Perang Portugis-Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrie (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 3 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(47 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| image = Portuguese Carracks off a Rocky Coast.jpg
| image_size = 310
| caption = [[Kerakah]] Portugis mengalahkanmengungguli kapal-kapal Muslim dari Diu.
| date = abad ke 16
| place = Samudera Hindia/Timur/Afrika
| territory = Kekaisaran Portugis menguasai Samudera Hindia dan Teluk Persia, membangun benteng di sepanjang pantai Afrika dan India dan mempertahankan monopolidominasi perdagangan rempah-rempah. Utsmaniyah mundur ke tanah air mereka di Laut Merah.<ref name="Lee, Wayne 2016, p. 261">Lee, Wayne, 2016, Waging War: Conflict, Culture, and Innovation in World History, p. 261</ref><ref name="G. Modelski 1988, p. 157">G. Modelski, 1988, Seapower on Global Politics, p. 157.</ref><ref name="Pius Malekandathil 2010, p.122">Pius Malekandathil, 2010, MARITIME INDIA Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean, p.122 and 123</ref><ref>Lincoln Paine, 2013, The Sea and Civilization: A Maritime History of the World, p. 430.</ref>
| result = Kemenangan Portugis <ref name="Lee, Wayne 2016, p. 261">Lee, Wayne, 2016, Waging War: Conflict, Culture, and Innovation in World History, p. 261</ref><ref name="G. Modelski 1988, p. 157">G. Modelski, 1988, Seapower on Global Politics, p. 157.</ref><ref name="Pius Malekandathil 2010, p.122">Pius Malekandathil, 2010, MARITIME INDIA Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean, p.122 and 123</ref><ref>Svat Soucek, 2014: PIRI REIS His uniqueness among cartographers and hydrographers of the Renaissance, p. 144.</ref>
| combatant1 = {{flagicon|Portugal|1495}} [[Kekaisaran Portugis]]
Baris 14:
| combatant2 = {{flag|Kesultanan Utsmaniyah|1453}}
*Didukung oleh:
[[Berkas:Flag of Adal Sultanate.pngsvg|25px]] [[Kesultanan Adal]]<br>
 
{{flag|India}} [[Zamorin dari Calicut|(Kerajaan Calicut)]]<br>
[[Berkas:Fictional flag of the Mughal Empire.svg|25px]] [[Kesultanan Mughal]]<br>
Baris 21 ⟶ 20:
{{flagicon|Aceh Sultanate}} [[Kesultanan Aceh]]<br>
[[Berkas:Flag of the Gujarat Sultanate.svg|tepi|22px]] [[Kesultanan Gujarat]]<br>
[[Berkas:Nuvola Somalian flagMuzzaffar_(Mogadishu_area)_flag_according_to_1576_Portuguese_map.svg|25px]] [[Kesultanan Mogadishu|Mogadishu Somalia]]
[[Berkas:Muzzaffar_(Mogadishu_area)_flag_according_to_1576_Portuguese_map.svg|25px]] [[Kesultanan Ajuran]] <small> <br />
| commander1 = *[[Francisco de Almeida]]<br>
Baris 38 ⟶ 37:
*[[Murat Reis]]
}}
{{Campaignbox Portuguese-Turkish War}}
 
'''Perang Portugis-Utsmaniyah''' <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=AE8dQ8gvow8C&pg=PT89&dq=portuguese-ottoman+war&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjvwM60-7TaAhVEIZAKHTC9BWcQ6AEIKDAA#v=onepage&q=portuguese-ottoman%20war&f=false|title=Battle at Sea: 3,000 Years of Naval Warfare|last=Grant|first=R. G.|date=2011-01-03|publisher=Penguin|isbn=9780756657017}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=QjojCQAAQBAJ&pg=PT371&dq=ottoman-portuguese+war+barnaby&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwju-KWpmq7aAhXEFZAKHTeXDGgQ6AEIJzAA#v=onepage&q=ottoman-portuguese%20war%20barnaby&f=false|title=The Last Crusaders: East, West, and the Battle for the Center of the World|last=Rogerson|first=Barnaby|date=2011-03-29|publisher=The Overlook Press|isbn=9781468302882}}</ref> adalah konflik [[militer]] antara [[Kekaisaran Portugal|Kekaisaran Portugis]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah]] (Turki Utsmani) yang terjadiberlangsung di [[Samudra Hindia]], [[Afrika]] dan, [[Timur Tengah]] selamadan [[Mediterania]] seanterosepanjang abad ke-16. Kekuatan [[Eropa]] lainnya mendukungmembantu Portugis dalampada beberapa pertempuran di mediterania, sedangkan Utsmaniyah bersekutu dengan kekuatan muslim lainnya seperti [[India]], [[Kesultanan Mamluk]] ([[Kairo]]),  [[Kekaisaran Mughal|Kesultanan Mughal]], [[Kesultanan Adal]], [[Somalia]], dan [[Kesultanan Aceh]] pada sebagian besar pertempuran di Samudra Hindia, yang merupakan pentas utama perperangan ini.
 
== Latar belakang Portugis ==
[[Berkas:Portuguese map of the Indian Ocean, Africa and Arabia.jpg|jmpl|310x310px|Peta Portugis menggambarkan wilayah Samudra Hindia, Afrika dan Arabia]]
Pada tahun [[1249]] Portugis telah merebut kembali wilayah yang membentuk Kekaisaran Portugal dengan mengusir permukiman [[Moor]] terakhir di [[Algarve]]. Pada awal abad ke-15, pasukan Portugis merebut kota [[Ceuta]] di sepanjang wilayah yang sekarang [[Maroko]].<ref name="Crowley">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=P1oDBwAAQBAJ|title=Conquerors: How Portugal Forged the First Global Empire|last=Crowley|first=Roger|date=2015-12-01|publisher=Random House Publishing Group|isbn=9780812994018}}</ref> Ini merupakan era ketika para [[navigator]] Portugis menjelajahi selatan di sepanjang pantai Afrika.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=lnmwCwAAQBAJ|title=Seapower in Global Politics, 1494–1993|last=Modelski|first=George|last2=Thompson|first2=William R.|date=1988-06-18|publisher=Springer|isbn=9781349091546}}</ref> Penjelajahan ini menuntut Portugis untuk menyebarkan
Pada tahun [[1249]] Portugis merebut kembali wilayah yang membentuk Kekaisaran Portugal dengan mengusir permukiman [[Moor]] terakhir di [[Algarve]]. Pada awal abad ke-15, pasukan Portugis merebut kota [[Ceuta]] di sepanjang wilayah yang sekarang [[Maroko]].<ref name="Crowley">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=P1oDBwAAQBAJ|title=Conquerors: How Portugal Forged the First Global Empire|last=Crowley|first=Roger|date=2015-12-01|publisher=Random House Publishing Group|isbn=9780812994018}}</ref> Ini merupakan era dimana para [[navigator]] Portugis melakukan penjelajahan ke selatan di sepanjang pantai Afrika.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=lnmwCwAAQBAJ|title=Seapower in Global Politics, 1494–1993|last=Modelski|first=George|last2=Thompson|first2=William R.|date=1988-06-18|publisher=Springer|isbn=9781349091546}}</ref> Penjelajahan ini menuntut Portugis untuk menyebarkan
kekuatan armada yang tangguh. Menurut profesor John C. Marshman, "''selama abad keenam belas kekuatan maritim Portugis menjadi yang paling tangguh di belahan timur, meneror setiap negara di daerah pesisir''."<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=tbmT_Tv-VGUC&pg=PA110&dq=siege+of+diu+1531&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjbn9qr2pnaAhUDFpAKHZlBCi4Q6AEINjAC#v=onepage&q=siege%20of%20diu%201531&f=false|title=History of India from the Earliest Period to the Close of the East India Company's Government|last=Marshman|first=John Clark|date=2010-11-18|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781108021043}}</ref> KekuatanMenurut sejarawan kekuatan maritim ini membuatmenjadikan Portugal,Portugis menurutsebagai sejarawan,''{{lang|en|World Negara AdidayaPower}}'' pertama dalam sejarah dan terdepan dalam Ekonomi Global terkemuka mulaisejak akhir abad ke-15 hingga ke-16 karena Emas Afrika dan rempah-rempah Asia.<ref>{{Cite book|title=Handbook of War Studies II|last=Midlarsky|first=Manus|publisher=University of Michigan|year=2000|isbn=978-0-472-06724-4|location=EUA|pages=315}}</ref> Otoritas terkemuka Charles Boxer menyimpulkan tentangmengenai Kekaisaran Portugis: "''Pada abad ke-16, Portugis mendominasi sebagian dari Planet ini dan perdagangannya lebih unggul daridibanding negara lainlainnya''". "Celakanya bagi negeri Timur, Portugis mewarisi ketangkasan militer abad pertengahan yang sebagiandan besarmencapai terkumpulpuncaknya sejak fase terakhir abad pertengahan ... kapal-kapal mereka memiliki artileri terbaik yang pernah dihasilkan di Eropa."<ref>{{Cite book|title=The Portuguese Seaborne Empire 1415-1825|last=Boxer|first=Charles|publisher=Penguin|year=1973|isbn=978-0140216479|location=England|pages=11, 13}}</ref> Sejak tahun [[1498]], para kapten seperti [[Vasco da Gama]], [[Pedro Álvares Cabral]], [[Francisco de Almeida]], dan [[Afonso de Albuquerque|Alfonso de Albuquerque]] membantuturut mendorongmemecut ambisi yang tumbuh dalam kekaisaran yang kuat ini.
 
