Penyerangan Cikeusik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| weapons =
}}
'''Penyerangan Cikeusik''' adalah penyerangan yang dilancarkan oleh seribuan warga Desa [[Cikeusik, Cikeusik, Pandeglang|Cikeusik]] terhadap jemaah [[Ahmadiyyah]] di Desa [[Umbulan, Cikeusik, Pandeglang|Umbulan]], [[Cikeusik]], [[Pandeglang]], [[Banten]], pada hari Minggu, [[6 Februari]] [[2011]], sekitar pukul 10.00 WIB.<ref name="kompas1">{{cite web|url=http://regional.kompas.com/read/2011/02/06/14020724/Dua.Mobil.dan.Satu.Rumah.Dirusak.Warga|title=Dua Mobil dan Satu Rumah Dirusak Warga|author=Cyprianus Anto Saptowalyono|work=[[Kompas]]|date=06-02-2011|accessdate=06-02-2011}}</ref> Akibat penyerangan ini, tiga orang tewas,<ref name="media">[http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/07/201475/265/114/Ahmadiyah-Diserang-Tiga-Orang-Tewas Ahmadiyah Diserang, Tiga Orang Tewas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110209073341/http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/07/201475/265/114/Ahmadiyah-Diserang-Tiga-Orang-Tewas |date=2011-02-09 }} - mediaindonesia.com, diakses 11 Februari 2011.</ref> sementara dua mobil, satu motor, dan satu rumah, hancur diamuk massa.<ref name="kompas1"/>
 
== Penyebab ==
Insiden ini berawal saat pada Sabtu malam, puluhan anggota [[Ahmadiyyah]] dari [[Kota Bogor|Bogor]] datang ke Cikeusik. Ribuan warga dari berbagai daerah, seperti [[Cibaliung]], Cikeusik, dan [[Malingping]], mendatangi tempat jemaah-jemaah tersebut menginap pada Minggu pagi, dengan maksud menuntut pembubaran Ahmadiyyah.<ref name="kompas2"/> Menurut Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik, Jemaah Ahmadiyyah membawa senjata-senjata tajam, dan lalu salah seorang jemaah membacok lengan kanan warga yang datang. Amarah warga meluap, sehingga meletuslah peristiwa ini.<ref name="kompas2">{{cite web|url=http://regional.kompas.com/read/2011/02/06/13294532/Enam.Jemaah.Ahmadiyah.Tewas.|title=Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas|work=[[Kompas]]|date=06-02-2011|accessdate=06-02-2011}}</ref>
 
Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyyah Indonesia Mubarik Ahmad meragukan kebenaran kesaksian bahwa jemaah Ahmadiyyah-lah yang memancing keributan.<ref name="kompas3">{{cite web|url=http://regional.kompas.com/read/2011/02/06/18334226/Ahmadiyah.Kenapa.Kami.Selalu.Dipojokkan|title=Ahmadiyah: Kenapa Kami Selalu Dipojokkan|work=[[Kompas]]|date=06-02-2011|accessdate=06-02-2011}}</ref>
Baris 25:
 
== Penyelidikan ==
Kepala Kepolisian RI Jenderal [[Timur Pradopo]] mengungkapkan bahwa ada penggerak dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik. Hingga tiga hari setelah penyerangan, menurut Kapolri, polisi telah memeriksa 18 saksi kasus Cikeusik.<ref name="tempointeraktif">{{cite web|url=http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/02/10/brk,20110210-312401,id.html|title=Kapolri: Ada Penggerak dalam Penyerangan di Cikeusik|author=|work=[[Tempo]]|date=10-02-2011|accessdate=16-02-2011|archive-date=2011-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20111114134129/http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/02/10/brk,20110210-312401,id.html|dead-url=yes}}</ref>
<ref name="tempointeraktif">{{cite web|url=http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/02/10/brk,20110210-312401,id.html|title=Kapolri: Ada Penggerak dalam Penyerangan di Cikeusik|author=|work=[[Tempo]]|date=10-02-2011|accessdate=16-02-2011}}</ref>.
 
=== Komnas HAM ===
Dari penyelidikan yang dilakukan, [[Komnas HAM]] melihat terdapat beberapa kejanggalan dalam kasus kekerasan pada jemaah Ahmadiyah yang terjadi di Cikeusik. Komisioner Komnas HAM [[M. Ridha Saleh]] mengungkapkan kejanggalan tersebut antara lain jumlah pasukan pengamanan tidak berimbang dengan jumlah massa yang bergerak. "Kejanggalan lainnya adalah intel kepolisian telah mengetahui rencana aksi itu 2 hari sebelumnya".<ref name="bisnis">{{cite web|url=http://www.bisnis.com/umum/sosial/12449-komnas-ham-terus-selidiki-kasus-cikeusik|title=Komnas HAM Terus Selidiki Kasus Cikeusik|author=Linda T. Silitonga|work=[[Bisnis Indonesia]]|date=14-02-2011|accessdate=16-02-2011}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Komnas HAM juga meyakini adanya aktor intelektual dibalik penyerbuan Jamaah Ahmadiyah, "Tidak mungkin 1.500 massa yang menyerang jamaah Ahmadiyah bergerak tanpa terorganisasi. Kalau ada pita, berarti ada komando".<ref name="indowatch">{{cite web|url=http://indowatch.com/daerah/politik/812-fakta-kasus-ahmadiyah-cikeusik-dibeber|title=Fakta Kasus Ahmadiyah Cikeusik Dibeber|author=|work=IndoWatch|date=13-02-2011|accessdate=16-02-2011}}</ref>
 
