Pengindraan jauh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Sumber tenaga: Bot: Merapikan artikel
 
(36 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Death-valley-sar.jpg|jmpl|ka|Gambar dariCitra [[Gurun Death Valley|Death Valley]] yang dihasilkan olehdengan [[polarimetri]]]]
'''Pengindraan jauh''' (kadangdisebut diejajuga '''penginderaanpengindraan jarak jauh''') atau disingkat menjadi '''inderajaindraja''' ({{lang-en|remote sensing}}) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuahsuatu objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari [[pesawat]], [[pesawat luar angkasa]], [[satelit]], dan [[kapal]].<ref>{{Cite ataubook|last=Duggal|first=S. alat lainK|date=2004|url=https://books.google.co. Contoh dari pengindraan jauh antara lain satelit pengamatan bumiid/books?id=_30Eq_YyEdAC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false|title=Surveying, [[satelitVolume cuaca]],2|location=|publisher=Tata memonitorMcGraw-Hill [[janin]]Education|isbn=9780070534711|pages=337|url-status=live}}</ref> dengan [[ultrasonik]] dan [[wahana luar angkasa]]Alat yang memantaudimaksud planet dari orbit. Indraja berasal dariadalah [[bahasa Inggrissensor|pengindra]] ''remote sensing'', [[bahasa Prancis]] ''télédétection'', [[bahasa Jerman]] ''Fernerkundung'', [[bahasa Portugis]] ''sensoriamento remota'', [[bahasa Spanyol]] ''percepcion remote'' dan [[bahasa Rusia]] ''distangtionaya''. Pada masa modern, istilah pengindraan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkandipasang instrumenpada diwahana pesawat atauseperti pesawat luar angkasaterbang dan dibedakansatelit.<ref denganname="Sutanto1994">{{Cite pengindraanbook|last=Sutanto|date=1994|url=https://books.google.co.id/books?id=pCkgNQAACAAJ|title=Penginderaan lainnyaJauh|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah sepertiMada [[pengindraanUniversity medis]]Press|isbn=979-420-049-2|orig-year=1986|url-status=live}}</ref> atau [[fotogrametri]]. Walaupun semua halObjek yang berhubungandiindra denganbisa [[astronomi]]berupa sebenarnyaobjek adalahdi penerapanpermukaan daribumi, pengindraandi jauh (faktanya merupakan pengindraan jauh yang intensif)dirgantara/langit, istilahataupun "pengindraandi jauh"antariksa/ruang umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuacaangkasa.
 
Pengindraan jauh meliputi dua proses utama, yaitu pengumpulan data dan analisis data. Pengumpulan data meliputi (1) sumber energi, (2) rambatan energi melalui atmosfer, (3) interaksi energi dengan penampakan di muka bumi, (4) pengindra wahana pesawat terbang/satelit, serta (5) hasil pembentukan data dalam bentuk gambar ataupun numerik.<ref name="LillesandKiefer1990">{{Cite book|last=Lillesand|first=Thomas M.|last2=Kiefer|first2=Ralph W.|year=1990|url=https://books.google.com/books?id=2T5cngEACAAJ|title=Remote Sensing and Image Interpretation|location=Sleman|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=979-420-178-2|editor-last=Sutanto|pages=1|language=id|translator-last=Dulbahri|trans-title=Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra|oclc=850590703|translator-last2=Suharsono|translator-first2=Prapto|translator-last3=Hartono|translator-last4=Suharyadi|url-status=live}}</ref> Analisis data meliputi (1) pengujian data dengan alat pengamatan/interpretasi dengan data rujukannya, (2) penyajian dalam bentuk peta, tabel, atau bahasan tertulis, serta (3) pemanfaatan dalam pengambilan keputusan.<ref name="LillesandKiefer1990" />
[[Berkas:Moon clementine lidar.jpg|300px|jmpl|Pengukuran Lidar dari topografi bulan pada misi Clementine]]
 
Pada masa modern, istilah pengindraan jauh dibedakan dengan pengindraan lainnya seperti [[pengindraan medis]] atau [[fotogrametri]]. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan [[astronomi]] sebenarnya adalah penerapan dari pengindraan jauh (pengindraan jauh yang intensif), istilah ''pengindraan jauh'' umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan terestrial dan pengamatan cuaca.
== Pengindraan Jauh Menurut Para Ahli ==
{{unreferenced section|date=Oktober 2013}}
;* American Society of Photogrammetry:''Pengindraan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.''
; Avery:''Pengindraan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.''
; Campbell:''Pengindraan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.''
; Colwell:''Pengindraaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindra.''
; Curran:''Pengindraan Jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.''
; Lillesand dan Kiefer:''Pengindraan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, wilayah, atau gejala yang dikaji.''
; Lindgren:''Pengindraan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi.''
; Welson Dan Bufon:''Pengindraan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni dan teknik untuk memperoleh objek, area dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area dan gejala tersebut.''
 
