Penyatuan Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
* 1819: [[Dekret Carlsbad]] menekan gerakan-gerakan pan-Jermanik yang berusaha menciptakan sebuah 'negara Jerman'; namun demikian, [[Kerajaan Prusia]] berhasil mendirikan serikat dengan negara-negara Konfederasi lainnya.
* 1834: Serikat yang dipimpin Prusia tersebut kemudian berkembang menjadi [[Zollverein]] yang mencakup seluruh negara Konfederasi kecuali [[Kekaisaran Austria]].
* 1848: Revolusi terjadi di wilayah-wilayah [[Konfederasi Jerman]], seperti [[Berlin]], [[Dresden]], dan [[Frankfurt]], dan memaksa Raja Prusia FrederikFriedrich Wilhelm IV untuk membiarkan Konfederasi membuat konstitusinya sendiri. Pada tahun yang sama, [[Parlemen Frankfurt]] didirikan dan berusaha memproklamasikan Jerman bersatu, namun ditolak oleh FrederikFriedrich Wilhelm IV. Muncul diskusi tentang mana yang lebih baik antara membangun negara Jerman bersatu tanpa Austria di dalamnya (solusi ini disebut sebagai ''Solusi Kleindeutsch'') atau membangun negara Jerman bersatu dengan memasukkan Austria ke dalamnya (solusi ini disebut sebagai ''Großdeutsch'')
* 1861: Raja Wilhelm I menjadi Raja Prusia dan menunjuk [[Otto von Bismarck]] sebagai Kanselir. Otto von Bismarck condong pada pendekatan 'darah-dan-besi', yaitu pendekatan lewat perang dan kekerasan, untuk menciptakan negara Jerman bersatu di bawah kepemimpinan [[Kerajaan Prusia|Prusia]].
* 1864: Perang antara bangsa Denmark dan Prusia terjadi karena Denmark memasukkan [[Schleswig]] sebagai bagian dari [[Kerajaan Denmark]]. [[Kekaisaran Austria]] terlibat dalam perang atas dorongan [[Otto von Bismarck]]. Pasukan gabungan Austria dan Prusia berhasil memenangkan pertempuran dan mendapatkan wilayah [[Schleswig]] yang berada di Utara dan [[Holstein]] yang berada di Selatan. Dua wilayah ini kemudian dibagi dua, Prusia mendapatkan [[Schleswig]] sementara Austria mendapatkan [[Holstein]] dalam [[Perjanjian Wina (1864)]].