9.308 lema]]
Selain Wilde, masih banyak lagi para pengelola perkebunan yang mempunyai minat tinggi terhadap bahasa Sunda, beberapa di antaranya adalah Jonathan Rigg dan [[Karel Frederik Holle]]. Rigg bertugas di daerah [[Jasinga, Bogor]]. Sementara itu, Holle bertugas di [[Cikajang, Garut]]. Rigg yang berkebangsaan Inggris menjadi pelopor dalam penyusunan kamus Sunda-Inggris setelah kamus yang ia beri judul sebagai A ''Dictionary of the Sunda Language of Java'' pertama kali diterbitkan pada tahun 1862. Kamus tersebut menjadi salah satu kamus dengan entri yang cukup kaya yaitu sebanyak 9.308 lema. Alasan Rigg sendiri menyusun kamus tersebut karena adanya dorongan dari sayembara yang diadakan oleh [[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|''Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen'']] (disingkat BGKW), sebuah lembaga kebudayaan yang berpusat di [[Batavia]], lewat sekretarisnya, [[Pieter Mijer]] pada 9 Oktober 1843, BGKW mengadakan sayembara penyusunan kamus baru mengenai bahasa Sunda yang diharapkan dapat lebih baik dari karya Wilde sebelumnya, sayembara tersebut berhadiah sebanyak 1.000 [[Gulden Hindia Belanda|gulden]] dengan tambahan medali emas senilai 300 gulden. Naskah awal susunan Rigg pertama kali diterima BGKW pada tahun 1854 yang selanjutnya baru dibukukan oleh Lange & Co di Batavia. Usaha yang ditempuh Rigg selama penyusunan kamusnya tersebut melewati berbagai metode, salah satunya adalah dengan mengambil sumber dari [[Daftar Bupati Cianjur|Bupati Cianjur]] ke-10, [[R.A.A. Kusumahningrat|R.A.A Kusumahningrat]] alias Dalem Pancaniti yang membuat senarai kosakata Sunda—utamanya dari [[Parahyangan Barat]]—berdasarkan tingkatannya (''[[Kata lemes|lemes]]'' sampai ''[[Kata cohag|cohag]]'') yang disebut sebagai ''Paririmbuan-ketjap''. Sebagai tokoh terkemuka di Jasinga, Rigg juga mempunyai relasi yang baik dengan Raden Nata Wireja, seorang Demang Jasinga. Relasi ini ia manfaatkan untuk menambah wawasannya mengenai perbendaharaan kata Sunda, terutama di daerah Jasinga. Rigg juga sempat mengundang salah seorang [[Pantun Sunda|juru pantun]] berjuluk Ki Gembang dari Bogor, untuk melantunkan ''carita pantun'' antara tahun [[1847]], [[1848]], dan [[1850]]''.''{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=8-9}}
 
[[Berkas:Coo.31924020516864-seq 9.jpg|jmpl|Percakapan dwibahasa Sunda-Belanda (Kartawinata 1883)]]
Bilamana usaha Rigg dalam menunjukkan perhatiannya terhadap bahasa Sunda ditujukan dengan menyelesaikan kamus Sunda-Inggris, maka tokoh selanjutnya yang patut diperhitungkan usahanya adalah Holle, usaha serta jasanya dianggap melampaui dari apa yang telah dikerjakan oleh peneliti lain. Tak tanggung-tanggung, Holle selain mempelajari kesundaan melalui bahasa, ia juga paham betul-betul adat serta kebiasaan masyarakat Sunda, sehingga beberapa sumber menyebutkan ia sudah dapat dianggap sebagai penduduk asli bagi orang Eropa. Masyarakat Sunda sendiri pada waktu itu memandang Holle sebagai pemimpinnya dan memberikannya gelar Sayid Muhammad bin Holle. Bagaimana tidak, dedikasinya terhadap orang Sunda tidak semerta-merta karena kepentingan pribadi, melainkan karena pemikirannya yang hendak memanusiakan orang Sunda dan memberdayakannya menjadi masyarakat yang menerapkan hukum penawaran dan permintaan (''homo economicus''). Kajian Holle mengenai bahasa Sunda dimulai ketika ia ditugaskan menjadi "pegawai pelaksana penyusunan buku pelajaran bahasa Sunda" atau yang dalam bahasa Belanda disebut sebagai ''ambtenaar belast met de samenstelling van Soendasche leerboeken'' pada tahun 1859. Dengan dibantu salah seorang penghulu lokal di daerah [[Balubur Limbangan, Garut|Limbangan]] (kini [[Kabupaten Garut]]) bernama [[Muhamad Musa|Muhammad Musa]] yang telah ia kenal sejak 1857.{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=10}}{{Sfnp|Zimmer|2002|pp=73}}
 
Dari deskripsi di atas, dapatlah diketahui bahwa usaha Holle membuat bahasa Sunda menjadi maju, karena ia adalah perintis tradisi penulisan bahasa Sunda dalam [[Percetakan|media cetak]]. Holle bersama Musa dan beserta rekan-rekannya seperti Patih Limbangan Adi Widjaja dan mantan Patih Galuh Brata Widjaja sekurang-kurangnya telah menghasilkan 13 judul buku, selain itu Holle juga ikut andil dalam pengawasan sebanyak 23 judul buku berbahasa Sunda sepanjang dekade [[1860-an]]. Holle juga mempunyai murid-murid, beberapa di antaranya adalah anak Musa, seperti [[Lasminingrat]], Lenggang Kentjana, Soeria Nata Ningrat, dan Kartawinata.{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=10-11}} Kartawinata sebagai murid terdekat Holle berhasil menyusun buku yang berisi contoh-contoh percakapan yang ditulis secara dwibahasa, yaitu bahasa Sunda dan bahasa Belanda yang berjudul ''Soendasch-Hollandsche Samenspraken'' atau ''Pagoenĕman Soenda djeung Walanda'' (1883) dan berisi pengantar dari Holle.{{Sfnp|Kartawinata|1883|pp=iii}} Buku tersebut menjadi pegangan bagi orang-orang Belanda yang hendak belajar bahasa Sunda hingga mendekati penutur asli karena penulisan dalam buku tersebut dilengkapi dengan tanda baca yang akan menggambarkan bagaimana nuansa percakapan Sunda yang sesungguhnya hingga orang asing yang membacanya bisa meniru aksen atau logat Sunda yang sesuai, buku ini kelak menjadi inspirasi bagi buku panduan lainnya bagi orang Eropa pasca tahun 1900-an.{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=11-12}}{{Sfnp|Kurnia|2021|pp=13}}
 
=== Pasca abad ke-20 ===
Pada awal tahun 1900-an, bentuk tradisi tulis Sunda mulai mengalami perubahan, dari yang sebelumnya didominasi oleh Wawacan, menjadi digantikan oleh novel (roman).{{Sfnp|Marsila|2019|pp=37}} Transisi dari sastra Sunda Modern Awal menuju sastra Sunda Modern dimulai dengan hilangnya porsi Wawacan dan tulisan-tulisan tradisional yang dianggap tidak cocok lagi dengan pemodernan karena bentuknya yang terikat dengan aturan-aturan tertentu. Penerbitan wawacan berangsur-angsur menurun, terhitung sejak dekade 1910-an, ada 13 judul wawacan yang dihasilkan, 30 judul pada dekade 1920-an, menurun menjadi hanya 10 judul pada dekade 1930, hingga pada dekade 1940 tidak ada satu pun judul yang dihasilkan.{{Sfnp|Marsila|2019|pp=40-41}}
 
