Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(96 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Combat deuxième croisade.jpg|jmpl|300px|Laga [[Perang Salib Kedua|Perang Salib II]], ilustrasi dalam naskah ''Histoire d'Outremer'' karangan [[Willelmus Tyrensis]]]]
{{Perang Salib}}
[[Berkas:Map Crusader states 1135-en.svg|jmpl|Peta [[Mediterania Timur|kawasan timur Mediterania]] pada tahun 1135, memperlihatkan wilayah yang dikuasai Laskar Salib dan daerah sekitarnya.]]
'''''Perang Salib''''' adalah sebutan bagi [[perang agamasuku|perang-perang agama]] di [[AsiaTimur BaratTengah]] dan [[Eropa]] antara abad ke-1115 sampai abad ke-17, yang direstuidisokong dan adakalanya diarahkan oleh [[Gereja Katolik]]. Perang Salib berbeda dari konflik-konflik keagamaan lainnya karena orang-orang yang ikut serta dalam Perangperang Salibini meyakini perjuangan mereka sebagai [[penitensi|laku silih]] demi berolehmemperoleh ampunan atas [[pengakuan dosa|dosa-dosaDosa yang sudah mereka akui]]. Ruang lingkup istilah Perang Salib pun masih menjadi pokok perdebatan. Ada sejarawan yang berpandanganberpendapat bahwa hanya [[Peziarahan Kristen|ziarah-ziarah]] bersenjata ke [[Yerusalem]] sajalah yang dapat disebut Perang Salib, tetapi ada pula sejarawan yang berpandangan bahwa Perang Salib adalah semua kampanye militer Katolikprotestan dengan iming-iming keuntunganuang sejuta rupiah rohani bagi orang-orang yang ikut berjuang, atau segala macam "[[perang agama|perang suci]]" Katolik, atau semuasetiap perang yang dilancarkandicetuskan pihak Kristen Katolik dengan iming-iming keuntunganpahala rohani sebagai ciri utamanyautama. Perang Salib yang paling terkenal adalah Perangperang-perang Salibperebutan [[Tanah Suci]] melawan [[Muslim|kaum Muslim]] di [[Mediterania Timur|kawasan timur Mediterania]] antara tahun 1096109 sampai tahun 1271 demi membela [[Tanah Suci]]127. Sejak abad ke-122, ada pula Perang Salib melawan [[Moor|orang Moro Iberia]], Perang Salib melawan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Turki OsmanliUtsmaniyah]], dan Perang Salib untuk maksud-maksud lain, termasuk untuk memerangi [[paganisme|kaum penyembah berhalapagan]], memberantas [[Bidaah dalam Kekristenan|kaum bidah]], dan menuntaskan konfliksilang antarkubusengketa di antara pihak-pihak yang sama-sama beragama Kristen Katolik.
 
Pada[[Perang tahunSalib 1095,Pertama|Perang [[PausSalib Urbanuspertama IIkali]] memaklumkandicetuskan oleh [[PerangPaus SalibUrbanus Pertama|PerangII]] Salibpada yangtahun pertama]]1095 dalam sidang [[Konsili Clermont]]. Ia mengimbau hadirin untuk angkat senjata membantu [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] melawan [[Kesultanan Seljuk Raya|orang Turki Seljuk]], dan untuk melakukan perjalanan ziarah bersenjata ke YerusalemMadinah. Imbauannya disambutditanggapi dengan penuh semangat oleh orang-orang dari segalaseluruh lapisan masyarakat di Eropa Barat. Para sukarelawan dikukuhkan menjadi anggota Laskar Salib melalui pengikraran kaul di muka umum. Orang berlomba-lombamengajukan menjadidiri anggotalantaran Laskardidorong Saliboleh lantaranniat berbagaiyang macam alasanberbeda-beda. Ada yang sekadar ingin pergi ke Yerusalem agar ikut terangkat beramai-ramai ke surga, ada yang melakukannya demi menunaikanbakti kewajiban terhadapkepada majikan, ada yang hendak mencari ketenaran dan nama baik, dan ada pula yang bernafsu meraup keuntungan ekonomi danmaupun politik melalui keikutsertaannya. Laskar Salib mengasaskan [[negara-negara Tentara Salib|empat negara baru]], yang lazim disebut ''Outremer'' (Tanah Sabrang), yakni [[County Edessa|Negara Kabupaten Edessa]], [[Kepangeranan Antiokhia|Negara Kepangeranan Antiokhia]], [[Kerajaan Yerusalem|Negara Kerajaan Yerusalem]], dan [[County Tripoli|Negara Kabupaten Tripoli]]. Laskar Salib pada akhirnya terdesak mundur sesudah hampir dua abad bercokol di Tanah Suci. [[Akko]], kota terakhir Laskar Salib di Tanah Suci, [[Pengepungan Akko (1291)|direbut kaum Muslim pada tahun 1291]].
 
''[[Reconquista]]'' (Penaklukan Balik), perang Kristen-Muslim di [[Semenanjung Iberia]], dinyatakan sebagai Perang Salib pada tahun 1123, dan berakhir dengan tumbangnya [[EmiratKesultanan Granada]] pada tahun 1492. The [[Perang Salib Utara]] yang menundukkan suku-suku pagan di kawasan timur laut Eropa ke bawah kekuasaan Jerman, Denmark, maupundan Swedia, dianggap sebagai Perang Salib sejak tahun 1147. Pada tahun 1199, [[Paus Innosensius III|Paus Inosensius III]] menjadi paus pertama yang memaklumkan Perang Salib politik melawanuntuk menundukkan penguasa-penguasa Kristen yang membandel. Perang Salib dijadikan sarana memerangi kaum bidah di [[Languedoc|Lengadok]] sejak tahun 1208. Perang Salib melawan kaum bidah berlanjut di [[Savoia]] serta [[Bohemia]] pada abad ke-15, dan dilancarkan terhadap [[Protestanisme|umatkaum Protestan]] pada abad ke-1646. Perang Salib juga dilancarkan untuk membendung laju ekspansi Kekaisaran TurkiRomawi OsmanliUtsmaniyah pada pertengahan abad ke-14, dan baru berakhir dengan [[Liga Suci (1684)|Perang Liga Suci]] pada tahun 1699.
 
