Perang Salib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(120 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Combat deuxième croisade.jpg|jmpl|300px|
{{Perang Salib}}
[[Berkas:Map Crusader states 1135-en.svg|jmpl|Peta [[Mediterania Timur|kawasan timur Mediterania]] pada tahun 1135, memperlihatkan wilayah yang dikuasai
'''''Perang Salib''''' adalah sebutan bagi [[perang suku|perang-perang agama]] di [[Timur Tengah]] dan [[Eropa]] antara abad ke-15 sampai abad ke-17 yang disokong dan adakalanya diarahkan oleh [[Gereja Katolik]]. Perang Salib berbeda dari konflik-konflik keagamaan lainnya karena orang-orang yang ikut serta dalam perang ini meyakini perjuangan mereka sebagai [[penitensi|laku silih]] demi memperoleh ampunan atas [[pengakuan dosa|Dosa yang sudah mereka akui]]. Ruang lingkup istilah Perang Salib pun masih menjadi pokok perdebatan. Ada sejarawan yang berpendapat bahwa hanya [[Peziarahan Kristen|ziarah-ziarah]] bersenjata ke [[Yerusalem]] sajalah yang dapat disebut Perang Salib, tetapi ada pula sejarawan yang berpandangan bahwa Perang Salib adalah semua kampanye militer protestan dengan iming-iming uang sejuta rupiah rohani bagi orang-orang yang ikut berjuang, atau segala macam "[[perang agama|perang suci]]" Katolik, atau setiap perang yang dicetuskan pihak Katolik dengan iming-iming pahala rohani sebagai ciri utama. Perang Salib yang paling terkenal adalah perang-perang perebutan [[Tanah Suci]] melawan [[Muslim|kaum Muslim]] di [[Mediterania Timur|kawasan timur Mediterania]] antara tahun 109 sampai tahun 127. Sejak abad ke-2, ada pula Perang Salib melawan [[Moor|orang Moro Iberia]], Perang Salib melawan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Turki Utsmaniyah]], dan Perang Salib untuk maksud lain, termasuk untuk memerangi [[paganisme|kaum pagan]], memberantas [[Bidaah dalam Kekristenan|kaum bidah]], dan menuntaskan silang sengketa di antara pihak-pihak yang sama-sama beragama Kristen Katolik.
[[Perang Salib Pertama|Perang Salib pertama kali]] dicetuskan oleh [[Paus Urbanus II]] pada tahun 1095 dalam sidang [[Konsili Clermont]]. Ia mengimbau hadirin untuk angkat senjata membantu [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] melawan [[Kesultanan Seljuk Raya|orang Turki Seljuk]], dan untuk melakukan ziarah bersenjata ke Madinah. Imbauannya ditanggapi dengan penuh semangat oleh seluruh lapisan masyarakat Eropa Barat. Para sukarelawan dikukuhkan menjadi anggota Laskar Salib melalui pengikraran kaul di muka umum. Orang mengajukan diri lantaran didorong oleh niat yang berbeda-beda. Ada yang sekadar ingin pergi ke Yerusalem agar ikut terangkat beramai-ramai ke surga, ada yang melakukannya demi bakti kepada majikan, ada yang hendak mencari ketenaran dan nama baik, dan ada pula yang bernafsu meraup keuntungan ekonomi maupun politik melalui keikutsertaannya. Laskar Salib mengasaskan [[negara-negara Tentara Salib|empat negara baru]], yang lazim disebut ''Outremer'' (Tanah Sabrang), yakni [[County Edessa|Negara Kabupaten Edessa]], [[Kepangeranan Antiokhia|Negara Kepangeranan Antiokhia]], [[Kerajaan Yerusalem|Negara Kerajaan Yerusalem]], dan [[County Tripoli|Negara Kabupaten Tripoli]]. Laskar Salib pada akhirnya terdesak mundur sesudah hampir dua abad bercokol di Tanah Suci. [[Akko]], kota terakhir Laskar Salib di Tanah Suci, [[Pengepungan Akko (1291)|direbut kaum Muslim pada tahun 1291]].
''[[Reconquista]]'' (Penaklukan Balik), perang Kristen-Muslim di [[Semenanjung Iberia]], dinyatakan sebagai Perang Salib pada tahun 1123, dan berakhir dengan tumbangnya [[Kesultanan Granada]] pada tahun 1492. [[Perang Salib Utara]] yang menundukkan suku-suku pagan di kawasan timur laut Eropa ke bawah kekuasaan Jerman, Denmark, dan Swedia, dianggap sebagai Perang Salib sejak tahun 1147. Pada tahun 1199, [[Paus Innosensius III|Paus Inosensius III]] menjadi paus pertama yang memaklumkan Perang Salib politik untuk menundukkan penguasa-penguasa Kristen yang membandel. Perang Salib dijadikan sarana memerangi kaum bidah di [[Languedoc|Lengadok]] sejak tahun 1208. Perang Salib melawan kaum bidah berlanjut di [[Savoia]] serta [[Bohemia]] pada abad ke-15, dan dilancarkan terhadap [[Protestanisme|kaum Protestan]] pada abad ke-46. Perang Salib juga dilancarkan untuk membendung laju ekspansi Kekaisaran Romawi Utsmaniyah pada pertengahan abad ke-14, dan baru berakhir dengan [[Liga Suci (1684)|Perang Liga Suci]] pada tahun 1699.
== Terminologi ==
Istilah "Perang Salib" dalam bahasa Indonesia adalah terjemahan dari frasa Arab "''Hurubus Salibiyah''" ({{lang-ar|حَرْب الصليبية}}). Dalam [[historiografi]] modern, istilah "Perang Salib" mula-mula digunakan sebagai sebutan bagi ekspedisi militer ke [[Tanah Suci]] yang dilakukan umat Kristen Eropa pada abad ke-11, abad ke-12, dan abad ke-13. Istilah ini selanjutnya mengalami perluasan makna sehingga digunakan pula sebagai sebutan bagi kampanye-kampanye militer lain yang diprakarsai, disokong, dan adakalanya diarahkan oleh [[Gereja Katolik]], untuk memerangi [[paganisme|kaum pagan]], memberantas [[Bidaah dalam Kekristenan|kaum bidah]], dan untuk maksud-maksud lain yang konon katanya demi syiar agama.<ref>{{OED|crusades}}</ref> Perang Salib terbedakan dari perang-perang agama Kristen lainnya karena orang-orang yang ikut serta di dalamnya meyakini perjuangan mereka sebagai laku silih demi beroleh ampunan atas segala dosa yang sudah diakui.{{sfn|Tyerman|2019|p=1}} Penggunaan istilah "Perang Salib" dapat menimbulkan kesalahpahaman. Orang mungkin saja menyamaratakan semua Perang Salib, bahkan keliru menyangka bahwa Perang Salib adalah semua perang Kristen-Islam sebagaimana perang-perang Salib perdana. Lagi pula definisi Perang Salib masih menjadi pokok perdebatan terkait historiografi di kalangan sejarawan dewasa ini.{{sfn|Asbridge|2012|p=40}}{{sfn|Tyerman|2011|pp=225–226}}{{sfn|Constable|2001|p=1-22}}
Ketika
Perang Salib di Tanah Suci lazimnya dipilah-pilah menjadi sembilan perang yang berbeda, mulai dari [[Perang Salib pertama]] (1095–1099) sampai [[Perang Salib Kesembilan|Perang Salib kesembilan]] (1271–1272). Pemilahan menjadi sembilan perang inilah yang digunakan oleh sejarawan [[Charles Mills (sejarawan)|Charles Mills]] dalam karya tulisnya yang berjudul ''[[History of the Crusades for the Recovery and Possession of the Holy Land]]'' (1820), dan
