Perang Dingin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 5:
'''Perang Dingin''' ({{lang-en|Cold War}}; {{lang-ru|холо́дная война́, kholodnaya voyna}}, 1947–1991) adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan [[politik]] dan [[militer]] antara [[Dunia Barat]], yang dipimpin oleh [[Amerika Serikat]] dan sekutu [[NATO]]-nya, dengan [[Dunia Kedua|Dunia Komunis]], yang dipimpin oleh [[Uni Soviet]] beserta sekutu negara-[[negara satelit]]nya. Perang dingin merupakan sebuah persaingan ideologi yang terjadi antara [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]] dalam memperebutkan pengaruh negara-negara lain. Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan [[Sekutu Perang Dunia II|Sekutu]] dalam mengalahkan [[Jerman Nazi]] di [[Perang Dunia II]], yang kemudian menyisakan [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]] sebagai dua [[negara adidaya]] di dunia dengan perbedaan [[ideologi]], [[ekonomi]], dan [[militer]] yang besar. [[Uni Soviet]], bersama dengan negara-negara di [[Eropa Timur]] yang didudukinya, membentuk [[Blok Timur]]. Proses pemulihan pascaperang di [[Eropa Barat]] difasilitasi oleh program [[Rencana Marshall]] [[Amerika Serikat]], dan untuk menandinginya, [[Uni Soviet]] kemudian juga membentuk [[Comecon|COMECON]] bersama sekutu Timurnya. [[Amerika Serikat]] membentuk aliansi militer [[NATO]] pada tahun 1949, sedangkan Uni Soviet juga membentuk [[Pakta Warsawa]] pada tahun 1955. Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan [[Gerakan Non-Blok]].
Peristiwa ini dinamakan Perang Dingin karena kedua belah pihak tidak pernah terlibat langsung dalam aksi militer
[[Perang Dingin (1979–1985)|Pada tahun 1980-an]], Amerika Serikat kembali meningkatkan [[Doktrin Reagan|tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi]] terhadap [[Uni Soviet]] di saat [[negara komunis]] itu sedang menderita [[Era Stagnasi|stagnasi perekonomian]]. Pada pertengahan 1980-an, Presiden Soviet yang baru, [[Mikhail Gorbachev]], memperkenalkan kebijakan reformasi liberalisasi ''[[perestroika]]'' ("rekonstruksi, reorganisasi", 1987) dan ''[[glasnost]]'' ("keterbukaan", [[ca.]] 1985). Kebijakan ini menyebabkan Soviet dan negara-negara satelitnya dilanda oleh [[Revolusi 1989|gelombang revolusi]] damai yang berakhir dengan [[Pembubaran Uni Soviet|bubarnya Uni Soviet]] pada tahun 1991, dan pada akhirnya menyisakan [[Amerika Serikat]] sebagai satu-satunya negara adidaya dunia. Perang Dingin dan berbagai peristiwa yang menyertainya telah menimbulkan dampak besar terhadap dunia dan sering disebutkan dalam budaya populer, khususnya dalam media yang menampilkan tema [[spionase]] dan ancaman [[perang nuklir]].
|