Indraja mempunyai istilah dalam bahasa asing, seperti [[bahasa Inggris]] ''remote sensing'', [[bahasa Prancis]] ''télédétection'', [[bahasa Jerman]] ''Fernerkundung'', [[bahasa Portugis]] ''sensoriamento remota'', [[bahasa Spanyol]] ''percepcion remote'', dan [[bahasa Rusia]] ''distangtionaya''.<ref name="Sutanto1994" /><ref>{{Cite book|last=Insyani|first=Insyani|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=3T78DwAAQBAJ&pg=PT7&dq=penginderaan+jauh&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi_tPWcqs7tAhXu8HMBHUwPCCcQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Remote%20sensing&f=false|title=Dasar-Dasar Penginderaan Jauh|location=Semarang|publisher=Alprin|isbn=9786232633490|pages=5|url-status=live}}</ref>
== Komponen-Komponen Pengindraan Jauh ==
[[Berkas:KomponenPJ.jpg|jmpl|ka|Komponen Pengindraan Jauh]]
=== Sumber Tenaga ===
Sumber tenaga dalam proses indraja terdiri atas:
* Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari
* Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro
Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
# Waktu penyinaran {{br}}
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut
 
[[Berkas:Moon clementine lidar.jpg|300px|jmpl|Pengukuran lidar topografi [[Bulan]] pada misi [[Clementine (pesawat luar angkasa)|Clementine]]|al=]]
2. Bentuk permukaan bumi {{br}}
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas
 
== Sejarah ==
3. Keadaan cuaca {{br}}
Kajian pengindraan jauh modern muncul seiring perkembangan teknologi [[penerbangan]]. [[Fotografer]] Prancis, G. Tournachon atau lebih dikenal dengan panggilan [[Nadar]], membuat foto udara Kota Paris menggunakan balon udaranya pada tahun 1858.<ref>{{Cite web|last=Maksel|first=Rebecca|title=Flight of the Giant|url=https://www.airspacemag.com/daily-planet/flight-of-the-giant-586517/|website=Air & Space Magazine|language=en|access-date=2021-08-18}}</ref> Foto udara awal juga diambil dengan bantuan burung merpati, layang-layang, atau roket sederhana.
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil indraja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
 
Pada mulanya, [[fotografi udara]] sistematis dikembangkan untuk kebutuhan pengawasan [[militer]] dan tujuan pengintaian ketika terjadi [[Perang Dunia I]]<ref>{{Cite web|date=2014-04-18|title=Aerial photography in the First World War - Telegraph|url=http://www.telegraph.co.uk/history/world-war-one/inside-first-world-war/part-eight/10742060/aerial-photography-world-war-one.html|website=web.archive.org|access-date=2021-08-18|archive-date=2014-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20140418060649/http://www.telegraph.co.uk/history/world-war-one/inside-first-world-war/part-eight/10742060/aerial-photography-world-war-one.html|dead-url=unfit}}</ref> dan mencapai puncaknya selama [[perang dingin]] berlangsung dengan menggunakan pesawat tempur yang telah dimodifikasi seperti pesawat tipe P-51, P-38, RB-66, dan F-4C.<ref>{{Cite web|title=Reconnaissance on the Wing|url=https://www.airforcemag.com/article/1099recon/|website=Air Force Magazine|language=en-US|access-date=2021-08-18}}</ref>
=== Atmosfer ===
Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
 