Ketika ''Commissie voor de Volkslectuur'' didirikan pada tahun 1908, perannya dengan cepat mempengaruhi gaya kepenulisan dalam wacana-wacana yang dihasilkan, ide-ide baru dari Eropa mulai diadaptasi ke dalam bahasa lokal. Daeng Kanduruan Ardiwinata yang kelak akan menjadi pengarang pertama yang menulis novel dalam bahasa Sunda, saat itu menduduki posisi sebagai kepala seksi untuk bagian bahasa Sunda. Terjemahan karya-karya Eropa yang berbentuk prosa mulai diproduksi. Melalui terjemahan-terjemahan inilah, roman dan novel akhirnya diperkenalkan dan mendapat perhatian lebih sehingga sedikit demi sedikit mulai menggantikan tulisan-tulisan sebelumnya karena memiliki gaya tulisan yang cenderung realis. Novel/roman dalam bentuk prosa berbahasa Sunda sendiri mulai bermunculan sejak tahun [[1910]].{{Sfnp|Marsila|2019|pp=41}}
 
Puncaknya, karya prosa pertama dalam bahasa Sunda berbentuk novel yang berjudul ''Baruang ka noe Ngaroera'' karangan [[Daeng Kanduruan Ardiwinata]] diterbitkan oleh percetakan G. Kolff & Co. di [[Weltevreden]] pada tahun [[1914]], hal ini menandai masuknya perkembangan bahasa Sunda ke dalam fase modern.<ref>{{Cite book|last=Ardiwinata|first=D.K.|year=1914|url=https://books.google.co.id/books?id=nyxBAQAAMAAJ|title=Baroeang ka noe Ngarora|location=Weltevreden, Batavia|publisher=[[Balai Pustaka]], [[G. Kolff & Co.]]|oclc=65996132|url-status=live}}</ref>
 
== Penutur ==
[[Berkas:Sundanese Locator Map in 1881.tif|jmpl|385x385px|Peta bahasa pada tahun 1881, legenda:<br>{{legend|#DDC8A9|penutur bahasa Sunda}}]]
Raffles memperkirakan jumlah [[Penutur jati|penutur bahasa]] Sunda pada tahun [[1815]] sebanyak satu per sepuluh (1/10) dari jumlah penduduk Pulau Jawa,{{Sfnp|Raffles|1817|pp=358}} sensus terhadap pulau Jawa yang ia hasilkan menunjukkan angka 4.322.031 jiwa.{{Sfnp|Moriyama|2005|pp=14}} Moriyama skeptis dengan kesimpulan Raffles ini karena Raffles melakukan simplifikasi pada saat penghitungan dan kebingungan ketika membaca peta bahasa, ia menganggap Raffles hanya menghitung penutur bahasa Sunda yang berada di wilayah dataran tinggi (wilayah Priangan) dan mengabaikan wilayah lainnya. Berbekal data yang penelitian terbaru,<ref>{{Cite book|last=Boomgaard|first=P.|last2=Gooszen|first2=A.J.|year=1991|url=https://books.google.co.id/books?id=6sRsuwEACAAJ|title=Changing Economy in Indonesia: A Selection of Statistical Source Material from the Early 19th Century Up to 1940. Population trends 1795-1942.|location=[[Amsterdam]]|publisher=Royal Tropical Institute|volume=11|oclc=1000746260|url-status=live}}</ref>{{rp|105}} Moriyama mengambil data mengkaji pengestimasian ulang dengan turut serta menghitung setengah populasi penduduk di [[Keresidenan Cirebon]]. Menurut kalkulasi terbaru yang telah didapatkan, pada tahun 1815 populasi di wilayah penutur bahasa Sunda ([[Keresidenan Banten|Banten]], [[Keresidenan Bogor|Bogor]], [[Keresidenan Karawang|Karawang]], [[Keresidenan Priangan|Priangan]], dan sebagian Cirebon) mencapai 681.782 jiwa.{{Sfnp|Moriyama|1996|pp=156}}
 
Estimasi Raffles diulangi oleh Crawfurd dalam laporannya, ia menuliskan:
 
{{Cquote|''The Sunda is the language of the mountaineers of the western part of Java, of perhaps one-third of the area of the island, but, in round numbers, probably of not more than of one-tenth of its inhabitants''. (Bahasa Sunda adalah bahasa para pemukim pegunungan di bagian barat Pulau Jawa, yang luasnya mungkin sepertiga dari luas pulau ini, tetapi, jika dikumpulkan, mungkin tidak lebih dari sepersepuluh penduduknya.)|4={{Harvcoltxt|Crawfurd|1820: Vol 2, 66}}|5=History of The Indian Archipelago{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=66}}}}
 
== Ortografi ==
{{Also|Ejaan Bahasa Sunda}}
[[Berkas:Holle1876-2.jpg|jmpl|Sampul buku pedoman Ejaan bahasa Sunda (Holle 1876)]]
Penulisan bahasa Sunda di masa ini menggunakan [[Alfabet Latin|alfabet latin]] (''Aksara Walanda'') dengan banyaknya ketidakkonsistenan pada masa awal pengenalan. Masalah seringkali muncul ketika huruf vokal "eu" (Vokal tengah madya panjang/schwa) hendak direpresentasikan. Perbedaan latar belakang tiap penulis di media cetak membuat banyaknya transliterasi yang hanya mengandalkan persepsi lisan saja tanpa adanya pertimbangan yang lebih lanjut. Holle pertama kali merumuskan sistem ejaan (bahasa Sunda Modern Awal: ''cacarakan'', bahasa Sunda Modern: ''éjahan'') bahasa Sunda pada bukunya yang berjudul ''Kitab tjatjarakan Soenda'', terbit tahun [[1862]]. Buku ini kemudian menuai kritik, salah satunya datang dari [[Sijfert Hendrik Koorders|Koorders]]. Ia menyarankan agar schwa panjang dilambangkan menggunakan "eu", sedangkan schwa pendek menggunakan "e". Peneliti lain juga menawarkan opsi alternatif, seperti yang diberikan oleh Grashuis, seorang misionaris dari ''[[Nederlandsch Zendeling Genootschap]]'', ia membuat terobosan ortografi baru, yang menggunakan "u" untuk merepresentasikan schwa panjang.{{Sfnp|Moriyama|1996|pp=170}}
 
Setelah melewati berbagai proses perancangan dan pemutusan. Akhirnya sistem [[Alih aksara|transliterasi]] sekaligus ortografi karya Holle diadopsi oleh pemerintah kolonial pada tahun [[1871]]. Kebijakan ini berimplikasi pada percetakan buku berbahasa Sunda yang pada akhirnya dapat mempertahankan keteraturan, karena lembaga pemerintah untuk urusan percetakan seperti [[Percetakan Negara Republik Indonesia|Landsdrukkerij]] selalu mengikuti arahan dan rekomendasi dari Holle. Hingga pada akhirnya, para intelektual Sunda melalui penerbit Balai Pustaka pada tahun 1912 menerbitkan ''Palanggĕran Noeliskeun basa Soenda koe Aksara Walanda'' sebagai buku pegangan para pelajar di sekolah-sekolah.{{Sfnp|Moriyama|1996|pp=171}}
 