== Latar belakang Utsmaniyah ==
Bangsa baru yang kuat tersebut juga menebarmenebarkan aura "[[teror]]" di Samudera Hindia.  Satu-satunya kekuatan yang mampu untuksanggup menghadapinya adalah Kesultanan Utsmaniyah (karena mereka terlibat nyaris di semua pertempuran melawan Portugis pada abad ke-16).  Tetapi sejak awal abad ke-16, kekuatan Muslim ini sudah mengalami dampak kemunduran ekonomi akibat kedatangan orang Eropa pertama. Sejarawan India P. Malekandathil mengatakan "''Upaya Portugis untuk memonopoli perdagangan di timur dengan mengalirkanmenyalurkan komoditas ke Eropa melalui rute Cape dimulai dengan mengorbankan Utsmaniyah serta mengurangi arusaliran kekayaan ke Utsmaniyah''."<ref>{{Cite book|title=Maritime India - Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean|last=Malekandathil|first=Pius|publisher=Primus Books|year=2010|isbn=978-93-80607-01-6|location=Delhi|pages=110}}</ref> Akibatnya Sebagai akibatnya, Kesultanan memulai deretan peperanganperlawanan untuk melawanmenangkal kekuatan Portugis di Samudera Hindia dan di daerah pesisir. Utsmaniyah "''mencium marabahaya politik di lingkungan mereka. Hingga [[1515]], Eropa menjadi musuh utama Turki yang berasal dari barat.  Tetapi pada tahun tersebut dengan penaklukkan [[Hormuz]] (yang terletak di timur Kekaisaran TurkiKesultanan) oleh orang Lusitan, Utsmaniyah menyadari mereka telah dikelilingi oleh orang-orang Eropa, yang sebenarnya mengirimadalah pesan-pesan politiksinyal peringatan kepada Utsmaniyah.  Tekanan ekonomi yang terus terjadi serta ancaman-ancaman politik yang muncul dari ekspansi Eropa membuat Utsmaniyah mengalihkan perhatian mereka ke [[Ekspedisi laut Utsmaniyah ke Samudra Hindia|wilayah politik Samudra Hindia]].''"<ref>{{Cite book|title=Maritime India - Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean|last=Malekandathil|first=Pius|publisher=Primus Books|year=2010|isbn=978-93-80607-01-6|location=Delhi|pages=113}}</ref>  Turki menganggap Portugis sebagai ancaman besar terhadap monopoli mereka di daerah tersebut. Profesor G. Casale menyatakan: Utsmaniyah melancarkan "''perlawanan ideologis, militer dan perdagangan secara sistematis melawan Kekaisaran Portugis, pesaing utama mereka dalam rangka menguasai rute perdagangan di maritim Asia."<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=Xf3h3Z1YQtIC&dq=casale+the+ottomans+launched+a+systematic+attack&hl=pt-BR&source=gbs_navlinks_s|title=The Ottoman Age of Exploration|last=Casale|first=Giancarlo|date=2010-02-25|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199798797}}</ref>''
 
== Perang ==
 
=== Deklarasi perang ===
[[Berkas:Comentários_do_Grande_Afonso_Dalboquerque.jpg|jmpl|Edisi klasik "''{{Lang|pt|Comentários do Grande Afonso Dalboquerque}}''"]]
Keadaan Perang antara Utsmani dan Portugis dilihat tidak hanya dari banyaknya pertempuran yang mereka lakukan selama abad ke-16, tetapi terutama ketika kita merujuk kembali ke sumber-sumber utama Portugis yang disimpan di [[Arsip Nasional Torre do Tombo National Archive]], di [[Lisboa]]. Salah satu sumber paling penting adalah '''''{{lang|por|CommentariesComentários do grandeGrande Afonso Dalboquerque}}''''', yang diterbitkan pada tahun [[1576]], di Lisboa, oleh gubernur Estado da Índia, [[Afonso de Albuquerque]]. Dalam dokumen ini ia menyatakan secara eksplisit bagaimana PortugalPortugis menyatakan perang kepada orangmelawan Turki awal [[1510]] ketika ia memimpin [[Penaklukan goa oleh portugis|penaklukan Portugis keatas Goa]]: "''{{lang|pt|...''lhe daria a governança das terras de Goa, porque '''fará ali e fizera sempre guerra aos Turcos'''}}'' (''di sana dia akan selalu berperang melawan orang-orang Turki'') ''{{lang|pt|e por duas vezes fora cercada deles, sendo de gentios, a defendêra como muito valente cavaleiro}}."''<ref name="Albuquerque 1774">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=0mfTGI3poGEC&printsec=frontcover&dq=Coment%C3%A1rios+do+grande+Afonso+de+Albuquerque&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi208vf9tjaAhWMHJAKHVnEAVUQ6AEINzAD#v=onepage&q=guerra%20aos%20turcos&f=false|title=Commentarios do grande Afonso Dalboquerque, Capitâo Geral... das Indias Orientaes...|last=Albuquerque|first=Afonso de|date=1774|publisher=na Regia Officina Typographica|language=pt}}</ref> Kemudian dia mengatakan bahwa orang Turki "''{{lang|pt|eram inimigos capitães dos Portugueses}}''" (musuh utama Portugis).<ref>{{Cite book|urlname=https://books.google.com.br/books?id=0mfTGI3poGEC&printsec=frontcover&dq=Coment%C3%A1rios+do+grande+Afonso+de+"Albuquerque&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi208vf9tjaAhWMHJAKHVnEAVUQ6AEINzAD#v=onepage&q=guerra%20aos%20turcos&f=false|title=Commentarios do grande Afonso Dalboquerque, Capitâo Geral... das Indias Orientaes...|last=Albuquerque|first=Afonso de|date=1774|publisher=na Regia Officina Typographica|language=pt}}<"/ref>  Dia tidak hanya menegaskan Keadaan Perang dengan Turki tetapi juga menambahkan dimensinya: "''{{lang|pt|Além de senhorar os mares da Índia, também as tuas armadas corriam o mar de Levante, e que de uma parte, e da outra fazia guerra ao Turco, e o grande Sultão}}." (''Selain lautlautan India, armada Anda juga menavigasi Laut Levantine, di satu sisi dan di sisi lainnya, berperang melawan orang Turki, dan Sultan agung'').'' <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=vkILAAAAYAAJ&pg=PA133&lpg=PA133&dq=afonso+de+albuquerque+guerra+turcos&source=bl&ots=G2X19AmYjB&sig=2dsjOGR-0lPZfLyth2xCs6XR1nk&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiW3JXU0braAhWBkpAKHVs1BOYQ6AEIaTAO#v=onepage&q=guerra%20turcos&f=false|title=Commentarios do grande Afonso Dalboquerque: capitão geral que foi das Indias Orientaes em tempo do muito poderoso rey D. Manuel, o primeiro deste nome|last=Albuquerque|first=Afonso de|date=1774|publisher=Na Regia Officina Typografica|language=pt}}</ref>
 
Selain tulisan [[Afonso de Albuquerque]], yangbeberapa membuktikanbukti tentanglain perangyang inidimiliki juga"Arsip tersimpan "diNasional Torre do Tombo National Archive, menyangkut kegiatan-kegiatan Portugis di Asia dan pastinyatentunya mengenai perselisihan Utsmaniyah-Portugis...''Cartas de Ormuz a D. João de Castro'' (surat-surat dari Hormuz, benteng Portugis di Teluk Persia, kepada Raja Muda Portugis India, 1545-48)".<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=pjfZ8CxxMyoC&pg=PA68&dq=ottoman-portuguese+conflict&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjY1YTSj7raAhUBnJAKHSWJD1QQ6AEIODAD#v=onepage&q=ottoman-portuguese%20conflict&f=false|title=Approaching Ottoman History: An Introduction to the Sources|last=Faroqhi|first=Suraiya|date=1999-12-09|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521666480|language=en}}</ref>
[[Berkas:Diogo_Couto_Manuscript,_Da_Asia.jpg|kiri|jmpl|Manuskrip Diogo Couto, ''Da Asia'' ([[1611]]). Salah satu manuskrip yang masih bertahan yang menegaskan perang tersebut.]]
Catatan sejarawan kontemporer dan Kesatria Diogo Couto (juga disimpanmilik diArsip Nasional Torre do Tombo National Archive) sangat berguna jika seseorang ingin memahami seputar konflik panjang ini. Dia menulis dalam ''Da Asia, parte II, Bab IX: "''{{Lang|pt|Foram chamados os capitães a conselho sobre a '''a guerra que se havia de fazer aos Turcos.'''.}}''" <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=0etAAAAAcAAJ&printsec=frontcover&dq=diogo+couto&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwix1Z_Yn9naAhWDQpAKHWD2DxkQ6AEIKDAA#v=onepage&q=guerra%20turcos&f=false|title=Da Asia: De Diogo De Couto|last=Barros|first=João de|last2=Couto|first2=Diogo do|last3=Faria|first3=Manoel Severim de|date=1783|publisher=Regia Officina Typografica|language=pt}}</ref> ("Para kapten dipanggil untuk memberi nasihat mengenai perang yang akan dilakukan melawan Turki.")
 
=== Alasan ===
Pertikaian militer antara Portugis dan Utsmaniyah pecah terutama karena permasalahan ekonomi. Isu-isu ini menyebabkan serangkaian konflik jangka panjang yang berlangsung hampir sepanjang abad ke-16.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=hbyYCgAAQBAJ&pg=PA261&dq=This+naval+contest+lasted+for+most+of+the+sixteenth+century.&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjY3P6ZrZfaAhXHDZAKHRkCD-8Q6AEIKDAA#v=onepage&q=This%20naval%20contest%20lasted%20for%20most%20of%20the%20sixteenth%20century.&f=false|title=Waging War: Conflict, Culture, and Innovation in World History|last=Lee|first=Wayne E.|date=2016|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199797455}}</ref> Kedatangan Portugis di Samudra Hindia mengusik siklus perdagangan dan monopoli kekuatan timur,<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA17&dq=the+portuguese+arrival+in+the+indian+ocean+disrupted&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjJzLLOrNnaAhXTnJAKHc0DA4EQ6AEIKDAA#v=onepage&q=the%20portuguese%20arrival%20in%20the%20indian%20ocean%20disrupted&f=false|title=The Cambridge Illustrated Atlas of Warfare: Renaissance to Revolution, 1492-1792|last=Black|first=Jeremy|date=1996-03-28|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521470339|language=en}}</ref> terutama Kesultanan Utsmaniyah yang menjadi negara adidaya muslim pada masa itu.
 