Perkembangan yang lebih baru ialah penggunaan wadah sensor dengan ukuran lebih kecil yang menguntungkan untuk meminimalkan modifikasi badan pesawat. Perkembangan berikutnya adalah teknologi pencitraan mencakup penggunaan [[inframerah]], konvensional, Doppler, dan [[radar apertur sintetis]] (''synthetic-aperture radar'').<ref>{{Cite web|title=Military Imaging and Surveillance Technology (MIST) (Archived)|url=https://www.darpa.mil/program/military-imaging-and-surveillance-technology|website=www.darpa.mil|access-date=2021-08-18}}</ref>
Di dalam indraja terdapat istilah '''''Jendela Atmosfer''''', yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
 
Perkembangan [[satelit buatan]] pada paruh kedua abad ke-20 memungkinkan pengindraan jauh berkembang ke skala global pada akhir Perang Dingin. Instrumentasi di berbagai satelit pengamat Bumi dan cuaca memungkinkan menyediakan pengukuran secara global dari berbagai data untuk keperluan sipil, penelitian, dan militer. Wahana antariksa ke planet lain juga telah memberikan kesempatan untuk melakukan studi pengindraan jauh di lingkungan luar angkasa, seperti halnya radar bukaan sintetis pada bagian atas pesawat ruang angkasa [[Magellan (wahana antariksa)|Magellan]] berhasil menampilkan peta topografi planet [[Venus]] secara terperinci. Selain itu, instrumen di [[Observatorium Surya dan Heliosfer]] (SOHO) memungkinkan studi tentang Matahari dan angin matahari dapat dilakukan.<ref>{{Cite web|last=Garner|first=Rob|date=2015-04-15|title=SOHO - Solar and Heliospheric Observatory|url=http://www.nasa.gov/mission_pages/soho/index.html|website=NASA|access-date=2021-08-18}}</ref><ref>{{Cite web|title=In Depth {{!}} Magellan|url=https://solarsystem.nasa.gov/missions/magellan/in-depth|website=NASA Solar System Exploration|access-date=2021-08-18}}</ref>
Terkadang di atmosfer sering terjadi hamburan. Hamburan dibagi menjadi tiga yaitu [[hamburan Rayleigh]], Mie dan non-selektif.
 
Perkembangan terakhir dimulai pada era 1960 dan 1970-an dengan perkembangan fotografi menggunakan citra satelit. Beberapa kelompok penelitian di [[Silicon Valley]] termasuk [[NASA Ames Research Center]], GTE, dan ESL Inc. mengembangkan teknik [[transformasi Fourier]] yang mengarah pada peningkatan penting pertama dari data citra. Peluncuran satelit komersial pertama IKONOS pada tahun 1999 berhasil mengumpulkan citra luar angkasa dengan resolusi sangat tinggi.<ref>{{Cite web|last=Colen|first=Jerry|date=2015-04-08|title=NASA's Center in Silicon Valley|url=http://www.nasa.gov/centers/ames/about/overview.html|website=NASA|access-date=2021-08-18}}</ref>
Hamburan Rayleigh terjadi jika diameter atmosfer lebih kecil dari panjang gelombang. Hamburan Mie terjadi jika diameter atmosfer sama dengan panjang gelombang. Hamburan non-selektif terjadi jika diameter atmosfer lebih besar dari panjang gelombang.
 
== Definisi menurut para ahli ==
{{wide image|elektroatmosfer.gif|600px|<center>Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer</center>}}
{{unreferenced section|date=Oktober 2013}}
; American Society of Photogrammetry:''Pengindraan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik tidak terjadi kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji.''
; Avery:''Pengindraan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan (mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.''
; Campbell:''Pengindraan jauh adalah ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi, seperti lahan dan air, dari citra yang diperoleh dari jarak jauh.''
; Colwell:''Pengindraan jauh adalah suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindra.''
; Curran:''Pengindraan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.''
; Lillesand dan Kiefer:''Pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.''<ref name="LillesandKiefer1990" />
; Lindgren:''Pengindraan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.''<ref name="Sutanto1994" />
; Welson Dan Bufon:''Pengindraan jauh adalah sebagai suatu ilmu, seni, dan teknik untuk memperoleh objek, area, dan gejala dengan menggunakan alat dan tanpa kontak langsung dengan objek, area, dan gejala tersebut.''
 
