Penyangkalan genosida Armenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
 
(45 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:IgdirGenocideMuseum.jpg|al=|jmpl|[[Monumen dan Museum Genosida Iğdır]] [[Negasionisme sejarah|mendukung pandangan]] bahwa orang Armenia melakukan genosida terhadap orang Turki, bukan sebaliknya.<ref name="Igdir2">* {{cite book|last1=Marchand|first1=Laure|last2=Perrier|first2=Guillaume|date=2015|title=Turkey and the Armenian Ghost: On the Trail of the Genocide|publisher=[[McGill-Queen's Press]]|isbn=978-0-7735-9720-4|pages=111–112|language=en|quote=TheMonumen genosida Iğdır genocideadalah monumentkarikatur isultimat thedari ultimatekebijakan caricaturepemerintah ofTurki theyang Turkishmenyangkal government'sgenosida policy1915 ofdengan denyingmenulis theulang 1915sejarah genocidedan bymengubah rewritingpara historykorban andmenjadi transformingpihak victimsyang into guilty partiesbersalah.|url-status=live}}
* {{harvnb|Hovannisian|2001|p=803.|ps={{nbsp}}"...&nbsp;the unbending attitude of the Ankara government, in 1995 of a multi-volume work of the prime ministry's state archives titled ''Armenian Atrocities in the Caucasus and Anatolia According to Archival Documents''. The purpose of the publication is not only to reiterate all previous denials but also to demonstrate that it was in fact the Turkish people who were the victims of a genocide perpetrated by the Armenians."}}
* {{harvnb|Cheterian|2015|pp=65–66|ps=. "Some of the proponents of this official narrative have even gone so far as to claim that the Armenians were the real aggressors, and that Muslim losses were greater than those of the Armenians."}}
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Maintaining that 'the best defence is a good offence', the new strategy involved accusing Armenians in response for perpetrating genocide against the Turks. The violence committed by the Armenian committees under the Russian occupation of Eastern Anatolia and massacring of tens of thousands of Muslims (Turks and Kurds) in revenge killings in 1916–17 was extravagantly displayed, magnified and decontextualized."}}</ref>]]
 
'''Penyangkalan genosida Armenia''' adalah pernyataan bahwayang dibuat oleh [[Kesultanan Utsmaniyah]] dan partai yang tengahsaat itu berkuasa, [[Komite Persatuan dan Kemajuan]], bahwa mereka tidak melakukan tindakan [[Genosida Armenia|genosida terhadap warga Armenia]] selama [[Perang Dunia I]]. Namun, ada banyak bukti yang menegaskan terjadinya kejahatan ini, dan sebagian besar ahli membenarkannya.<ref name=evidence /><ref name="academic consensus" /> Para pelaku menyangkal telah melakukan tindakan genosida tersebut dengan mengklaim bahwa [[Bangsa Armenia di Kesultanan Utsmaniyah|orang-orang Armenia]] dimukimkan kembali karena alasan-alasan militer, bukan untuk dimusnahkan. Setelah genosida berkesudahanberakhir, dokumen-dokumen yang memberatkan dihancurkan secara sistematis, dan penyangkalan genosida Armenia telah menjadi kebijakan setiap pemerintahan yang memerintah di [[Turki|Republik Turki]] {{As of|2023|lc=yes}}. dan diterapkan juga di [[Azerbaijan]] sejak tahun 1991
 
Penyangkalan terhadap genosida Armenia bergantung pada argumen yang digunakan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan untuk [[Pembenaran genosida|membenarkan]] tindakan mereka. Penyangkalan ini mengacu pada asumsi bahwa, "relokasi" orang-orang Armenia adalah tindakan sah yang dilakukan oleh negara dalam menanggapi pemberontakan Armenia secara nyata atau hal yang dianggap mengancam keberadaan kesultanan selama masa perang. Para penyangkal menegaskan bahwa Komite Persatuan dan Kemajuan bermaksud untuk memukimkan kembali orang-orang Armenia, alih-alih membunuh mereka. Mereka juga mengklaim bahwa jumlah korban tewas telah dilebih-lebihkan atau mengaitkan kematian dengan faktor-faktor lain, seperti dugaan [[perang saudara]], penyakit, cuaca buruk, pejabat setempat yang nakal, atau gerombolan [[Orang Kurdi|Kurdi]] dan para penjahat. Sejarawan [[Ronald Grigor Suny]] meringkas argumen utama para penyangkal sebagai "tidak ada genosida yang terjadi, dan orang-orang Armenia-lah yang mesti disalahkan."<ref name="Sunyintro">{{harvnb|Suny|2015|pp=xii–xiii|ps=. "The Turkish state and those few historians who reject the notion of genocide have argued that the tragedy was the result of a reasonable and understandable response of a government to a rebellious and seditious population in time of war and mortal danger to the state's survival... There was no genocide, and the Armenians were to blame for it. They were rebellious, seditious subjects who presented a danger to the empire and got what they deserved... Still—the denialists claim—despite the existential threat posed by the Armenians and their Russian allies to the survival of the empire, there was no intention or effort by the Young Turk regime to eliminate the Armenians as a people."}}</ref> Penyangkalan biasanya disertai dengan retorika yang menggambarkan orang-orang Armenia sebagai pengkhianat, agresif, kriminal, dan ambisius dalam hal wilayah.{{sfn|Bloxham|2005|p=234}}
 
Salah satu alasan terpenting untuk menyangkal genosida Armenia adalah karena peristiwa tersebut memfasilitasi pendirian negara-bangsa Turki, dan pengakuan atas peristiwa tersebut akan bertentangan dengan mitos-mitos pendirian Turki.<ref name="foundational violence"/> Turki telah secara aktif berupaya sejak 1920-an untuk mencegah [[Pengakuan genosida Armenia|pengakuan resmi]] atas genosida tersebut atau bahkan penyebutannya di negara-negara lain. Upaya-upaya ini termasuk menghabiskan jutaan dolar untuk melobi, membentuk lembaga penelitian, serta menggunakan intimidasi dan ancaman. Penyangkalan juga mempengaruhi kebijakan domestik Turki dan diajarkan di sekolah-sekolah. Beberapa warga Turki yang mengakui adanya genosida tersebut menghadapi tuntutan hukum, karena dianggap "[[Pasal 301 (hukum pidana Turki)|menghina ke-Turki-an]]". Upaya negara Turki selama seabad untuk menyangkal genosida, membedakannya dengan kasus-kasus genosida lain dalam sejarah.<ref name="unique denial">Kekhasan upaya penyangkalan Turki:
 
* {{cite journal|last1=Smith|first1=Roger W.|date=2006|title=The Significance of the Armenian Genocide after Ninety Years|journal=Genocide Studies and Prevention|volume=1|issue=2|pages=i–iv|doi=10.3138/G614-6623-M16G-3648|quote=TheGenosida Armenian GenocideArmenia, inpada factkenyataannya, illuminatesmenerangi withdengan specialkejelasan claritykhusus thetentang dangersbahaya inherentyang inmelekat thepada politicalmanipulasi manipulationpolitik ofatas truthkebenaran throughmelalui distortiondistorsi, denialpenyangkalan, intimidationintimidasi, anddan economicpemerasan blackmailekonomi. InTidak ada nocontoh otherlain instancedi hasmana asebuah governmentpemerintah gonemelakukan toupaya suchekstrem extremeseperti lengthsitu tountuk denymenyangkal thatbahwa agenosida massiveyang genocidemasif tooktelah placeterjadi.}}
* {{harvnb|Avedian|2013|p=79|ps=. "Nonetheless, if there is one aspect which makes the Armenian case to stand out, if not unique, is its denial. The Armenian genocide is by far the case which is systematically and officially denied by a state..."}}
* {{harvnb|Akçam|2018|pp=2–3|ps=. "Turkish denialism in regard to the events of the First World War is perhaps the most successful example of how the well-organized, deliberate, and systematic spreading of falsehoods can play an important role in the field of public debate... If every case of genocide can be understood as possessing its own unique character, then the Armenian case is unique among genocides in the long-standing efforts to deny its historicity, and to thereby hide the truths surrounding it."}}
* {{cite book|last1=Tatz|first1=Colin|date=2018|title=Modern Genocide: Analyzing the Controversies and Issues|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-4408-6468-1|editor1-last=Bartrop|editor1-first=Paul R.|page=71|language=en|chapter=Why is the Armenian Genocide not as well known?|quote=UniquelyUniknya, theseluruh entireaparat apparatus of a nationnegara-state has been putbangsa totelah workditugaskan tountuk amendmengubah, amelioratememperbaiki, deflectmembelokkan, defusemeredakan, denymenyangkal, equivocatemengelabui, justifymembenarkan, obfuscatemengaburkan, oratau simplymenghilangkan omitperistiwa the eventstersebut. NoTidak otherada nationnegara inlain historydalam hassejarah soyang aggressivelybegitu soughtagresif themencari suppressionpenindasan ofterhadap asepotong slicesejarahnya, ofmengancam itssegala history,sesuatu threateningmulai everythingdari frompemutusan breakinghubungan offdiplomatik diplomaticatau or trade relationsperdagangan, to closure ofpenutupan airpangkalan basesudara, tohingga removalpenghapusan ofentri entriestentang onsubjek the subjecttersebut indalam internationalensiklopedia encyclopediasinternasional.|author1-link=Colin Tatz|chapter-url=https://books.google.com/books?id=nd91DwAAQBAJ&q=Armenian+genocide+Turkey+lobbying&pg=PA68|url-status=live}}</ref> [[Azerbaijan]] juga menyangkal genosida dan berkampanye untuk menentang pengakuannya secara internasional. Sebagian besar warga Turki dan partai politik di Turki, mendukung kebijakan penyangkalan negara, dan penyangkalan ini berkontribusi pada [[konflik Nagorno-Karabakh]] serta [[Konflik Turki-Partai Pekerja Kurdistan|kekerasan yang sedang berlangsung terhadap orang-orang Kurdi]] di Turki. Sebuah survei melibatkan 1.500 orang pada tahun 2014 yang dilakukan oleh EDAM, sebuah lembaga [[Wadah pemikir|''think-tank'']] di Turki, menemukan bahwa hanya 9% warga Turki yang mengakui adanya genosida tersebut.{{sfn|Demirel|Eriksson|2020|p=11}}<ref name=":1" />
 
{{TOC limit|3}}
Baris 19 ⟶ 20:
{{see also|Bangsa Armenia di Kesultanan Utsmaniyah}}
[[File:Armenian monastery of s apostles in moush.jpg|thumb|[[Biara Arakelots]], yang dibangun pada abad ke-4, dijarah pada tahun 1915, kemudian dihancurkan<ref name="Maranci">{{cite book|author-link=Christina Maranci|first=Christina|last=Maranci|contribution=The Art and Architecture of Baghesh/Bitlis and Taron/Mush|title=Armenian Baghesh/Bitlis and Taron/Mush|editor=Richard G. Hovannisian|editor-link=Richard G. Hovannisian|publisher=Mazda Press|year=2002|pp=120–122|isbn=978-1-56859-136-0}}</ref>]]
Keberadaan [[orang Armenia]] di [[Anatolia]] terdokumentasi sejak [[abad keenam SM]], nyaris dua ribu tahun sebelum [[Migrasi bangsa Turki|datangnya bangsa Turki]] ke wilayah tersebut.<ref>{{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor|author-link=Ronald Grigor Suny |title=Looking Toward Ararat: Armenia in Modern History |url=https://archive.org/details/lookingtowardara00rona |date=1993 |publisher=[[Indiana University Press]] |isbn=978-0-253-20773-9 |pages=[https://archive.org/details/lookingtowardara00rona/page/n18 3], 30 |language=en}}</ref>{{sfn|Suny|2015|p=xiv}} Meskipun reformasi [[Tanzimat]] pada abad ke-19 bertujuan untuk menyetarakan status non-Muslim, [[Kesultanan Utsmaniyah]] memperlakukan orang Armenia dan non-Muslim lainnya sebagai [[Warga kelas dua|warga negara kelas dua]] di bawah pemerintahan Islam.{{sfn|Suny|2015|pp=26–27, 43–44}} Pada 1890-an, orang-orang Armenia mengalami [[Pindah agama paksa|pemaksaan]] untuk memeluk agama Islam dan meningkatnya perampasan tanah, yang mendorong segelintir orang untuk bergabung dengan partai-partai revolusioner seperti [[Federasi Revolusionaris Armenia|Federasi Revolusi Armenia]], yang juga dikenal sebagai Dashnaktsutyun.{{sfn|Suny|2015|p=105}} Pada pertengahan 1890-an, pemerintah Utsmaniyah melakukanmensponsori [[pembantaian Hamidian]] yang disponsori oleh negara dan menewaskan sedikitnya 100.000 orang Armenia. Pihak berwenang Utsmaniyah gagal mencegah [[pembantaian Adana]] pada 1909, yang menewaskan sekitar 17.000 orang Armenia.{{sfn|Kévorkian|2011|pp=11, 71}}{{sfn|Suny|2015|pp=129, 170–171}}{{sfn|Göçek |2015|pp=204, 206}} OtoritasPihak berwenang Utsmaniyah menyangkal bertanggung jawab atas pembantaian ini, dan malah menuduh kekuatan Barat ikut campur dan orang-orang Armenia melakukan provokasi. Mereka menampilkan pihak Muslim sebagai korban utama dan gagal untuk menghukum para pelakunya.{{sfn|Suny|2015|pp=127–129, 133, 170–171}}{{sfn|Göçek |2015|pp=62, 150}}<ref name=Maksudyan/> KiasanPola penyangkalan yang sama kemudian dilakukan untuk menyangkal genosida Armenia.<ref name=Maksudyan>{{cite journal |last1=Maksudyan |first1=Nazan |author1-link=Nazan Maksudyan |title="This Is a Man's World?": On Fathers and Architects |journal=[[Journal of Genocide Research]] |date=2019 |volume=21 |issue=4 |pages=540–544 [542] |doi=10.1080/14623528.2019.1613816|quote=Kaum nasionalis Turki mengikuti pola yang telah ditetapkan dengan tegas setelah pembantaian Hamidian, meskipun penelitian baru, mungkin membawa kronologi kejahatan dan penyangkalan tanpa hukuman lebih jauh ke belakang, pada paruh pertama abad kesembilan belas. Dalam setiap kasus kekerasan terhadap non-Muslim, reaksi pertama negara, meskipun terjadi perubahan rezim bersama dengan tokoh-tokoh yang terlibat, adalah penyangkalan.}}</ref>{{sfn|Göçek |2015|pp=246–247}}
 
[[Komite Persatuan dan Kemajuan]] berkuasa melalui dua kudeta pada [[Revolusi Turki Muda|1908]] dan [[Kudeta Utsmaniyah 1913|1913]].{{sfn|Suny|2015|pp=154–155, 189}} Sementara itu, Kekaisaran Utsmaniyah kehilangan hampir seluruh wilayah Eropa-nya dalam [[Perang Balkan]], lalu Komite Persatuan dan Kemajuan mengaitkan kekalahan ini dengan pengkhianatan Kristen.{{sfn|Suny|2015|pp=184–185}} Perang tersebut menyebabkan ratusan ribu [[Muhacir|pengungsi Muslim]] melarikan diri ke Anatolia, dan banyak yang dimukimkan kembali di [[Enam Vilayet|provinsi-provinsi timur yang didiami orang-orang Armenia]]. Para pengungsi ini menyimpan kebencian terhadap orang-orang Kristen.{{sfn|Kévorkian|2011|p=137}}{{sfn|Suny|2015|p=185}} Pada Agustus 1914, para perwakilan Komite Persatuan dan Kemajuan menghadiri [[Kongres Armenia di Erzurum|konferensi Federasi Revolusioner Armenia]] dan menuntut jika terjadi perang dengan [[Kekaisaran Rusia]], Federasi Revolusioner Armenia menghasut [[orang Armenia di Rusia|orang-orang Armenia di Rusia]] untuk berperang di pihak Utsmaniyah. Namun, Federasi Revolusioner Armenia menolak dan malah menyatakan agar orang-orang Armenia harus berperang untuk negara-negara tempat mereka menjadi warga negaranyanegara.{{sfn|Suny|2015|pp=223–224}} Pada Oktober 1914, [[Masuknya Kesultanan Utsmaniyah ke kancah Perang Dunia I|Kesultanan Utsmaniyah bergabung ke Perang Dunia I]] di sisi [[Blok Sentral]].{{sfn|Suny|2015|p=218}}
 
===Genosida Armenia===
{{main|Genosida Armenia}}
{{Wide image|Armenian Genocide Map-id.svg|1000px|Peta Genosida Armenia tahun 1915.}}
Pada akhir 1914, selama [[Kampanye Kaukasus|invasi Utsmaniyah ke wilayah Rusia]] dan [[Kampanye Persia (Perang Dunia I)|Persia]], [[paramiliter]] Utsmaniyah melakukan pembantaian terhadap orang-orang Armenia setempat.{{sfn|Suny|2015|pp=243–244}} Beberapa tentara Armenia Utsmaniyah membelot ke pihak Rusia,. yangHal kemudianini ditangkapdigunakan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan, dan kemudian para penyangkal sebut sebagai bukti terhadap pengkhianatan Armenia. Meskipun demikian, para [[Satuan-satuan sukarelawan Armenia|sukarelawan Armenia]] dalam angkatan bersenjata Rusia sebagian besar adalah orang Armenia Rusia.{{sfn|Dadrian|2003|p=277}}{{sfn|Kaligian|2014|p=217}}{{sfn|Suny|2015|p=236}} Pembantaian meningkat menjadi genosida usai Utsmaniyah kalah telak melawan Rusia dalam [[Pertempuran Sarikamish]] pada Januari 1915, yang dituding sebagai akibat dari pengkhianatan Armenia. Sebagai dampaknya, para tentara dan perwira Armenia dicopot dari jabatan mereka berdasarkan perintah 25&nbsp;Februari yang dikeluarkan oleh [[Kementerian Perang (Kekaisaran Utsmaniyah)|Menteri Perang]] [[Enver Pasha]].{{sfn|Suny|2015|pp=243–244}}{{sfn|Kieser|2018|p=225}} Para pemimpin Utsmaniyah menganggap insiden-insiden [[Perlawanan bangsa Armenia semasa genosida Armenia|perlawanan Armenia]] yang terisolasi sebagai bukti pemberontakan umum.{{sfn|Suny|2015|pp=244–245|ps=. "Setiap insiden perlawanan Armenia, setiap penemuan gudang senjata, berubah menjadi visi pemberontakan Armenia yang terkoordinasi dan tersebar luas... Deportasi yang seolah-olah diambil karena alasan militer, dengan cepat menjadi radikal secara mengerikan menjadi kesempatan untuk menyingkirkan Anatolia sekaligus dan bagi semua orang, itu dianggap sebagai ancaman eksistensial yang mungkin segera terjadi untuk masa depan kekaisaran."}}
 