=== Perbandingan ===
Berikut adalah perbandingan beberapa ortografi yang pernah digunakan untuk menulis bahasa Sunda dari berbagai literatur mengenai leksikografi.
{| class="wikitable"
|+
!Iperen (1780){{Sfnp|Iperen|1780|pp=292-297}}
!Raffles (1817){{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxii-clv}}
!Crawfurd (1820){{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=125-191}}
!Wilde (1841)
!Rigg (1862)
!Grashuis (1874)
!Geerdink (1875)
!Coolsma (1884)
!Modern
!Glosarium
|-
|hegie{{Sfnp|Iperen|1780|pp=296}}
|hiji{{Sfnp|Raffles|1817|pp=cxxviii}}
|—
|hidji{{Sfnp|Wilde|1841|pp=34}}
|hiji{{Sfnp|Rigg|1862|pp=415}}
|hidji{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=82}}
|hidji{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=122}}
|hidji{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=130}}
|hiji
|satu
|-
|doua
|dua
|—
|doewa{{Sfnp|Wilde|1841|pp=168}}
|dua{{Sfnp|Rigg|1862|pp=110}}
|doewa
|doewa{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=84}}
|doewa{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=85}}
|dua
|dua
|-
|tolla
|tilu
|—
|tiloe{{Sfnp|Wilde|1841|pp=31}}
|tilu{{Sfnp|Rigg|1862|pp=497}}
|tiloe
|tiloe{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=377}}
|tiloe{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=378}}
|tilu
|tiga
|-
|geenap
|genap
|—
|gennep{{Sfnp|Wilde|1841|pp=214}}
|gĕnap{{Sfnp|Rigg|1862|pp=127}}
|genep
|gĕnĕp{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=102}}
|gěněp{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=107}}
|genep
|enam
|-
|tojon
|tújuh
|—
|toedjoeh{{Sfnp|Wilde|1841|pp=215}}
|tujuh{{Sfnp|Rigg|1862|pp=506}}
|toedjoeh
|toedjoeh{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=403}}
|toedjoeh{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=402}}
|tujuh
|tujuh
|-
|sapoelo
|sapuluh
|—
|sapoeloeh{{Sfnp|Wilde|1841|pp=161}}
|sapuluh{{Sfnp|Rigg|1862|pp=428}}
|sapoeloeh
|sapoeloeh{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=279}}
|sapoeloeh{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=278}}
|sapuluh
|sepuluh
|-
|inge
|enia{{Sfnp|Raffles|1817|pp=clii}}
|—
|nja{{Sfnp|Wilde|1841|pp=66}}
|nya{{Sfnp|Rigg|1862|pp=317}}
|enja{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=123}}
|ĕnja{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=88}}
|ěnja{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=90}}
|enya
|iya
|-
|lahoet{{Sfnp|Iperen|1780|pp=290}}
|laut{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxv}}
|laut{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=131}}
|la-oet{{Sfnp|Wilde|1841|pp=213}}
|laut{{Sfnp|Rigg|1862|pp=246}}
|laoet{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=31}}
|laoet{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=179}}
|laoet{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=187}}
|laut
|laut
|-
|loechoer
|lúhur{{Sfnp|Raffles|1817|pp=cl}}
|luhur{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=190}}
|loehoer{{Sfnp|Wilde|1841|pp=61}}
|luhur{{Sfnp|Rigg|1862|pp=258}}
|loehoer{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=74}}
|loehoer{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=190}}
|loehoer{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=201}}
|luhur
|atas
|-
|djalma
|jalma{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxvi}}
|jălăma{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=135}}
|djalma{{Sfnp|Wilde|1841|pp=192}}
|jalma{{Sfnp|Rigg|1862|pp=10}}
|djalma{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=1}}
|djalma{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=71}}
|djalma{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=71}}
|jalma
|orang
|-
|coelon
|kulon
|kulon{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=127}}
|koelon{{Sfnp|Wilde|1841|pp=207}}
|kulon{{Sfnp|Rigg|1862|pp=232}}
|koelon{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=30}}
|koelon{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=164}}
|koelon{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=171}}
|kulon
|barat
|-
|kidol{{Sfnp|Iperen|1780|pp=297}}
|kidul{{Sfnp|Raffles|1817|pp=97}}
|kidul
|kidoel{{Sfnp|Wilde|1841|pp=218}}
|kidul{{Sfnp|Rigg|1862|pp=221}}
|kidoel
|kidoel{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=158}}
|kidoel{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=165}}
|kidul
|selatan
|-
|his
|he-es{{Sfnp|Raffles|1817|pp=cxxxix}}
|—
|hee-ees{{Sfnp|Wilde|1841|pp=143}}
|hé-és{{Sfnp|Rigg|1862|pp=146}}
|hèès{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=111, 62, 127}}
|heës{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=120}}
|heës{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=127}}
|héés
|tidur
|-
|hijuch{{Sfnp|Iperen|1780|pp=290}}
|iyéuk{{Sfnp|Raffles|1817|pp=cxlix}}
|iyak{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=188}}
|ijĕh{{Sfnp|Wilde|1841|pp=28}}
|iyo{{Sfnp|Rigg|1862|pp=160}}
|iju{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=91}}
|ijeu{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=128}}
|ijeu{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=135}}
|ieu
|ini
|-
|unto
|hentéuk{{Sfnp|Raffles|1817|pp=clii}}
|—
|hantĕ{{Sfnp|Wilde|1841|pp=102}}
|hanto{{Sfnp|Rigg|1862|pp=141}}
|hentu{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=124}}
|hanteu{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=117}}
|hanteu{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=124}}
|henteu
|tidak
|-
|holo{{Sfnp|Iperen|1780|pp=292}}
|húlu{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxix}}
|hwulu{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=139}}
|hoeloe{{Sfnp|Wilde|1841|pp=61}}
|hulu{{Sfnp|Rigg|1862|pp=151}}
|hoeloe{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=16}}
|hoeloe{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=125}}
|hoeloe{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=132}}
|hulu
|kepala
|-
|hiroeng
|irung{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxx}}
|irung{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=140}}
|hiroeng{{Sfnp|Wilde|1841|pp=103}}
|irung{{Sfnp|Rigg|1862|pp=158}}
|iroeng
|iroeng{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=131}}
|iroeng{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=139}}
|irung
|hidung
|-
|haentoe
|untu
|untu
|hoentoe{{Sfnp|Wilde|1841|pp=106}}
|huntu{{Sfnp|Rigg|1862|pp=151}}
|hoentoe{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=17}}
|hoentoe{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=125}}
|hoentoe{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=133}}
|huntu
|gigi
|-
|awewe{{Sfnp|Iperen|1780|pp=294}}
|áwe-wek{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxvi}}
|awewek{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=135}}
|aweewee{{Sfnp|Wilde|1841|pp=197}}
|awéwé{{Sfnp|Rigg|1862|pp=26}}
|awèwè{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=15}}
|awewe{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=23}}
|awewe{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=20}}
|awéwé
|perempuan
|-
|tapoe
|matápoék{{Sfnp|Raffles|1817|pp=lxxii}}
|mata-poe{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=126}}{{Sfnp|Crawfurd|1820|pp=139}}
|mata powee{{Sfnp|Wilde|1841|pp=216}}
|mata-poi{{Sfnp|Rigg|1862|pp=275}}
|matapoè{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=29}}
|matapowe{{Sfnp|Geerdink|1875|pp=286}}
|mata-poë{{Sfnp|Coolsma|1884|pp=276}}
|matapoé
|matahari
|}
 