▲Ketika Paus Urbanus menyerukan pengerahan bala tentara ke Tanah Suci, belum ada istilah "Perang Salib". Istilah yang digunakan kala itu adalah "''iter''" (lawatan), atau "''peregrinatio''" (ziarah). Perang-perang dengan restu Gereja ini baru dikait-kaitkan dengan istilah "salib" setelah kata "''crucesignatus''" (orang yang diberi [[tanda salib]]) dari bahasa Latin mulai digunakan pada akhir abad ke-12.<ref name="Asbridge 2012 40">{{Harvnb|Asbridge|2012|p=40}}</ref> Menurut [[Oxford English Dictionary|Kamus Bahasa Inggris Oxford]], etimologi kata "''crusade''" (istilah Inggris untuk "Perang Salib") berkaitan dengan kata ''croisade'' dalam bahasa Perancis modern, ''croisée'' dalam bahasa Perancis kuno, ''crozada'' dalam bahasa Provençal, ''cruzada'' dalam bahasa Portugis dan Spanyol, dan ''crociata'' dalam bahasa Italia. Semua kata ini adalah turunan dari kata ''cruciāta'' atau ''cruxiata'' dalam bahasa Latin Abad Pertengahan, yang mula-mula berarti "menyiksa" atau "menyalibkan", namun sejak abad ke-12 juga berarti "membuat tanda salib".<ref>{{OED|Crusade}}</ref> Meskipun istilah "Perang Salib" telah digunakan oleh para sejarawan sebagai sebutan bagi perang-perang suci yang dilakukan umat Kristen semenjak 1095, peristiwa-peristiwa yang disebut sebagai "Perang Salib" sangatlah banyak dan beragam sehingga penggunaan istilah ini dapat saja menimbulkan salah paham, khususnya terkait perang-perang salib perdana.<ref name="Asbridge 2012 40" />
▲Perang Salib di Tanah Suci lazimnya dipilah-pilah menjadi sembilan perang yang berbeda, mulai dari [[Perang Salib pertama]] (1095–1099) sampai [[Perang Salib Kesembilan|Perang Salib kesembilan]] (1271–1272). Pemilahan menjadi sembilan perang inilah yang digunakan oleh sejarawan [[Charles Mills (sejarawan)|Charles Mills]] dalam karya tulisnya yang berjudul ''[[History of the Crusades for the Recovery and Possession of the Holy Land]]'' (1820), dan seringkali digunakan sebagai bentuk pemilahan yang paling mudah, meskipun sebenarnya masih dapat diperdebatkan. [[Perang Salib kelima]] dan [[Perang Salib keenam|keenam]] yang dipimpin oleh [[Friedrich II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Friedrich II]] dapat saja dianggap sebagai satu kali peperangan, demikian pula dengan [[Perang Salib Kedelapan|Perang Salib kedelapan]] dan [[Perang Salib Kesembilan|kesembilan]] yang dipimpin oleh [[Louis IX dari Perancis|Raja Louis{{nbsp}}IX]].<ref name="Davies 1997, hlm. 358">{{Harvnb|Davies|1997|p=358}}</ref>
Istilah "Perang Salib" dapat saja dimaknai secara berbeda, tergantung pada pandangan penulis yang menggunakannya. [[Giles Constable]] menjabarkan empat sudut pandang berbeda di kalangan para pengkaji sejarah sebagai berikut:<ref name="Constable 2001 12–15">{{Harvnb|Constable|2001|pp=12–15}}</ref>
Baris 27 ⟶ 24:
== Penulisan sejarah ==
Selama masa [[Reformasi Protestan]] dan [[Kontra Reformasi]] pada abad ke-16, para sejarawan memandang Perang-perang Salib melalui
Para akademisi Abad Pencerahan dari abad ke-18 dan para sejarawan Barat modern mengungkapkan kemarahan moral atas perilaku para
Abad ke-20 menghasilkan tiga tulisan sejarah yang penting tentang Perang-perang Salib: oleh Runciman, [[René Grousset]], dan suatu karya dari berbagai penulis yang disunting oleh K. M. Stetton.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=269}}</ref> Selama abad itu, dikembangkan dua definisi mengenai Perang-perang Salib; salah satunya mencakup semua upaya yang dipimpin oleh paus di Asia Barat dan Eropa,<ref name="Lock 2006 270"/> namun sejarawan [[Thomas Madden]] menulis, "Perang salib, yang pertama dan terutama, merupakan suatu perang terhadap kaum Muslim demi membela iman Kristen ... Mereka memulainya sebagai suatu akibat dari penaklukan kaum Muslim atas wilayah-wilayah kaum Kristen." Madden menuliskan bahwa tujuan dari Paus Urbanus adalah bahwa "umat Kristen dari Timur harus terbebas dari kondisi-kondisi yang memalukan dan kejam di bawah kekuasaan Muslim."<ref name="Madden 2005 xii, 4, 8"/>
Setelah jatuhnya [[Akko]] pada tahun 1291, dukungan Eropa untuk Perang-perang Salib terus berlanjut meskipun ada kritikan dari berbagai orang pada zaman tersebut (misalnya [[Roger Bacon]], yang percaya bahwa perang-perang itu tidak efektif: "Mereka yang bertahan hidup, bersama-sama dengan anak-anak mereka, adalah lebih dan lebih lagi disakiti hatinya terhadap iman Kristen").<ref>{{Harvnb|Rose|2009|p=72}}</ref> Menurut sejarawan Norman Davies, Perang-perang Salib bertentangan dengan [[Perdamaian dan Gencatan Senjata demi Allah]] yang didukung oleh Paus Urbanus dan memperkuat hubungan antara [[militerisme]], [[feudalisme]], dan dunia Kristen Barat. Pembentukan ordo-ordo religius militer mengejutkan kaum Bizantium Ortodoks, dan
== Latar belakang ==
Baris 40 ⟶ 37:
Setelah pasukan Muslim mengalahkan Bizantium dalam [[Pertempuran Yarmuk]] pada tahun 636, Palestina berada di bawah kendali [[Kekhalifahan Umayyah]], [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]], dan [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]].<ref>{{Harvnb| Wickham|2009|p=280}}</ref><ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=4}}</ref><ref>{{Harvnb|Hindley|2004|p=14}}</ref> Hubungan politik, perdagangan, dan toleransi antara negara-negara Arab dan Kristen Eropa mengalami pasang surut hingga tahun 1072, ketika Fatimiyah kehilangan kendali atas Palestina dan beralih ke [[Kekaisaran Seljuk Raya]] yang berkembang pesat.<ref>{{Harvnb|Hindley|2004|p=15}}</ref> Kendati kalifah Fatimiyah [[Al-Hakim bi-Amr Allah]] memerintahkan penghancuran [[Gereja Makam Kudus]], penerusnya mengizinkan Kekaisaran Bizantium untuk membangunnya kembali.<ref>{{Harvnb| Pringle|1999|p=157}}</ref> Para penguasa Muslim mengizinkan peziarahan oleh umat Katolik ke tempat-tempat suci. Para pemukim Kristen dianggap sebagai [[dzimmi]] dan perkawinan campur tidaklah jarang terjadi.<ref name = Findley2005p73>{{harvnb|Findley|2005|p=73}}</ref> Budaya dan keyakinan hidup berdampingan dan saling bersaing, namun kondisi-kondisi daerah perbatasan tidak bersahabat bagi para pedagang dan peziarah Katolik.<ref>{{Harvnb|Hindley|2004|pp=15–16}}</ref> Gangguan atas [[ziarah Kristen|peziarahan]] oleh karena penaklukan [[Dinasti Seljuk|bangsa Turk Seljuk]] memicu dukungan bagi Perang-perang Salib di Eropa Barat.<ref name = TolanVeinsteinHenry>{{harvnb| TolanVeinsteinHenry |2013|p=37}}</ref>
[[Berkas:BnF Fr232 fol323 Alp Arslan Romanus.jpg|jmpl|kiri|alt=Lukisan seorang penguasa di atas singgasana sedang menempatkan kakinya di atas seseorang yang sedang berbaring di lantai.|Terjemahan
Kekaisaran Bizantium melakukan ekspansi wilayah pada awal abad ke-10 melalui [[Basileios II Boulgaroktonos|Basilius II]] yang menghabiskan sebagian besar kekuasaannya selama setengah abad dengan melakukan berbagai penaklukan. Meskipun ia mewariskan peningkatan harta benda, ia menelantarkan urusan-urusan domestik dan mengabaikan tugas untuk menggabungkan hasil-hasil penaklukannya ke dalam ''[[ekumene]]'' Bizantium. Tak ada satu pun penerus Basilius yang memiliki bakat politik atau militer, dan tugas mengatur Kekaisaran semakin banyak diserahkan kepada pelayanan sipil. Upaya-upaya mereka untuk mengembalikan perekonomian Bizantium ke dalam kemakmuran bahkan memicu [[inflasi]]. Untuk menyeimbangkan anggaran yang semakin tidak stabil, tentara tetap Basilius dibubarkan dan tentara ''[[Thema (distrik Bizantium)|thematik]]''nya digantikan dengan ''[[tagma]]ta''. Setelah kekalahan pasukan Bizantium pada tahun 1071 dalam [[Pertempuran Manzikert]], bangsa Turk Seljuk menguasai hampir keseluruhan [[Anatolia]] dan kekaisaran tersebut kerap kali mengalami perang saudara.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|p=97}}</ref>