[[File:Ambassador Morgenthau's Story p314.jpg|thumb|left|Jasad-jasad orang Armenia di pinggir jalan, sebuah pemandangan umum di sepanjang rute deportasi{{sfn|Akçam|2018|p=158}}]]
Pada pertengahan April, setelah para pemimpin Utsmaniyah mengambil keputusan untuk melakukan genosida,<ref>{{cite journal |last1=Akçam |first1=Taner |date=2019|title=When Was the Decision to Annihilate the Armenians Taken? |journal=Journal of Genocide Research |date=2019 |volume=21 |issue=4 |pages=457–480 [457] |doi=10.1080/14623528.2019.1630893|quote=Sebagian Mostbesar scholarsahli placedmenempatkan thetanggal possibleyang date(s)memungkinkan foruntuk akeputusan finalakhir decisionpada atakhir the end of MarchMaret (oratau beginning ofawal April).}}</ref> orang-orang Armenia membarikade diri mereka sendiri di kota [[Van, Turki|Van]] di bagian timur.{{sfn|Suny|2015|pp=256–257}} [[Pertahanan Van (1915)|Pertahanan Van]] digunakan sebagai alasan untuk aksi-aksi anti-Armenia pada masa itu dan masih menjadi elemen penting dalam karya-karya yang berusaha menyangkal atau [[Pembenaran genosida|membenarkan]] atau menyangkal genosida.{{sfn|Ihrig|2016|p=109}} Pada 24&nbsp;April, [[Deportasi kaum intelektual Armenia pada 24 April 1915|ratusan intelektual Armenia ditangkap]] di [[Konstantinopel]], dan deportasi sistematis terhadap orang-orang Armenia pun dimulai. Undang-undang [[Hukum Deportasi Temporer|hukum deportasi]] 27 Mei memberikan perlindungan legimitasi untuk deportasi tersebut. [[Organisasi Khusus]] bertanggung jawab untuk mengawal konvoi-konvoi deportasi, yang sebagian besar terdiri dari perempuan, anak-anak, dan orang tua. Orang-orang ini menjadi sasaran [[Pemerkosaan pada genosida Armenia|pemerkosaan]] dan pembantaian secara sistematis. Tujuan mereka adalah [[Gurun Suriah]], di mana orang-orang yang selamat dari [[pawai kematian]], dibiarkanditinggalkan agar mati kelaparan atau tewas karena penyakit di kamp-kamp darurat.{{sfn|Dadrian|2003|p=274}} Deportasi hanya dilakukan di wilayah-wilayah yang jauh dari pertempuran aktif, sementara di dekat garis depan, orang-orang Armenia dibantai secara langsung.<ref name=Kaiser>{{cite book |last1=Kaiser |first1=Hilmar |editor1-last=Bloxham |editor1-first=Donald |editor2-last=Moses |editor2-first=A. Dirk |title=The Oxford Handbook of Genocide Studies |publisher= [[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19-923211-6 |language=en |chapter=Genocide at the Twilight of the Ottoman Empire|date=2010 |chapter-url=https://www.oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780199232116.001.0001/oxfordhb-9780199232116-e-19|quote=Deportasi Armenia bukanlah hasil dari pemberontakan Armenia. Sebaliknya, orang-orang Armenia dideportasi ketika tidak ada gangguan bahaya dari luar. Jadi orang-orang Armenia dekat garis depan, sering dibantai di tempat dan tidak dideportasi. Deportasi bukanlah tindakan pengamanan terhadap pemberontakan, tetapi bergantung pada ketiadaan mereka.|page=383}}</ref> Para pemimpin Komite Persatuan dan Kemajuan memerintahkan deportasi, dengandan Menteri Dalam Negeri [[Mehmet Talat Pasha|Talat Pasha]] memainkan peran utama, karena ia tahu bahwa ia mengirim orang-orang Armenia menuju kematian mereka.<ref name=awareness>{{harvnb|Suny|2009|p=945|ps=. "Seorang doktor sejarah baru yang bernama Fuat Dündar, menunjukkan pembacaannya dengan cermat terhadap arsip dokumen Utsmaniyah, bagaimana deportasi telah diatur dan dilakukan oleh otoritas Turki dan yang paling mengejutkan, Menteri Dalam Negeri Talat, inisiator utama, telah menyadari bahwa mengirim orang ke pos terdepan gurun Suriah Der Zor berarti kematian."}}<br />{{harvnb|Dadrian|2003|p=275.|ps={{nbsp}}"Sebagaimana para diplomat demi diplomat dari sekutu Jerman dan Austria (serta Duta Besar Amerika untuk Turki, Henry Morgenthau) berulang kali menegaskan, dengan mengirim populasi korban ke gurun-gurun ini, Turki mengirim mereka ke kematian dan kehancuran. Bahkan Kepala Staf Angkatan Darat Keempat Utsmaniyah yang menguasai daerah-daerah ini dalam memoarnya, menyanggah dan mencemooh dalih "relokasi.""}}</ref> Dalam telegram tertanggal 13 Juli 1915, Talat menyatakan bahwa "tujuan dari deportasi orang-orang Armenia adalah penyelesaian akhir dari [[Permasalahan Armenia|Masalah Armenia]]."{{sfn|Dadrian|Akçam|2011|p=18}}
 
Para sejarawan memperkirakan 1,5 hingga 2&nbsp;juta orang Armenia tinggal di Kekaisaran Utsmaniyah pada 1915, dan di antara 800.000 hingga 1,2&nbsp;juta orang dideportasi selama berlangsungnya genosida. Pada 1916, gelombang pembantaian menargetkan orang-orang Armenia yang tersisa di Suriah, dan pada akhir tahun itu, hanya 200.000 orang yang masih hidup.<ref name=Morris>{{cite book |last1=Morris |first1=Benny|author-link=Benny Morris |last2=Ze'evi |first2=Dror|author2-link=Dror Ze'evi |title=The Thirty-Year Genocide: Turkey's Destruction of Its Christian Minorities, 1894–1924|title-link=The Thirty-Year Genocide |date=2019 |publisher=Harvard University Press |isbn=978-0-674-91645-6 |page=[https://archive.org/details/thirtyyeargenoci0000morr/page/486 486]}}</ref> Sekitar 100.000 hingga 200.000 perempuan dan anak-anak digabungkandiintegrasikan secara paksa ke dalam keluarga Muslim melalui [[Pernikahan paksa|kawin paksa]], adopsi, dan pindah agama.{{sfn|Ekmekçioğlu |2016|p=4}}{{sfn|Akçam|2012|pp=289–290, 331}} Negara [[Perampasan harta benda Armenia oleh Turki|menyita]] dan mendistribusikan kembali harta benda milik orang-orang Armenia yang dibunuh atau dideportasi.{{sfn|Dixon|2010b|pp=105–106}}{{sfn|Akçam|2012|p=341|ps=. "Berdasarkan Makalah Kementerian Dalam Negeri dari periode tersebut, dapat dengan yakin ditegaskan bahwa tujuan Komite Persatuan dan Kemajuan bukanlah memukimkan kembali para penduduk Armenia di Anatolia dan kompensasi yang setara atas barang-barang dan harta benda yang terpaksa mereka tinggalkan. Sebaliknya, penyitaan dan penggunaan barang-barang orang Armenia, selanjutnya dengan jelas menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Unionis dimaksudkan untuk sepenuhnya menghilangkan semua kemungkinan kelangsungan hidup orang Armenia."}} Selama [[Administrasi Armenia Barat|pendudukan Rusia di Anatolia timur]], pasukan Rusia dan Armenia membantai sebanyak 60.000 Muslim. Penyangkalan seringkali membuatdalam bentuk [[kesetaraan palsu]] antara aksi pembantaian ini dan genosida.{{sfn|Göçek |2015|p=250|ps=. "Kesetaraan palsu dari kekerasan Armenia dengan versi kekerasan Turki tersebut, menutupi perbedaan antara dua penderitaan, dengan mengabaikan dua faktor. Secara skala, kedua penderitaan-penderitaan tersebut jelas jauh berbeda. Kekerasan yang diderita Muslim di wilayah timur, menyebabkan kematian paling banyak 60.000 Muslim, tetapi kekerasan kolektif yang dilakukan Komite Persatuan dan Kemajuan mengakibatkan kematian setidaknya 800.000 orang Armenia."}}{{sfn|Avedian|2012|p=814 fn. 102}}
 
Tindakan genosida terdokumentasi secara ekstensif dalam [[arsip Utsmaniyah]], dokumen-dokumen yang dikumpulkan oleh para diplomat asing (termasuk dari negara-negara netral dan sekutu Utsmaniyah), [[Saksi dan kesaksian genosida Armenia|laporan saksi mata]] dari para penyintas Armenia dan misionaris Barat, serta proses-proses [[Pengadilan militer Turki 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]].<ref name=evidence>{{harvnb|Dadrian|2003|pp=270–271}}; {{harvnb|Chorbajian|2016|p=168}};
Baris 37 ⟶ 38:
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Contrary to the 'selected naivety' of the first part of the 'Turkish thesis', here, a 'deliberate ignorance' is essential. Armenian 'counter-evidence' such as highly comprehensive and also poignant consular reports and dispatches are to be omitted and dismissed as sheer propaganda without responding to the question of why the diplomats falsified the truth."}}
* {{harvnb|Cheterian|2018a|p=189|ps=. "As the deportations and the massacres were taking place, representatives of global powers, diplomats, scholars, and eyewitnesses were also documenting them, and all parties knew that those events were organized by the ruling Committee of Union and Progress (CUP) with the aim to exterminate Ottoman Armenians..."}}</ref> Talat Pasha juga menyimpan [[Dokumen yang tersisa dari Talaat Pasha|catatan statistiknya]] sendiri, yang mengungkap perbedaan besar antara jumlah orang-orang Armenia yang dideportasi pada tahun 1915 dan mereka yang selamat pada tahun 1917.{{sfn|de Waal|2015|pp=51–52}}{{sfn|Cheterian|2018a|pp=189–190}} Sebagian besar cendekiawan non-Turki menerima genosida tersebut sebagai fakta sejarah, dan semakin banyak sejarawan Turki yang mengakui dan mempelajari genosida tersebut.<ref name="academic consensus">konsensus akademik:
 
* {{cite book |last1=Bloxham |first1=Donald |author-link=Donald Bloxham |title=Looking Backward, Moving Forward |date=2003 |publisher=[[Routledge]] |isbn=978-0-203-78699-4 |chapter-url=https://www.taylorfrancis.com/chapters/determinants-armenian-genocide-donald-bloxham/e/10.4324/9780203786994-3 |language=en |chapter=Determinants of the Armenian Genocide |pages=23–50 |doi=10.4324/9780203786994-3 |quote=Despite growing scholarly consensus on the fact of the Armenian Genocide... }}
* {{cite book|last1=Bloxham|first1=Donald|date=2003|title=Looking Backward, Moving Forward|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-0-203-78699-4|pages=23–50|language=en|chapter=Determinants of the Armenian Genocide|doi=10.4324/9780203786994-3|quote=Meskipun ada konsensus ilmiah yang terus bertumbuh tentang fakta Genosida Armenia...|author-link=Donald Bloxham|chapter-url=https://www.taylorfrancis.com/chapters/determinants-armenian-genocide-donald-bloxham/e/10.4324/9780203786994-3|url-status=live}}
* {{harvnb|Suny|2009|p=935|ps=. "Overwhelmingly, since 2000, publications by non-Armenian academic historians, political scientists, and sociologists... have seen 1915 as one of the classic cases of ethnic cleansing and genocide. And, even more significantly, they have been joined by a number of scholars in Turkey or of Turkish ancestry..."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=1|ps=. "The Western scholarly community is almost in full agreement that what happened to the forcefully deported Armenian subjects of the Ottoman Empire in 1915 was genocide..."}}
* {{harvnb|Smith|2015|p=5|ps=. "Virtually all American scholars recognize the [Armenian] genocide..."}}
* {{cite journal |last1=Laycock |first1=Jo |date=2016|title=The Great Catastrophe |journal=[[Patterns of Prejudice]] |date=2016 |volume=50 |issue=3 |pages=311–313 |doi=10.1080/0031322X.2016.1195548 |quote=...&nbsp;important developmentsperkembangan inpenting thedalam historicalpenelitian researchsejarah ontentang thegenosida genocideselama overlima thebelas lasttahun fifteenterakhir years... havetidak leftmenyisakan noruang roomuntuk formeragukan doubtbahwa thatperlakuan theterhadap treatmentorang-orang ofArmenia theUtsmaniyah Ottomanmerupakan Armeniansgenosida constitutedmenurut genocideKonvensi accordingPerserikatan toBangsa-Bangsa thetentang UnitedPencegahan Nationsdan Convention on the Prevention and Punishment ofPenghukuman GenocideGenosida.}}
* {{cite journal |last1=Kasbarian |first1=Sossie |last2=Öktem |first2=Kerem|author2-link=Kerem Öktem |date=2016|title=One Hundred Years Later: the Personal, the Political and the Historical in Four New Books on the Armenian Genocide |journal=Caucasus Survey |date=2016 |volume=4 |issue=1 |pages=92–104 |doi=10.1080/23761199.2015.1129787 |quote=...&nbsp;thepandangan denialistdenialis positiontelah hasbanyak beendidiskreditkan largelydi discreditedkalangan in the internationalakademisi academyinternasional. RecentKeilmuan scholarshipterkini hastelah overwhelminglysangat validatedmemvalidasi theGenosida Armenian GenocideArmenia...}}
* {{cite news|date=9 July 2020|title=Taner Akçam: Türkiye'nin, soykırım konusunda her bakımdan izole olduğunu söyleyebiliriz |url=https://www.civilnet.am/news/2020/07/09/Taner-Ak%C3%A7am-T%C3%BCrkiye%E2%80%99nin-soyk%C4%B1r%C4%B1m-konusunda-her-bak%C4%B1mdan-izole-oldu%C4%9Funu-s%C3%B6yleyebiliriz/389527 |access-date=19 December 2020 |work=[[CivilNet]] |date=9 July 2020 |language=tr |archive-date=16 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210116221446/https://www.civilnet.am/news/2020/07/09/Taner-Ak%C3%A7am-T%C3%BCrkiye%E2%80%99nin-soyk%C4%B1r%C4%B1m-konusunda-her-bak%C4%B1mdan-izole-oldu%C4%9Funu-s%C3%B6yleyebiliriz/389527|archive-date=16 January 2021|access-date=19 December 2020|url-status=dead }}</ref>
 
==Cikal bakal==
===Kekaisaran Utsmaniyah===
[[Penyangkalan genosida]] melibatkanadalah upaya minimisasimeminimisasi (meremehkan) sebuah peristiwa yang dinyatakan sebagai genosida, entahbaik dengan menyangkalmenyangkali fakta-fakta yang ada, ataumaupun dengan mempertanyakan maksud dari para pelakunya.<ref name=denial>Definitions of denial:
* {{harvnb|Hovannisian|2015|p=244.{{nbsp}}|ps="This essay follows the general usage of the term denial to mean assertions that an event understood as genocide (typically founded on extensive analysis of evidence by reputable experts) is in fact not genocide, whether by representing the events as something else or claiming that the core events in question did not occur at all."}}
* {{harvnb|Smith|2015|p=6|ps=. "In many ways, the Turkish arguments have remained the same: denial of the facts, of responsibility, of the significance of what took place, and that the term genocide applies... the goal of denial is to create a new reality (denial as construction) with both "sides" engaged in an unending debate in which a consensus will never arrive and for which there will be a need for unending research to establish the facts."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=13|ps=. "The denial ultimately includes and excludes certain elements to create a semblance of the truth; indeed, this quality of "half-truth" makes denial rigorous. The half-truth highlights the elements that favor the interests of the perpetrators while silencing, dismissing, or subverting those factors that undermine perpetrator interests by revealing clues leading to the inherent collective violence."}}
* {{harvnb|Ihrig|2016|p=12|ps=. "Denialism here denotes an approach that rejects the charge of genocide (against the Young Turks), mostly by denying intent and minimizing the extent of the atrocities."}}</ref> Penyangkalan hadir sejak awal sebagai bagian penting dari genosida Armenia, yang dilakukan dengan kedok pemindahan tempat.<ref>{{harvnb|Göçek|2015|p=63|ps=. "...&nbsp;even though their intent all along had been destruction, [the Young Turks] presented it to the public as Armenian "migration" to safe places. This constituted the most egregious Young Turk denial."}}<br />{{harvnb|Hovannisian|2015|p=229|ps=. "It may be inaccurate to say that denial is the last phase of genocide, as has been posited by Israel Charny and others, including this writer himself, for denial has been present from the very outset, even as the process was initiated and carried forward toward the desired end."}}<br />{{harvnb|Akçam|2018|p=3|ps=. "...&nbsp;the denial of the Armenian Genocide began not in the wake of the massacres but was an intrinsic part of the plan itself. The deporting of the Armenians from their homeland to the Syrian deserts and their elimination, both on the route and at their final destinations, were performed under the guise of a decision to resettle them."}}<br />{{harvnb|Cheterian|2018a|p=195|ps=. "Ottoman Turks exterminated their victims in secret. They pretended to displace them from warzones for their own safety, and great care was taken to communicate orders of massacres in secretive, coded messages. Oblivion begins there, an intrinsic part of the crime itself."}}<br />{{harvnb|Bloxham|2005|p=111}}; {{harvnb|Avedian|2013|p=79}}.</ref><ref name=Mamigonian61/> Penyangkalan timbul karena Kekaisaran Utsmaniyah ingin mempertahankan [[Amerika Serikat pada Perang Dunia I|kenetralan Amerika Serikat padadalam perang tersebut]] dan mempertahankan [[Jerman pada Perang Dunia I|dukungan keuangan dan militer dari Jerman]].{{sfn|Akçam|2018|p=3}}
 
[[Berkas:TurkishPhoto civiliansof massacredmassacre by Armeniansvictims in HizirilyasTurkey.jpg|thumb|Dalam sebuah buku tahun 1916 berjudul ''The Armenian Aspirations and Revolutionary Movements'', banyak foto yang diklaim menampilkan kejahatan Armenia melawan Muslim diterbitkan, seperti yang satu ini.<ref>{{cite book |last1=Dundar |first1=Fuat |title=Crime of Numbers: The Role of Statistics in the Armenian Question (1878–1918) |date=2010 |publisher=Routledge |isbn=978-1-351-52503-9 |page=132 |url=https://books.google.com/books?id=6vdKDwAAQBAJ&q=%22The+Armenian+Aspirations+and+Revolutionary+Movements%22&pg=PT132 |language=en}}</ref>]]
Pada Mei 1915, Rusia, Inggris, dan Prancis mengeluarkan [[deklarasi Entente Tiga Mei 1915|komunike diplomatik]] bersama kepada [[Pemerintahan Kekaisaran (Kekaisaran Utsmaniyah)|pemerintah Utsmaniyah]] yang mengutuk "[[kejahatan melawan kemanusiaan|kejahatan terhadap kemanusiaan]]" Utsmaniyah dan mengancam bahwa pejabat Utsmaniyah yang terbukti bersalah akan dimintai pertanggungjawaban.{{sfn|Chorbajian|2016|p=170}} Namun, pemerintahan Utsmaniyah menyangkal bahwa telah terjadi pembantaian orang-orang Armenia telah terjadi, dan mengklaim bahwa orang-orang Armenia telah berkolusi dengan musuh. Mereka berargumen bahwa kedaulatan nasional memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan terhadap orang-orang Armenia. Mereka juga menuduh bahwa orang-orang Armenia telah membantai Muslim dan menuduh Sekutu melakukan kejahatan perang.{{sfn|Chorbajian|2016|pp=171–172}}
 