== Komponen-komponen ==
=== Interaksi antara tenaga dan objek ===
[[Berkas:Remote sensing system diagram.svg|thumb|320px|Diagram sistem pengindraan jauh]]
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap objek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.
=== Sumber tenaga ===
* Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
Sumber tenaga dalam indraja adalah tenaga elektromagnetik. Perolehan tenaga ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu secara pasif dengan sinar matahari dan secara aktif dengan tenaga buatan seperti gelombang mikro.<ref name="Sutanto1994" />
 
Jumlah tenaga yang diterima oleh objek di setiap tempat berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain,
=== [[Sensor]] dan [[Wahana]] ===
* Waktu penyinaran {{br}}Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna objek tersebut.
* Sensor
* Bentuk permukaan bumi {{br}}Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari daripada permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua:
* Keadaan cuaca {{br}}Kondisi cuaca pada saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya, kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil indraja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
# Sensor fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
{| class="wikitable mw-collapsible"
# Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
|+Bagian-bagian spektrum elektromagnetik dalam indraja<ref name="Sutanto1994" /><ref name="LillesandKiefer1990" /><ref>{{Cite book|last=Paine|first=D.|date=1981|title=Aerial Photography and Image Interpretation for Resource Management|url=https://archive.org/details/aerialphotograph0000pain|location=New York|publisher=John Wiley and Sons|url-status=live}}</ref>
!Spektrum
!Saluran
!Panjang gelombang
!Keterangan penggunaan
|-
| colspan="2" |[[Sinar gama|Gama]]
|0,03&nbsp;nm
|Terserap atmosfer, tetapi benda radioaktif bisa diindra dari pesawat terbang rendah
|-
| colspan="2" |[[Sinar-X|X]]
|0,03–3&nbsp;nm
|Terserap atmosfer
|-
| rowspan="2" |[[Ultraungu]] (UV)
|(semua)
|3&nbsp;nm–0,4&nbsp;µm
|Panjang gelombang 0,3&nbsp;µm terserap atmosfer
|-
|UV fotografik
|0,3–0,4&nbsp;µm
|Diperlukan lensa kuarsa
|-
| rowspan="4" |[[Spektrum kasatmata|Tampak]]
|(semua)
|0,4–0,7&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|blue}} [[Biru]]
|0,4–0,5&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|green}} [[Hijau]]
|0,5–0,6&nbsp;µm
|
|-
|{{Colorsample|red}} [[Merah]]
|0,6–0,7&nbsp;µm
|
|-
| rowspan="4" |[[Inframerah]] (IM)
|(semua)
|0,7&nbsp;µm–1.000&nbsp;µm
|Ada beberapa panjang gelombang yang terserap atmosfer (tidak kontinu)
|-
|IM pantulan
|0,7–3&nbsp;µm
|
|-
|IM fotografik
|0,7&nbsp;µm–0,9&nbsp;µm
|Diperlukan film khusus yang dapat merekam hingga panjang gelombang hampir 1,2&nbsp;µm
|-
|IM termal
|3&nbsp;µm–5&nbsp;µm
8&nbsp;µm–14&nbsp;µm
|
|-
| colspan="2" |[[Gelombang mikro]]
|0,3–300&nbsp;cm
|Mampu menembus awan; bisa digunakan secara aktif ataupun pasif
|-
| rowspan="9" |[[Radar]]
|(semua)
|0,3–300&nbsp;cm
|Pengindraan jauh secara aktif
|-
|[[Pita frekuensi Ka|Ka]]
|0,8–1,1&nbsp;cm
| rowspan="2" |Paling sering digunakan
|-
|[[Pita frekuensi K|K]]
|1,1–1,7&nbsp;cm
|-
|[[Pita frekuensi Ku|Ku]]
|1,7–2,4&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi X|X]]
|2,4–3,8&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi C|C]]
|3,8–7,5&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi S|S]]
|7,5–15&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi L|L]]
|15–30&nbsp;cm
|
|-
|[[Pita frekuensi P|P]]
|30–100&nbsp;cm
|
|-
| colspan="2" |[[Gelombang radio]]
|
|Tidak digunakan dalam pengindraan jauh
|}
 
=== Atmosfer ===
* Wahana
Lapisan udara terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O<sub>2</sub>, CO<sub>2</sub>, nitrogen, hidrogen, dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik.
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan indraja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
# Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi contohnya adalah drone.
# Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi.
# Satelit, wahana yang peredarannya antara 400&nbsp;km – 900&nbsp;km di luar atmosfer bumi.
 