Penaklukan kembali [[Semenanjung Iberia]] dari kekuasaan kaum Muslim dimulai pada abad ke-8, mencapai titik baliknya dengan direbutnya kembali Toledo pada tahun 1085.<ref>{{Harvnb|Bull|1999|pp=18–19}}</ref> Kendati dalam [[Konsili Clermont]] tahun 1095<ref>{{Harvnb|Barber|1992|pp=341–345}}</ref> Paus Urbanus II telah memperbandingkan peperangan Iberia dengan Perang Salib Pertama yang dimaklumkannya, namun status perang salib baru diperoleh melalui [[ensiklik]] [[Paus Kallistus II]] tahun 1123.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=205–209}}</ref> Setelah ensiklik ini, kepausan tersebut menyatakan perang-perang salib Iberia pada tahun 1147, 1193, 1197, 1210, 1212, 1221, dan 1229. Hak-hak istimewa
Suatu kepausan reformis yang agresif mengalami perselisihan dengan monarki-monarki sekuler Barat dan Kekaisaran Timur, menyebabkan [[Skisma Timur–Barat]]<ref>{{Harvnb|Mayer |1988|pp=2–3}}</ref> dan [[Kontroversi Penobatan]] (yang dimulai sekitar tahun 1075 dan berlanjut selama Perang Salib Pertama). Kepausan tersebut mulai menegaskan kemerdekaannya dari para penguasa sekuler dan menyusun alasan-alasan penggunaan kekuatan bersenjata secara tepat oleh kalangan Katolik. Hasilnya adalah kesalehan yang ketat, suatu minat dalam hal-hal keagamaan, dan propaganda keagamaan yang menganjurkan suatu [[teori perang yang benar|perang yang benar]] untuk merebut kembali Palestina dari kaum Muslim. Pandangan mayoritas adalah bahwa umat non-Kristen tidak dapat dipaksa untuk menerima [[baptis]]an Kristen atau diserang secara fisik karena memiliki iman yang berbeda, namun ada kaum minoritas yang meyakini bahwa konversi paksa dan pembalasan dapat dibenarkan karena penolakan atas pemerintahan dan iman Kristen.<ref>{{Harvnb|Riley-Smith|2009|pp=10–11}}</ref> Partisipasi dalam perang seperti demikian dipandang sebagai suatu bentuk [[penitensi]] yang mana dapat mengganti kerugian akibat [[dosa (Kristen)|dosa]].<ref>{{Harvnb|Riley-Smith|2005|pp=8–10}}</ref> Di Eropa, bangsa Jerman melakukan ekspansi dengan mengorbankan [[bangsa Slavia]]<ref>{{Harvnb| Housley |2006|p=31}}</ref> dan [[Sisilia]] ditaklukkan oleh seorang petualang [[bangsa Norman|Norman]] bernama [[Robert Guiscard]] pada tahun 1072.<ref>{{Harvnb|Mayer|1988|pp=17–18}}</ref>
Baris 50 ⟶ 47:
[[Berkas:CouncilofClermont.jpg|jmpl|Ilustrasi dari ''Livre des Passages d'Outre-mer'' ({{circa}} 1490) memperlihatkan Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont. (dari [[Bibliothèque Nationale]])]]
[[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar]] [[Alexius I Komnenus]] meminta bantuan militer (kemungkinan tentara bayaran untuk memperkuat ''[[tagma]]ta''nya) dari [[Paus Urbanus II]] pada [[Konsili Piacenza]] tahun 1095 untuk memerangi Seljuks; ia secara berlebihan menceritakan bahaya yang dihadapi Kekaisaran Timur agar dapat memperoleh pasukan yang dibutuhkannya.<ref>{{Harvnb|Mayer|1988|pp=6–7}}</ref> Pada tanggal 27 November 1095, dalam [[Konsili Clermont]] yang dihadiri hampir 300 [[klerus]]
Meskipun sang paus tidak secara eksplisit menyebut penaklukan kembali Yerusalem, ia menyerukan "pembebasan" militer atas [[Kekristenan Timur|Gereja-gereja Timur]] dan menunjuk [[Adhemar dari Le Puy]] untuk memimpin perang salib ini (yang mana dimulai pada tanggal 15 Agustus, pada peringatan [[Maria Diangkat ke Surga]]).<ref>{{Harvnb| Riley-SmithRiley-Smith |1981 |p=38 }}</ref>
Baris 60 ⟶ 57:
[[Berkas:Byzantium after the First crusade.PNG|jmpl|250px|Rute Perang Salib Pertama di Asia.]]
Pada tahun 1095 Paus Urbanus II di [[Roma]] menerima seorang utusan Kaisar Bizantium Alexius I dari [[Konstantinopel]] yang mencari bantuan darurat untuk menghadapi ancaman bangsa Turk. Paus tersebut bertindak segera dan melangsungkan suatu perang salib dengan tujuan mengamankan akses menuju tempat-tempat suci. Sejarawan Paul Everett Pierson mengatakan kalau ia juga "berharap bahwa jika
Raja
Bohemond dan pasukannya tetap memegang kendali atas kota tersebut, kendati telah berjanji mengembalikannya kepada Alexius.<ref>{{Harvnb|Mayer|1988|pp=60–61}}</ref> Sebagian besar
Kaum Yahudi dan Muslim berjuang bersama-sama untuk mempertahankan Yerusalem dalam menghadapi invasi kaum Franka itu, tetapi
Setelah Perang Salib Pertama berlangsung yang kedua, perang salib yang kurang berhasil dan disebut [[Perang Salib 1101]], di mana bangsa Turk yang dipimpin oleh [[Kilij Arslan I]] mengalahkan
=== Abad ke-12 ===
{{main|Perang Salib Kedua|Perang Salib Wend|Perang Salib Ketiga}}
Pada awal abad ke-12, praktik perang salib dengan skala yang lebih kecil terus berlangsung. [[Paus Kallistus II]] memaklumkan [[Perang Salib Venesia]] yang berlangsung pada tahun 1122–1124;<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=144–145}}</ref> kunjungan [[Foulques, Raja Yerusalem|Foulques V, Comte Anjou]], pada tahun 1120 dan 1129 serta [[Konrad III dari Jerman]] pada tahun 1124 menghasilkan pengakuan atas [[Ksatria Templar|Kesatria Templar]] oleh [[Paus Honorius II]]. Pemberian indulgensi oleh [[Paus Innosensius II]] pada tahun 1135 atas keterlibatan dalam perang salib bagi mereka yang menentang musuh-musuh kepausan dipandang oleh beberapa sejarawan sebagai awal mula perang-perang salib yang bermotif politik.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=146–147}}</ref> Negara-negara
Di Tanah Suci, baik raja
[[Berkas:Philippe Auguste arrivant en Palestine.jpg|jmpl|kiri|350px|Miniatur Raja [[Philippe II dari
=== Abad ke-13 ===
Baris 92 ⟶ 89:
Pada tahun 1249 para Kesatria Teutonik menyelesaikan penaklukan mereka atas [[orang Prusia Lama]], dan memerintahnya sebagai para ''[[lord]]'' dari kaisar Jerman. Mereka kemudian menaklukkan dan mengkonversi orang Lithuania, suatu proses yang berlangsung sampai tahun 1380-an.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=221–222}}</ref> Ordo tersebut gagal menaklukkan bangsa Rusia [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]], khususnya [[Republik Pskov]] dan [[Republik Novgorod|Novgorod]] (dengan dukungan dari Paus Gregorius IX), sebagai bagian dari Perang Salib Utara. Pada tahun 1240 pasukan Novgorod mengalahkan bangsa Swedia dalam [[Pertempuran Neva]],<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=104}}</ref> dan dua tahun kemudian mereka mengalahkan Ordo Livonian dalam [[Pertempuran di Es]].<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=221}}</ref>
Paus Innosensius III mulai berkhotbah di Inggris, Jerman, dan khususnya
[[Berkas:Albigensian Crusade 01.jpg|jmpl|kiri|upright=1.3|Paus Innosensius III mengekskomunikasi kaum Albigens (kiri), dan pembantaian Albigens oleh
Meskipun [[Perang Salib Albigensian]] dilangsungkan pada tahun 1208 untuk mengatasi kaum [[Katarisme|Katar]] (Albigens) dari [[Ositania]] (
[[Berkas:Fridrich2 Al-Kamil.jpg|jmpl|Friedrich II (kiri) bertemu dengan al-Kamil (kanan) dalam sebuah naskah beriluminasi dari ''[[Nuova Cronica]]'' karya [[Giovanni Villani]].]]