Pada awal 1916, pemerintah Utsmaniyah menerbitkan sebuah karya dua jilid berjudul ''[[The Armenian Aspirations and Revolutionary Movements]]'', yang menyangkal bahwa negara tersebut telah berniat untuk memusnahkan bangsa Armenia.<ref>{{cite journal |last1=[[Andrekos Varnava|Varnava]] |first1=Andrekos |title=Book Review: Denial of Violence: Ottoman Past, Turkish Present and Collective Violence against the Armenians, 1789–2009 |journal=[[Genocide Studies and Prevention]] |date=2016 |volume=10 |issue=1 |pages=121–123 |doi=10.5038/1911-9933.10.1.1403 |url=https://scholarcommons.usf.edu/gsp/vol10/iss1/13 |issn=1911-0359|doi-access=free }}</ref> NamunPada saat itu, pernyataan ini tidak dipercaya secara luas oleh dunia internasional pada saat itu.{{sfn|Hovannisian|2015|p=229}} BeberapaNamun, beberapa Muslim, yang sebelumnya merasa malu dengan kejahatan yang dilakukan terhadap orang-orang Armenia, mengubah pandangan mereka dalamsebagai akibat menanggapidari propaganda tentang kekejaman yang dituduh dilakukan oleh orang-orang Armenia.{{sfn|Göçek|2015|pp=248–249}} Tema-tema penyangkalan genosida yang muncul pada masa perang, kemudian didaur ulang dalam penyangkalan genosida oleh Turki.<ref name=Mamigonian61>{{harvnb|Mamigonian|2015|pp=61–62|ps=. "Denial of the Armenian Genocide began concurrently with and was a part of the Committee of Union and Progress's (CUP) execution of it. As the Ottoman Armenian population was massacred and deported, the Ottoman leadership constructed a narrative that, subjected to occasional revisions and refinements, remains in place today..."}}</ref>{{sfn|Hovannisian|2015|p=229}}
 
===Gerakan kebangsaannasionalis Turki===
Genosida Armenia sendiri memainkan peran penting dalam keruntuhankehancuran Kekaisaran UtsmaniyahOttoman dan pendirikanberdirinya Republik Turki.<ref name="foundational violence">Kekerasan mendasar:
 
===Gerakan kebangsaan Turki===
Genosida Armenia sendiri memainkan peran penting dalam keruntuhan Kekaisaran Utsmaniyah dan pendirikan Republik Turki.<ref name="foundational violence>Kekerasan mendasar:
* {{harvnb|Bloxham|2005|p=111|ps=. "The Armenian genocide provided the emblematic and central violence of Ottoman Turkey's transition into a modernizing nation state. The genocide and accompanying expropriations were intrinsic to the development of the Turkish Republic in the form in which it appeared in 1924."}}
* {{harvnb|Kévorkian|2011|p=810|ps=. "This chapter of the history treated here [the trials] clearly illustrates the incapacity of the great majority to consider these acts punishable crimes; it confronts us with a self-justifying discourse that persists in our own day, a kind of denial of the "original sin," the act that gave birth to the Turkish nation, regenerated and re-centered in a purified space."}}
* {{harvnb|Göçek|2015|p=19|ps=. "...&nbsp;what makes 1915–17 genocidal both then and since is, I argue, closely connected to its being a foundational violence in the constitution of the Turkish republic... the independence of Turkey emerged in direct opposition to the possible independence of Armenia; such coeval origins eliminated the possibility of acknowledging the past violence that had taken place only a couple years earlier on the one hand, and instead nurtured the tendency to systemically remove traces of Armenian existence on the other."}}
* {{harvnb|Suny|2015|pp=349, 365|ps=. "The Armenian Genocide was a central event in the last stages of the dissolution of the Ottoman Empire and the foundational crime that along with the ethnic cleansing and population exchanges of the Anatolian Greeks made possible the formation of an ethnonational Turkish republic... The connection between ethnic cleansing or genocide and the legitimacy of the national state underlies the desperate efforts to deny or distort the history of the nation and the state's genesis."}}
* {{cite book|last1=Kieser|first1=Hans-Lukas|last2=Öktem|first2=Kerem|last3=Reinkowski|first3=Maurus|date=2015|title=World War I and the End of the Ottomans: From the Balkan Wars to the Armenian Genocide|publisher=[[Bloomsbury Publishing]]|isbn=978-0-85772-744-2|language=en|chapter=Introduction|quote=WeKami aresangat of the firm opinionyakin, strengtheneddan bydiperkuat theoleh contributionskontribusi-kontribusi indalam thisbuku volumeini, thatbahwa thesatu-satunya singlealasan mostpaling importantpenting reasondari forketidakmampuan thisuntuk inabilitymenerima tokesalahan acceptadalah culpabilitysentralitas ispembantaian theArmenia centralitydalam ofpembentukan thenegara-bangsa Armenian massacres for the formation of the Turkish nation-stateTurki. ThePsikologi deeperkolektif collectiveyang psychologylebih withindalam whichyang thismendasari sentimentsentimen restsini assumesmengasumsikan thatbahwa anysetiap movelangkah towarduntuk acknowledgingmengakui culpabilitykesalahan willakan putmenempatkan thefondasi very foundations of the Turkish nationnegara-statebangsa atTurki riskdalam andbahaya willdan lead toakan itsmengarah steadypada demisekehancurannya.|author1-link=Hans-Lukas Kieser|author2-link=Kerem Öktem|author3-link=Maurus Reinkowski|chapter-url=https://www.bloomsburycollections.com/book/world-war-i-and-the-end-of-the-ottomans-from-the-balkan-wars-to-the-armenian-genocide/introduction-world-war-i-and-the-end-of-the-ottomans-from-the-balkan-wars-to-the-armenian-genocide?from=search|url-status=live}}
* {{harvnb|Chorbajian|2016|p=169|ps=. "As this applies to the Armenians, their physical extermination, violent assimilation, and erasure from memory represent a significant continuity in the transition from the Ottoman Empire to the Republic of Turkey. The planning and implementation of the Armenian Genocide as an act of commission (1915–22) and omission (1923–present) constitute the final act of the Ottoman Empire and the start of a process of Turkification that defines the Turkish Republic a century later."}}</ref> Penghancuran Kristen kelas menengah Kristen, dan pembagianredistribusi harta bendaproperti mereka, memberikan kesempatan pembentukanmemungkinkan kaumterciptanya borjuisborjuasi Muslim/Turki yang baru.{{sfn|Kévorkian|2011|p=810}}{{sfn|Akçam|2012|pp=361–362}}{{sfn|Avedian|2012|p=813}} Terdapat kelanjutankesinambungan yang signifikan antara Kekaisaran UtsmaniyahOttoman dan Republik Turki, sertadan [[Partai Rakyat Republik]] menjadimerupakan penerus Komite Persatuan dan Kemajuan yang mendalangimelakukan genosida tersebut.<ref>{{cite journal |last1=Üngör |first1=Uğur Ümit |author1-link=Uğur Ümit Üngör |title=Geographies of Nationalism and Violence: Rethinking Young Turk 'Social Engineering' |journal=European Journal of Turkish Studies. Social Sciences on Contemporary Turkey |date=2008 |issue=7 |doi=10.4000/ejts.2583 |url=https://journals.openedition.org/ejts/2583#ftn1 |language=en |issn=1773-0546|doi-access=free }}</ref><ref name=Zurcher308>{{harvnb|Zürcher|2011|p=308|ps=. "In ideological terms there is thus a great deal of continuity between the periods of 1912–1918 and 1918–1923. This should come as no surprise... the cadres of the national resistance movement almost without exception consisted of former Unionists, who had been shaped by their shared experience of the previous decade."}}</ref> [[Gerakan kebangsaanNasional Turki|Gerakan Nasionalis Turki]] bergantung pada dukungan dari orang-orangmereka yang telah melakukan genosida tersebut atau yang memperkaya diri mereka sendiri dari kejadiangenosida tersebut, sehingga menciptakan doronganinsentif untuk pembungkamanbungkam.<ref name=Zurcher316/><ref>{{harvnb|Avedian|2012|p=806}}; {{harvnb|Cheterian|2015|p=155}}; {{harvnb|Baer|2020|p=83}}; {{harvnb|Dixon|2010a|p=468|ps=. "Many contemporary scholars emphasise that this official narrative [on the Armenian Genocide] is largely shaped by continuities and constraints inherited from the founding of the Republic. In particular, they highlight the striking continuities among political elites from the Young Turk through the Republican periods, the concentrated interests of a small group of business and political elites whose wealth can be traced back to confiscated Armenian assets, and the homogenising and Turkifying nature of Turkish national identity."}}</ref> Penyangkalan dan minimisasiminimalisasi kejahatankekejaman masa perang berdampaksangat penting padabagi pembentukan watakkonsensus kebangsaannasionalis Turki.{{sfn|Kieser|2018|pp=385–386}}
 
Setelah genosida, sebagianbanyak besarorang yang penyintasselamat memperjuangkanmencari sebuah negara Armenia di timur Anatolia timur; perangpeperangan antara golongan kebangsaannasionalis Turki dan Armenia menjadiberlangsung kejahatansengit, dengan besarkekejaman yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Tuntutan politik berikutnyadi kemudian hari dan pembunuhan warga Muslim oleh Armenia seringkalisering dipakaikali secara berulangdigunakan untuk membenarkan genosida tahun 1915.<ref name=Ekm7>{{harvnb|Ekmekçioğlu|2016|p=7. "|ps=Even though the putative mass Armenian "betrayal" happened after the Young Turks acted on their plan to eradicate Armenianness, Turkish nationalist narratives have used Armenians' 'collaboration with the enemy' and secessionist agenda during the postwar occupation years as a justification for the 1915 'deportations'."}}</ref>{{sfn|Ulgen|2010|pp=376–377}} [[Perjanjian Sèvres]] memberikan wilayah besaryang luas kepada Armenia di timur Anatolia timur, namuntetapi takketentuan ini tidak pernah diimplementasikan karena [[invasiPerang Turki-Armenia oleh|invasi Turki ke Armenia]] pada tahun 1920.{{sfn|Suny|2015|pp=340–341}}{{sfn|Bloxham|2005|pp=101–102}} Pasukan Turki melakukan pembantaian penyintasterhadap orang-orang Armenia yang selamat di [[Kilikia|Cilicia]] dan mengakibatkanmembunuh sekitar 200.000 orang Armenia tewas menyusulsetelah invasi ke Kaukasus dan [[Republik Armenia (1918-1920)|Republik Armenia Pertama]].; oleh karena Sehinggaitu, sejarawan [[Daftar tokoh Armenia|Rouben Paul Adalian]] berpendapatmengatakan bahwa "[[Mustafa Kemal Atatürk|Mustafa Kemal]] [pemimpin gerakan kebangsaannasionalis Turki] merampungkanmenyelesaikan tindakanapa yang telah dimulai oleh Talaat dan Enver pada tahun 1915."<ref>{{cite encyclopedia|last1=Adalian |first1=Rouben Paul |author1-link=Rouben Paul Adalian |title=Ataturk, Mustafa Kemal |url=https://www.armenian-genocide.org/kemal.html |editor-last=Charny |editor-first=Israel W.|encyclopedia=Encyclopedia of Genocide: A–H |date=1999 |publisher=[[ABC-CLIO]] |isbn=978-0-87436-928-1 |language=en}}</ref>{{sfn|Avedian|2012|p=818}}{{sfn|Kieser|2018|pp=319–320}}
 
PemerintahanPemerintah UtsmaniyahOttoman di Konstantinopel [[Pengadilan MiliterIstanbul Khusus Utsmaniyah1919–1920|mengadakan pengadilan militer]] menanganiterhadap parabeberapa pelaku pada tahun 1919 demiuntuk menenangkan blokkekuatan Barat. SehinggaMeski begitu, bukti-bukti disabotase, dan banyak pelaku didorongyang terdorong untuk kaburmelarikan diri ke pedalaman. kenyataanRealitas pembantaianpembunuhan massal yang didukungdisponsori negara taktidak dapat disangkal, namuntetapi banyak kelompokkalangan masyarakat yang menganggapnya dibutuhkanperlu dan dibenarkan.{{sfn|Kévorkian|2011|pp=810–811}}{{sfn|Göçek|2011|pp=45–46|ps=. "First, none of these works, originally penned around the time of the events of 1915, question the occurrence of the Armenian "massacres" ("genocide" did not yet exist as a term)... The later ones, increasingly imbued with protonationalist sentiments, view the committed crimes as a duty necessary for the establishment and preservation of a Turkish fatherland."}} SebagaimanaSeperti yang dinyatakan dalam laporan [[Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan|Kantor Luar Negeri Britania Raya]], "tak adatidak satu dalampun dari seribu orang Turki yang dapatbisa menyadarimembayangkan bahwa terdapatada orang Turki yang diputuskan untukpantas digantung karena pembunuhanmembunuh orang-orang Kristen."{{sfn|Avedian|2012|p=816}} Kemal berulang kali menuduh orang-orang Armenia merencanakan pemusnahan Muslim di Anatolia.{{sfn|Ulgen|2010|pp=378–380}} IaDia membalikkanmembandingkan "orang Armenia pembunuhyang suka membunuh" dengan orang Turki, yang digambarkan sebagai bangsa yang sepenuhnyasama taksekali tidak bersalah dan tertindas.{{sfn|Ulgen|2010|p=371}} Pada tahun 1919, Kemal membela kebijakan pemerintah Utsmaniyah terhadap orang-orang Kristen, dengendengan berkatamengatakan, "ApapunApa halpun yang telah menimpa kalanganelemen-elemen non-Muslim yang tinggal di negara kamikita, adalah hasil dari kebijakan separatisme yang dilakukanmereka oleh merekakejar dengan cara yang kejibiadab, ketika mereka mengijinkanmembiarkan diri mereka sendiridijadikan untuk membuat alat-alat intrik asing dan menyalahgunakan hak-hak istimewa mereka."{{sfn|Baer|2020|p=79}}{{sfn|Zürcher|2011|p=312}}
 
==Di Turki==
===Penyebab===
[[File:Talaat Pasha grave.jpg|thumb|upright=0.8|[[Talat Pasha]], dalang genosida, dikebumikan pada 1943 di [[Monumen Kebebasan, Istanbul]] sebagai pahlawan nasional.{{sfn|Kieser|2018|p=419}}{{sfn|Göçek |2015|p=267}}]]
Sejarawan [[Erik-Jan Zürcher]] berpendapat bahwa, semenjak gerakan kebangsaannasionalis Turki bergantung pada dukungan koalisi besar dari para pihak yang mendapatkan keuntungan dari genosida tersebut, taktidak mungkin gerakan tersebut lekang dengan masa lalu.<ref name=Zurcher316>{{harvnb|Zürcher|2011|p=316. "|ps=Many of the people in central positions of power (Şükrü Kaya, Kazım Özalp, Abdülhalik Renda, Kılıç Ali) had been personally involved in the massacres, but besides that, the ruling elite as a whole depended on a coalition with provincial notables, landlords, and tribal chiefs, who had profited immensely from the departure of the Armenians and the Greeks. It was what Fatma Müge Göçek has called an unspoken "devil's bargain." A serious attempt to distance the republic from the genocide could have destabilized the ruling coalition on which the state depended for its stability."}}</ref> Semenjak pembentukan republik, genosida tersebut dipandang sebagai kebutuhankeharusan dan ''[[raison d'état]]''.{{sfn|Aybak|2016|p=14}}{{sfn|Akçam|2012|p=xi}} Kebanyakan pelaku utama, terutama Talat Pasha, dihormati sebagai pahlawan nasional Turki. Banyak sekolah, jalan raya dan masjid masih mengambil nama dari mereka.<ref>{{cite journal |last1=Hofmann |first1=Tessa |author1-linkdate=Tessa Hofmann 2016|title=Open Wounds: Armenians, Turks, and a Century of Genocide by Vicken Cheterian |journal=Histoire sociale/Social history |date=2016 |volume=49 |issue=100 |pages=662–664 |doi=10.1353/his.2016.0046 |quote=ThePendirian foundationrepublik ofTurki thedan Turkishpara republicpelaku andgenosida theKomite CUP'sPersatuan genocidedan perpetratorsKemajuan arehingga tohari thisini daydiperingati commemorateddengan withpenuh pridekebanggaan. MosquesMasjid, schoolssekolah anddan taman kindergartenskanak-kanak, boulevardsjalan andraya, publicdan squaresalun-alun indi TurkeyTurki continueterus tomenyandang bearnama thepara namepelaku oftingkat high ranking perpetratorstinggi.|author1-link=Tessa Hofmann}}<br />{{harvnb|Kieser|2018|p=xii|ps=. "[Talat Pasha's] legacy is present in powerful patterns of government and political thought, as well as in the name of many streets, schools, and mosques dedicated to him in and outside Turkey... In the eyes of his admirers in Turkey today, and throughout the twentieth century, he was a great statesman, skillful revolutionary, and farsighted founding father..."}}<br />{{harvnb|Avedian|2012|p=816|ps=. "Talaat and Cemal, both sentenced to the death in absentia for their key involvement in the Armenian massacres and war crimes, were given posthumous state burials in Turkey, and were elevated to the rank of national heroes."}}</ref> Orang-orang yang didakwa dan dihukum mati oleh pengadilan pada masa setelah perang atas kejahatan melawan orang-orang Armenia, seperti [[Mehmet Kemal]] dan [[Behramzade Nusret]], dihormati sebagai [[syuhada]] nasional danyang mulia dan para keluarga mereka dianugerahi oleh negara dengan barang-barang Armenia yang disita.{{sfn|Avedian|2012|p=816}}{{sfn|Kévorkian|2011|p=811}} SejrawanSejarawan Turki [[Taner Akçam]] menyatakan bahwa, "Tidak mudah bagi suatu bangsa untuk menyebut para bapak bangsanya sebagai pembunuh dan pencuri."<ref name="Arango">{{cite news |last1=Arango |first1=Tim|author-link=Tim Arango |title=A Century After Armenian Genocide, Turkey's Denial Only Deepens |url=https://www.nytimes.com/2015/04/17/world/europe/turkeys-century-of-denial-about-an-armenian-genocide.html |access-date=15 December 2020 |work=[[The New York Times]] |date=16 April 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150416141644/http://www.nytimes.com/2015/04/17/world/europe/turkeys-century-of-denial-about-an-armenian-genocide.html|archive-date=16 April 2015|url-status=live}}</ref> Kieser dan sejarawan lain berpendapat bahwa "alasan tunggal paling utama dari ketidakmampuan untuk menerima kekejaman adalah keutamaan pembantaian Armenia untuk pendirian negara-bangsa Turki."<ref name="foundational violence" /> Sejarawan Turki [[Doğan Gürpınar]] berkata bahwa pengakuan genosida akan berujung pada pertanyaan terhadap dugaan fondasimendasar dari negara-bangsa Turki.{{sfn|Gürpınar|2013|p=420|ps=. "...the official narrative on the Armenian massacres constituted one of the principal pillars of the regime of truth of the Turkish state. Culpability for these massacres would incur enormous moral liability; tarnish the self-styled claim to national innocence, benevolence and self-reputation of the Turkish state and the Turkish people; and blemish the course of Turkish history. Apparently, this would also be tantamount to casting doubt on the credibility of the foundational axioms of Kemalism and the Turkish nation-state."}}
 
Satu faktor dalam menjelaskan penyangkalan adalah [[Sindrom Sèvres]], sebuah keyakinan populer bahwa Turki dikepung oleh para musuh bebuyutan.{{sfn|Bilali|2013|p=29}}{{sfn|Dixon|2010b|p=106}} SelainMeskipun ketidaksukaankecil terhadapkemungkinannya bahwa pengakuan yang akan berujung pada perubahan wilayah apapun, banyak pejabat Turki meyakini bahwa pengakuan genosida adalah bagian dari rencana untuk pemisahanmempartisi Turki atau penyerahanmenuntut [[ganti rugi genosida Armenia|ganti rugi]] lainnya.{{sfn|Dixon|2010b|p=107}}{{sfn|Akçam|2012|p=xii}}{{sfn|Avedian|2012|p=799}} Pengakuan genosida dianggap oleh negara sebagai ancaman terhadap [[keamanan nasional]] Turki, dan orang-orang Turki yang melakukannya dipandang sebagai pengkhianat.{{sfn|Akçam|2012|p=xi. "|ps='National security' not only explained and justified the traumatic events of the past but would also support the construction of genocide denial in the future. Thereafter, an open and frank discussion of history would be perceived as a subversive act aimed at partitioning the state. Well into the new millennium, Turkish citizens who demanded an honest historical accounting were still being treated as national security risks, branded as traitors to the homeland or dupes of hostile foreign powers, and targeted with threats."}}{{sfn|Gürpınar|2016|pp=224–225}} Pada kerja lapangan di sebuah desa Anatolia pada 1980-an, antropolog [[The Pedagogical State|Sam Kaplan]] menemukan bahwa "kekhawatiran besar terhadapbahwa orang-orang Armenia akan kembali&nbsp;... dan merebut kembali tanah-tanah mereka masih mencengkeram khayalan orang-orang lokal".<ref>{{cite book |last1=Dixon |first1=Jennifer M. |title=[[Dark Pasts|Dark Pasts: Changing the State's Story in Turkey and Japan]] |date=2018 |publisher=[[Cornell University Press]] |isbn=978-1-5017-3025-2 |page=42 |language=en}}</ref>
 
