Perang Inggris-Skotlandia (1650–1652): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240309)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 40:
Para pendukung Raja Charles I di Inggris, yakni [[cavalier|golongan Royalis]], harus menghadapi angkatan perang gabungan yang terdiri atas pasukan [[Roundhead|golongan Parlementer]] dan pasukan Skotlandia. Pada tahun 1643, Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia menjalin hubungan kerja sama yang dimeteraikan dengan [[Persekutuan dan Perjanjian Mulia]]. Sebagai imbal balik bantuan militer Skotlandia, Parlemen Inggris menyatakan kesediaannya untuk mereformasi gereja Inggris agar sehaluan dengan gereja Skotlandia.{{sfn|Woolrych|2002|p=271}} Sesudah empat tahun berperang, golongan Royalis akhirnya kalah dan Raja Charles I menyerah kepada Skotlandia pada tanggal 5 Mei 1646.{{sfn|Woolrych|2002|pp=329–330}} Parlemen Skotlandia dan Parlemen Inggris bersama-sama merancang usulan damai yang akan disodorkan ke hadapan raja. Dokumen yang disebut [[Pokok-Pokok Usulan#Latar belakang dan rancangan usulan Newcastle|Rancangan Usulan Newcastle]] ini mewajibkan semua kawula raja di Skotlandia, Inggris, dan Irlandia untuk menandatangani Persekutuan dan Perjanjian Mulia, menyelaraskan gereja Inggris maupun gereja Skotlandia dengan perjanjian tersebut maupun dengan tradisi [[gereja Presbiterian|Kristen Presbiterian]], dan mengalihkan banyak kewenangan memerintah yang disandang Charles I selaku Raja Inggris kepada Parlemen Inggris. Meskipun berbulan-bulan dibujuk orang-orang Skot, Raja Charles I tidak sudi mengesahkan rancangan usulan tersebut. Angkatan perang Skotlandia masih bercokol di Inggris seusai perang, menunggu cairnya dana subsidi dalam jumlah besar yang dijanjikan golongan Parlementer. Sesudah urusan keuangan dituntaskan, angkatan perang Skotlandia menyerahkan Raja Charles I kepada angkatan perang Parlementer Inggris dan bertolak meninggalkan negeri itu pada tanggal 3 Februari 1647.{{sfn|Woolrych|2002|pp=340–349}}
Raja Charles I selanjutnya disibukkan oleh perundingan-perundingan terpisah dengan berbagai faksi. Golongan Parlementer dan Parlemen Skotlandia yang beraliran Presbiterian menghendakinya mengesahkan Rancangan Usulan Newcastle yang sudah dimodifikasi, tetapi pada bulan Juni 1647, Raja Charles I ditawan [[Cornet (pangkat)|Kornet]] [[George Joyce]] dari [[Angkatan Perang Baru]],{{sfn|Woolrych|2002|p=364}} dan didesak [[Dewan Angkatan Perang (1647)|Dewan Angkatan Perang]] untuk mengesahkan [[Pokok-Pokok Usulan]], yakni seperangkat persyaratan yang lebih lunak, karena tidak mengamanatkan reformasi Gereja Inggris agar berhaluan Presbiterian.{{sfn|Gentles|2002|pp=144–150}} Sang raja juga menolak Pokok-Pokok Usulan dan malah menandatangani usulan lain yang dikenal dengan sebutan "[[pemufakat|Mufakat]]", yang dirembukkan bersama rombongan perutusan Skotlandia pada tanggal 26 Desember 1647. Raja Charles I menyatakan kesediaannya untuk meneguhkan Persekutuan dan Perjanjian Mulia lewat [[Undang-Undang Parlemen]] di Kerajaan Inggris maupun di Kerajaan Skotlandia, dan menerima akidah Presbiterian di Inggris, tetapi hanya untuk masa uji coba selama tiga tahun, sebagai imbal balik terhadap bantuan
Sesudah rombongan perutusan Skotlandia tiba di Edinburgh dengan membawa naskah Mufakat,
=== Penobatan Charles II ===
Baris 112:
}}
Para pemimpin Persemakmuran Inggris merasa terancam melihat orang
Once the Treaty of Breda had been signed, the Scottish Parliament started levying men to form a new army, under the command of the experienced general [[David Leslie, 1st Lord Newark|David Leslie]].{{sfn|Furgol|2002|p=65}} Their aim was to increase their forces to more than 36,000 men, but that number was never achieved;{{sfn|Woolrych|2002|p=483}} by the time Cromwell entered Scotland, Leslie had fewer than 10,000 infantry and 3,000 cavalry, although these numbers fluctuated during the course of the campaign.{{sfn|Reid|2008|pp=39–40}} The government instituted a commission to purge the army of anyone suspected of having supported the Engagement, as well as men considered sinful or undesirable.{{#tag:ref|The Committee for Purging the Army, established on 21 June.{{sfn|Reid|2008|p=27}}|group=keterangan}}{{sfn|Dow|1979|p=8}} This was opposed, unsuccessfully, by much of the Scottish nobility and most of the experienced military leaders, including Leslie. The purge removed many experienced men and officers, and the bulk of the army was composed of raw recruits with little training or experience.{{sfn|Woolrych|2002|p=483}}
|