Penggunaan zat adiktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{narkoba}}{{multiple image|caption_align=center|total_width=440|image1=Adriaen Brower - The Smokers.jpg|width1=2948|height1=3679|caption1=[[Adriaen Brouwer]], ''[[The Smokers (painting)|The{{nbsp}}Smokers]]'' (1636)|image2=Edgar Degas - In a Café - Google Art Project 2.jpg|width2=3936|height2=5400|caption2=[[Edgar Degas]], ''L’Absinthe'' (1873)}}
'''Penggunaan zat adiktif''' adalah penggunaan [[Psikotropika|obat psikoaktif]] untuk mengubah keadaan sadar untuk kesenangan, dengan mengubah persepsi, perasaan, dan emosi penggunanya. Ketika [[obat]] psikoaktif memasuki tubuh si pengguna, obat akan memberi pengaruh terhadap perilaku seseorang. Secara umum, [[zat adiktif]] (juga disebut sebagai [[narkoba]]) dikategorikan menjadi tiga: depresan (obat yang menyebabkan perasaan rileks dan tenang); [[stimulan]] (obat yang menginduksi rasa energi dan kewaspadaan); dan [[halusinogen]] (obat yang menyebabkan penyimpangan persepsi sebagai [[halusinasi]]). Banyak orang juga menggunakan opioid yang diresepkan dan ilegal bersama dengan opiat dan [[benzodiazepin]]. Dalam praktik populer, penggunaan zat adiktif umumnya adalah [[perilaku sosial]] yang ditoleransi, daripada dianggap sebagai kondisi [[medis]] serius dari pengobatan sendiri.{{Butuh rujukan|date=March 2019}} . Namun, penggunaan yang terus-menerus dari beberapa zat adiktif dianggap perbuatan tercela secara sosial.
 
Contoh zat adiktif termasuk [[alkohol]] (seperti yang ditemukan dalam [[bir]], [[Anggur (minuman)|anggur]], dan [[minuman keras]]); [[ganja]] (legal secara federal di negara-negara tertentu atau lokal di beberapa negara bagian/provinsi) dan [[hasis]]; [[nikotin]] ([[tembakau]]); [[Kafeina|kafein]] ([[kopi]], [[teh]], dan [[minuman ringan]]); obat resep; dan zat yang ditetapkan sebagai narkoba dalam Konvensi Tunggal Narkotika (1961) dan Konvensi Zat Psikotropika (1971) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Zat yang ditetapkan sebagai narkoba bervariasi di setiap negara, tetapi biasanya mencakup [[Metamfetamina|metamfetamin]], [[heroin]], [[Kokaina|kokain]], [[Asam lisergat dietilamida|LSD]], [[Jamur sihir|jamur sihir, psilocybin]], [[Metilendioksimetamfetamina|MDMA]], dan obat-obatan pesta. Pada 2015, diperkirakan sekitar 5% orang berusia 15 hingga 65 tahun telah menggunakan narkoba ilegal setidaknya sekali (158 juta hingga 351 juta).<ref name="UNODOC2017">
{{Cite book|author-link=United Nations Office on Drugs and Crime|year=2017|title=Global Overview of Drug Demand and Supply|series=World Drug Report 2017|url=https://www.unodc.org/wdr2017/field/Booklet_2_HEALTH.pdf|publisher=United Nations|isbn=978-92-1-148291-1|page=13|access-date=9 June 2018}}</ref>
 