===Penghancuran dan penghilangan barang bukti===
Sebuah edikmaklumat pemerintah Utsmaniyah mencekal paramelarang warga asing dari pengambilan foto-foto para pengungsi Armenia atau jasad Armenia yang tergeletak di sisi-sisi jalan tempat kirabpawai mautkematian dilakukan. Para pelanggar diancam dengan penangkapan.{{sfn|Akçam|2018|p=157}} Hukum penyensoran yang diberlakukan secara ketat mencegah para penyintas Armenia untukdari menerbitkan memoirmemoar, melarang "penerbitan apapun yang taktidak sesuai dengan kebijakan umum negara".{{sfn|Demirdjian|2018|p=13}}{{sfn|Zürcher|2011|p=316}} Orang-orang yang mengetahuimengakui genosida tersebut didakwa dengan hukum melawan "[[penghinaan orang Turki|penghinaan terhadap ke-Turki-an]]".{{sfn|Akçam|2012|p=xii}} Talat Pasha mendekritkan bahwa "setiap hal harus dilakukan untuk meniadakan kata 'Armenia' di Turki".{{sfn|Chorbajian|2016|p=173}} Di republikRepublik Turki pada masa setelah perang, [[warisan budaya Armenia di Turki|warisan budaya Armenia]] telah menjadi bahan penghancuran sistematis dalam upaya menghapus keberadaan Armenia.{{sfn|Cheterian|2015|p=65}}{{sfn|Chorbajian|2016|p=173}} Pada 5&nbsp;Januari 1916, Enver Pasha memerintahkan agar segala tempat yang berasal dari nama Yunani, Armenia, atau Bulgaria diubah, sebuah kebijakan [[pengubahan nama geografi di Turki|yang sepenuhnya diimplementasikan di republik tersebut pada masa berikutnya]], sampai pada 1980-an.<ref>{{harvnb|Akçam|2012|pp=54–55}}; {{harvnb|Cheterian|2015|pp=64–65}}; {{harvnb|Chorbajian|2016|p=174}}; {{harvnb|MacDonald|2008|p=121}}.</ref> [[Pemakaman massal]] korban genosida dihancurkan, meskipun banyak yang masih berdiri.{{sfn|Üngör|2014|pp=165–166}} Setelah [[Gencatan senjata Mudros|gencatan senjata tahun 1918]], dokumen-dokumen yang taktidak diinginkan dalam arsip-arsip Utsmaniyah dihancurkan secara sistematis.{{sfn|de Waal|2015|p=54}} Catatan pengadilan militer pada masa setelah perang di Konstantinopel juga dihilangkan.{{sfn|Akçam|2012|p=6}}{{sfn|Akçam|2018|p=8}} Mengakui bahwa beberapa dokumen arsip mendukung posisinya, pemerintah Turki mengumumkan bahwa arsip-arsip yang sejalan dengan "permasalahan Armenia" akan dibuka pada 1985.{{sfn|Dixon|2010a|p=473}} Menurut sejarawan Turki [[Halil Berktay]], diplomat [[Nuri Birgi]] melakukan pembersihan arsip kedua pada masa itu.{{sfn|Cheterian|2018a|p=205}} Arsip-arsip resmi dibuka pada 1989,{{sfn|Dixon|2010a|p=473}} namun dalam penerapannya, beberapa arsip masih tersegel, dan akses ke arsip lain dibatasi pada para cendekiawan yang sepemahaman dengan penjelasan resmi Turki resmi.{{sfn|Auron|2003|p=259}}{{sfn|Dixon|2010a|pp=473–474}}
 
===Historiografi Turki===
Ketika [[Nutuk|Mustafa Kemal berpidato pada tahun 1927]], yang merupakan fondasi dari [[historiografi Kemalis]], taktik pembungkaman dan penyangkalan dilakukan untuk menyepakatimenangani kekerasan melawanterhadap orang-orang Armenia. Dalam pidato lainnya, ia menghadirkan Turki sebagai pihak yang bersih dari segala tindakan yang salah dan sebagai korban kejahatan Armenia yang mengerikan.{{sfn|Baer|2020|p=82}}{{sfn|Göçek|2011|pp=43–44}}{{sfn|Ulgen|2010|pp=384–386, 390}} Selama beberapa dasawarsa, historiografi Turki menghiraukanmengabaikan genosida Armenia. Salah satu pengecualian awal adalah pelaku genosida [[Esat Uras]], yang menerbitkan ''The Armenians in History and the Armenian Question'' pada 1950. Buku Uras, yang kemungkinan ditulis dalam menanggapi klaim-klaim wilayah Soviet setelah Perang Dunia&nbsp;II, adalah novel sintetis dari argumen-argumen sebelumnya yang diberikan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan pada masa perang, dan menghubungkan penyangkalan masa perang dengan "penjelasan resmi" mengenai genosida tersebut yang berkembang pada 1980-an.{{sfn|Mamigonian|2015|p=63}}{{sfn|Gürpınar|2016|pp=219–220}}
 
[[Berkas:Trends in official and quasi-official publications on the Armenian question, 1950–2005.jpg|upright=1.3|thumb|Jumlah terbitan resmi dan semi-resmi tentang "permasalahan Armenia"|332x332px]]
Pada 1980-an, menyusul upaya Armenia mengupayakan pengakuanagar genosida mendapat pengakuan dan [[daftar diplomat Turki yang dibunuh oleh organisasi militan Armenia|gelombang pembunuhan oleh para militan Armenia]], Turki mulai menyatakan penjelasan resmi dari "permasalahan Armenia", yang memandangnyamembingkainya sebagai masalah terorisme kontemporer alih-alih genosida masa lalu. Para pensiunan diplomat direkrut untuk menulis karya-karya denialis, yang dirampungkandiselesaikan tanpa metodologi profesional atau standar etika, dan berdasarkan pada informasi arsip terpilah sesuai dengan Turki dan berseberangan dengan Armenia.{{sfn|Baer|2020|pp=116–117}}{{sfn|Göçek|2011|p=44}}{{sfn|Bayraktar|2015|p=802}} [[Dewan Perguruan Tinggi (Turki)|Dewan Perguruan Tinggi]] dibentuk pada 1981 oleh [[kudeta Turki 1980|junta militer Turki]], dan telah berperan penting dalam mengukuhkan "pembelajaran 'nasional' alternatif dengan sistem rujukannya sendiri", menurut Gürpınar.{{sfn|Gürpınar|2013|p=423}}{{sfn|Dixon|2010a|p=473}} DisampingDi samping penelitian akademik, [[Türkkaya Ataöv]] mengajarkan kursusperkuliahan universitas pertama tentang "permasalahan Armenia" pada 1983.{{sfn|Dixon|2010a|p=473}} Pada abad kedua puluh satuke-21, [[Perhimpunan Sejarah Turki]], yang dikenal karena publikasi-publikasi yang memegangmenegakkan pandangan resmi pemerintah Turki, menjadikan salah satu utamanya melawanperlawanan klaim-klaim genosida sebagai salah satu fungsi utamanya.{{sfn|Galip|2020|p=153}}{{sfn|Gürpınar|2013|p=421}}{{sfn|Göçek|2015|p=293}}
 
Pada sekitar tahun 1990, [[Taner Akçam]], yang bekerja di Jerman, menjadi sejarawan Turki perdanapertama yang mengakui dan mempelajari genosida tersebut.<ref>{{harvnb|de Waal|2015|p=182}}; {{harvnb|Suny|2009|p=938}}; {{harvnb|Cheterian|2015|pp=140–141}}; {{harvnb|Gürpınar|2013|p=419}}.</ref> Pada 1990-an, universitas-universitas swasta mulai didirikan di Turki, yang diijinkandiizinkan menantang pandangan yang didukung negara.{{sfn|Göçek|2015|p=468}} Pada 2005, para akademisi di tiga universitas Turki mengadakan [[Ottoman Armenians During the Decline of the Empire|sebuah konferensi akademik yang membahas tentang genosida]]. Dijadwalkan untuk diadakan pada Mei 2005, konferensi tersebut tertunda menyusul kampanye intimidasi, namun kemudian diadakan pada bulan September.{{sfn|Suny|2009|p=942}}{{sfn|Bayraktar|2015|pp=804–805}}{{sfn|Gürpınar|2013|pp=419–420}} Konferensi tersebut memajukanmengajukan tantangan besar pertama terhadap mitos pendirian Turki dalam penjelasandiskursus umumpublik di negara tersebut{{sfn|Gürpınar|2013|pp=419–420}} dan menghasilkan pembuatan historiografi non-denialis alternatif oleh para akademisi elit di Istanbul dan Ankara, sebanding dengan historiografi denialis saat ini.{{sfn|Gürpınar|2013|pp=420, 422, 424}}{{sfn|Erbal|2015|pp=786–787}} Para akademisi Turki yang menerima dan mempelajari genosida tersebut pada kenyataannya menerima ancaman kematian dan dakwaan karena menghina orang ke-Turki-an.{{sfn|de Waal|2015|p=182}}<ref>{{cite news |last1=Freely |first1=Maureen |title='I Stand by My Words. And Even More, I Stand by My Right to Say Them...' |url=https://www.theguardian.com/world/2005/oct/23/books.turkey |access-date=9 January 2021 |work=[[The Guardian]] |date=23 October 2005 |language=en}}</ref> Para cendekiawan Barat umumnya menghiraukanmengabaikan historiografi denialis Turki karena mereka menganggap metodenya taktidak ilmiah—khususnya dalam pemakaian sumber selektif.{{sfn|Göçek|2015|p=2. "|ps=Because of this partial use of sources, the Western scholarly community finds the ensuing Turkish official discourse unscientific, propagandistic, and rhetorical and therefore does not address or engage it."}}{{sfn|Erbal|2015|p=786}}
 
===Pendidikan===
Baik negeri maupun swasta, sekolah-sekolah Turki diwajibkan memakai buku-buku pelajaran sejarah yang disetujui oleh [[Kementerian Pendidikan (Turki)|Kementerian Pendidikan]].{{sfn|Ekmekçioğlu |2016|p=xii}}{{sfn|Göçek|2015|pp=63–64}}{{Refn|Beberapa sekolah swasta dan sejumlah kecil sekolah negeri juga memakai buku-buku pelajaran alternatif yang tak diakui oleh Kementerian Pendidikan.<ref>{{Cite journal|url=http://kutaksam.karabuk.edu.tr/index.php/ilk/article/view/1655|title=The Opinions of Author Related to Trade Books Published for Students in History Teaching|last=Kale|first=Yeliz|journal=Tarih Kültür ve Sanat Araştırmaları Dergisi|date=2018|volume =7|issue=3|issn=2147-0626}}</ref>}} Negara memakaimenggunakan monopoli ini untuk meningkatkan dukungan untuk posisi denialis resmi,{{sfn|Göçek|2015|pp=63–64}}{{sfn|Dixon|2010b|p=105}} menyudutkan orang-orang Armenia dan memandangmenggambarkan mereka sebagai musuh.{{sfn|Aybak|2016|p=13|ps=. "This officially distributed educational material reconstructs the history in line with the denial policies of the government portraying the Armenians as backstabbers and betrayers, who are portrayed as a threat to the sovereignty and identity of modern Turkey. The demonization of the Armenians in Turkish education is a prevailing occurrence that is underwritten by the government to reinforce the denial discourse."}}{{sfn|Galip|2020|p=186. "|ps=Additionally, for instance, the racism and language of hatred in officially approved school textbooks is very intense. These books still show Armenians as the enemies, so it would be necessary for these books to be amended..."}} Selama berdasawarsa-beberapa dasawarsa, buku-buku pelajaran tersebut taktidak menyebutmenyebutkan orang-orang Armenia sebagai bagian dari sejarah Utsmaniyah.{{sfn|Cheterian|2015|p=64}}{{sfn|Gürpınar|2016|p=234}}{{sfn|Dixon|2010b|p=104}} Sejak 1980-an, buku-buku pelajaran membahas "peristiwa tahun 1915", namun mengalihkan kesalahan dari pemerintahan Utsmaniyah ke pihak lain. Mereka menuduh kekuatan-kekuatan imperialis telah menghasut orang-orang Armenia mengacaukan kekaisaran, dan menuduh bahwa orang-orang Armenia melakukan perangai khianatpengkhianatan atau menimbulkan ancaman. Beberapa buku pelajaran menyatakan bahwa deportasi tersebut terjadi dan orang-orang Armenia meninggal, namun menghadirkan tindakan tersebut sebagai kebutuhankeharusan dan pembenarandibenarkan. Sejak 2005, buku-buku pelajaran menuduh orang-orang Armenia mendalangi genosida melawan Muslim Turki.{{sfn|Gürpınar|2016|p=234}}{{sfn|Dixon|2010b|pp=104, 116–117}}{{sfn|Bilali|2013|pp=19–20}} Pada 2003, para murid dari setiap kelas ditugaskan untuk menulis esai yang menyangkali genosida tersebut.{{sfn|Dixon|2010b|p=115}}
 
===Masyarakat===
[[File:A protest against Armenian genocide claims in Istanbul 1.jpg|thumb|Sebuah unukunjuk rasa menentang [[pengakuan genosida Armenia]] pada [[peringatan genosida Armenia ke-100|peringatan ke-100]] di [[Jalan İstiklal]], Istanbul]]
Selama berdasawarsa-beberapa dasawarsa, genosida tersebut menjadi hal tabu dalam masyarakat Turki.{{sfn|Bilali|2013|p=19}} Göçek menyatakan bahwa ini adalah interaksi antara negara dan masyarakat lah yang sangat gigih membuat penyangkalan menjadi sangat gigih.{{sfn|Göçek|2015|pp=4, 10}} Selain negara Turki, para intelektual dan masyarakat sipil Turki juga menyangkali genosida tersebut.{{sfn|Erbal|2012|p=52|ps=. "Turkish civil society and the academic and intellectual establishment within that civil society have also been either actively in denial or in some cases in service of a denialist state agenda or standing passively silent – another form of denial – for over 90 years."}} Karya-karya fiksi Turki yang menyinggung genosida tersebut seringkali menyangkalinya, sesambilsambil mengklaim bahwa penjelasan fiksi tersebut berdasarkan pada kisah nyata.<ref>{{cite journal |last1=Galip |first1=Özlem Belçim |title=The Armenian Genocide and Armenian Identity in Modern Turkish Novels |journal=Turkish Studies |date=2019 |volume=20 |issue=1 |pages=92–119 [99] |doi=10.1080/14683849.2018.1439383 }}</ref> TakMengingat banyak orang di timur Turki yangtimur menyatakantelah akanmewariskan ingatan dari peristiwa tersebut, pakar genosida [[Uğur Ümit Üngör]] berkata bahwa "pemerintah Turki sedang menyangkal sebuah genosida agaryang diingat oleh penduduknya sendiri mengingatnya."{{sfn|Üngör|2014|p=147}} Negara Turki dan kebanyakan masyarakat juga bertindak bungkam terhadap penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis lain di Kekaisaran Utsmaniyah dan Republik Turki melawan orang-orang Yunani, [[Sayfo|Asiria]], [[orang Kurdi di Turki|Kurdi]], [[Yahudi-Turki|Yahudi]] dan [[Alevi]].{{sfn|Chorbajian|2016|p=170}}{{sfn|Galip|2020|p=95}}{{sfn|Erbal|2015|p=785}}
 
Kebanyakan orang Turki mendukung kebijakan negara terkait penyangkalan genosida. Beberapa orang sepakatmengaku bahwa pembantaian tersebut terjadi namun memandangnya sebagai tindaktindakan yang dibenarkan terhadap perangaipengkhianatan khianatorang Armenia.{{sfn|Demirel|Eriksson|2020|p=9|ps=. "Turkish people['s]... narratives were based on the idea that Armenians were the perpetrators and that the Turks were the 'real' victims... the dominant Turkish response is a rejection of genocide allegations. The massacres, when admitted, are justified by the Turkish narrative of an alleged Armenian betrayal and the slaughter of Turks by Armenians. Losses during the exile are excused via a narrative of disease, and the attacks of rogue gangs."}}{{sfn|Göçek|2015|p=1}} Kebanyakan orang masih menganggap orang-orang Armenia sebagai [[kolom kelima]].<ref name=Ekm7/> Menurut Halil Karaveli, "kata tersebut [genosida] mengutipmenghasut reaksi yang sangat emosional yang kuat di kalangan orang Turki dari sepanjang perjalanan masyarakat dan dari setiap kecenderungan ideologiideologis".<ref>{{cite book |last1=Karaveli |first1=Halil |title=Why Turkey is Authoritarian: From Atatürk to Erdoğan |url=https://archive.org/details/whyturkeyisautho0000kara |date=2018 |publisher=[[Pluto Press]] |isbn=978-0-7453-3756-2 |page=[https://archive.org/details/whyturkeyisautho0000kara/page/27 27] |language=en}}</ref> Wartawan Armenia–Turki [[Hrant Dink]] berbicara terbuka dalam dukungannya dalam menghadapi kebenaran sejarah untuk mencapai masyarakat dan rekonsiliasi yang lebih baik dan rekonsiliasi antar kelompok etnis. Ia didakwa karena menghina orang ke-Turki-an dan [[Pembunuhan Hrant Dink|dibunuh pada 2007]] oleh seorang ultranasionalis Turki.<ref>{{cite journal |last1=Oranlı |first1=Imge |title=Epistemic Injustice from Afar: Rethinking the Denial of Armenian Genocide |journal=Social Epistemology |date=2021 |volume=35 |issue=2 |pages=120–132 |doi=10.1080/02691728.2020.1839593}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Kasbarian |first1=Sossie |last2=Öktem |first2=Kerem |author2-link=Kerem Öktem |title=Armenians, Turks and Kurds beyond denial: an introduction |journal=Patterns of Prejudice |date=2014 |volume=48 |issue=2 |pages=115–120 [115–116] |doi=10.1080/0031322X.2014.910893}}</ref> Pada 2013, sebuah kajian yang mengujimengambil sampel para mahasiswa Turki di Amerika Serikat menemukan bahwa 65% sepakat dengan pandangan resmi bahwa kematian orang-orang Armenia terjadi akibat "perang antar-komunal" dan 10% lainnya menyalahkan orang-orang Armenia yang menyebabkan kekerasan.{{sfn|Bilali|2013|pp=25, 28}} Sebuah survei tahun 2014 menemukan bahwa hanya 9% warga Turki yang berpikir bahwa pemerintah mereka harus mengakui genosida tersebut.{{sfn|Demirel|Eriksson|2020|p=11}}<ref name=":1">{{cite news |title=Only 9 Percent of Turks say Armenian Killings Genocide: Poll |url=https://www.dailystar.com.lb/News/Middle-East/2015/Jan-13/283961-only-9-percent-of-turks-say-armenian-killings-genocide-poll.ashx |access-date=31 December 2020 |work=[[The Daily Star (Lebanon)|The Daily Star]] |agency=[[Agence France-Presse|AFP]] |date=13 January 2015 |archive-date=12 November 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201112010935/http://www.dailystar.com.lb/News/Middle-East/2015/Jan-13/283961-only-9-percent-of-turks-say-armenian-killings-genocide-poll.ashx |url-status=dead }}</ref> Kebanyakan orang meyakini bahwa pengakuan semacam itu diberlakukan oleh orang-orang Armenia dan kekuatan asing agar taktanpa memberikanada keuntunganmanfaatnya bagi Turki.{{sfn|Göçek|2015|p=477}} Kebanyakan orang Kurdi, yang juga mengalami penindasan politik di Turki, [[pengakuan Kurdi terhadap genosida Armenia|mengakui dan mengecam genosida tersebut]].{{sfn|Cheterian|2015|pp=273–275}}{{sfn|Galip|2020|pp=162–163}}
 