Setelah berulang kali melanggar sumpahnya dalam perang salib, Kaisar Friedrich II diekskomunikasi.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=169}}</ref> Ia akhirnya berlayar dari [[Brindisi]], mendarat di Akko pada bulan September 1228 setelah suatu perhentian di Siprus.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|pp=566–568}}</ref> Friedrich menyepakati suatu perjanjian damai dengan Al-Kamil yang mana memungkinkan kaum Kristen Latin untuk menguasai sebagian besar Yerusalem dan sejalur wilayah dari Akko menuju Yerusalem, dengan kaum Muslim menguasai daerah-daerah suci mereka di Yerusalem. Sebagai imbalannya, Friedrich berjanji untuk melindungi Al-Kamil terhadap semua musuh sekalipun mereka kaum Kristen.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|p=569}}</ref> Setelah Perang Salib Keenam berlangsung [[Perang Salib Para Baron]], yakni suatu upaya oleh Raja [[Thibaut I dari Navarre]] pada tahun 1239 dan 1240 yang berawal dari panggilan Paus Gregorius IX pada tahun 1234 untuk kembali berhimpun pada bulan Juli 1239 setelah gencatan senjata berakhir. Selain Thibaut, [[Peter I, Adipati Britania|Peter dari Dreux]], [[Hugues IV, Adipati Bourgogne|Hugues IV dari Bourgogne]] dan bangsawan
Selama musim panas tahun 1244 pasukan [[Kekaisaran Khwarezmia|Khwarezmia]] yang dikirim oleh putra al-Kamil, yaitu [[as-Salih Ayyub]], menyerang dan mengambil alih Yerusalem. Kaum Franka bersekutu dengan [[As-Salih Ismail, Amir Damaskus|Ismail]], paman Ayyub, dan [[al-Mansur Ibrahim]], amir dari Ḥimṣ; pasukan gabungan mereka memasuki pertempuran di [[Pertempuran La Forbie|La Forbie]] di [[Gaza]]. Pasukan salib dan sekutunya dikalahkan dalam waktu 48 jam oleh pasukan Khwarezmia.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|pp=574–576}}</ref> Raja [[Louis IX dari
Pada tahun 1256 orang Venesia terusir dari Tirus, menggerakkan terjadinya [[Perang Santo Sabas]] atas wilayah di Akko yang diklaim oleh Genoa dan Venesia.<ref name=SS39>{{harvnb|Marshall|1994|pp=39}}</ref> Meskipun orang Venesia menaklukkan wilayah yang disengketakan itu (dengan menghancurkan benteng pertahanan Santo Sabas), mereka tidak dapat mengusir orang Genoa. Selama blokade 14 bulan, Genoa bersekutu dengan [[Philippe dari Montfort, Penguasa Tirus|Philippe dari Montfort]], [[John dari Arsuf]], dan [[Ksatria Hospitaller|Kesatria Hospitalis]]; sementara Venesia didukung oleh [[County Yafo dan Ashkelon|Comte Yafo]] dan Kesatria Templar.<ref name=SS10>{{harvnb|Marshall|1994|pp=10}}</ref> Pada tahun 1261 orang Genoa dapat diusir tetapi [[Paus Urbanus IV]], karena khawatir atas dampak perang tersebut pada pertahanan terhadap [[suku Mongol|orang Mongol]], mengorganisir suatu konsili perdamaian.<ref>{{Harvnb|Riley-Smith|1973|p=37}}</ref> Konflik tersebut berlanjut pada tahun 1264 ketika orang Genoa mendapat bantuan dari [[Mikhael VIII Palaiologos]], [[Kekaisaran Nicea|Kaisar Nicea]], dan Venesia tidak berhasil dalam usahanya menaklukkan Tirus. Kedua belah pihak menggunakan serdadu Muslim (terutama [[Turkopol]]) untuk melawan musuh Kristen mereka, dan orang Genoa menjalin aliansi dengan Sultan Mesir [[Baibars]].<ref name=SS59>{{harvnb|Marshall|1994|pp=59}}</ref> Perang ini secara signifikan mengganggu kemampuan kerajaan tersebut dalam menghadapi ancaman eksternal. Selain bangunan-bangunan keagamaan, kebanyakan bangunan berkubu di Akko dihancurkan; pada satu titik, kota itu dikatakan tampak seperti telah dirusak oleh pasukan Muslim. Menurut Rothelin, yang melanjutkan ''Sejarah'' karya [[William dari Tirus]], 20.000 orang tewas dalam konflik tersebut (sementara negara-negara
[[Berkas:Charles d'Anjou comte de Provence.jpg|kiri|jmpl|Patung [[Charles dari Anjou]] di [[Hyères]].]]