Portugis membawa perubahan ekonomi dan politik serius yang tidak hanya mempengaruhi para khalifah Muslim, tetapi juga seluruh dunia.  Sejak awal abad ini, orang-orang Portugis mampu mengendalikan aliran perdagangan dalam sumbu Timur/Barat. Sehingga Portugis dapat memblokir rute laut ke India melalui Mediterania. Dalam waktu yang singkat, Kekaisaran Portugis merebut pusat-pusat perdagangan yang penting di [[Afrika Timur]] ([[Sofala]] 1505, Kilwa 1505, [[Mozambique|Mozambik]] 1507); Laut Merah ([[Socotra|Sokotra]] 1507); Di muara [[Teluk Persia]] (Ormuz 1514, [[Bahrain]] 1521); di pantai barat India ([[Cochin|Kochi]] 1503, [[Cannanore|Kannur]] 1505, [[Goa, india|Goa]] 1510, [[Diu]] 1534, [[Bassein]] 1534) dan [[selat Malaka]] (1511).  Kepulauan yang kaya akan rempah-rempah di [[Maluku]], serta [[Indonesia]] dan [[Mauritius]] juga dikuasai pada 1512.  Satu tahun kemudian, menyerang [[China]].  Pulau [[Macao|Makau]] Cina diduduki oleh Portugis pada tahun 1557 (dan tetap menjadi negara Portugis sampai tahun 1999). Orang Portugis adalah orang Eropa pertama yang tiba di [[Jepang]] (1543), dan mendirikan pos perdagangan di sana pada 1570.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA17&dq=the+portuguese+arrival+in+the+indian+ocean+disrupted&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjJzLLOrNnaAhXTnJAKHc0DA4EQ6AEIKDAA#v=onepage&q=the%20portuguese%20arrival%20in%20the%20indian%20ocean%20disrupted&f=false|title=The Cambridge Illustrated Atlas of Warfare: Renaissance to Revolution, 1492-1792|last=Black|first=Jeremy|date=1996-03-28|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521470339|language=en}}</ref>
 
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika perubahan besar dalam politik di Afrika dan Asia akan berakhir dengan peperangan. Alasan-alasan itulah yang menyebabkan pertempuran besar pertama antara Utsmani dan Portugis. Awal 1506, Utsmani dan sekutunya melawan Portugis dalam [[Pertempuran Kannur]] yang terkenal.<ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=HKmXcBCKEcAC&pg=PA15&dq=battle+of+cannanore+1506+naus&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi7pIai9JzaAhUDW5AKHaNYB84Q6AEIMjAB#v=onepage&q=ottoman%20portuguese&f=false|title=India's Naval Traditions: The Role of Kunhali Marakkars|last=Kurup|first=K. K. N.|date=1997|publisher=Northern Book Centre|isbn=9788172110833}}</ref>  Pertempuran inilah yang kelak menciptakan rangkaian skenario konflik di antara kedua kekuatan tersebut. Sejarawan terkenal India [[K. K. N. Kurup]] menjelaskan dalam pertempuran ini, "''Tiga '''[[kerakah]] Portugis dan sebuah '''[[karavel]] membombardir '''enam puluh kerakah dan ratusan paraus juga zabuqs'''...'''Artileri Portugis''' memainkan peran penting dengan dibantu senjata besar yang dipasang di dinding benteng di Kannur serta menewaskan lebih dari 3.000 orang..  Ini yang menentukan kemenangan PortugalPortugis''." Juga sejarawan [[Bailey W. Diffie]], mengatakan bahwa [[kerakah]] muslim bertabrakan dengan "''skuadron Portugis yang diperintahkan oleh putra Vicero'y Lourenço.  Di sana diikuti pertempuran yang berkepanjangan di mana berkumpulnya awak kapal Hindu, Arab, dan Turki''."<ref name=":4">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=hBTqPX4G9Y4C&pg=PA232&dq=wallys+the+first+trial+of+this+fleet+in+march+1506&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiBs6_61Z3aAhVHk5AKHXBcBCwQ6AEIKDAA#v=onepage&q=wallys%20the%20first%20trial%20of%20this%20fleet%20in%20march%201506&f=false|title=Foundations of the Portuguese Empire, 1415-1580|last=Diffie|first=Bailey Wallys|date=1977|publisher=U of Minnesota Press|isbn=9780816607822}}</ref> Menariknya, pertempuran ini memiliki pola yang terus berulang di setiap pertempuran berikutnya. .
 
=== Kekuatan Militer ===
Baris 69 ⟶ 70:
==== Kekuatan tentara ====
[[Berkas:Kadırga_Minyatür.jpg|jmpl|Sebuah Galai Utsmani yang khas]]
Di satu sisi, Utsmani memiliki keunggulan yang luar biasa tidak hanya dari dalam kerajaan saja tetapi juga dari kalifah muslim lainnya yang sangat mendukung mereka, juga sebaliknya. Utsmani mampu mengumpulkan tentara dalam jumlah besar dari luar Kesultanan.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=apQfBgAAQBAJ&pg=PA17&dq=Of+this+group,+only+four+global+powers+have+qualified+as+world+powers:+Portugal,+the+Netherlands,+Britain,+and+the+United+States.&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi9297-kbjaAhWFUJAKHSxhCGcQ6AEILzAB#v=onepage&q=russia&f=false|title=The Great Powers and Global Struggle, 1490-1990|last=Rasler|first=Karen A.|last2=Thompson|first2=William R.|date=2015-01-13|publisher=University Press of Kentucky|isbn=9780813149929|language=en}}</ref> Ini terbukti saat [[Kejatuhan Konstantinopel]]: "''Sultan [[Mehmed II]] mengepung kota tersebut pada awal April dengan kekuatan 75.000 dan 100.000 pasukan dan sebuah armada besar.''<ref name=":11">{{Cite news|url=https://www.britannica.com/event/Fall-of-Constantinople-1453|title=Fall of Constantinople {{!}} Summary|work=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2018-04-27}}</ref> '' Kekuatan tentara yang besar ini sangat jauh jika dibandingkan dengan jumlah tentara Eropa yang mempertahankan kota tersebut: "Itu merupakan pertahanan [[garnisun]] yang buruk, di bawah Kaisar [[Konstantinus XI Palaiologos]], berjumlah sekitar 8.000 orang''."<ref>{{Cite news|urlname=https":11"//www.britannica.com/event/Fall-of-Constantinople-1453|title=Fall of Constantinople {{!}} Summary|work=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2018-04-27}}</ref> Demikian pula, Kekaisaran Portugis memiliki jumlah pasukan yang sangat terbatas dan jarang didukung oleh sekutu-sekutu penting di Timur. [[Portugal]], saat itu memiliki sekitar 1 juta orang, dan dengan ditemukannya [[Brasil]], warganya diberikan peluang baru untuk berimigrasi. Selain itu, banyak orang Portugis yang meninggal karena penyakit di Timur.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA16&dq=The+population+of+Portugal,+about+one+million+people,+was+not+large,+and+there+were+many+other+emigration+opportunities,+especially+in+Brazil&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj9sPSfv9raAhWCIJAKHc40BEIQ6AEIKjAA#v=onepage&q=The%20population%20of%20Portugal,%20about%20one%20million%20people,%20was%20not%20large,%20and%20there%20were%20many%20other%20emigration%20opportunities,%20especially%20in%20Brazil&f=false|title=The Cambridge Illustrated Atlas of Warfare: Renaissance to Revolution, 1492-1792|last=Black|first=Jeremy|date=1996-03-28|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521470339|language=en}}</ref> Sebagai perbandingan, Kesultanan Utsmaniyah pada dekade pertama abad ke-16 memiliki populasi sekitar 13 juta orang,<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=QjzYdCxumFcC&pg=PA468&lpg=PA468&dq=ottoman+empire+15+million+people+16th+century&source=bl&ots=PfX6SdHNtc&sig=RAWjEylQEQINHMpsfnr1V9HC1jM&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwin8ZKi4dvaAhVKIZAKHbD3B14Q6AEIgwEwDQ#v=onepage&q=%22the%20population%20of%20the%20empire%20in%201520%20was%20estimated%20at%20approximately%2012%20to%2013%20million.%22&f=false|title=Encyclopedia of the Ottoman Empire|last=Ágoston|first=Gábor|last2=Masters|first2=Bruce Alan|date=2010-05-21|publisher=Infobase Publishing|isbn=9781438110257|language=en}}</ref> sementara Portugis sekitar 1 juta orang.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA16&dq=The+population+of+Portugal,+about+one+million+people,+was+not+large,+and+there+were+many+other+emigration+opportunities,+especially+in+Brazil&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj9sPSfv9raAhWCIJAKHc40BEIQ6AEIKjAA#v=snippet&q=%22The%20population%20of%20Portugal,%20about%20one%20million%20people,%20was%20not%20large%22&f=false|title=The Cambridge Illustrated Atlas of Warfare: Renaissance to Revolution, 1492-1792|last=Black|first=Jeremy|date=1996-03-28|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521470339|language=en}}</ref>  Oleh sebab itu, tenaga manusia merupakan kekurangan besar di pihak Portugis.
 
Dalam konteks ini, [[Pertempuran Diu]] (1509) adalah contoh bagus yang mengarahkan kita pada skenario tersebut. [[K. K. N. Kurup]] memberitahukan bahwa dalam pertempuran ini "''Armada Turki yang terdiri dari 2.000 orang di bawah Amir Husain dari Laut Merah berlayar menuju [[Diu]] untuk bergabung dengan pasukan Malik Ayyaz dan para penguasa pantai India lainnya''.''.  Di sisi India, Malik memimpin armada yang terdiri dari orang-orang [[Gujarat]], [[Bijapur]] Ahmednagar dan [[Kozhikode|Calicut]]. '''Rombongan Amir Husain terdiri dari orang Mesir, Venesia, dan lainnya yang bekerja sama dengan armada India'''...menghadapi Armada Portugis di Diu dan berjuang mati-matian. '''Sekitar 6.000 tentara gabungan tersebut berjuang melawan Portugis dalam pertempuran ini'''.'' Kemudian sejarawan beralih ke pasukan Portugis, yang terdiri dari "'''''sembilan belas kapal dan 1.200 orang'''''."<ref name=":5">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=HKmXcBCKEcAC&pg=PA15&dq=battle+of+cannanore+1506+naus&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi7pIai9JzaAhUDW5AKHaNYB84Q6AEIMjAB#v=onepage&q=turks%20portuguese&f=false|title=India's Naval Traditions: The Role of Kunhali Marakkars|last=Kurup|first=K. K. N.|date=1997|publisher=Northern Book Centre|isbn=9788172110833}}</ref> Sejarawan Willian Weir menegaskan kembali angka-angka ini: "'''''Husain kembali dengan lebih banyak kapal'''. Kebanyakan adalah galai-galai yang memasang tiga meriam di atas paruh perunggu besar yang digunakan untuk menyeruduk. '''Ada 200 kapal, ribuan pendayung, dan 1.500 tentara menaiki kapal musuh'''.  Selain pedang dan tombak, para prajurit membawa busur atau pemantik api.  Mereka memiliki jepitan besi untuk merampas kapal musuh dan belanga api untuk dijatuhkan di dek mereka...Ketika orang-orang Muslim kembali, Almeida memiliki '''17 kapal'''''."<ref name=":6">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=m16GgjVL9qwC&pg=PA79&dq=There+were+200+ships,+thousands+of+rowers,+and+1,500&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiUxeP7453aAhULmJAKHeOnBQsQ6AEIKDAA#v=onepage&q=There%20were%20200%20ships,%20thousands%20of%20rowers,%20and%201,500&f=false|title=50 Battles That Changed the World: The Conflicts That Most Influenced the Course of History: Easyread Comfort Edition|last=Weir|first=William|date=2009-03-30|publisher=ReadHowYouWant.com|isbn=9781442976863}}</ref>
[[Berkas:Carrack_1565.jpg|kiri|jmpl|Sebuah kerakah Portugis pada abad ke-16]]
 
