Penyunting buku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Editor menggunakan HotCat
k Membatalkan 1 suntingan oleh Deck Ma (bicara) ke revisi terakhir oleh PinkDash(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(36 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
'''Penyunting buku (''' (atau biasa disebut [[Editor teks|editor]] buku) dalam arti sempit adalah orang yang bertugas melakukan penyuntingan [[naskah]]. Penyuntingan [[naskah]] adalah proses, cara, atau perbuatan menyunting suatu [[naskah]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Eneste|first=Pamusuk|date=2013-08-23|url=https://books.google.co.id/books?id=5l5nDwAAQBAJ&lpg=PP1&hl=id&pg=PA2#v=onepage&q&f=false|title=Buku Pintar Penyunting Naskah - Edisi Kedua|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-4808-7|language=id}}</ref> SedangkanSementara itu, orang yang melakukan pekerjaan menyunting naskah disebut [[penyunting]] [[naskah]] atau yang lazim dipadankan dengan kopieditor yang mengacu pada istilah dalam [[bahasa Inggris]], yaitu ''[[:en:Copy_editing|copy editor]].''<ref name=":0" />
 
Dalam pandangan profesional  [[penerbitan]], penyuntingan (''[[:en:Editing|editing]]'') lebih dari sekadar masalah kebahasaan, seperti memperbaiki  [[ejaan]] dan [[tanda baca]]. ''Editing'' mencakup satu unit kerja yang disebut [[editorial]] dengan tujuan menyeleksi, memeriksa, memperbaiki, dan menyajikan sebuah tulisan dengan prinsip mudah dibaca, mudah dipahami, benar secara data dan fakta, serta elok untuk dipandang.
 
JarangSaat sekali editor menerimaada naskah yangmasuk, sempurna.seorang Karenapenyunting itulah,akan editormelakukan akan mengevaluasi[[evaluasi]] naskah dengan dasar yang kuat dan ilmu yang relatif luas. SelainSeorang itu,penyunting editor banyakakan menggunakan banyak disiplin ilmu dalam menyelesaikan pekerjaannya.<ref>{{Cite book|last=Trim|first=Bambang|year=2013|title=Tak Ada Naskah yang Tak Retak|location=Cimahi, Bandung|publisher=TrimKom Publishing House|isbn=9786029750621|pages=2}}</ref> Ilmu utama memang ilmu kebahasaan dan kepenulisan.  Ilmu pendukung adalah [[ilmu]] dalam bidang tertentu,  seperti: [[Ilmu|sains]], [[ekonomi]], [[akuntansi]], [[sosial]], [[Kemampuan|keterampilan]], [[seni]], ataupun [[sastra]]. Ilmu pelengkap adalah ilmu [[desain]] (perwajahan) atau ''[[desktop publishing]]''.  Selain itu, ilmu [[tipografi]] (penggunaan huruf) serta wawasan pengetahuan umum juga tidak kalah penting.
 
== Awal mula ==
Sebelum tahun [[1980]], perhatian masyarakat [[Indonesia]] terhadap dunia penyuntingan (''[[:en:Editing|editing]]'') naskah masih sedikit. Awalnya, masyarakat masih menganggap bahwa penyuntingan naskah dapat dipelajari secara amatiran[[amatir]]. Bersamaan dengan munculnya banyak [[Penerbitan|penerbit]] baru dan semakin berkembangnya dunia perbukuan di [[Tanahtanah air|Tanah Air]], orang pun mulai merasakan perlunya diselenggarakan pelatihan penyuntingan. Hal ini seiring pula dengan semakin banyaknya orang yang bekerja di dunia sunting-menyunting naskah.<ref name=":0" />
 
Kebutuhan itu dapat dimaklumi mengingat hinggaHingga tahun [[1979]], belum ada institusi atau kursus di bidang penyuntingan naskah. BegituBelum pulaada mata kuliah khusus di [[perguruan tinggi juga tidak tersedia]] di bidang penyuntingan naskah. Dengan kata lain, orang-orang yang bekerja di bidang penyuntingan naskah (seperti editor, kopieditor, dan [[korektor]]) selama ini telah dianggap "belajar sendiri" sebelumnya.<ref name=":0" />
 
Keadaan berubah sejak 1980. Masyarakat mulai menyadari bahwa penyuntingan [[naskah]] tidak dapat ditangani oleh orang-orang amatiran atau sekadar [[otodidak]]. Sejalan dengan tuntutan [[profesionalisme]] di berbagai bidang, orang-orang yang akan bekerja sebagai penyunting naskah dirasa perlu mengikuti semacam pelatihan atau pendidikan sebelum terjun ke dunia penyuntingan naskah. Hingga pada 19-29 November 1980, [[Ikatan Penerbit Indonesia|Ikatan Penerbit Indonesia Cabang Jakarta Raya]] (Ikapi Jaya) tergerak untuk menyelenggarakan [[Lokakarya]] Penyuntingan Naskah Buku di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref name=":0" />
 