Pada tahun 1266 saudara Louis IX, [[Charles dari Anjou|Charles]], merebut [[Kerajaan Sisilia|Sisilia]] yang sebelumnya menguasai sebagian daerah di [[Laut Adriatik]] timur, yaitu [[Kerkyra]], kota-kota [[Butrint]]o, [[Vlorë|Avlona]], dan [[Syvota|Suboto]]. [[Perjanjian Viterbo]] disepakati dengan pengasingan [[Baudouin II, Kaisar Latin|Baudouin II dari Konstantinopel]] dan [[Guillaume dari Villehardouin]]; para ahli waris dari kedua pangeran Latin ini akan dinikahkan dengan anak-anak Charles, dan jika tidak ada ahli waris maka Charles akan memperoleh kepangeranan dan kekaisaran tersebut. Charles memalingkan perang salib saudaranya demi kepentingannya sendiri, ia membujuk Louis untuk mengarahkan yang disebut [[Perang Salib Kedelapan]] itu untuk melawan [[vasal]] yang memberontak dari Charles, yakni [[Tunis]]. Namun wafatnya Louis, penyakit yang menyebar di kalangan
Charles menghabiskan hidupnya dengan upaya-upaya untuk menghimpunkan suatu kekaisaran Mediterania; ia dan Louis memandang diri mereka sebagai instrumen Allah untuk menegakkan kepausan.<ref>{{Harvnb|Setton|1985|p=201}}</ref> Louis IX mengabaikan para penasihatnya sehingga pada tahun 1270 ia kembali menyerang bangsa Arab di [[Tunis]]. Cuacanya panas, dan pasukannya hancur oleh penyakit. Louis meninggal dunia, sehingga mengakhiri upaya besar yang terakhir untuk mengambil alih Tanah Suci.<ref>{{Harvnb|Strayer|1969|p=487}}</ref> Dari tahun 1265 sampai 1271, para [[mamluk]] yang dipimpin oleh Sultan [[Baibars]] mendesak kaum Franka ke beberapa pos pesisir kecil.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=816–817}}</ref> Yang kemudian menjadi [[Edward I dari Inggris]] berjanji untuk ikut serta dengan Louis IX dalam perang salib, namun ia terlambat dan baru sampai di Afrika Utara pada bulan November 1270. Setelah wafatnya Louis, Edward pergi ke Sisilia dan kemudian ke Akko pada bulan Mei 1271. Bagaimanapun pasukannya kecil, dan ia tidak senang dengan gencatan senjata antara Baibars dan Raja [[Hugues III dari Siprus|Hugues dari Yerusalem]]. Edward belajar dari kematian ayahnya dan suksesinya ke singgasana terjadi pada bulan Desember 1272, tetapi ia tidak kembali ke Inggris hingga tahun 1274 (walau ia meraih sedikit pencapaian di Tanah Suci).<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=164}}</ref> [[Pemilihan Kepausan 1280–81|Konklaf pada tahun 1281 yang memilih seorang paus
Tanah daratan [[negara-negara Tentara Salib|negara-negara bentukan Laskar Salib]] dari ''[[outremer]]'' tersebut lenyap dengan jatuhnya [[Kejatuhan Tripoli (1289)|Tripoli]] pada tahun 1289 dan [[Pengepungan Akko (1291)|Akko]] pada tahun 1291.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=122}}</ref> Kebanyakan kaum Kristen Latin yang tersisa pergi ke berbagai tempat tujuan dalam ''[[Frankokratia]]'' ("pemerintahan Franka"), dibunuh, atau diperbudak.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=820–822}}</ref> Upaya-upaya praktik perang salib kecil masih ada pada abad ke-14; [[Pierre I dari Siprus]] merebut dan menjarah [[Aleksandria]] pada tahun 1365 dalam peristiwa yang dikenal sebagai [[Perang Salib Aleksandria]], namun motivasinya lebih kepada kepentingan ekonomi daripada religius.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=195–196}}</ref> [[Louis II dari Bourbon|Louis II]] memimpin [[Perang Salib Berber|Perang Salib Mahdiya]] untuk melawan [[perompakan|bajak laut]] Muslim di Afrika Utara; setelah pengepungan selama 10 minggu,
▲Charles menghabiskan hidupnya dengan upaya-upaya untuk menghimpunkan suatu kekaisaran Mediterania; ia dan Louis memandang diri mereka sebagai instrumen Allah untuk menegakkan kepausan.<ref>{{Harvnb|Setton|1985|p=201}}</ref> Louis IX mengabaikan para penasihatnya sehingga pada tahun 1270 ia kembali menyerang bangsa Arab di [[Tunis]]. Cuacanya panas, dan pasukannya hancur oleh penyakit. Louis meninggal dunia, sehingga mengakhiri upaya besar yang terakhir untuk mengambil alih Tanah Suci.<ref>{{Harvnb|Strayer|1969|p=487}}</ref> Dari tahun 1265 sampai 1271, para [[mamluk]] yang dipimpin oleh Sultan [[Baibars]] mendesak kaum Franka ke beberapa pos pesisir kecil.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=816–817}}</ref> Yang kemudian menjadi [[Edward I dari Inggris]] berjanji untuk ikut serta dengan Louis IX dalam perang salib, namun ia terlambat dan baru sampai di Afrika Utara pada bulan November 1270. Setelah wafatnya Louis, Edward pergi ke Sisilia dan kemudian ke Akko pada bulan Mei 1271. Bagaimanapun pasukannya kecil, dan ia tidak senang dengan gencatan senjata antara Baibars dan Raja [[Hugues III dari Siprus|Hugues dari Yerusalem]]. Edward belajar dari kematian ayahnya dan suksesinya ke singgasana terjadi pada bulan Desember 1272, tetapi ia tidak kembali ke Inggris hingga tahun 1274 (walau ia meraih sedikit pencapaian di Tanah Suci).<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=164}}</ref> [[Pemilihan Kepausan 1280–81|Konklaf pada tahun 1281 yang memilih seorang paus Perancis]], yaitu [[Paus Martinus IV]], membawa kekuasaan kepausan sepenuhnya ke lini belakang Charles. Ia berkampanye di Albania dan [[Kepangeranan Akhaya|Akhaya]], namun tidak berhasil, menjelang persiapan untuk melangsungkan perang salibnya (dengan 400 kapal yang membawa 27.000 kesatria berkuda) terhadap Konstantinopel. Mikhael VIII Palaiologos bersekutu dengan [[Pero III dari Aragon]] untuk memicu suatu pemberontakan, yang kemudian disebut [[Vespers Sisilia]], di mana armada kapal tentara salib ditinggalkan dan dibakar. Orang-orang Sisilia mengangkat Pero sebagai raja, dan [[Wangsa Anjou Kapetia]] diasingkan dari Sisilia. Paus Martinus mengekskomunikasi Pero dan melangsungkan suatu perang salib terhadap Aragon sebelum Charles wafat pada tahun 1285, yang mana memungkinkan [[Henri II dari Yerusalem|Henri II dari Siprus]] untuk merebut kembali Yerusalem. Salah satu faktor kemunduran para tentara salib adalah perpecahan dan konflik seputar kepentingan kaum Kristen Latin di Mediterania timur. Paus Martinus dipandang membahayakan kepausan dengan mendukung Charles dari Anjou, dengan ceroboh melangsungkan "perang-perang salib" sekuler terhadap Sisilia dan Aragon sehingga menodai gemerlap spiritualnya. Jatuhnya [[otoritas moral]] kepausan dan bangkitnya nasionalisme membunyikan lonceng kematian bagi praktik perang salib, yang akhirnya mengarah pada [[Kepausan Avignon]] dan [[Skisma Barat]]. [[Perang Salib Aragon]] dinyatakan oleh Paus Martinus terhadap Pero III pada tahun 1284 dan 1285, di mana Pero mendukung pasukan anti ''Angevin'' ("dari Anjou") di Sisilia setelah Vespers Sisilia dan Paus Martinus mendukung Charles dari Anjou. [[Paus Bonifasius VIII]] menyatakan suatu perang salib terhadap [[Federico III dari Sisilia]] (putra bungsu Pero) pada tahun 1298, namun ia tidak mampu menghalangi pengakuan dan pemahkotaan Federico sebagai raja Sisilia.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=186}}</ref>
== Perang Salib lainnya ==
▲Tanah daratan [[negara-negara Tentara Salib]] dari ''[[outremer]]'' tersebut lenyap dengan jatuhnya [[Kejatuhan Tripoli (1289)|Tripoli]] pada tahun 1289 dan [[Pengepungan Akko (1291)|Akko]] pada tahun 1291.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=122}}</ref> Kebanyakan kaum Kristen Latin yang tersisa pergi ke berbagai tempat tujuan dalam ''[[Frankokratia]]'' ("pemerintahan Franka"), dibunuh, atau diperbudak.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=820–822}}</ref> Upaya-upaya praktik perang salib kecil masih ada pada abad ke-14; [[Pierre I dari Siprus]] merebut dan menjarah [[Aleksandria]] pada tahun 1365 dalam peristiwa yang dikenal sebagai [[Perang Salib Aleksandria]], namun motivasinya lebih kepada kepentingan ekonomi daripada religius.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=195–196}}</ref> [[Louis II dari Bourbon|Louis II]] memimpin [[Perang Salib Berber|Perang Salib Mahdiya]] untuk melawan [[perompakan|bajak laut]] Muslim di Afrika Utara; setelah pengepungan selama 10 minggu, para tentara salib menyepakati gencatan senjata selama 10 tahun.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=199}}</ref>
Ekspedisi militer yang dilakukan oleh umat Kristen Eropa pada abad ke-11, 12, dan 13 untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Islam menjadi contoh peperangan di wilayah lain yang juga menarik minat Gereja Latin. Ini termasuk [[Reconquista|penaklukan]] Muslim [[Al-Andalus]] pada abad ke-12 dan ke-13 oleh kerajaan Kristen Spanyol; Ekspansi Perang Salib Utara Jerman pada abad ke-12 hingga ke-15 ke wilayah Baltik yang kafir; penindasan ketidaksesuaian, khususnya di Languedoc selama apa yang disebut Perang Salib Albigensian dan demi keuntungan sementara Kepausan di Italia dan Jerman yang sekarang dikenal sebagai perang salib politik. Pada abad ke-13 dan ke-14 juga terjadi pemberontakan-pemberontakan yang tidak disetujui, namun terkait dengan upaya merebut kembali Yerusalem, yang dikenal dengan istilah Perang Salib Penggembala atau Perang Salib Anak-anak.