Dari tampilan gambar yang ada di rekaman video, simbol-simbol ormas islam tertentu tidak nampaktampak. Para penyerang hanya menggunakan pita berwarna hijau dan biru.<ref name="indowatch"/> Dari hasil penelusuran, massa yang menggunakan pita biru menyerang terlebih dahulu, baru kemudian masuk pita hijau, dan kemudian massa non pita.<ref name="indowatch"/>
 
== Tanggapan nasional ==
{{sect-stub}}
NEGARA TAK KUNJUNG TERUSIK
 
Laporan Hak Asasi Manusia Peristiwa Penyerangan Jama'ah Ahmadiyah Cikeusik 6 Februari 2011
Peristiwa penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten terjadi pada hari Minggu, 6 Februari 2011. Penyerangan ini kemudian lebih dikenal sebagai insiden Cikeusik. Peristiwa penyerangan ini mengakibatkan sejumlah kerusakan, korban luka dan jatuhnya korban jiwa. Peristiwa ini segara menjadi perhatian baik publik nasional maupun internasional. Pada hari yang sama segera digelar rapat mendadak oleh Menkopolhukam Djoko Suyanto beserta Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Beberapa hari setelahnya paling tidak terdapat tiga surat keprihatinan dari Pemerintah Amerika Serikat, Kanada, dan Perwakilan Uni Eropa. Keprihatinan ini sangat mendasar mengingat insiden Cikeusik ini memperlihatkan kualitas eskalasi kekerasan baru berupa pembunuhan secara sewenang-wenang, meski serangan terhadap komunitas Ahmadiyah sebelumnya telah terjadi cukup banyak di berbagai tempat. Insiden Cikeusik juga menunjukan bagaimana ruang kebebasan atas keyakinan dan beragama di Indonesia semakin menyempit padahal negeri ini dahulu dikenal sebagai salah satu negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang paling toleran.
 
Adanya fakta peristiwa tersebut, maka diperlukan sebuah analisa dan pengidentifikasian secara simultan, untuk membuktikan adanya bentuk pelanggaran HAM. Laporan ini disusun oleh KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) berdasarkan prinsip hak asasi manusia di mana tujuan utamanya adalah mencari sejauh mana negara melaksanakan kewajiban HAM-nya berdasarkan instrumen HAM internasional yang telah diratifikasinya. Kewajiban HAM ini mencakup bagaimana aparatur negara -mencakup pemerintahan daerah/lokal dan struktur kepolisian setempat- berupaya mencegah terjadinya kekerasan dan bagaimana setelah peristiwa mereka melakukan mekanisme koreksi.
 
Tujuan lain dari penulisan laporan ini adalah untuk melakukan pendokumentasian, verifikasi fakta dan pembuktian adanya unsur-unsur elemen-elemen kejahatan (elements of crimes) terhadap jamaah Ahmadiyah Cikeusik, Pandeglang. Mulai dari identifikasi aktor pelaku, jumlah korban, relasi antara aktor pelaku dengan rangkaian kebijakan pemerintah (lokal-nasional). Termasuk juga dampak dari tindak kekerasan yang muncul dan dirasakan para korban (meliputi aspek fisik dan psikologisnya). Selain itu, laporan ini juga akan mensarikan respon pemerintah dan atau aparat setempat untuk memberikan perlindungan pra dan pasca peristiwa kejadian.
 
Laporan ini juga akan dilengkapi dengan gambaran sosial, geografis, kependudukan dan demografi wilayah.
 
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan HAM ini adalah wawancara mendalam korban dan saksi peristiwa, pengamatan lapangan, analisa video, pemantauan siaran pers pemerintah di kantor Menko Polhukam (Minggu, 6 Februari 2011), Laporan Pemantauan Kasus Penyerangan
Penganut Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Pada Minggu 6 Februari 2011(Komnas HAM), pemantauan media cetak terkait kasus penyerangan Cikeusik dan kajian terhadap prinsip-prinsip HAM universal.
 
KontraS setidaknya telah bertemu dan mewawancarai 11 orang saksi peristiwa dan saksi korban yang berada di dalam TKP.
 
Laporan ini disusun Tim KontraS.
 
http://www.kontras.org/data/laporan%20cikeusik.pdf
 
== Akibat ==
=== Korban tewas ===
Korban tewas akibat dari penyerangan itu berjumlah 3 orang. Polisi telah mengidentifikasi tiga korban tewas antara lain Roni, Mulyadi, dan Tarno. Setelah diperiksa, Roni ternyata warga Jakarta. Sementara dua lainnya adalah warga Cikeusikbekasi. Seluruh korban adalah anggota Ahmadiyah.<ref name="3tewas">{{cite web|url=http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/06/121973/Tiga-Korban-Tewas-Tragedi-Cikeusik-Diidentifikasi|title=http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/06/121973/Tiga-Korban-Tewas-Tragedi-Cikeusik-Diidentifikasi|author=|work=Metrotvnews|date=06-02-2011|accessdate=20-02-2011|archive-date=2012-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20120120002117/http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/02/06/121973/Tiga-Korban-Tewas-Tragedi-Cikeusik-Diidentifikasi|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Kerusakan ===
Baris 65 ⟶ 41:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/7094/ada-pemutarbalikan-fakta-dibalik-rekaman-video-cikeusik Ada Pemutarbalikan Fakta Dibalik Rekaman Video Cikeusik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110319190552/http://www.muslimdaily.net/berita/lokal/7094/ada-pemutarbalikan-fakta-dibalik-rekaman-video-cikeusik |date=2011-03-19 }}
* [http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2011/02/16/13350/skenario-besar-di-balik-kerusuhan-cikeusik-dan-temanggung/ Skenario Besar di Balik Kerusuhan Cikeusik dan Temanggung]
 
{{Bencana di Indonesia tahun 2011}}