Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 25:
Penyebab langsung dari [[Perang Salib Pertama]] adalah permohonan Kaisar [[Alexius I]] kepada [[Paus Urbanus II]] untuk menolong Kekaisaran [[Byzantium]] dan menahan laju invasi tentara [[Muslim]] ke dalam wilayah kekaisaran tersebut.<ref>{{id}} {{cite book|pages54 |url=http://books.google.co.id/books?id=oGFFNbHiABkC&lpg=PA55&dq=perang%20salib&pg=PA54#v=onepage&q=perang%20salib&f=false |title=100 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen|author=Stephen Lang J. & Randy Peter|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=97992901}}ISBN 9789799290168</ref> Hal ini dilakukan karena sebelumnya pada tahun 1071, Kekaisaran Byzantium telah dikalahkan oleh pasukan [[Kesultanan Seljuk Raya|Seljuk]] yang dipimpin oleh Sulthan [[Alp Arselan]] di [[Pertempuran Manzikert]], yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara [[Romawi]] yang berjumlah 40.000 orang, terdiri dari tentara [[Romawi]], [[Ghuz]], [[al-Akraj]], [[al-Hajr]], [[Perancis]] dan [[Armenia]]. Dan kekalahan ini berujung kepada dikuasainya hampir seluruh wilayah [[Asia Kecil]] (Turki modern). Meskipun [[Pertentangan Timur-Barat]] sedang berlangsung antara gereja [[Katolik Barat]] dengan gereja [[Orthodox Timur]], [[Alexius I]] mengharapkan respon yang positif atas permohonannya. Bagaimanapun, respon yang didapat amat besar dan hanya sedikit bermanfaat bagi [[Alexius I]]. Paus menyeru bagi kekuatan invasi yang besar bukan saja untuk mempertahankan Kekaisaran [[Byzantium]], akan tetapi untuk merebut kembali [[Yerusalem]], setelah Dinasti Seljuk dapat merebut [[Baitul Maqdis]] pada tahun 1078 dari kekuasaan dinasti [[Fathimiyah]] yang berkedudukan di [[Mesir]]. Umat Kristen merasa tidak lagi bebas beribadah sejak Dinasti Seljuk menguasai Baitul Maqdis.
 
Ketika [[Perang Salib Pertama]] didengungkan pada tahun27 November 1095<ref>{{id}} {{cite book|pages=108 |url=http://books.google.co.id/books?id=EG_4Yk-s2tQC&lpg=PA108&dq=perang%20salib&pg=PA108#v=onepage&q=perang%20salib&f=false |title=THE STORY OF CHRISTIANITY, Menelusuri Jejak Kristianitas|author=Michael Collins & Matthew A.Price|publisher=Kanisius|isbn=9792112154}}ISBN 9789792112153</ref>, para pangeran [[Kristen]] dari [[Iberia]] sedang bertempur untuk keluar dari pegunungan [[Galicia]] dan [[Asturia]], wilayah [[Basque]] dan [[Navarre]], dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, selama seratus tahun. Kejatuhan bangsa [[Moor]] [[Toledo]] kepada [[Kerajaan Leon]] pada tahun 1085 adalah kemenangan yang besar. Ketidakbersatuan penguasa-penguasa Muslim merupakan faktor yang penting dan kaum Kristen yang meninggalkan para wanitanya di garis belakang amat sulit untuk dikalahkan. Mereka tidak mengenal hal lain selain bertempur. Mereka tidak memiliki taman-taman atau perpustakaan untuk dipertahankan. Para ksatria Kristen ini merasa bahwa mereka bertempur di lingkungan asing yang dipenuhi oleh orang [[kafir]] sehingga mereka dapat berbuat dan merusak sekehendak hatinya. Seluruh faktor ini kemudian akan dimainkan kembali di lapangan pertempuran di Timur. Ahli sejarah [[Spanyol]] melihat bahwa [[Reconquista]] adalah kekuatan besar dari karakter [[Castilia]], dengan perasaan bahwa kebaikan yang tertinggi adalah mati dalam pertempuran mempertahankan ke-Kristen-an suatu Negara.
 
== Perang ==