Penyerangan Cikeusik adalah penyerangan yang dilancarkan oleh seribuan warga Desa Cikeusik terhadap jemaah Ahmadiyyah di Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, pada hari Minggu, 6 Februari 2011, sekitar pukul 10.00 WIB.[2] Akibat penyerangan ini, diperkirakan enam orang tewas,[1] sementara dua mobil, satu motor, dan satu rumah, hancur diamuk massa.[2]

Penyerangan Cikeusik
LokasiKampung Pendeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten
TanggalMinggu, 6 Februari 2011
Sekitar pukul 10:00 (Waktu Indonesia Barat)
Korban tewas
6[1]

Penyebab

Insiden ini berawal saat pada Sabtu malam, puluhan anggota Ahmadiyyah dari Bogor datang ke Cikeusik. Ribuan warga dari berbagai daerah, seperti Cibaliung, Cikeusik, dan Malingping, mendatangi tempat jemaah-jemaah tersebut menginap pada Minggu pagi, dengan maksud menuntut pembubaran Ahmadiyyah.[1] Menurut Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik, Jemaah Ahmadiyyah membawa senjata-senjata tajam, dan lalu salah seorang jemaah membacok lengan kanan warga yang datang. Amarah warga meluap, sehingga meletuslah peristiwa ini.[1]

Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyyah Indonesia Mubarik Ahmad meragukan kebenaran kesaksian bahwa jemaah Ahmadiyyah-lah yang memancing keributan.[3]

Penyerangan

Warga setempat mulai menyerang jemaah Ahmadiyyah sekitar pukul 10:00 Waktu Indonesia Barat. Satu mobil dibakar, lainnya dilempar ke dalam jurang, dan satu rumah dirusak.[4] 20 polisi datang mengamankan, tetapi mereka kalah jumlah. Keadaan baru bisa dikendalikan sekitar pukul 12.30 WIB.[4]

Referensi

  1. ^ a b c d "Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas". Kompas. 06-02-2011. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  2. ^ a b Cyprianus Anto Saptowalyono (06-02-2011). "Dua Mobil dan Satu Rumah Dirusak Warga". Kompas. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  3. ^ "Ahmadiyah: Kenapa Kami Selalu Dipojokkan". Kompas. 06-02-2011. Diakses tanggal 06-02-2011. 
  4. ^ a b Achmad Yani (06-02-2011). "Jamaah Ahmadiyah Diserang Warga Cikeusik". Liputan 6. Diakses tanggal 06-02-2011.