=== Politik ===
 
[[Partai Keadilan dan Pembangunan (Turki)|Partai Keadilan dan Pembangunan]] (AKP) yang beraliran konservatif Islam berkuasa pada 2002{{sfn|Galip|2020|p=60}}{{sfn|Cheterian|2018a|pp=203–204}} dan memegang pandangan sejarah yang mengkritik Komite Persatuan dan Pembangunan dan [[masa satu partai di Republik Turki|era Republik awal]]. PendirianPosisi tersebut awalnya berujung pada beberapa liberalisasi dan persebaran pandangan yang lebih luas yang dapat dinyatakan di ruang terbuka. AKP menyatakan kesepakatannyapendekatannya terhadap "peristiwa tahun 1915" sebagai alternatif untuk penyangkalan genosida dan pengakuan genosida, dengan menyatakan penderitaan bersama.<ref name=Gurp425>{{harnvb| Gürpınar|2013|pp=425–426|ps=. "Official state policy remains stringently denialist even though slight twists such as the incorporation/introduction of some rhetorical innovations and the development of a new, more relaxed language that emphasizes the sufferings of 'both sides' have been introduced, thereby trivializing Armenian suffering."}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Palabiyik |first1=Mustafa Serdar |date=2018|title=Politicization of Recent Turkish History: (Ab)use of History as a Political Discourse in Turkey |journal=Turkish Studies |date=2018 |volume=19 |issue=2 |pages=240–263 [254–255] |doi=10.1080/14683849.2017.1408414 |quote=... unliketidak theseperti CHP, somebeberapa simpatisan AKP sympathizersmenyalahkan blamedmentalitas theUnionis Unionistatas mentalityapa foryang whatterjadi hadpada happened intahun 1915 toterhadap theorang-orang OttomanArmenia ArmeniansUtsmaniyah bydengan labelingmelabelinya itsebagai asinsiden anyang inhumanetidak incidentmanusiawi oratau akejahatan crime againstterhadap humanitykemanusiaan; butnamun similarsama to theseperti CHP, theymereka wereragu-ragu hesitantuntuk tomengakui recognize" 'thisrelokasi relocation'ini" assebagai genocidegenosida. ThisHal wasini presenteddisajikan assebagai thecara thirdketiga wayantara betweenpenyangkalan genocidegenosida denialismdan and genocidepengakuan recognitiongenosida. Davutoğlu labeledmenyebutnya it assebagai 'thependekatan commonpenderitaan grief approachbersama' thatyang focusedberfokus onpada thependeritaan cumulativekumulatif sufferings of therakyat Ottoman peoples duringselama WorldPerang WarDunia I...}}</ref> Sepanjang waktu, dan khususnya sejak [[kudeta Turki 2016|kudeta gagal tahun 2016]], pemerintahan AKP menjadi makin otoritarianotoriter. Penindasan politik dan penyensoran menjadikan orang-orang makin sulit untuk membahas topik-topik kontroversial seperti genosida Armenia.{{sfn|Galip|2020|pp=60–61, 84}} {{as of|2020}}, seluruh partai politik besar di Turki, kecuali [[Partai Demokratik Rakyat (Turki)|Partai Demokratik Rakyat]] (HDP) yang beraliran pro-Kurdi, serta sejumlah besar media dan organisasi perhimpunan sipil pro- dan anti-pemerintahan dan organisasi perhimpunan sipil, mendukung penyangkalan. Pihak pemerintah maupun oposisi sama-sama sangat menentang pengakuan genosida di negara-negara lain.{{sfn|Galip|2020|pp=87, 163}} Tidak ada anggota pemerintah Turki yang menganggap apa yang terjadi pada orang-orang Armenia sebagai kejahatan, apalagi genosida.<ref>{{cite journal |last1=Mouradian |first1=Khatchig |title=Mouradian on Dixon, 'Dark Pasts: Changing the State's Story in Turkey and Japan' |journal=[[H-Net]] |date=2019 |url=https://networks.h-net.org/node/28443/reviews/5117018/mouradian-dixon-dark-pasts-changing-states-story-turkey-and-japan |access-date=3 January 2021}}</ref>{{sfn|Akçam |2008|p=121|ps=. "...the Turkish state... posits that the situation under review here does not warrant the use of the term 'crime'; even though there were some deaths, a state has the right to resort to such an operation."}}{{sfn|Cheterian|2015|p=305}} Pada 24 April 2019, perdana menteri [[Recep Tayyip Erdoğan]] bercuit, "Pemindahan geng-geng Armenia dan para pendukung mereka{{nbsp}}... merupakan tindakan paling masuk akal yang dapat dilakukan pada periode semacam itu".<ref>{{cite news |last1=Koc |first1=Cagan |title=Erdogan Says Deporting Armenians Was 'Appropriate' at the Time |url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2019-04-24/erdogan-says-deporting-armenians-was-appropriate-at-the-time |access-date=6 April 2021 |work=Bloomberg.com |date=24 April 2019 |language=en}}</ref>
 
==Hubungan luar negeri Turki==
{{see also|Pengakuan genosida Armenia}}
Turki berupaya untuk menyatakan penyangkalan genosidanya di luar negeri semenjak 1920-an,{{sfn|Mamigonian|2015|p=62}}{{sfn|Chorbajian|2016|p=174}} atau, dengan kata lain, terhadapsejak genosida itu sendiri.{{sfn|Bloxham|2005|p=208}}{{sfn|Ihrig|2016|pp=163–164}} Upaya seabad Turki untuk menyangkal genosida Armenia dengan menjauhkanmembuat genosida tersebut berbeda dari pihakgenosida lain dalam sejarah. Menurut pakar genosida Roger W. Smith, "TakTidak ada contoh lain daridi sebuahmana pemerintahanpemerintah yangmelakukan memilikitindakan sikapekstrem ekstrim semacamseperti itu untuk menyangkalimenyangkal bahwa sebuah genosida yang masif yangtelah terjadi."<ref name="unique denial"/> Keutamaan kemampuan Turki untuk menyangkali genosida tersebut dan mengecam pengakuannya adalah posisi strategis negara tersebut di Timur Tengah, aliansi [[Perang Dingin]] dengan Barat, dan keanggotaan [[NATO]] adalah hal yang utama bagi kemampuan Turki untuk menyangkali genosida tersebut dan mengecam pengakuannya.{{sfn|Smith|2015|p=6}}{{sfn|Ben Aharon|2019|p=345}} Para sejarawan menyebutmenggambarkan peran negara lain dalam membolehkanmemperbolehkan penyangkalan genosida oleh Turki sebagai sebuah bentuk dari kolusi.{{sfn|Avedian|2013|p=80}}{{sfn|Bloxham|2005|p=207}}{{sfn|Cheterian|2018a|p=207}}
 
Pada [[Konferensi Lausanne 1922–1923]], para perwakilan Turki mengulang versi sejarah Armenia yang berkembang pada masa perang.{{sfn|Chorbajian|2016|p=172}} Pengesahan [[Traktat Lausanne]] membatalkan Traktat Sèvres yang sebelumnya telah memandatkanmewajibkan [[pendakwaan para penjahat perang Utsmaniyah]] dan pengembalian harta benda terhadap para penyintas Kristen. SehinggaSebagai gantinya, Lausanne memberikan [[kekebalan]] kepada seluruh pelaku.{{sfn|Avedian|2012|pp=812–813}}<ref>{{cite journal |last1=Scharf |first1=Michael |title=The Letter of the Law: The Scope of the International Legal Obligation to Prosecute Human Rights Crimes |journal=Law and Contemporary Problems |date=1996 |volume=59 |issue=4 |pages=41–61 [57] |doi=10.2307/1192189 |jstor=1192189 |issn=0023-9186|url=https://scholarship.law.duke.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1015&context=lcp }}</ref> Setelah [[kudeta militer Turki 1980]], Turki mengembangkan cara melawan klaim-klaim genosida yang lebih terinstitusionalisasi. Pada 1981, kemenluKemenlu mendirikan sebuah jawatandinas terdedikasi ([[İstihbarat ve Araştırma Genel Müdürlüğü|İAGM]]) yang secara khusus mempromosikan pandangan Turki terhadap genosida Armenia.{{sfn|Dixon|2010a|pp=470–471}} Pada 2001, sentralisasi lebih lanjut menciptakan [[Komite Mengkoordinasi Perjuangan terhadap Klaim-klaim Genosida Tak Berdasar]] (ASİMKK). [[Institut Riset Armenia]], sebuah [[wadah pemikir]] yang secara khusus menyoroti masalah Armenia, dibentuk pada 2001 menyusul pengakuan Parlemen Prancis terhadap genosida tersebut.{{sfn|Dixon|2010a|pp=477–478}} ASİMKK dibubarkan setelah [[referendum konstitusional Turki 2017]].<ref name=civilnet/>
 
Menurut sosiolog [[Levon Chorbajian]], Turki memiliki "[[modus operandi]] yang masih sepenuhnya konsisten dan memperjuangkan pendirian maksimalis, tanpa menawarkan kompromi meskipun terkadang mengisyaratkannya, dan melakukan intimidasi dan ancaman."{{sfn|Chorbajian|2016|p=178}}{{sfn|Smith|2015|p=6}} DimotivasiTermotivasi oleh [[konspirasi Yahudi internasional|kepercayaan akan konspirasi Yahudi global]], kemenluKemenlu Turki merekrut orang-orang Yahudi Turki untuk ikut serta dalam upaya denialis. Para pemimpin Yahudi Turki membantu mengurungkan resolusi-resolusi yang mengakui genosida tersebut, dan menghindarkan penyebutannya di konferensi-konferensi akademik dan museum-[[museum Holokaus]].{{sfn|Baer|2020|pp=21, 145|ps=. "The turn to Jews as lobbyists on Turkey's behalf was based not only on the old myth of Turkish–Jewish friendship, but also on the anti-Semitic conspiracy theory that Jews control world governments, finance, and media."}} {{as of|2015}}, Turki menggelontorkanmengeluarkan jutaan dolar setiap tahun untuk melakukan lobi melawan pengakuan genosida tersebut.{{sfn|Göçek|2015|p=2}} Pada 2020, Akçam berkata bahwa Turki sepenuhnya kalah dalam perang informasi atas genosida Armenia pada ranah akademik dan diplomatik. Penjelasan resminya diperlakukan seperti [[denialisme]] biasa.<ref name=civilnet>{{cite news |title=Taner Akçam: Türkiye'nin, soykırım konusunda her bakımdan izole olduğunu söyleyebiliriz |url=https://www.civilnet.am/news/2020/07/09/Taner-Ak%C3%A7am-T%C3%BCrkiye%E2%80%99nin-soyk%C4%B1r%C4%B1m-konusunda-her-bak%C4%B1mdan-izole-oldu%C4%9Funu-s%C3%B6yleyebiliriz/389527 |access-date=2 January 2021 |work=[[CivilNet]] |date=9 Juli 2020 |language=tr |archive-date=16 January 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210116221446/https://www.civilnet.am/news/2020/07/09/Taner-Ak%C3%A7am-T%C3%BCrkiye%E2%80%99nin-soyk%C4%B1r%C4%B1m-konusunda-her-bak%C4%B1mdan-izole-oldu%C4%9Funu-s%C3%B6yleyebiliriz/389527 |url-status=dead }}</ref>
 
===Jerman===
{{see also|Jerman dan genosida Armenia}}
[[File:Ein Zeugnis für Talaat Pasha.png|upright|thumb|"Sebuah Upeti untuk Talaat Pasya" oleh jenderal Jerman [[Fritz Bronsart von Schellendorf]], diterbitkan dalam ''[[Deutsche Allgemeine Zeitung]]'' pada 24 Juli 1921{{sfn|Ihrig|2016|pp=277–279}}]]
Dari 1915 sampai 1918, Jerman dan Kesultanan Utsmaniyah mengadakan "upaya propaganda penyangkalan bersama."{{sfn|Kieser|2018|p=21}} Surat-surat kabar Jerman berulang kali menyangkal bahwa pemerintahan Utsmaniyah melakukan kejahatan dan mengisahkan dugaantuduhan pengkhianatan Armenia.{{sfn|Ihrig|2016|p=185}}{{sfn|Anderson|2011|p=206}} Buku panduan penyensoran pemerintah mewajibkan pembatasan ketat terhadap pernyataan tentang orang-orang Armenia, meskipun hukuman bagi para pelanggarnya bersifat ringan.{{sfn|Anderson|2011|pp=206–207}} Pada 11&nbsp;Januari 1916, deputi sosialis [[Karl Liebknecht]] menyatakan masalah genosida dalam [[Reichstag (Kekaisaran Jerman)|Reichstag]], mendapatkan pernyataanjawaban bahwa pemerintahan Utsmaniyah "telah memaksaterpaksa, karena pergerakanintrik-intrik yang menghasut sigapdari musuh-musuh merekakita, untuk memindahkan penduduk Armenia ke wilayah tertentu, dan menjadikannya tempat tinggal mereka yang baru." Pernyataan Liebknecht tersebut disambut dengan tertawaan.{{sfn|Anderson|2011|p=210}}{{sfn|Ihrig|2016|pp=150–151}} PadaDalam pengadilan tahun 1921 terhadap [[Soghomon Tehlirian]] atas [[pembunuhan Talat Pasha]], sangat banyak bukti yang menyatakan bahwa penyangkalan tersebut taktidak dapat dipertahankan. Golongan kebangsaannasionalis Jerman kemudian menggambarkan apa yang mereka ketahui sebagai pemusnahan intensionaldisengaja orang Armenia sebagai pembenaransesuatu yang dibenarkan.{{sfn|Ihrig|2016|p=293|ps=. "...&nbsp;while the mood and the overwhelming evidence were such that genocide could no longer be denied, many nationalist papers now both accepted the charge of genocide against the Turks and justified it at the very same time."}}
 
Pada Maret 2006, kelompok-kelompok kebangsaannasionalis Turki mengadakan dua kirab di Berlin yang ditujukan untuk memperingati "pembunuhan Talat Pasha" dan mengecammemprotes "kebohongan genosida." Para politikus Jerman mengkritik kirab tersebut, dan penindakannyajumlah suaranya rendah.<ref>{{cite book |last1=Fleck |first1=André |title=Machtfaktor Diaspora?: Armenische Interessenvertretung in Deutschland |date=2014 |publisher=[[LIT Verlag]] |isbn=978-3-643-12762-4 |language=de|trans-title=Diaspora Power Broker? Representation of Armenian Interests in Germany|pp=268–270}}<br />{{cite book |last1=von Bieberstein |first1=Alice |title=Replicating Atonement: Foreign Models in the Commemoration of Atrocities |date=2017 |publisher=Springer International Publishing |isbn=978-3-319-65027-2 |pages=237–265 [259]|language=en |chapter=Memorial Miracle: Inspiring Vergangenheitsbewältigung Between Berlin and Istanbul}}</ref> Ketika [[Bundestag]] memutuskan untuk mengakui genosida Armenia pada 2016, media Turki amat mengkritik keras resolusi tersebut dan sebelas deputi [[orang Turki di Jerman|berdarah Turki]] mendapatkan perlindungan polisi karena ancaman pembunuhan.{{sfn|Galip|2020|pp=97, 163|ps=. "The AKP government, a considerable number of Turkish groups, the opposition party in the Turkish parliament, institutions and both pro-government and anti-government Turkish media waged a war against [[Cem Özdemir|[Cem] Özdemir]] and the German parliament expressing Islamic superiority, denial, hatred of Armenians and excusing the Armenian massacres by accusing Armenians of collaborating with Russia during the First World War."}} Komunitas Turki besar Turki di Jerman dikutip sebagai alasan kenapamengapa pemerintah ragu-ragu{{sfn|Ben Aharon|2019|p=343}} dan organisasi-organisasi Turki melakukan lobi terhadapmenentang resolusi tersebut dan mengadakan unjuk rasa.<ref>{{cite news |last1=Eubel |first1=Cordula |last2=Haselberger |first2=Stephan |title=Türken demonstrieren in Berlin gegen Resolution des Bundestages |url=https://www.tagesspiegel.de/politik/voelkermord-an-den-armeniern-tuerken-demonstrieren-in-berlin-gegen-resolution-des-bundestages/13655706.html |access-date=22 Maret 2021 |work=[[tagesspiegel]] |date=28 Mei 2016 |language=de |trans-title=Turks demonstrate in Berlin against the Bundestag's resolution}}</ref>
 
===Amerika Serikat===
Sejarawan [[Donald Bloxham]] menyatakan bahwa, "Dalam esensi paling nyata, 'penyangkalan genosida' diterima dan dilanjutkan oleh pemerintahan Amerika Serikat sebelum istilah genosida dicetuskan."{{sfn|Bloxham|2006|p=44}}{{sfn|Suciyan|2015|p=85}} Di Turki pada masa antar-perang, para diplomat Amerika Serikat berpengaruh seperti [[Mark L. Bristol]] dan [[Joseph Grew]] memajukan pandangan golongan kebangsaannasionalis Turki bahwa genosida Armenia adalah perang melawan unsur-unsur imperialisme.{{sfn|Suciyan|2015|p=85}}{{sfn|Bloxham|2006|p=41}} Pada 1922, sebelum menerima [[konsesi Chester]], [[Colby Chester]] berpendapatberargumen bahwa umat Kristen dari Anatolia taktidak dibantai. Tulisannya menampilkan banyak tema dari penyangkalan genosida berikutnya.{{sfn|Chorbajian|2016|p=175}}{{sfn|Bloxham|2006|p=42}} Pada 1930an, kedubes Turki menghalangi rencana adaptasi film terhadap novel populer karangan [[Franz Werfel]] berjudul ''[[The Forty Days of Musa Dagh]]'' oleh perusahaan Amerika Serikat [[MGM]], dengan mengancam akan memboikot film-film Amerika. Kedubes Turki, dengan dukungan [[Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat|Kemenlu AS]], mengupayakan penurunan layar terhadap film tersebut pada 1950-an dan 1960-an.{{sfn|Bloxham|2006|p=44}}{{sfn|Chorbajian|2016|pp=177–178}}
 
