Penyelundupan telur ulat sutra ke Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
Tidak lama seusai ekspedisi tersebut, muncul pabrik-pabrik sutra di [[Konstantinopel]], [[Beirut]], [[Antiokhia]], [[Tirus]], dan [[Thiva|Tebai]].<ref name="Norwich266"/> Bermodalkan ulat sutra selundupan dari Tiongkok, Kekaisaran Romawi Timur mampu memonopoli bidang usaha sutra di Eropa, sekaligus mematahkan monopoli Tiongkok dan Persia di bidang yang sama.<ref name="Stanford"/> Monopoli usaha sutra menjadi menopang [[ekonomi Romawi Timur]] selama 650 tahun kemudian, sampai ambruk pada tahun 1204.<ref>Muthesius, Anna (2003), ''Silk in the Medieval World'' hlm. 326</ref> Di Romawi Timur, pakaian-pakaian sutra, teristimewa yang berwarna [[ungu Tirus|ungu-kaisar]], hampir selalu dikhususkan bagi kalangan elit, dan pengenaan pakaian sutra diatur di dalam [[undang-undang belanja]].<ref name="Washington"/> Produksi sutra di kawasan sekitar Konstantinopel, terutama di [[Trakia]], Yunani Utara, masih berjalan sampai sekarang (baca artikel [[Soufli#Museum sutra Soufli|Museum Sutra Soufli]]).
 
== CatatanDlam kakibudaya populer ==
Di dalam serial ''Marco Polo'' produksi Netflix, Musim 1, Episode 4,<ref>{{Cite web|url=http://www.imdb.com/title/tt3720656/characters/nm0938950|title="Marco Polo" The Fourth Step (TV Episode 2014) - IMDb|via=www.imdb.com}}</ref> yang dirilis pada tahun 2014, dua orang laki-laki tertangkap basah menyelundupkan ulat sutra di dalam tongkat mereka. Sang Khan harus memutuskan, perlu tidaknya mereka dibunuh atas kejahatan mereka, yang memang diancam dengan hukuman mati, tetapi akhirnya ia berbelas kasihan dan mengizinkan Marco Polo untuk memutuskan nasib mereka.
 
== Sumber ==
{{reflist}}