Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Suntingan 114.122.102.92 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian
Baris 24:
 
== Penulisan sejarah ==
Selama masa [[Reformasi Protestan]] dan [[Kontra Reformasi]] pada abad ke-16, para sejarawan memandang Perang-perang Salib melalui kacamata keyakinan religius,agar di ampuni kesalahan mereka masing-masing. Kaum [[Protestan]] memandangnya sebagai suatu wujud dari kejahatan [[kepausan]], dan kaum [[Katolik Roma|Katolik]] memandangnya sebagai pemaksaan kekuatan demi kebaikan.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=257}}</ref> Para sejarawan [[Abad Pencerahan]] cenderung melihat [[Abad Pertengahan]] secara umum, dan Perang-perang Salib tersebut secara khusus, sebagai berbagai upaya dari budaya-budaya barbar yang didorong oleh fanatisme.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=259}}</ref> Saat awal periode [[Romantisisme|Romantik]] pada abad ke-19, pandangan keras seputar Perang-perang Salib dan zamannya telah melunak;<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=261}}</ref> keilmuan di kemudian hari pada abad tersebut menekankan pengkhususan dan detail.<ref>{{Harvnb|Lock|2006|p=266}}</ref>
 
Para akademisi Abad Pencerahan dari abad ke-18 dan para sejarawan Barat modern mengungkapkan kemarahan moral atas perilaku para anggota Laskar Salib. Pada tahun 1950-an [[Steven Runciman]] menulis, "Cita-cita yang tinggi ternoda oleh [[kekejaman]] dan [[keserakahan]] ... Perang-perang Suci tersebut tidak lebih dari suatu tindakan intoleransi yang lama dalam nama Allah".<ref name="Runciman 1951 480">{{Harvnb|Runciman|1951|p=480}}</ref>