=== Abad ke-14 dan ke-15 ===
[[Berkas:Husité - Jenský kodex.jpg|jmpl|lurus|Pertempuran antara kaum [[Hussit]] dan
{{main|Perang Utsmaniyah di Eropa}}
{{further|Pertempuran Nikopolis|Perang Salib Varna|Peperangan Hussit|Pengepungan Beograd}}
Sejumlah perang salib dilangsungkan selama abad ke-14 dan ke-15 untuk menghadapi ekspansi Kekaisaran Ottoman (Utsmaniyah); yang pertama (pada tahun 1396) dipimpin oleh [[Sigismund, Kaisar Romawi Suci|Sigismund dari Luxemburg]], raja Hungaria. Banyak bangsawan
Raja Polandia-Hungaria [[Władysław III dari Polandia|Władysław Warneńczyk]] menyerang wilayah yang baru ditaklukkan Ottoman, sampai ke Beograd pada bulan Januari 1444; Sultan [[Murad II]] menolak suatu negosiasi gencatan senjatan beberapa hari setelah ratifikasinya. Upaya-upaya lanjutan oleh
Satu-satunya upaya yang benar-benar dilakukan, yang mana menghasilkan sedikit perubahan, adalah di Dauphiné.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=204}}</ref>
== Negara-negara
[[Berkas:LatinEmpire2.png|jmpl|ka|upright=1.3|Kekaisaran Bizantium dan Latin pada tahun 1205.]]
Perang Salib Pertama mendirikan empat [[negara-negara Tentara Salib|negara
Perang Salib Keempat mendirikan sebuah [[Kekaisaran Latin]] di timur dan memungkinkan pembagian wilayah Bizantium oleh para pesertanya. Kaisar Latin mengendalikan seperempat wilayah Bizantium, Venesia tiga perdelapannya (termasuk tiga perdelapan kota Konstantinopel), dan sisanya dibagi-bagi di antara para pemimpin perang salib lainnya. Peristiwa ini mengawali periode [[sejarah Yunani]] yang dikenal sebagai ''[[Frankokratia]]'' atau ''Latinokratia'' ("pemerintahan Franka [atau Latin]"), sedangkan para bangsawan Eropa Barat Katolik—terutama dari
== Keuangan ==
[[Berkas:Dirham struck in Acre by Christians 1216-1241.jpg|jmpl|[[Dirham]] kaum Kristen dengan tulisan Arab (1216–1241).]]
Perang-perang salib menghabiskan banyak biaya; seiring dengan bertambah banyaknya perang, biayanya semakin meningkat. Paus Urbanus II meminta kaum kaya untuk membantu para ''[[lord]]'' Perang Salib Pertama, seperti [[Robert Curthose|Adipati Robert dari Normandia]] dan [[Raymond IV dari Toulouse|Comte Raymond dari St. Gilles]], yang mensubsidi para kesatria dalam pasukan mereka. Total biaya yang dikeluarkan Raja [[Louis IX dari
== Ordo-ordo militer ==
{{utama|Ordo militer (komunitas monastik)}}
Ordo-ordo militer, terutama ordo [[Ksatria Templar|Templar]] dan [[Ksatria Hospitaller|Hospitalis]], memainkan peranan penting dalam pemberian dukungan bagi [[Negara-negara Tentara Salib|negara-negara bentukan Laskar Salib]], karena mereka menyediakan pasukan para prajurit yang sangat terlatih dan termotivasi yang menjadi penentu pada saat-saat kristis.<ref>Alfred J. Andrea, ''Encyclopedia of the Crusades'' (2003) pp 213-15</ref> Kesatria Hospitalis dan Templar menjadi organisasi internasional, dengan berbagai [[depot resimen|depot]] di seluruh Eropa Barat dan di Timur. [[Ordo Teutonik|Kesatria Teutonik]] berfokus di Baltik, dan ordo-ordo militer Spanyol dari Santiago, Calatrava, [[Ordo Alcántara|Alcántara]], dan [[Ordo Montesa|Montesa]] terkonsentrasi di Semenanjung Iberia. Ordo Hospitalis (Para Kesatria dari Ordo Rumah Sakit Santo Yohanes Yerusalem) didirikan di Yerusalem sebelum Perang Salib Pertama namun misinya jauh lebih diperluas sejak Perang-perang Salib dimulai.<ref>Helen J. Nicholson, ''The Knights Hospitaller'' (2001).</ref>
Setelah jatuhnya Akko mereka pindah ke [[Pulau Siprus]], menaklukkan dan memerintah [[Pulau Rodos]] (1309–1522) dan Malta (1530–1801). Ordo Templar (Para Sesama Prajurit Miskin dari Kristus dan dari Bait Salomo) didirikan pada tahun 1118 untuk melindungi para peziarah dalam perjalanan mereka ke Yerusalem. Mereka menjadi kaya dan berkuasa melalui perbankan dan [[realestat]]. Pada tahun 1322 Raja
== Peranan perempuan, anak-anak, dan kelas ==
[[Berkas:Gustave doré crusades the childrens crusade.jpg|jmpl|Ilustrasi Perang Salib Anak-anak karya [[Gustave Doré]] (1892).]]