== Alasan penggunaan ==
[[Berkas:Ganja_Smoking_-_Gangasagar_Fair_Transit_Camp_-_Kolkata_2013-01-12_2646.JPG|jmpl|250x250px| Seorang pria merokok ganja di [[Kolkata|Kolkata, India]] . ]]
Banyak peneliti telah mengeksplorasi [[Etiologi|asal usul]] penggunaan [[narkoba]]. Beberapa teori yang paling umum adalah: genetika, tipe kepribadian, masalah psikologis, pengobatan sendiri, jenis kelamin, usia, kepuasan, kebutuhan dasar manusia, rasa ingin tahu, pemberontakan, rasa memiliki kelompok, masalah keluarga dan keterikatan, riwayat trauma, kegagalan di sekolah atau tempat kerja, stres sosial ekonomi, tekanan teman sebaya, kenakalan remaja, ketersediaan narkoba, faktor historis, atau pengaruh sosial budaya.<ref name="plant1980">{{Citation|last=Plant|first=Martin A.|title=Drugtaking and Prevention: The Implications of Research for Social Policy|journal=British Journal of Addiction|year=1980|volume=75|number=3|pages=245–254|doi=10.1111/j.1360-0443.1980.tb01378.x}}</ref> Belum ada kesepakatan tentang satu penyebab tunggal. Sebaliknya, para ahli cenderung menerapkan model biopsikososial. Sejumlah faktor ini cenderung mempengaruhi penggunaan obat individu karena mereka tidak saling eksklusif.<ref name="plant1980" /><ref name="white2012">{{Citation|last=White|first=Tony|title=Working with Drug and Alcohol Users|url=https://books.google.com/books?id=clQST0yOQOwC&lpg=PP1&pg=PA77#v=onepage&q=%22recreational%20drug%20use%22&f=false|publisher=London: Jessica Kingsley Publishers|year=2012|page=77|isbn=9780857006189}}</ref> Terlepas dari genetika, kesehatan mental atau pengalaman traumatis, faktor sosial memainkan peran besar dalam paparan dan ketersediaan jenis obat tertentu dan pola penggunaan narkoba.<ref name="plant1980" />
 
Menurut peneliti narkoba Martin A. Plant, banyak orang menjalani periode swa-redefinisi sebelum memulai penggunaan narkoba. Dalam hal ini, mereka cenderung memandang bahwa penggunaan narkoba adalah bagian dari gaya hidup umum yang melibatkan subkultur yang mereka kaitkan dengan status tinggi dan tantangan norma sosial. Plant mengatakan, “Dari sudut pandang pengguna ada banyak alasan positif untuk menjadi bagian dari lingkungan pengguna narkoba. Alasan penggunaan narkoba tampaknya berkaitan dengan kebutuhan untuk persahabatan, kesenangan dan status seperti halnya dengan ketidakbahagiaan atau kemiskinan. Menjadi pecandu narkoba, bagi banyak orang, adalah penegasan positif dan bukan pengalaman negatif.” <ref name="plant1980">{{Citation|last=Plant|first=Martin A.|title=Drugtaking and Prevention: The Implications of Research for Social Policy|journal=British Journal of Addiction|year=1980|volume=75|number=3|pages=245–254|doi=10.1111/j.1360-0443.1980.tb01378.x}}</ref>
Baris 24:
 
== Pencegahan ==
Dalam upaya untuk mengurangi penggunaan narkoba, pemerintah di seluruh dunia memperkenalkan beberapa undang-undang yang melarang kepemilikan hampir semua jenis narkoba selama abad ke-20. "Perang Melawan Narkoba" di wilayah Barat, kini menghadapi kritik yang meningkat. Bukti tidak cukup untuk mengatakan apakah campur tangan perilaku membantu mencegah penggunaan narkoba pada anak-anak.<ref>{{Cite journal|last=Moyer|first=VA|last2=U.S. Preventive Services Task|first2=Force|date=May 6, 2014|title=Primary care behavioral interventions to reduce illicit drug and nonmedical pharmaceutical use in children and adolescents: U.S. Preventive Services Task Force recommendation statement.|url=https://archive.org/details/sim_annals-of-internal-medicine_2014-05-06_160_9/page/634|journal=Annals of Internal Medicine|volume=160|issue=9|pages=634–9|doi=10.7326/m14-0334|pmid=24615535}}</ref>
 