==== Kekuatan armada ====
[[Berkas:Miracle_cannon.jpg|jmpl|Meriam perunggu Portugis]]
HasilDalam [[Pertempuran Diu (1509)|Pertempuran Diu]] (1509) "''sekitar 1.500 prajurit dari pasukan gabungan terbunuh''" memberikanmemperlihatkan contoh bagaimana Portugis mampu menutupimengatasi kelemahankelemahannya dari segi angkajumlah selama perang tersebut: kekuatan armada yang ulung.  Meskipun UtsmaniUtsmaniyah dan sekutunya lebih unggul dalam jumlah pasukan danmaupun kapal, mereka secara militer tidak seefisien Portugis. Alasan kesimpulanKesimpulan ini dijelaskan oleh profesor Geoffrey Parker: "''Untuk masalah strategi armada laut yang dihadapi kekuatan Iberia pada abad keenam belas sama sekali berbeda dengan mereka yang menghadapi Inggris.  Negara-negara yang berbatasan dengan Laut Utara dan Saluran, di mana banyak pelabuhan air yang dalam dengan teater operasi yang relatif kecil, bisa mengandalkan senjata-senjata besar dan berat untuk pertahanan.  Tetapi Portugal dan Spanyol mengharuskan orang-orang yang berperang mampu berlayar ke lautan yang jauh, melewati lautan yang ganas untuk berdagang dan menghancurkan kapal-kapal musuh yang beroperasi tanpa izin mereka. Sehingga memerlukan kapal yang serbaguna, dan butuh waktu bertahun-tahun sebelum 'jalur kecil' [[Kristoforus kolumbus|Columbus]] dan [[Vasco da Gama]] membuka jalan bagi kapal laut perang yang dikenal sebagai [[galiung]]."''<ref name=":12">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=cIFiNRH3oWsC&pg=PA92&dq=For+the+problems+of+naval+strategy+that+faced+the+Iberian+powers+in+the+sixteenth+century+were+entirely+different&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiQxO3f5p3aAhWDlZAKHV3MB-gQ6AEIKDAA#v=onepage&q=For%20the%20problems%20of%20naval%20strategy%20that%20faced%20the%20Iberian%20powers%20in%20the%20sixteenth%20century%20were%20entirely%20different&f=false|title=The Military Revolution: Military Innovation and the Rise of the West, 1500-1800|last=Parker|first=Geoffrey|date=1996-04-18|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521479585}}</ref> Dia menjelaskan bahwa "''kapal perang yang paling modern adalah skuadron galiung Portugis, yang dalam waktu normal, berhasil mengawasi kerajaan dimana matahari tak pernah tenggelam''."
 
Dengan demikian, Kekaisaran Portugis memperkenalkan pola baru dalam peperangan laut dike dunia, khususnya Asia.  Portugis adalah pionir dalam pengembangan teknologi militer armada laut yang canggih. Sejarawan K.M Mathew mengatakan "''Pada abad ke-15, para pembuat kapal Portugis membuat kemajuan besar khususnya dalam pembuatan [[karavel]].  Kapal perang baru mengandalkan kualitas pelayarannya, kemampuan manuver dan kekuatan senjatanya.  Bahkan, pembuatan kapal dan peralatannya untuk pelayaran India merupakan minat khusus bagi penguasa Portugis...Mereka melakukan banyak hal untuk memperhebat senjata api dan beberapa armada jenis baru ke India untuk berbagai tujuan''."  Penulis Muslim Syed Ramsey juga mengakui bahwa kekuatan armada Portugis adalah "''keunggulan Portugis atas sainganlawan mereka di Samudra Hindia, hingga pada tingkat yang cukup besar (dari segi kuantitas dan kualitas), pada pesaing Eropa mereka di Atlantik - melebihi sebagian besar armada laut di dunia - dan raja Portugis terhindar dari biaya pengadaan dan produksi senjata armada laut terbaik yang diizinkan teknologi Eropa''."  Penulis tersebut mengatakan bahwa Raja John II dari Portugal "''Pada 1489 memperkenalkan tim-tim  artileri terlatih pertama yang terstandarisasiterstandardisasi pada setiap kapal''."  Dia menyimpulkan: "''Raja Portugis memanfaatkan teknologi meriam terbaik yang tersedia di Eropa, khususnya meriam perunggu terbaru, lebih tahan lama dan lebih akurat, yang dikembangkan di Eropa Tengah''."<ref name=":13">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=jkk5DAAAQBAJ&pg=PT249&dq=galleon+botafogo+cannons&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjR14201traAhUGx5AKHaDMCt4Q6AEILzAB#v=onepage&q=galleon%20botafogo%20cannons&f=false|title=Tools of War: History of Weapons in Early Modern Times|last=Ramsey|first=Syed|date=2016-05-12|publisher=Vij Books India Pvt Ltd|isbn=9789386019820|language=en}}</ref>  Juga menurut sarjana Jeremy Black, "''Peperangan armada Abad Pertengahan awalnya didominasi pertempuran jarak dekat (mendatangi dan menaiki kapal musuh). Lahirnya senjata api, menyebabkan pergeseran ke arah taktik di mana kapal tidak lagi bersentuhan langsung dan menaikinya pun menjadi mustahil''.  ''Portugis adalah yang pertama secara sistematis mendayagunakan meriam berat untuk aksi-aksi mengelakkan dirimengelak melawan musuh-musuh yang lebih unggul, sebuah perkembangan yang sering salah diklaim bagi Inggris''." <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=FciAAgAAQBAJ&pg=PA173&lpg=PA173&dq=%22The+rising+importance+of+fire-power,+however,+led+to+a+shift+towards+stand-off+tactics+in+which+ships+did+not+come+into+direct+contact+and+boarding+became+impossible.+The+Portuguese+were+the+first+systematically+to+exploit+heavy+cannon+to+fight+stand-off+actions+against+superior+enemies,+a+development+often+incorrectly+claimed+for+the+English%22&source=bl&ots=P_Guli1bu8&sig=YKenJye1cnT-pXZTzR_9dUd0FmM&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjo0K2y8ODaAhVROZAKHR0SBKkQ6AEIKDAA#v=snippet&q=%22The%20Portuguese%20were%20the%20first%20systematically%20to%20exploit%20heavy%20cannon%20to%20fight%20stand-off%20actions%20against%20superior%20enemies,a%20development%20often%20incorrectly%20claimed%20for%20the%20English%22%22&f=false|title=European Warfare, 1494-1660|last=Black|first=Jeremy|date=2005-07-05|publisher=Routledge|isbn=9781134477098|language=en}}</ref>
 
Secara umum, galiung Portugis memiliki 35 meriam.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=neUKEvaYPZYC&pg=PA16&dq=The+population+of+Portugal,+about+one+million+people,+was+not+large,+and+there+were+many+other+emigration+opportunities,+especially+in+Brazil&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj9sPSfv9raAhWCIJAKHc40BEIQ6AEIKjAA#v=onepage&q=%22thirty-five%20guns%22&f=false|title=The Cambridge Illustrated Atlas of Warfare: Renaissance to Revolution, 1492-1792|last=Black|first=Jeremy|date=1996-03-28|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521470339|language=en}}</ref>  Tapi salah satu Galiung portugis yang dikenal dengan sebutan [[Botafogo]], "dikatakan dilengkapi dengan 366 senjata" <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=hBTqPX4G9Y4C&pg=PA218&dq=galleon+botafogo+cannons&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjR14201traAhUGx5AKHaDMCt4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=%22Portuguese%20galleon%22%20%22the%20Botafogo%22%20%22was%20said%20to%20have%20mounted%20a%20grand%20total%20of%20366.%22&f=false|title=Foundations of the Portuguese Empire, 1415-1580|last=Diffie|first=Bailey Wallys|date=1977|publisher=U of Minnesota Press|isbn=9780816607822|language=en}}</ref> <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=jkk5DAAAQBAJ&pg=PT249&dq=galleon+botafogo+cannons&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjR14201traAhUGx5AKHaDMCt4Q6AEILzAB#v=onepage&q=%22This%20ship%20had%20an%20exceptional%20capacity%20of%20fire%20for%20its%20time,%20illustrating%20the%20evolution%20that%20was%20operating%20at%20the%20time,%20and%20for%20this%20reason,%20it%20became%20known%20as%20Botafogo,%20meaning%20literally%20fire%20maker,%20torcher%20or%20spitfire%20in%20popular%20Portuguese.%22&f=false|title=Tools of War: History of Weapons in Early Modern Times|last=Ramsey|first=Syed|date=2016-05-12|publisher=Vij Books India Pvt Ltd|isbn=9789386019820|language=en}}</ref> dan berperan penting dalam [[Penaklukan Tunis (1535)]]. Batofogo, yang awalnya dibaptis oleh São João Baptista, merupakan Galiung terbesar di Eropa.<ref name="Hatton">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=tb6_BAAAQBAJ&pg=PT54&lpg=PT54&dq=Batista,+built+in+1534,+was+Europe's+biggest+warship+and+was+nicknamed+%E2%80%9CBotafogo%E2%80%9D+(Spitfire)+because+of+its+366+bronze+cannon.&source=bl&ots=DUk3pxjTMT&sig=I5sChK3q4yX-bDStyHhkT7gj3qE&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiFzof53traAhUGgJAKHfXXChIQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Batista,%20built%20in%201534,%20was%20Europe's%20biggest%20warship%20and%20was%20nicknamed%20%E2%80%9CBotafogo%E2%80%9D%20(Spitfire)%20because%20of%20its%20366%20bronze%20cannon.&f=false|title=The Portuguese: A Portrait of a People|last=Hatton|first=Barry|date=2016-01-06|publisher=Andrews UK Limited|isbn=9781908493392|language=en}}</ref>  Selain itu, Portugis juga memiliki kapal terbesar di dunia yang disebut Padre Eterno (Bapa Kekal) yang mampu membawa kargo seberat 2.000 ton.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=tb6_BAAAQBAJ&pg=PT54&lpg=PT54&dq=Batista,+built+in+1534,+was+Europe's+biggest+warship+and+was+nicknamed+%E2%80%9CBotafogo%E2%80%9D+(Spitfire)+because+of+its+366+bronze+cannon.&source=bl&ots=DUk3pxjTMT&sig=I5sChK3q4yX-bDStyHhkT7gj3qE&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiFzof53traAhUGgJAKHfXXChIQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Batista,%20built%20in%201534,%20was%20Europe's%20biggest%20warship%20and%20was%20nicknamed%20%E2%80%9CBotafogo%E2%80%9D%20(Spitfire)%20because%20of%20its%20366%20bronze%20cannon.&f=false|title=The Portuguese: A Portrait of a People|lastname="Hatton|first=Barry|date=2016-01-06|publisher=Andrews UK Limited|isbn=9781908493392|language=en}}<"/ref>  Ekspresi kekuatan armada laut ini mempengaruhi tempat lain di Afrika atau Asia dan tentu saja membantu meningkatkan "teror" Portugis atas wilayah Timur yang mereka dekati, khususnya karena banyak kapal dari Timur yang tidak memiliki senjata. <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=tbmT_Tv-VGUC&pg=PA110&dq=siege+of+diu+1531&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjbn9qr2pnaAhUDFpAKHZlBCi4Q6AEINjAC#v=onepage&q=%22terror%22&f=false|title=History of India from the Earliest Period to the Close of the East India Company's Government|last=Marshman|first=John Clark|date=2010-11-18|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781108021043|language=en}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=HKmXcBCKEcAC&pg=PA9&dq=indian+ships+had+no+guns&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiq5NOI4draAhWEFpAKHSMfDMEQ6AEILzAB#v=onepage&q=indian%20ships%20had%20no%20guns&f=false|title=India's Naval Traditions: The Role of Kunhali Marakkars|last=Kurup|first=K. K. N.|date=1997|publisher=Northern Book Centre|isbn=9788172110833|language=en}}</ref>
 