Turki memulai lobi politik pada sekitar tahun 1975.<ref name="Mamigonian2013">{{cite news |last1=Mamigonian |first1=Marc |title=Scholarship, Manufacturing Doubt, and Genocide Denial |url=https://armenianweekly.com/2013/05/02/scholarship-manufacturing-doubt-and-genocide-denial/ |access-date=4 January 2021 |work=The Armenian Weekly |date=2 May 2013}}</ref> [[Şükrü Elekdağ]], dubes Turki untuk AS dari 1979 sampai 1989, bekerja keras untuk melawan tren pengakuan genosida Armenia dengan mempengaruhimemengaruhi para akademisi, kepentingan bisnis, dan kelompok Yahudi.{{sfn|Dixon|2010a|p=474}} Para anggota komite [[United States Holocaust Memorial Museum]] melaporkan Elekdağ berkata kepada mereka bahwa keselamatan orang Yahudi di Turki taktidak terjamin jika museum tersebut menyoroti genosida Armenia.{{sfn|Baer|2020|p=124|ps=. "President Jimmy Carter's Jewish aide, Stuart Eizenstat, reported that Turkish ambassador Şükrü Elekdağ (in office 1979–1989) told him that although Turkey had treated its Jews well for centuries and had taken in Jewish refugees from Nazi Germany, if the Armenian genocide were included in the new museum, 'Turkey could no longer guarantee the safety of the Jews in Turkey'." Elekdağ was also reported making a similar comment to another member of the Holocaust Memorial Museum Committee."}} Pada masa penugasannya, [[Institute of Turkish Studies]] (ITS) dibentuk, didanai $3&nbsp;juta dari Turki, dan negara tersebut menggelontorkanmengeluarkan $1&nbsp;juta setiap tahun untuk [[hubungan masyarakat]].{{sfn|Dixon|2010a|p=474}} Pada 2000, Elekdağ mengeluhkan bahwa ITS telah "kehilangan fungsinya dan keefektifannya."<ref name="Mamigonian2013"/> Turki mengancam memotong akses Amerika Serikat ke pangkalan-pangkalan udara penting di Turki karena telah mengakui genosida tersebut.{{sfn|Smith|2015|p=6}} Pada 2007, sebuah resolusi [[Kongres Amerika Serikat|Kongresional]] untuk pengakuan genosida gagal karena tekanan Turki. Para penentang UU tersebut berkata bahwa genosida telah terjadi, namun menentang pengakuan resminya karena berdampak pada hubungan baik dengan Turki.{{sfn|Mamigonian|2015|p=66}} Setiap tahun sejak 1994, presiden Amerika Serikat mengeluarkan pesan peringatan pada 24&nbsp;April. Turki terkadang melakukan tekanan-tekanan untuk menghindarkan presiden dari pemakaian kata "genosida".{{sfn|Göçek|2015|p=2}}<ref>{{cite web |title=U.S. Presidential Statements |url=https://www.armenian-genocide.org/current_category.4/affirmation_list.html |website=[[Armenian National Institute]] |access-date=22 March 2021}}</ref> Pada 2019, kedua dewan Kongres mengesahkan resolusi yang secara resmi mengakui genosida tersebut.{{sfn|Ben Aharon|2019|p=345}}{{sfn|Baer|2020|p=296}} Pada 24 April 2021, bertepatan dengan [[Hari Peringatan Genosida Armenia]], Presiden [[Joe Biden]] menyebut peristiwa tersebut sebagai "genosida" dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.<ref>{{Cite web|date=2021-04-24|title=Statement by President Joe Biden on Armenian Remembrance Day|url=https://www.whitehouse.gov/briefing-room/statements-releases/2021/04/24/statement-by-president-joe-biden-on-armenian-remembrance-day/|access-date=2021-04-24|website=The White House|language=en-US}}</ref>
 
===Britania Raya===
Pada sekitar tahun 2000, pengacara HAM [[Geoffrey Robertson]] menyatakan, "penyangkalan genosida telah mengakar sendiri dalam Departemen Timur [dari [[Foreign, Commonwealth and Development Office|Foreign and Commonwealth Office]] (FCO)] ... sedemikian rupa sehingga mengarahkanmemberi pengarahan kepada para menteri dengan mengabaikan fakta-fakta yang dapat dengan mudah dipastikan", seperti catatannya sendiri dari masa itu.{{sfn|Robertson|2016|pp=75–76, 81}} Pada 2006, dalam sebuah tanggapan terhadap debat yang dilakukandimulai oleh anggota parlemen [[Steven Pound]], seorang perwakilan FCO berkata bahwa Britania Raya taktidak mengakui genosida tersebut karena "buktinya tidak cukup tegas".{{sfn|Robertson|2016|p=77}}
 
===Israel===
{{see also|Hubungan Israel dengan Turki|Hubungan Azerbaijan dengan Israel}}
Menurut sejarawan {{ill|Rıfat Bali|de||tr}} dan [[Marc David Baer]], penyangkalan genosida Armenia menjadi faktor paling penting dalam normalisasi [[hubungan Israel dengan Turki]].{{sfn|Baer|2020|p=145}} [[Konferensi Holokaus dan Genosida Internasional]] tahun 1982, yang diadakan di [[Tel Aviv]], meliputi enam ceramahpresentasi tentangmengenai genosida Armenia. Turki mengancam bahwa jika konferensi tersebut diadakan, negara tersebut akan menutup perbatasannya terhadap para pengungsi Yahudi dari Iran dan Suriah, yang membuatnya nyawa mereka berada dalam bahaya. Akibatnya, [[Kementerian Luar Negeri Israel]] bergabung dalam upaya yang sepenuhnya gagal untuk membantalkanmembatalkan konferensi tersebut.{{sfn|Ben Aharon|2015|pp=646–648|ps=. "From Charny's testimony and Arazi's statements in document 404, it is clear that the lives of Iranian and Syrian Jews were at stake; the Turkish Foreign Ministry did not hesitate to use this sensitive situation to exert pressure on Israel."}}
 
Pada April 2001, sebuah surat kabar Turki mengutip menluMenlu [[Shimon Peres]] berkata, "Kami menolak upaya menciptakan kemiripan antara [[Holokaus]] dan tuduhan[genosida] Armenia yang dituduhkan. TakTidak ada yang mirip dengan kejadian Holokaus. Ini adalah tragedi yang dialami oleh orang-orang Armenia, namun bukan genosida."{{sfn|Auron|2003|p=124}}{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Menurut Charny dan Auron, pernyataan ini menyilangkan garis penyangkalan aktif genosida Armenia.{{sfn|Auron|2003|p=128}} Pakar Eldad Ben Aharon menyatakan bahwa Peres singkatnya menjelaskan apa yang telah menjadi kebijakan Israel sejak 1948.{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Hubungan Israel dengan Turki merenggang pada akhir 2010-an, namun hubungan Israel dengan Azerbaijan bersifat dekat dan [[Asosiasi Internasional Azerbaijan–Israel]] telah melakukan lobi menentang pengakuan genosida tersebut.{{sfn|Ben Aharon|2019|pp=366–367, 369}}
 
==Denialisme dalam akademik==
 
Sampai abad ke-21, [[kajian Utsmaniyah]] dan [[kajian Turki|Turki]] memarginalisasi pembantaian orang-orang Armenia, yang banyak akademisi pandang sebagai tindakan masa perang yang dibenarkan oleh kedaruratan dan menghindari diskusi yang mendalam. Bidang-bidang tersebut telah lama menikmati hubungan kelembagaan dengan negara Turki. Pernyataan-pernyataan oleh para akademisi dikutip untuk melanjutkan agenda penyangkalan Turki.<ref>{{harvnb|Eissenstat|2014|p=24}}; {{harvnb|Quataert|2006|pp=249–250, 258}}; {{harvnb|Gutman|2015|pp=167–168}}; {{harvnb|Akçam|2012|p=xxv}}; {{harvnb|Cheterian|2018a|p=199}}.</ref> Para sejarawan yang mengakui genosida mengkhawatirkan pembalasan profesional terhadap pengekspresian pandangan mereka.<ref name="Watenpaugh"/><ref name=jadaliyya>{{cite news |title=Marc David Baer, Sultanic Saviors and Tolerant Turks: Writing Ottoman Jewish History, Denying the Armenian Genocide (New Texts Out Now) |url=https://www.jadaliyya.com/Details/41978 |access-date=17 December 2020|date=9 November 2020 |work=[[Jadaliyya]]}}</ref> Metodologi penyangkalan sebanding dengan taktik [[industri tembakau]] atau [[penyangkalan pemanasan global]]: membiayai penelitian yang bias, menciptakan tabir asap dari keraguan, dan dengan demikian [[kontroversi buatan|membuat sebuah kontroversi]]{{sfn|Baer|2020|p=208}}{{sfn|Mamigonian|2015|pp=63–64}}{{sfn|Auron|2003|pp=9–10}} di mana tidak ada disputasi akademik yang benar-benar terjadi.{{sfn|MacDonald|2008|p=241}}
 
Pada permulaan 1980-an, pemerintah Turki mendanai lembaga-lembaga riset untuk mencegah pengakuan genosida.{{sfn|Baer|2020|p=129}}{{sfn|Auron|2003|p=47}}<ref name="Mamigonian2013"/> Pada 19&nbsp;Mei 1985, ''[[The New York Times]]'' dan ''[[The Washington Post]]'' menjalankan iklan dari [[Assembly of Turkish American Associations]]{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}} di mana 69 akademisi—kebanyakan profesor sejarah Utsmaniyah yang bekerja di Amerika Serikat pada masa itu—menyerukan agar Kongres tidak mengadopsi resolusi mengenai genosida Armenia.{{sfn|Eissenstat|2014|pp=24–25}}{{sfn|Baer|2020|p=xi}}{{sfn|Auron|2003|pp= 226–227}} Kebanyakan penandatangan menerima upah penelitian yang didanai oleh pemerintah Turki, dan mayoritas bukanlah spesialis dalam bidang Kekaisaran Utsmaniyah akhir.<ref name=Hovanisian224>{{cite book|first=Richard G. |last=Hovannisian|author-link=Richard G. Hovannisian|url=https://books.google.com/books?id=kiBHkRtRmIIC&pg=PA224|title= Remembrance and Denial: The Case of the Armenian Genocide|publisher= [[Wayne State University Press]]|date=1999|isbn=978-0814327777|page= 224}}</ref><ref name="The Psychological Satisfaction of Denials">{{cite journal|url=https://www.ideajournal.com/articles.php?id=27|title=The Psychological Satisfaction of Denials of the Holocaust or Other Genocides by Non-Extremists or Bigots, and Even by Known Scholars|archive-url=https://web.archive.org/web/20071224203627/http://www.ideajournal.com/articles.php?id=27 |archive-date=24 December 2007 |first= Israel |last=Charny|journal =IDEA|date= 17 July 2001|volume= 6| number= 1|issn=0019-1272}}</ref> [[Heath Lowry]], direktur Institute of Turkish Studies, membantu mengamankan penandatanganan tersebut. Atas upayanya, Lowry menerima Penghargaan Yayasan untuk Promosi dan Pengakuan Turki.{{sfn|Baer|2020|p=130}}{{sfn|Auron|2003|pp= 226–227}} Sepanjang dasawarsa berikutnya, Turki mendanai enam ketua kajian Utsmaniyah dan Turki untuk melawan pengakuan terhadap genosida tersebut. Lowry diangkat menjadi salah satu ketuanya.{{sfn|Baer|2020|p=130}} Menurut sejarawan [[Keith David Watenpaugh]], resolusi tersebut memiliki "pengaruh mengerikan dan berkelanjutan terhadap generasi cendekiawan yang dibesarkan."<ref name="Watenpaugh">{{cite journal |last1=Watenpaugh |first1=Keith David |author1-link=Keith David Watenpaugh |title=Fatma Müge Göçek. Denial of Violence: Ottoman Past, Turkish Present, and Collective Violence against the Armenians, 1789–2009; Ronald Grigor Suny. "They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide. |journal=[[The American Historical Review]] |date=2017 |volume=122 |issue=2 |pages=478–481 [479]|doi=10.1093/ahr/122.2.478 }}</ref> Pada 2000, Elekdağ mengakui bahwa pernyataan itu telah menjadi tidak berguna karena tidak ada penandatangan asli selain [[Justin McCarthy (sejarawan Amerika Serikat)|Justin McCarthy]] sepakat untuk menandatangani deklarasi serupa lainnya.{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}}
 
Denialisme akademik paling terkini di Amerika Serikat menyoroti tuduhan pemberontakan Armenia, yang dikatakan untuk membenarkan penindasan Armenia sebagai [[pemberontakan balasan]] yang sah.{{sfn|Suny|2015|p=375}} Pada 2009, [[Universitas Utah]] membuka "Proyek Kajian Turki", yang didanai oleh [[Turkish Coalition of America]] (TCA) dan dipimpin oleh [[M. Hakan Yavuz]], dengan Elekdağ pada badan penasihat.{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}}{{sfn|Mamigonian|2015|p=67}} [[University of Utah Press]] menerbitkan banyak buku yang menyangkali genosida tersebut,{{sfn|Suny|2015|p=375}}{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}} dimulai dengan ''[[The Armenian Massacres in Ottoman Turkey]]'' (2006) karya [[Guenter Lewy]]. Buku Lewy ditolak oleh sebelas penerbit. Menurut Marc Mamigonian, karya tersebut menjadi "salah satu buku pelajaran penyangkalan modern penting".{{sfn|Hovannisian|2015|p=232}}{{sfn|Mamigonian|2015|p=68}} TCA juga memberikan bantuan keuangan kepadanya beberapa pengarang termasuk McCarthy, [[Michael Gunter]], Yücel Güçlü, dan [[Edward J. Erickson]] untuk menulis buku-buku yang menyangkali genosida Armenia.{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}} Menurut [[Richard G. Hovannisian]], dari semua penyangkal terkini dalam bidang akademik, nyaris seluruhnya memiliki hubungan dengan Turki dan mereka yang berkewarganegaraan Turki, semuanya pernah bekerja untuk kementerian luar negeri Turki.{{sfn|Hovannisian|2015|p=243}}
 
===Kontroversi integritas akademik===
Kebanyakan pakar menganggap tidak etis bagi para akademisi untuk menyangkali genosida Armenia.<ref name=jadaliyya/><ref>{{harvnb|Smith ''et al.''|1995|p=13}}; {{harvnb|Erbal|2015|pp=783–784}}; {{cite journal|author=Watenpaugh, Keith David|title=A Response to Michael Gunter's Review of the Armenian Massacres in Ottoman Turkey: A Disputed Genocide (''IJMES'' 38 &#91;2006&#93;: 598–601)|author-link=Keith David Watenpaugh|url=https://archive.org/details/sim_international-journal-of-middle-east-studies_2007-08_39_3/page/512|journal=[[International Journal of Middle East Studies]]|volume=39|issue=3|date=2007|pages=512–514|jstor=30069561|doi=10.1017/S0020743807070869}}; {{cite book |last1=Sjöberg |first1=Erik|author-link=Erik Sjöberg (sejarawan) |title=The Making of the Greek Genocide: Contested Memories of the Ottoman Greek Catastrophe |date=2016 |publisher=[[Berghahn Books]] |isbn=978-1-78533-326-2 |page=232}}</ref> Di luar itu, terdapat banyak kontroversi tentang [[integritas akademik]] terkait penyangkalan genosida. Pada 1990, psikiatris [[Robert Jay Lifton]] menerima surat dari {{ill|Nüzhet Kandemir|tr}}, dubes Turki untuk Amerika Serikat, mempertanyakan rujukan-rujukan kepada genosida Armenia dalam salah satu buku Lifton. Dubes tersebut secara tidak sengaja menyertakan draf surat dari Lowry yang menasihati dubes mengenai cara untuk menghindari penyebutan genosida Armenia dalam karya-karya ilmiah. Lowry kemudian diangkat menjadi Profesor Kajian Utsmaniyah Atatürk di [[Universitas Princeton]], yang didanai oleh pemerintah Turki dengan uang sejumlah $750.000. Tindakannya dipandang sebagai "subversi pembelajaran".{{sfn|Smith ''et al.''|1995|p=2, ''passim''}} Ia kemudian berkata bahwa menulis surat tersebut adalah sebuah kekeliruan.<ref>{{cite news |last1=Honan |first1=William H. |title=Princeton Is Accused of Fronting For the Turkish Government |url=https://www.nytimes.com/1996/05/22/nyregion/princeton-is-accused-of-fronting-for-the-turkish-government.html |access-date=14 December 2020 |work=The New York Times |date=22 May 1996}}</ref>
 
Pada 2006, sejarawan Ottomanis [[Donald Quataert]]—salah satu dari 69 penandatangan pernyataan tahun 1985 untuk Kongres Amerika Serikat<ref name=Erbal784/>—mengulas ''[[The Great Game of Genocide]]'', sebuah buku tentang genosida Armenia, setuju bahwa "genosida" adalah kata yang tepat untuk dipakai.{{sfn|Quataert|2006|pp=251–252}} Artikel tersebut menantang apa yang disebut Quataert sebagai "tembok kebungkaman Utsmani"{{sfn|Quataert|2006|p=250}} terhadap masalah tersebut.<ref name=Erbal784/><ref name=Gutman168/>{{sfn|Eissenstat|2014|p=25}} Berpekan-pekan kemudian, ia mundur dari jabatan ketua badan direktur Institute of Turkish Studies usai para pejabat Turki mengancam bahwa jika ia tidak menarik pernyataannya, pendanaan lembaga tersebut akan ditarik. Banyak anggota badan tersebut mengundurkan diri. [[Middle East Studies Association]] dan [[Turkish Studies Association]] mengkritik pelanggaran terhadap [[kebebasan akademik]] Quataert.<ref name=Erbal784>{{harvnb|Erbal|2015|p=784|ps=. "Quataert spoke out. For this he paid the price by being forced to leave his position as chair of the board of the Institute of Turkish Studies."}}</ref><ref name=Gutman168>{{harvnb|Gutman|2015|p=168|ps=. "Shortly after its publication, Quataert resigned as chairman of the Institute of Turkish Studies after the Turkish government threatened to revoke the Institute's funding if he did not retract his use of the word genocide."}}</ref>{{sfn|Eissenstat|2014|pp=25–26}}
 
Dalam ceramah yang ia sampaikan pada Juni 2011, Akçam menyatakan bahwa pejabat Kemenlu Turki berkata kepadanya bahwa pemerintah Turki memberikan uang kepada para akademisi di Amerika Serikat untuk penyangkalan dari genosida tersebut, memerhatikan adanya kebetulan antara apa yang sumbernya katakan dengan buku Gunter ''Armenian History and the Question of Genocide''.<ref name="Asbarez">{{cite news|author-link=Harut Sassounian|last=Sassounian|first=Harut|url=http://asbarez.com/96992/prof-akcam-reveals-turkish-plan-to-pay-scholars-to-deny-the-armenian-genocide/ |title=Prof. Akcam Reveals Turkish Plan to Pay Scholars to Deny the Armenian Genocide|archive-url=https://web.archive.org/web/20110718210643/http://asbarez.com/96992/prof-akcam-reveals-turkish-plan-to-pay-scholars-to-deny-the-armenian-genocide/ |archive-date=18 Juli 2011 |work=[[Asbarez]]|date=12 Juli 2011|access-date= 27 Juli 2011}}</ref> Hovannisian meyakini bahwa buku-buku yang menyangkali genosida tersebut diterbitkan karena selaras dalam [[penelaahan sejawat]] yang berujung pada "keselarasan kuat di antara banyak penelaah sepemahaman yang saling menguntungkan" tanpa mengajukan buku-buku tersebut kepada para akademisi yang akan menunjukkan kesalahan-kesalahannya.{{sfn|Hovannisian|2015|p=244}}
 