Namun karena, mengingat banyaknya aspek yang dibahas dalam penyuntingan naskah, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami dunia penyuntingan naskah dan mempersiapkan orang untuk bekerja di bidang tersebut. Menyadari hal itu, kalangan perguruan tinggi pun mengukuhkan dunia penyuntingan naskah untuk masuk dalam [[kurikulum]] kampus sejak tahun 1988. Fakultas Sastra [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]], [[Kota Bandung|Bandung]], membuka program D-3 untuk ''editing''. Selain itu, [[Universitas Indonesia]] melalui [[Politeknik|politekniknya]] juga membuka Jurusan Penerbitan dan [[Grafika]] di tahun ajaran 1990/1991.<ref name=":0" />
 
== Tugas seorang editorpenyunting ==
Adapun tugasTugas seorang editorpenyunting adalah:<ref>{{Cite book|last=Trim|first=Bambang|year=2009|title=Saatnya Jadi Editor Taktis|location=Bandung|publisher=Maximalis Imprint Salamadani|isbn=6028164054|pages=7}}</ref><ref name=":0" />
 
# Mempelajari naskah ([[buku]]) secara keseluruhan, isinya, wawasannya, tingkatannya, panjangnya, ilustrasinya, dan merundingkan dengan penulis jika revisi dianggap perlu;
#Menyunting naskah dari segi kebahasaan ([[ejaan]], [[diksi]], struktur kalimat, [[tanda baca]]);
#Memperbaiki naskah dengan persetujuan [[penulis]]/pengarang;
# Menghilangkan hambatan-hambatan antara pembaca dengandan apa yang ingin disampaikan penulis (keterbacaan naskah);
# PembacaMenjadi pembaca yang cerdas, seorangdan [[kritikus]] yang taktis dan peka, ia harus memperhatikan kesempurnaan hal-hal kecil;
# Tidak menantang penulis dengan membuat perubahan-perubahan yang tidak perlu;
# Menghilangkan kekurangan dari karya penulis;
# Membuat dirinya berminat dengan isi naskah (buku) supaya dapat menempatkan diri sebagai pembaca yang ditujudisasar naskah (buku) itu, karena penulis biasanya tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain;
#Membaca dan mengoreksi cetak coba (pruf''proofing'').
 
Seorang editorpenyunting buku yang baik adalah editor yangandal memahami dan menguasai ilmu tersebut secara sungguh-sungguh. Pekerjaan seorang editorpenyunting pada dasarnya memang tidak diketahui oleh orang lain. Namun, jika ada kesalahan, misalnya kesalahan cetak, salah ketik, letak gambar terbalik, keterangan gambar keliru, maka yang paling dulu disalahkan adalah editorsang penyunting.
 
Selain itu, editorpenyunting adalah wakil penerbit, sehingga editorpenyunting juga perlu mempertimbangkan naskah dari segi bisnisnya. DiaPenyunting tidak menilai sebuah naskah apa adanya, tetapi melihat adanya potensi atau prospek naskah tersebut. Melalui bagian penyuntinganlah alur kerja '''sebuah penerbitan''' berlangsung. '''Penerbitan''' memiliki alur kerja berdasarkan naskah yang masuk. Proses ini biasanya dinamakan alur editorial atau alur '''penyuntingan'''.
 
== Filosofi editingpenyuntingan ==
EditorPenyunting sebagai [[profesi]] adalah mitra kerja bagi penulis untuk bersama-sama menghasilkan karya terbaik dan bermanfat untuk pembaca.  [[Prinsip]] lain yang juga sangat filosofis dalam dunia editorpenyuntingan adalah 3M: ''memperbaiki, menerima,'' dan ''memberi''.  ''Editing'' adalahPenyuntingan menemukan kesalahan dan memperbaikinya sesuai dengan apa yang dimaksud penulis. ''Editing''Penyuntingan juga menerima suatu kebenaran dari naskah ataupun argumen yang disampaikan penulis, sehingga editor penyunting tidak melakukan perubahan yang tidak perlu. ''Editing''Penyuntingan pada akhirnya juga memberi, dalam arti kerelaan editor untukrela melakukan penambahan apabila ada bagian naskah yang perlu ditambahkan ataupun yang lebih berat yaitu melakukanperlu penulisanditulis ulang.
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Penerbitan]]
[[Kategori:Pekerjaan]]