Memang,Hanya dengan hanya melihat gambar-gambar klasik kapal Portugis dan UtsmaniUtsmaniyah saat itu (disajikan di atas) dan membandingkannya, dapat dipahami bagaimana keunggulan militer Portugis di lautan. Jadi, sekali lagi, alasan utama keberhasilan Portugis melawan UtsmaniUtsmaniyah, menurut profesor G. Modelski, adalah Keuatan Armada mereka''.''<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?redir_esc=y&hl=pt-BR&id=lnmwCwAAQBAJ&q=was+portugal+the+first#v=snippet&q=was%20portugal%20the%20first&f=false|title=Seapower in Global Politics, 1494–1993|last=Modelski|first=George|last2=Thompson|first2=William R.|date=1988-06-18|publisher=Springer|isbn=9781349091546}}</ref>
[[Berkas:Fort_Jesus,_Mombasa.png|kiri|bingkai|Benteng Jesus di Mombasa, 1593.]]
 
==== Benteng: Senjata Amfibi ====
Pembangunan benteng adalah elemen kunci lain untukdalam keberhasilan Portugis di Samudera Hindia.  Benteng-benteng ini adalah senjata yang sangat serbaguna yang mampu melindungi dan mengamankan lautan maupun daratan yang dikendalikan oleh Portugis. Penulis Roger Crowley, menekankan manfaat dan dampaknya bagi perkembangan Kekaisaran, serta untuk memenangkan pertempuran, mengatakan bahwa "''keahlian teknologi dalam pembangunan benteng .... memfasilitasi bentuk baru kekaisaran samudra jarak jauh, yang mampu mengendalikan perdagangan dan sumber daya melintasi jarak yang sangat jauh''."  Liam Matthew Brockey berpendapat sama, mengatakan bahwa "''Orang-orang Portugis merencanakan benteng mereka dengan baik ... mengadopsi ide-ide terbaru untuk benteng pertahanan....Mereka sangat sulit ditumpas dan memberikan Portugis kekuatan pertahanan yang besarhebat''."<ref name=":7">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=8COoDQAAQBAJ|title=Portuguese Colonial Cities in the Early Modern World|last=Brockey|first=Liam Matthew|date=2016-12-05|publisher=Routledge|isbn=9781351909822}}</ref> Portugis mampu mengendalikan situs-situs penting dan kemudian melaksanakan "''penguasaan atas benteng-benteng utama Samudra Hindia''."<ref>{{Cite book|title=The sea and civilization : a maritime history of the world|url=https://archive.org/details/seacivilizationm0000pain|last=Lincoln|first=Payne|publisher=Penguin Random House Companies.|year=2013|isbn=978-1-4000-4409-2|location=USA|pages=[https://archive.org/details/seacivilizationm0000pain/page/412 412]}}</ref>
 
Tanah Timur yang berbatasan dengan Samudra Hindia dan Afrika melihat lanskap mereka diubah sepenuhnya oleh pembangunan kastil batu Eropa yang dilengkapi dengan meriam perunggu yang sangat efisien dan pasukan artileri yang berpatroli di pantai tersebut. Benteng Jesus di [[Mombasa]] adalah salah satu yang paling menonjol dari jenisnya selain benteng-benteng di Goa dan Diu yang masih berdiri sampai saat ini.  Benteng-benteng itu tidak hanya mengesankan dalam hal konstruksi militer tetapi juga mampu menahan pengepungan panjang dan daya tahantahannya yang luar biasa. Kemenangan Portugis atas kekuatan besar UtsmaniUtsmaniyah-Gujarat dalam [[Pengepungan Diu|Pengepungan Pertama dan Kedua Diu]] (1538 dan 1546) dianggap sebagai salah satu yang paling penting, terutama karena benteng tersebut dirancang secara militer dan istanakastel yang kuat yang dibangun oleh Orang Eropa.
 
UtsmaniUtsmaniyah mampu melakukan pengepungan terhadap Portugis dalam berbagai kesempatan selama abad ke-16.  Misalnya, jumlah pasukan UtsmaniUtsmaniyah/Arab yang mengepung [[Mazagão]] (1562) di [[Maroko]] sangat mengesankanbanyak: 100.000 prajurit yang didukung oleh 50.000 [[kavaleri]], menurut sumber utama Portugis yang diceritakan oleh Agostinho Gavy de Mendonça, seorang prajurit dan kroni yang selamat dari pengepungan tersebut.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=h5-fH7xIZj0C&q=Esta+gente+da+gera%C3%A7%C3%A3o+de+Hetigi+seriam+cem+mil+homens+de+guerra&dq=Esta+gente+da+gera%C3%A7%C3%A3o+de+Hetigi+seriam+cem+mil+homens+de+guerra&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwis--DHgtvaAhXGDJAKHbgPC68Q6AEIKjAA|title=Historia do cerco de Mazagão|last=Mendonça|first=Agostinho de Gavy de|date=1890|publisher=Impresso na Typ. do commercio de Portugal|language=pt}}</ref>  Sekali lagi, kualitas militer benteng tersebut sangat penting bagi kemenangan Portugis.  Si kroni mengatakan "''25.000 musuh matiterbunuh selama pengepungan tersebut''."<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=h5-fH7xIZj0C&q=Esta+gente+da+gera%C3%A7%C3%A3o+de+Hetigi+seriam+cem+mil+homens+de+guerra&dq=Esta+gente+da+gera%C3%A7%C3%A3o+de+Hetigi+seriam+cem+mil+homens+de+guerra&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjAs4j4_9raAhVDkpAKHTScB4gQ6AEIKjAA|title=Historia do cerco de Mazagão|last=Mendonça|first=Agostinho de Gavy de|date=1890|publisher=Impresso na Typ. do commercio de Portugal|language=pt}}</ref> Pengepungan terkenal lainnya dengan hasil sama adalah [[Pengepungan Malaka (1568)]], Pengepungan Hormuz (1552), Pengepungan Bahrain (1559) dan lainnya. (Untuk daftar lengkap, lihat Tabel Peperangan di bawah)
 