Dalam indraja, jendela atmosfer adalah bagian [[spektrum elektromagnetik]] yang dapat mencapai bumi melalui atmosfer.<ref name="Sutanto1994" /> Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi. Kondisi cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi.
=== Perolehan Data ===
Data yang diperoleh dari indraja ada 2 jenis:
* Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama [[stereoskop]]. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk [[tiga dimensi]].
* Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus pengindraan jauh yang diterapkan pada [[komputer]].
=== Pengguna Data ===
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem indraja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil indraja. Jika tidak ada pengguna, maka data indraja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data indraja misalnya adalah:
* Bidang militer
* Bidang kependudukan
* Bidang pemetaan
* Bidang meteorologi dan klimatologi
 
Hamburan dapat di atmosfer. Hamburan dibagi menjadi tiga, yaitu [[hamburan Rayleigh]], [[Hamburan Mie|Mie]], dan non-selektif. Hamburan Rayleigh terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih kecil daripada panjang gelombang. Hamburan Mie terjadi jika diameter partikel atmosfer sama dengan panjang gelombang. Hamburan non-selektif terjadi jika diameter partikel atmosfer lebih besar daripada panjang gelombang.
== Teknik pengumpulan data ==
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepada objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya teknik-teknik pengindraan jauh memanfaatkan [[radiasi elektromagnetik]] yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti [[inframerah]], cahaya tampak, [[gelombang mikro]], dsb. Hal ini memungkinkan karena faktanya objek yang diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, udara dll) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam [[panjang gelombang]] dan intensitas yang berbeda-beda. Metode pengindraan jauh lainnya antara lain yaitu melalui [[gelombang suara]], [[gravitasi]] atau [[medan magnet]].
 
{{wide image|EM power and atmosphere interaction diagram.svg|600px|<center>Interaksi antara tenaga elektromagnetik dan atmosfer</center>}}
== Keunggulan, Keterbatasan dan Kelemahan Pengindraan Jauh ==
=== Keunggulan Indraja ===
Menurut Sutanto ([[1994]]:18-23), penggunaan pengindraan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
* Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak objek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
* Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
* Karaktersitik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
* Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
* Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
* Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
 
=== KeterbatasanInteraksi Indrajaantara tenaga dan objek ===
Interaksi antara tenaga dan objek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara.<ref name="LillesandKiefer1990" /> Tiap-tiap objek memiliki karakteristik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek berdaya pantul rendah akan terlihat gelap pada citra.<ref name="Sutanto1994" /> Contohnya, permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju yang mempunyai daya pantul tinggi terlihat lebih cerah daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada juga belum banyak diketahui serta dimanfaatkan (Lillesand dan Kiefer, [[1979]]). Di samping itu jugaharganya yang relative mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, [[1985]]).
=== Sensor ===
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:<ref name="Sutanto1994" />
 
# Sensor fotografik merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara); sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit).
=== Kelemahan Indraja ===
# Sensor elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer.
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, pengindraan jauh juga memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut
{| class="wikitable mw-collapsible"
* Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus;
|+Jenis sensor dan sifatnya<ref name="Sutanto1994" /><ref>{{Cite book|last=Estes|first=J.E.|date=1974|url=https://books.google.co.id/books?id=l7KLPAAACAAJ|title=Remote Sensing: Techniques for Environmental Analysis|location=Santa Barbara, California|publisher=Hamilton Publishing Company|isbn=978-047-124-595-7|editor-last=Estes|editor-first=J.E.|chapter=Imaging with Photographic and Nonphotographic Sensor Systems|editor-last2=Senger|editor-first2=L.W.|url-status=live}}</ref>
* Peralatan yang digunakan mahal;
!Spektrum
* Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
!Sistem sensor
!Panjang gelombang (µm)
!Kemampuan mengatasi kendala cuaca
!Waktu pengindraan
|-
| rowspan="3" |[[Ultraungu]]
|Pemindai mekanik optis
| rowspan="3" |0,01–0,4
| rowspan="3" |(tidak ada)
| rowspan="3" |Siang
|-
|Citra ortikon
|-
|Kamera film khusus
|-
| rowspan="3" |[[Spektrum kasatmata|Tampak]]
|[[Kamera]] konvensional
| rowspan="3" |0,4–0,7
| rowspan="3" |Kabut tipis
| rowspan="3" |Siang, kecuali saat digunakan penyinaran aktif
|-
|Pemindai multispektral
|-
|Vidikon
|-
| rowspan="3" |[[Inframerah]] pantulan
|[[Fotografi inframerah|Kamera konvensional film inframerah]]
| rowspan="3" |0,7–1,5
| rowspan="3" |Campuran asap dan kabut
| rowspan="3" |Siang
|-
|''Solid state detector'' dalam pemindai
|-
|[[Radiometer]]
|-
| rowspan="2" |Inframerah termal
|''Solid state detector'' dalam pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |3,5–30,0
| rowspan="2" |Kabut tipis dan asap
| rowspan="6" |Siang dan malam
|-
|Pendeteksi kuantum
|-
| rowspan="2" |[[Gelombang mikro]]
|Pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |10<sup>3</sup>–10<sup>6</sup>
| rowspan="2" |Kabut tipis, asap, dan kabut/awan
|-
|Antena dan sirkuit
|-
| rowspan="2" |[[Radar]]
|Pemindai dan radiometer
| rowspan="2" |
* 8,3×10<sup>3</sup>
* 1,3×10<sup>6</sup>
| rowspan="2" |
* Kabut tipis, asap, dan kabut/awan
* Hujan (makin besar panjang gelombang, makin tembus hujan)
|-
|Antena dan sirkuit
|}
 