==Pemeriksaan klaim==
{{see also|Pembenaran genosida}}
Pandangan resmi Turki didasarkan pada keyakinan bahwa genosida Armenia adalah tindakan negara yang sah dan sehingga tidak dapat ditantang atas dasar hukum atau moral.{{sfn|Akçam|2012|p=451|ps=. "What must be understood is that the thesis known in Turkey as the 'official version'... takes as its starting point the assumption that the events of 1915 were derived from governmental actions that were, in essence, within the bounds of what are considered normal and legal actions for a state entity and cannot therefore be explained through a recourse to criminality or criminal law. According to this assumption, under certain conditions a government or a state can resort to actions such as 'forcible deportation,' even if they result in the deaths of its own citizens, and there are no moral or legal grounds upon which such actions can be faulted."}} Publikasi-publikasi dari sudut pandang tersebut sepakat dalam banyak fakta dasar dengan sejarah non-denialis, namun berbeda dalam penafsiran dan kesimpulannya.{{sfn|Suny|2015|p=xii}} Selaras dengan pembenaran Komite Persatuan dan Kemajuan atas tindakan-tindakannya, karya-karya denialis menampilkan orang-orang Armenia sebagai ancaman yang ada bagi kesultanan pada masa perang, sesambil menyangkal niat Komite Persatuan dan Kemajuan untuk memusnahkan orang-orang Armenia. Sejarawan [[Ronald Grigor Suny]] menjelaskan argumen denialis utama sebagai, "Tidak ada genosida yang terjadi, dan orang-orang Armenia-lah yang harus disalahkan."<ref name=Sunyintro>{{harvnb|Suny|2015|pp=xii–xiii|ps=. "The Turkish state and those few historians who reject the notion of genocide have argued that the tragedy was the result of a reasonable and understandable response of a government to a rebellious and seditious population in time of war and mortal danger to the state's survival... There was no genocide, and the Armenians were to blame for it. They were rebellious, seditious subjects who presented a danger to the empire and got what they deserved... Still—the denialists claim—despite the existential threat posed by the Armenians and their Russian allies to the survival of the empire, there was no intention or effort by the Young Turk regime to eliminate the Armenians as a people."}}</ref>{{sfn|Chorbajian|2016|p=167|ps=. "Denial of the Armenian Genocide, therefore, consists of a two-pronged complementary, yet also contradictory, argument we can call 'They Brought It on Themselves and It Never Happened'."}}
 
Karya-karya denialis menggambarkan orang-orang Armenia sebagai teroris dan separatis,<ref>{{cite journal |last=Akçam |first=Taner |title=Let the Arguments Begin! |journal=Journal of Genocide Research |date=2013 |volume=15 |issue=4 |page=496 |doi=10.1080/14623528.2013.856095 }}</ref> mengalihkan penyalahan dari Komite Persatuan dan Kemajuan kepada orang-orang Armenia.{{sfn|Mamigonian|2015|p=72|ps=. "Thus, each author offers excuses for the actions of the CUP leadership while shifting partial blame onto the victims themselves and, in the process, creates a new criterion for the victims of genocide: the need to be 'wholly innocent'."}}{{sfn|Hovannisian|2015|pp=243–244}} Menurut logika ini, deportasi warga sipil Armenia adalah tanggapan yang dibenarkan dan diperlukan terhadap pengkhianatan Armenia, baik benar-benar nyata maupun dianggap nyata oleh otoritas Utsmaniyah.<ref name=HovannisianErickson/>{{sfn|Suny|2009|p=941|ps=. "What appears in the sources to have been the Turks' panic and paranoia at an imagined danger from their Armenian subjects has metastasized in the hands of apologists into justification for state-ordered murder."}}{{sfn|Kaligian|2014|p=209|ps=. "One of the key arguments made by genocide deniers is that the deportations, and whatever 'unfortunate excesses' occurred during them, were not part of a plan of extermination but rather a response to an Armenian rebellion in the eastern provinces in collaboration with Russia."}} Para pencetus mengutip doktrin [[kebutuhan militer]] dan menyatakan [[penyalahan kolektif]] terhadap seluruh orang Armenia atas pemberontakan militer beberapa orang, meskipun pada kenyataannya, [[hukum perang]] mengkriminalisasi pembantaian warga sipil.<ref>{{cite journal|last=Moses|first=A. Dirk|author-link=A. Dirk Moses|date=2013|title=Genocide vs. Security: a False Opposition|journal=Journal of Genocide Research|volume=15|issue=4|pages=463–509|doi=10.1080/14623528.2013.856095|quote=Ini adalah sebuah kesalahan besar; Lewy berbicara tentang 'orang-orang Armenia' seolah-olah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya yang menjadi bagian dari barisan deportasi bertanggung jawab atas para pemberontak Armenia di wilayah lain di negara itu. Tuduhan "kesalahan kolektif" tidak dapat diterima dalam dunia akademis, apalagi dalam diskursus normal, dan menurut saya merupakan salah satu unsur utama dalam pemikiran genosida. Tuduhan ini gagal membedakan antara kombatan dan non-kombatan, yang mana hukum kemanusiaan internasional telah menegaskannya selama lebih dari seratus tahun.}}</ref><ref>{{cite book|last1=Robertson|first1=Geoffrey|date=2015|url=https://books.google.com/books?id=AqmrBAAAQBAJ&q=%22in+war+can+never+justify+the+deliberate+killing+of+civilians%22&pg=PT99|title=An Inconvenient Genocide: Who Now Remembers the Armenians?|publisher=[[Biteback Publishing]]|isbn=978-1-84954-822-9|page=117|quote='Keharusan' dalam perang tidak pernah dapat membenarkan pembunuhan warga sipil secara sengaja: jika mereka dicurigai berkhianat atau setia kepada musuh, mereka dapat ditahan atau diinternir, atau diadili, tetapi tidak boleh dikirim ke medan perang di mana mereka diperkirakan tidak akan pernah kembali.|author-link=Geoffrey Robertson|url-status=live}}</ref> Kematian dinyatakan berasal dari faktor di luar kendali pihak berwenang Utsmaniyah, seperti cuaca, penyakit, atau pejabat lokal yang tidak jujur.{{sfn|Hovannisian|2001|p=801}}{{sfn|Hovannisian|2015|p=231}} Peran Organisasi Khusus disangkal{{sfn|Akçam|2008|pp=128–131}}{{sfn|Akçam|2012|pp=410–423}} dan pembantaian justru disalahkan kepada orang-orang Kurdi,{{sfn|Kévorkian|2011|p=810}} "brigade-brigade" dan "kelompok-kelompok bersenjata" yang seharusnya beroperasi di luar kendali pemerintah pusat.{{sfn|Akçam|2012|p=417}}
 
Argumen lain meliputi:
* Bahwa terdapat "[[perang saudara]]" atau menggeneralisasikan pemberontakan Armenia yang direncanakan oleh [[Federasi Revolusioner Armenia]] dalam kolusi dengan Rusia.{{sfn|Kaligian|2014|p=208.|ps={{nbsp}}"Deniers claim the Armenian Revolutionary Federation (ARF) fomented a rebellion, but they elide the fact that Turkey's ruling party tried to recruit the ARF to form a fifth column behind Russian lines... [They] base their positions on a book by Esat Uras, a perpetrator of the genocide, which created the template for denial."}}{{sfn|Dadrian|2003|p=276|ps=. "An integral part of this argument of civil war is the assertion of "Armenian rebellion" for which purpose the four major Armenian uprisings, [[pemberontakan Shabin-Karahisar|Shabin Karahisar]] (6&nbsp;Juni–4&nbsp;Juli 1915), [[Musa Dagh]] (30&nbsp;Juli – September 1915), [[pemberontakan Urfa|Urfa]] (29&nbsp;September–23&nbsp;Oktober 1915), and especially that of Van in the April&nbsp;20–May&nbsp;17, 1915 period, are cited as proof positive. Yet, without exception these uprisings were improvised last-ditch attempts to ward off imminent deportation and destruction. Without exception they were all local, very limited, and above all, highly defensive initiatives; as such they were ultimately doomed to failure."}} Arsip-arsip Utsmaniyah maupun sumber lainnya mendukung hipotesis ini, seperti yang dimajukan oleh salah satu pencetus teori tersebut, Edward Erickson.<ref name=HovannisianErickson>{{harvnb|Hovannisian|2015|pp=242–243|ps=. "Pointing to a number of sequential Armenian uprisings in 1915, [Erickson] concedes, 'It is true, to date, no historian has been able to produce authentic evidence of a coordinated Armenian master plan for revolution'."}}</ref><ref name="civil war">{{harvnb|Akçam|2012|p=228|ps=. "The following discussion will also address such unfounded appraisals as, 'the events of 1915 were in fact a civil war between the Armenians and Turks.' Not a single top secret document at the highest levels of the state makes the slightest allusion to a civil war or 'intercommunal warfare'. On the contrary, Ottoman documents show that Armenian areas were evacuated under tight government control."}}</ref>{{sfn|Kieser|2018|p=237|ps=. "Sources from observers on the ground, as well as published Ottoman army sources from the provinces during spring 1915, ''do not'' support the claim of a general uprising."}}
* Bahwa jumlah orang Armenia yang tewas sebesar 300.000 atau lebih sedikit, mungkin tidak lebih dari 100.000.{{sfn|Hovannisian|2001|pp=803–804}} Bloxham memandangnya sebagai bagaian dari tema paling umum dari pemahaman keberadaan Armenia di Kekaisaran Utsmaniyah untuk melemahkan kebutuhan untuk otonomi atau kemerdekaan.{{sfn|Bloxham|2005|pp=208–209}}
* Bahwa kelompok-kelompok tertentu orang Armenia diselamatkan, yang menurut para pendukungnya membuktikan bahwa tidak ada upaya sistematis untuk memusnahkan orang-orang Armenia.{{sfn|Akçam|2012|p=399}} Beberapa orang secara salah mengklaim bahwa orang Katolik dan Protestan Armenia, serta keluarga-keluarga prajurit Armenia yang mengabdi dalam Angkatan Bersenjata Utsmaniyah tidak dideportasi.{{sfn|Akçam|2012|pp=374–377}} Pertahanan hidup orang-orang Armenia di [[Smyrna]] dan Konstantinopel—yang direncanakan oleh Komite Persatuan dan Kemajuan namun hanya sebagian yang dijalankan karena tekanan dari Jerman—juga dikutip untuk menyangkal bahwa kepemimpinan Komite Persatuan dan Kemajuan memiliki niat genosida.{{sfn|Akçam|2012|pp=399–400, 407, 409}}{{sfn|Dadrian|2003|p=275}}
* Pernyataan palsu bahwa para penguasa Utsmaniyah mengambil tindakan untuk mengamankan nyawa dan harta benda Armenia pada masa deportasi mereka, dan mendakwa 1.397 orang karena menzalimi orang-orang Armenia pada masa genosida.{{sfn|Hovannisian|2015|p=238}}{{sfn|Akçam|2012|p=373}}
* Bahwa banyak sumber yang dikutip oleh para sejarawan genosida tidak layak dipercaya atau dipalsukan, termasuk catatan para penyintas Armenia dan diplomat Barat<ref name="evidence" /><ref name="Akcam11">{{harvnb|Akçam|2018|p=11|ps=. "On one hand, there are successive Turkish governments that have destroyed any and all evidence that would show the events of 1915 to have been a systematic program of annihilation; this has included all of the case files from the post-war trials of the Unionists (1919–1921)... On the other hand, there is the chorus of historians who reiterate the line that, in the absence of solid, reliable documentary evidence—in other words, 'smoking guns' from the Ottoman archives or elsewhere—proving otherwise, there can be no objective claim of a government-sponsored genocide against the Armenians..."}}</ref> dan catatan [[pengadilan militer Turki 1919–1920|Pengadilan Militer Khusus Utsmaniyah]],{{sfn|Akçam|2008|pp=113, 126–128}}{{sfn|Demirdjian| 2018| pp= 10–11}}{{sfn|Lattanzi|2018|pp=88–89}} dengan menekankan bahwa [[Arsip Perdana Menteri Utsmaniyah]] dianggap sebagai satu-satunya sumber yang layak.{{sfn|Akçam|2012|p=xxii}}
* Anggapan bahwa orang-orang Turki tidak dapat melakukan genosida, sebuah argumen yang seringkali didukung dengan klaim-klaim yang dilebih-lebihkan mengenai [[Yahudi-Turki|kemurahan hati Utsmaniyah dan Turki terhadap Yahudi]].{{sfn|Baer|2020|pp=1–2, 183–185, 293}} Pada upacara resmi untuk mengenang Holokaus pada 2014, Menlu Turki [[Mevlüt Çavuşoğlu]] mengklaim bahwa, berbeda dengan Kristen Eropa, "Tidak ada akar genosida dalam sejarah kami."{{sfn|Baer|2020|pp=1, 207–208}} Pada kunjungan ke Sudan pada 2006, Perdana Menteri [[Recep Tayyip Erdoğan]] menyangkali [[genosida Darfur]] karena "seorang Muslim tidak dapat melakukan genosida".{{sfn|Kaligian|2014|p=208}}<ref>{{cite journal |last1=Libairdian |first1=Gerard |author1-link=Gerard Libaridian |title=Erdoğan and His Armenian Problem |journal=[[Turkish Policy Quarterly]] |date=2013 |volume=12 |issue=1 |page=57 |url=http://turkishpolicy.com/article/608/erdogan-and-his-armenian-problem-spring-2013 |language=en |issn=1303-5754}}</ref>
* Klaim-klaim genosida timbul dari pandangan dunia yang berprasangka, [[anti-Turki]] atau [[Orientalisme|Orientalis]].{{sfn|Hovannisian|2015|p=234}}
* Pada penghujung akhir klaim denialis menyatakan bahwa bukan Turki yang melakukan genosida terhadap Armenia melainkan sebaliknya, seperti yang dinyatakan oleh [[Monumen dan Museum Genosida Iğdır]].<ref name="Igdir">* {{cite book|last1=Marchand|first1=Laure|last2=Perrier|first2=Guillaume|date=2015|title=Turkey and the Armenian Ghost: On the Trail of the Genocide|publisher=[[McGill-Queen's Press]]|isbn=978-0-7735-9720-4|pages=111–112|language=en|quote=Monumen genosida Iğdır adalah karikatur ultimat dari kebijakan pemerintah Turki yang menyangkal genosida 1915 dengan menulis ulang sejarah dan mengubah para korban menjadi pihak yang bersalah.|url-status=live}}
* {{harvnb|Hovannisian|2001|p=803.|ps={{nbsp}}"...&nbsp;the unbending attitude of the Ankara government, in 1995 of a multi-volume work of the prime ministry's state archives titled ''Armenian Atrocities in the Caucasus and Anatolia According to Archival Documents''. The purpose of the publication is not only to reiterate all previous denials but also to demonstrate that it was in fact the Turkish people who were the victims of a genocide perpetrated by the Armenians."}}
* {{harvnb|Cheterian|2015|pp=65–66|ps=. "Some of the proponents of this official narrative have even gone so far as to claim that the Armenians were the real aggressors, and that Muslim losses were greater than those of the Armenians."}}
* {{harvnb|Gürpınar|2016|p=234|ps=. "Maintaining that 'the best defence is a good offence', the new strategy involved accusing Armenians in response for perpetrating genocide against the Turks. The violence committed by the Armenian committees under the Russian occupation of Eastern Anatolia and massacring of tens of thousands of Muslims (Turks and Kurds) in revenge killings in 1916–17 was extravagantly displayed, magnified and decontextualized."}}</ref>
 
Penyangkalan genosida Armenia seringkali dibandingkan dengan [[penyangkalan Holokaus]] karena taktik serupa dalam menyalahartikan bukti, penyamaan palsu, klaim bahwa kejahatan diciptakan oleh [[propaganda perang]] dan bahwa lobi-lobi kekuatan membuat tuduhan genosida untuk keuntungan mereka sendiri, merendahkan pemusnahan sistematis sepihak terhadap kematian pada masa perang, dan mengalihkan penyalahan dari para pelaku ke para korban genosida. Bentuk [[negasionisme sejarah|negasionisme]] selaras dengan tujuan merehabilitasi ideologi yang dibawa terhadap genosida.{{sfn|Bloxham|2005|p=208}}{{sfn|MacDonald|2008|p=133}}
 
==Legalitas==
Menurut mantan hakim [[Pengadilan Kejahatan Internasional untuk bekas Yugoslavia]] [[Flavia Lattanzi]], "perilaku buruk penyangkalan pihak berwenang Utsmaniyah dan Turki masa lalu adalah pelanggaran baru dari hukum internasional".{{sfn|Lattanzi|2018|p=100}}
 
Sejumlah negara Eropa mengadopsi hukum untuk mengkriminalisasikan penyangkalan genosida.<ref>{{Cite web|url=https://cla.umn.edu/chgs/holocaust-genocide-education/resource-guides/armenia|title=Holocaust & Genocide Education {{!}} Armenia|publisher=[[University of Minnesota College of Liberal Arts]]|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20190423150540/https://cla.umn.edu/chgs/holocaust-genocide-education/resource-guides/armenia|archive-date=23 April 2019|access-date=22 October 2019}}</ref> Hukum semacam itu bersifat kontroversial. Para penentangnya beranggapan bahwa mereka mengikis [[kebebasan berbicara]].{{sfn|Ertür|2019|pp=2–3}} Pada 1993, surat-surat kabar Prancis mencetak banyak wawancara dengan sejarawan Inggris-Amerika [[Bernard Lewis]]. Dalam wawancara-wawancara tersebut, ia berpendapat bahwa tidak ada genosida Armenia karena orang-orang Armenia yang membawa nasib mereka ke diri mereka sendiri.{{sfn|Baer|2020|pp=140–141}}{{sfn|Auron|2003|p=228}} Seorang jaksa negeri Prancis menyatakan dakwaan kriminal terhadapnya atas pernyataan-pernyataan tersebut berdasarkan [[Hukum Gayssot]]. Dakwaan tersebut gagal, karena pengadilan memutuskan bahwa hukum tersebut tidak dapat diterapkan pada peristiwa-peristiwa sebelum Perang Dunia&nbsp;II.{{sfn|Auron|2003|pp=228–229}} Dalam dakwaan sipil tahun 1995 yang dibawa oleh tiga penyintas genosida Armenia, pengadilan Prancis menindak pernyataan Lewis lewat Pasal 1382 [[Kitab Hukum Prancis|Kitab Hukum]] dan mendendanya sejumlah satu franc, dan memerintahkan publikasi pendakwaan terhadap pembiayaan Lewis dalam ''[[Le Monde]]''. Pengadilan menyatakan bahwa meskipun Lewis memiliki hak atas pandangannya, ekspresi mereka melukai pihak ketiga dan bahwa "hanya dengan menyembunyikan elemen-elemen yang bertentangan dengan tesisnya, terdakwa dapat menyatakan bahwa tidak ada 'bukti serius' tentang Genosida Armenia".<ref>{{cite web |title=Paris, France, Court of First Instance |url=https://www.armenian-genocide.org/Affirmation.240/current_category.76/affirmation_detail.html |website=[[Armenian National Institute]] |access-date=25 February 2021}}</ref>{{sfn|Baer|2020|p=141}}{{sfn|Auron|2003|p=230}}
 
