Perang Salib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat tulisan tentang Perang Salib V. |
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Artaqi Alislami) dan mengembalikan revisi 10495992 oleh Rachmat-bot: WP:ST |
||
Baris 1:
{{ref improve}}
[[Berkas:CouncilofClermont.jpg|thumb|left|300px|Konsili Clermont, Paus Urbanus II berkotbah dan terdengar teriakan "''Deus Vult!''" (Tuhan menghendaki).<ref>{{id}} {{cite book|pages
{{Crusade}}
'''Perang Salib'''<ref>{{id}} {{cite book|pages
Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama abad ke-16 di wilayah di luar Benua [[Eropa]], biasanya terhadap kaum [[pagan]] dan kaum non-Kristiani untuk alasan campuran; antara agama, ekonomi, dan politik. Skema penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke-11 sampai dengan Abad ke-13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor berlanjut hingga Abad ke-16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa [[Renaissance]].
Baris 21:
=== Situasi Timur Tengah ===
Keberadaan Muslim di Tanah Suci harus dilihat sejak penaklukan bangsa [[Bangsa Arab|Arab]] terhadap [[Palestina]] dari tangan Kekaisaran Bizantium pada abad ke-7. Hal ini sebenarnya tidak terlalu memengaruhi penziarahan ke tempat-tempat suci kaum Kristiani atau keamanan dari biara-biara dan masyarakat Kristen di Tanah Suci Kristen ini. Sementara itu, bangsa-bangsa di [[Eropa Barat]] tidak terlalu perduli atas dikuasainya [[Yerusalem]]–yang berada jauh di Timur–sampai ketika mereka sendiri mulai menghadapi invasi dari orang-orang Islam dan bangsa-bangsa non-Kristen lainnya seperti bangsa [[Viking]] dan [[Magyar]].
Akan tetapi, kekuatan bersenjata kaum Muslim Turki Saljuk yang berhasil memberikan tekanan yang kuat kepada kekuasaan Kekaisaran [[Byzantium]] yang beragama [[Kristen Ortodoks]] [[Timur]].<ref>{{id}} {{cite book|pages
Titik balik lain yang berpengaruh terhadap pandangan Barat kepada Timur adalah ketika pada tahun 1009, kalifah [[Kekhalifahan Fatimiyah|Bani Fatimiyah]], [[Al-Hakim bi-Amr Allah]] memerintahkan penghancuran [[Gereja Makam Kudus]] (''Church of the Holy Sepulchre'').<ref>{{id}} {{cite book|pages
== Penyebab langsung ==
Penyebab langsung dari [[Perang Salib Pertama]] adalah permohonan Kaisar [[Alexius I]] kepada [[Paus Urbanus II]] untuk menolong Kekaisaran [[Byzantium]] dan menahan laju invasi tentara [[Muslim]] ke dalam wilayah kekaisaran tersebut.<ref>{{id}} {{cite book|pages54 |url
Ketika [[Perang Salib Pertama]] didengungkan pada 27 November 1095<ref>{{id}} {{cite book|pages
== Perang ==
=== Perang Salib I ===
Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang [[Eropa]], sebagian besar bangsa [[Perancis]] dan [[Norman]]<ref>{{id}} {{cite book|pages
Selanjutnya, Syeikh [[Imaduddin Zengi]] pada tahun 1144 M, penguasa [[Mosul]] dan [[Irak]], berhasil menaklukkan kembali [[Aleppo]], [[Hamimah]], dan [[County Edessa|Edessa]]. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Syeikh [[Nuruddin Zengi]]. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembali [[Antiokhia]] pada tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali.
