Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kondisi sesudah Perang Salib: netralitas? rujukan?
k ←Membatalkan revisi 5102569 oleh 110.136.205.125 (Bicara)
Baris 46:
 
== Kondisi sesudah Perang Salib ==
[[Perang Salib Pertama]] melepaskan gelombang semangat perasaan paling suci sendiri yang diekspresikan dengan pembantaian terhadap orang-orang [[Yahudi]] yang menyertai pergerakan tentara Salib melintasi [[Eropa]] dan juga perlakuan kasar terhadap pemeluk [[Kristen Ortodoks]] [[Timur]]. Kekerasan terhadap Kristen Ortodoks ini berpuncak pada penjarahan kota [[Konstantinopel]] pada tahun 1024, dimana seluruh kekuatan tentara Salib ikut serta. Selama terjadinya serangan-serangan terhadap orang Yahudi, pendeta lokal dan orang Kristen berupaya melindungi orang Yahudi dari pasukan Salib yang melintas. Orang Yahudi seringkali diberikan perlindungan di dalam gereja atau bangunan Kristen lainnya, akan tetapi, massa yang beringas selalu menerobos masuk dan membunuh mereka tanpa pandang bulu.
 
Pada abad ke-13, perang salib tidak pernah mencapai tingkat kepopuleran yang tinggi di masyarakat. Sesudah kota [[Akka]] jatuh untuk terakhir kalinya pada tahun 1291 dan sesudah penghancuran bangsa [[Ositania]] ([[Perancis Selatan]]) yang berpaham [[Katarisme]] pada [[Perang Salib Albigensian]], ide perang salib mengalami kemerosotan nilai yang diakibatkan oleh pembenaran lembaga Kepausan terhadap agresi politik dan wilayah yang terjadi di [[Katolik Eropa]].