== PeristilahanTerminologi ==
Istilah "Perang Salib" dalam bahasa Indonesia adalah terjemahan dari frasa Arab "''Hurubus Salibiyah''" ({{lang-ar|حَرْب الصليبية}}). Dalam [[historiografi]] modern, istilah "Perang Salib" mula-mula digunakan sebagai sebutan bagi ekspedisi militer ke [[Tanah Suci]] yang dilakukan umat Kristen Eropa pada abad ke-11, abad ke-12, dan abad ke-13. Istilah ini selanjutnya mengalami perluasan makna sehingga digunakan pula sebagai sebutan bagi kampanye-kampanye militer lain yang diprakarsai, disokong, dan adakalanya diarahkan oleh [[Gereja Katolik]], untuk memerangi [[paganisme|kaum pagan]], memberantas [[Bidaah dalam Kekristenan|kaum bidah]], dan untuk maksud-maksud lain yang konon katanya demi syiar agama.<ref>{{OED|crusades}}</ref> Perang Salib terbedakan dari perang-perang agama Kristen lainnya karena orang-orang yang ikut serta di dalamnya meyakini perjuangan mereka sebagai laku silih demi beroleh ampunan atas segala dosa yang sudah diakui.{{sfn|Tyerman|2019|p=1}} Penggunaan istilah "Perang Salib" dapat menimbulkan kesalahpahaman. Orang mungkin saja menyamaratakan semua Perang Salib, bahkan keliru menyangka bahwa Perang Salib adalah semua perang Kristen-Islam sebagaimana perang-perang Salib perdana. Lagi pula definisi Perang Salib masih menjadi pokok perdebatan terkait historiografi di kalangan sejarawan dewasa ini.{{sfn|Asbridge|2012|p=40}}{{sfn|Tyerman|2011|pp=225–226}}{{sfn|Constable|2001|p=1-22}}
{{further information|Historiografi Perang Salib}}
Istilah "Perang Salib" dalam bahasa Indonesia adalah terjemahan dari istilah Arab "''Harbus Salibiyah''" ({{lang-ar|حَرْب الصليبية}}, Perang Salib). Istilah terjemahan ini dijadikan padanan istilah Belanda "''kruistochten''" (penjelajahan-penjelajahan salib) atau "kruisvaarten" (pelayaran-pelayaran salib) yang berkonotasi "perang" atau "aksi militer".
 
Ketika Paus[[Perang UrbanusSalib menyerukanPertama|Perang pengerahan kekuatanSalib tempurI]] ke Tanah Sucimeletus, belum ada istilah "Perang Salib" belum dikenal. IstilahKampanye yangmiliter digunakanumat Kristen kala itu adalahdisebut "''iter''lawatan" (lawatan{{lang-la|iter}}), atau "''peregrinatio''ziarah" (ziarah{{lang-la|peregrinatio}}). Perang-perang dengan restu Gereja ini baru dikait-kaitkan dengan istilah "salib" setelah kata "''crucesignatus''" (orang yang diberi [[tanda salib]]) dari bahasa Latin mulai digunakan pada akhir abad ke-12.<ref name="Asbridge 2012 40">{{Harvnb|Asbridge|2012|p=40}}</ref> Menurut [[Oxford English Dictionary|Kamus Bahasa Inggris Oxford]], etimologi kata "''crusade''" (istilah Inggris untuk "Perang Salib") berkaitan dengan kata ''croisade'' dalam bahasa Prancis modern, ''croisée'' dalam bahasa Prancis kuno, ''crozada'' dalam bahasa Provençal, ''cruzada'' dalam bahasa Portugis dan Spanyol, dan ''crociata'' dalam bahasa Italia. Semua kata ini adalah turunan dari kata ''cruciāta'' atau ''cruxiata'' dalam bahasa Latin Abad Pertengahan, yang mula-mula berarti "menyiksa" atau "menyalibkan", namun sejak abad ke-12 juga berarti "membuat tanda salib".<ref>{{OED|Crusade}}</ref> Meskipun istilah "Perang Salib" telah digunakan oleh para sejarawan sebagai sebutan bagi perang-perang suci yang dilakukan umat Kristen semenjak 1095, peristiwa-peristiwa yang disebut sebagai "Perang Salib" sangatlah banyak dan beragam sehingga penggunaan istilah ini dapat saja menimbulkan salah paham, khususnya terkait perang-perang salib perdana.<ref name="Asbridge 2012 40" />
 
Perang Salib di Tanah Suci lazimnya dipilah-pilah menjadi sembilan perang yang berbeda, mulai dari [[Perang Salib pertama]] (1095–1099) sampai [[Perang Salib Kesembilan|Perang Salib kesembilan]] (1271–1272). Pemilahan menjadi sembilan perang inilah yang digunakan oleh sejarawan [[Charles Mills (sejarawan)|Charles Mills]] dalam karya tulisnya yang berjudul ''[[History of the Crusades for the Recovery and Possession of the Holy Land]]'' (1820), dan seringkalisering kali digunakan sebagai bentuk pemilahan yang paling mudah, meskipun sebenarnya masih dapat diperdebatkan. [[Perang Salib kelima]] dan [[Perang Salib keenam|keenam]] yang dipimpin oleh [[Friedrich II, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Friedrich II]] dapat saja dianggap sebagai satu kali peperangan, demikian pula dengan [[Perang Salib Kedelapan|Perang Salib kedelapan]] dan [[Perang Salib Kesembilan|kesembilan]] yang dipimpin oleh [[Louis IX dari Prancis|Raja Louis{{nbsp}}IX]].<ref name="Davies 1997, hlm. 358">{{Harvnb|Davies|1997|p=358}}</ref>
 
Istilah "Perang Salib" dapat saja dimaknai secara berbeda, tergantung pada pandangan penulis yang menggunakannya. [[Giles Constable]] menjabarkan empat sudut pandang berbeda di kalangan para pengkaji sejarah sebagai berikut:<ref name="Constable 2001 12–15">{{Harvnb|Constable|2001|pp=12–15}}</ref>
Baris 30 ⟶ 29:
Abad ke-20 menghasilkan tiga tulisan sejarah yang penting tentang Perang-perang Salib: oleh Runciman, [[René Grousset]], dan suatu karya dari berbagai penulis yang disunting oleh K. M. Stetton.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=269}}</ref> Selama abad itu, dikembangkan dua definisi mengenai Perang-perang Salib; salah satunya mencakup semua upaya yang dipimpin oleh paus di Asia Barat dan Eropa,<ref name="Lock 2006 270"/> namun sejarawan [[Thomas Madden]] menulis, "Perang salib, yang pertama dan terutama, merupakan suatu perang terhadap kaum Muslim demi membela iman Kristen ... Mereka memulainya sebagai suatu akibat dari penaklukan kaum Muslim atas wilayah-wilayah kaum Kristen." Madden menuliskan bahwa tujuan dari Paus Urbanus adalah bahwa "umat Kristen dari Timur harus terbebas dari kondisi-kondisi yang memalukan dan kejam di bawah kekuasaan Muslim."<ref name="Madden 2005 xii, 4, 8"/>
 