=== Perang Salib II ===
Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang [[Kristen]] mengobarkan Perang Salib kedua.<ref>{{id}} {{cite book|pages
=== Perang Salib III ===
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum [[Muslim]] sangat memukul perasaan Tentara Salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara Salib dipimpin oleh [[Frederick Barbarossa]] raja [[Jerman]], [[Richard I dari Inggris|Richard si Hati Singa]] raja [[Inggris]], dan [[Philippe II dari Perancis|Philip Augustus]] raja [[Perancis]] memunculkan Perang Salib III.<ref>{{id}} {{cite book|pages=83 |url=http://books.google.co.id/books?id=lib1_ZD-5p0C&lpg=PA83&dq=perang%20salib&pg=PA83#v=onepage&q=perang%20salib&f=false |title=Sejarah gereja|author=H. Berkhof, I.H. Enklaar|publisher=BPK Gunung Mulia|year=1986|isbn=9794150975}}ISBN 978979415097</ref> Pasukan ini bergerak pada tahun 1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan Richard dan Philip melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa - saat itu merupakan yang terbanyak di Eropa - melalui jalur darat, melewati Konstantinopel. Namun, [[Barbarossa]] meninggal di daerah [[Cilicia]] karena tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip. Sebelum menuju Tanah Suci, Richard dan Philip sempat menguasai [[Siprus]] dan mendirikan [[Kerajaan Siprus]]. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun mereka berhasil merebut [[Akka]] yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Philip kemudian balik ke Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di Perancis dan hanya tinggal Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard tidak mampu memasuki [[Palestina]] lebih jauh, meski bisa beberapa kali mengalahkan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara Tentara Salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan ''Shulh al-Ramlah''. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke [[Baitul Maqdis]] tidak akan diganggu.<ref>{{id}} {{cite book|pages
=== Perang Salib IV ===
Baris 46:
Ketika Mesir dikuasai oleh [[Mamluk|Dinasti Mamalik]] yang menggantikan posisi [[Dinasti Ayyubiyyah]], pimpinan perang dipegang oleh [[Baibars]], [[Qalawun]], dan Syaikhul Islam [[Ibnu Taimiyyah]]. Pada masa merekalah [[Akka]] dapat direbut kembali oleh kaum Muslim tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di [[Spanyol]], sampai umat [[Islam]] terusir dari sana.
== Kondisi sesudah Perang Salib ==
Baris 61 ⟶ 56:
== Peninggalan ==
=== Benua Eropa ===
Perang Salib selalu dikenang oleh bangsa-bangsa di Eropa bagian Barat di mana pada masa Perang Salib merupakan negara-negara Katolik Roma. Perang Salib juga menimbulkan kenangan pahit.<ref>{{id}} {{cite book|pages
==== Politik dan Budaya ====
Perang Salib amat memengaruhi Eropa pada [[Abad Pertengahan]].<ref>{{id}} {{cite book|pages
Meski benua Eropa telah bersinggungan dengan [[budaya Islam]] selama berabad-abad melalui hubungan antara [[Semenanjung Iberia]] dengan [[Sisilia]], banyak ilmu pengetahuan di bidang-bidang sains, pengobatan dan arsitektur diserap dari dunia Islam ke dunia Barat selama masa perang salib.
Baris 82 ⟶ 77:
=== Dunia Islam ===
Perang salib memiliki efek yang buruk tetapi terlokalisir pada dunia Islam.<ref>{{id}} {{cite book|pages
Konsekuensi yang secara jangka panjang menghancurkan tentang perang salib, menurut ahli sejarah [[Peter Mansfield]], adalah pembentukan mental dunia Islam yang cenderung menarik diri. Menurut [[Peter Mansfield]], “Diserang dari berbagai arah, dunia Islam berpaling ke dirinya sendiri. Ia menjadi sangat sensitive dan defensive……sikap yang tumbuh menjadi semakin buruk seiring dengan perkembangan dunia, suatu proses di mana dunia Islam merasa dikucilkan, terus berlanjut.”
Baris 88 ⟶ 83:
=== Komunitas Yahudi ===
[[Berkas:FirstCrusade.jpg|thumb|200px|
Terjadi kekerasan tentara Salib terhadap bangsa [[Yahudi]]<ref>{{id}} {{cite book|pages
Periode perang salib diungkapkan dalam banyak narasi Yahudi. Di antara narasi-narasi itu, yang terkenal adalah catatan-catatan Solomon bar Simson dan Rabbi Eliezer bar Nathan, “The Narrative of The Old Persecution” yang ditulis oleh Mainz Anonymus dan “Sefer Zekhirah” dan “The Book of Remembrance” oleh Rabbi Ephrain dari Bonn.
=== Pegunungan Kaukasus ===
Orang Armenia merupakan pendukung setia Tentara Salib.<ref>{{id}} {{cite book|pages
== Referensi ==
|