=== Wahana ===
== Manfaat Pengindraan Jauh ==
Wahana adalah kendaraan atau media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan indraja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
 
# Pesawat terbang rendah sampai menengah dengan ketinggian peredarannya antara 1–9&nbsp;km di atas permukaan bumi, contohnya ''drone'';
=== Bidang Geodesi ===
# Pesawat terbang tinggi dengan ketinggian peredarannya lebih dari 18&nbsp;km di atas permukaan bumi; serta
* Pengolahan dan Analisis Data Citra Satelit
# Satelit dengan ketinggian peredarannya antara 400–900&nbsp;km di luar atmosfer bumi.
* Pengolahan dan Analisis Foto Udara
* Pengolahan dan Analisis Foto Smaal Format
* Pengolahan Data dan Analisis Komponen Pasut Laut
* Pengolahan Data Integrasi GIS, dan Fotogrammetri
 
=== Perolehan data ===
=== Bidang Kelautan ([[SEASAT|Seasat]], [[MOS]]) ===
Ada dua jenis data yang diperoleh dari indraja.
* Pengamatan sifat fisis air laut.
* Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut.
* Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain.
* Pemetaan perubahan kawasan Hutan Mangrove
 
* Data [[Transmisi manual|manual]] didapatkan melalui interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual, diperlukan alat bantu [[stereoskop]]. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk [[tiga dimensi]].
=== Bidang hidrologi ([[Landsat]], [[SPOT]]) ===
* Data numerik (digital) diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus pengindraan jauh yang diterapkan pada [[komputer]].
* Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.
* Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
* Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.
 
=== BidangPengguna geologidata ===
Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem indraja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil indraja. Jika tidak ada pengguna, data indraja tidak ada punya manfaat. Data indraja dapat dipakai di bidang militer, bidang kependudukan, bidang pemetaan, serta bidang meteorologi dan klimatologi.
* Menentukan struktur geologi dan macamnya.
* Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
* Pemantauan distribusi sumber daya alam.
* Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
* Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
* Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasisistem informasi geografi (SIG).
 
== Teknik pengumpulan data ==
=== Bidang meteorologi dan klimatologi (NOAA) ===
Data dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan menurut objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya, teknik-teknik pengindraan jauh memanfaatkan [[radiasi elektromagnetik]] yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti [[inframerah]], cahaya tampak, dan [[gelombang mikro]]. Hal ini terjadi karena objek yang diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, dan udara) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam [[panjang gelombang]] dan intensitas yang berbeda-beda. Metode pengindraan jauh lainnya antara lain melalui [[gelombang suara]], [[gravitasi]], atau [[medan magnet]].
* Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
* Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
* Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
* Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
 
== Keunggulan, keterbatasan, dan kelemahan pengindraan jauh ==
=== Bidang oseanografi ===
=== Keunggulan indraja ===
* Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
Menurut Sutanto (1994: 18–23), penggunaan pengindraan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami peningkatan dengan pesat.<ref name="Sutanto1994" /> Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
* Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
* Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip wujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
* Mencari distribusi suhu permukaan.
* Dari jenis citra tertentu, dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
* Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi
* Karakteristik objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya.
* Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
* Citra merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
* Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
 