=== Ortografi resmi ===
Karena sistem yang paling banyak disetujui untuk ortografi bahasa Sunda (''tjatjarakan Soenda'') pada masa ini adalah hasil usaha Holle, maka keterangan di bawah ini merujuk pada deskripsi Holle (1876).{{Sfnp|Holle|1876|pp=6, 21}}
 
{| class="wikitable"
|+Huruf (''Aksara'')
! rowspan="2" |Kapital{{Sfnp|Holle|1876|pp=22}}
''{{Small|Aksara gĕde}}''{{Sfnp|Holle|1876|pp=21}}
! rowspan="2" |Kecil{{Sfnp|Holle|1876|pp=6}}
''{{Small|Aksara leutik}}''{{Sfnp|Holle|1876|pp=5}}
! rowspan="2" |[[Alfabet Fonetik Internasional|Alfabet Fonetik]]
[[Alfabet Fonetik Internasional|Internasional]]
 
dan Audio
|-
 
|-
|A
|a
|{{IPAslink|a|audio=yes}}
|-
|B
|b
|{{IPAslink|b|audio=yes}}
|-
|D
|d
|{{IPAslink|d|audio=yes}}
|-
|Dj
|dj
|{{IPAslink|d͡ʒ|audio=yes}}
|-
|E
|e
|{{IPAslink|e|audio=yes}}
{{IPAslink|ɛ|audio=yes}}
|-
|{{IPAslink|ə|audio=yes}}
|-
|Eu
|eu
|{{IPAslink|ɤ|audio=yes}}
{{IPAslink|ɯ|audio=yes}}
 
{{IPAslink|ɨ|audio=yes}}
|-
|G
|g
|{{IPAslink|g|audio=yes}}
|-
|H
|h
|{{IPAslink|h|audio=yes}}
|-
|I
|i
|{{IPAslink|i|audio=yes}}
{{IPAslink|ɪ|audio=yes}}
|-
|J
|j
|{{IPAslink|g|audio=yes}}
|-
|K
|k
|{{IPAslink|k|audio=yes}}
|-
|L
|l
|{{IPAslink|l|audio=yes}}
|-
|M
|m
|{{IPAslink|m|audio=yes}}
|-
|N
|n
|{{IPAslink|n|audio=yes}}
|-
|Nj
|nj
|{{IPAslink|ɲ|audio=yes}}
|-
|O
|o
|{{IPAslink|o|audio=yes}}
{{IPAslink|ɔ|audio=yes}}
|-
|Oe
|oe
|{{IPAslink|u|audio=yes}}
{{IPAslink|ʊ|audio=yes}}
|-
|P
|p
|{{IPAslink|p|audio=yes}}
|-
|R
|r
|{{IPAslink|r|audio=yes}}
|-
|S
|s
|{{IPAslink|s|audio=yes}}
|-
|T
|t
|{{IPAslink|t|audio=yes}}
|-
|W
|w
|{{IPAslink|w|audio=yes}}
|}
Untuk vokal pada posisi tengah maupun akhir yang didahului oleh ''glottal stop''/hamzah ({{IPAslink|ʔ|audio=yes}}) atau juga dapat dipahami sebagai dua vokal yang bertemu, maka pada huruf vokal kedua dapat dituliskan dengan menambahkan [[diaresis]] (titik dua di atas huruf), semisal pada kata ''heës'' /heʔɛs/ ataupun hoë /hɔwe/.{{Sfnp|Holle|1876|pp=19}}
{| class="wikitable" style="text-align:center"
|+Pungtuasi / Tanda baca{{Sfnp|Holle|1876|pp=31}}
!Grafis
|—
|ꧏ
|.
|,
|;
|?
|!
|„”
|()
|-
!Nama
|''pada panjamboeng''
|''pada panrangkĕp''
|''tjĕtjĕk''
|''koma''
|''koma tjĕtjĕk''
|''pada pananja''
|''pada panjĕloek'' atau ''omongan''
|''panĕgĕs''
|''koeroeng''
|}
 
== Contoh ==
Di bawah ini adalah ekspresi-ekspresi bahasa Sunda yang mengacu pada Grashuis (1874).
 
=== Kata tanya ===
{| class="wikitable"
|+
!Bahasa Sunda
!Bahasa Indonesia
|-
|naon, ''nahaon''
|apa
|-
|saha
|siapa
|-
|naha
|mengapa
|-
|koemaha
|bagaimana
|-
|iraha
|kapan
|-
|sabaraha
|berapa
|}
 
=== Bilangan ===
{| class="wikitable"
|+
! rowspan="2" |Angka
Arab
! rowspan="2" |Angka Romawi
! rowspan="2" |Kardinal{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=82}}
! rowspan="2" |Ordinal{{Sfnp|Grashuis|1874|pp=83}}
! colspan="2" |Bahasa Indonesia
|-
!{{Small|Kardinal}}
!{{Small|Ordinal}}
|-
|1
|I
|hidji, sahidji
|kahidji, kasahidji
|satu
|kesatu
|-
|2
|II
|doewa
|kadoewa
|dua
|kedua
|-
|3
|III
|tiloe
|katiloe
|tiga
|ketiga
|-
|4
|IV
|opat
|kaopat
|empat
|keempat
|-
|5
|V
|lima
|kalima
|lima
|kelima
|-
|6
|VI
|gĕnĕp
|kagĕnĕp
|enam
|keenam
|-
|7
|VII
|toedjoeh
|katoedjoeh
|tujuh
|ketujuh
|-
|8
|VIII
|dalapan
|kadalapan
|delapan
|kedelapan
|-
|9
|IX
|salapan
|kasalapan
|sembilan
|kesembilan
|-
|10
|X
|sapoeloeh
|kasapoeloeh
|sepuluh
|kesepuluh
|}
 
== Literatur ==
Sebagai akibat dari modernisasi bahasa Sunda dalam media cetak, bermunculanlah karya-karya sastra yang pada abad ke-19 jenis yang paling banyak digemari adalah ''[[Wawacan]]''. Walaupun demikian, pada masa-masa selanjutnya, juga bermunculan jenis karya sastra lain yang mulai diproduksi menggunakan bahasa Sunda. Dalam rentang periode sekitar tahun [[1849]]-[[1908]], setidaknya ada 222 judul buku-buku berbahasa Sunda yang dicetak oleh ''[[Percetakan Negara Republik Indonesia|Landsdrukkerij]]'' atau dikenal dengan nama lokalnya dalam bahasa Sunda sebagai ''Kantor Tjitak Kangdjĕng Goepĕrnĕmen di Batawi'', setelah tahun [[1908]], penerbitan buku berbahasa Sunda diambil alih oleh ''Commissie voor de Inlandsche School- en Volkslectuur'' atau yang kini dikenal sebagai [[Balai Pustaka]].{{Sfnp|Moriyama|2005|pp=82-83}}
 