Setelah jatuhnya [[Akko]] pada tahun 1291, dukungan Eropa untuk Perang-perang Salib terus berlanjut meskipun ada kritikan dari berbagai orang pada zaman tersebut (misalnya [[Roger Bacon]], yang percaya bahwa perang-perang itu tidak efektif: "Mereka yang bertahan hidup, bersama-sama dengan anak-anak mereka, adalah lebih dan lebih lagi disakiti hatinya terhadap iman Kristen").<ref>{{Harvnb|Rose|2009|p=72}}</ref> Menurut sejarawan Norman Davies, Perang-perang Salib bertentangan dengan [[Perdamaian dan Gencatan Senjata demi Allah]] yang didukung oleh Paus Urbanus dan memperkuat hubungan antara [[militerisme]], [[feudalisme]], dan dunia Kristen Barat. Pembentukan ordo-ordo religius militer mengejutkan kaum Bizantium Ortodoks, dan Laskar Salib menjarah negara-negara yang mereka lalui dalam perjalanan mereka ke timur. Dengan melanggar sumpah mereka untuk mengembalikan wilayah kepada kaum Bizantium, mereka seringkalisering kali mempertahankan wilayah tersebut untuk dimilki sendiri.<ref name="Davies 1997, p. 358" /><ref>{{Harvnb| Kolbaba |2000|p=49}}</ref><ref>{{Harvnb| Vasilev |1952|p=408}}</ref> Permulaan [[Perang Salib Rakyat]] memprakarsai terjadinya suatu [[pogrom]] di Rhineland dan pembantaian ribuan orang Yahudi di Eropa Tengah; selama abad ke-19 akhir, perang salib ini digunakan oleh beberapa sejarawan Yahudi untuk mendukung [[Zionisme]].<ref>{{Harvnb|AlthoffFriedGeary|2002|pp=305–308}}</ref> Perang Salib Keempat mengakibatkan [[Pengepungan Konstantinopel (1204)|perampokan atas Konstantinopel]], sehingga secara efektif mengakhiri segala kesempatan mendamaikan [[Skisma Timur–Barat]] dan menyebabkan jatuhnya [[Kekaisaran Bizantium]] kepada kekuasaan Ottoman. Para sejarawan Abad Pencerahan mengkritik salah sasarannya Perang-perang Salib—khususnya Perang Salib Keempat—yang mana menyerang suatu kekuasaan Kristen (Kekaisaran Bizantium) bukannya kekuasaan Islam. David Nicolle menyebutkan kontroversi Perang Salib Keempat dalam "pengkhianatan" atas Bizantium karyanya,<ref>{{Harvnb|Nicolle|2011|p=5}}</ref> dan dalam ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]'' [[Edward Gibbon]] menuliskan bahwa upaya-upaya Laskar Salib akan lebih efektif jika memperbaiki negara-negara mereka sendiri.<ref name="Davies 1997, p. 358" />
 
== Latar belakang ==
Baris 79 ⟶ 78:
[[Berkas:Philippe Auguste arrivant en Palestine.jpg|jmpl|kiri|350px|Miniatur Raja [[Philippe II dari Prancis]] ketika tiba di Tanah Suci.]]
 
[[Saladin]] membangun suatu kesatuan kekuatan oposisi dan memberikan ancaman baru kepada negara-negara Latin.<ref>{{Harvnb|Holt|1983|pp=235–239}}</ref> Setelah kemenangannya di [[Pertempuran Hittin|Pertempuran Hattin]], ia dengan mudah mengalahkan Laskar Salib yang tercerai berai pada tahun 1187 dan [[Pengepungan Yerusalem (1187)|merebut kembali Yerusalem]] pada tanggal 29 September tahun itu. Syarat-syarat perjanjian diatur dan kota itu menyerah; Saladin memasuki kota pada tanggal 2 Oktober.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|pp=343–357}}</ref> Menurut [[Abas Benediktus|Benediktus dari Peterborough]], [[Paus Urbanus III]] meninggal dunia karena kesedihan yang mendalam pada tanggal 19 Oktober 1187 setelah mendengar berita mengenai kekalahan tersebut.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|p=367}}</ref> Pada tanggal 29 Oktober [[Paus Gregorius VIII]] mengeluarkan sebuah [[bulla kepausan]], ''[[Audita tremendi]]'', yang memaklumkan dilangsungkannya [[Perang Salib Ketiga]]. [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci]], [[Philippe II dari Prancis]], dan [[Richard I dari Inggris]] berencana untuk merebut Yerusalem kembali dan mereka mengorganisir pasukan masing-masing. Friedrich meninggal dunia dalam perjalanan ke Yerusalem; beberapa pasukannya dapat mencapai Tanah Suci. Dua pasukan lainnya berhasil sampai tetapi dilanda pertengkaran politik. Philippe kembali ke Prancis, meninggalkan sebagian besar pasukannya. Richard menaklukkan Pulau Siprus dari kaum Bizantium pada tahun 1191 karena para korban kapal karam termasuk saudarinya ditawan oleh penguasa pulau itu, [[Isaakius Komnenos dari Siprus|Isaakius Komnenos]].<ref>{{harvnb|Flori|1999|p=132}}</ref> Ia kemudian merebut kembali kota [[Akko]] setelah suatu [[Pengepungan Akko (1189–1191)|pengepungan yang lama]]. Laskar Salib melakukan perjalanan ke selatan di sepanjang pantai Mediterania, mengalahkan kaum Muslim di dekat [[Arsuf]], dan merebut kembali kota pelabuhan [[Yafo]]. Mereka telah berada di dekat Yerusalem, tetapi kekurangan perbekalan memaksa mereka untuk mengakhiri perang salib ini tanpa merebut Yerusalem.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=151–154}}</ref> Richard meninggalkannya pada tahun berikutnya setelah menegosiasikan suatu perjanjian dengan Saladin. Ketentuan-ketentuan itu mengizinkan kaum Katolik yang tidak bersenjata untuk berziarah ke Yerusalem dan mengizinkan para pedagang untuk berdagang.<ref>{{Harvnb|Asbridge|2011|pp=512–513}}</ref> [[Heinrich VI, Kaisar Romawi Suci]], memprakarsai [[Perang Salib tahun 1197|Perang Salib Jerman]] pada tahun 1197 untuk memenuhi janji-janji yang dibuat oleh ayahnya, Friedrich. Dengan dipimpin oleh [[Konrad dari Wittelsbach]], [[Pemilih dari Mainz|Uskup Agung Mainz]], pasukan tersebut tiba di Akko dan merebut kota [[Sidon]] dan [[Beirut]]. Namun sebagian besar anggota pasukan akhirnya kembali ke Jerman setelah Heinrich meninggal dunia.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=155}}</ref>
 