=== Perbandingan Kemiliteran ===
[[Berkas:Museu_Militar_do_Bucaco_(19).JPG|kiri|jmpl|Senapan lontak Portugis pada abad ke-16]]
Dengan kekuatan militermiliternya yang dominan, khususnya pada abad ke-14, UtsmaniUtsmaniyah mampu mengendalikan wilayah yang luas, membangun hubungan diplomatik dengan masyarakatnyarakyatnya dan mengumpulkan prajuritpasukan untuk pertempuran mereka.  Di Timur, khususnya, mereka mendekati masyarakat dan menyambutmempersilahkan mereka untuk membangun aliansi yang kuat untuk berjuang dalam perang. Sebenarnya, "''Dinasti UtsmaniUtsmaniyah pada abad ke-15 dan ke-16 mampu mengumpulkan tentara yang lebih banyak daripada negara-negara Eropa Barat lainnya.''"<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=apQfBgAAQBAJ&pg=PA17&dq=Of+this+group,+only+four+global+powers+have+qualified+as+world+powers:+Portugal,+the+Netherlands,+Britain,+and+the+United+States.&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi9297-kbjaAhWFUJAKHSxhCGcQ6AEILzAB#v=snippet&q=%22The%20Ottomans%20in%20the%20fifteenth%20and%20sixteenth%20centuries%22%20%22were%20quite%20capable%20of%20putting%20together%20armies%20larger%20than%20any%20of%20those%20of%20the%20Western%20European%20states%22&f=false|title=The Great Powers and Global Struggle, 1490-1990|last=Rasler|first=Karen A.|last2=Thompson|first2=William R.|date=2015-01-13|publisher=University Press of Kentucky|isbn=9780813149929|language=en}}</ref>  Selain itu, Eropa pada abad ke-14 masih dalam tahap awal kekuatan militer mereka, dan UtsmaniUtsmaniyah melihat kesempatan ini untuk menyerang Eropa Timur dengan tentara yang jumlahnya luar biasa. <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=ZDljPtPJLbkC&pg=PA3&dq=ottoman+empire+superiority+over+the+europeans&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj5hY2MpNvaAhXMIZAKHVx2AkoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=ottoman%20empire%20superiority%20over%20the%20europeans&f=false|title=East Encounters West: France and the Ottoman Empire in the Eighteenth Century|last=Gocek|first=Fatma Muge|date=1987-12-03|publisher=Oxford University Press|isbn=9780195364330|language=en}}</ref> [[Kejatuhan Konstantinopel|Jatuhnya Konstantinopel]] merupakan tanda dari marabahaya yang diwakili UtsmaniUtsmaniyah ke Eropa.
[[Berkas:Armour_of_the_Ottoman_Empire_(zirah_baktar_or_zirh_gomlek).jpg|jmpl|297x297px|[[Baju zirah]] Kesultanan Utsmani ]]
[[Berkas:World_of_Discoveries_(20).JPG|kiri|jmpl|Baju zirah Kerajaan Portugis]]
Namun, skenario berbahayabahaya ini bagi Eropa mulai berubah drastis pada dekade pertama abad ke-15, lebih tepatnya pada 1415, dengan Penaklukan Portugis atas Ceuta, danserta kebangkitanbangkitnya Kekaisaran Portugis. [[Zaman Penjelajahan]], yang dipelopori oleh [[Portugal]], membawamenciptakan revolusi teknologi, militer dan politik yang belum pernah ada di dunia sebelumnya. Bukti-bukti yang ditunjukkan di atastersebut menegaskan bagaimana periode inovasi militer membuat kekuatan militer Portugal mampu menghadapi UtsmaniUtsmaniyah dan sekutunya di tanah air mereka pada abad ke-16. Portugis mampu mengembangkan dan menggunakan senjata militer yang paling kuat pada waktu itu dalam bentuk galiung, meriam perunggu, senjata api, dan benteng-bentengnya.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=8XcQUcweabUC&pg=PA25&dq=portuguese+superiority+ottomans&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi8zo3KwtvaAhVBFpAKHWJzCTY4FBDoAQhiMAg#v=onepage&q=%22western%20Europeans,%20by%20adopting%20new%20Renaissance%20knowledge%20in%20navigation%20and%20shipbuilding,%20laid%20the%20foundation%20for%20their%20later%20dominance%20of%20the%20globe.%20The%20Portuguese%20led%20the%20way%22&f=false|title=A Companion to Colonial America|last=Vickers|first=Daniel|date=2008-04-15|publisher=John Wiley & Sons|isbn=9780470998489|language=en}}</ref> Utsmani Utsmaniyah, meskipun masih memiliki jangkauan militer yang sama dan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah tentara, pada abad ke-16 mereka mulai menunjukkan kelemahankemunduran dalam pertempuran. seperti dalam peperangan tingkat lanjut. Profesor Fatma Gocek menjelaskan hal ini: "''Selama abad keenam belas dan ketujuh belas, dengan meningkatnya konsolidasi kekuatan militer, kekayaan materi, dan kemajuan ilmiah di negara-negara Eropa, UtsmaniUtsmaniyah mulai kehilangan keunggulan militer mereka atas Barat''."<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=ZDljPtPJLbkC&pg=PA3&dq=ottoman+empire+superiority+over+the+europeans&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj5hY2MpNvaAhXMIZAKHVx2AkoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=%22with%20the%20increasing%20consolidation%20of%20military%20power,%20material%20wealth,%20and%20scientific%20progress%20among%20the%20European%20states,%20the%20Ottomans%20started%20to%20lose%20their%20military%20superiority%20over%20the%20West%22&f=false|title=East Encounters West: France and the Ottoman Empire in the Eighteenth Century|last=Gocek|first=Fatma Muge|date=1987-12-03|publisher=Oxford University Press|isbn=9780195364330|language=en}}</ref>  Yang menarik, kroni persia kontemporer, Monajjem Yazni mencatat bahwamenuliskan "''selama pengepungan Bahrain pada 1603, meriam-meriam Portugis jatuh ke tangan Safavid, tetapi para ahliahlinya tidak dapatmampu memproduksi bola meriam dengan ukuran besar yang digunakan oleh senjata-senjata tersebut''."<ref>{{Cite web|url=http://www.iranicaonline.org/articles/firearms-i-history|title=FIREARMS i. HISTORY – Encyclopaedia Iranica|last=electricpulp.com|website=www.iranicaonline.org|language=en|access-date=2018-04-28}}</ref>
 
Meskipun UtsmaniUtsmaniyah, Arab dan khalifah muslim lainnya berusaha membangun aliansi untuk mengusir invasi Portugis, superioritaskeunggulan militer orang-orang Eropa terbukti terlalu kuatbesar. Penulis Timur, Al-Khalifa dalam bukunya ''First Light'' mengatakan: "''Perlawanan Arab dan UtsmaniUtsmaniyah terhadap Portugis semakin intensif di Laut Merah, Teluk Arab dan Samudera Hindia.  Namun, perlawanan ini tidak berpengaruh karena keunggulan senjata Portugis. Tidak ada sarana untuk memperlengkapi pasukan armada laut yang setara dengan musuh.  Portugis terus menjadi penguasa yang tak terbantahkan daridi perairan ini. Mereka dilengkapi dengan senjata yang unggul, memiliki keterampilan organisasi yang lebih baik dan tentara yang berdedikasi''." <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=CTgsBgAAQBAJ&pg=PA21&lpg=PA21&dq=The+Arab+and+Ottoman+reaction+against+the+Portuguese+intensified+in+the+Red+Sea,+the+Arabian+Gulf+and+the+Indian+Ocean.+However,+this+national+reaction+had+no+immediate+and+effective+results+at+first+because+of+the+Portuguese+superiority+in+weapons+and+the+lack+of+a+strong+political+power+to+meet+the+Portuguese+challenge.+There+were+no+means+of+equipping+a+naval+force+equal+to+the+enemy&source=bl&ots=o8kaw2mBSF&sig=SwpD8Ot5HUhnTCoEUQ5jTpicFvc&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwimlOOflt3aAhWCD5AKHTPyAQ8Q6AEIKjAA#v=snippet&q=%22They%20were%20equipped%20with%20superior%20weapons,%20had%20better%20organizational%20skills%20and%20were%20dedicated%20soldiers%22%20%22because%20of%20the%20portuguese%20superiority%20in%20weapons%22%20%22There%20were%20no%20means%20of%20equipping%20a%20naval%20force%20equal%20to%20the%20enemy%22%20%22The%20Portuguese%20continued%20to%20be%20the%20undisputed%20rulers%20of%20these%20waters%22&f=false|title=First Light|last=Al_Khalifa|date=2013-10-28|publisher=Routledge|isbn=9781136161490|language=en}}</ref> Sebaliknya, sejarawan Karen Hasler dan William Thompson menjelaskan "''tentara UtsmaniUtsmaniyah... mewakili kelompok besar orang-orang yang berperang yang sering kali kurang dipersenjatai dan tidak terorganisir''." <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=apQfBgAAQBAJ&pg=PA17&dq=Of+this+group,+only+four+global+powers+have+qualified+as+world+powers:+Portugal,+the+Netherlands,+Britain,+and+the+United+States.&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi9297-kbjaAhWFUJAKHSxhCGcQ6AEILzAB#v=snippet&q=%22Ottoman%22%20%22armies%20represented%20large%20hordes%20of%20fighting%20men%20who%20were%20often%20poorly%20armed%20and%20organized.%22&f=false|title=The Great Powers and Global Struggle, 1490-1990|last=Rasler|first=Karen A.|last2=Thompson|first2=William R.|date=2015-01-13|publisher=University Press of Kentucky|isbn=9780813149929|language=en}}</ref>
 
Akhirnya, penulis India Shankarlal C. Bhatt merangkum seluruh keunggulan militer Portugis dengan mengatakan bahwa mereka "''dipersenjatai dan diperlengkapi denganperlengkapannya lebih baik (amorbaju zirah, arqualius dan sejenis granat yang terbuat dari tanah liat dengan mesiu di dalamnya)"'' dan ''"karena umumnya pasukan Portugis adalah pelaut profesional berpengalaman, kebanyakan bangsawan prajurit bangsawan yang berkuasa atas Turki''." <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=3IWXh-6zDe8C&pg=PA18&lpg=PA18&dq=%22they+were+better+armed+and+equipped+(armor,+arquebuses+and+a+type+of+grenade+made+of+clay+with+gunpowder+inside%22&source=bl&ots=8YBcwk_0Vz&sig=8tkMPQID8sLfw3WbLqWB9EL6PpE&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjAiZHMut3aAhXDjJAKHd0LDn8Q6AEIKDAA#v=onepage&q=%22they%20were%20better%20armed%20and%20equipped%20(armor,%20arquebuses%20and%20a%20type%20of%20grenade%20made%20of%20clay%20with%20gunpowder%20inside%22&f=false|title=Land and People of Indian States and Union Territories: In 36 Volumes. Daman & Diu|last=Bhatt|first=Shankarlal C.|date=2006|publisher=Gyan Publishing House|isbn=9788178353890|language=en}}</ref>  Hal lain yang menarik yang disebutkan oleh penulis ini adalah bahwa Portugis lebih unggul "''tidak hanya dalam kekuatan fisik dan ukuran, tetapi juga dalam keterampilan tempur.''" <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=3IWXh-6zDe8C&pg=PA19&lpg=PA19&dq=%22not+only+in+physical+strength+and+size+but+in+combat+skills%22&source=bl&ots=8YBcwk_6Pz&sig=qKNXtJVHedqmRCYe1VI9WPtfgHs&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjPtcTNvN3aAhVKkpAKHSo4CEEQ6AEIKzAA#v=onepage&q=%22not%20only%20in%20physical%20strength%20and%20size%20but%20in%20combat%20skills%22&f=false|title=Land and People of Indian States and Union Territories: In 36 Volumes. Daman & Diu|last=Bhatt|first=Shankarlal C.|date=2006|publisher=Gyan Publishing House|isbn=9788178353890|language=en}}</ref>
 