Beberapa buku, baik itu buku baru, saduran, maupun terjemahan yang sebagian besar dipublikasikan oleh ''Landsdrukkerij'' judul-judulnya yaitu:{{Sfnp|Moriyama|2005|pp=206-238}}{{Sfnp|Moriyama|2010|pp=6}}<ref>{{Cite book|year=1884|url=https://books.google.co.id/books?id=uxCfTqOXCWEC|title=Catalogus van leer-en leesboeken en andere leermiddelen ten behoeve van het Inlandsch onderwijs|location=Bandar Batawi|publisher=Pertjitakan Goewernemen|pages=16-17|oclc=838515992|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=|year=1872|url=https://books.google.co.id/books?id=DZ4p67yYxp4C|title=Daftar kitab-kitab jang didapati di Kantor Tjitak Goubernement pada hari 1 boelan junij tahoen = Opgave der leer- en leesboeken in inlandsche talen ter Lands-drukkerij voorhanden (1 junij 1872)|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=993621991|url-status=live}}</ref>{{rp|10-11}}
 
=== Bahasa ===
* ''Kitab Pangadjaran Basa Soenda'' (1849/1850) oleh K.F. Holle<ref>{{Cite book|last=Holle|first=K.F.|year=1849/1850|url=https://books.google.co.id/books?id=PXVIxFgBGewC|title=Kitab pangadjaran basa Soenda|location=Batavia|publisher=Lange en Co.|oclc=67990505|url-status=live}}</ref>
* ''Soendasche modellen van verschillende brieven'' / ''Kitab Tjonto-tjonto Soerat Pikeun Moerangkalih Anoe Ngaskola'' (1861) oleh K.F. Holle<ref>{{Cite book|last=Holle|first=K.F.|year=1861|url=https://books.google.co.id/books?id=jT5a01PqcQYC|title=Soendasche modellen van verschillende brieven|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961310|url-status=live}}</ref>
* ''Boekoe batjaän: Pikeun Moerid-moerid dina Pangkat Panghandapna di Iskola Soenda'' (1883) oleh H.A. de Nooij<ref>{{Cite book|last=De Nooij|first=H.A.|year=1883|title=Boekoe batjaän pikeun moerid-moerid dina pangkat panghandapna di iskola Soenda|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=67991849|url-status=live}}</ref>
* ''Boekoe Batjaän Salawe Toeladan Pikeun Moerid-moerid Pangkat Panghandapna di Sĕkola Soenda'' (1898) oleh Willem van Gelder<ref>{{Cite book|last=Van Gelder|first=W.|date=1898|title=Boekoe Batjaän Salawe Toeladan Pikeun Moerid-moerid Pangkat Panghandapna di Sĕkola Soenda|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=902837646|url-status=live}}</ref>
 
=== Susastra ===
* ''Tjarita Koera-Koera djeung Monjet'' (1851) oleh K.F. Holle<ref>{{Cite book|last=Holle|first=K.F.|last2=Holle|first2=A.W.|year=1851|title=Tjarita Koera-koera djeung Monjet|location=Batavia|publisher=Lange en Co.|url-status=live}}</ref>
* ''Tjaritana Ibrahim'' (1853) oleh Anonymous<ref>{{Cite book|last=Anonymous|year=1853|url=https://books.google.co.id/books?id=mNrY8DbhJRYC|title=Tjaritana Ibrahim|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=221002583|url-status=live}}</ref>
* ''Ijĕ Wawatjan Tjarita Ibrahim'' (1858) oleh Anonymous<ref>{{Cite book|last=Anonymous|year=1858|url=https://books.google.co.id/books?id=9iUANa4eTIYC|title=Ijĕ Wawatjan Tjarita Ibrahim|location=Batavia|publisher=Lange & Co.|oclc=993665874|url-status=live}}</ref>
* ''Ijĕ Wawatjan Tjarita Noeroel-Kamar'' (1859) oleh Anonymous<ref>{{Cite book|last=Anonymous|year=1859|url=https://books.google.co.id/books?id=Z9w0JhnlE58C|title=Ijĕ Wawatjan Tjarita Noeroel-Kamar|location=Batavia|publisher=LD|oclc=993664757|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Radja Darma'' (1862) oleh Danoe Koesoemah<ref>{{Cite book|last=Danoekoesoemah|year=1862|title=Wawatjan Radja Darma|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=221005651|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Djaka Miskin'' (1862) oleh Wira Tanoe Baija<ref>{{Cite book|last=Wiratanoebaija|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=aU9LA-1QXUkC|title=Wawatjan Djaka Miskin|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961292|url-status=live}}</ref>
* ''Kitab Dongeng-Dongeng Noe Araneh'' (1866) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1866|url=https://books.google.co.id/books?id=1uch-_1LqrgC|title=Kitab Dongeng-dongeng Noe Araneh|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=993632402|url-status=live}}</ref>
* ''Dongeng-Dongeng Pieunteungeun'' (1867) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1867|url=https://books.google.co.id/books?id=y8i2cnYR_jgC&|title=Dongeng piĕntĕngĕn|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961155|url-status=live}}</ref>
* ''Katrangan Lampah Sĕbar'' (1874) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1874|url=https://books.google.co.id/books?id=ekt9r3DHzs4C|title=Katrangan Lampah Sĕbar|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=993632403|url-status=live}}</ref>
* ''Tjarita Toewan Kapitan Wilĕm Esbranson Bontekoe'' (1874) oleh Kartawinata<ref>{{Cite book|last=Kartawinata|year=1874|url=https://books.google.co.id/books?id=SApvEzmKv2MC|title=Carita tuwan kapitan Wilem Esbranson Bonteku|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961130|url-status=live}}</ref>
* ''Tjarita Erman'' (1875) oleh Lasminingrat<ref>{{Cite book|last=Lasminingrat|year=1875|url=https://books.google.co.id/books?id=1OmTP2F2N2AC|title=Tjarita Erman (Hendrik van Eichenfels)|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=993782319|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Pandji Woeloeng'' (1876) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1876|url=https://books.google.co.id/books?id=BW2e480LBokC|title=Wawatjan Pandji Woeloeng|location=Lansdrukkerij|publisher=Batavia|oclc=902303388|url-status=live}}</ref>
 
=== Keagamaan ===
* ''Indjil anoe kasoeratkeun koe Mattheus'' (1854) oleh G.J. Grashuis<ref>{{Cite book|last=Grashuis|first=G.J.|year=1854|url=https://books.google.co.id/books?id=VWux0-j2398C|title=Indjil anoe kasoeratkeun koe Mattheus|location=Batavia|publisher=Lange & Co.|oclc=69331153|url-status=live}}</ref>
* ''Kitab toepah: Soendaneesch Mohammedaansch wetboek'' (1858) oleh Soerja Di Laga<ref>{{Cite book|last=Soerjadilaga|year=1858|url=https://books.google.co.id/books?id=WW1nkdxbzCwC|title=Kitab toepah: Soendaneesch Mohammedaansch wetboek|location=Batavia|publisher=W. Bruining & Co.|oclc=67961337|url-status=live}}</ref>
* ''Tjarijos Joesoep: Beunang Nĕmbangkeun'' (1894) oleh Titus<ref>{{Cite book|last=Titus|first=N.|year=1894|url=https://books.google.co.id/books?id=FieNbJJ06AoC|title=Tjarijos Joesoep: Beunang Nĕmbangkeun|location=Rotterdam|publisher=Nederlandsche Zendingsvereeniging|oclc=68734791|url-status=live}}</ref>
* ''Njanjian Baris Moedji di Iskola reudjeung di Imah'' (1897) oleh D. van Sijn & Zoon<ref>{{Cite book|last=Sijn|first=D.|last2=Zoon|year=1897|url=https://books.google.co.id/books?id=DwLheiKvDncC&|title=Njanjian baris moedji di iskola reudjeung di imah|location=[[Rotterdam]]|publisher=Nederlandsche Zendingsvereeniging|oclc=68868720|url-status=live}}</ref>
 