=== DaftarKeterbatasan Pustakaindraja ===
Berupa ketersediaan citra SLAR yang belum sebanyak ketersediaan citra lainnya. Dari citra yang ada pun, belum banyak diketahui serta dimanfaatkan.<ref name="LillesandKiefer1990" /> Di samping itu, harganya relatif mahal dari pengadaan citra lainnya (Curran, [[1985]]).
* Lillesland, Thomas. M dan Ralph W. Kiefer. 2007. Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
 
* Sutanto. 1979. Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
=== Kelemahan indraja ===
Walaupun mempunyai banyak kelebihan, pengindraan jauh juga memiliki kelemahan.
* Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus.
* Peralatan yang digunakan mahal.
* Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
 
== Manfaat ==
Penerapan pengindraan jauh dapat menjadi manfaat dalam beberapa bidang disiplin ilmu berikut;
* [[Geodesi]]: pengolahan dan analisis data citra satelit, foto udara, foto ''small format'', komponen pasang-surut laut, serta pengolahan data integrasi SIG dan otogrammetri
* Kelautan: pengamatan sifat fisis air laut, pasang surut air laut maupun gelombang laut, pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, serta pemetaan perubahan kawasan hutan bakau.
* [[Hidrologi]]: pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai, pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai, pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir, serta pengamatan kecenderungan pola aliran sungai.
* [[Geologi]]: penentuan struktur geologi dan macamnya; pemantauan daerah bencana akibat gempa, kebakaran, atau tsunami; pemantauan debu vulkanik, distribusi sumber daya alam, pencemaran laut dan lapisan minyak di laut; serta pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer, dan pemantauan permukaan di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi sistem informasi geografi (SIG)
* [[Meteorologi]] dan [[klimatologi]]: membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon; mengetahui sistem atau pola angin permukaan, pemodelan meteorologi dan data klimatologi; serta pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat kewarnaan dan kandungan air di udara.
* [[Oseanografi]]: pengamatan sifat fisis air (seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut), pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah), pencarian distribusi suhu permukaan, serta membantu studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi.
 
== Lihat pula ==
Baris 142 ⟶ 278:
 