Kaum perempuan terkait erat dengan Perang-perang salib; mereka membantu dalam perekrutan, mengambil alih tanggung jawab
[[Perang Salib Anak-anak]] dikatakan sebagai suatu gerakan Katolik di
Tiga upaya untuk bergabung dalam perang salib dilakukan oleh kaum petani selama pertengahan tahun 1250-an dan awal abad ke-14. Yang pertama, [[Perang Salib Para Gembala (1251)]], diserukan di
== Peninggalan ==
[[Berkas:Saladin and Guy.jpg|jmpl|Penggambaran dari abad ke-20 terkait suatu kemenangan [[
Orang Eropa Barat yang berada di Timur mengadopsi adat istiadat setempat, memandang diri mereka sebagai warga dari rumah baru mereka dan terjadi perkawinan campur.<ref>{{Harvnb|Krey|2012|pp=280–281}}</ref> Hal ini menyebabkan adanya orang-orang dan budaya yang diturunkan dari sisa-sisa penduduk Eropa di negara-negara
Perang-perang Salib pada saat itu mempengaruhi sikap [[Gereja Barat]] terhadap peperangan; panggilan secara rutin untuk melangsungkan perang salib dikatakan membiasakan para [[klerus]] terhadap tindak kekerasan. Mereka juga memicu suatu perdebatan seputar legitimasi merebut tanah dan kepemilikan dari kaum pagan dengan alasan murni keagamaan yang mana kembali muncul ke permukaan selama [[Zaman Penjelajahan]] pada abad ke-15 dan ke-16.<ref>{{Harvnb| Housley |2006|pp=146–147}}</ref> Kebutuhan akan praktik perang salib mendorong perkembangan pemerintahan sekuler, yang mana tidak semuanya berdampak positif; sumber daya yang digunakan dalam peperangan seharusnya dapat digunakan oleh negara-negara berkembang untuk kebutuhan lokal maupun regional.<ref>{{Harvnb| Housley |2006|pp=149}}</ref>
Baris 160:
Karena prestise dan kekuasaannya diangkat oleh Perang-perang Salib, [[kuria]] kepausan pada saat itu menjadi memiliki kendali yang lebih besar atas Gereja barat dan memperluas sistem perpajakan kepausan melalui struktur gerejawi Barat. Sistem [[indulgensi]] bertumbuh signifikan di Eropa pada abad pertengahan akhir dan memicu [[Reformasi Protestan]] pada awal abad ke-16.<ref>{{Harvnb| Housley |2006|pp=147–149}}</ref>
Meskipun Perang Salib Albigensian dimaksudkan untuk menghilangkan [[Katarisme]] di [[Languedoc]], namun
== Lihat pula ==
Baris 166:
* [[Milkhemet Mitzvah]]
* [[Perang agama]]
* [[Perang Padri]]
* [[Konflik sektarian Maluku]]
== Referensi ==
Baris 175 ⟶ 177:
* {{cite book|last=Asbridge|first=Thomas|authorlink=Thomas Asbridge|title=The Crusades: The Authoritative History of the War for the Holy Land|year=2011|publisher=Ecco|isbn= 978-0-06-078729-5|ref=harv}}
* {{cite book|last= Baldwin|first= Philip B.|title='Pope Gregory X and the crusades'|year=2014|publisher= Boydell & Brewer Ltd|isbn= 9781843839163|ref=harv}}
* {{cite book|last=Barber|first=Malcolm|authorlink=Malcolm Barber|title=The Two Cities: Medieval Europe 1050–1320|url=https://archive.org/details/twocitiesmedieva0000barb_u4c2|publisher=Routledge|year=1992|isbn=0-415-09682-0|ref=harv}}
* {{cite book|last=Bridge|first=Antony|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades00brid|location=London|publisher=Granada Publishing|year=1980|isbn=0-531-09872-9|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last=Bull|first=Marcus |title=Origins |encyclopedia= The Oxford History of the Crusades |editor= Riley-Smith, Jonathan |publisher=Oxford University Press |year=1999 |isbn=0-19-280312-3|ref=harv}}
* {{cite book|first=Robert|last=Chazan|title=European Jewry and the First Crusade|url=https://books.google.com/books?id=sndVK_foqI4C&pg=PA60|year=1996|publisher=U. of California Press|page=60|ref=harv}}
* {{cite book|title=The pursuit of the Millennium|url=https://archive.org/details/pursuitofmillenn00cohnrich|last=Cohn|first = Norman|year=1970|publisher =|isbn=|ref=harv}}
* {{cite book|title= The Arabs and Mediaeval Europe|last= Daniel|first = Norman|year=1979|publisher = Longman Group Limited|isbn=0-582-78088-8|ref=harv}}
* {{cite book|title=Europe – A History|last=Davies|first = Norman|year=1997|publisher = Pimlico|isbn=0-7126-6633-8|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Edington|first1=Susan B.|last2=Lambert|first2=Sarah|title=Gendering the Crusades|publisher= Columbia University Press|year=2002|ref=harv}}
* {{cite book|last=Findley|first=Carter Vaughan|year = 2005|title=The Turks in World History|url=https://archive.org/details/turksinworldhist0000find|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-516770-8|ref=harv}}
* {{Citation |last = Flori |first = Jean |title = Richard Coeur de Lion: le roi-chevalier | year = 1999 |language=French |location = Paris |publisher = Biographie Payot |isbn = 978-2-228-89272-8 |ref=harv}}
* Harris, Jonathan (2014), ''Byzantium and the Crusades'', Bloomsbury, 2nd ed. ISBN 978-1-78093-767-0
Baris 192 ⟶ 194:
* {{cite book|last=Housley|first=Norman|authorlink= Norman Housley|title=Contesting the Crusades|publisher=Blackwell Publishing|year=2006|isbn=1-4051-1189-5|url=http://www.amazon.com/Contesting-Crusades-Norman-Housley/dp/1405111895/|ref=harv }}
* {{cite book|last=Krey|first=August C.|year=2012|title=The First Crusade: The Accounts of Eye-Witnesses and Participants|publisher=Arx Publishing|isbn=9781935228080|ref=harv}}
* {{cite book|title= ''Western Representations of the Muslim Women: From Termagant to Odalisque|url= https://archive.org/details/westernrepresent0000kahf|last= Kahf|first = Mohja|year=1999|publisher = [[University of Texas Press]]|isbn=978-0-292-74337-3|ref=harv}}
* {{cite book|last=Kolbaba|first=T. M.|year=2000|title=The Byzantine Lists: Errors of the Latins|url=https://archive.org/details/byzantinelistser0000kolb|publisher=University of Illinois|ref=harv}}
* {{cite book|last=Lock|first=Peter|title=Routledge Companion to the Crusades|publisher=Routledge|year=2006|isbn=0-415-39312-4|ref=harv}}
* {{cite book|last=Madden|first=Thomas F.|title=The New Concise History of the Crusades|url=https://archive.org/details/newconcisehistor00madd|year=2005|publisher= Rowman & Littlefield|isbn= 978-0-7425-3822-1|ref=harv}}
* {{cite journal |last= Maier |first= C.T. |year=2004|title= The roles of women in the crusade movement: a survey |journal=Journal of medieval history |issue=30#1 |pages=61–82|ref=harv}}
* {{cite book|last = Marshall|first = Christopher|title = Warfare in the Latin East, 1192–1291|publisher = Cambridge University Press|year = 1994|isbn = 9780521477420|ref=harv}}
* {{cite book|last=Mayer|first=Hans Eberhard|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades0000maye_x9b7|edition=Second|publisher=Oxford University Press|year=1988|isbn=0-19-873097-7|ref=harv}}
* {{cite book|last=Miccoli|first=Giovanni|year=1961|chapter=La crociata dei fancifulli|title=Studi medievali|others=Third Series|ref=harv}}
* {{cite book|last=Nelson|first=Laura N.|title=The Byzantine Perspective of the First Crusade|isbn=9780549426554|year=2007|publisher=ProQuest|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Nicholson|first=Helen |title=Women on the Third Crusade |journal=Journal of Medieval History |volume=23 |issue=4 |year=1997 |doi=10.1016/S0304-4181(97)00013-4 |ref=harv}}
* {{cite book|last=Nicholson|first=Helen|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades00nich|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2004|isbn=9780313326851|ref=harv}}
* {{cite book|last= Nicolle|first=David|title=The Fourth Crusade 1202–04: The Betrayal of Byzantium|year=2011|publisher=Osprey Publishing|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last=Pringle|first=Denys |title=Architecture in Latin East|encyclopedia= The Oxford History of the Crusades |editor= Riley-Smith, Jonathan |publisher=Oxford University Press |year=1999 |isbn=0-19-280312-3|ref=harv}}
* {{cite book|last=Owen|first=Roy Douglas Davis|title=Eleanor of Aquitaine: Queen and Legend|url=https://archive.org/details/eleanorofaquitai0000owen|publisher=Blackwell Publishing|year=1993|ref=harv}}