=== Peternakan ===
* ''Katrangan Tina Prakawis Mijara Laoek Tjai'' (1861) oleh K.F. Holle<ref>{{Cite book|last=Holle|first=K.F.|year=1861|title=Katrangan Tina Prakawis Mijara Laoek Tjai|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961330|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Katrangan Miara Laoek Tjai'' (1866) oleh Moehamad Omar<ref>{{Cite book|last=Oemar|first=M|year=1866|title=Wawatjan Katrangan Miara Laoek Tjai|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961257|url-status=live}}</ref>
 
=== Etika ===
* ''Wawatjan Woelang Poetra'' (1862) oleh Adiwidjaja<ref>{{Cite book|last=Adiwidjaja|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=9RFYJEEdumgC|title=Wawatjan Woelang Poetra (Soendasch Gedicht Woelang poetra)|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=221005632|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Woelang Krama'' (1862) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=MhUgaHXP_vgC|title=Wawatjan Woelang Krama|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=221000190|url-status=live}}</ref>
* ''Wawatjan Woelang Moerid'' (1865) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1865|url=https://books.google.co.id/books?id=olNuImg3H3MC&|title=Wawatjan Woelang Moerid|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=499961204|url-status=live}}</ref>
 
=== Pertanian ===
* ''Woelang Tani'' (1862) oleh Moehamad Moesa<ref>{{Cite book|last=Moesa|first=M.|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=OyOMut1UPPoC|title=Woelang-Tani|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=257755114|url-status=live}}</ref>
* ''Mitra noe Tani'' (1874) oleh K.F. Holle & Kartawinata<ref>{{Cite book|last=Kartawinata|last2=Holle|first2=K.F.|year=1874|url=https://books.google.co.id/books?id=FUxBAQAAMAAJ|title=Mitra noe Tani|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=881561808|url-status=live}}</ref>
 
=== Aritmetika ===
* ''Kitab Elmoe Itoengan'' (1866) oleh De Koning<ref>{{Cite book|last=De Koning|first=D.|year=1866|url=https://books.google.co.id/books?id=Pp_kYK-NX2UC|title=Kitab Elmoe Itoengan|location=[[Rotterdam]]|publisher=Nederlandsche Zendingsvereeniging|oclc=993663683|url-status=live}}</ref>
* ''Kitab Noedoehkeun Ngelmoe Itoengan'' (1867) oleh Kartawinata<ref>{{Cite book|last=Kartawinata|year=1867|url=https://books.google.co.id/books?id=EQhF4RBDsfUC|title=Kitab Noedoehkeun Ngelmoe Itoengan|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=920435797|url-status=live}}</ref>
* ''Boekoe Pĕtjahan Itoengan Bener'' (1894) oleh van Haastert<ref>{{Cite book|last=Van Haastert|first=C.J.|year=1894|title=Boekoe Pĕtjahan Itoengan Bener|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=251389095|url-status=live}}</ref>
 
=== Kearsipan ===
 
* ''Kitab Tjonto-tjonto Soerat Anjar (Nieuw brievenboek voor de Soendasche scholen'') (1876) oleh Kartawinata & K.F. Holle<ref>{{Cite book|last=Kartawinata|last2=Holle|first2=K.F.|year=1876|url=https://books.google.co.id/books?id=gwR2OqmemXcC&|title=Nieuw brievenboek voor de Soendasche scholen|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=46359253|url-status=live}}</ref>
 
=== Historiografi ===
 
* ''Geschiedenis van de Soenda-landen'' (1880) oleh J.A. van der Chijs & Karta Winata<ref>{{Cite book|last=Van Der Chijs|first=J.A.|last2=Kartawinata|year=1880|title=Geschiedenis van de Soenda-landen|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=906557772|url-status=live}}</ref>
 
=== Medis ===
 
* ''Wawatjan Piwoelang Panoelak Panjakit Kolera'' (1897) oleh Djajadiningrat<ref>{{Cite book|last=Djajadiningrat|year=1897|title=Wawatjan piwoelang panoelak panjakit Kolera|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|oclc=67626961|url-status=live}}</ref>
 
== Pengaruh asing ==
Bahasa Sunda pada masa ini tentunya menyerap banyak kosakata dari [[Rumpun bahasa Indo-Eropa|bahasa-bahasa Eropa]], dalam hal ini didominasi oleh [[bahasa Belanda]] yang biasanya mencakup kosakata yang berkaitan dengan konsep-konsep yang baru dikenalkan pada masa kolonial dan sebelumnya tidak ada padanannya dalam bahasa Sunda. Contoh-contoh [[Kata serapan|kosakata serapan]] dari bahasa Belanda tersebut bisa ditemukan dalam berbagai naskah, beberapa contoh di antaranya yaitu.<ref>Hardjadibrata dalam {{harvp|Purwo|1999|pp=105}}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!Bahasa Sunda
!Bahasa Belanda
!Bahasa Indonesia
|-
|''distrik (kawedanan)''
|
|kewedanaan
|-
|''ĕlat''
|''laat''
|telat
|-
|''koemĕtir''
|''gecommitteerde''
|pemungut pajak
|-
|''gubernemén''
|''gouvernement''
|pemerintah
|-
|''iskola'' ([[bahasa Portugis]]: ''escuela'')
|
|sekolah
|-
|''kasapeu''
|''cassava''
|ubi kayu
|-
|''rěgen''
|''regent''
|bupati
|-
|''aki''
|''accu(mulator)''
|baterai mobil
|-
|''balok''
|''balk''
|balok
|-
|''garasi''
|''garage''
|garasi
|-
|''halteu''
|''halte''
|pemberhentian trem/bis
|-
|''kaos''
|''kous(en)''
|kaus
|-
|''lampoe''
|''lamp''
|lampu
|}
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed" heights="300px">
File:Wawatjan Woelang Moerid (page 10 crop).jpg|''Wawatjan Woelang Moerid'' (1863)
File:Wawatjan Petikan Bidajatoessalik (page 6 crop).jpg|''Wawatjan Pĕtikan Bidajatoessalik'' (1863)
File:Wawacan dongeng-dongeng (page 7 crop).jpg|''Wawatjan Dongeng-dongeng Toeladan'' (1865)
</gallery>
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Bahasa|Indonesia|Sunda}}
* [[Bahasa Sunda Kuno]]
* [[Sejarah bahasa Sunda]]
* [[Dialek bahasa Sunda]]
* [[Tatakrama bahasa Sunda]]
 