== Demografi ==
Baris 36:
Pada 1960-an, jumlah orang Amerika yang telah mencoba ganja setidaknya sekali meningkat lebih dari dua kali lipat. Pada tahun 1969, FBI melaporkan bahwa antara tahun 1966 dan 1968, jumlah penangkapan untuk kepemilikan ganja, yang telah dilarang di seluruh Amerika Serikat berdasarkan Undang-Undang Pajak Ganja tahun 1937, telah meningkat sebesar 98%.<ref>{{Cite book|title=The Sixties Chronicle|url=https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse|last=David Farber|publisher=Legacy Publishing|page=[https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse/page/432 432]|year=2004|isbn=978-1412710091}}</ref> Terlepas dari pengakuan bahwa penggunaan narkoba sangat meningkat di kalangan pemuda Amerika selama akhir 1960-an, survei menunjukkan bahwa hanya sebanyak 4% dari populasi Amerika yang pernah merokok ganja pada tahun 1969.<ref name="ipppabv"> [http://www.gallup.com/poll/6331/decades-drug-use-data-from-60s-70s.aspx Dekade Penggunaan Narkoba: Data Dari 1960-an dan 70-an] Jennifer Robison, Gallup.com, 2 Juli 2002, Diakses 13 November 2013 </ref> Namun, pada 1972, jumlah itu akan meningkat menjadi 12%.<ref name="ipppabv" /> Jumlah itu kemudian akan berlipat ganda pada tahun 1977.<ref name="ipppabv" />
 
Undang-Undang Narkoba tahun 1970 mengklasifikasikan ganja bersama dengan heroin dan LSD sebagai narkoba kelas I, yaitu memiliki potensi penyalahgunaan yang relatif tinggi dan tidak ada penggunaan medis yang diterima.<ref name="ippppavb56" /> Kebanyakan ganja pada saat itu berasal dari Meksiko, tetapi pada tahun 1975 pemerintah Meksiko setuju untuk memberantas tanaman dengan menyemprotkannya dengan [[herbisida]] paraquat, yang memberikan efek samping keracunan.<ref name="ippppavb56" /> Kolombia kemudian menjadi pemasok utama.<ref name="ippppavb56" /> Kebijakan "nol toleransi" dari rezim Reagan dan Bush (1981-93) menghasilkan pengesahan undang-undang yang ketat dan hukuman wajib untuk kepemilikan ganja dan peningkatan kewaspadaan terhadap penyelundupan di perbatasan selatan. "Perang melawan narkoba" dengan demikian membawa pergeseran dari ketergantungan pada pasokan impor ke budidaya domestik (khususnya di Hawaii dan California).<ref name="ippppavb56" /> Mulai tahun 1982, Badan Pengawas Narkotika mengalihkan perhatian lebih besar ke pertanian ganja di Amerika Serikat,<ref name="ippppavb56" /> dan ada peralihan ke tanaman dalam ruangan yang tumbuh dan dikembangkan secara khusus untuk ukuran kecil dan banyak hasil.<ref name="ippppavb56" /> Setelah lebih dari satu dekade penggunaan menyusut, merokok ganja mulai tren lagi pada awal 1990-an,<ref name="ippppavb56" /> terutama di kalangan remaja,<ref name="ippppavb56" /> tetapi pada akhir dekade kenaikan ini telah menurun jauh di bawah puncak penggunaan sebelumnya.<ref name="ippppavb56">{{Cite web|url=http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/marijuana-history-marijuana-use.html|title=marijuana: History of Marijuana Use|website=infoplease.com}}</ref>
 
== Masyarakat dan budaya ==
Baris 46:
Berikut ini contoh zat adiktif yang sering digunakan:<ref name="pop">{{Cite web|url=http://www.globaldrugsurvey.com/facts-figures/the-global-drug-survey-2014-findings/|title=The Global Drug Survey 2014 findings|date=2014|publisher=Global Drug Survey|access-date=September 2014}}</ref>
 