=== Abad ke-13 ===
Baris 108 ⟶ 107:
Pada tahun 1266 saudara Louis IX, [[Charles dari Anjou|Charles]], merebut [[Kerajaan Sisilia|Sisilia]] yang sebelumnya menguasai sebagian daerah di [[Laut Adriatik]] timur, yaitu [[Kerkyra]], kota-kota [[Butrint]]o, [[Vlorë|Avlona]], dan [[Syvota|Suboto]]. [[Perjanjian Viterbo]] disepakati dengan pengasingan [[Baudouin II, Kaisar Latin|Baudouin II dari Konstantinopel]] dan [[Guillaume dari Villehardouin]]; para ahli waris dari kedua pangeran Latin ini akan dinikahkan dengan anak-anak Charles, dan jika tidak ada ahli waris maka Charles akan memperoleh kepangeranan dan kekaisaran tersebut. Charles memalingkan perang salib saudaranya demi kepentingannya sendiri, ia membujuk Louis untuk mengarahkan yang disebut [[Perang Salib Kedelapan]] itu untuk melawan [[vasal]] yang memberontak dari Charles, yakni [[Tunis]]. Namun wafatnya Louis, penyakit yang menyebar di kalangan Laskar Salib, dan badai yang menghancurkan armada kapalnya memaksa Charles untuk menunda rencana yang telah disusunnya atas Konstantinopel. [[Mikhael VIII Palaiologos]] khawatir dengan perang salib yang telah direncanakan Charles untuk memulihkan Kekaisaran Latin, yang mana telah jatuh pada tahun 1261, dan terhadap ekspansi Charles di Mediterania. Rencana Charles tertunda karena Michael memulai negosiasi dengan [[Paus Gregorius X]] demi persatuan gereja-gereja Yunani dan Latin. Dalam [[Konsili Lyon II]], penyatuan gereja-gereja tersebut dideklarasikan sehingga Charles dan [[Philippe I, Kaisar Latin|Philippe dari Courtenay]] terpaksa menjalin gencatan senjata dengan kaum Bizantium. Penyatuan ini nantinya terbukti tidak dapat diterima oleh kalangan Yunani. Michael juga mendanai Genoa untuk mendorong pemberontakan di wilayah-wilayah Italia utara yang dikuasai Charles.<ref>{{Harvnb|Baldwin|2014|p=}}</ref> Pada tahun 1268 Charles mengeksekusi [[Konradin]], cicit [[Isabella dari Jerusalem]] dan [[pretender]] utama atas singgasana Yerusalem, ketika ia merebut Sisilia dari Kekaisaran Romawi Suci. Charles membeli hak penguasaan Yerusalem dari [[Maria dari Antiokhia (pretender)|Maria dari Antiokhia]], satu-satunya cucu yang masih hidup dari Ratu Isabella, sehingga menciptakan suatu klaim untuk menandingi [[Hugues III dari Siprus]] (cicit Isabella).
 
Charles menghabiskan hidupnya dengan upaya-upaya untuk menghimpunkan suatu kekaisaran Mediterania; ia dan Louis memandang diri mereka sebagai instrumen Allah untuk menegakkan kepausan.<ref>{{Harvnb|Setton|1985|p=201}}</ref> Louis IX mengabaikan para penasihatnya sehingga pada tahun 1270 ia kembali menyerang bangsa Arab di [[Tunis]]. Cuacanya panas, dan pasukannya hancur oleh penyakit. Louis meninggal dunia, sehingga mengakhiri upaya besar yang terakhir untuk mengambil alih Tanah Suci.<ref>{{Harvnb|Strayer|1969|p=487}}</ref> Dari tahun 1265 sampai 1271, para [[mamluk]] yang dipimpin oleh Sultan [[Baibars]] mendesak kaum Franka ke beberapa pos pesisir kecil.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=816–817}}</ref> Yang kemudian menjadi [[Edward I dari Inggris]] berjanji untuk ikut serta dengan Louis IX dalam perang salib, namun ia terlambat dan baru sampai di Afrika Utara pada bulan November 1270. Setelah wafatnya Louis, Edward pergi ke Sisilia dan kemudian ke Akko pada bulan Mei 1271. Bagaimanapun pasukannya kecil, dan ia tidak senang dengan gencatan senjata antara Baibars dan Raja [[Hugues III dari Siprus|Hugues dari Yerusalem]]. Edward belajar dari kematian ayahnya dan suksesinya ke singgasana terjadi pada bulan Desember 1272, tetapi ia tidak kembali ke Inggris hingga tahun 1274 (walau ia meraih sedikit pencapaian di Tanah Suci).<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=164}}</ref> [[Pemilihan Kepausan 1280–81|Konklaf pada tahun 1281 yang memilih seorang paus Prancis]], yaitu [[Paus Martinus IV]], membawa kekuasaan kepausan sepenuhnya ke lini belakang Charles. Ia berkampanye di Albania dan [[Kepangeranan Akhaya|Akhaya]], namun tidak berhasil, menjelang persiapan untuk melangsungkan perang salibnya (dengan 400 kapal yang membawa 27.000 kesatria berkuda) terhadap Konstantinopel. Mikhael VIII Palaiologos bersekutu dengan [[Pero III dari Aragon]] untuk memicu suatu pemberontakan, yang kemudian disebut [[Vespers Sisilia]], di mana armada kapal Laskar Salib ditinggalkan dan dibakar. Orang-orang Sisilia mengangkat Pero sebagai raja, dan [[Wangsa Anjou Kapetia]] diasingkan dari Sisilia. Paus Martinus mengekskomunikasi Pero dan melangsungkan suatu perang salib terhadap Aragon sebelum Charles wafat pada tahun 1285, yang mana memungkinkan [[Henri II dari Yerusalem|Henri II dari Siprus]] untuk merebut kembali Yerusalem. Salah satu faktor kemunduran Laskar Salib adalah perpecahan dan konflik seputar kepentingan kaum Kristen Latin di Mediteraniakawasan timur Mediterania. Paus Martinus dipandang membahayakan kepausan dengan mendukung Charles dari Anjou, dengan ceroboh melangsungkan "perang-perang salib" sekuler terhadap Sisilia dan Aragon sehingga menodai gemerlap spiritualnya. Jatuhnya [[otoritas moral]] kepausan dan bangkitnya nasionalisme membunyikan lonceng kematian bagi praktik perang salib, yang akhirnya mengarah pada [[Kepausan Avignon]] dan [[Skisma Barat]]. [[Perang Salib Aragon]] dinyatakan oleh Paus Martinus terhadap Pero III pada tahun 1284 dan 1285, di mana Pero mendukung pasukan anti ''Angevin'' ("dari Anjou") di Sisilia setelah Vespers Sisilia dan Paus Martinus mendukung Charles dari Anjou. [[Paus Bonifasius VIII]] menyatakan suatu perang salib terhadap [[Federico III dari Sisilia]] (putra bungsu Pero) pada tahun 1298, namun ia tidak mampu menghalangi pengakuan dan pemahkotaan Federico sebagai raja Sisilia.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=186}}</ref>
 