== Referensi ==
 
=== Keterangan ===
{{Notelist}}
 
=== Catatan kaki ===
{{References}}
 
=== Bibliografi ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
* {{Cite journal|last=Bantenologi|first=Laboratorium|year=2015|title=Kamus Basa Sunda Pertama dari Banten: Sejarah Kamus Basa Sunda Abad ke-19|url=|journal=Kawalu|volume=2|issue=2|pages=192-194|doi=10.32678/kawalu.v3i2.768|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Blussé|first=P.|year=1876|url=https://books.google.co.id/books?id=_xNCAQAAMAAJ|title=Hollandsch-Soendaasch woordenboek|location=Samarang|publisher=G. C. T. Van Dorp & Co.|oclc=1414198723|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Coolsma|first=S.|year=1884|url=https://books.google.co.id/books?id=NQfbAaHxbe0C|title=Soendaneesch-Hollandsch woordenboek|location=[[Leiden]]|publisher=A. W. Sijthoff|oclc=63229418|ref=harv|author-link=Sierk Coolsma|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Cantini|first=C.|year=2018|title=Habitus dan Modal Daeng Kanduruan Ardiwinata di Arena Kesusastraan Sunda Modern|journal=Sawerigading|volume=24|issue=2|pages=197-208|doi=10.26499/sawer.v24i2.523|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Crawfurd|first=J.|date=1820|url=https://archive.org/details/historyofindiana02crawuoft|title=History of the Indian Archipelago|location=[[Edinburgh]]|publisher=Archibald Constable & Co.|volume=2|oclc=908270287|ref=harv|author-link=John Crawfurd|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Geerdink|first=A.|year=1875|url=https://books.google.co.id/books?id=KdvmhyiB1PwC|title=Soendaneesch-Hollandsch woordenboek|location=[[Batavia]]|publisher=Van Dorp & Co.|oclc=474988912|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Grashuis|first=G.J.|year=1866|url=https://books.google.co.id/books?id=zEepaK-_CXAC|title=Tjatjarakan Soenda (Soendaneesch spelboekje)|location=[[Rotterdam]]|publisher=E. H. Tassemeijer|oclc=993663558|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Grashuis|first=G.J.|year=1874|url=https://archive.org/details/soendaneeschlee00grasgoog/|title=Soendaneesch Leesboek met inleiding en aanteekeningen|location=[[Leiden]]|publisher=A.W. Sijthoff|oclc=1390364910|ref=harv|author-mask=3|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Holle|first=K.F.|author-link=Karel Frederik Holle|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=LEIAhF0EV58C|title=Soendasch spel- en leesboekje met Latijnsche letter|location=Batavia|publisher=Lands-drukkerij|oclc=993663517|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Holle.|first=K.F.|year=1870|title=Het schrijven van Soendaasch met Latijnsche letter|url=https://books.google.co.id/books?id=dRbdOg7JFBIC|journal=Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde|publisher=|volume=20|issue=|pages=91-107|oclc=993782097|ref=harv|author-mask=3}}
* {{Cite book|last=Holle|first=K.F.|year=1876|url=https://books.google.co.id/books?id=Qq99j7uOLYkC|title=Kitab tjatjarakan Soenda make aksara Walanda (Soendaasch spel- en leerboekje met Latijnsche letter)|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|edition=2|volume=1|oclc=796675838|ref=harv|author-link=Karel Frederik Holle|url-status=live|author-mask=3}}
* {{Cite journal|last=Iperen|first=J.V.|year=1780|title=Proeve van hoog-gemeen en berg-Javaans|url=https://www.biodiversitylibrary.org/item/127765#page/349/mode/1up|journal=Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen|volume=2|pages=289-297|oclc=993622061|ref=harv|author-link=w:nl:Josua van Iperen}}
* {{Cite book|last=Kartawinata|year=1883|url=https://books.google.co.id/books?id=vhFCAQAAMAAJ|title=Soendasch-Hollandsche samenspraken (Pagoenĕman Soenda djeung Walanda)|location=[[Batavia|Batavia (''Batawi'')]]|publisher=Landsdrukkerij (''Kantor-Tjitak Goepĕrnĕmen'')|oclc=28785558|ref=harv|author-link=|url-status=live|author-link=w:su:Raden Kartawinata}}
* {{Cite journal|last=Kurnia|first=A.|year=2021|title=''Het Soendaneesch Vereischte'' Bahasa Sunda bagi para Pegawai Perkebunan di Priangan, 1890-1928|url=https://jurnal.unpad.ac.id/lopian/article/view/37568|journal=Lopian: Jurnal Pengetahuan Lokal (Jurnal Penelitian/Budaya)|volume=1|issue=2|pages=1-16|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Marsila|first=P.|year=2019|title=Transformasi Sastra Sunda Modern pada Abad ke-19 sampai 20 M|url=|journal=Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah|volume=3|issue=1|pages=35-52|doi=10.15575/hm.v3i1.9394|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|year=1996|title=Discovering the ‘Language’ and the ‘Literature’ of West Java: An Introduction to the Formation of Sundanese Writing in 19th Century West Java|url=|journal=Southeast Asian Studies|volume=34|issue=1|pages=151-183|doi=10.20495/tak.34.1_151|oclc=957809318|ref=harv|url-status=live|doi-access=|author-link=Mikihiro Moriyama}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|year=2000|title=Moehamad Moesa, print literacy, and the new formation of knowledge in nineteenth-century West Java|url=|journal=Indonesia and the Malay World|volume=28|issue=80|pages=5-21|doi=10.1080/13639810050006503|oclc=4893586159|ref=harv|url-status=live|doi-access=|author-link=Mikihiro Moriyama|author-mask=3}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|author-mask=3|year=2001|title=Pencarian ‘Bahasa” dan ‘Kesusastraan” Jawa Barat: Sebuah Pengantar mengenai Bentuk Penulisan Sunda di Jawa Barat Abad XIX∗|url=https://www.academia.edu/9883075/Pencarian_Bahasa_dan_Kesusastraan_Jawa_Barat_Sebuah_Pengantar_mengenai_Bentuk_Penulisan_Sunda_di_Jawa_Barat_Abad_XIX_|journal=Jurnal Kebudayaan Sunda Dangiang|issue=2|pages=5-52|ref=harv}}
* {{Cite conference|conference=KITLV Workshop|title=Sundanese in Aksara Walanda: the choice of script in the 19th century Sundanese language community of the Dutch East Indies|url-status=live|volume=|first=M.|last=Moriyama|location=[[Jakarta]]|publisher=Department of Asian Studies Nanzan University|ref=harv|year=2004|url=https://www.academia.edu/9883266/Sundanese_in_Aksara_Walanda_the_choice_of_script_in_the_19th_century_Sundanese_language_community_of_the_Dutch_East_Indies|type=Paper|pages=1-17|author-mask=3}}
* {{Cite book|last=Moriyama|first=M.|year=2005|url=https://books.google.co.id/books?id=yY9zHyfu8DQC|title=Sundanese Print Culture and Modernity in Nineteenth-century West Java|location=[[Singapura]]|publisher=[[Universitas Nasional Singapura|NUS]] Press|isbn=9971-69-322-4|oclc=60856358|ref=harv|author-mask=3|author-link=|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|author-mask=3|year=2010|title=The Impact of Early Modern Textbooks on Sundanese Writing in the Nineteenth Century|url=https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/709205|journal=TAWARIKH: International Journal for Historical Studies|volume=2|issue=1|pages=1-22|doi=10.2121/tawarikh.v2i1.379|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|year=1995|title=Language Policy in the Dutch Colony: On Sundanese in the Dutch East Indies|url=|journal=J-STAGE|volume=32|issue=4|pages=446-454|doi=10.20495/tak.32.4_446|ref=harv|author-mask=3}}
* {{Cite book|last=Oosting|first=H.J.|year=1884|url=https://books.google.co.id/books?id=j6FRo0j-CwUC|title=Soendasche grammatica|location=Amsterdam|publisher=Johannes Müller|oclc=902719823|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|year=1999|url=https://books.google.co.id/books?id=bJRkAAAAMAAJ|title=Panorama Bahasa Nusantara|location=Jakarta|publisher=Referensia dalam kerja sama dengan Masyarakat Linguistik Indonesia|isbn=979-95820-1-6|editor-last=Purwo|editor-first=B.K.|oclc=47863534|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Prawirasumantri|first=A.|year=1990|url=https://books.google.co.id/books?id=sh4SAAAAMAAJ|title=Kamekaran, Adegan, jeung Kandaga Kecap Basa Sunda|location=Bandung|publisher=Geger Sunten|oclc=222208971|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Raffles|first=T.S.|year=1817|url=https://books.google.co.id/books?id=_-dCAAAAcAAJ|title=The History of Java|location=London|publisher=John Murray|volume=2|oclc=889946523|ref=harv|author-link=Thomas Stamford Raffles|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Rigg|first=J.|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=XizCJm_ibRMC|title=A dictionary of the Sunda language of Java|location=[[Batavia]]|publisher=[[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]]|oclc=233977120|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Sadono|first=S.|last2=Pandanwangi|first2=B.|last3=Laksani|first3=H.|year=2023|title=Pengajaran Bahasa Sunda di Priangan Awal Abad ke-20|url=|journal=Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia|volume=6|issue=1|pages=1-18|doi=10.17977/um0330v6i1p1-18|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Wilde|first=A.D.|year=1830|url=https://books.google.co.id/books?id=0rc9AAAAIAAJ|title=De Preanger regentschappen op Java gelegen|location=Amsterdam|publisher=Westerman|oclc=27407337|ref=harv|url-status=live|author-link=w:nl:Andries de Wilde}}
* {{Cite book|last=Wilde|first=A.D.|year=1841|url=https://books.google.co.id/books?id=FnDRAAAAMAAJ|title=Nederduitsch-Maleisch en Soendasch woordenboek: Benevens twee stukken tot oefening in het Soendasch|location=[[Amsterdam]]|publisher=Johannes Müller|url-status=live|oclc=680187750|ref=harv|author-mask=3}}
* {{Cite journal|last=Zimmer|first=B.G.|year=2002|title=Diacritics of Ethnicity in Mass-Media Versions of Sundanese-Indonesian|url=https://www.academia.edu/33496132/Diacritics_of_Ethnicity_in_Mass_Media_Versions_of_Sundanese_Indonesian|journal=NUSA - Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia|volume=50|pages=69-87}}
{{refend}}
 
