Penggunaan zat adiktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210309)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Baris 21:
Konsep "penggunaan zat adiktif yang santun" adalah bahwa seseorang dapat menggunakan zat adiktif tersebut untuk keperluan rekreasional atau lainnya dengan tidak mempengaruhi aspek lain dari kehidupan seseorang atau kehidupan orang lain. Para pendukung filosofi ini banyak dianut para seniman dan intelektual terkenal yang pernah menggunakan narkoba, secara eksperimen atau tidak, dengan sedikit efek merugikan pada kehidupan mereka. Namun dapat menjadi bermasalah bila penggunaan zat tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari pengguna.
 
Pendukung penggunaan zat adiktif santun mengakui bahwa pengguna zat adiktif tidak boleh memakai narkoba pada saat yang sama dengan kegiatan tertentu seperti mengemudi, berenang, menjalankan mesin, atau kegiatan lain yang tidak aman jika tidak dalam keadaan sadar. Penggunaan zat adiktif yang santun ditekankan sebagai teknik pencegahan utama dalam kebijakan pengurangan dampak buruk dari narkoba. Kebijakan pengurangan dampak buruk narkoba dipopulerkan pada akhir 1980-an, meskipun dimulai pada tahun 1970-an, ketika banyak kartun yang menjelaskan penggunaan narkoba yang santun dan konsekuensi dari penggunaan narkoba yang tak santun didistribusikan kepada pecandu.<ref>{{Cite book|title=The Sociology of American Drug Use|year=2004|url=https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup|pages=[https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup/page/366 366]|last=Charles E. Faupel|last2=Alan M. Horowitz|last3=Greg S. Weaver|publisher=McGraw Hill}}</ref> Masalah lain adalah bahwa status ilegal narkoba itu sendiri juga menyebabkan konsekuensi sosial dan ekonomi bagi mereka yang menggunakannya— narkoba sering dicampur dengan zat lain dan kemurniannya sangat bervariasi, dan dapat menyebabkan overdosis—dan legalisasi produksi dan distribusi obat akan mengurangi ini dan bahaya lain dari penggunaan narkoba ilegal. <ref>{{Cite journal|date=5 March 2009|title=Failed states and failed policies, How to stop the drug wars|url=http://www.economist.com/printedition/displayStory.cfm?Story_ID=13237193|journal=The Economist|access-date=10 March 2009}}</ref> Pengurangan dampak buruk berupaya untuk meminimalkan bahaya yang dapat terjadi melalui penggunaan berbagai obat, baik yang legal (misalnya, alkohol dan nikotin), atau ilegal (misalnya, heroin dan kokain). Misalnya, orang yang menyuntikkan narkoba dapat meminimalkan bahaya bagi diri mereka sendiri dan anggota masyarakat melalui teknik penyuntikan yang tepat, menggunakan jarum dan jarum suntik sekali pakai, dan pembuangan yang benar dari semua peralatan suntik.
 
== Pencegahan ==