Tanah daratan [[negara-negara Tentara Salib|negara-negara bentukan Laskar Salib]] dari ''[[outremer]]'' tersebut lenyap dengan jatuhnya [[Kejatuhan Tripoli (1289)|Tripoli]] pada tahun 1289 dan [[Pengepungan Akko (1291)|Akko]] pada tahun 1291.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=122}}</ref> Kebanyakan kaum Kristen Latin yang tersisa pergi ke berbagai tempat tujuan dalam ''[[Frankokratia]]'' ("pemerintahan Franka"), dibunuh, atau diperbudak.<ref>{{Harvnb|Tyerman |2006|pp=820–822}}</ref> Upaya-upaya praktik perang salib kecil masih ada pada abad ke-14; [[Pierre I dari Siprus]] merebut dan menjarah [[Aleksandria]] pada tahun 1365 dalam peristiwa yang dikenal sebagai [[Perang Salib Aleksandria]], namun motivasinya lebih kepada kepentingan ekonomi daripada religius.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|pp=195–196}}</ref> [[Louis II dari Bourbon|Louis II]] memimpin [[Perang Salib Berber|Perang Salib Mahdiya]] untuk melawan [[perompakan|bajak laut]] Muslim di Afrika Utara; setelah pengepungan selama 10 minggu, Laskar Salib menyepakati gencatan senjata selama 10 tahun.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=199}}</ref>
 
== Perang Salib lainnya ==
Ekspedisi militer yang dilakukan oleh umat Kristen Eropa pada abad ke-11, 12, dan 13 untuk merebut kembali Tanah Suci dari tangan umat Islam menjadi contoh peperangan di wilayah lain yang juga menarik minat Gereja Latin. Ini termasuk [[Reconquista|penaklukan]] Muslim [[Al-Andalus]] pada abad ke-12 dan ke-13 oleh kerajaan Kristen Spanyol; Ekspansi Perang Salib Utara Jerman pada abad ke-12 hingga ke-15 ke wilayah Baltik yang kafir; penindasan ketidaksesuaian, khususnya di Languedoc selama apa yang disebut Perang Salib Albigensian dan demi keuntungan sementara Kepausan di Italia dan Jerman yang sekarang dikenal sebagai perang salib politik. Pada abad ke-13 dan ke-14 juga terjadi pemberontakan-pemberontakan yang tidak disetujui, namun terkait dengan upaya merebut kembali Yerusalem, yang dikenal dengan istilah Perang Salib Penggembala atau Perang Salib Anak-anak.
 
=== Abad ke-14 dan ke-15 ===
Baris 125 ⟶ 127:
[[Berkas:LatinEmpire2.png|jmpl|ka|upright=1.3|Kekaisaran Bizantium dan Latin pada tahun 1205.]]
 
Perang Salib Pertama mendirikan empat [[negara-negara Tentara Salib|negara bentukan Laskar Salib]] yang pertama di Mediteraniakawasan Timurtimur Mediterania: [[County Edessa]] (1098–1149), [[Kepangeranan Antiokhia]] (1098–1268), [[Kerajaan Yerusalem]] (1099–1291), dan [[CountyComitatus TripoliTripolitanus]] (1104—kendati Tripoli belum ditaklukkan hingga 1109—sampai 1289). [[Kerajaan Armenia Kilikia]] telah ada sebelum Perang-perang Salib, tetapi status kerajaan diperolehnya dari Paus Innosensius III dan kemudian mendapat pengaruh barat sepenuhnya oleh [[Wangsa Lusignan]]. Menurut sejarawan [[Jonathan Riley-Smith]], negara-negara ini merupakan contoh awal dari "Eropa di luar negeri". Mereka umumnya dikenal dengan sebutan ''[[outremer]]'', dari [[bahasa Prancis]] ''outre-mer'' ("luar negeri", {{lang-en|overseas}}).<ref>{{OED|Outremer}}</ref>
 
Perang Salib Keempat mendirikan sebuah [[Kekaisaran Latin]] di timur dan memungkinkan pembagian wilayah Bizantium oleh para pesertanya. Kaisar Latin mengendalikan seperempat wilayah Bizantium, Venesia tiga perdelapannya (termasuk tiga perdelapan kota Konstantinopel), dan sisanya dibagi-bagi di antara para pemimpin perang salib lainnya. Peristiwa ini mengawali periode [[sejarah Yunani]] yang dikenal sebagai ''[[Frankokratia]]'' atau ''Latinokratia'' ("pemerintahan Franka [atau Latin]"), sedangkan para bangsawan Eropa Barat Katolik—terutama dari Prancis dan Italia—mendirikan negara-negara di bekas wilayah Bizantium dan memerintah [[bangsa Yunani Bizantium]] [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks]] di wilayah-wilayah tersebut. ''[[Partitio terrarum imperii Romaniae]]'' merupakan suatu catatan penting tentang properti keluarga dan pembagian administratif Bizantium (''[[episkepsis]]'') pada awal abad ke-13.<ref name="Runciman 1951 480"/>
Baris 143 ⟶ 145:
[[Berkas:Gustave doré crusades the childrens crusade.jpg|jmpl|Ilustrasi Perang Salib Anak-anak karya [[Gustave Doré]] (1892).]]
 
Kaum perempuan terkait erat dengan Perang-perang salib; mereka membantu dalam perekrutan, mengambil alih tanggung jawab Laskar Salib dalam ketidakhadiran mereka, juga menyediakan dukungan moral dan keuangan.<ref>{{Harvnb| Hodgson |2007|pp=39–44}}</ref><ref>{{Harvnb| Maier |2004 |pp= 61–82}}</ref> Para sejarawan berpendapat bahwa peranan paling signifikan yang dimainkan oleh kaum perempuan di Barat adalah mempertahankan ''status quo''.<ref name="EdingtonLambert 2002 98">{{Harvnb|EdingtonLambert|2002|p=98}}</ref> Para pemilik lahan yang pergi ke Tanah Suci meninggalkan kendali atas properti mereka kepada para pengawas yang mana seringkalisering kali merupakan para istri atau ibu mereka. Karena Gereja menyadari adanya risiko terhadap keluarga dan properti yang mungkin melemahkan semangat Laskar Salib, perlindungan khusus dari kepausan merupakan suatu hak istimewa dalam praktik perang salib.<ref>{{Harvnb| Hodgson |2007|pp=110–112}}</ref> Sejumlah perempuan aristokrat berpartisipasi dalam perang-perang salib, misalnya [[Aliénor dari Aquitaine]] (yang bergabung dengan suaminya, [[Louis VII dari Prancis|Louis VII]]).<ref>{{Harvnb| Owen |1993 |p= 22}}</ref> Perempuan non-aristokrat juga melayani dalam posisi-posisi seperti tukang cuci.<ref name="EdingtonLambert 2002 98"/> Yang lebih kontroversial adalah kaum perempuan yang mengambil peranan aktif (bertentangan dengan feminitas mereka); laporan-laporan tentang kaum perempuan yang ikut bertempur terutama diceritakan oleh para sejarawan Muslim, yang mana menggambarkan kaum perempuan Kristen yang membunuh secara kejam dan amoral.<ref>{{Harvnb| Nicholson |1997 |p= 337}}</ref>
 
