Perang Bali I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 22310188 oleh Henri Aja (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan
 
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Warbox
[[Berkas:Het zevende bataljon tot de aanval oprukkend.jpg|300px|jmpl|ka|Batalyon VII maju dalam serangan ke Bali]]
| conflict = Intervensi Belanda di Bali (1846)<br/>Perang Bali I
| image = [[Berkas:Het zevende bataljon tot de aanval oprukkend.jpg|300px|jmpl|ka|Batalyon VII maju dalam serangan ke Bali250px]]
| caption = Batalyon VII maju dalam serangan ke Bali
| date = 7 Mei 1848-1850
| place = [[Bali]], [[Indonesia]]
| result = Kemenangan Belanda yang menentukan. Belanda menguasai Bali Utara.
| combatant1 = {{flagicon|Hindia Belanda}} [[Hindia Belanda]]
| combatant2 = {{flagicon|Kerajaan Bali}} [[Kerajaan Buleleng]]<br/>
[[File:Flag of the Kingdom of Karangasem.svg|20px]][[Kerajaan Karangasem]]
| commander1 = {{flagicon|Hindia Belanda}} [[laksamana madya|LaksDa]].[[Engelbertus Batavus van den Bosch]]
| commander2 =
| strength1 = 23 [[kapal perang]], 17 [[kapal]], 1.280 serdadu, 115 senapan
| strength2 = +10.000 prajurit
| casualties1 =
| casualties2 =
}}
{{Intervensi Belanda di Bali}}
{{Kotak kampanye kolonial Belanda}}
'''Perang Bali I''' merupakan ekspedisi militer pertama yang dilancarkan [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]] ke [[kerajaan Buleleng]], [[Bali]] pada tahun [[1846]]. Perang ini lahir sebagai langkah Hindia Belanda mewujudkan [[Pax Netherlandica]] (perdamaian di bawah Belanda) di nusantara. Upaya tersebut melahirkan perjanjian tahun 1941 dengan kerajaan Klungkung, Badung dan Buleleng. Salah satu isinya berbunyi: ''"Raja-raja Bali mengakui bahwa kerajaan-kerajaan di Bali berada di bawah pengaruh Belanda."''
 
'''Perang Bali I''' merupakan ekspedisi militer pertama yang dilancarkan [[Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger]] ke [[kerajaan Buleleng]], [[Bali]] pada tahun [[1846]].
 
== Latar belakang ==
Bali adalah salah satu [[pulau]] di [[Kepulauan Sunda]] yang berada di timur [[Jawa]];. jarakJarak bentang pulau ini 105 mil geografis dan berpenduduk 700.000 jiwa. [[Cornelis de Houtman]] pernah mendatangi pulau itu dan diterima baik namun dalam perkembangannya kesepahaman kurang terjalin;. padaPada tahun [[1841]] dan [[1843]], sebuah persetujuan diputuskan antara kerajaan setempat dan pemerintah Hindia Belanda tetapi penduduk Bali segera menunjukkan permusuhan. Khususnya Raja [[Kerajaan Buleleng|Buleleng]] berkali-kali melanggar perjanjian. Pemerintah Hindia Belanda mempermasalahkan tradisi [[Tawan Karang]] Bali, dan menjadikannya alasan untuk menyerang dan menghukum Bali. Tawan Karang adalah tradisi Bali, bahwa kapal beserta isinya yang karam dan terdampar di pesisir Bali adalah hak milik raja setempat. Pemerintah Hindia Belanda menganggap tradisi ini tidak dapat diterima dalam hukum internasional,<ref>[http://books.google.com/books?id=ZRewlYFRXqgC&pg=PA31 ''Bali & Lombok'' by Ryan Ver Berkmoes p.31]</ref> dan tidak dapat membiarkannya karena daerah lain juga akan menunjukkan tanda-tanda perlawanan.
 
== Ekspedisi ==
Sebuah armada dipersiapkan, terdiri atas 23 [[kapal perang]] dan 17 [[kapal]] lainnya;. angkatanAngkatan itu terdiri atas 1.280 serdadu dan dipersenjatai dengan 115 moncong senapan;. padaPada tanggal [[20 Juni]] 1846 pasukan diberangkatkan di bawah pimpinan [[laksamana madya|LaksDa]] [[Engelbertus Batavus van den Bosch]] ke [[Karesidenan Besuki|Besuki]] dan se[[minggu]]seminggu kemudian ke Buleleng. Pasukan ekspedisi dibawa ke kapal dengan kekuatan 17001.700 prajurit, di antaranya terdapat 400 serdadu Eropa dipimpin oleh [[letnan kolonel|LetKol.]] [[Gerhardus Bakker]]. Raja diberi ultimatum 3 kali dalam 24 [[jam]], pada tanggal [[17 Juni]], hari ketika ekspedisi ke Buleleng terjadi, berlalu begitu saja. Pada hari berikutnya, pasukan itu tiba di bawah pimpinan [[perwira]] [[Abraham Johannes de Smit van den Broecke]] di bawah perlindungan [[senapan laut]]. Lebih dari 10.000 prajurit Bali mencegah pendaratan tersebut namun gagal dan pasukan penyerang maju ke daerah persawahan yang telah dikelilingi oleh pasukan Buleleng. Angkatan yang tersedia dibagi 3tiga di bawah pimpinan [[Mayor|May.]] [[Cornelis Albert de Brauw]], May. Boers dan [[Kapten|Kapt.]] J.F. Lomon. Semua kerja perlawanan dilakukan dan pada hari berikutnya serdadu Belanda maju ke [[ibukotaibu kota]] [[Singaraja]] dan menaklukkan kota itu.
 
== Pasca perang ==
[[Kerajaan Karangasem]] dan Buleleng menawarkan penyerahan diri dan para penduduk kembali ke tempat tinggalnya masing-masing;. ketikaKetika datang ke Bali, [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|GubJend.Gubernur Jenderal]] [[Jan Jacob Rochussen]] ia menemukan penduduk di daerah-daerah setempat telah menyerah. Dengan Kerajaan Karangasem dan Buleleng menyerah, disepakatilah perjanjian baru, yangdimana kewajiban terhadap pemerintah Hindia Belanda diselesaikan dengan cepat;. namunNamun keadaan damai yang dicapai pada tanggal [[12 Juli]] itu pecah kembali.

Pemerintahan Belanda membangun [[benteng]] di Buleleng yang dihuni oleh 200 orang yangdan dikendalikanmengendalikan penduduk dansetempat serta menjamin pengawasan kontrak yang dibuat. namunPada kemudiankenyataannya, tak dapat disangka bahwa perang kedua justru segera meletus dan [[Perang Bali II|serangan kedua menjadi kenyataan]].
 
== Rujukan ==
Baris 26 ⟶ 43:
[[Kategori:Perang yang melibatkan Belanda|Bali I]]
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1846]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Indonesia|Bali I]]
[[Kategori:Hindia Belanda dalam tahun 1846]]