* {{Cite journal|last=Darpan|year=2019|title=Cerita “Hibat” Karangan R.H. Moehamad Meosa sebagai Embrio Cerita Pendek Sunda dalam Wacana Kolonialisme Abad ke-19|url=https://ejournal.upi.edu/index.php/lokabasa/article/view/16928|journal=LOKABASA: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Daerah serta Pengajarannya|volume=10|issue=1|pages=12-24|doi=10.17509/jlb.v10i1.16928}}
== Bacaan lanjutan ==
* {{Cite journal|last=Dhona|first=H.R.|year=2016|title=Wilayah Sunda dalam Surat Kabar Sunda Era Kolonial|url=https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/7653|journal=Jurnal Komunikasi|volume=11|issue=1|pages=1-16|doi=10.20885/komunikasi.vol11.iss1.art1|ref=harv}}
{{refbegin}}
* {{Cite book|last=BergeKoswara|first=D.|year=2021|title=PuisiSastra Sunda Zaman BelandaModern|location=GarutBandung|publisher=LayungUPI Press|translator-lastisbn=Setiawan|translator978-first623-6988-47-3|oclc=H.1269216392|ref=harv|orig-year=1993|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Moriyama|first=M.|year=2004|title=Mencari Akar Pemikiran Sastra Sunda Modern: Setelah masuknya pengaruh Belanda pada paruh kedua abad ke-19|url=https://www.academia.edu/8610389/Mencari_Akar_Pemikiran_Sastra_Sunda_Modern_Setelah_masuknya_pengaruh_Belanda_pada_paruh_kedua_abad_ke_19|journal=Sundalana|volume=2|pages=101-120|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Coolsma|first=S.|year=1873|url=https://books.google.co.id/books?id=bywOAAAAIAAJ|title=Handleiding bij de beoefening der soendaneesche taal|location=Batavia|publisher=Van Dorp & Co.|oclc=22536164|ref=harv|author-link=Sierk Coolsma|url-status=live}}
* {{Cite book|last=GerhardusPrawiraatmaja|first=GD.J|last2=Husen|first2=A.|last3=Sukandi|last4=Kama|first4=I.S.|year=18791986|url=https://booksrepositori.googlekemdikbud.cogo.id/books?id=k8DLnUwI-jgC3408/|title=DePerkembangan Soendaneeschebahasa tolk:Sunda sesudah Perang Hollandsch-SoendaneescheDunia woordenlijstII|location=LeidenJakarta|publisher=A.W.Pusat Pembinaan dan Pengembangan SijthoffBahasa|oclc=845139253571621589|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=GerhardusPrawirasumantri|first=G.JA.|year=18811990|url=https://books.google.co.id/books?id=8WpJAAAAYAAJsh4SAAAAMAAJ|title=Soendanesche bloemlezing:Kamekaran, fabelenAdegan, brievenJeung enKandaga verhalenKecap Basa Sunda|location=LeidenBandung|publisher=A.W.Geger SijthoffSunten|oclc=14076235222208971|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite journal|last=Sadono|first=S.|last2=Pandanwangi|first2=B.|last3=Laksani|first3=H.|year=2023|title=Pengajaran Bahasa Sunda di Priangan Awal Abad ke-20|url=https://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/32217|journal=Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia|volume=6|issue=1|pages=1-18|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Holle|first=K.F.|year=1862|url=https://books.google.co.id/books?id=93FHbR7qX_8C&|title=Kitab tjatjarakan Soenda No.1 (Soendasch spel- en leerboekje met Latijnsche letter)|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|edition=1|volume=1|oclc=831413390|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=OostingSjubarsa|first=H.JA.|year=18821972|url=https://books.google.co.id/books?id=PXxWAAAAcAAJ&|title=SupplementKesusastraan opSunda hetmodern doorsesudah hem,perang; opalmanak last van het Gouvernement van Ned.-Indië, zamengestelde Soendasch-Nederduitsch woordenboeksastra|location=AmsterdamJakarta|publisher=JohannesLembaga MüllerBahasa Nasional|oclc=224342857|ref=harv2149291|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Oosting|first=H.J.|year=1887|url=https://books.google.co.id/books?id=Ii5nAAAAcAAJ|title=Nederduitsch-Soendasch woordenboek|location=Amsterdam|publisher=Johannes Müller|oclc=20791470|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Oosting|first=H.J.|year=1879|url=https://books.google.co.id/books?id=Pc9CmF-kpUYC|title=Soendasch-Nederduitsch Woordenboek|location=Batavia|publisher=Ogilvie & Co.|oclc=221835360|url-status=live}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Bahasa Sunda/Pranala luar}}
{{Bahasa Sunda}}
 
{{bahasa Sunda/Pranala luar}}
[[:Kategori:Bahasa Sunda]]
{{bahasa Sunda}}