=== Pertempuran ===
Baris 111 ⟶ 112:
!Kemenangan Utsmaniyah
|-
|[[Pertempuran Kannur]] (1506)
|[[Pengepungan Diu (1531)]] <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=MDmoDQAAQBAJ&pg=PT44&dq=ottoman+diu+1531&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj3k9TOp6DaAhXEH5AKHU-VBVgQ6AEIMDAB#v=onepage&q=ottoman%20diu%201531&f=false|title=Geographical Knowledge and Imperial Culture in the Early Modern Ottoman Empire|last=Emiralioglu|first=Pinar|date=2016-12-05|publisher=Routledge|isbn=9781351934213}}</ref>
|-
Baris 120 ⟶ 121:
|[[Pertempuran Sahar]] [Aljir] (1541) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=WjQfo3a1eVMC&pg=PA193&dq=battle+of+algier+1541+ottoman&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiQspGDqaDaAhXFIpAKHWlXCmkQ6AEIKjAA#v=onepage&q=battle%20of%20algier%201541%20ottoman&f=false|title=Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia|last=Mikaberidze|first=Alexander|date=2011-07-31|publisher=ABC-CLIO|isbn=9781598843361}}</ref>
|-
|[[Penaklukan Tunis (1535)|Penaklukan Tunis]] (1535) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=2sSNPz6Bm0wC&pg=PA59&dq=crowley+the+portuguese+sent+twenty-three+caravels&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwi30-HlnaDaAhXJGZAKHTgZAsYQ6AEIKjAA#v=onepage&q=crowley%20the%20portuguese%20sent%20twenty-three%20caravels&f=false|title=Empires of the Sea: The Final Battle for the Mediterranean, 1521-1580|last=Crowley|first=Roger|date=2009-06-04|publisher=Faber & Faber|isbn=9780571250806}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=hBTqPX4G9Y4C&pg=PA218&dq=a+huge+Portuguese+galleon,+the+Botafogo,+loaned+to+Charles+V+during+his+assault+on+Tunis&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiqtcDrnqDaAhXHGpAKHbYmCvMQ6AEIKDAA#v=onepage&q=a%20huge%20Portuguese%20galleon,%20the%20Botafogo,%20loaned%20to%20Charles%20V%20during%20his%20assault%20on%20Tunis&f=false|title=Foundations of the Portuguese Empire, 1415-1580|last=Diffie|first=Bailey Wallys|date=1977|publisher=U of Minnesota Press|isbn=9780816607822}}</ref>
|[[Perebutan Aden (1548)|Perebutan Aden]] (1548) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=QFhKDwAAQBAJ&pg=PT19&dq=capture+of+aden+1548&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjLkYOjqaDaAhWDIZAKHclYDtwQ6AEILjAB#v=onepage&q=capture%20of%20aden%201548&f=false|title=Süleyman the Magnificent|last=King|first=Joe|date=1986-12-01|publisher=Marine Publishing}}</ref>
|-
|[[Pengepungan Diu|Pengepungan Pertama Diu]] (1538) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=9mvzKWt50JsC&pg=PA113&dq=Adas+a+revised+moslem+strategy&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwipme6Dn6DaAhUGFZAKHckdDsAQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Adas%20a%20revised%20moslem%20strategy&f=false|title=Islamic & European Expansion: The Forging of a Global Order|last=Adas|first=Michael|date=1993|publisher=Temple University Press|isbn=9781566390682}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=Kl3IR3RJTIEC&pg=PA216&dq=mathew+admiral+pasha+after+had+many+days&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiKpsikn6DaAhVJkJAKHbvfA8AQ6AEIKjAA#v=onepage&q=portugalis&f=false|title=History of the Portuguese Navigation in India, 1497-1600|last=Mathew|first=K. M.|date=1988|publisher=Mittal Publications|isbn=9788170990468}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=kNzCDgAAQBAJ&pg=PA29&dq=clodfelter+ottoman+fleet+of+76+galleys&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiTw72ooKDaAhUIvJAKHbUyBUcQ6AEIKDAA#v=onepage&q=clodfelter%20ottoman%20fleet%20of%2076%20galleys&f=false|title=Warfare and Armed Conflicts: A Statistical Encyclopedia of Casualty and Other Figures, 1492–2015, 4th ed.|last=Clodfelter|first=Micheal|date=2017-05-09|publisher=McFarland|isbn=9781476625850}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?redir_esc=y&hl=pt-BR&id=CokFAAAAMAAJ&focus=searchwithinvolume&q=600+portuguese|title=Journal of the Asiatic Society of Bombay|date=1922|publisher=Asiatic Society of Bombay.}}</ref>
|[[Perebutan Muskat (1552)|Perebutan Muskat]] (1552) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=YeccBQAAQBAJ&pg=PA52&dq=battle+1553+ormuz+ottoman&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjK5ae5o6DaAhUDlpAKHTmbCxMQ6AEIKDAA#v=onepage&q=battle%201553%20ormuz%20ottoman&f=false|title=The Ottoman Empire, 1300-1650: The Structure of Power|last=Imber|first=Colin|date=2009-08-26|publisher=Macmillan International Higher Education|isbn=9781137014061}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|-
|[[Pertempuran Wayna Daga]] (1543) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=5rZCDQAAQBAJ&pg=PA278&dq=stapleton+9,000+ethiopians&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjw-cXmoaDaAhXBDpAKHUfQBLMQ6AEIKDAA#v=onepage&q=stapleton%209,000%20ethiopians&f=false|title=Encyclopedia of African Colonial Conflicts [2 volumes]|last=Stapleton|first=Timothy J.|date=2016-11-07|publisher=ABC-CLIO|isbn=9781598848373}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=WU92d6sB8JAC&pg=PA32&dq=battle+of+wayna+daga+1543&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiW5Zn5oaDaAhXBHZAKHRy8B9wQ6AEIKDAA#v=onepage&q=battle%20of%20wayna%20daga%201543&f=false|title=Historical Dictionary of Ethiopia|last=Shinn|first=David H.|last2=Ofcansky|first2=Thomas P.|date=2013-04-11|publisher=Scarecrow Press|isbn=9780810874572}}</ref>
Baris 131 ⟶ 132:
|[[Pengepungan Kedua Diu]] (1546) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=Kl3IR3RJTIEC&pg=PA216&dq=mathew+admiral+pasha+after+had+many+days&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiKpsikn6DaAhVJkJAKHbvfA8AQ6AEIKjAA#v=onepage&q=portugalis&f=false|title=History of the Portuguese Navigation in India, 1497-1600|last=Mathew|first=K. M.|date=1988|publisher=Mittal Publications|isbn=9788170990468}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=NTTRCwAAQBAJ&pg=PA76&dq=casale+the+second+siege+of+diu+devolved&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwie-IyaoqDaAhUKIZAKHYVnC0EQ6AEIKDAA#v=onepage&q=casale%20the%20second%20siege%20of%20diu%20devolved&f=false|title=The Ottoman Age of Exploration|last=Casale|first=Giancarlo|date=2010-02-25|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199703388}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=rN69iFj1PJoC&pg=PA116&dq=pius+a+large+fleet+dispatched&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjXpKu2oqDaAhUMl5AKHYEbDLoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=pius%20a%20large%20fleet%20dispatched&f=false|title=Maritime India: Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean|last=Malekandathil|first=Pius|date=2010|publisher=Primus Books|isbn=9789380607016}}</ref>
|-
|[[Kampanye Utsmaniyah melawan Hormuz|Pengepungan Hormuz]] (1552) <ref name=":9">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=daQcBQAAQBAJ&pg=PA149&dq=jeremy+after+the+failures+of+diu&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjstpXQoqDaAhWBPpAKHbP0BaAQ6AEIKDAA#v=onepage&q=jeremy%20after%20the%20failures%20of%20diu&f=false|title=War in the World: A Comparative History, 1450-1600|last=Black|first=Jeremy|date=2011-09-28|publisher=Macmillan International Higher Education|isbn=9780230344266}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=ZRpXAAAAYAAJ&q=siege+of+hormuz+1552&dq=siege+of+hormuz+1552&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjE3Zr4oqDaAhUKgJAKHSBOCrsQ6AEILjAB|title=Great Ottoman Turkish civilization|last=Çiçek|first=Kemal|last2=Kuran|first2=Ercüment|last3=Göyünç|first3=Nejat|last4=Ortaylı|first4=İlber|date=2000|publisher=Yeni Türkiye}}</ref>
|-
|[[Pertempuran Selat Hormuz|Pertempuran 1553]] (Kampanye Hormuz) <ref name="Casale">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=NTTRCwAAQBAJ&pg=PA99&dq=casale+the+battle+that+ensued+ranks&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjIu4SSo6DaAhWEUJAKHZMKD_kQ6AEIKDAA#v=onepage&q=casale%20the%20battle%20that%20ensued%20ranks&f=false|title=The Ottoman Age of Exploration|last=Casale|first=Giancarlo|date=2010-02-25|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199703388}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=YeccBQAAQBAJ&pg=PA52&dq=battle+1553+ormuz+ottoman&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjK5ae5o6DaAhUDlpAKHTmbCxMQ6AEIKDAA#v=onepage&q=battle%201553%20ormuz%20ottoman&f=false|title=The Ottoman Empire, 1300-1650: The Structure of Power|last=Imber|first=Colin|date=2009-08-26|publisher=Macmillan International Higher Education|isbn=9781137014061}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
|-
|[[Pertempuran Teluk Oman|Pertempuran 1554]] (Kampanye Hormuz) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=BXNBAQAAQBAJ&pg=PT99&dq=1554+ottoman+portuguese&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiOlLKcpKDaAhUDlJAKHRcnBS8Q6AEIPjAD#v=onepage&q=1554%20ottoman%20portuguese&f=false|title=The Indian Ocean in World History|last=Alpers|first=Edward A.|date=2013-10-31|publisher=Oxford University Press|isbn=9780199929948}}</ref>
|-
|Pengepungan Bahrain (1559) <ref name=":10">{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=wKU6jvKGicUC&pg=PA60&dq=fuccaro+in+1559&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiFkOvUpKDaAhUJEJAKHdPIDZgQ6AEIKDAA#v=onepage&q=fuccaro%20in%201559&f=false|title=Histories of City and State in the Persian Gulf: Manama Since 1800|last=Fuccaro|first=Nelida|date=2009-09-03|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521514354}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=PVRe48Mmt_oC&pg=PA69&dq=in+1559,+the+turks+made+their+first+attempt&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwij3779pKDaAhUGDpAKHXALDXgQ6AEIKDAA#v=onepage&q=in%201559,%20the%20turks%20made%20their%20first%20attempt&f=false|title=Life and Land Use on the Bahrain Islands: The Geoarchaeology of an Ancient Society|last=Larsen|first=Curtis E.|date=1983|publisher=University of Chicago Press|isbn=9780226469065}}</ref>
|-
|Pengepungan Mazagao (1562) <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=_pqdQAAACAAJ&dq=john+martyn+mazagao&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwj5l4WVpaDaAhUDk5AKHQN2Ck0Q6AEIKDAA|title=The Siege of Mazagão: A Perilous Moment in the Defence of Christendom Against Islam|last=Martyn|first=John R. C.|date=1994|publisher=Peter Lang|isbn=9780820422107}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=o9UYAAAAYAAJ&q=the+strength+of+mazagao+was+tested+20+years&dq=the+strength+of+mazagao+was+tested+20+years&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiGv9qvpaDaAhVNmJAKHf5BDVwQ6AEIKzAA|title=Cultural Links Between Portugal and Italy in the Renaissance|last=Lowe|first=K. J. P.|date=January 2000|publisher=Oxford University Press|isbn=9780198174288}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=7nVIBhrRb9AC&pg=PA84&dq=dauril+the+celebrated+portuguese+resistance&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwici_7LpaDaAhUIgZAKHcoBBroQ6AEIKDAA#v=onepage&q=dauril%20the%20celebrated%20portuguese%20resistance&f=false|title=The Making of an Enterprise: The Society of Jesus in Portugal, Its Empire, and Beyond, 1540-1750|last=Alden|first=Dauril|date=1996|publisher=Stanford University Press|isbn=9780804722711}}</ref>
Baris 149 ⟶ 150:
 