[[Perang Salib Anak-anak]] dikatakan sebagai suatu gerakan Katolik di Prancis dan Jerman pada tahun 1212 yang berupaya untuk mencapai Tanah Suci. Narasi tradisionalnya mungkin berupa paduan dari beberapa pengertian faktual dan mitos dari periode tersebut yang mencakup visiun dari seorang pemuda Jerman atau Prancis, suatu niat untuk secara damai mengkonversi kaum Muslim di Tanah Suci menjadi penganut Kristen, sekelompok yang terdiri dari beberapa ribu pemuda yang melakukan perjalanan ke [[Kerajaan Italia (Kekaisaran Romawi Suci)|Italia]], dan anak-anak yang dijual sebagai budak.<ref>{{Harvnb|Zacour|1969|pp=325–342}}</ref> Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 1977 meragukan keberadaan peristiwa-peristiwa ini, dan banyak sejarawan meyakini bahwa mereka (atau utamanya) bukan anak-anak tetapi sekelompok "kaum miskin yang mengembara" di Jerman dan Prancis, yang mana sebagian dari mereka berupaya untuk mencapai Tanah Suci dan sebagian lainnya yang tidak pernah berniat untuk melakukannya.<ref>{{Harvnb|Raedts|1977|p=279–323}}</ref><ref>Russell, Oswald, "Children's Crusade", ''[[Dictionary of the Middle Ages]]'', 1989</ref><ref>{{Harvnb|Bridge|1980}}</ref><ref>{{Harvnb|Miccoli|1961|p=407–443}}</ref>
Baris 150 ⟶ 152:
 
== Peninggalan ==
[[Berkas:Saladin and Guy.jpg|jmpl|Penggambaran dari abad ke-20 terkait suatu kemenangan [[SaladinSalahuddin Ayyubi|Shalahuddin al-ayyubi]].]]
 
Orang Eropa Barat yang berada di Timur mengadopsi adat istiadat setempat, memandang diri mereka sebagai warga dari rumah baru mereka dan terjadi perkawinan campur.<ref>{{Harvnb|Krey|2012|pp=280–281}}</ref> Hal ini menyebabkan adanya orang-orang dan budaya yang diturunkan dari sisa-sisa penduduk Eropa di negara-negara bentukan Laskar Salib, terutama kaum [[Levantin (umat Kristen Latin)|Levantin]] Prancis di [[Lebanon]], [[Palestina]], dan [[Turki]]. Para pedagang dari [[republik maritim]] di sekitar [[Laut Tengah]] atau Mediterania ([[Republik Venesia|Venesia]], [[Republik Genova|Genoa]], [[Republik Ragusa|Ragusa]]) melanjutkan kehidupan mereka di [[Konstantinopel]], [[Smirna]], dan bagian-bagian lain Anatolia serta pantaidaerah Mediteraniapesisir kawasan timur Mediterania selama pertengahan era Bizantium dan Ottoman. Orang-orang ini, yang dikenal dengan sebutan Franko-Levantin (Levantin Prancis; ''Frankolevantini''; {{lang-it|Levantini}}; {{lang-gr|Φραγκολεβαντίνοι}}; dan {{lang-tr|Levantenler, Tatlısu [[Suku Franka#Peninggalan|Frenkleri]])}}, merupakan umat [[Katolik Roma]].
 
Perang-perang Salib pada saat itu mempengaruhi sikap [[Gereja Barat]] terhadap peperangan; panggilan secara rutin untuk melangsungkan perang salib dikatakan membiasakan para [[klerus]] terhadap tindak kekerasan. Mereka juga memicu suatu perdebatan seputar legitimasi merebut tanah dan kepemilikan dari kaum pagan dengan alasan murni keagamaan yang mana kembali muncul ke permukaan selama [[Zaman Penjelajahan]] pada abad ke-15 dan ke-16.<ref>{{Harvnb| Housley |2006|pp=146–147}}</ref> Kebutuhan akan praktik perang salib mendorong perkembangan pemerintahan sekuler, yang mana tidak semuanya berdampak positif; sumber daya yang digunakan dalam peperangan seharusnya dapat digunakan oleh negara-negara berkembang untuk kebutuhan lokal maupun regional.<ref>{{Harvnb| Housley |2006|pp=149}}</ref>
Baris 164 ⟶ 166:
* [[Milkhemet Mitzvah]]
* [[Perang agama]]
* [[Perang Padri]]
* [[Konflik sektarian Maluku]]
 