== Referensi ==
<references />
{{reflist}}
 
* {{cite book | last=Campbell | first=J. B. | date=2002 | title=Introduction to remote sensing | edition=3rd | publisher=The Guilford Press | isbn=1-57230-640-8}}
== Daftar pustaka ==
* {{cite book | last=Jensen | first=J. R. | date=2007 | title=Remote sensing of the environment: an Earth resource perspective | edition=2nd | publisher=Prentice Hall | isbn=0-13-188950-8}}
<!-- Cantumkan rujukan baris kalau bisa! -->
* {{cite book | last=Jensen | first=J. R. | date=2005 | title=Digital Image Processing: a Remote Sensing Perspective | edition=3rd | publisher=Prentice Hall}}
* {{cite book | last=Sutanto | date=1979 | title=Pengetahuan Dasar Interpretasi Citra | city=Yogyakarta | publisher=Gadjah Mada University Press}}
* {{cite journal | author=Lentile, Leigh B. | author2=Holden, Zachary A. | author3=Smith, Alistair M. S. | author4=Falkowski, Michael J. | author5=Hudak, Andrew T. | author6=Morgan, Penelope | author7=Lewis, Sarah A. | author8=Gessler, Paul E. | author9=Benson, Nate C. | title=Remote sensing techniques to assess active fire characteristics and post-fire effects | url=http://www.treesearch.fs.fed.us/pubs/24613 | date=2006 | journal=International Journal of Wildland Fire | issue=15 | volume=3 | pages=319–345 | doi=10.1071/WF05097}}
* {{cite book | last=LillesandCampbell | first=T. M. |author2=R. W. Kiefer |author3=J. WB. Chipman | date=20032002 | title=RemoteIntroduction to remote sensing and| image interpretationurl=https://archive.org/details/introductiontore0000camp_q7v6 | edition=5th3rd | publisher=WileyThe Guilford Press | isbn=01-47157230-15227640-78}}
* {{cite book | last=RichardsJensen | first=J. AR. |author2=X. Jia | date=20062007 | title=Remote sensing digitalof imagethe analysisenvironment: an introductionEarth resource perspective | url=https://archive.org/details/remotesensingofe0000jens | edition=4th2nd | publisher=SpringerPrentice Hall | isbn=30-54013-25128188950-68}}
* {{cite book | last=Jensen | first=J. R. | date=2005 | title=Digital Image Processing: a Remote Sensing Perspective | url=https://archive.org/details/introductorydigi0000jens_w8i4 | edition=3rd | publisher=Prentice Hall}}
* US Army FM series.
* {{cite journal | author=Lentile, Leigh B. | author2=Holden, Zachary A. | author3=Smith, Alistair M. S. | author4=Falkowski, Michael J. | author5=Hudak, Andrew T. | author6=Morgan, Penelope | author7=Lewis, Sarah A. | author8=Gessler, Paul E. | author9=Benson, Nate C. | title=Remote sensing techniques to assess active fire characteristics and post-fire effects | url=http://www.treesearch.fs.fed.us/pubs/24613 | date=2006 | journal=International Journal of Wildland Fire | issue=15 | volume=3 | pages=319–345 | doi=10.1071/WF05097 | access-date=2016-07-25 | archive-date=2014-08-12 | archive-url=https://web.archive.org/web/20140812022744/http://www.treesearch.fs.fed.us/pubs/24613 | dead-url=yes }}
* US Army military intelligence museum, FT Huachuca, AZ
* {{cite book|last=Richards|first=J. A.|author2=X. Jia|date=2006|title=Remote sensing digital image analysis: an introduction|edition=4th|publisher=Springer|isbn=3-540-25128-6}}
* {{cite journal | author=Datla, R.U. | author2=Rice, J.P. | author3=Lykke, K.R. | author4=Johnson, B.C. | author5=Butler, J.J. | author6=Xiong, X. | title=Best practice guidelines for pre-launch characterization and calibration of instruments for passive optical remote sensing |url=http://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/jres/116/2/V116.N02.A05.pdf | date=March–April 2011 | journal=Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology | issue=2 | volume=116 | pages=612–646 | doi=10.6028/jres.116.009}}
* Begni G., Escadafal R., Fontannaz D. and Hong-Nga Nguyen A.-T. (2005). [http://www.csf-desertification.eu/dossier/item/remote-sensing-a-tool-to-monitor-and-assess-desertification Remote sensing: a tool to monitor and assess desertification] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190526120902/http://www.csf-desertification.eu/dossier/item/remote-sensing-a-tool-to-monitor-and-assess-desertification |date=2019-05-26 }}. ''Les dossiers thématiques du CSFD.'' Issue 2. 44 pp.
* KUENZERKuenzer, C. ZHANGZhang, J., TETZLAFFTetzlaff, A., and S. DECHDech, 2013: Thermal Infrared Remote Sensing of Surface and underground Coal Fires. In (eds.) Kuenzer, C. and S. Dech 2013: Thermal Infrared Remote Sensing – Sensors, Methods, Applications. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 17, 572 pp., ISBN 978-94-007-6638-9, pp.&nbsp;429–451
* Kuenzer, C. and S. Dech 2013: Thermal Infrared Remote Sensing – Sensors, Methods, Applications. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 17, 572 pp., ISBN 978-94-007-6638-9
* Lasaponara, R. and Masini N. 2012: Satellite Remote Sensing - A new tool for Archaeology. Remote Sensing and Digital Image Processing Series, Volume 16, 364 pp., ISBN 978-90-481-8801-7.
* {{dmoz|Science/Earth_Sciences/Geomatics/Remote_Sensing|Remote Sensing}}
 
* [http://www.terraexploro.com/terralibrary/index.php/space-images Free space images (mosaics)]
{{Authority control}}
* [http://www.cloud-journals.com/journal-of-remote-sensing-n-gis-open-access.html International Journal of Advanced Remote Sensing and GIS]
* [http://gisgeography.com/100-earth-remote-sensing-applications-uses 100 Earth-Shattering Remote Sensing Applications and Uses]
 
[[Kategori:Pengindraan jauh| ]]
[[Kategori:Ilmu bumikebumian]]
[[Kategori:Geodesi satelit]]
[[Kategori:Geodesi]]
[[Kategori:Geografi]]
[[Kategori:REMOTE SENSING]]