== Hasil ==
Sebagaimana penelaahan atas literatur-literatur di atas, pada akhir abad ke-16, Portugis terbukti lebih unggul secara militer daripada Kesultanan Utsmaniyah, Portugis mengalahkan mereka pada sebagian besar pertempuran dan mengamankan kekuasaannya atas arus perdagangan rempah-rempah di Samudera Hindia dan Teluk Persia, sementara Utsmaniyah terpaksa melepaskan operasi mereka di Samudra Hindia dan mundur ke tanah air mereka di Laut Merah yang berhasil mereka lindungi.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=7f_IalOpyyQC&pg=PA44&dq=portuguese+superiority+ottomans&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwijrda0pdvaAhXGiJAKHSXWDfgQ6AEITTAF#v=snippet&q=%22The%20Turks%20were%20defending%20their%20home%20ground,%20which%20then%20included%20the%20Red%20Sea%22%20%22the%20Portuguese%20were%20defending%20their%20seaborne%20empire,%20which%20marginally%20but%20undeniably%20included%20the%20Persian%20Gulf%22&f=false|title=Revisiting Hormuz: Portuguese Interactions in the Persian Gulf Region in the Early Modern Period|last=Couto|first=Dejanirah|last2=Loureiro|first2=Rui Manuel|last3=Loureiro|first3=Rui|date=2008|publisher=Otto Harrassowitz Verlag|isbn=9783447057318|language=en}}</ref> Di samping itu, setelah [[Pertempuran Lepanto]] Kesultanan Utsmani juga kehilangan pengaruh mereka atas perairan meditarania.  Berikut adalah beberapa penulis akademis yang berbeda, dari Timur dan Barat yang menetapkan hasil peperangan ini:
 
* '''G. Modelski''': ''"orang-orang Turki tidak pernah menang di samudra. Galai-galai Mediterania yang mereka pergunakan terbukti tidak cocok melawan kapal-kapal besar PortugalPortugis."'' <ref name=":1">{{Cite book|title=Seapower in Global Politics, 1494-1993|last=Modelski|first=George|publisher=THE MACMILLAN PRESS LTD|year=1988|isbn=978-1-349-09156-0|location=London|pages=157}}</ref>
* '''Palmira Brummett''': "Di Samudra Hindia, Kesultanan Utsmaniyah gagal menyisihkanmenyingkirkan Portugis sebagai kekuatan yang dominan." ''"jelas bahwa UtsmaniUtsmaniyah telah gagalkandas dalam upaya mereka melawan Portugis di Samudra Hindia."'' <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=oiJmVbrve5sC&pg=PA173&dq=it+is+clear+that+the+Ottomans+failed+in+their+bid+to+challenge+the+Portuguese+in+the+Indian+Ocean&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwiJ8s6xspfaAhWDEZAKHesgBRsQ6AEIKDAA#v=onepage&q=it%20is%20clear%20that%20the%20Ottomans%20failed%20in%20their%20bid%20to%20challenge%20the%20Portuguese%20in%20the%20Indian%20Ocean&f=false|title=Ottoman Seapower and Levantine Diplomacy in the Age of Discovery|last=Brummett|first=Palmira Johnson|date=1994|publisher=SUNY Press|isbn=9780791417027}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=oiJmVbrve5sC&pg=PA24&dq=portuguese+superiority+ottomans&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwijrda0pdvaAhXGiJAKHSXWDfgQ6AEIODAC#v=snippet&q=%22In%20the%20Indian%20Ocean,%20the%20Ottomans%20would%20seek%20unsuccessfully%20to%20replace%20the%20Portuguese%20as%20dominant%20power%22&f=false|title=Ottoman Seapower and Levantine Diplomacy in the Age of Discovery|last=Brummett|first=Palmira Johnson|date=1994|publisher=SUNY Press|isbn=9780791417027|language=en}}</ref>
* '''Pius Malekandathil''': "''Meskipun Portugis dan Utsmaniyah pindahbergerak ke wilayah maritim Samudera Hindia hampir bersamaan, Portugis berhasil menyesuaikanberadaptasi.  Rantai benteng Portugis yang didirikan di sepanjang pantai India barat mencegahmampu Utsmanimencegah sepenuhnyaUtsmaniyah menyatukan kegiatan ekonomi India ke dalam rancangan mereka, yang mereka pelihara dari pertengahan abad ke-15 dan seterusnya."'' <ref>{{Cite book|title=Maritime India: Trade, Religion and Polity in the Indian Ocean|last=Malekandathil|first=Pius|publisher=Primus Books|year=2010|isbn=978-93-80607-01-6|location=Delhi|pages=122, 123}}</ref>
* '''M.A Cook''': "''Ali Beg pada tahun 1584 bergerak ke pantai Afrika Timur sampai Malindi.  Dia mengulangi upaya itulagi pada 1589, kali ini mencapai Mombasa, di mana skuadronnya menyerah oleh serangan armada Portugis dari Goa di India barat.  Dengan demikian mengakhiri upaya Utsmaniyah untuk melawan dominasi Portugal atas perairan India.'''"''''' <ref>{{Cite book|title=A History of the Ottoman Empire to 1730|last=Cook|first=M.A.|publisher=Cambridge University Press|year=1976|isbn=0521208912|location=New York, Melbourne|pages=122}}</ref>
* '''Lincoln Payne''': "''Perang resmi Utsmaniyah melawan Portugis berakhir dengan pembunuhan Sokullu pada 1579, tetapi satu dekade kemudian lima armada kapal dikirim untuk merebut Mombasa ... Utsmaniyah menyerah kepada Portugis, sehingga mengakhiri upaya Utsmaniyah untuk mempengaruhi hal ihwal di Samudra Hindia."'' <ref>{{Cite book|url=https://books.google.com.br/books?id=6vglAwAAQBAJ&pg=PT393&dq=%22the+Ottomans+surrendered+to+the+Portuguese,+thus+ending+Ottoman+efforts+to+influence+events+in+the+Indian+Ocean%22&hl=pt-BR&sa=X&ved=0ahUKEwjx9Ma5oq7aAhVDTJAKHXdPBUwQ6AEIKDAA#v=onepage&q=%22the%20Ottomans%20surrendered%20to%20the%20Portuguese,%20thus%20ending%20Ottoman%20efforts%20to%20influence%20events%20in%20the%20Indian%20Ocean%22&f=false|title=The Sea and Civilization: A Maritime History of the World|last=Paine|first=Lincoln|date=2014-02-06|publisher=Atlantic Books|isbn=9781782393573}}</ref>
* '''G.A Ballard''': ''"saat itu merupakan era tekanan dan perselisihan yang terjadi berulang kali, tetapi dalam kondisi-kondisi yang stasioner; meskipun terus-menerus diserang, Portugis tidak pernah terusir ke mana pun, bahkan ketika mengalami kemunduran sementara selalu bisa memulihkan supremasi mereka cepat atau lambat."'' <ref>{{Cite book|title=Rulers of the Indian Ocean|last=Ballard|first=G.A|publisher=University of Michigan|year=1928|location=Boston, Houghton Mifflin Company,|pages=130}}</ref>
* '''Svat Soucek:''' "'''Dengan demikian nasib [[Piri Reis]] merepresentasikan argumen yang kuat terhadap citra Kesultanan Utsmaniyah yang sepenuhnya terlibat dalam eksplorasi dan penemuan dunia oleh para pelopor Barat, dari konfrontasi antara Turki Utsmani dan Portugis di Samudra Hindia, perjuangan global untuk dominasi yang dimenangkan Turki.  Jika itu yang terjadi, kita akan bicara bukan tentang Estado da India Portugis tetapi dari kerajaan samudera Utsmaniyah yang menguasai Samudera Hindia dari Mombasa di pantai Afrika timur ke Melaka di Malaysia, sebuah segi empat raksasa yang sudut lainnya adalah Hormuz dan Aden.  Jauh dari melihat Porte yang melancarkan kampanye gencar untuk menguasai kekaisaran samudera semacam itu, namun kami melihat  tindakan itu bahkan tidak berhasil membuat Teluk Persia di bawah kendalinya: upaya oleh skuadron kecil di bawah komando Piri Reis untuk menaklukkan Hormuz telah direncanakan dengan buruk dan terlalu kecil untuk usaha semacam itu, selain secara nyata disabotase oleh gubernur Basra Kubad Pasha; lebih penting lagi, tidak dilakukan kampanye lain yang lebih baik yang seharusnya diluncurkan dari Basra. Emporium besar, yang kepemilikannya oleh orang-orang kafir sangat disesalkan oleh Piri Reis di Kitabı Bahriye, sehingga penguasaan Portugis bukan menjadi landasan kampanye Utsmaniyah untuk menaklukkan Samudera Hindia''." <ref name=":14">{{Cite journal|last=Soucek|first=Svat|date=2013|title=Piri Reis: His uniqueness among cartographers and hydrographers of the Renaissance|url=http://www.lecfc.fr/new/articles/216-article-11.pdf|journal=CFC (N°216- Juin 2013)|volume=|pages=143, 144|via=Comite Francais de Cartographie - Accueil}}</ref>
 
== Catatan ==
{{Reflist|30em}}
 
[[Kategori:Perang yang melibatkan Portugal]]