== Referensi ==
Baris 173 ⟶ 177:
* {{cite book|last=Asbridge|first=Thomas|authorlink=Thomas Asbridge|title=The Crusades: The Authoritative History of the War for the Holy Land|year=2011|publisher=Ecco|isbn= 978-0-06-078729-5|ref=harv}}
* {{cite book|last= Baldwin|first= Philip B.|title='Pope Gregory X and the crusades'|year=2014|publisher= Boydell & Brewer Ltd|isbn= 9781843839163|ref=harv}}
* {{cite book|last=Barber|first=Malcolm|authorlink=Malcolm Barber|title=The Two Cities: Medieval Europe 1050–1320|url=https://archive.org/details/twocitiesmedieva0000barb_u4c2|publisher=Routledge|year=1992|isbn=0-415-09682-0|ref=harv}}
* {{cite book|last=Bridge|first=Antony|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades00brid|location=London|publisher=Granada Publishing|year=1980|isbn=0-531-09872-9|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last=Bull|first=Marcus |title=Origins |encyclopedia= The Oxford History of the Crusades |editor= Riley-Smith, Jonathan |publisher=Oxford University Press |year=1999 |isbn=0-19-280312-3|ref=harv}}
* {{cite book|first=Robert|last=Chazan|title=European Jewry and the First Crusade|url=https://books.google.com/books?id=sndVK_foqI4C&pg=PA60|year=1996|publisher=U. of California Press|page=60|ref=harv}}
* {{cite book|title=The pursuit of the Millennium|url=https://archive.org/details/pursuitofmillenn00cohnrich|last=Cohn|first = Norman|year=1970|publisher =|isbn=|ref=harv}}
* {{cite book|title= The Arabs and Mediaeval Europe|last= Daniel|first = Norman|year=1979|publisher = Longman Group Limited|isbn=0-582-78088-8|ref=harv}}
* {{cite book|title=Europe&nbsp;– A History|last=Davies|first = Norman|year=1997|publisher = Pimlico|isbn=0-7126-6633-8|ref=harv}}
* {{cite book|last1=Edington|first1=Susan B.|last2=Lambert|first2=Sarah|title=Gendering the Crusades|publisher= Columbia University Press|year=2002|ref=harv}}
* {{cite book|last=Findley|first=Carter Vaughan|year = 2005|title=The Turks in World History|url=https://archive.org/details/turksinworldhist0000find|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-516770-8|ref=harv}}
* {{Citation |last = Flori |first = Jean |title = Richard Coeur de Lion: le roi-chevalier | year = 1999 |language=French |location = Paris |publisher = Biographie Payot |isbn = 978-2-228-89272-8 |ref=harv}}
* Harris, Jonathan (2014), ''Byzantium and the Crusades'', Bloomsbury, 2nd ed. ISBN 978-1-78093-767-0
Baris 190 ⟶ 194:
* {{cite book|last=Housley|first=Norman|authorlink= Norman Housley|title=Contesting the Crusades|publisher=Blackwell Publishing|year=2006|isbn=1-4051-1189-5|url=http://www.amazon.com/Contesting-Crusades-Norman-Housley/dp/1405111895/|ref=harv }}
* {{cite book|last=Krey|first=August C.|year=2012|title=The First Crusade: The Accounts of Eye-Witnesses and Participants|publisher=Arx Publishing|isbn=9781935228080|ref=harv}}
* {{cite book|title= ''Western Representations of the Muslim Women: From Termagant to Odalisque|url= https://archive.org/details/westernrepresent0000kahf|last= Kahf|first = Mohja|year=1999|publisher = [[University of Texas Press]]|isbn=978-0-292-74337-3|ref=harv}}
* {{cite book|last=Kolbaba|first=T. M.|year=2000|title=The Byzantine Lists: Errors of the Latins|url=https://archive.org/details/byzantinelistser0000kolb|publisher=University of Illinois|ref=harv}}
* {{cite book|last=Lock|first=Peter|title=Routledge Companion to the Crusades|publisher=Routledge|year=2006|isbn=0-415-39312-4|ref=harv}}
* {{cite book|last=Madden|first=Thomas F.|title=The New Concise History of the Crusades|url=https://archive.org/details/newconcisehistor00madd|year=2005|publisher= Rowman & Littlefield|isbn= 978-0-7425-3822-1|ref=harv}}
* {{cite journal |last= Maier |first= C.T. |year=2004|title= The roles of women in the crusade movement: a survey |journal=Journal of medieval history |issue=30#1 |pages=61–82|ref=harv}}
* {{cite book|last = Marshall|first = Christopher|title = Warfare in the Latin East, 1192–1291|publisher = Cambridge University Press|year = 1994|isbn = 9780521477420|ref=harv}}
* {{cite book|last=Mayer|first=Hans Eberhard|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades0000maye_x9b7|edition=Second|publisher=Oxford University Press|year=1988|isbn=0-19-873097-7|ref=harv}}
* {{cite book|last=Miccoli|first=Giovanni|year=1961|chapter=La crociata dei fancifulli|title=Studi medievali|others=Third Series|ref=harv}}
* {{cite book|last=Nelson|first=Laura N.|title=The Byzantine Perspective of the First Crusade|isbn=9780549426554|year=2007|publisher=ProQuest|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Nicholson|first=Helen |title=Women on the Third Crusade |journal=Journal of Medieval History |volume=23 |issue=4 |year=1997 |doi=10.1016/S0304-4181(97)00013-4 |ref=harv}}
* {{cite book|last=Nicholson|first=Helen|title=The Crusades|url=https://archive.org/details/crusades00nich|publisher=Greenwood Publishing Group|year=2004|isbn=9780313326851|ref=harv}}
* {{cite book|last= Nicolle|first=David|title=The Fourth Crusade 1202–04: The Betrayal of Byzantium|year=2011|publisher=Osprey Publishing|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last=Pringle|first=Denys |title=Architecture in Latin East|encyclopedia= The Oxford History of the Crusades |editor= Riley-Smith, Jonathan |publisher=Oxford University Press |year=1999 |isbn=0-19-280312-3|ref=harv}}
* {{cite book|last=Owen|first=Roy Douglas Davis|title=Eleanor of Aquitaine: Queen and Legend|url=https://archive.org/details/eleanorofaquitai0000owen|publisher=Blackwell Publishing|year=1993|ref=harv}}
* {{cite book|title = The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads|last = Retso|first = Jan|year=2003|publisher = [[Routledge]]|isbn=978-0-7007-1679-1|ref=harv}}
* {{cite journal | last = Raedts | first = P | title = The Children's Crusade of 1213 | journal = Journal of Medieval History | volume = 3 | year = 1977|doi=10.1016/0304-4181(77)90026-4 |ref=harv}}
* {{cite book|last = Riley-Smith|first = Jonathan|title = The Feudal Nobility and the Kingdom of Jerusalem, 1174–1277|url = https://archive.org/details/feudalnobilityki0000rile|publisher = Archon Books|year = 1973|isbn = 9780208013484|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Johnathan|title=The Oxford Illustrated History of the Crusades|date=1995|publisher=Oxford Press|isbn= 978-0192854285|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|author-link=Jonathan Riley-Smith|title=The Crusades: A Short History|url=https://archive.org/details/00book837650140|edition=Second|publisher=Yale University Press|year=2005|isbn=0-300-10128-7|ref=harv}}
* {{cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=What Were the Crusades?|url=https://archive.org/details/whatwerecrusades0000rile_r4g0|publisher=Palgrave Macmillan|year= 2009|isbn=978-0230220690|ref=harv}}
* {{Cite book|title=The Crusades: Idea and Reality, 1095–1274|first1=Louise|last1=Riley-Smith|first2=Johnathan|last2=Riley-Smith|series=Documents of Medieval History|volume=4|publisher=E. Arnold|year=1981|isbn=0-7131-6348-8|ref=harv }}
* {{Cite book|last=Rose|first= Karen|year=2009|title=The Order of the Knights Templar|ref=harv}}
* {{cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=A History of the Crusades: The Kingdom of Acre and the Later Crusades|url=https://archive.org/details/historyofcrusade0002stev|year=1951|edition= reprinted 1987|publisher=Cambridge University Press|ref=harv}}
* {{cite book|title='A History of the Crusades: The Impact of the Crusades on the Near East|last= Setton|first = Kenneth M.|year=1985|publisher = University of Wisconsin Press|isbn=0-299-09144-9|ref=harv}}
* {{cite book|title=Jerusalem: The Endless Crusade|url=https://archive.org/details/jerusalemendless0000sinc|last=Sinclair|first = Andrew|year=1995|publisher = Crown Publishers|isbn=|ref=harv}}
* {{cite book|first=Corliss K|last= Slack|title=Historical Dictionary of the Crusades|url=https://books.google.com/books?id=uX8e2zU_TG0C&pg=PA108|year=2013|publisher=Scarecrow Press|pages=108–9|ref=harv}}
* {{cite journal |last= Strack |first= Georg |year=2012|title= The Sermon of Urban II in Clermont and the Tradition of Papal Oratory |journal= Medieval Sermon Studies |issue=30#1 |pages=30–45 |doi=10.1179/1366069112Z.0000000002|url= http://www.mag.geschichte.uni-muenchen.de/downloads/strack_urban.pdf| ref=harv}}
* {{cite book|last=Strayer|first=Joseph Reese|year=1992|title=The Albigensian Crusades|url=https://archive.org/details/albigensiancrusa00stra|publisher=University of Michigan Press|isbn=0-472-06476-2|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |last=Strayer|first=Joseph R. |editor=Wolff, R. L. and Hazard, H. W. |encyclopedia=The Later Crusades, 1189–1311 |year=1969 |url =http://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=article&did=HISTORY.CRUSTWO.I0023&isize=M |title=The Crusades of Louis IX |pages=487–521|ref=harv}}
* {{cite book|title= Saracens: Islam in the Medieval European Imagination|url= https://archive.org/details/saracensislaminm0000tola|last= Tolan|first = John Victor|year=2002|publisher = [[Columbia University Press]]|isbn=978-0-231-12333-4|ref=harv}}
* {{cite book|last1= Tolan|first1=John|last2=Veinstein|first2= Gilles|last3=Henry|first3=Laurens|year=2013|title=Europe and the Islamic World: A History.|url= https://archive.org/details/europeislamicwor0000tola|publisher=Princeton University Press|isbn=978-0-691-14705-5|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tuchman|first=Barbara W.|title=A Distant Mirror: The Calamitous 14th Century|publisher=Random House Publishing Group|year=2011|isbn=9780307793690|ref=harv}}
* {{cite book|last=Tyerman|first=Christopher|title=God's War: A New History of the Crusades|url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer|publisher=Belknap Press|year=2006|isbn=978-0-674-02387-1|ref=harv}}
* {{cite book|last= Vasilev|first=Aleksandr Aleksandrovich|title=History of the Byzantine Empire: 324–1453|year=1952|publisher=University of Wisconsin Press|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Villegas-Aristizabal|first= L|year=2009 |title=Anglo-Norman involvement in the conquest of Tortosa and Settlement of Tortosa, 1148–1180 |journal=Crusades |issue=8 |pages=63–129|ref=harv}}
* {{cite book|last=Wickham|first=Chris|authorlink= Christopher Wickham|title=The Inheritance of Rome: Illuminating the Dark Ages 400–1000|url=https://archive.org/details/inheritanceofrom0000wick|publisher=Penguin Books|year=2009|isbn=978-0-14-311742-1|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |last= Zacour|first=Norman P. |title=The Children's Crusade |editor=Wolff, R. L. and Hazard, H. W. |encyclopedia=The Later Crusades, 1189–1311 |year=1969 |pages=325–342|url =http://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=article&did=HISTORY.CRUSTWO.I0023&isize=M|ref=harv }}
{{refend}}
Baris 237 ⟶ 241:
;Pengantar
* {{cite encyclopedia |author= Andrea, Alfred J. |encyclopedia=Encyclopedia of the Crusades |year= 2003|isbn= 0-313-31659-7|oclc= 52030565}}
* {{cite book|author=Asbridge, Thomas|title=The First Crusade: A New History: The Roots of Conflict between Christianity and Islam|url=https://archive.org/details/firstcrusadenewh00asbr|year=2005|isbn= 0-195-18905-1}}
* Cobb, Paul M. ''The Race for Paradise: An Islamic History of the Crusades'' (Oxford University Press, 2014)
* {{cite book|author= France, John|title=Western Warfare in the Age of the Crusades, 1000–1300|url= https://archive.org/details/westernwarfarein0000fran|year=1999|isbn=0-801-48607-6|OCLC=40179990}}
* Hillenbrand, Carole. ''The Crusades, Islamic Perspectives''. (2000)
* Holt, P.M. ''The Age of the Crusades: The Near East from the Eleventh Century to 1517''. (2nd ed. 2014)
Baris 280 ⟶ 284:
 