* {{cite book|title = The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads|last = Retso|first = Jan|year=2003|publisher = [[Routledge]]|isbn=978-0-7007-1679-1|ref=harv}}
* {{cite journal | last = Raedts | first = P | title = The Children's Crusade of 1213 | journal = Journal of Medieval History | volume = 3 | year = 1977|doi=10.1016/0304-4181(77)90026-4 |ref=harv}}
* {{cite book|last = Riley-Smith|first = Jonathan|title = The Feudal Nobility and the Kingdom of Jerusalem, 1174–1277|url = https://archive.org/details/feudalnobilityki0000rile|publisher = Archon Books|year = 1973|isbn = 9780208013484|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Johnathan|title=The Oxford Illustrated History of the Crusades|date=1995|publisher=Oxford Press|isbn= 978-0192854285|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|author-link=Jonathan Riley-Smith|title=The Crusades: A Short History|url=https://archive.org/details/00book837650140|edition=Second|publisher=Yale University Press|year=2005|isbn=0-300-10128-7|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=What Were the Crusades?|url=https://archive.org/details/whatwerecrusades0000rile_r4g0|publisher=Palgrave Macmillan|year= 2009|isbn=978-0230220690|ref=harv}}
* {{Cite book|title=The Crusades: Idea and Reality, 1095–1274|first1=Louise|last1=Riley-Smith|first2=Johnathan|last2=Riley-Smith|series=Documents of Medieval History|volume=4|publisher=E. Arnold|year=1981|isbn=0-7131-6348-8|ref=harv }}
* {{Cite book|last=Rose|first= Karen|year=2009|title=The Order of the Knights Templar|ref=harv}}
* {{cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=A History of the Crusades: The Kingdom of Acre and the Later Crusades|url=https://archive.org/details/historyofcrusade0002stev|year=1951|edition= reprinted 1987|publisher=Cambridge University Press|ref=harv}}
* {{cite book|title='A History of the Crusades: The Impact of the Crusades on the Near East|last= Setton|first = Kenneth M.|year=1985|publisher = University of Wisconsin Press|isbn=0-299-09144-9|ref=harv}}
* {{cite book|title=Jerusalem: The Endless Crusade|url=https://archive.org/details/jerusalemendless0000sinc|last=Sinclair|first = Andrew|year=1995|publisher = Crown Publishers|isbn=|ref=harv}}
* {{cite book|first=Corliss K|last= Slack|title=Historical Dictionary of the Crusades|url=https://books.google.com/books?id=uX8e2zU_TG0C&pg=PA108|year=2013|publisher=Scarecrow Press|pages=108–9|ref=harv}}
* {{cite journal |last= Strack |first= Georg |year=2012|title= The Sermon of Urban II in Clermont and the Tradition of Papal Oratory |journal= Medieval Sermon Studies |issue=30#1 |pages=30–45 |doi=10.1179/1366069112Z.0000000002|url= http://www.mag.geschichte.uni-muenchen.de/downloads/strack_urban.pdf| ref=harv}}
* {{cite book|last=Strayer|first=Joseph Reese|year=1992|title=The Albigensian Crusades|url=https://archive.org/details/albigensiancrusa00stra|publisher=University of Michigan Press|isbn=0-472-06476-2|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |last=Strayer|first=Joseph R. |editor=Wolff, R. L. and Hazard, H. W. |encyclopedia=The Later Crusades, 1189–1311 |year=1969 |url =http://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=article&did=HISTORY.CRUSTWO.I0023&isize=M |title=The Crusades of Louis IX |pages=487–521|ref=harv}}
* {{cite book|title= Saracens: Islam in the Medieval European Imagination|url= https://archive.org/details/saracensislaminm0000tola|last= Tolan|first = John Victor|year=2002|publisher = [[Columbia University Press]]|isbn=978-0-231-12333-4|ref=harv}}
* {{cite book|last1= Tolan|first1=John|last2=Veinstein|first2= Gilles|last3=Henry|first3=Laurens|year=2013|title=Europe and the Islamic World: A History.|url= https://archive.org/details/europeislamicwor0000tola|publisher=Princeton University Press|isbn=978-0-691-14705-5|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tuchman|first=Barbara W.|title=A Distant Mirror: The Calamitous 14th Century|publisher=Random House Publishing Group|year=2011|isbn=9780307793690|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tyerman|first=Christopher|title=God's War: A New History of the Crusades|url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer|publisher=Belknap Press|year=2006|isbn=978-0-674-02387-1|ref=harv}}
* {{cite book|last= Vasilev|first=Aleksandr Aleksandrovich|title=History of the Byzantine Empire: 324–1453|year=1952|publisher=University of Wisconsin Press|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Villegas-Aristizabal|first= L|year=2009 |title=Anglo-Norman involvement in the conquest of Tortosa and Settlement of Tortosa, 1148–1180 |journal=Crusades |issue=8 |pages=63–129|ref=harv}}
* {{cite book|last=Wickham|first=Chris|authorlink= Christopher Wickham|title=The Inheritance of Rome: Illuminating the Dark Ages 400–1000|url=https://archive.org/details/inheritanceofrom0000wick|publisher=Penguin Books|year=2009|isbn=978-0-14-311742-1|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |last= Zacour|first=Norman P. |title=The Children's Crusade |editor=Wolff, R. L. and Hazard, H. W. |encyclopedia=The Later Crusades, 1189–1311 |year=1969 |pages=325–342|url =http://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=article&did=HISTORY.CRUSTWO.I0023&isize=M|ref=harv }}
{{refend}}
Baris 239 ⟶ 241:
;Pengantar
* {{cite encyclopedia |author= Andrea, Alfred J. |encyclopedia=Encyclopedia of the Crusades |year= 2003|isbn= 0-313-31659-7|oclc= 52030565}}
* {{cite book|author=Asbridge, Thomas|title=The First Crusade: A New History: The Roots of Conflict between Christianity and Islam|url=https://archive.org/details/firstcrusadenewh00asbr|year=2005|isbn= 0-195-18905-1}}
* Cobb, Paul M. ''The Race for Paradise: An Islamic History of the Crusades'' (Oxford University Press, 2014)
* {{cite book|author= France, John|title=Western Warfare in the Age of the Crusades, 1000–1300|url= https://archive.org/details/westernwarfarein0000fran|year=1999|isbn=0-801-48607-6|OCLC=40179990}}
* Hillenbrand, Carole. ''The Crusades, Islamic Perspectives''. (2000)
* Holt, P.M. ''The Age of the Crusades: The Near East from the Eleventh Century to 1517''. (2nd ed. 2014)
Baris 282 ⟶ 284:
;Historiografi
* Constable, Giles. "The Historiography of the Crusades" in Angeliki E. Laiou, ed. ''The Crusades from the Perspective of Byzantium and the Muslim World'' (2001) [http://www.doaks.org/resources/publications/doaks-online-publications/byzantine-studies/crusades/cr01.pdf Extract online.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130703012414/http://www.doaks.org/resources/publications/doaks-online-publications/byzantine-studies/crusades/cr01.pdf |date=2013-07-03 }}
* Illston, James Michael. '''An Entirely Masculine Activity'? Women and War in the High and Late Middle Ages Reconsidered'' (MA thesis, University of Canterbury, 2009) [http://hdl.handle.net/10092/2915 full text online]
* Madden, Thomas F. ed. ''The Crusades: The Essential Readings'' (2002)
Baris 304 ⟶ 306:
{{Commons category|Crusades}}
{{Wikisource1911Enc|Crusades|link=en}}
* [https://europeanhistory.boisestate.edu/crusades/contents.shtml a virtual college course] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304040437/https://europeanhistory.boisestate.edu/crusades/contents.shtml |date=2016-03-04 }} through [[Boise State University]] ed. by E. L. Knox
* [http://www.the-orb.net/encyclop/religion/crusades/crusade.html Crusades: A Guide to Online Resources] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131206053422/http://www.the-orb.net/encyclop/religion/crusades/crusade.html |date=2013-12-06 }}, Paul Crawford, 1999
* [http://www.staff.u-szeged.hu/~capitul/sscle/ The Society for the Study of the Crusades and the Latin East]—an international organization of professional Crusade scholars
* [http://www.deremilitari.org De Re Militari: The Society for Medieval Military History]—contains articles and primary sources related to the Crusades
|