Perak (negara bagian): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 86:
}}
 
'''Perak Darul Ridzuan''' ([[Jawi]]/[[pegon]]: ڨيرق, [[Bahasa Tamil|Tamil]]: பேராக்) merupakan [[negara bagian]] [[Malaysia]] di pantai barat [[Semenanjung Malaya]]. Perak berbatasan langsung dengan negara bagian [[Kedah]] di utara, [[Pulau Pinang]] di barat laut, [[Kelantan]] dan [[Pahang]] di timur, dan [[Selangor]] di selatan.  [[Provinsi]] [[Yala]] dan [[Narathiwat]] di [[Thailand]] keduanya terletak di timur laut. Ibu kota Perak, [[Ipoh]], dikenal secara [[historis]] karena kegiatan penambangan timahnya hingga harga logam turun, yang sangat mempengaruhi perekonomian negara bagian.  Ibukota kerajaan tetap [[Kuala Kangsar]], tempat istana [[Sultan Perak]] berada. Pada 2018, populasi negara bagian itu adalah 2.500.000. [[Perak]] memiliki [[hutan hujan tropis]] yang beragam dan [[iklim ekuator]]. Pegunungan di negara bagian itu termasuk [[Pegunungan Titiwangsa]], yang merupakan bagian dari [[Pegunungan Tenasserim]] yang lebih besar yang menghubungkan [[Thailand]], [[Myanmar]] dan [[Malaysia]]. Gunung Korbu Perak adalah titik tertinggi dari jangkauan.
 
Penemuan [[kerangka purba]] di Perak memberikan informasi yang hilang tentang [[migrasi]] [[Homo sapiens]] dari daratan Asia melalui [[Asia Tenggara]] ke benua [[Australia]]. Dikenal sebagai Perak Man, kerangka itu diperkirakan berusia sekitar 10.000 tahun. Kerajaan Hindu atau Budha awal, diikuti oleh beberapa kerajaan kecil lainnya, ada sebelum kedatangan [[Islam]]. Pada 1528, kesultanan Muslim mulai muncul di Perak, dari sisa-sisa [[Kesultanan Malaka]]. Meskipun mampu menahan pendudukan Siam selama lebih dari dua ratus tahun, Kesultanan tersebut sebagian dikuasai oleh [[Kesultanan Aceh]] yang berbasis di [[Sumatera]].  Ini terutama terjadi setelah garis keturunan Aceh mengambil alih suksesi kerajaan. Dengan datangnya [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] ([[VOC]]), dan meningkatnya konflik VOC dengan Aceh, Perak mulai menjauhkan diri dari kendali Aceh. Kehadiran [[Perusahaan Hindia Timur Inggris]] ([[EIC]]) di dekat Pemukiman Selat di [[Penang]] memberikan perlindungan tambahan bagi negara, dengan upaya lebih lanjut [[orang Siam]] untuk menaklukkan Perak digagalkan oleh [[pasukan ekspedisi Inggris]].