;Historiografi
* Constable, Giles. "The Historiography of the Crusades" in Angeliki E. Laiou, ed. ''The Crusades from the Perspective of Byzantium and the Muslim World'' (2001) [http://www.doaks.org/resources/publications/doaks-online-publications/byzantine-studies/crusades/cr01.pdf Extract online.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130703012414/http://www.doaks.org/resources/publications/doaks-online-publications/byzantine-studies/crusades/cr01.pdf |date=2013-07-03 }}
* Illston, James Michael. '''An Entirely Masculine Activity'? Women and War in the High and Late Middle Ages Reconsidered'' (MA thesis, University of Canterbury, 2009) [http://hdl.handle.net/10092/2915 full text online]
* Madden, Thomas F. ed. ''The Crusades: The Essential Readings'' (2002)
Baris 302 ⟶ 306:
{{Commons category|Crusades}}
{{Wikisource1911Enc|Crusades|link=en}}
* [https://europeanhistory.boisestate.edu/crusades/contents.shtml a virtual college course] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304040437/https://europeanhistory.boisestate.edu/crusades/contents.shtml |date=2016-03-04 }} through [[Boise State University]] ed. by E. L. Knox
* [http://www.the-orb.net/encyclop/religion/crusades/crusade.html Crusades: A Guide to Online Resources] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131206053422/http://www.the-orb.net/encyclop/religion/crusades/crusade.html |date=2013-12-06 }}, Paul Crawford, 1999
* [http://www.staff.u-szeged.hu/~capitul/sscle/ The Society for the Study of the Crusades and the Latin East]—an international organization of professional Crusade scholars
* [http://www.deremilitari.org De Re Militari: The Society for Medieval Military History]—contains articles and primary sources related to the Crusades