Pada Maret 2007, pengadilan Swiss mendakwa [[Doğu Perinçek]], seorang anggota [[Komite Talat Pasha]] (diambil dari nama pelaku utama genosida),{{sfn|Ertür|2019|pp=5–6}}<ref name="Belavusau" />{{sfn|Demirdjian|2018|pp=22–23|ps=. "Perincek's activities spread across a wider spectrum, including his membership in the Talat Pasha Committee, an organization considered as xenophobic and racist by the European Parliament, and established for the purpose of refuting the Armenian genocide."}} bersalah di bawah hukum Swiss atas dakwaan penyangkalan genosida. Perinçek mengajukan banding. Pada bulan Desember,<ref name=":0">{{Cite web|title=Perinçek v. Switzerland|url=https://globalfreedomofexpression.columbia.edu/cases/ecthr-perincek-v-switzerland-no-2751008-2013/|access-date=2022-02-25|website=Global Freedom of Expression|publisher=[[Columbia University]]|language=en}}</ref> [[Mahkamah Agung Federal Swiss|Mahkamah Agung Swiss]] menyatakan bahwa ia bersalah.<ref>{{Cite web|date=19 December 2007|title=Verurteilung von Genozid-Leugner Perincek bestätigt|url=https://www.swissinfo.ch/ger/verurteilung-von-genozid-leugner-perincek-bestaetigt/623090|access-date=2022-02-25|website=[[Swissinfo]]|language=de}}</ref><ref name=":0" /> [[Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa]] turun tangan membatalkan ''[[Perinçek v. Swiss]]'' atas dasar kebebasan berbicara.<ref name=Belavusau2016/> Meskipun Mahkamah HAM Eropa mengatur agar negara-negara anggota dapat mengkriminalisasi penyangkalan Holokaus, dakwaan tersebut dikritik karena menciptakan [[standar ganda]] antara Holokaus dan genosida lainnya, bersama dengan kegagalan untuk mengakui [[anti-Armenianisme]] sebagai motivasi untuk penyangkalan genosida.<ref name=Belavusau>{{cite news |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Armenian Genocide v. Holocaust in Strasbourg: Trivialisation in Comparison |url=https://verfassungsblog.de/armenian-genocide-v-holocaust-in-strasbourg-trivialisation-in-comparison/ |access-date=14 December 2020 |work=[[Verfassungsblog]] |date=13 February 2014|doi=10.17176/20170201-135947}}<br />{{cite news |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Perinçek v. Switzerland: Between Freedom of Speech and Collective Dignity |url=https://verfassungsblog.de/perincek-v-switzerland-between-freedom-of-speech-and-collective-dignity/ |access-date=14 December 2020 |work=Verfassungsblog |date=5 November 2015|doi=10.17176/20170418-193718}}</ref><ref>{{cite book |last1=de Broux |first1=Pierre-Olivier |last2=Staes |first2=Dorothea |title=The Palgrave Handbook of State-Sponsored History After 1945 |date=2018 |publisher=[[Palgrave Macmillan]] UK |isbn=978-1-349-95306-6 |pages=101–119 [104] |language=en |chapter=History Watch by the European Court of Human Rights}}</ref><ref>{{cite news |last1=Della Morte |first1=Gabriele |title=When is a criminal prohibition of genocide denial justified? The Perinçek Case and the risk of a double standard |url=http://www.qil-qdi.org/criminal-prohibition-genocide-denial-justified-perincek-case-risk-double-standard/ |access-date=14 December 2020 |work=QIL QDI |date=31 May 2016|issn=2284-2969}}</ref> Meskipun pengadilan tersebut tidak mengatur soal apakah peristiwa tahun 1915 dianggap sebagai genosida, banyak [[opini terpisah]] mengakui genosida tersebut sebagai fakta sejarah.<ref name=Belavusau2016>{{cite journal |last1=Belavusau |first1=Uladzislau |title=Perinçek v. Switzerland (Eur. Ct. H.R.) |journal=[[International Legal Materials]] |date=2016 |volume=55 |issue=4 |pages=627–628 |jstor=10.5305/intelegamate.55.4.0627 |url=https://www.jstor.org/stable/10.5305/intelegamate.55.4.0627 |issn=0020-7829}}</ref> Perinçek dengan keliru menyebut pembatalan dakwaan tersebut dengan berkata, "Kita mengakhiri kebohongan genosida."{{sfn|Ertür|2019|p=8|ps=. "The high profile of the case allowed Perinçek and his allies to claim in their media campaign that this would be the case that decides whether or not there was a genocide. The campaign was effective: the ECtHR Grand Chamber hearing was widely covered in the Turkish media as the trial that would put an end to the so-called 'hundred year-old genocide lie'... Perinçek and his party celebrated the judgment claiming in bold PR campaigns, 'We put an end to the genocide lie'."}}
 
==Dampak==
[[File:Şırnak çatışması çocuk cenaze töreni.jpg|thumb|left|Pemakaman bayi yang tewas dalam [[pertikaian Şırnak (2015–16)|pertikaian Şırnak]], 2015]]
Kieser, Göçek, dan Cheterian menyatakan bahwa penyangkalan tersebut menghalangi Turki dari penerapan demokrasi penuh yang meliputi [[pluralisme (filsafat politik)|pluralisme]] dan [[hak asasi manusia]], dan bahwa penyangkalan tersebut mendorong penindasan negara terhadap kelompok minoritas di Turki, khususnya Kurdi.<ref>{{harvnb|Kieser|2018|p=294}}; {{harvnb|Göçek|2015|p=463}}; {{harvnb|Cheterian|2015|pp=176, 312}}; {{harvnb|Avedian|2018|p=48}}.</ref> Akçam berkata bahwa penyangkalan genosida "merasionalisasikan penindasan agama dan etnis minoritas" dan menyudutkan penduduk menuju peristiwa-peristiwa [[kekerasan massa]] pada masa mendatang.{{sfn|Akçam|2012|pp=xxvi–xxvii}} Sampai negara Turki mengakui genosida, ia berpendapat, "selalu ada hal potensi bahwa mereka dapat melakukannya lagi".<ref>{{cite web |title=Genocide Denied |url=https://www.facinghistory.org/holocaust-and-human-behavior/chapter-11/genocide-denied |website=Facing History and Ourselves |access-date=26 December 2020}}</ref> [[Vicken Cheterian]] berkata bahwa penyangkalan genosida "mengotori [[budaya politik]] seluruh masyarakat, di tempat kekerasan dan ancaman menjadi bagian dari keputusan politik terkait hak dasar dan praktek demokrasi".{{sfn|Cheterian|2018b|p=899}} Ketika mengakui genosida Armenia pada April 2015, [[Paus Fransiskus]] menambahkan, "menyembunyikan atau menyangkali kejahatan seperti membiarkan luka terus berdarah tanpa pembalut".<ref>{{cite news |last1=Yardley |first1=Jim |last2=Arsu |first2=Sebnem |title=Pope Calls Killings of Armenians 'Genocide,' Provoking Turkish Anger |url=https://www.nytimes.com/2015/04/13/world/europe/pope-calls-killings-of-armenians-genocide-provoking-turkish-anger.html |access-date=15 December 2020 |work=The New York Times |date=12 April 2015 |language=en}}</ref>
 
Penyangkalan juga berdampak pada orang-orang Armenia, terutama orang-orang yang tinggal di Turki. Sejarawan Talin Suciyan menyatakan bahwa genosida Armenia dan penyangkalannya "berujung pada serangkaian kebijakan lain yang mendalangi proses tersebut dengan mencairkan harta benda mereka, membungkam dan menyudutkan para penyintas, dan menormalisasi segala bentuk kekerasan terhadap mereka".{{sfn|Suciyan|2015|p=16}} Menurut artikel dalam ''[[Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma]]'', "[p]enyangkalan menghalangi penyembuhan luka yang ditimbulkan oleh genosida, dan menempatkan serangan terhadap identitas kolektif dan kelanjutan budaya nasional dari orang-orang yang bermain korban".<ref>{{cite journal |last1=Mangassarian |first1=Selina L. |title=100 Years of Trauma: the Armenian Genocide and Intergenerational Cultural Trauma |journal=[[Journal of Aggression, Maltreatment & Trauma]] |date=2016 |volume=25 |issue=4 |pages=371–381 |doi=10.1080/10926771.2015.1121191 }}</ref> Göçek berpendapat bahwa "kurangnya pengakuan secara harfiah menghalangi luka yang dibuka oleh kekerasan masa lalu untuk sembuh".<ref name=Gocek>{{cite journal |last1=Göçek |first1=Fatma Müge|author-link=Fatma Müge Göçek|title=Open Wounds: Armenians, Turks and a Century of Genocide by Vicken Cheterian (review) |journal=[[Journal of the Ottoman and Turkish Studies Association]] |date=2016 |volume=3 |issue=1 |pages=210–212 |language=en |issn=2376-0702|doi=10.2979/jottturstuass.3.1.19}}</ref> Kegiatan kelompok militan Armenia pada 1970an dan 1980an, seperti [[Tentara Rahasia Armenia untuk Pembebasan Armenia]] dan [[Komando Keadilan Genosida Armenia]], sebagian disebabkan oleh kegagalan upaya damai untuk melancarkan pengakuan Turki terhadap genosida tersebut.{{sfn|Cheterian|2015|pp=127–128}}{{sfn|Avedian|2018|p=110}} Beberapa sejarawan, seperti [[Stefan Ihrig]], berpendapat bahwa kekebalan pada para pelaku genosida Armenia, serta pembungkaman atau pembenaran terhadap kengerian kejahatan, menjadikan para pelaku Holokaus [[genosida Armenia dan Holokaus|semakin berani]].{{sfn|Ihrig|2016|pp=353–354|ps=. "First, Hitler's [[Hitler's Armenian reference|alleged words at the Obersalzberg]]—about who "still talked" about the Armenians—might not come from a watertight source, but the statement still accurately sums up one of the major lessons the Armenian genocide must have held for the Nazis: it must have taught them that such incredible crimes could go unpunished under the cover of war, even if one lost that war. That one could "get away" with genocide must have been a great inspiration indeed... the lack of a robust response by Christian Germany must have seemed especially significant to Hitler—for if this was its reaction to the extermination of Christian people, who would speak out against killing Jews?"}}{{sfn|Ben Aharon|2019|p=343}}
 
===Hubungan internasional===
{{See also|Hubungan Armenia dengan Turki|Hubungan Armenia dengan Azerbaijan}}
[[File:Monument to Humanity by Mehmet Aksoy in Kars, Turkey (cropped).jpg|thumb|upright |''[[Monumen Kemanusiaan]]'' buatan [[Mehmet Aksoy (pemahat)|Mehmet Aksoy]] di [[Kars, Turki]]. Ditujukan untuk mengenang seluruh korban perang, karya tersebut didirikan tanpa pelibatan dari komunitas Armenia.<ref>{{cite journal |last1=Özbek |first1=Egemen |title=The Destruction of the Monument to Humanity: Historical Conflict and Monumentalization |journal=International Public History |date=2018 |volume=1 |issue=2 |doi=10.1515/iph-2018-0011 }}</ref>]]
Turki menutup perbatasannya dengan Armenia pada 1993, menyusul [[Perang Nagorno-Karabakh Pertama]] antara Armenia dan Azerbaijan, negara yang berbahasa Turkic. Penutupan perbatasan tersebut mencederai ekonomi Armenia dan Turki timur.{{sfn|Göçek|2015|p=2}}<ref>{{cite journal |last1=Cheterian |first1=Vicken |title=The Last Closed Border of the Cold War: Turkey–Armenia |journal=[[Journal of Borderlands Studies]] |date=2017 |volume=32 |issue=1 |pages=71–90 [76] |doi=10.1080/08865655.2016.1226927}}</ref> Meskipun Armenia berniat untuk melakukan normalisasi hubungan tanpa prasyarat, Turki menuntut agar pihak Armenia meninggalkan segala dukungan untuk upaya pengakuan [[diaspora Armenia]].{{sfn|Cheterian|2018b|p=892|ps=. "The ANM was ready to put aside the past in order to build normal relations with neighboring Turkey. Turkey, however, was not ready to forget the 1915 genocide and its consequences: the continuous Armenian diaspora struggle for recognition and reparation. It insisted that Yerevan must surrender politically on this issue, by withholding any diplomatic support for the 'recognition campaigns' abroad before normal diplomatic relations could be established or the border opened."}} Terdapat dua upaya besar dalam rekonsiliasi Turki-Armenia—[[Komisi Rekonsiliasi Armenia Turki]] (2000–2004) dan [[Protokol Zurich]] (2009)—keduanya sama-sama gagal karena kontroversi atas genosida Armenia. Dalam kedua kasus, para mediator melakukan yang terbaik untuk mengesampingkan perselisihan historis, tetapi itu terbukti mustahil.{{sfn|Avedian|2018|p=211}} Kelompok-kelompok diaspora Armenia menentang inisiatif dan khususnya komisi sejarah untuk menyelidiki yang mereka anggap fakta-fakta yang sudah terbukti.{{sfn|de Waal|2015|pp=212, 229–230}} Bloxham berpendapat bahwa karena "penyangkalan selalu disertai oleh retorika pengkhianatan, agresi, kriminalitas dan ambisi wilayah Armenia, ini sebenarnya menunjukkan ancaman 'balas dendam' Turki yang laten."{{sfn|Bloxham|2005|p=234}}
 
Sejak permulaan [[konflik Nagorno-Karabakh]], Azerbaijan mengadopsi penyangkalan genosida Turki dan berupaya untuk mempromosikannya di mancanegara.{{sfn|Ben Aharon|2019|pp=346–347|ps=. "Importantly, the territorial conflict between the Azeris and the Armenians over control of Nagorno-Karabakh, triggered by the collapse of the Soviet Union, turned Azerbaijan into a stakeholder in the discourse on the Armenian genocide, and it led an extensive international campaign against recognition."}}{{sfn|Cheterian|2018b|p=886|ps=. "...&nbsp;it is not possible to understand the ongoing conflict between Armenia and Azerbaijan without integrating the discourse of genocide denial produced in Turkey and adopted by Azerbaijan'.}} Genosida Armenia juga banyak disangkal oleh masyarakat sipil Azerbaijan.<ref name=Sanjian/> Kebanyakan orang Armenia memandang hubungan antara genosida tersebut dan kekerasan anti-Armenia berikutnya seperti [[pogrom Sumgait]] tahun 1988, meskipun hubungan antara konflik Karabakh dan genosida Armenia lebih banyak dibuat oleh para elit Azerbaijan.{{sfn|Cheterian|2018b|p=887}} Para nasionalis Azerbaijan menuduh orang-orang Armenia memicu pogrom Sumgait dan pogrom anti-Armenia lainnya, mirip dengan tuduhan Turki terhadap genosida Armenia.{{sfn|Cheterian|2018b|pp=893–894}}
 
Propaganda negara Azerbaijan mengklaim bahwa orang-orang Armenia mendalangi genosida terhadap orang-[[orang Azerbaijan|orang Azeri]] selama lebih dari dua abad. Genosida tersebut meliputi [[Traktat Gulistan]] (1813), [[Traktat Turkmenchay]] (1828), [[Komune Baku]], [[Januari Hitam|pengerahan pasukan Soviet ke Baku]] pada Januari 1990 (menyusul [[pogrom Baku|pembantaian orang-orang Armenia di Baku]]), dan khususnya [[pembantaian Khojali]] tahun 1992. Menurut propaganda tersebut, orang-orang Armenia melakukan "genosida yang sebenarnya" dan dituduh membantai atau mendeportasi sebanyak 2 juta orang Azeri sepanjang masa itu.<ref name=Sanjian>{{cite news |last1=Sanjian |first1=Ara |title=Armenia and Genocide: the Growing Engagement of Azerbaijan |url=http://armenianweekly.com/wp-content/uploads/2009/02/AW_Apr08.pdf#page=27 |work=The Armenian Weekly |date=24 April 2008 |pages=28–33}}</ref>{{sfn|Cheterian|2018b|pp=895–896}}{{sfn|Finkel|2010|pp=57–58}} Setelah itu, Azerbaijan, Turki dan [[diaspora Turki]] melobi pengakuan pembantaian Khojali sebagai genosida untuk merendahkan genosida Armenia.{{sfn|Finkel|2010|pp=59–60}} Azerbaijan memandang negara manapun yang mengakui genosida Armenia sebagai musuh dan bahkan mengancam sanksi.{{sfn|Cheterian|2018b|pp=898–899|ps=. "...the Azerbaijani elites' belief that the Armenian aggression of the 1980s and 1990s is a continuation of '1915'. As Armenians could not fight a stronger Turkey, they instead attacked the more vulnerable Azerbaijan. From the perspective of the Azerbaijani elite, countries that recognise the genocide of the Armenians are enemies of Azerbaijan."}} Cheterian berpendapat bahwa "warisan sejarah tidak terselesaikan dari genosida tahun 1915" membantu menyebabkan konflik Karabakh dan menghalangi penyelesaiannya, sementara "kejahatan mutlak itu sendiri terus terjadi sebagai model dan sebagai ancaman, serta sumber kekhawatiran yang ada".{{sfn|Cheterian|2018b|p=887}}
Pada April 2001, sebuah surat kabar Turki mengutip menlu [[Shimon Peres]] berkata, "Kami menolak upaya menciptakan kemiripan antara [[Holokaus]] dan tuduhan Armenia. Tak ada yang mirip dengan kejadian Holokaus. Ini adalah tragedi yang dialami oleh orang-orang Armenia, namun bukan genosida."{{sfn|Auron|2003|p=124}}{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Menurut Charny dan Auron, pernyataan ini menyilangkan garis penyangkalan aktif genosida Armenia.{{sfn|Auron|2003|p=128}} Pakar Eldad Ben Aharon menyatakan bahwa Peres singkatnya menjelaskan apa yang telah menjadi kebijakan Israel sejak 1948.{{sfn|Ben Aharon|2015|p=638}} Hubungan Israel dengan Turki merenggang pada akhir 2010-an, namun hubungan Israel dengan Azerbaijan bersifat dekat dan [[Asosiasi Internasional Azerbaijan–Israel]] telah melakukan lobi menentang pengakuan genosida tersebut.{{sfn|Ben Aharon|2019|pp=366–367, 369}}
 
==Referensi==
Baris 146 ⟶ 207:
* {{cite book |last1=Cheterian |first1=Vicken|author-link=Vicken Cheterian |title=Open Wounds: Armenians, Turks and a Century of Genocide |date=2015 |publisher=[[C. Hurst & Co.|Hurst]] |isbn=978-1-84904-458-5 |language=en}}
* {{cite book |last1=Dadrian |first1=Vahakn N. |last2=Akçam |first2=Taner |author1-link=Vahakn Dadrian |title=Judgment at Istanbul: The Armenian Genocide Trials |date=2011 |publisher=Berghahn Books |isbn=978-0-85745-286-3 |language=en}}
* {{cite book |last1=de Waal |first1=Thomas |author1-link=Thomas de Waal |title=Great Catastrophe: Armenians and Turks in the Shadow of Genocide |url=https://archive.org/details/greatcatastrophe0000dewa |date=2015 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-935069-8 |language=en}}
* {{cite book |last1= Ekmekçioğlu |first1=Lerna|author-link=Lerna Ekmekçioğlu |title=Recovering Armenia: The Limits of Belonging in Post-Genocide Turkey |date=2016 |publisher=[[Stanford University Press]] |isbn=978-0-8047-9706-1 |language=en}}
* {{cite book |last1=Galip |first1=Özlem Belçim |author-link=Özlem Belçim Galip |title=New Social Movements and the Armenian Question in Turkey: Civil Society vs. the State |date=2020 |publisher=[[Springer International Publishing]] |isbn=978-3-030-59400-8}}
Baris 153 ⟶ 214:
* {{cite book |last1=Kévorkian |first1=Raymond |author1-link=Raymond Kévorkian |title=The Armenian Genocide: A Complete History|title-link=The Armenian Genocide: A Complete History |date=2011 |publisher=[[Bloomsbury Publishing]] |isbn=978-0-85771-930-0 |language=en}}
* {{cite book |last1=Kieser |first1=Hans-Lukas |author1-link=Hans-Lukas Kieser |title=[[Talaat Pasha: Father of Modern Turkey, Architect of Genocide]] |date=2018 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-8963-1}}
* {{cite book |last1=MacDonald |first1=David B.|author-link=David B. MacDonald |title=Identity Politics in the Age of Genocide: The Holocaust and Historical Representation |url=https://archive.org/details/identitypolitics0000macd |date=2008 |publisher=Routledge |isbn=978-1-134-08572-9 |language=en}}
* {{cite book |last1=Suciyan |first1=Talin |title=The Armenians in Modern Turkey: Post-Genocide Society, Politics and History |date=2015 |publisher=Bloomsbury Publishing |isbn=978-0-85772-773-2 |language=en}}
* {{cite book |last1=Suny |first1=Ronald Grigor|author-link=Ronald Grigor Suny |title="They Can Live in the Desert but Nowhere Else": A History of the Armenian Genocide|title-link=They Can Live in the Desert but Nowhere Else |date=2015 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-1-4008-6558-1}}