* [[Alkohol]]: Alkohol yang digunakan dalam minuman beralkohol adalah [[etanol]], {{Chem|C|H|3|C|H|2|O|H}}. Minum alkohol dapat menyebabkan [[mabuk]], relaksasi, dan penurunan perilaku. Alkohol diproduksi melalui [[fermentasi]] [[gula]] menggunakan [[khamir]] untuk membuat [[Anggur (minuman)|anggur]], [[bir]], dan [[minuman keras]] (misal, [[vodka]], [[rum]], [[gin]], dll.). Di banyak negara di dunia, kecuali negara-negara Muslim yang menerapkan [[Syariat Islam|syariah]], alkohol merupakan produk legal dalam batasan usia tertentu (kebanyakan 18+). Digolongkan sebagai [[karsinogen]] IARC golongan I dan teratogen,<ref>{{Cite web|url=http://monographs.iarc.fr/ENG/Classification/ClassificationsGroupOrder.pdf|title=Agents Classified by the IARC Monographs|publisher=|access-date=2019-04-07|archive-date=2011-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111025122327/http://monographs.iarc.fr/ENG/Classification/ClassificationsGroupOrder.pdf|dead-url=yes}}</ref> overdosis alkohol dapat mengancam jiwa manusia.<ref>{{Cite journal|last=Trevisan|first=Louis A.|last2=Boutros|first2=Nashaat|last3=Petrakis|first3=Ismene L.|last4=Krystal|first4=John H.|date=|title=Complications of Alcohol Withdrawal|url=https://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh22-1/61-66.pdf|journal=Alcohol Health and Research World|volume=22|issue=1|pages=61–66}}</ref>
* [[Amfetamina|Amfetamin]]: Digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan. Diresepkan pada penderita [[Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas|ADHD]], narkolepsi, depresi, dan penurunan berat badan. Sebagai [[stimulan]] [[sistem saraf pusat]], pada dekade 1940 hingga 1950-an, [[metamfetamina]] digunakan baik oleh Blok Axis (Blok Sentral) maupun Blok Sekutu dalam [[Perang Dunia II]], dan kemudian, para tentara, serta pekerja pabrik di Jepang. Amfetamin mengurangi kelelahan, meningkatkan kekuatan otot, serta meningkatkan waktu reaksi.<ref>{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/378259/methamphetamine|title=methamphetamine (drug) – Britannica Online Encyclopedia|last=John Philip Jenkins|publisher=Britannica.com|access-date=29 January 2012}}</ref> Metamfetamina dapat bersifat neurotoksik, yang berarti dapat merusak neuron [[dopamin]].<ref name="Cruickshank-20093">{{Cite journal|last=Cruickshank|first=CC|last2=Dyer|first2=KR|date=July 2009|title=A review of the clinical pharmacology of methamphetamine|url=https://archive.org/details/sim_british-journal-of-addiction_2009-07_104_7/page/1085|journal=Addiction|volume=104|issue=7|pages=1085–1099|doi=10.1111/j.1360-0443.2009.02564.x|pmid=19426289}}</ref> Karena sifatnya yang dapat menyebabkan kerusakan otak, penggunaan secara kronis dapat menyebabkan sindrom PAWS.<ref name="Malenka3">{{Cite book|title=Molecular Neuropharmacology: A Foundation for Clinical Neuroscience|year=2009|publisher=McGraw-Hill Medical|location=New York|isbn=978-0-07-148127-4|page=370|edition=2nd|chapter=15|quote=Unlike cocaine and amphetamine, methamphetamine is directly toxic to midbrain dopamine neurons.}}</ref>
* [[Kafeina|Kafein]]: Ditemukan pada [[kopi]], [[teh hitam]], [[Minuman energi|minuman berenergi]], sejumlah [[minuman ringan]] (seperti, [[Coca-Cola]], [[Pepsi]], [[Mountain Dew]], dll.), dan [[cokelat]]. Paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, tidak ada pengaruh ketergantungan.
Baris 138:
* Simpatomimetik (katekolaminergik) - misalnya amfetamin, metamfetamin, kokain, methylphenidate, [[Efedrina|efedrin]], [[Pseudoefedrina|pseudoefedrin]]
* Entactogen (serotonergik, terutama fenetilamin) —misalnya [[Metilendioksimetamfetamina|MDMA]]
* Eugeroik, misalnya [[modafinil]]
* Lainnya
** arecoline (ditemukan di ''[[Pinang|Areca catechu]]'')
Baris 248:
 
== Referensi ==
<references group=""></references>
 
== Pranala luar ==